• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENILAIAN KEMAMPUAN AKADEMIK 1 Program Sarjana

KOMPETENSI PENDUKUNG

D. PENILAIAN KEMAMPUAN AKADEMIK 1 Program Sarjana

2. Program Pascasarjana : 1 (satu) program aplikasi

4. Potensi kecerdasan calon mahasiswa pada pendidikan program Sarjana dinilai secara terintegrasi dalam soal ujian masuk.

5. Potensi kecerdasan calon mahasiswa program Magister dan Doktor di Universitas Brawijaya harus memiliki sertifikat penilaian potensi kecerdasan berupa sertifikat Tes Potensi Akademik (TPA) dengan skor

≥ 500, yang diterbitkan oleh lembaga yang berwenang.

D. PENILAIAN KEMAMPUAN AKADEMIK 1. Program Sarjana

a. Ketentuan Umum

1. Kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu mata kuliah dilakukan melalui tugas terstruktur, kuis, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan kegiatan praktikum.

2. Kegiatan terstruktur dalam kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu mata kuliah pada suatu semester dilaksanakan sekurang- kurangnya 2 (dua) kali dalam satu semester.

3. Ujian tengah semester dan akhir semester dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam kalender akademik.

4. Penilaian melalui tugas-tugas terstruktur, kuis, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan ujian praktikum dimaksudkan untuk menentukan nilai akhir (NA) dengan pembobotan tertentu atau disesuaikan dengan kegiatan perkuliahan yang sudah dituliskan dalam RPKPS

b. Nilai Akhir

1. Penilaian keberhasilan studi mahasiswa untuk setiap mata kuliah didasarkan pada tiga alternatif penilaian, yaitu :

a. Menggunakan sistem penilaian acuan patokan (PAP) yaitu dengan cara menentukan batas kelulusan.

b. Menggunakan sistem penilaian acuan normal (PAN), yaitu dengan cara membandingkan nilai seorang mahasiswa dengan nilai kelompoknya.

c. Menggunakan sistem gabungan antara PAP dan PAN, yaitu menentukan nilai batas kelulusan terlebih dahulu, kemudian membandingkan nilai yang lulus relatif dengan kelompoknya. Disarankan dalam sistem penilaian menggunakan PAN atau gabungan antara PAN dan PAP.

2. Hasil penilaian akhir mata kuliah dinyatakan dengan Huruf Mutu (HM) dan Angka Mutu (AM) seperti tertera pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Kesetaraan Nilai Huruf dan Angka Mutu

Huruf Mutu

Angka

Mutu Golongan Kemampuan

A 4 Sangat Baik

B+ 3,5 Antara Sangat Baik dan Baik

B 3 Baik

C+ 2,5 Antara Baik dan Cukup

C 2 Cukup

D+ 1,5 Antara Cukup dan Kurang

D 1 Kurang

E 0 Sangat Kurang

3. Pemberian Nilai pada setiap kegiatan dapat dilakukan dengan Huruf Mutu (E-A) yang kemudian dikonversikan ke Angka Mutu (0-4).

4. Bobot suatu kegiatan penilaian mata kuliah ditentukan menurut perimbangan materi kegiatan dengan materi mata kuliah secara keseluruhan dalam satu semester.

5. Penghitungan Nilai Akhir dilakukan dengan memberikan bobot pada setiap kegiatan perkuliahan dalam semester tersebut dengan menggunakan rumus :

= = + + + + ⋅ + ⋅ + ⋅ + ⋅ + ⋅ = n i i i n i i i i i Bp Ba Bm Bq Bt Np Bp Na Ba Nm Bm Nq Bq Nt Bt NA 1 1 dengan :

Bti adalah bobot nilai tugas terstruktur ke i Bqi adalah bobot nilai kuis ke i

Bm adalah bobot nilai ujian tengah semester Ba adalah bobot nilai ujian akhir semester Bp adalah bobot nilai praktikum

Nti, Nqi, Nm, Na, Np adalah nilai setiap kegiatan akademik

6. Dari hasil perhitungan rumus butir (5), apabila dikonversikan ke Huruf Mutu dengan menggunakan Penilaian Acuan Pokok (PAP), maka digunakan acuan sebagai berikut:

