• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL MUKTAMAR IV PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA (PARMUSI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HASIL MUKTAMAR IV PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA (PARMUSI)"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

1

HASIL MUKTAMAR IV

PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA

(PARMUSI)

DALAM JARINGAN (DARING) ZOOM MEETING

25

28 SEPTEMBER 2020

(2)

2

P E N G A N T A R

Nomor : 008/A/Sek/PP/02/1442

As

salamu’alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh

.

” Segala puji bagi Allah, kepadaNya kita memuji, mohon pertolongan, mohon ampunan, dan mohon perlindungan dari bahaya diri kita dan buruknya amal-amal perbuatan kita. Barang siapa yang diberi petunjuk Allah ta’ala maka tiada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang sesat maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk –kecuali dengan izin Allah-. Dan bahwasanya saya bersaksi tiada illah yang berhak disembah kecuali Allah ta’ala semata, tiada sekutu bagiNya, dan saya bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusanNya”.

Shalawat dan Salam kita haturkan kepada Suri Tauladan kita Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam beserta keluarga dan para sahabatnya. Aamien.

Muktamar IV PARMUSI yang kita selenggarakan pada 25 – 28 September 2020 lalu, adalah merupakan Muktamar yang istimewa penuh rahmat dan berkah Allah, mengingat :

Pertama, diselenggarakan ditengah semakin memuncaknya pandemi covid 19 yang telah melumpuhkan aktivitas ekonomi social masyarakat, termasuk kegiatan-kegiatan instansi dan organisasai kemasyarakatan, menunda semua kegiatan pentingnya.

ْﻩ ُﺮ ِﻔ

ْ

ﺘ ْﺴ

َ

ﻧ َﻭ

َ

ُ

ﻨْﻴ ِﻌ

ُ

ﺘ ْﺴ

َ

ﻧ َﻭ ُﻩ

َ

ﺪ َﻤ ْﺤ

ُ

ﻧ ِ

َ

ﻟِﻠَ

ِ

ﺪ ْﻤ َﺤ

َ

ﻟﺍ

ْ

ﻥ ِﺇ

َّ

ﻨ ِﺴ

َ

ُ

ْ

ﺃ ِﺭ

َ

ْﻭ ُ ُُ

ﺷ ْﻦ ِﻣ ِﻟﻠﻪﺎِﺑ

ﺫﻮ ُﻌ

ُ

ﻧ َﻭ

َ

،ﺎ

ﻨ ِﻟﺎ َﻤ

َ

ْﻋ

ﺃ ِﺕﺎ

َ

ﺌ ِّﻴ َﺳ ْﻦ ِﻣ

َ

َﻭ

َّﻞ ِﻀ ُﻣ

َ

ﻓ ُﺍﻟﻠﻪ ِﻩ ِﺪ

َ

ْﻬَﻳ ْﻦ َﻣ

ُ

َ

.

ُ

ﻟ َﻱ ِﺩﺎ

َ

َ

َ

ﻓ ْﻞ ِﻠ

َ

ﻀُﻳ ْﻦ َﻣ َﻭ

ْ

َﻭ ﺍﻟﻠﻪ

ﻻ ِﺇ

َّ

َ

ﻟ ِﺇ

َ

َ

َّ

َ

ﺪ َﻬ

ُ

ْ

َ

ُﻩ

ﺪْﺒ َﻋ ﺍ

ُ

ﺪ َّﻤ َﺤ ُﻣ

ً

َّ

َ

ﺪ َﻬ

ُ

ْ

َ

.

ُ

ﻟ ْﻮ ُﺳ َﺭ َﻭ

ُ

(3)

3

Kedua, nasihat guru kita KH. Syuhada Bahri, yang telah meletakkan dasar dakwah Ilallah PARMUSI, : DAKWAH TIDAK BOLEH BERHENTI, DALAM SITUASI APAPUN, telah menggugah kita semua, khususnya Ketua Umum Drs. H. Usamah Hisyam, M.Sos yang juga merasa tidak nyaman, karena telah habis masa jabatannya sejak bulan April 2020, tetapi masih menyandang jabatan sebagai Ketua Umum, sekalipun keputusan Mukernas boleh mengundurkan waktu Muktamar setahun kedepan, sementara dalam konstitusi PARMUSI tidak ada ketentuan bahwa pertemuan atau Muktamar harus diselenggarakan berkumpul disuatu tempat terentu, yang penting adalah bisa bertatap muka dan berdialog langsung, dan itu bisa dilakukan melalui pertemuan virtual.

Ketiga, Muktamar IV PARMUSI adalah satu-satunya organisasi kemasyarakatan di Indonesia bahkan dunia yang pertama menyelenggarakan Muktamar secara virtual, yang dihadiri oleh seluruh Pengurus Wilayah dan Pengurus Daerah se Indonesia. Hal ini sudah kami konfirmasikan dengan tim MURI pimpinan Jaya Suprana dan Insya Allah tengah dalam proses administrasi untuk melegalitaskannya. Bahkan Muktamar ini kita selenggarakan dengan protocol Kesehatan secara ketat, apalagi dipastikan dibuka oleh Presiden Ri Bapak Joko Widodo dan ditutup oleh Wakil Presiden RI.

Ke-empat, Muktamar IV PARMUSI dibuka secara resmi oleh Presiden RI Bapak Joko Widodo dan ditutup secara resmi juga oleh Wakil Presiden RI Bapak KH. Prof. DR. Ma’ruf Amin, MA. Tentu ini merupakan apresiasi dan penghargaan yang tinggi dari Pemerintah RI kepada PARMUSI. Bahkan di akhir pidato peresmiannya Presiden RI Bapak Joko Widodo secara spontan menyatakan keinginannya untuk dapat bertemu dengan Ketua Umum PP PARMUSI Drs. H. Usamah Hisyam, M.Sos. setelah menyaksikan sendiri tayangan video profile dan program dakwah yang dikemukakan Ketua Umum. Dan sehari setelah selesai Muktamar, Bapak Presiden mengundang Ketua Umum di Istananya di Bogor.

Ke-lima, Muktamar IV PARMUSI merupakan pengukuhan dan akumulasi dari kebijakan Paradigma Baru PARMUSI sebagai organisasi dakwah. Secara spesifik, Muktamar IV PARMUSI ini diarahkan untuk menyiapkan perangkat sosialisasi dan pelaksanaan program dakwah PARMUSI, sebagaimana tercermin dalam themanya : “Memperkokoh Connecting Muslim Melalui Gerakan Dakwah “Desa Madani PARMUSI” Untuk Indonesia Maju”.

Isnya Allah segala upaya ini akan dimudahkan Allah, dan akan lahir generasi baru para Pemimpin, para da’i yang berdedikasi untuk membentengi aqidah umat, yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah dan tidak takut kepada celaan orang-orang yang suka mencela.

(4)

4

Semoga Allah Yang Maha Mengetahui dan Mahaluas Pemberian-Nya, berkehendak untuk menganugerahkan karunia-Nya kepada kita.

Billaahit Taufiq wal Hidaayah.

Wassalamu’alai

kum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh.

Jakarta, 28 S a f a r 1442 H 16 Oktober 2020 M

PENGURUS PUSAT PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA (PP PARMUSI)

Drs. H. Usamah Hisyam

Ketua Umum

Ir. Abdurahman Syagaff

(5)

5

SISTEMATIKA

PENGANTAR SISTEMATIKA

I. KETETAPAN MUKTAMAR IV PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA No.01/TAP/MUKT-IV/PARMUSI/II/1442 H Tentang JADWAL ACARA DAN TATA TERTIB MUKTAMAR IV PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA

II. KETETAPAN MUKTAMAR IV PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA No.02/TAP/MUKT-IV/ PARMUSI/II/1442 H Tentang LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN PP PARMUSI MASA BAKTI 2015 – 2020

III. KETETAPAN MUKTAMAR IV PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA No.03/TAP/MUKT-IV/ PARMUSI/II/1442 H Tentang HASIL SIDANG KOMISI A PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR, ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PEDOMAN PEDOMAN ORGANISASI PARMUSI

IV. KETETAPAN MUKTAMAR IV PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA No.04/TAP/MUKT-IV/ PARMUSI/II/1442 Tentang Hasil Sidang Komisi B PROGRAM KERJA NASIONAL PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA

V. KETETAPAN MUKTAMAR IV PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA No.05/TAP/MUKT-IV/PARMUSI/II/1442 Tentang HASIL SIDANG KOMISI C REKOMENDASI MUKTAMAR IV PARMUSI

VI. KETETAPAN MUKTAMAR IV PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA No.06/TAP/MUKT-IV/PARMUSI/II/1442 Tentang TATA TERTIB PEMILIHAN KETUA UMUM DAN FORMATUR MUKTAMAR IV PARMUSI

VII. KETETAPAN MUKTAMAR IV PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA No.07/TAP/MUKT-IV/PARMUSI/II/1442 H Tentang KETUA UMUM PP PARMUSI MASA BHAKTI 2020-2025 DAN FORMATUR TERPILIH MUKTAMAR IV PARMUSI VIII. KETETAPAN MUKTAMAR IV PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA Nomor

08/TAP/MUKT-IV/PARMUSI/II/1442 Tentang KEPUTUSAN FORMATUR TERPILIH TENTANG SUSUNAN PERSONALIA PENGURUS HARIAN PUSAT, PIMPINAN MAJELIS - MAJELIS DAN LEMBAGA - LEMBAGA PP PARMUSI MASA BAKTI TAHUN 2020 –

(6)

6

K E T E T A P A N

MUKTAMAR IV PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA No.01/TAP/MUKT-IV/PARMUS/II/1442 H

Tentang

JADWAL ACARA DAN TATA TERTIB MUKTAMAR IV PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA

Muktamar IV Persaudaraan Muslimin Indonesia (PARMUSI) dengan senantiasa mengharap Ridha Allah Subhaanahu Wata’ala, setelah :

Menimbang : 1. Bahwa Muktamar Persaudaraan Muslimin Indonesia sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam Persaudaraan Muslimin Indonesia dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali;

2. Bahwa untuk memperlancar dan mensukseskan acara Muktamar IV PARMUSI maka perlu ditetapkan jadwal acara dan tata tertib Muktamar IV PARMUSI;.

