• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian

4.2.1. Penilaian Ahli terhadap Model Perangkat

Penilaian pertama (P1) oleh ketiga ahli terhadap model perangkat

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terintegrasi dengan ragam bimbingan

pribadi masih ada item penilaian yang mendapat skor 3. Berdasarkan tabel 3.7,

item penilaian yang mendapat skor 3 perlu direvisi agar hasilnya dapat meningkat

pada penilaian yang kedua (P2). Berikut ini akan dijabarkan item penilaian pada

komponen apa saja yang masih mendapatkan skor 3 untuk model perangkat

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terintegrasi ragam bimbingan pribadi.

4.2.1.1.Penilaian oleh Ahli Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Ahli I memberikan skor 3 pada komponen materi ajar item pernyataan

kualitas perumusan pengalaman belajar serta materi memuat fakta konsep, dan

prosedur. Ahli I memberikan komentar bahwa pengalaman belajar harus

menggambarkan kegiatan yang dilakukan serta dalam materi perlu diperjelas

mana yang termasuk dalam fakta, konsep, maupun prosedur agar apa yang

dipelajari peserta didik tidak berhenti di tingkat pengertian saja.

Pada penilaian yang dilakukan ahli II mendapat skor 3 pada komponen

silabus yaitu pernyataan tentang kesesuaian antara SK, KD, dan indikator, kualitas

perumusan pengalaman belajar, dan kesesuaian pengalaman belajar dengan

dengan kompetensi dasarnya, perumusan pengalaman belajar harus menekankan

pada kegiatan yang dilakukan peserta didik, serta pengalaman belajar harus sesuai

dengan indikator jangan sampai terbalik.

Ahli II memberikan skor 3 terhadap beberapa item komponen RPP yaitu

pernyataan tentang kesesuaian antara SK, KD, indikator, dan tujuan serta

kesesuaian pemilihan model pembelajaran dengan materi pelajaran. Ahli II

memberikan komentar rumusan indikator dan tujuan perlu direvisi, serta

tambahkan model pembelajaran yang akan digunakan.

Item penilaian pada komponen materi ajar yang mendapat skor 3 yaitu

pernyataan materi ajar harus memuat fakta, konsep dan prosedur. Ahli II

memberikan komentar bahwa perlu menambahkan prosedur atau cara-cara

menerima keputusan bersama. Peneliti perlu melakukan revisi sesuai dengan

komentar ahli I dan II pada penilaian pertama agar hasilnya dapat meningkat pada

penilaian yang kedua. Hasil penilaian secara lengkap dari ahli bidang studi

Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 79-80.

4.2.1.2.Penilaian oleh Ahli Bimbingan Konseling (BK)

Hasil penilaian dari ahli I tidak ada ada skor 3 pada item penilaian

komponen silabus, RPP, dan materi ajar. Hal tersebut menandakan pada setiap

item penilaian mendapatkan skor minimal 4 dengan kategori baik. Meskipun

demikian, ahli I memberikan komentar agar memperjelas nilai bimbingan dalam

materi ajar. Hasil penilain dari ahli II menunjukan masih ada item yang mendapat

skor 3 sehingga perlu direvisi.

Ahli II memberikan skor 3 pada komponen komponen silabus yaitu

memberikan komentar indikator harus disesuaiakan dengan standar kompetensi

dan kompetensi dasar. Pernyataan item penilaian yang mendapat skor 3 pada

komponen RPP yaitu tentang kesesuaian antara SK, KD, indikator, tujuan, dan

nilai bimbingan serta konsistensi antara tujuan pembelajaran dengan kegiatan

pembelajaran yang berisi bimbingan. Ahli II memberikan komentar rumusan

indikator dan tujuan perlu direvisi serta kegiatan pembelajaran harus

mencerminkan nilai bimbingan yang hendak dicapai, perhatikan juga alokasi

waktunya.

Pernyataan item penilaian yang mendapat skor 3 pada komponen materi

ajar yaitu materi ajar sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan

bahasa yang digunakan komunikatif. Ahli II memberikan komentar agar struktur

bahasa dan kalimat pada materi ajar dibuat sederhana agar dapat mudah dipahami

oleh peserta didik usia SD. Peneliti perlu melakukan revisi sesuai dengan

komentar ahli I dan II pada penilaian pertama agar hasilnya dapat meningkat pada

penilaian yang kedua. Hasil penilaian secara lengkap dari ahli Bimbingan

Konseling dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 81-82.