Tabel 4.3 Konversi Nilai Akhir ke Nilai Huruf Mutu

Kisaran Nilai Akhir Huruf Mutu

80 < NA ≤ 100 A 75 < NA ≤ 80 B+ 69 < NA ≤ 75 B 60 < NA ≤ 69 C+ 55 < NA ≤ 60 C 50 < NA ≤ 55 D+ 44 < NA ≤ 50 D 0 < NA ≤ 44 E

7. Nilai tidak lengkap (K) didapatkan oleh mahasiswa jika komponen nilai suatu mata kuliah belum lengkap, apabila tidak diperbaiki dalam kurun waktu dua minggu maka nilai akhir akan dihitung berdasarkan komponen penilaian yang ada. Namun demikian, jika komponen penilaian yang tidak ada adalah penilaian dari kegiatan praktikum maka nilai akhir adalah nol ( K akan dikonversi menjadi nilai E).

8. Dari hasil perhitungan rumus butir (5), apabila dikonversikan ke Huruf Mutu dengan menggunakan Penilaian Acuan Normal (PAN), maka digunakan acuan sebagai berikut:

a. Nilai rata-rata kelas dihitung, kemudian dihitung standar deviasi. b. Selanjutnya nilai akhir adalah nilai rata-rata ± standar deviasi.

c. Mengulang Mata Kuliah di Perkuliahan Reguler

1. Diberlakukan untuk mata kuliah dengan nilai D, D+ dan E.

2. Nilai praktikum yang sudah dilaksanakan bisa digunakan bila memenuhi persyaratan administrasi untuk MK yang terdiri dari teori dan praktikum.

3. Maksimum nilai yang diberikan adalah A. 4. Nilai yang diambil adalah nilai yang terbaik.

d. Transparansi Nilai

Penetapan nilai akhir mata kuliah wajib bersifat transparan. Dosen diwajibkan memberikan transparansi nilai dengan mengumumkan persentase untuk nilai UTS, UAS, dan tugas terstruktur (kuis, makalah, presentasi, studi kasus, dll). Nilai akhir berikut persentase nilai UTS, UAS, dan tugas terstruktur wajib diumumkan melalui bagian akademik fakultas /administrasi jurusan

e. Pengunggahan Nilai

Bagi dosen pengampu mata kuliah, ketentuan pengunggahan nilai adalah sebagai berikut:

 Koordinator dosen pengampu mata kuliah wajib mengunggah seluruh komponen nilai setiap mata kuliah yang diampu pada tengah semester dan akhir semester melalui SIADO online.

 Batas akhir pengunggahan seluruh komponen nilai tengah semester adalah 14 (empat belas) hari kerja terhitung dari tanggal pelaksanaan ujian tengah semester (UTS) dari suatu mata kuliah.

 Batas akhir pengunggahan seluruh nilai akhir semester dalam bentuk nilai mutu oleh dosen pengampu mata kuliah adalah 7 (tujuh) hari kerja terhitung dari tanggal pelaksanaan ujian akhir semester (UAS) dari suatu mata kuliah.

 Apabila terjadi keterlambatan pengunggahan nilai ujian lebih dari batas waktu yang ditentukan, maka operator akademik akan memberikan nilai mutu “B” (angka mutu 70) khusus untuk dosen yang terlambat mengunggah nilai. Selanjutnya nilai tersebut digabungkan dengan nilai dosen lain dalam satu tim untuk digunakan sebagai penentuan nilai akhir mata kuliah.

 Dosen yang terlambat mengunggah nilai baik nilai UTS maupun UAS akan mendapatkan surat peringatan dari dekan.

f. Ujian Khusus

1) Ujian khusus diperuntukkan bagi:

a) mahasiswa yang telah mengumpulkan kredit 144–160 sks dan telah menyelesaikan tugas akhirnya (pada tahun ke-7) tetapi IPK yang diperoleh kurang dari 2,00 dan atau masih memiliki nilai E atau D/D+ melebihi batas yang diijinkan (lebih dari 10%).

b) mahasiswa yang telah mengumpulkan kredit 144–160 sks dan telah menyelesaikan tugas akhirnya tetapi memiliki nilai E untuk satu mata kuliah dimana mata kuliah tersebut baru ditawarkan pada semester berikutnya.

c) Nilai E yang disebut pada poin a dan b adalah bukan terkena presensi atau tindak kecurangan dan mata kuliah tersebut sudah pernah ditempuh sebelumnya

2) Ujian khusus berlaku untuk mata kuliah dengan nilai maksimum D+ dan nilai maksimum ujian khusus yang diperoleh adalah C.

