• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISA DATA

5.3 Kondisi Kehidupan Sosial Ekonomi Buruh Harian Lepas (aron)

5.4.1 Peningkatan Asset

IV. STRATEGI ADAPTASI (COPING STRATEGIES) BURUH HARIAN LEPAS (ARON)

5.4.1 Peningkatan Asset

TABEL 73

JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN STRATEGI KELUARGA DALAM BERTAHAN DENGAN PENDAPATAN MINIM

No Kategori Frekuensi Persentase

1 2 3 4

Melakukan pengiritan Meminjam uang di Bank

Meminjam uang pada pembunga uang Lain-lain 14 - 7 1 63,64 - 31,82 4,54 Jumlah 22 100,00 Sumber: Kuesioner, 2009

Mayoritas responden melakukan pengiritan untuk tetap bertahan dengan pendapatan yang minim. Mereka mengaku cara yang dilakukan dengan mengubah pola makan. Biasanya mereka tetap makan 3 kali sehari tetapi terkadang mereka mengganti konsumsi nasi menjadi ubi atau membeli bahan makanan yang murah.

Sebagian lagi responden melakukan peminjaman uang pada pembunga uang. Biasanya pembunga uang ini meminjamkan uang dengan bunga yang lumayan tinggi berkisar antara 10 – 20 % per bulan dengan mencicil per hari atau per minggu sesuai dengan kesepakatan. Tetapi pada umumnya mereka mencicil per hari pada si pembunga uang. Si pembunga uang mendatangi kliennya setiap pagi sebeum kerja.

Ada juga responden yang menggunakan keahliannya sebagai tukang urut untuk melakukan strategi bertahan dengan pendapatan minim. Dia biasanya menerima pasien dirumah atau terkadang dia dipanggil ke rumah pasiennya. Sekali mengurut tidak ditetapkan biaya yang harus dibayar. Setiap orang memberi dengan suka rela sesuai dengan kemampuan mereka. Ada yang membayar Rp 5000 ada juga yang sampai membayar Rp 20.000 biasanya pasien yang diurut adalah laki-laki dan lumayan berduit. Dia biasanya menerima pasien jika tidak bekerja menjadi buruh aron. Seperti dilihat dari tabel diatas bahwa tidak ada responden yang meminjam uang ke Bank dikarenakan proses administrasinya yang sulit dan merepotkan.

TABEL 74

JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN TEMPAT MEMINJAM UANG JIKA MENGALAMI KESULITAN KEUANGAN

No Kategori Frekuensi Persentase

1 2 3 4 5 Tetangga Kerabat (Keluarga) Koperasi Bank Pembunga Uang 10 4 - - 8 45,45 18,18 - - 36,36 Jumlah 22 100,00 Sumber: Kuesioner, 2009

Didalam lingkungan tempat tinggal para buruh harian lepas (aron) rasa kekeluargaan masih sangat kental. Hal ini terlihat dari tempat mereka mencari pinjaman jika mengalami kesulitan keuangan. Orang-orang disekitar rumah menjadi tumpuan yang diharapkan dapat menanggulangi kesulitan keuangan yang mereka hadapi. Tetangga merupakan pilihan utama sebagai tempat untuk meminjam uang. Biasanya mereka merasa sudah seperti keluarga senasib sepenanggungan sehingga bila ada tetangga yang kesulitan dalam keuangan mereka langsung menawarkannya jika mereka mempunyai uang untuk dipinjamkan. Ini merupakan konsep solidaritas antar buruh harian lepas yang dipengaruhi oleh perasaan senasib sepenanggungan apalagi mayoritas dari mereka dari suku yang sama dan sama-sama orang perantauan. Sebagian lagi mengandalkan kerabat atau keluarga sebagai tempat meminjam uang karena mereka merasa lebih nyaman meminjam kepada keluarga dari pada tetangga.