4.2.1.3.Penilaian oleh Ahli Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Peneliti mengajukan dua model perangkat pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan terintegrasi ragam bimbingan untuk dinilai, namun ahli

pengembangan perangkat pembelajaran hanya melakukan penilaian kepada salah

satu model. Alasan ahli pengembangan hanya menilai salah satu model perangkat

pembelajaran adalah untuk melihat unsur pengembangan perangkat pembelajaran

secara teknis. Penilaian dari ahli pengembangan perangkat pembelajaran juga

Kewarganegaraan dan ahli Bimbingan Konseling. Hasil penilaian dari ahli

pengembangan perangkat pembelajaran yaitu tidak ada item penilaian yang

mendapat skor 3 sehingga tidak perlu direvisi, namun ahli pengembangan

memberikan saran agar indikator perlu diteliti lagi penggunaan kata kerja

operasionalnya.

Hasil penilaian secara lengkap dari ahli pengembangan perangkat

pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 83. Peneliti menjadikan hasil

penilaian dan komentar dari ahli pengembangan perangkat pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan terintegrasi ragam bimbingan pribadi sebagai acuan

untuk merevisi model perangkat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang

terintegrasi ragam bimbingan belajar.

Hasil penilaian kedua dari ahli bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan

dan ahli bimbingan konseling menunjukkan komponen model perangkat

pembelajaran baik silabus, RPP, dan materi ajar sudah tidak ada yang mendapat

skor 3. Hasil penilaian dari ahli pengembangan perangkat pembelajaran juga

menunjukan sudah tidak ada komponen penilaian yang mendapat skor 3.

Berdasarkan hasil penilaian tersebut, maka tidak perlu melakukan revisi lagi

karena skor pada masing-masing item komponen penilaian sudah memenuhi

kriteria yang ditetapkan. Berikut ini merupakan perbandingan rekapitulasi hasil

penilaian pertama (P1) dan penilaian kedua (P2) model perangkat pembelajaran

Tabel 4.5

Rekapitulasi Hasil Penilaian Pertama (P1) Model Perangkat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Terintegrasi Ragam Bimbingan Pribadi

Komponen Penilaian

Ahli bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan

Ahli BK Persentase

Total

Ahli 1 Ahli II Ahli I Ahli II

Silabus 90% 70% 86.7% 73.3%

RPP 92% 80% 92% 72%

Materi ajar 88% 76% 90% 70%

Jumlah 82.7% 80.7% 81,7%

Tabel 4.6

Rekapitulasi Hasil Penilaian Kedua (P2) Model Perangkat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Terintegrasi Ragam Bimbingan Pribadi

Komponen Penilaian

Ahli bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan Ahli BK Ahli pengembangan perangkat pembelajaran Persentase Total

Ahli 1 Ahli II Ahli I Ahli II

Silabus 100% 85% 93.3% 80% 80%

RPP 96% 86% 96% 84% 80%

Materi ajar 100% 84% 95% 90% 80%

Jumlah 91.8% 89.7% 80% 87.2%

Tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan hasil penilaian model

perangkat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terintegrasi ragam

bimbingan pribadi pada penilaian kedua (P2). Akumulasi penilaian pertama (P1)

memperoleh persentase total sebesar 81.7%, berdasarkan tabel PAP I dinyatakan

layak digunakan. Akumulasi penilaian kedua (P2) memperoleh persentase total

4.2.2. Penilaian Ahli terhadap Model Perangkat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Terintegrasi Ragam Bimbingan Belajar

Penilaian pertama (P1) oleh terhadap model perangkat pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan terintegrasi dengan ragam bimbingan belajar masih

ada item penilaian yang mendapat skor 3. Berdasarkan tabel 3.7, item penilaian

yang mendapat skor 3 perlu direvisi agar hasilnya dapat meningkat pada penilaian

yang kedua (P2). Berikut ini akan dijabarkan item penilaian pada komponen apa

saja yang masih mendapatkan skor 3 untuk model perangkat pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan terintegrasi ragam bimbingan belajar.

4.2.2.1.Penilaian oleh Ahli Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Ahli I memberikan skor 3 pada komponen silabus item penilaian kualitas

perumusan pengalaman belajar dengan komentar pengalaman belajar harus

mencerminkan kegiatan belajar. Pada komponen RPP item penilaian pengaturan

alokasi waktu mendapat skor 3 dengan komentar pembagian alokasi waktu setiap

kegiatan perlu diperhatikan. Selain itu, pada komponen materi ajar ada item

pernyataan yang mendapat skor 3 dengan komentar perlu diperjelas mana yang

termasuk dalam fakta, konsep, maupun prosedur agar apa yang dipelajari peserta

didik tidak berhenti di tingkat pengertian saja.