Mengingat : 1. Anggaran Dasar PARMUSI, Pasal 11 ayat (1) dan (2).

2. Anggaran Rumah Tangga PARMUSI, Pasal 29, Pasal (30) dan Pasal (31).

Memperhatikan : Saran-saran dan pendapat-pendapat yang disampaikan dalam Sidang Pleno I Muktamar IV PARMUSI pada tanggal 26 September 2020.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Jadwal Acara dan Tata Tertib Muktamar IV Persaudaraan Muslimin Indonesia tanggal 8 – 10 Syafar 1442 H bertepatan dengan tanggal 26 – 28 September 2020, sebagaimana tercantum dalam lampiran 1 dan 2 yang merupakan bagian tak terpisahkan dari ketetapan ini.

2. Percepatan dan perubahan Waktu Jadwal Acara dapat dilakukan oleh Pimpinan Sidang

3. Ketetapan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan hanya berlaku pada Muktamar IV PARMUSI, tanggal 26 – 28 September 2020 melalui zoom meeting.

(7)

7

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 8 Syafar 1442 H 26 September 2020 M

PEMIMPIN SIDANG PLENO 1 MUKTAMAR IV PARMUSI

Ketua Sekretaris

(8)

8

Lampiran 1:

KETETAPAN MUKTAMAR IV PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA

No.01/TAP/MUKT-IV/PARMUSI/II/1442, Tentang Agenda Acara dan Tata Tertib Muktamar Muktamar IV PARMUSI

AGENDA ACARA MUKTAMAR IV PARMUSI

Melalui Zoom Meeting, berpusat Jalan Patra Kuningan XV No. 8 Jakarta Selatan 7 – 10 Syafar 1442 H / 25 – 28 September 2020 M

NO. WAKTU KEGIATAN PETUGAS /

PEMIMPIN SIDANG

PRA MUKTAMAR: JUM’AT, 7 Syafar 1442 H/ 25 SEPTEMBER 2020 M

1. 14.00 – 16.00 Registrasi on line OC

2. 20.00 – 22.00 Ta’aruf Syafruddin Anhar

dan Dewi Achyani HARI PERTAMA: SABTU, 8 Syafar 1442 H/ 26 September 2020 M 3. 06.00 – 07.00 Peserta masuk ke zoom meeting OC

4. 07.00 – 09.00 General Repition Bersama Protokol Istana

Protokol Presiden 5. 09.00 – 10.00 PEMBUKAAN MUKTAMAR IV

PARMUSI dan MILAD KE 21 PARMUSI:

1. Presiden memasuki Ruang Pertemuan Virtual

2. Lagu Indonesia Raya dan Mars PARMUSI

3. Laporan dan Sambutan Ketua Umum PP PARMUSI.

4. Pemutaran video Gerakan Dakwah PARMUSI

5. Amanat Presiden RI. 6. Do’a Penutup OC MC : Protokol Istana Bogor Drs.H.Usamah Hisyam, M.Sos Bapak Joko Widodo Ustadz Farid Okbah

6. 10.00 – 10.30 Istirahat dan persiapan persidangan 7. 10.30 – 11.00 Pleno 1:

Pembahasan dan Pengesahan Agenda Acara serta Tata Tertib Muktamar

Nurhayati Payapo dan Hendra Dinata 8. 11.00 – 12.00 Pleno 2:

Laporan Pertanggung Jawaban PP PARMUSI dan Pemutaran Film Lima Tahun Kiprah PARMUSI di Tanah Air. 9. 12.00 – 13.00 Ishoma (Peserta Tidak keluar dari

Aplikasi Zoom Meeting) 10. 13.00 – 15.30 Pleno 3:

Pemandangan Umum dan Laporan PW PARMUSI, PW menyampaikan secara garis besar selama 5 menit, Tanggapan tertulis sudah disampaikan melalui email sebelum pelaksanaan Muktamar.

Hendra Dhinata Siti Hadiah Prentha

11. 15.30 – 16.00 Rehat

(9)

9

NO. WAKTU KEGIATAN PETUGAS /

PEMIMPIN SIDANG

Lanjutan Pemandangan Umum dan Laporan PW PARMUSI.

Ngudi Astuti HARI KEDUA: AHAD, 9 Syafar 1442 H / 27 SEPTEMBER 2020 08.30 – 09.00 Pleno 5:

Lanjutan Pemandangan Umum dan Laporan PW PARMUSI.

09.00 – 10.00 Pleno 6:

Tanggapan dan Penjelasan PP

PARMUSI atas Pemandangan Umum dan Laporan PW PARMUSI dan Pengesyahan LPP PP PARMUSI

Aidil Adha Soraya A. Kadir.

10.00 – 12.00 Pleno 7:

Penjelasan dan pembagian sidang komisi

Dewi Achyani dan Ferawati

12.00 – 13.00 ISHOMA

13.00 – 15.00 Sidang Komisi A: Organisasi

Nurhayati Payapo Ngudi Astuti

Sidang Komisi B: Program Kerja Syafruddin Anhar Taufikurrahman Sidang Komisi C: Rekomendasi Irgan Chairul

Mahfiz Srimiguna 15.00 – 15.30 Rehat

15.30 – 16.00 Pleno 8:

Laporan dan Pengesahan Sidang Komisi

Nurhayati Payapo dan Hendradinata 16.30 – 16.30 Pleno 9:

Pembahasan dan Pengesyahan Tatib Pemilihan Ketum dan Anggota

Formatur

Abdurrahman Syagaff dan Nurhayati Payapo 16.30 – 17.00 Pleno 10:

Pemilihan Ketua Umum dan Anggota Formatur

Abdurrahman Syagaff dan Nurhayati Payapo

17.00 - Rapat Formatur Rahman Syagaff

Nurhayati Payapo Dewi Achyani HARI KETIGA: SELASA, 10 Syafar 1442 H/ 28 SEPTEMBER 2020 09.00 – 10.00 Lanjutan Rapat Formatur

11.00 – 12.00 Pleno 11:

Laporan dan Pengesyahan Hasil Sidang Formatur

Abdurrahman Syagaff dan Nurhayati Payapo 11.00 – 14.00 General Repitisi Penutupan Muktamar Protokol Wapres 14.00 – 15.00 Penutupan Muktamar IV PARMUSI:

1. Wakil Presiden RI memasuki Ruang Sidang Virtual

2. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya 3. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an 4. Menyanyikan Lagu Mars PARMUSI 5. Laporan Ketua Umum PP

PARMUSI

6. Video Gerakkan Dakwah PARMUSI

MC : Abror Tanjung

Imam Faturrahman Drs.H.Usamah Hisyam, M.Sos.

(10)

10

NO. WAKTU KEGIATAN PETUGAS /

PEMIMPIN SIDANG

7. Amanat Wakil Presiden RI

sekaligus menutup Mukatamar IV PARMUSI 8. Do’a Penutup Prof.Dr.Ma’ruf Amin Ustadz Buchori Muslim 10.00 – 12.00 Pleno 11:

Penutupan Muktamar dan Konprensi Pers

OC

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 08 Shafar 1442 H 26 September 2020 M PEMIMPIN SIDANG PLENO I

MUKTAMAR IV PARMUSI

Ketua Sekretaris

(11)

11

Lampiran 2:

KETETAPAN MUKTAMAR IV PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA No.01/TAP/MUKT-IV/PARMUSI/II/1442 Tentang Agenda Acara dan Tata Tertib Muktamar Muktamar IV PARMUSI

TATA TERTIB MUKTAMAR IV

PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA (PARMUSI) BAB I

NAMA, WAKTU DAN TEMPAT, PENYELENGGARA, DAN SAHNYA MUKTAMAR-IV PARMUSI

Pasal 1 Nama

Muktamar ini bernama Muktamar IV PARMUSI, dan selanjutnya disebut Muktamar. Pasal 2

Waktu dan Tempat

1. Muktamar diselenggarakan pada hari Sabtu – Ahad/ tanggal 25 - 28 September 2020 bertepatan dengan tanggal 7 – 10 Safar 1442 H

2. Muktamar dilakukan secara Daring (Dalam Jaringan) berpusat di Patra Kuningan Jakarta Selatan

Pasal 3 Penyelenggara

Muktamar diselenggarakan oleh dan atas undangan serta dipimpin oleh Pengurus Pusat PARMUSI sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga PARMUSI pasal 29 ayat (4).

Pasal 4 Sahnya Muktamar Muktamar secara Daring ini diyatakan syah apabila:

1. Dihadiri oleh lebih dari seperdua jumlah Wilayah dan lebih seperdua jumlah Daerah yang telah disahkan.

2. Sidang-sidang Muktamar dinyatakan sah apabila disetujui oleh lebih dari seperdua jumlah peserta yang hadir.

(Sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga PARMUSI pasal 30) BAB II

STATUS DAN WEWENANG Pasal 5

Status

Muktamar merupakan pemegang kekuasaan tertinggi PARMUSI dan diadakan 5 (lima) tahun sekali, sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga PARMUSI pasal 29 ayat (1).