Sementara itu ada juga sebagian responden memilih untuk meminjam uang kepada pembunga uang. Pembunga uang biasanya tidak tinggal di daerah tempat tinggal para buruh aron. Biasanya pembunga uang dikenal dikalangan buruh aron. Untuk meminjam uang tidak memerlukan persyaratan yang sulit hanya atas dasar saling percaya diantara mereka dan umumnya mereka telah saling mengenal dengan baik. Hal ini dilakukan karena alasan tidak memerlukan prosedur yang panjang. Apabila ingin meminjam uang maka mereka akan datang ke rumah pembunga uang atau menunggu pembunga uang datang daerah tempat tinggal mereka yang setiap harinya sudah rutin untuk mengutip uang pinjaman ke rumah-rumah. Apabila mereka memintanya pada hari itu maka pinjamannya akan diberikan saat itu juga atau terkadang menunggu si pembunga uang mengutip terlebih dahulu sehingga uang yang telah terkumpul dapat diberikan untuk dipinjamkan. Hal ini biasanya dilakukan para buruh aron jika kebutuhan sudah sangat mendesak dan pinjaman dalam jumlah lumayan besar. Cara ini sangat efektif menurut mereka walaupun nantinya cara pengembalian uang tersebut sangat memberatkan mereka.

Sedangkan lembaga keuangan seperti Bank dan koperasi tidak menjadi pilihan para buruh aron dikarenakan proses administrasi yang sulit terutama untuk meminjam uang ke Bank. Untuk koperasi tidak seorang responden pun yang ikut menjadi anggota koperasi di daerah tersebut. Sebagian dari responden memang mengikuti organisasi CU tetapi harus mempunyai saldo baru bisa meminjam duit sedangkan saldo mereka hanya sedikit disebabkan uang tabungan yang mereka setorkan setiap minggunya juga hanya sedikit.

TABEL 75

JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN SELAIN BURUH ARON

No Kategori Frekuensi Persentase

1 2 3 4 5

Memulung barang-barang bekas Usaha kecil-kecilan

Beternak

Menggarap lahan pertanian Lain-lain 4 1 - 4 13 18,18 4,54 - 18,18 59,09 Jumlah 22 100,00 Sumber: Kuesioner, 2009

Mayoritas responden mengaku tidak mempunyai pekerjaan lain selain menjadi buruh aron. Jika mereka tidak mendapat pekerjaan sebagai buruh aron maka mereka di rumah saja. Tetapi ada juga yang membuat kain ulos jika mereka tidak bekerja seperti yang dilakukan oleh Nd. Agus saat peneliti datang kerumahnya dia sedang menenun mengerjakan ulos. Hal ini mereka pelajari secara turun temurun dan biasanya memang orang Batak Toba jago menenun ulos.

Sebagian dari responden ada yang bekerja memulung barang-barang bekas seperti botol-botol plastik, aqua gelas, karton, kertas dan lain-lain. Mereka memungut semua barang bekas tersebut sambil berjalan ke luar rumah dan menyinggahi setiap tong sampah yang mereka lewati. Setelah mereka mengumpulkan barang-barang bekas tersebut dan diperkirakan sudah banyak maka mereka akan membawanya ke pusat penampungan barang-barang bekas

untuk dijual harga sekilo batol plastik dan aqua gelas adalah sekitar Rp 1.500. Untuk kertas karton biasanya harganya lebih mahal.

Menggarap lahan pertanian juga menjadi pilihan sebagian para buruh aron untuk menjadi pekerjaan sampingan mereka. Biasanya lahan yang mereka gunakan ada yang disewa ada yang milik sendiri ada juga yang milik tetangga yang lahannya tidak dipakai dan ini biasanya adalah tapak perumahan. Lahan tersebut mereka tanami dengan sayur-sayuran seperti sawi terong dan ubi kayu. Ada juga yang menanam ubi jalar di lahan pertanian tersebut yang hanya 2 rante (2 baris). Sebagian kecil responden ada juga yang mempunyai kedai sampah yang mereka kelola didepan rumah mereka.

TABEL 76

JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN LAHAN GARAPAN YANG DIKERJAKAN

No Kategori Frekuensi Persentase

1 2 3

Disewa

Milik tetangga (tidak disewa) Milik sendiri 1 1 2 25 25 50 Jumlah 4 100,00 Sumber: Kuesioner, 2009

Berdasarkan tabel 83 dapat dilihat bahwa sebagian responden yang memiliki lahan garapan adalah milik sendiri yang mereka peroleh dari warisan orang tua mereka bukan dari hasil keringat mereka sendiri untuk membeli tanah adapun luas tanah mereka yaitu sekitar 1 Ha dan 1,5 Ha. Lahan tersebut mereka garap dengan menanam jagung atau sayur kol. Sebagian lagi yang menyewa lahan

garapan ada yang disewa dengan sewa sebesar Rp 400.000 setahun dengan luas 44 m² yang merupakan tapak rumah disitu ditanami dengan sayuran sawi. Sedangkan seorang lagi yang menggarap lahan tetangga yang tidak disewa karena hanya seluas 20 m² yang ditanami dengan ubi jolor yang hanya untuk dikonsumsi keluarga tetapi terkadang jika hasil panennya banyak dibagikan kepadatetangga atau dijual ke pasar. Untuk mengurus ubi jolor tidaklah susah. Hanya menanam bibit dan dibiarkan saja tumbuh atau terkadang disiram jika musim kemarau tiba.

