• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KUALITAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN KAPASITAS PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM

Fokus 1. Peningkatan Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim dan Bencana Alam Lainnya

Fokus 2. Peningkatan Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Kualitas Daya Dukung Lingkungan Fokus 3. Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu

Fokus 4. Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan

I.L - 72

Prioritas 5 PENINGKATAN KUALITAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN KAPASITAS PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM

No MAK Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

Fokus 1. Peningkatan Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim dan Bencana Alam Lainnya

a) ... Pengembangan Sistem Peringatan Dini Cuaca (MEWS)

Terkelolanya Sistem Peringatan Dini Cuaca (MEWS) meliputi antara lain, Radar Cuaca 12 lokasi, AWS 54 lokasi, ARG 20 lokasi, Wedis dan Synergie 12 set, GSR 6 lokasi, sewa telekomunikasi 12 bulan. Terpasangnya 1 lokasi Radar Cuaca, Terintegrasinya sistem MEWS. Terlaksananya Konggres dan sosialisasi TCWC 1 laporan. Terbangunannya persiapan operasional NWP 1 paket, terlaksanannya workshop teknisi Radar Cuaca 1 laporan.

Pengembangan dan Pembinaan Meteorologi dan Geofisika

BMKG 43,85

b) ... Pengembangan Meteorologi Penerbangan dan Maritim

Terpasangnya AWOS 1 lokasi, AWS Maritim 1 lokasi dan AWS kapal 2 unit. Terbangunnya sistem pertukaran data Opmet Pusat dan UPT 11 lokasi, terbangunannya Pusat Prosesing Data Meteorologi Penerbangan 1 lokasi.

Pengembangan dan Pembinaan Meteorologi dan Geofisika

BMKG 13,45

c) 5069 Pengendalian Kerusakan Lingkungan Meningkatnya pengendalian kerusakan lingkungan untuk menurunkan laju kerusakan lingkungan di 11 daerah aliran sungai, 6 lokasi pemantauan ekosistem pesisir dan laut, 7 lokasi pengembangan model pemulihan lingkungan pesisir dan laut, 6 provinsi pengelolaan pesisir terpadu, pengendalian kerusakan hutan dan lahan di 8 provinsi di Sumatera dan Kalimantan yang rawan kebakaran, 4 lokasi pengelolaan kawasan karst, 3 daerah longsor, perlindungan lapisan ozon melalui perhitungan jejak emisi karbon di 3 lokasi, pengembangan mitigasi kampung iklim di 3 lokasi, montoring dan evaluasi 16 proyek CDM, 30 ton ozon depleting potential (ODP), serta pelaksanaan Program Menuju Indonesia Hijau

Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Kualitas Lingkungan Hidup

KLH 33,79

d) 1558 Pengembangan Pertanian Organik dan Pertanian Berkelanjutan

Berkembangnya Hortikultura Organik (49 paket); Pengembangan DAS/ Daerah rawan Erosi dan Longsor (21 paket);Pengembangan alternatif development (5 paket); Sertifikasi produk pangan organik sebesar 25% ( 15 unit); 75 % Pengembangan OKKPD dan pembinaan mutu di( 18 unit); Pengembangan usaha pengolahan kompos dan biogas sebesar 50 % (24 unit)

Program Pengembangan Agribisnis

No MAK Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

e) 4102 Mitigasi Bencana Lingkungan Laut dan Pesisir Terlaksananya peningkatan ketahanan masyarakat terhadap bencana di 2 lokasi; Peningkatan kapasitas perencanaan mitigasi bencana di 2 lokasi prioritas dan kapasitas perencanaan adaptasi perubahan iklim di 2 lokasi; green belt kawasan pesisir di 5 lokasi; Pengendalian pencemaran perairan darat, pesisir dan laut secara terpadu di 3 lokasi; 1 paket analisis resiko bencana dan 1 paket analisis adaptasi perubahan iklim; Pilot Project mitigasi bencana di 2 lokasi ; 5 paket standar, norma, prosedur dan manual (SNPM) mitigasi

Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan

DKP 14,75

f) 4014 Pengendalian Kebakaran Hutan Menurunnya hotspot sebesar 10% dari tahun 2008 dan didukung partisipasi masyarakat serta kelembagaan pengendalian kebakaran hutan yang kuat di 10 provinsi rawan kebakaran; Tersedianya sistem peringatan dini di 30 DAOPS

Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Dephut 100,00

g) 7108 Penyediaan Kerangka Geodesi Kebencanaan Laporan pelaksanaan pemantauan Dinamika Bumi untuk Multi Hazard (geoid, marine geodesi, pasut)

Program Perlindugnan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Bakosurtanal 2,0

h) …….. Pengembangan Sistem Peringatan Dini Iklim (CEWS) Terbangunnya Sistem Peringatan Dini Iklim (CEWS) yang meliputi antara lain, terpasangnya AWS 10 lokasi, ARG 10 lokasi, penakar hujan 1.000 lokasi. Tersusunnya Peta dan Atlas mengenai Iklim sebanyak 3 peta, serta tersusunnya informasi nomor-nomor Pos Hujan Kerjasama Tahap I sebanyak 1 laporan.

Pengembangan dan Pembinaan Meteorologi dan Geofisika

BMKG 9,40

i) ... Pengembangan Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Terlaksananya Workshop International on Climate Information Service in Supporting Mitigation and Adaptation to Climate Change in Infrastructure and Health Sector (2 laporan), Workshop International Global Atmosphere Watch (GAW) (1 laporan), dan diseminasi informasi iklim (5 laporan).

Pengembangan dan Pembinaan Meteorologi dan Geofisika

BMKG 3,60

j) ... Tsunami Early Warning System (TEWS) Terkelolanya Sistem Operasional TEWS yang meliputi antara lain, Sensor Seismik 1 paket, Sistem Sirine 1 paket, Sistem Komunikasi dan Integrasi 1 paket, Sistem Prosesing 1 paket, DSS 1 paket. Terbangunnya Sistem Monitoring CCTV 10 unit, Sistem Sirine 6 Unit, terpasangnya Accelerometer 35 Unit, Sistem Diseminasi Nasional 25 paket. Terselenggaranya koordinasi dengan Universitas. Meningkatnya fasilitas operasional di NSC. Meningkatnya fasilitas pelayanan AEIC. Workshop Internasional TEWS 2 laporan.

Pengembangan dan Pembinaan Meteorologi dan Geofisika

BMKG 84,60

k) 5778 Pengembangan dan Pemanfaatan Aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pengembangan sarana dan prasarana informasi mengenai peringatan dini dan tanggap darurat bencana geologi dan meteorologi

Program Penguasaan serta pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Dep. Kominfo 15,60

l) 6718 Pengembangan dan Pemanfaatan Aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi

Terlaksananya peningkatan dan pengamanan serta pemanfaatan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi: (1) tersajinya 260 informasi kebencanaan; (2) terlaksananya pertemuan forum komunikasi; (3) teroptimalkannya operasional model pusdalops; (4) beroperasinya peralatan teknologi informasi (hardware dan

software) kebencanaan; (5) beroperasinya jaringan komunikasi (LAN dan WAN)

antara BNPB dengan instansi terkait (pusat dan daerah)

Program Penguasaan serta pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

BNPB 13,50

m) 0552 Pengembangan Sistem Manajemen Penanganan Bencana

Terlaksananya 7 paket pengembangan sistem manajemen penanganan bencana Program Pemulihan Daerah Terkena Bencana Nasional

I.L - 74

No MAK Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

n) 0553 Penanggulangan Pasca Bencana dan Kerusuhan Sosial Terlaksananya 2 paket kegiatan penanggulangan pasca bencana dan kerusuhan sosial

Program Pemulihan Daerah Terkena Bencana Nasional

BNPB 62,19

o) 0752 Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam usaha mitigasi bencana dan bahaya kebakaran

Terwujudnya kapasitas Pemda dalam upaya-upaya mitigasi bencana dan pendamping Safer Community through Disaster Risk Reduction (SCDRR) dan penanganan bahaya kebakaran di 33 Provinsi

Program peningkatan Profesionalisme Aparat Pemerintah Daerah

Dep. Dalam Negeri 9,40

p) 4434 Penanggulangan Bencana/Tanggap Darurat Dukungan emergensi bencana alam di tingkat nasional di 30 provinsi Program Pengembangan Pertahanan Integratif

MABES TNI 5,00

Fokus 2. Peningkatan Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Kualitas Daya Dukung Lingkungan

a) 4055 Pengamanan Kawasan Hutan Terselesaikannya kasus tindak pidana kehutanan yang ditangani oleh Polhut/PPNS sampai dengan P.21 untuk tahun berjalan 50% dan tunggakan kasus sebelumnya 25%; Meningkatnya sarana dan prasarana pangamanan hutan di 77 UPT (TN dan KSDA) dan Kabupaten/Kota; Terlaksananya operasi pengamanan hutan di pelabuhan, di bandara dan di 50 TN serta 27 KSDA sebanyak 924 kali; Meningkatnya kualitas SDM pengamanan hutan bagi 200 orang Polhut dan 120 orang PPNS serta terbentuknya Masyarakat Mitra Polhut (MMP) 33 kelompok/unit