Pasal 6 Wewenang

(12)

12

Sesuai Anggaran Rumah Tangga PARMUSI pasal 29 ayat (2), Muktamar diselenggarakan untuk memusyawarahkan dan menetapkan keputusan tentang:

1. Laporan pertanggungjawaban Pengurus Pusat.

2. Program perjuangan dan pengembangan organisasi untuk masa 5 (lima) tahun. 3. Penyempurnaan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan

Pedoman-pedoman organisasi PARMUSI

4. Permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan umat Islam, rakyat, bangsa, dan negara Indonesia.

5. Memilih dan menetapkan Pengurus Harian Pusat, Pimpinan Majelis Penasihat Pusat, dan Pimpinan Majelis Pakar Pusat.

BAB III

PESERTA, HAK BICARA DAN HAK SUARA SERTA KEWAJIBAN PESERTA Pasal 7

Peserta 1. Peserta Muktamar terdiri dari:

a. Utusan b. Peninjau

2. Utusan Muktamar sesuai dengan Anggaran Dasar PARMUSI pasal 29 ayat (3), adalah:

a. Anggota Pengurus Harian Pusat, Majelis Penasehat Pusat, Dewan Pakar Pusat, Majelis Syariah Pusat dan Organisasi Otonom Pusat.

b. Utusan Pengurus Luar Negeri. c. Utusan Pengurus Harian Wilayah. d. Utusan Pengurus Harian Daerah.

3. Peninjau, adalah sesuai dengan undangan yang diputuskan oleh PP PARMUSI. 4. Jumlah dan persyaratan peserta yang dimaksud dengan ayat (2) dan (3) pasal ini,

adalah sesuai dengan undangan yang diputuskan oleh PP PARMUSI. Pasal 8

Hak Bicara

Seluruh peserta Muktamar memiliki Hak Bicara yang diatur oleh Pemimpin Sidang Pasal 9

Hak Suara

Pengurus Pusat, Pengurus Luar Negeri, utusan Pengurus Wilayah, dan Utusan Pengurus Daerah, secara kolektif masing-masing mempunyai hak 1 (satu) suara. (Anggaran Rumah Tangga PARMUSI pasal 31)

Pasal 10 Kewajiban Peserta Kewajiban peserta adalah:

1. Menghadiri Sidang-sidang Pleno

2. Menghadiri Sidang-sidang Komisi yang dipilihnya.

(13)

13

4. Berperilaku sopan santun baik dalam sidang maupun diluar sidang. 5. Mematuhi ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Tata Tertb Muktamar.

BAB IV

PERSIDANGAN, PIMPINAN SIDANG, TUGAS DAN WEWENANG PIMPINAN SIDANG

Pasal 11 Persidangan 1. Persidangan Muktamar terdiri atas :

a. Sidang Pleno. b. Sidang Komisi. c. Sidang Formatur.

2. Sidang Pleno dilaksanakan untuk membahas, menetapkan dan/atau mendengarkan: a. Agenda Acara

b. Peraturan Tata Tertib Muktamar c. Pengarahan atau Ceramah khusus.

d. Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Pusat.

e. Pemandangan umum dari Pengurus Wilayah dan jawaban Pengurus Pusat. f. Pembentukan dan Pembagian Komisi.

g. Laporan Sidang Komisi.

h. Tata tertib Pemilihan Ketua Umum dan Pemilihan Formatur i. Pengumuman hasil Sidang Formatur

3. Sidang Komisi terdiri atas:

a. Komisi A : Penyempurnaan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Pedoman Organisasi

b. Komisi B : Program Kerja Nasional 2020 - 2025 c. Komisi C : Rekomendasi

4. Sidang Formatur dilaksanakan untuk memilih Ketua Umum dan menyusun kepengurusan periode 2020 – 2025.

Pasal 12 Pemimpin Sidang

1. Sidang-sidang Muktamar dipimpin oleh Pengurus Pusat. (Anggaran Rumah Tangga pasal 29 ayat (4).

2. Pemimpin Sidang sekurang-kurangnya terdiri atas seorang Ketua dan seorang Sekretaris.

Pasal 13

(14)

14

1. Memimpin sidang-sidang.

2. Mengatur lalu lintas pembicaraan dalam persidangan. 3. Menjaga ketertiban dan kelancaran jalannya persidangan.

4. Menegur dan/atau menghentikan pembicara yang dianggap menyimpang dari pokok pembicaraan.

5. Mengeluarkan peserta sidang jika dianggap mengganggu ketertiban dan kelancaran jalannya persidangan atau tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud Pasal 10 Tata Tertib ini.

BAB V

KETENTUAN-KETENTUAN SIDANG Pasal 14

Prinsip Sidang-sidang Muktamar

1. Sidang-sidang Muktamar pada prinsipnya bersifat terbuka, kecuali dinyatakan tertutup oleh Sidang pada saat itu.

2. Hasil pembicaraan Sidang tertutup hanya boleh diumumkan atas persetujuan Sidang.

3. Atas usul Pimpinan Sidang atau Peserta, Sidang dapat memutuskan bahwa pembicaraan tertutup yang bersifat rahasia harus dipegang teguh oleh semua peserta, termasuk orang yang oleh karena tugasnya mengetahui materi yang dibicarakan.

Pasal 15 Tata Cara Sidang

1. Untuk menghadiri Sidang, baik sidang pleno maupun sidang komisi, setiap Peserta harus mencantumkan utusan mana, jabatan dan nama pada aplikasi Zoom Meeting yang digunakan, agar panitia dapat merekapitulasi kehadiran peserta.

2. Peserta dinyatakan hadir apabila wajahnya terlihat langsung di monitor dan tidak bisa digantikan foto profil atau virtual background

3. Apabila peserta tidak bisa menampilkan wajahnya secara langsung di monitor handphone/ laptop/ komputer, peserta langsung lapor panitia melalui aplikasi chating zoom meeting.

4. Rekapitulasi awal daftar hadir pada saat registrasi online menjadi data resmi peserta Muktamar, termasuk daftar hadir masing-masing komisi.

5. Tepat pada waktu yang ditetapkan, Pemimpin Sidang harus membuka Sidang. 6. Bila quorum belum dicapai, Pemimpin Sidang menunda Sidang selama 1x5 menit. 7. Bila setelah ditunda ternyata quorum masih belum tercapai sebagaimana dimaksud

pada ayat (4) pasal ini, maka Sidang dapat diteruskan dan Keputusan yang ditetapkan dianggap sah.

Pasal 16

Peserta Sidang Komisi

(15)

15

2. Agar jumlah anggota tiap-tiap Komisi berimbang, selanjutnya anggota komisi ditetapkan oleh Pengurus Pusat PARMUSI dengan mempertimbangkan usulan dari peserta Muktamar.

3. Pendaftaran anggota komisi dilakukan pada saat pendaftaran peserta, dengan mengirim Surat Mandat Muktamar melalui email atau Whassapp (WA) ke Panitia Muktamar.

Pasal 17 Sidang Komisi

1. Sidang Komisi bertugas memusyawarahkan dan mengambil keputusan mengenai bidang yang menjadi tugasnya.

2. Hasil dan laporan Sidang Komisi di susun oleh Pemimpin Sidang Komisi berdasarkan pendapat, saran, usul, dan tanggapan yang telah disetujui oleh Sidang Komisi.

3. Bila dianggap perlu Sidang Komisi dapat membentuk Sub Komisi untuk membahas materi tertentu yang diperlukan oleh Komisi yang bersangkutan dan hasilnya dilaporkan dalam Sidang Komisi tersebut, sebelum menjadi Laporan Sidang Komisi. 4. Pemimpin Sidang Komisi dapat membentuk Tim Perumus untuk membantu

menyusun dan merumuskan Laporan Komisi. Pasal 18 Kewajiban Komisi

Komisi wajib melaporkan hasil kerjanya kepada Sidang Pleno untuk ditetapkan menjadi Keputusan Muktamar.

BAB VI PERSIDANGAN

Pasal 19

1. Semua bahan persidangan Muktamar berupa materi, dokumen, risalah, dan lain-lainnya, disiapkan dan diedarkan oleh Pengurus Harian Pusat.

2. Selain bahan yang tersebut pada ayat (1) Pasal ini dilarang diedarkan dalam forum persidangan Muktamar.

BAB VII

QUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 20

Quorum 1. Setiap Sidang harus mencapai quorum.

2. Sidang Pleno dianggap sah bila dihadiri oleh lebih seperdua jumlah Peserta yang terdaftar pada awal Muktamar.

3. Sidang Komisi dianggap sah bila dihadiri oleh lebih seperdua jumlah anggota Komisi yang terdaftar.

(16)

16

4. Quorum Sidang selanjutnya sesuai dengan Pasal 15 ayat (4) dan ayat (5) Peraturan Tata Tertib ini.

Pasal 21

Tata cara Pengambilan Keputusan

1. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat.

2. Bila musyawarah untuk mencapai mufakat sulit tercapai, maka pimpinan sidang dapat membentuk tim khusus untuk mencapai permufakatan dan hasilnya disampaikan kepada peserta musyawarah.

BAB VIII PENUTUP

Pasal 22

1. Tatacara pemilihan Formatur Pengurus Pusat PARMUSI masa bakti 2020 - 2025 selanjutnya diatur dalam Peraturan Tata Tertib Pemilihan Ketua Umum dan Formatur.

2. Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam Peraturan Tata Tertib ini akan ditentukan lebih lanjut oleh Muktamar.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : Shafar 1442 H

26 September 2020 M PEMIMPIN SIDANG PLENO I

MUKTAMAR IV PARMUSI

Ketua Sekretaris

(17)

17

K E T E T A P A N

MUKTAMAR IV PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA No.02/TAP/MUKT-IV/PARMUSI/II/1442 H

Tentang

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN PP PARMUSI MASA BAKTI 2015 – 2020

Muktamar IV Persaudaraan Muslimin Indonesia (PARMUSI) dengan senantiasa mengharap Ridha Allah Subhaanahu Wata’ala, setelah :

Menimbang : a. bahwa Muktamar PARMUSI sebagai musyawarah tingkat nasional yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi PARMUSI yang diadakan (5) lima tahun sekali, berwenang melakukan Penilaian Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat PARMUSI;

b. bahwa Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat PARMUSI yang sudah dinilai secara obyektif melalui pemandangan umum peserta Muktamar pada Sidang Pleno 2 perlu disikapi secara kritis sebagai upaya melakukan evaluasi terhadap kinerja Pengurus Pusat PARMUSI periode 2015-2020;

Mengingat : 1. Anggaran Dasar PARMUSI Pasal 11.

2. Anggaran Rumah Tangga PARMUSI Pasal 29, Pasal 30 dan Pasal 31.

Memperhatikan : 1. Pandangan Umum peserta Sidang Pleno 3 dan 4 Muktamar IV PARMUSI atas Laporan Pertanggungjawaban PP PARMUSI Masa Bakti 2015-2020

2. Jawaban PP PARMUSI atas Pandangan Umum peserta Sidang Pleno 5 Muktamar IV PARMUSI.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : 1. MENERIMA LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

PENGURUS PUSAT PARMUSI PERIODE 2015-2020;

2. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN TERSEBUT

SEBAGAIMANA TERLAMPIR TERDOKUMENTASI DALAM BENTUK VIDEO, MERUPAKAN BAGIAN YANG TIDAK TERPISAHKAN DALAM KETETAPAN INI;

(18)

18

PERTANGGUNGJAWABAN PP PARMUSI, MAKA

PENGURUS PP PARMUSI PERIODE 2015 – 2020

DINYATA DEMISIONER.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 09 Shafar 1442 H 27 September 2020 M PEMIMPIN SIDANG PLENO VI

MUKTAMAR IV PARMUSI

Ketua Sekretaris

(19)

19

K E T E T A P A N

MUKTAMAR IV PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA No.03/TAP/MUKT-IV/PARMUSI/II/1442 H

Tentang

HASIL SIDANG KOMISI A

PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR, ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PEDOMAN PEDOMAN ORGANISASI PARMUSI

Muktamar IV Persaudaraan Muslimin Indonesia (PARMUSI) dengan senantiasa mengharap Ridha Allah Subhaanahu Wata’ala, setelah :

Menimbang : a. Bahwa, Muktamar PARMUSI sebagai musyawarah tingkat nasional yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi PARMUSI yang diadakan (5) lima tahun sekali, berwenang melakukan penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Pedoman Umum Organisasi PARMUSI b. Bahwa, untuk itu perlu diputuskan Ketetapan Muktamar IV

PARMUSI tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan Pedoman Identitas Organisasi.

Mengingat : 1. Anggaran Dasar PARMUSI Pasal 11.

2. Anggaran Rumah Tangga PARMUSI Pasal 29, Pasal 30 dan Pasal 31.

Memperhatikan : Saran dan usul dari peserta sidang Komisi A dan Sidang Pleno 8 Muktamar IV PARMUSI tanggal 27 September 2020.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : 1. Mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagaimana tercantum dalam lampiran 1 dan 2 yang merupakan bagian tak terpisahkan dari ketetapan ini.

2. Mengesahkan Pedoman Pedoman Organisasi Hasil

Ketetapan Muktamar III

No.05/TAP/MUKT-III/PARMUSI/V/1436 Tentang PEDOMAN ORGANISASI PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA, terdiri dari :

a. TAFSIR AZAS DAN TUJUAN PARMUSI b. PEDOMAN PERKADERAN PARMUSI

c. PEDOMAN ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN d. PEDOMAN IDENTITAS/ATRIBUT ORGANISASI e. PEDOMAN ADMINISTRASI KEBENDAHARAAN

(20)

20

SUMBERDAYA EKONOMI (MMSDE) PARMUSI

g. PEDOMAN LEMBAGA PENGEMBANGAN THIBBUN NABAWI (LPTN) PARMUSI

h. PEDOMAN SPIRITUAL ENTREPREUNEURSHIP

INSTITUTE (SEI) PARMUSI

3. Mengesahkan Pedoman Pedoman dan Petunjuk Teknis Hasil Hasil Keputusan Mukernas I – VII, terdiri dari :

a. Pedoman Dakwah PARMUSI

b. Pedoman Kelompok Usaha Umat Madani (KUUM) c. Pedoman Pedoman Kelompok Usaha Bersama (KUBE) d. Pedoman Gerakan Desa Madani PARMUSI

e. Petunjuk Teknis Gerakan Dakwah Desa Madani PARMUSI f. Pedoman Penyelenggaraan Dauroh Dai Desa Madani

(DDDM) PARMUSI

4. PENGURUS PUSAT MENYEMPURNAKAN DAN

MENSINERGIKAN PEDOMAN ORGANISASI

SEBAGAIMANA PADA POIN 2 DAN 3 KEPUTUSAN INI BERDASARKAN KONDISI OBYEKTIF DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS DAN DITETAPKAN PADA MUSYAWARAH KERJA NASIONAL (MUKERNAS);

5. Ketetapan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan hanya dapat diubah pada Muktamar V PARMUSI yang akan datang.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 09 Syafar 1442 H 27 September 2020 M PIMPINAN SIDANG PLENO VII

MUKTAMAR IV PARMUSI

Ketua Sekretaris

(21)

21

Lampiran 1:

KETETAPAN MUKTAMAR IV PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA

No.03/TAP/MUKT-IV/PARMUSI/II/1442 Tentang PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR, ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PEDOMAN PEDOMAN ORGANISASI PARMUSI.

ANGGARAN DASAR

PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA

MUKADDIMAH

“Hai orang-orang beriman, masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang

nyata bagimu.”

(QS. Al-Baqarah, 2:208)

Apakah ada orang yang lebih baik daripada orang yang menyeru kepada ajaran tauhid dan taat kepada Allah semata-mata serta beramal shaleh, dan dia berkata: “

Sungguh aku termasuk kaum muslim (QS. Fushilat, 41:33)

(22)

22

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan. Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di

tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”.

(QS.Ali-Imran 3 : 103)

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman,

(23)

23

BAB I

NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

1. Organisasi ini bernama PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA disingkat PARMUSI.

2. PARMUSI didirikan di Yogyakarta pada hari Ahad tanggal 16 Jumadil Akhir 1420 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 26 September 1999 Miladiyah untuk waktu yang tidak ditentukan, yang mempunyai hubungan historis dengan Partai Muslimin Indonesia yang didirikan pada tanggal 7 Mei 1967.

3. PARMUSI berkedudukan di Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB II

ASAS, LANDASAN , TUJUAN, DAN SIFAT KEGIATAN

Pasal 2 PARMUSI beraqidah Islam

Pasal 3 PARMUSI berazas :

1. Pancasila

2. Undang Undang Dasar 1945

3. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 4. Bhinneka Tunggal Ika

Pasal 4

PARMUSI bertujuan: “Terwujudnya masyarakat madani, sejahtera lahir dan batin dalam kehidupan bangsa Indonesia yang diridhoi Allah Subhaanahu Wa Ta’ala.”

Pasal 5

PARMUSI bersifat organisasi kemasyarakatan terbuka yang menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatannya berlandaskan akidah dan ukhuwah islamiyah dengan berpedoman pada syariat Islam serta hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB III

DIMENSI KE-ISLAMAN DAN KEPRIBADIAN PARMUSI Pasal 6

5 (lima) Dimensi Ke-Islaman dalam Perjuangan PARMUSI : 1. Dimensi Ideologis

2. Dimensi Dakwah

3. Dimensi Kepemimpinan

4. Dimensi Ulul Albab (Intelektual Muslim) 5. Dimensi Ukhuwwah Islamiyah

(24)

24

Pasal 7

7 (tujuh) Kepribadian yang harus dimiliki oleh anggota PARMUSI : 1. Aqidah Yang Bersih / Murni

2. Ibadah Yang Benar 3. Akhlak Yang Mulia

4. Jasmani dan rohani yang sehat dan terpelihara baik.

5. Penuh dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasi 6. Memiliki pemahaman ke-Islaman yang mendalam

7. Kemandirian dalam berusaha dan berkarya. BAB III U S A H A

Pasal 8

1. Dalam mencapai tujuannya, PARMUSI ini melaksanakan usahausaha :

a. Meningkatkan derajat keislaman, keimanan, keikhalasan, ketakwaan, kejujuran, keadilan, kedisiplinan, dan kebersamaan.

b. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia dan mencerdaskan masyarakat, serta memajukan ilmu pengetahuan baik dalam bidang agama maupun umum. c. Meningkatkan kualitas kepemimpinan sosial, politik, dan kemasyarakatan.

d. Meningkatkan kualitas amal shaleh kaum muslimin Indonesia baik di perkotaan maupun di perdesaan.

e. Meningkatkan pemahaman akan kewajiban dan hak warga negara dalam rangka meningkatkan kesadaran bernegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia

f. Memupuk ukhuwah Islamiyah untuk menyukseskan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam segala kegiatan kemasyarakatan dan kenegaraan. g. Memberantas dan mencegah berkembangnya paham komunisme / atheisme dan

paham-paham lain yang bertentangan dengan syariat Islam.

h. Membantu pemerintah dalam memecahkan dan mengatasi masalah bangsa, baik yang bersifat lokal, regional, nasional maupun internasional.