TABEL 77

JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PERNAH ATAU TIDAK MENCARI PEKERJAAN LAIN DAN ADA ATAU TIDAK RENCANA

MENCARI PEKERJAAN LAIN No Kategori Pernah atau tidak

mencari pekerjaan lain

%

Ada atau tidak rencana mencari pekerjaan lain % 1 2 Ya Tidak 9 13 40,91 59,09 14 8 63,64 36,36 Jumlah 22 100 22 100 Sumber: Kuesioner, 2009

Berdasarkan tabel 77 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden mengakui bahwa mereka tidak pernah mencari pekerjaan lain dikarenakan jaman sekarang ini sangat susah sekali mencari pekerjaan. Apalagi didukung dengan pendidikan mereka yang pada umumnya hanya tamat SMP dan SD bahkan ada yang tidak tamat SD. Seumpama mereka mencari pekerjaan lain pun pasti akan menjadi buruh juga dikarenakan pekerjaan di sektor formal selalu mengutamakan pendidikan.

Sementara sebagian lagi dari responden mengaku bahwa mereka pernah mencari pekerjaan selain buruh aron ini dikarenakan mereka mempunyai keinginan untuk memperbaiki hidup dan tidak ingin terus-terusan menjadi buruh aron. Tetapi nyatanya mereka tidak mendapatkan pekerjaan sehingga mereka harus terus bekerja sebagai buruh aron untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Walaupun sebagian besar responden mengakui bahwa mereka tidak pernah mencari pekerjaan lain tetapi sebagian besar responden mempunyai rencana atau keinginan untuk mencari pekerjaan lain selain buruh aron. Dari pengakuan responden bahwa mereka ingin adanya hidup yang lebih baik dari pada sekarang ini mereka tidak ingin terus-terusan menjadi buruh aron.

Sementara responden yang menjawab tidak ingin mencari pekerjaan lain dikarenakan usia mereka yang sudah semakin tua dan malas untuk mencari pekerjaan lain. Mereka sudah merasa nyaman dengan pekerjaan sebagai buruh aron. Selain itu ada juga yang tidak mempunyai keahlian lain selain bertani sehingga mereka tetap bertahan menjadi buruh aron.

TABEL 78

JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN KEIKUTSERTAAN DALAM SUATU JARINGAN/ORGANISASI

No Kategori Frekuensi Persentase

1 2 Ya Tidak 12 10 54,55 45,45 Jumlah 22 100,00 Sumber: Kuesioner, 2009

Hampir setengah dari responden mengikuti jaringan organisasi. Mereka sadar bahwa mereka harus mempunyai suatu perkumpulan untuk menambah tali persaudaraan diantara sesama manusia. Adapun perkumpulan organisasi tersebut memiliki manfaat bagi mereka seperti mengikuti CU (Credit Union) dan arisan marga. Mereka bisa menabung ke CU dengan tidak dibatasi jumlah uang yang harus ditabung paling sedikit adalah Rp 5000. Jadi apabila mereka mempunyai sedikit uang bisa disimpan di CU dan apabila suatu saat mereka ada kebutuhan uang yang mendesak mereka bisa meminjam uang ke CU maksimal 3 kali lipat dari saldo yang dimiliki. Selain itu keuntungan lain yang diperoleh adalah setiap tahun keuntungan CU tersebut dibagi kepada semua anggota. Tetapi sebagian dari responden yang mengikuti CU sudah pernah meminjam uang dan pengembaliannya dengan cara dicicil. Bunga pinjaman yang diberikan tidak memberatkan mereka karena hanya sebesar 3% dari pinjaman. Sementara sebagian lagi responden tidak mengikuti jaringan organisasi.