3) Kelayakan mahasiswa untuk mengikuti ujian khusus dengan mempertimbangkan masukan dari Dosen Pembimbing Tugas Akhir dan disetujui oleh Wakil Dekan Bidang Akademik.

4) Pelaksanaan ujian khusus dilaksanakan setelah mahasiswa memenuhi persyaratan administratif yang diatur di fakultas.

g. Ujian Susulan

Syarat-syarat ujian susulan :

1) Melaporkan ketidakhadiran mahasiswa dalam ujian dan keinginan untuk menempuh ujian susulan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah ujian mata kuliah yang bersangkutan kecuali dalam kondisi

force majeure.

2) Mengajukan surat permohonan kepada Wakil Dekan Bidang Akademik dengan dilampiri bukti-bukti yang menyatakan alasan ketidak-ikutsertaan dalam ujian.

3) Surat bukti tersebut harus dikirim paling lambat 7 (tujuh) hari setelah pelaksanaan ujian mata kuliah yang bersangkutan kecuali dalam kondisi force majeure.

4) Alasan yang bisa diterima untuk mengikuti ujian susulan adalah sebagai berikut :

- Sakit (dibuktikan dengan surat dokter yang memeriksa).

- Orang tua dan saudara kandung meninggal dunia dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Kepala Desa/Kelurahan).

- Sebab lain yang dibenarkan secara akademik dan telah mendapat persetujuan Wakil Dekan Bidang Akademik.

- Jika yang bersangkutan berhalangan atau tidak bisa hadir, maka diperbolehkan untuk melaporkan melalui orang lain.

5) Pelaksanaan ujian susulan dilaksanakan paling lambat 2 minggu setelah ujian semester berakhir dan memenuhi persyaratan administratif, kecuali kondisi force majeure.

2. Program Magister

Untuk menilai prestasi mahasiswa dalam kegiatan akademik digunakan ketentuan sebagai berikut :

a. Penilaian hasil ujian suatu mata kuliah dilakukan oleh masing-masing dosen (atau tim dosen) dengan menggunakan Huruf Mutu (HM) dan Angka Mutu (AM) berdasarkan PAP adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Kesetaraan Nilai, Angka dan Huruf Mutu

Nilai Angka Huruf

Mutu

Angka Mutu

Kemampuan

80 < NA ≤ 100 A 4 Sangat Baik

75 < NA ≤ 80 B+ 3,5 Antara Sangat Baik dan Baik

69 < NA ≤ 75 B 3 Baik

60 < NA ≤ 69 C+ 2,5 Antara Baik dan Cukup

55 < NA ≤ 60 C 2 Cukup

50 < NA ≤ 55 D+ 1,5 Antara Cukup dan Kurang

44 < NA ≤ 50 D 1 Kurang

0 < NA ≤ 44 E 0 Sangat Kurang

Berdasarkan Penilaian Acuan Normal (PAN), maka konversi ke Huruf Mutu digunakan acuan sebagai berikut:

- Nilai rata-rata kelas dihitung, kemudian dihitung standar deviasi. - Selanjutnya nilai akhir adalah nilai rata-rata± standar deviasi.

b. Nilai akhir bagi mata kuliah yang diampu oleh lebih dari satu dosen merupakan nilai gabungan dari semua dosen yang digabungkan oleh dosen koordinatornya.

c. Nilai akhir mata kuliah merupakan gabungan nilai tugas terstruktur dan/atau tugas mandiri, nilai ujian tengah semester dan nilai ujian akhir. Selanjutnya nilai akhir ditentukan dengan kriteria butir (a).