2. Melaksanakan usaha lainnya yang tidak bertentangan dengan asas dan tujuan PARMUSI

BAB IV LAMBANG

Pasal 9

1. PARMUSI berlambang Bintang Bulan, berwarna kuning mas, dikelilingi ikatan bulat sinergi berbentuk sinar matahari (energi) berwarna hijau cerah dan dibawahnya bertuliskan PARMUSI.

2. Ketentuan lebih lanjut tentang lambang ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).

BAB V KEANGGOTAAN

(25)

25

Pasal 10 1. Anggota PARMUSI ini adalah :

a. Warga negara Republik Indonesia yang beragama Islam b. Sudah berumur 17 tahun atau sudah / pernah menikah

c. Menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PARMUSI ini.

d. Menyetujui Pedoman PARMUSI dan Ketentuan lainnya yang tidak bertentangan dengan AD/ART.

e. Warga negara asing yang beragama Islam dapat menjadi Anggota Luar Biasa yang ditetapkan oleh Pengurus Harian Parmusi.

2. Ketentuan lebih lanjut tentang keanggotaan ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).

BAB VI

SUSUNAN PARMUSI DAN KEPENGURUSAN Pasal 11

1. Organisasi PARMUSI di susun dari atas ke bawah menurut susunan pemerintahan Negara Republik Indonesia, sebagai berikut :

a. Di tingkat nasional disebut Pusat dan dipimpin oleh Pengurus Pusat, disingkat PP. b. Di tingkat provinsi disebut Wilayah dan dipimpin oleh Pengurus Wilayah, disingkat

PW.

c. Di tingkat kabupaten / kota atau yang disamakan dengan itu disebut Pengurus Daerah dan dipimpin oleh Pengurus Daerah, disingkat PD.

d. Di tingkat kecamatan atau yang disamakan dengan itu disebut Cabang dan dipimpin oleh Pengurus Cabang, disingkat PC.

e. Di tingkat kelurahan/desa/nagari/ gampong atau yang disamakan disebut Ranting dan dipimpin oleh Pengurus Ranting, disingkat PR dan/ atau disebut Desa Madani PARMUSI dan dipimpin oleh Pengurus Desa Madani PARMUSI, disingkat PDMP

2. Pengurus Pusat dapat membentuk perwakilan PARMUSI di luar negeri disebut Luar Negeri dan dipimpin oleh Pengurus Luar Negeri, disingkat PLN.

Pasal 12

1. Pada tingkat Pengurus Pusat dan Pengurus Luar Negeri dapat dibentuk Majelis Kehormatan, Majelis Syariah, Majelis Penasihat, Majelis Pakar, Lembaga dan Organisasi Otonom, Yayasan dan Badan Usaha.

2. Pada tingkat Pengurus Wilayah dan Pengurus Daerah dapat dibentuk Majelis Kehormatan, Majelis Penasihat, Majelis Pakar, Lembaga, Organisasi Otonom, Yayasan dan Badan Otonom.

3. Pada tingkat Pengurus Cabang dan Pengurus Ranting dan/atau Desa Madani dapat dibentuk Majelis Penasehat, Lembaga dan Organisasi Otonom.

Pasal 13

Ketentuan lebih lanjut tentang pembentukan PARMUSI, Pengurus serta Majelis-majelis lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).

BAB VIII

PERMUSYAWARATAN Pasal 14

(26)

26

1. Sesuai dengan tingkatannya, PARMUSI memiliki susunan jenjang permusyawaratan untuk pengambilan keputusan yang terdiri atas :

a. Muktamar.

b. Musyawarah Luar Negeri c. Musyawarah Wilayah. d. Musyawarah Daerah. e. Musyawarah Cabang.

f. Musyawarah Ranting/ Musyawarah Desa Madani PARMUSI

2. Untuk membahas dan mengambil keputusan tentang hal-hal yang berkenaan dengan keputusan Muktamar, Musyawarah Luar Negeri, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Daerah, Musyawarah Cabang dan hal-hal mendesak lainnya di setiap tingkatan diselenggarakan Musyarawah Kerja Nasional, Musyawarah Kerja Wilayah, Musyawarah Kerja Daerah, dan Musyawarah Kerja Cabang.

3. Di samping Muktamar, Musyawarah, dan Musyawarah Kerja di setiap tingkatan juga terdapat rapat-rapat.

4. Ketentuan lebih lanjut tentang permusyawaratan dan rapat-rapat ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).

BAB VIII KEUANGAN

Pasal 15 1. Keuangan PARMUSI ini diperoleh dari :

a. Uang iuran anggota.

b. Sumbangan yang tidak mengikat.

c. Usaha dan penerimaan lain yang sah dan halal.

2. Ketentuan lebih lanjut tentang keuangan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).

BAB IX PERUBAHAN

Pasal 16

Perubahan Anggaran Dasar ini hanya dapat dilakukan oleh Muktamar.

BAB X PEMBUBARAN

Pasal 17

1. PARMUSI ini dapat dibubarkan hanya oleh Muktamar yang diadakan khusus untuk itu.

2. Muktamar tersebut pada ayat (1) dinyatakan sah, apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah Pengurus Wilayah dan dua pertiga jumlah Pengurus Daerah.

3. Keputusan Muktamar pada ayat (1) dan (2) tersebut, dinyatakan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah suara sah yang hadir.

(27)

27

4. Dengan keputusan pembubaran PARMUSI ini, maka seluruh kekayaan PARMUSI ini diwakafkan, diinfaqkan dan atau dihibahkan kepada Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) atau akan diatur dalam Pedoman PARMUSI dan ketentuan lainnya oleh Pengurus Pusat.

2. Anggaran Dasar ini untuk pertama kalinya ditetapkan dan disahkan dalam musyawarah para pendiri PARMUSI ini pada tanggal 26 September 1999.

3. Untuk pertama kalinya Pengurus beserta Majelis Penasihat pada tingkat masing-masing dibentuk dan disusun dalam musyawarah para pendiri, baik di Pusat, Wilayah, Daerah, Cabang maupun Ranting.

4. Anggaran Dasar ini diperbaiki, disempurnakan dan disahkan pada Muktamar I Persaudaraan Muslimin Indonesia (PARMUSI) di Jakarta pada 16 Jumadil Akhir 1423 H bertepatan dengan tanggal 25 Agustus 2002 Miladiyah, selanjutnya disempurnakan pada Muktamar II PARMUSI pada tanggal 16 Shafar 1429 H bertepatan dengan 23 Februari 2008 di Jakarta, selanjutnya disempurnakan pada Muktamar III PARMUSI pada tanggal 21 Jumadil Awal 1436 H bertepatan dengan tanggal 12 Maret 2015 di Batam, selanjutnya disempurnakan pada Muktamar IV PARMUSI pada tanggal 9 Syafar 1442 H bertepatan dengan tanggal 27 September 2020 M di Jakarta melalui Zoom Meeting.

(28)

28

Lampiran 2:

KETETAPAN MUKTAMAR IV PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA

No.03/TAP/MUKT-IV/PARMUSI/II/1442 Tentang PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR, ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PEDOMAN PEDOMAN ORGANISASI PARMUSI.

ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERSAUDARAAN MUSLIMIN INDONESIA

BAB I Pasal 1 Yang dimaksud dengan:

1. PARMUSI adalah Persaudaraan Muslimin Indonesia disingkat PARMUSI. 2. Anggaran Dasar adalah Anggaran Dasar PARMUSI.

3. Anggaran Rumah Tangga adalah Anggara Rumah Tangga PARMUSI

4. Yang dimaksud dari organisasi secara berjenjang adalah Pusat, Luar Negeri, Wilayah, Daerah, Cabang, Ranting dan/ atau Desa Madani PARMUSI

5. Pengurus Pusat (PP), Pengurus Luar Negeri (PLN), Pengurus Wilayah (PW), Pengurus Daerah (PD), Pengurus Cabang (PC), Pengurus Ranting (PR) dan/ atau Pengurus Desa Madani PARMUSI (PDMP)

BAB II

LAMBANG PARMUSI Pasal 2

1. Bentuk lambang adalah sebagai berikut :

a. Bujur sangkar berwarna putih bersih sebagai latar belakang dan tepat ditengah-tengah terdapat gambar Bintang Bulan berwarna kuning emas menghadap kanan.

b. Bintang Bulan tersebut dikelilingi ikatan bulat sinergi berbentuk sinar matahari berwarna hijau cerah.

c. Di bawah bintang bulan dan ikatan bulat sinergi terdapat tulisan PARMUSI berwarna hitam dalam bentuk empat persegi panjang.

2. Bintang Bulan bermakna keteguhan dan konsisten pada akidah dan tetap bercita-cita luhur.

3. Ikatan bulat sinergi berbentuk matahari bermakna semangat kekeluargaan dan gerakan dinamis, kritis, kreatif, dan sinergis.

4. Tata cara penggunaan dan pemasangan lambang diatur dan ditetapkan oleh Pengurus Pusat.

BAB III KEANGGOTAAN

(29)

29

Pasal 3 Persyaratan

1. Syarat untuk menjadi anggota yang dimaksud dalam pasal 7 Anggaran Dasar adalah :

a. Warganegara Republik Indonesia, beragama Islam dan telah berumur 17 tahun atau sudah/pernah menikah atau tercatat sebagai mahasiswa.

b. Mengajukan permohonan atau mengisi dan menandatangani formulir yang disediakan oleh PP PARMUSI

c. Menyatakan bersedia aktif mengikuti kegiatan PARMUSI. d. Membayar iuran anggota

2. Permohonan untuk menjadi anggota dapat disampaikan kepada Pengurus Ranting di tempat tinggal pemohon atau kepada Pengurus Cabang atau kepada Pengurus lainnya.