TABEL 79

JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN ORGANISASI YANG DIIKUTI DAN MANFAATNYA TERHADAP PEMENUHAN

KEBUTUHAN EKONOMI

No Kategori Frekuensi Persentase

1 2 3 CU (Credit Union) Arisan Lain-lain 5 7 - 41,67 58,33 - Jumlah 12 100,00 Sumber: Kuesioner, 2009

Dapat dilihat dari tabel 79 bahwa responden yang mengikuti jaringan organisasi mengikuti arisan marga yang biasanya diadakan setiap 1 atau 2 bulan sekali. Setiap akan diadakan arisan maka akan ada undangannya untuk menghadiri arisan tersebut untuk memberitahukan waktu dan tempat arisan dilaksanakan.

Sementara sebagian lagi responden yang mengikuti perkumpulan organisasi seperti mengikuti CU (Credit Union). Mereka bisa menabung ke CU dengan tidak dibatasi jumlah uang yang harus ditabung, paling sedikit adalah Rp 5000. Apabila mempunyai sedikit uang bisa disimpan di CU dan apabila suatu saat ada kebutuhan uang yang mendesak bisa meminjam uang ke CU maksimal 3 kali lipat dari saldo yang dimiliki. Selain itu keuntungan lain yang diperoleh adalah setiap tahun keuntungan CU tersebut dibagi kepada semua anggota. Hampir semua responden mendapatkan manfaat dari organisasi yang mereka ikuti terutama terhadap pemenuhan kebutuhan keluarga. Sementara sebagian lagi mengakui mereka tidak mendapatkan manfaat secara ekonomi tapi untuk kekeluargaan menjadi erat antar sesama anggota perkumpulan organisasi.

TABEL 80

JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PERNAH TIDAKNYA MENDAPAT BANTUAN EKONOMI

No Kategori Frekuensi Persentase

1 2 Ya Tidak 15 7 68,18 31,82 Jumlah 22 100,00 Sumber: Kuesioner, 2009

Berdasarkan tabel 80 maka sebagian besar responden pernah mendapatkan bantuan yaitu bantuan dari pemerintah dalam upaya membantu masyarakat miskin. Selain itu ada juga yang mendapat bantuan ekonomi dari keluarga mereka yang lebih mapan. Keluarga memberi uang secara tunai yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Responden yang pernah mendapatkan bantuan ekonomi mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa bantuan Raskin dan BLT yang merupakan program pemerintah dalam upaya membantu masyarakat miskin. Selain itu ada juga yang mendapat bantuan ekonomi dari keluarga berupa uang tunai yang diberikan keluarga yang lebih mapan guna membantu keluarga mereka yang kekurangan.

Sementara itu sebagian lagi responden mengaku bahwa mereka tidak pernah mendapat bantuan ekonomi. Biasanya mereka adalah orang yang tidak terdata di kelurahan atau mereka yang memang tidak memiliki administrasi lengkap untuk mengurus bantuan tersebut seperti tidak memiliki KTP dan Kartu Keluarga yang merupakan persyaratan untuk bisa mendapatkan bantuan tersebut.

TABEL 81

JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN SIFAT BANTUAN YANG DIPEROLEH

No Kategori Frekuensi Persentase

1 2 3 Spontan Musiman Rutin 2 12 1 13,33 80 6,67 Jumlah 15 100,00 Sumber: Kuesioner, 2009

Berdasarkan tabel 81 dapat dilihat bahwa responden yang mendapatkan bantuan mayoritas dari mereka mendapatkan bantuan yang bersifat musiman. Bantuan ini biasanya berasal dari pemerintah. Seperti saat BBM naik maka pemerintah mengeluarkan program seperti BLT untuk mebantu masyarakat miskin dalam hal pemenuhan kebutuhan berupa uang tunai. Selain itu program Raskin diberikan kepada masyarakat dalam bentuk beras. Setiap bantuan dari pemerintah disalurkan melalui kelurahan untuk disebarkan kepada masyarakat miskin di daerah tersebut yang tercatat di kelurahan.

Sementara itu sebagian responden ada yang mendapatkan bantuan secara spontan biasanya ini diperoleh dari keluarga mereka yang lebih mapan untuk membantu sesama keluarga yang masih kekurangan.

Ada juga yang mendapatkan bantuan secara rutin seperti yang dialami ibu Agus yang mendapatkan kiriman dari suaminya yang bekerja di Pekan Baru sehingga suaminya mengirimkan uang setiap bulan untuk kebutuhan keluarga.

5.4.2 Pengontrolan Konsumsi dan Pengeluaran

Dokumen terkait