• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 21 Pengurus Cabang

Pengurus Cabang terdiri dari : a. Pengurus Harian Cabang b. Majelis Penasehat Cabang c. Lembaga/Organisasi Otonom

Pasal 22

37 1. Persyaratan:

a. Sudah menjadi anggota PARMUSI

b. Orang yang pernah menjadi Pengurus Organisasi Kemasyarakatan Islam tingkat Cabang dan atau orang yang telah berjasa dalam mengembangkan PARMUSI dapat dijadikan anggota dan Pengurus Harian Cabang.

c. Mempunyai waktu untuk aktif mengikuti kegiatan PARMUSI.

d. Mampu dan mau bekerja sama dalam menjalankan roda PARMUSI.

2. Pemilihan:

a. Tatacara pemilihan ditetapkan oleh Musyawarah Cabang.

b. Pengurus Harian Cabang dipilih oleh Musyawarah Cabang untuk masa bakti selama 5 (lima) tahun dan disahkan oleh Pengurus Wilayah.

c. Ketua Pengurus Cabang memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.

d. Ketua Pengurus Cabang PARMUSI dipilih secara Musyawarah untuk mufakat e. Ketua terpilih langsung menjadi Ketua Formatur

f. Anggota formatur yang berjumlah 2 orang dipilih secara musyawarah untuk mufakat

g. Pengurus Harian Cabang, Pimpinan Majelis Cabang dan Pimpinan Lembaga Cabang dipilih oleh Ketua dengan memperhatikan usulan dari anggota formatur.

3. Jumlah:

Pengurus Harian Cabang berjumlah sebanyak-banyaknya 11 orang, terdiri dari seorang Ketua, 4 orang Wakil Ketua, 2 orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara, 2 orang Wakil Bendahara.

4. Tugas, wewenang dan Tanggung Jawab:

a. Pengurus Harian Cabang wajib melaksanakan keputusan keputusan Muktamar, Musyawarah Kerja Nasional, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Kerja Wilayah, Musyawarah Daerah, dan Musyawarah Kerja Daerah, Musyawarah Cabang dan Musyawarah Kerja Cabang yang berkaitan dengan permasalahan Cabang. b. Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua dibantu oleh Wakil-wakil Ketua yang

membidangi:

i. Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi. ii. Bidang Pendidikan dan Keagamaan

iii. Bidang Ekonomi iv. Bidang Sosial

c. Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi, mengkoordinir: i. Lembaga Kaderisasi dan Pengembangan Profesi

ii. Pusat Data dan Informasi Organisasi dan Keanggotaan iii. Lembaga Pembinaan Ortom, Remaja dan Mahasiswa d. Bidang Keagamaan, mengkoordinir:

i. Lembaga Dakwah PARMUSI

ii. Lembaga Komunikasi dan Penyiaran Islam PARMUSI iii. Lembaga Zakat, Infaq dan Sadaqah (LAZIS) Muslimin e. Bidang Ekonomi, mengkoordinir:

Parmusi Bisnis Center

f. Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat, mengkoordinir: i. Parmusi Save Help Center

ii. Lembaga Kesehatan iii. Tibbun Nabawi PARMUSI iv. Lembaga Seni dan Budaya

v. Rumah Yatim PARMUSI vi. Lembaga Dhuafa PARMUSI g. Bidang Pendidikan, mengkoordinir:

38

ii. Taman Pendidikan Al-Qur’an PARMUSI iii. Lembaga Pondok Pesantren PARMUSI

h. Pimpinan Lembaga bertanggung Jawab kepada Pengurus Harian Cabang i. Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Harian Cabang dapat membentuk

Ortom.

j. Ortom bertanggung jawab pada Musyawarah tertinggi ortom tingkat Cabang k. Pengurus Harian Cabang bertanggung jawab kepada Musyawarah Cabang.

Pasal 23

Pengurus Ranting/ Pengurus Desa Madani PARMUSI

Pengurus Ranting atau Pengurus Desa Madani PARMUSI (DMP), terdiri dari:

1. Pengurus Harian Ranting atau Pengurus Harian Desa Madani PARMUSI

2. Lembaga/Organisasi Otonom

Pasal 24

Pengurus Harian Ranting/ Pengurus Desa Madani PARMUSI

Persyaratan:

a. Telah menjadi anggota PARMUSI atau anggota Organisasi Kemasyarakatan Islam lainnya.

b. Mempunyai waktu untuk aktif mengikuti kegiatan PARMUSI.

c. Mampu dan mau bekerja sama dalam menjalankan roda PARMUSI. 1. Pemilihan:

a. Tatacara pemilihan ditetapkan oleh Musyawarah Ranting.

b. Pengurus Ranting dipilih oleh Musyawarah Ranting untuk masa bakti selama 5 (lima) tahun dan disahkan oleh Pengurus Daerah.

2. Jumlah:

a. Pengurus Ranting berjumlah sebanyak-banyaknya 9 orang, terdiri dari seorang Ketua, 4 orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, beberapa orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara, beberapa orang Wakil Bendahara.

b. Jika sudah terbentuk Desa Madani PARMUSI maka pengurus disesuaikan dengan pedoman teknis gerakan dakwah desa madani PARMUSI yang ditetapkan oleh PP PARMUSI.

3. Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Pengurus Ranting dan/atau Pengurus Desa Madani wajib melaksanakan

keputusan PARMUSI di atasnya dan keputusan Musyawarah Ranting.

b. Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua Pengurus Ranting/ Ketua Desa Madani

PARMUSI dibantu oleh wakil-wakil Ketua yang membidangi: i. Bidang Keagamaan

ii. Bidang Ekonomi iii. Bidang Sosial iv. Bidang Pendidikan

c. Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Ranting atau Pengurus Desa Madani

dapat membentuk Lembaga dan atau Ortom

d. Pengurus Ranting bertanggung jawab kepada Musyawarah Ranting.

e. Pengurus Desa Madani PARMUSI bertanggung jawab kepada Musyawarah Desa

39

Pasal 25

Mekanisme Organisasi PARMUSI

Hubungan dan tata kerja antara Yayasan, Organisasi Otonom, Badan Usaha yang dibentuk oleh Pengurus Pusat diatur dan ditetapkan oleh Yayasan, Organisasi Otonom dan Badan Usaha tersebut dengan persetujuan tertulis dari Pengurus Pusat

Pasal 26

Pemberhentian Anggota Pengurus

1. Anggota Pengurus disetiap tingkatan berhenti atau dapat diberhentikan karena : a. Meninggal dunia.

b. Atas permintaan sendiri secara tertulis.

c. Nyata-nyata tidak aktif dalam kegiatan kepengurusan PARMUSI.

d. Melakukan perbuatan yang menjatuhkan nama dan martabat PARMUSI serta melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Keputusan PARMUSI.

2. Pemberhentian anggota Pengurus berdasarkan ayat (1) huruf “d” dilaksanakan

dengan mekansime sebagai berikut:

a. Kepada Anggota Pengurus yang dimaksud di beri surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga dengan interval waktu 10 (sepuluh) hari. Apabila surat peringatan tidak diindahkan maka, prosedur huruf “b” sampai dengan huruf “e” di bawah ini langsung diberlakukan.

b. Anggota Pengurus Pusat oleh Pengurus Pusat berdasarkan Keputusan Rapat Pengurus Harian Pusat yang diadakan untuk kepentingan tersebut.

c. Anggota Pengurus Wilayah diusulkan kepada Pengurus Pusat oleh Pengurus Wilayah berdasarkan Keputusan Rapat Pengurus Harian Pengurus Wilayah yang diadakan untuk kepentingan tersebut, untuk disahkan oleh Pengurus Pusat. d. Anggota Pengurus Daerah diusulkan kepada Pengurus Pusat melalui Pengurus

Wilayah, oleh Pengurus Daerah berdasarkan Keputusan Rapat Pengurus Harian Pengurus Daerah yang diadakan untuk kepentingan tersebut, untuk disahkan oleh Pengurus Pusat.

3. Pemberhentian anggota Pengurus berdasarkan ayat (1) huruf “c” diselenggarakan melalui Rapat Pengurus Harian ditingkatannya masing-masing

a. Kepada Anggota Pengurus yang dimaksud di beri surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga dengan interval waktu 10 (sepuluh) hari. Apabila surat peringatan tidak diindahkan maka, prosedur huruf “b” sampai dengan huruf “e” di bawah ini langsung diberlakukan.

b. Anggota Pengurus Pusat oleh Pengurus Pusat berdasarkan Keputusan Rapat Pengurus Harian Pusat yang diadakan untuk kepentingan tersebut.

c. Anggota Pengurus Wilayah diusulkan kepada Pengurus Pusat oleh Pengurus Wilayah berdasarkan Keputusan Rapat Pengurus Harian Pengurus Wilayah yang diadakan untuk kepentingan tersebut, untuk disahkan oleh Pengurus Pusat. d. Anggota Pengurus Daerah diusulkan kepada Pengurus Pusat melalui Pengurus

Wilayah, oleh Pengurus Daerah berdasarkan Keputusan Rapat Pengurus Harian Pengurus Daerah yang diadakan untuk kepentingan tersebut, untuk disahkan oleh Pengurus Pusat.

e. Anggota Pengurus Cabang diusulkan kepada Pengurus Wilayah melalui Pengurus Daerah, oleh Pengurus Cabang berdasarkan Keputusan Rapat Pengurus Harian Pengurus Cabang yang diadakan untuk kepentingan tersebut, untuk disahkan oleh Pengurus Wilayah.

f. Anggota Pengurus Ranting diusulkan kepada Pengurus Daerah melalui Pengurus Cabang, oleh Pengurus Ranting berdasarkan Keputusan Rapat Pengurus Harian Pengurus Ranting yang diadakan untuk kepentingan tersebut, untuk disahkan oleh Pengurus Daerah.

40

4. Pengisian lowongan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan

sebagai berikut :

a. Pengajuan pengusulan pemberhentian anggota Pengurus di berbagai tingkatan disertai dengan nama calon pengganti jabatan yang lowong tersbut,.

b. Calon pengganti diberi prioritas kepada pejabat yang beada di urutan

dibawahnya.

BAB VI

MAJELIS KEHORMATAN

Dokumen terkait