Pasal 4

Jenis Keanggotaan 1. Anggota terdiri atas :

a. Anggota biasa. b. Anggota luar biasa c. Anggota kehormatan. 2. Yang dimaksud dengan:

a. Anggota biasa adalah seseorang yang telah memenuhi syarat seperti dimaksud dalam pasal 3 Anggaran Dasar.

b. Anggota luar biasa adalah warga negara asing, beragama Islam, setuju dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan menyatakan bersedia mengikuti kegiatan PARMUSI.

c. Anggota kehormatan adalah seseorang karena jasa-jasanya terhadap PARMUSI ditetapkan menjadi anggota oleh Pengurus Pusat.

Pasal 5

Kartu Tanda Anggota 1. Kartu Tanda Anggota diterbitkan oleh Pengurus Pusat

2. Seseorang baru dinyatakan sah menjadi anggota, setelah yang bersangkutan memiliki Kartu Tanda Anggota.

Pasal 6

Kewajiban dan hak anggota 1. Setiap anggota berkewajiban :

a. Aktif beribadah kepada Allah SWT dan menjauhi laranganNya menurut tuntunan agama Islam.

b. Berusaha sekuat-kuatnya menjalankan dakwah islamiyah dan bersungguh-sungguh melaksanakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

c. Menaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta keputusan dan peraturan PARMUSI lainnya.

d. Mendukung dan melaksanakan usaha dan kegiatan PARMUSI dan bertanggung jawab menjaga nama baik PARMUSI serta segala sesuatu yang telah diamanatkan oleh PARMUSI.

e. Membayar iuran. 2. Setiap anggota berhak :

a. Menghadiri rapat dan pertemuan anggota, mengeluarkan pikiran dan pendapat serta memberikan suara

(30)

30

b. Memilih dan dipilih menjadi pengurus PARMUSI dan/ atau jabatan lain yang ditetapkan PARMUSI.

c. Dengan niat beribadah dan akhlaqul karimah melalui tata cara yang sah ditetapkan PARMUSI, melakukan koreksi terhadap sikap perilaku, tindakan dan kebijaksanaan pengurus PARMUSI.

Pasal 7

Pemberhentian anggota 1. Anggota berhenti karena :

a. Meninggal dunia.

b. Atas permintaan sendiri secara tertulis. c. Diberhentikan.

2. Seseorang dapat diberhentikan dari keanggotaan PARMUSI apabila :

a. Dengan sengaja melakukan perbuatan yang dapat mencemarkan nama baik PARMUSI.

b. Dengan sengaja melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PARMUSI.

c. Dipidana penjara oleh Pengadilan dengan keputusan hukum yang berkekuatan tetap.

Pasal 8

Tata cara pemberhentian

1. Keputusan pemberhentian ditetapkan oleh Pengurus Pusat, sedangkan pemberhentian sementara ditetapkan oleh Pengurus Wilayah, setelah yang bersangkutan diberi peringatan tertulis oleh Pengurus Pusat.

2. Dalam hal seorang anggota menjabat sebagai Pengurus, maka pemberhentian sementara dan / atau pemberhentiannya ditetapkan oleh Pengurus Pusat.

3. Anggota yang diberhentikan sementara dan / atau diberhentikan, berhak mengajukan peninjauan kembali atas keputusan tersebut kepada tingkat Pengurus yang lebih tinggi, sampai kepada Muktamar.

BAB IV

PEMBENTUKAN ORGANISASI Pasal 9

RANTING

1. Ranting didirikan di daerah tingkat pemerintahan desa / kelurahan / nagari/ gampong atau yang dipersamakan dengan itu, apabila sudah ada sekurang-kurangnya 9 orang anggota biasa yang sah, dipimpin oleh Pengurus Ranting dan/ atau Pengurus Desa Madani PARMUSI.

2. Pengesahan berdirinya Ranting atau Desa Madani PARMUSI dilakukan oleh Pengurus Daerah.

3. Dalam hal tertentu Pengurus Wilayah dapat membentuk dan mengesahkan Pengurus Ranting dan / atau Pengurus Desa Madani PARMUSI

Pasal 10 CABANG

1. Cabang didirikan di daerah tingkat pemerintahan kecamatan atau yang dipersamakan dengan itu, apabila sudah ada sekurangkurangnya 2 (dua) Ranting yang sah, dipimpin oleh Pengurus Cabang.

(31)

31

2. Pengesahan berdirinya Cabang dilakukan oleh Pengurus Wilayah atas usulan Musyawarah Cabang, dengan rekomendasi Pengurus Daerah.

3. Penyimpangan dari ketentuan ayat (1) tersebut di atas diputuskan oleh Pengurus Daerah.

Pasal 11 DAERAH

1. Daerah didirikan di daerah tingkat Kabupaten / Kota atau yang dipersamakan dengan itu, apabila sudah ada sekurang-kurangnya 2 (dua) Cabang yang sah, dipimpin oleh Pengurus Daerah.

2. Pengesahan berdirinya Daerah dilakukan oleh Pengurus Pusat atas usulan Musyawarah Daerah, dengan rekomendasi Pengurus Wilayah.

3. Penyimpangan dari ketentuan ayat (1) tersebut di atas diputuskan oleh Pengurus Pusat, atas usulan Pengurus Wilayah.

Pasal 12 WILAYAH

1. Wilayah didirikan di daerah tingkat Provinsi apabila sudah ada sekurang-kurangnya 2 (dua) Daerah yang sah, dipimpin oleh Pengurus Wilayah.

2. Pengesahan berdirinya Wilayah dilakukan oleh Pengurus Pusat atas usulan Musyawarah Wilayah.

3. Penyimpangan dari ketentuan ayat (1) tersebut di atas diputuskan oleh Pengurus Pusat dengan suatu peraturan khusus untuk itu.

Pasal 13 LUAR NEGERI

1. Luar Negeri didirikan di Negara tertentu apabila sudah ada sekurang-kurangnya 9 (sembilan) orang anggota, dipimpin oleh Pengurus Luar Negeri.

2. Pengesahan berdirinya Luar Negeri dilakukan oleh Pengurus Pusat atas usulan Musyawarah Luar Negeri.

3. Penyimpangan dari ketentuan ayat (1) tersebut di atas diputuskan oleh Pengurus Pusat dengan suatu peraturan khusus untuk itu.

BAB V

PENGURUS PARMUSI Pasal 14

Pengurus Pusat Pengurus Pusat terdiri dari:

1. Pengurus Harian Pusat 2. Majelis Kehormatan Pusat 3. Majelis Syariah Pusat 4. Majelis Penasehat Pusat 5. Majelis Pakar Pusat

6. Lembaga, Organisasi Otonom, Yayasan, Badan Usaha. Pasal 15

Pengurus Harian Pusat 1. Persyaratan:

a. Sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya satu tahun

b. Pernah menjadi Pengurus Pusat, Pengurus Luar Negeri, Pengurus Wilayah, atau Pengurus Daerah.

(32)

32

d. Mampu dan mau bekerja sama dalam menjalankan roda organisasi PARMUSI e. Dikecualikan dari huruf (a) dan (b) di atas, orang yang pernah menjadi Pengurus

Organisasi Kemasyarakatan Islam tingkat Pusat dan atau orang yang telah berjasa dalam mengembangkan PARMUSI dapat dijadikan anggota dan Pengurus Harian Pusat.

2. Pemilihan:

a. Tatacara pemilihan ditetapkan oleh Muktamar.

b. Pengurus Harian Pusat dipilih oleh Muktamar untuk masa bakti selama 5 (lima) tahun di antara dua Muktamar

c. Ketua Umum memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan. d. Ketua Umum dipilih secara Musyawarah untuk mufakat

e. Ketua Umum terpilih langsung menjadi Ketua Formatur

f. Anggota formatur berjumlah 4 orang dipilih secara Musyawarah untuk mufakat g. Pengurus Harian Pusat, Pimpinan Majelis Pusat dan Pimpinan Lembaga Pusat

dipilih oleh Ketua Umum dengan memperhatikan usulan dari anggota formatur. 3. Jumlah:

Pengurus Harian Pusat berjumlah 15 orang, terdiri atas seorang Ketua Umum, 6 orang Ketua, seorang Sekretaris Jenderal, 3 orang Sekretaris, seorang Bendahara Umum, dan 3 orang Bendahara.