Pada penilaian yang dilakukan ahli II mendapat skor 3 pada komponen

silabus yaitu pernyataan tentang kesesuaian antara SK, KD, dan indikator, kualitas

perumusan pengalaman belajar, dan kesesuaian pengalaman belajar dengan

indikator. Ahli II memberikan komentar rumusan indikator harus direvisi sesuai

pada kegiatan yang dilakukan peserta didik, serta pengalaman belajar harus sesuai

dengan indikator jangan sampai terbalik.

Ahli II memberikan skor 3 terhadap beberapa item komponen RPP yaitu

pernyataan tentang kesesuaian antara SK, KD, indikator, dan tujuan, kesesuaian

pemilihan model pembelajaran dengan materi pelajaran, serta ketepatan pemilihan

media. Ahli II memberikan komentar rumusan indikator dan tujuan perlu direvisi,

tambahkan model pembelajaran, serta tambahkan media gambar mengenai proses

perumusan keputusan bersama.

Item penilaian pada komponen materi ajar yang mendapat skor 3 oleh ahli

II yaitu pernyataan materi ajar harus memuat fakta, konsep dan prosedur. Ahli II

memberikan komentar bahwa perlu menambahkan prosedur atau cara-cara proses

pengambilan keputusan bersama. Peneliti perlu melakukan revisi sesuai dengan

komentar ahli I dan II pada penilaian pertama agar hasilnya dapat meningkat pada

penilaian yang kedua. Hasil penilaian secara lengkap dari ahli bidang studi

Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 79-80.

4.2.2.2.Penilaian oleh Ahli Bimbingan Konseling (BK)

Hasil penilaian dari ahli I tidak ada skor 3 pada item penilaian komponen

silabus, RPP, dan materi ajar. Hal tersebut menandakan pada setiap item penilaian

mendapatkan skor minimal 4 dengan kategori baik. Meskipun demikian, ahli I

memberikan komentar agar nilai bimbingan harus dimunculkan pada setiap

kegiatan pembelajaran. Hasil penilain dari ahli II menunjukan tidak ada item yang

mendapat skor 3, namun ada komentar pada komponen RPP untuk

akhir. Peneliti perlu melakukan revisi sesuai dengan komentar ahli I dan II pada

penilaian pertama agar hasilnya dapat meningkat pada penilaian yang kedua.

Setelah peneliti melakukan revisi sesuai komentar ahli bidang studi

Pendidikan Kewarganegaraan dan ahli BK, maka selanjutnya peneliti melakukan

penilaian kedua. Hasil penilaian kedua menunjukkan komponen model perangkat

pembelajaran baik silabus, RPP, dan materi ajar sudah tidak ada yang mendapat

skor 3. Hasil penilaian secara lengkap dari ahli bimbingan konseling dapat dilihat

pada lampiran 5 halaman 81-82. Berdasarkan hasil penilaian kedua, maka tidak

perlu melakukan revisi lagi. Berikut ini merupakan perbandingan rekapitulasi

hasil penilaian pertama (P1) dan penilaian kedua (P2) model perangkat

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terintegrasi ragam bimbingan belajar.

Tabel 4.7

Rekapitulasi Hasil Penilaian Pertama (P1) Model Perangkat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Terintegrasi Ragam Bimbingan Belajar

Komponen Penilaian

Ahli bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan

Ahli BK Persentase

Total

Ahli 1 Ahli II Ahli I Ahli II

Silabus 80% 70% 86.7% 80%

RPP 90% 78% 84% 80%

Materi ajar 88% 76% 95% 80%

Jumlah 80.3% 84.3% 82.3%

Tabel 4.8

Rekapitulasi Hasil Penilaian Kedua (P2) Model Perangkat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Terintegrasi Ragam Bimbingan Belajar

Komponen Penilaian

Ahli bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan

Ahli BK Persentase

Total

Ahli 1 Ahli II Ahli I Ahli II

Silabus 90% 85% 100% 86.7%

RPP 96% 86% 92% 84%

Materi ajar 100% 84% 95% 90%

Tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan hasil penilaian model

perangkat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terintegrasi ragam

bimbingan belajar pada penilaian kedua (P2). Akumulasi penilaian pertama (P1)

memperoleh persentase total sebesar 82.3%, berdasarkan tabel PAP I dinyatakan

layak digunakan. Akumulasi penilaian kedua (P2) memperoleh persentase total

sebesar 90.7%, sehingga berdasarkan tabel PAP I dinyatakan sangat layak

digunakan.

Dokumen terkait