4. Tugas, Wewenang dan tanggung jawab:

a. Pengurus Harian Pusat wajib melaksanakan keputusan Muktamar dan Musyawarah Kerja Nasional, menetapkan kebijakan umum PARMUSI, dan menyusun pembagian tugas bagi Pengurus Harian Pusat.

b. Dalam melaksanakan tugas, Ketua Umum dibantu oleh Ketua-Ketua Bidang, yaitu:

i. Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi. ii. Bidang Agama

iii. Bidang Ekonomi iv. Bidang Sosial

v. Bidang Pendidikan

vi. Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

c. Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi mengkoordinir: i. Lembaga Kaderisasi dan Pengembangan Profesi

ii. Pusat Data dan Informasi Organisasi dan Keanggotaan iii. Lembaga Pembinaan Ortom, Remaja dan Mahasiswa d. Bidang Agama mengkoordinir:

i. Lembaga Dakwah PARMUSI

ii. Lembaga Komunikasi dan Penyiaran Islam PARMUSI iii. Lembaga Amil, Zakat, Infaq dan Sadaqah (LAZIS) Muslimin iv. Lembaga Wakaf Muslimin

e. Bidang Ekonomi mengkoordinir: i. Parmusi Bisnis Center

ii. Lembaga Kajian Pengembangan Ekonomi Syariah f. Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat mengkoordinir:

i. Parmusi Save Help Center ii. Lembaga Kesehatan PARMUSI iii. Tibbun Nabawi PARMUSI

iv. Lembaga Seni dan Budaya PARMUSI v. Rumah Yatim PARMUSI

vi. Lembaga Dhuafa PARMUSI g. Bidang Pendidikan mengkoordinir:

i. Lembaga Pendidikan Islam PARMUSI ii. Taman Pendidikan Al-Qur’an PARMUSI

(33)

33

iii. Lembaga Pondok Pesantren PARMUSI

h. Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, mengkoordinir: i. Rumah Perdamaian untuk Keadilan PARMUSI

ii. Lembaga Penelitian dan Pengembangan PARMUSI iii. Lembaga Bela Negara PARMUSI

i. Lembaga bertanggung jawab kepada Pengurus Harian Pusat.

j. Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Harian Pusat dapat membentuk Organisasi Otonom, Yayasan dan Badan Usaha

k. Yayasan dan Badan Usaha dalam huruf (j) bertanggung jawab kepada Pengurus Harian Pusat.

l. Organisasi otonom (ortom) bertanggung jawab pada permusyawaratan tertinggi di ortom masing-masing, dan melaporkan pada Pengurus Harian Pusat.

m. Segala ketentuan yang berkaitan dengan pembentukan Organisasi Otonom dan / atau Yayasan/ Badan Usaha tersebut dalam huruf (j) diatur oleh Pengurus Harian Pusat.

n. Pengurus Harian Pusat bertanggung jawab kepada Muktamar. Pasal 16

Pengurus Luar Negeri 1. Persyaratan:

a. Sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya satu tahun. b. Mempunyai waktu untuk aktif mengikuti kegiatan PARMUSI.

c. Mampu dan mau bekerja sama dalam menjalankan roda PARMUSI 2. Pemilihan:

a. Tatacara pemilihan ditetapkan oleh Musyawarah Luar Negeri;

b. Pengurus Luar Negeri dipilih oleh Musyawarah Luar Negeri untuk masa bakti selama 5 (lima) tahun dan disahkan oleh Pengurus Harian Pusat.

3. Jumlah:

Pengurus Luar Negeri berjumlah sebanyak-banyaknya 7 orang, terdiri dari seorang Ketua, 2 orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, 1 orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara, 1 orang Wakil Bendahara.

4. Tugas, Wewenang dan tanggung jawab:

a. Pengurus Luar Negeri wajib melaksanakan keputusan keputusan Muktamar dan Musyawarah Kerja Nasional yang berkaitan dengan permasalahan Luar Negeri, melaksanakan kebijaksanaan Pengurus Harian Pusat, keputusan Musyawarah Luar Negeri dan menyusun pembagian tugas bagi Pengurus Luar Negeri.

b. Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Luar Negeri dapat membentuk Organisasi Otonom atas persetujuan dan bimbingan Pengurus Harian Pusat, dan dapat membentuk perwakilan Yayasan yang dibentuk oleh Pengurus Pusat. c. Lembaga dan Organisasi Otonom bertanggung jawab kepada Pengurus Luar

Negeri.

d. Perwakilan Yayasan masing-masing bertanggung kepada Yayasan Pusat yang menjadi induknya.

e. Pengurus Luar Negeri bertanggung jawab kepada Musyawarah Luar Negeri. Pasal 17

Pengurus Wilayah Pengurus Wilayah terdiri dari:

1. Pengurus Harian Wilayah 2. Majelis Kehormatan Wilayah 3. Majelis Penasehat Wilayah 4. Majelis Pakar Wilayah

(34)

34

Pasal 18

Pengurus Harian Wilayah 1. Persyaratan:

a. Sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya satu tahun.

b. Pernah menjadi anggota Pengurus Daerah atau tingkatan diatasnya. c. Mempunyai waktu untuk aktif mengikuti kegiatan PARMUSI.

d. Mampu dan mau bekerja sama dalam menjalankan roda organisasi PARMUSI e. Dikecualikan dari huruf (a) dan (b) diatas, orang yang pernah menjadi Pengurus

Organisasi Kemasyarakatan Islam tingkat Wilayah dan atau orang yang telah berjasa dalam mengembangkan PARMUSI dapat dijadikan anggota dan Pengurus Harian Wilayah.

2. Pemilihan:

a. Tata cara pemilihan ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah

b. Pengurus Harian Wilayah dipilih oleh Musyawarah Wilayah untuk masa bakti selama 5 (lima) tahun dan disahkan oleh Pengurus Harian Pusat.

c. Ketua memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.

d. Ketua dipilih secara Musyawarah untuk mufakat e. Ketua terpilih langsung menjadi Ketua Formatur.

f. Anggota formatur berjumlah 2 orang dan dipilih secara Musyawarah untuk mufakat.

g. Pengurus Harian Wilayah, Pimpinan Majelis Wilayah dan Pimpinan Lembaga Wilayah dipilih oleh Ketua dengan memperhatikan usulan dari anggota formatur. 3. Jumlah:

Pengurus Harian Wilayah berjumlah sebanyak 13 orang, terdiri dari seorang Ketua, 5 orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, 3 orang wakil Sekretaris, seorang Bendahara, 2 orang Wakil Bendahara

4. Tugas, wewenang dan Tanggung Jawab:

a. Pengurus Harian Wilayah wajib melaksanakan keputusan-keputusan Muktamar, Musyawarah Kerja Nasional, Musyawarah Wilayah Musyawarah Kerja Wilayah yang berkaitan dengan permasalahan Wilayah, melaksanakan kebijaksanaan Pengurus Harian Pusat dan menyusun pembagian tugas bagi Pengurus Harian Wilayah.

b. Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua dibantu oleh Wakil-wakil Ketua yang membidangi:

i. Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi. ii. Bidang Agama

iii. Bidang Ekonomi iv. Bidang Sosial

v. Bidang Pendidikan

c. Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi mengkoordinir: i. Lembaga Kaderisasi dan Pengembangan Profesi

ii. Pusat Data dan Informasi Organisasi dan Keanggotaan iii. Lembaga Pembinaan Ortom, Remaja dan Mahasiswa d. Bidang Keagamaan mengkoordinir:

i. Lembaga Dakwah PARMUSI

ii. Lembaga Komunikasi dan Penyiaran Islam PARMUSI iii. Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sadaqah (LAZIS) Muslimin e. Bidang Ekonomi mengkoordinir:

i. Parmusi Bisnis Center

ii. Lembaga Kajian Pengembangan Ekonomi Syariah f. Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat mengkoordinir:

(35)

35

ii. Lembaga Kesehatan iii. Tibbun Nabawi PARMUSI iv. Lembaga Seni dan Budaya

v. Rumah Yatim PARMUSI vi. Lembaga Dhuafa PARMUSI g. Bidang Pendidikan mengkoordinir:

i. Lembaga Pendidikan Islam PARMUSI ii. Taman Pendidikan Al-Qur’an PARMUSI iii. Lembaga Pondok Pesantren

h. Lembaga bertanggung jawab kepada Pengurus Harian Wilayah.

i. Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Harian Wilayah dapat membentuk Organisasi Otonom membentuk perwakilan Yayasan yang dibentuk, disetujui dan dalam bimbingan Pengurus Harian Pusat

j. Perwakilan Yayasan masing-masing bertanggung jawab kepada Yayasan Pusat yang menjadi induknya.

k. Pengurus Wilayah bertanggung jawab pada Musyawarah Wilayah

l. Organisasi Otonom (Ortom) yang sudah terbentuk bertanggung jawab pada pada Permusyawaratan tertinggi di tingkat provinsi.

Pasal 19 Pengurus Daerah Pengurus Daerah terdiri dari :

1. Pengurus Harian Daerah 2. Majelis Kehormatan Daerah 3. Majelis Penasehat Daerah 4. Majelis Pakar Daerah

5. Lembaga, Organisasi Otonom, Yayasan Pasal 20

Pengurus Harian Daerah 1. Persyaratan:

a. Sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya satu tahun.

b. Pernah menjadi anggota pengurus cabang atau tingkatan diatasnya. c. Mempunyai waktu dan aktif mengikuti kegiatan PARMUSI.

d. Mampu dan mau bekerja sama dalam menjalankan roda PARMUSI.

e. Dikecualikan dari huruf (a) dan (b) diatas, orang yang pernah menjadi Pengurus Organisasi Kemasyarakatan Islam tingkat Daerah dan atau orang yang telah berjasa dalam mengembangkan PARMUSI dapat dijadikan anggota dan Pengurus Harian Daerah.

2. Pemilihan:

a. Tatacara pemilihan ditetapkan oleh Musyawarah Daerah.

b. Pengurus Harian Daerah dipilih oleh Musyawarah Daerah untuk masa bakti selama 5 (lima) tahun dan disahkan oleh Pengurus Harian Pusat.

c. Ketua Pengurus Daerah memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.

d. Ketua Pengurus Daerah dipilih secara Musyawarah untuk mufakat e. Ketua terpilih langsung menjadi Ketua Formatur

f. Anggota formatur berjumlah 2 orang, dipilih secara musyawarah untuk mufakat g. Pengurus Harian Daerah, Pimpinan Majelis Daerah dan Pimpinan Lembaga

Daerah dipilih oleh Ketua dengan memperhatikan usulan dari anggota formatur. 3. Jumlah:

(36)

36

Pengurus Harian Daerah berjumlah 11 orang, terdiri dari seorang Ketua, 4 orang Wakil Ketua, 2 orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara, 2 orang Wakil Bendahara.

4. Tugas, wewenang dan Tanggung Jawab:

a. Pengurus Harian Daerah wajib melaksanakan keputusan Muktamar, Musyawarah Kerja Nasional, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Kerja Wilayah dan Musyawarah Daerah dan Musyawarah Kerja Daerah yang berkaitan dengan permasalahan Daerah, garis kebijaksanaan Pengurus Harian Pusat, dan menyusun pembagian tugas bagi Pengurus Harian Daerah

b. Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua dibantu oleh Wakil-wakil Ketua yang membidangi:

i. Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi. ii. Bidang Pendidikan dan Keagamaan

iii. Bidang Ekonomi iv. Bidang Sosial

c. Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi mengkoordinir: i. Lembaga Kaderisasi dan Pengembangan Profesi

ii. Pusat Data dan Informasi Organisasi dan Keanggotaan iii. Lembaga Pembinaan Ortom, Remaja dan Mahasiswa d. Bidang Pendidikan dan Keagamaan mengkoordinir:

i. Lembaga Dakwah PARMUSI

ii. Lembaga Komunikasi dan Penyiaran Islam PARMUSI iii. Lembaga Zakat, Infaq dan Sadaqah (LAZIS) Muslimin iv. Lembaga Pendidikan Islam PARMUSI

v. Taman Pendidikan Al-Qur’an PARMUSI vi. Lembaga Pondok Pesantren PARMUSI e. Bidang Ekonomi mengkoordinir:

Parmusi Bisnis Center

f. Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat mengkoordinir: i. Parmusi Save Help Center

ii. Lembaga Kesehatan iii. Tibbun Nabawi PARMUSI iv. Lembaga Seni dan Budaya

v. Rumah Yatim PARMUSI vi. Lembaga Dhuafa PARMUSI

g. Lembaga bertanggung Jawab kepada Pengurus Harian Wilayah

h. Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Harian Daerah dapat membentuk Organisasi Otonom membentuk perwakilan Yayasan yang dibentuk, disetujui dan dalam bimbingan Pengurus Harian Pusat

i. Perwakilan Yayasan masing-masing bertanggung jawab kepada Yayasan Pusat yang menjadi induknya.

j. Pengurus Wilayah bertanggung jawab pada Musyawarah Wilayah.

k. Organisasi Otonom (Ortom) bertanggung jawab pada Permusyawaratan tertinggi di tingkat Kab./Kota.

Pasal 21 Pengurus Cabang Pengurus Cabang terdiri dari :

a. Pengurus Harian Cabang b. Majelis Penasehat Cabang c. Lembaga/Organisasi Otonom

Pasal 22

(37)

37

1. Persyaratan:

a. Sudah menjadi anggota PARMUSI

b. Orang yang pernah menjadi Pengurus Organisasi Kemasyarakatan Islam tingkat Cabang dan atau orang yang telah berjasa dalam mengembangkan PARMUSI dapat dijadikan anggota dan Pengurus Harian Cabang.

c. Mempunyai waktu untuk aktif mengikuti kegiatan PARMUSI.

d. Mampu dan mau bekerja sama dalam menjalankan roda PARMUSI. 2. Pemilihan:

a. Tatacara pemilihan ditetapkan oleh Musyawarah Cabang.

b. Pengurus Harian Cabang dipilih oleh Musyawarah Cabang untuk masa bakti selama 5 (lima) tahun dan disahkan oleh Pengurus Wilayah.

c. Ketua Pengurus Cabang memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.

d. Ketua Pengurus Cabang PARMUSI dipilih secara Musyawarah untuk mufakat e. Ketua terpilih langsung menjadi Ketua Formatur

f. Anggota formatur yang berjumlah 2 orang dipilih secara musyawarah untuk mufakat

g. Pengurus Harian Cabang, Pimpinan Majelis Cabang dan Pimpinan Lembaga Cabang dipilih oleh Ketua dengan memperhatikan usulan dari anggota formatur. 3. Jumlah:

Pengurus Harian Cabang berjumlah sebanyak-banyaknya 11 orang, terdiri dari seorang Ketua, 4 orang Wakil Ketua, 2 orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara, 2 orang Wakil Bendahara.

4. Tugas, wewenang dan Tanggung Jawab:

a. Pengurus Harian Cabang wajib melaksanakan keputusan keputusan Muktamar, Musyawarah Kerja Nasional, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Kerja Wilayah, Musyawarah Daerah, dan Musyawarah Kerja Daerah, Musyawarah Cabang dan Musyawarah Kerja Cabang yang berkaitan dengan permasalahan Cabang. b. Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua dibantu oleh Wakil-wakil Ketua yang

membidangi:

i. Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi. ii. Bidang Pendidikan dan Keagamaan

iii. Bidang Ekonomi iv. Bidang Sosial

c. Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi, mengkoordinir: i. Lembaga Kaderisasi dan Pengembangan Profesi

ii. Pusat Data dan Informasi Organisasi dan Keanggotaan iii. Lembaga Pembinaan Ortom, Remaja dan Mahasiswa d. Bidang Keagamaan, mengkoordinir:

i. Lembaga Dakwah PARMUSI

ii. Lembaga Komunikasi dan Penyiaran Islam PARMUSI iii. Lembaga Zakat, Infaq dan Sadaqah (LAZIS) Muslimin e. Bidang Ekonomi, mengkoordinir:

Parmusi Bisnis Center

f. Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat, mengkoordinir: i. Parmusi Save Help Center

ii. Lembaga Kesehatan iii. Tibbun Nabawi PARMUSI iv. Lembaga Seni dan Budaya

v. Rumah Yatim PARMUSI vi. Lembaga Dhuafa PARMUSI g. Bidang Pendidikan, mengkoordinir:

(38)

38

ii. Taman Pendidikan Al-Qur’an PARMUSI iii. Lembaga Pondok Pesantren PARMUSI

h. Pimpinan Lembaga bertanggung Jawab kepada Pengurus Harian Cabang i. Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Harian Cabang dapat membentuk

Ortom.

j. Ortom bertanggung jawab pada Musyawarah tertinggi ortom tingkat Cabang k. Pengurus Harian Cabang bertanggung jawab kepada Musyawarah Cabang.

Pasal 23

Pengurus Ranting/ Pengurus Desa Madani PARMUSI

Pengurus Ranting atau Pengurus Desa Madani PARMUSI (DMP), terdiri dari: 1. Pengurus Harian Ranting atau Pengurus Harian Desa Madani PARMUSI 2. Lembaga/Organisasi Otonom

Pasal 24

Pengurus Harian Ranting/ Pengurus Desa Madani PARMUSI

Persyaratan:

a. Telah menjadi anggota PARMUSI atau anggota Organisasi Kemasyarakatan Islam lainnya.

b. Mempunyai waktu untuk aktif mengikuti kegiatan PARMUSI.

c. Mampu dan mau bekerja sama dalam menjalankan roda PARMUSI. 1. Pemilihan:

a. Tatacara pemilihan ditetapkan oleh Musyawarah Ranting.

b. Pengurus Ranting dipilih oleh Musyawarah Ranting untuk masa bakti selama 5 (lima) tahun dan disahkan oleh Pengurus Daerah.

2. Jumlah:

a. Pengurus Ranting berjumlah sebanyak-banyaknya 9 orang, terdiri dari seorang Ketua, 4 orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, beberapa orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara, beberapa orang Wakil Bendahara.

b. Jika sudah terbentuk Desa Madani PARMUSI maka pengurus disesuaikan dengan pedoman teknis gerakan dakwah desa madani PARMUSI yang ditetapkan oleh PP PARMUSI.

3. Tugas dan Tanggung Jawab:

a. Pengurus Ranting dan/atau Pengurus Desa Madani wajib melaksanakan keputusan PARMUSI di atasnya dan keputusan Musyawarah Ranting.

b. Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua Pengurus Ranting/ Ketua Desa Madani PARMUSI dibantu oleh wakil-wakil Ketua yang membidangi:

i. Bidang Keagamaan ii. Bidang Ekonomi iii. Bidang Sosial iv. Bidang Pendidikan

c. Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Ranting atau Pengurus Desa Madani dapat membentuk Lembaga dan atau Ortom

d. Pengurus Ranting bertanggung jawab kepada Musyawarah Ranting.

e. Pengurus Desa Madani PARMUSI bertanggung jawab kepada Musyawarah Desa Madani.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui kondisi empiris pelaksanaan layanan bimbingan kelompok di sekolah (2) mengetahui kondisi prososial siswa, (3) merumuskan

Key Words : yellow fintuna fish ( Thunnus albacares), correlation between the length and the weight , Growth pattern.. ALBACARES) DENGAN POLA PERTUMBUHANNYA YANG DIDARATKAN

 Kostokondritis+ atau in.amasi kartilago kosta+ ditandai dengan rasa nyeri+ nyeri tekan dan nyeri tum'ul 'ada sendi kostokondral atau kostosternal* Kelainan ini sering

Pesan dakwah (maudu) adalah pesan-pesan, materi atau segala sesuatu yang harus disampaikan oleh dai (subjek dakwah) kepada mad’u (objek dakwah), yaitu keseluruhan ajaran

NIDN NAMA DOSEN

Ključne besede: raznolikost zaposlenih, kategorije raznolikosti, upravljanje raznolikosti, politika EU, metodologija upravljanja raznolikosti, sposobnosti za upravljanje

Dengan berbagai terobosan-terobosan baru dalam hal kegiatan menanggulangi tawuran pelajar antar sekolah secara perlahan akan menciptakan persepsi di mana tawuran itu adalah

Dengan mendefiniskan governance sebagai aktivitas maka kita akan mengidentifikasi proses dari mempengaruhi pengambilan keputusan dan aksi yang