Pemantapan Keamanan Dalam Negeri

Dephut 95,02

b) 4054 Pengelolaan Taman Nasional Model Terlaksananya pengelolaan TN berbasis resort untuk 20 TN di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, dan Papua; Terlaksananya pengembangan pengelolaan TN dalam rangka Dept Nature Swap (DNS); Terlaksananya sistem monitoring kawasan konservasi dan HL; Terbangunnya Sistem Monitoring dan Evaluasi Perambahan Kawasan Berbasis GIS/Remote Sensing di 10 TN prioritas

Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Dephut 90,00

c) 4019 Rehabilitasi Lahan Kritis DAS Prioritas Penanaman dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan seluas 100.000 ha prioritas I Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

Dephut 500,00

d) 4042 Perencanaan dan Pengembangan Hutan Kemasyarakatan

Penetapan luas areal kerja Hkm seluas 420.000 ha; Fasilitasi 4 kelompok IUPHKM baru; Fasilitasi 10 unit kemitraan Hkm; Fasilitasi ketahanan pangan sektor kehutanan di 4 provinsi

Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

Dephut 18,79

e) DAK Penyediaan DAK Konservasi Sumber Daya Tanah dan Air

Terlaksananya rehabilitasi hutan dan lahan kritis seluas 20.000 ha yg menjadi tanggungjawab daerah (Kab/Kota); Terlaksananya pengelolaan hutan lindung, Tahura dan Hutan Kota di 100 Kab/Kota; Terlaksananya pembangunan dan pemeliharaan bangunan konservasi tanah dan air (KTA) sebanyak 600 unit; Tersedianya sarana pendukung penyuluhan, terlaksananya penyuluhan teknik pembuatan bangunan KTA, serta terlaksananya penyuluhan teknik RHL.

Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

Dephut. PM

f) 5053 Pengembangan Debt for Nature Swaps (DNS) Bidang Lingkungan Hidup

Terserapnya dana yang tersedia pada program DNS sebesar Rp 18 milyar untuk 90 UMK bagi investasi lingkungan dalam rangka mencegah dan mengendalikan pencemaran lingkungan

Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

No MAK Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

g) 5068 Pengendalian Pencemaran Lingkungan Menurunnya beban pencemaran lingkungan melalui pengawasan ketaatan pengendalian pencemaran air limbah dan emisi di 680 kegiatan industri dan jasa, pengelolaan air limbah domestik dan sampah melalui implementasi kegiatan 3R (Reduce, Reuse, and Recycle) di 5 kota, pengembangan 2 IPAL Terpadu Biogas untuk sentra industri kecil, pelaksanaan Program Adipura di 26 kota, Program Langit Biru di 20 kota, pembinaan pengendalian pencemaran di Kabupaten/Kota, pengelolaan limbah industri skala kecil, 6 kota supervisi Prokasih dan penanganan kasus pencemaran lingkungan

Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Kualitas Lingkungan Hidup

KLH 31,49

h) 5057 Penataan dan Penegakan Hukum Lingkungan Penyelesaian dan penanganan 20 kasus pidana, 20 kasus pengenaan sanksi administrasi lingkungan dan 20 kasus perdata lingkungan, penyelesaian 20-30% pengaduan dan sengketa lingkungan, 10 pos P3SLH, meningkatnya kemampuan SDM PPLH/D dan PPNS-LH, dan evaluasi 8 peraturan perundang-undangan dan perjanjian internasional bidang LH

Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Kualitas Lingkungan Hidup

KLH 14,601

i) DAK Penyediaan Dana Alokasi Khusus bidang Lingkungan Hidup

Terpenuhinya sarana dan prasarana dalam rangka peningkatan kualitas air dan pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) bidang Lingkungan Hidup di 465 Kab/Kota

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

KLH PM

j) 2126 Penetapan Good Mining Practise Perumusan Pedoman teknis bid. Lingkungan minerbapabum, penunjang tugas keteknikan mineral, pengembangan pedoman standarisasi menerbapabum dan perumusan rancangan standar nasional Indonesia (RSNI) bidang Minerbapabum, terlaksananya penerapan good mining practices pada 38 PKP2B, 14 KK, 7 WKP

Program Pembinaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

DESDM 12,00

k) 2193 Perencanaan dan Pengembangan Wilayah Kerja Pertambangan

Tertatanya wilayah kerja panas bumi dan wilayah usaha pertambangan minerba serta tersedianya informasi minerbapabum, Penyusunan draft dan data WKP panas bumi.

Pembinaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

DESDM 12,00

Fokus 3. Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu

a). 4039 Pengelolaan DAS Tersedianya kebijakan Pengelolaan DAS yang mempunyai kekuatan hukum sebanyak 1 UU, 1 PP/Permenhut/Perpres dan 1 pedoman; Tersusunnya perencanaan pengelolaan DAS terpadu di 18 unit DAS; Meningkatnya dukungan stakeholders di 10 propinsi; Pembangunan baseline data DAS di 18 unit DAS; Tersedianya model PDAS Terpadu sebanyak 1 unit; Terpantaunya penyelenggaraan PDAS dan kinerja DAS di 36 BPDAS.

Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

Dephut 135,00

b). 4463 Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai (WISMP)

Terlaksananya kegiatan Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai (WISMP) di 14 Dinas Provinsi

Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber air Lainnya

I.L - 76

No MAK Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

c). 4464 Peningkatan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (WISMP) Terlaksananya kegiatan Peningkatan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (WISMP) di 14 Dinas Provinsi dan 99 Dinas kota / kabupaten

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

Ditjen SDA- Dep PU 91,34

d). 4465 Peningkatan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (PISP) Terlaksananya kegiatan Peningkatan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (PISP) di 6 Dinas Provinsi dan 26 Dinas kota / kabupaten

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

Ditjen SDA- Dep PU 177,22

Fokus 4. Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan

a) 4106 Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Non Konvensional (Jasa Kelautan)

Terlaksananya pengembangan barang muatan kapal tenggelam (BMKT) di 2 lokasi dan operasional panitia nasional BMKT; pilot pengembangan pemanfaatan air laut dalam; pilot pengembangan pembangkit listrik tenaga arus laut, pilot

pengembangan mikroalgae sebagai bahan baku biofuel, tersusunnya SNPM pengembangan jasa kelautan

Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan

DKP 10,00

b) 4107 Pengembangan dan Pengelolaan Terpadu Wilayah Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Tindak lanjut dan fasilitasi pengembangan pengelolaan pesisir (pasca MCRMP) di 42kab/kota; meningkatnya kapasitas daerah non-MCRMP di 10 kab/kota di 5 provinsi; berkembang dan menguatnya kelembagaan di 5 UPT BPSPL; terlaksananya pengembangan pariwisata bahari di 2 pulau-pulau kecil (ppk); meningkatnya investasi di 5 ppk; terbukanya akses transportasi di 2 kawasan ppk, meningkatnya infrastruktur pendukung dasar di 10 lokasi ppk, meningkatnya kualitas ekosistem ppk di 5 lokasi; tersusunnya 5 paket SNPM pengelolaan ppk.

Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan

DKP 23,20

c) 4103 Pengembangan Sistem Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

Terselenggaranya 180 hari operasi terpadu; terpenuhinya sarana dan prasarana pengawasan di 2 UPT pengawasan; beroperasinya VMS off-line 1000 unit secara penuh bagi kapal perikanan di atas 30 GT; meningkatnya kemampuan pengawasan di 3 WPP utama (laut Natuna, laut Sulawesi, dan Arafura); meningkatnya ketaatan pelaku terhadap peraturan; terlaksananya tindak pidana laut dan penyelesaian tindak pidana perikanan dan kelautan

Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan

DKP 247,00

d) 4105 Perencanaan Penataan Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Serta Pengelolaan Wilayah Perbatasan

Tersusunnya perencanaan pengembangan wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil di 20 lokasi; meningkatnya penataan lingkungan pesisir dan pulau-pulau kecil (ppk) berbasis masyarakat di 20 kab/kota; tersusunnya 5 paket NSPM penataan kawasan laut, pesisir dan ppk

Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan

DKP 11,25

e) 4120 Pengelolaan dan Rehabilitasi Terumbu Karang, Mangrove, Padang Lamun dan Estuaria dan Teluk

Membaiknya ekosistem terumbu karang di 23 kab/kota pada 8 provinsi; terehabilitasinya ekosistem pesisir di 5 lokasi

Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

DKP 183,32

f) 4119 Pengembangan Pengelolaan Konservasi Laut dan Perairan

Terkelolanya kawasan konservasi perairan seluas 4 juta ha; berkembangnya konservasi jenis dan genetik ikan di 8 lokasi; berkembang dan menguatnya kelembagaan konservasi sumber daya ika`1n di 2 UPT balai konservasi kawasan perairan nasional (BKKPN); Pengembangan dan implementasi kerja sama Sulu

Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

No MAK Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

Selawesi Marine Ecoregion (SSME), Bismarck Solomon Seas Ecoregion (BSSE), Coral Triangle Initiative (CTI) dan Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES); 6 paket SNPM konservasi

SDI. g) 4101 Penyelenggaraan riset, eksplorasi dan pengembangan

IPTEK kelautan dan perikanan

Kajian sumber daya ikan laut di 3 wilayah pengelolaan perikanan/WPP (Laut Cina Selatan, Teluk Tomini, dan Laut Jawa); kajian ekosistem, habitat di 5 ekosistem; pemahaman fenomena alam kelautan 3 paket dan dukungan kerja sama riset internasional; pemetaan kerentanan pesisir di 2 kawasan; pengembangan teknologi budidaya ikan; invensi, inovasi dan pengkajian teknologi kelautan; invensi, inovasi dan pengembangan teknologi pengolahan; berkembangnya teknologi budidaya ikan 5 komoditas utama dan komoditas penting lainnya di 1 pusat dan 5 UPT riset budidaya; dokumen hasil analisis isu terkini kelautan dan perikanan 12 paket; rekomendasi/rumusan kebijakan kelautan dan perikanan 5 paket

Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK

DKP 69,00

Fokus 5. Peningkatan Kualitas Tata Ruang dan Pengelolaan Pertanahan

a). 4470 Pengendalian dan Pengembangan Fungsi Kawasan Metropolitan dan Kota Besar melalui peremajaan

(urban renewal) di kawasan strategis perkotaan (pasar

tradisional, kawasan pendidikan dan kawasan kesehatan)

Terlaksananya peremajaan kota (urban renewal) di kawasan kumuh (5 kawasan) Program Pengendalian Pembangunan Kota-kota Besar dan Metropolitan

Dep. PU 13,00

b). 4268 Pembinaan Manajemen Penyelenggaraan Penataan Ruang

Terselenggaranya pembinaan manajemen penyelenggaraan penataan ruang dalam rangka mendukung turbinlakwas penataan ruang

Penataan Ruang Dep. PU 88,68

c). 4265 Operasionalisasi RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, RTR Kab/Kota

Terselenggaranya operasionalisasi RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, serta terselenggaranya pembinaan dan pelaksanaan penataan ruang oleh pemerintah pemerintah daerah dan masyarakat

Penataan Ruang Dep. PU 74,45

d). 0826 Penguatan kapasitas kelembagaan dan koordinasi penataan ruang di tingkat nasional dan daerah untuk mendukung pengendalian pemanfaatan ruang

Tersedianya SDM yang memiliki pemahaman dan pengetahuan untuk mengelola penataan ruang di Provinsi dan Kabupaten/Kota serta meningkatnya koordinasi penyelenggaraan penataan ruang daerah dan pemerintah pusat.

Penataan Ruang Depdagri 4,00

e). 0846 Penguatan dukungan sistem informasi dan monitoring penataan ruang dalam rangka mendukung upaya pengendalian pemanfaatan ruang

Terwujudnya keseimbangan, keharmonisan, keselarasan dan keterpaduan pembangunan di wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota pemekaran melalui program penataan ruang

Penataan Ruang Depdagri 2,13

f). 5657 Percepatan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sertifikasi pada 495.620 bidang tanah (Prona sebanyak 139.620 bidang, RALAS 120.000 bidang, LMPDP 150.000 bidang, UKM 30.000 bidang, Pertanian 23.000 bidang, DKP 3.000 bidang, Transmigrasi 30.000 bidang); Larasita di 40 Kab/Kota

I.L - 78

No MAK Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

g). 5658 Pengaturan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaaan Tanah

Pelaksanaan Redistribusi Tanah sebanyak 210.000 bidang tanah; Konsolidasi 10.000 bidang tanah; Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (P4T) di 200.000 bidang tanah; dan Neraca Penatagunaan Tanah di 100 Kab/Kota

Pengelolaan Pertanahan BPN 266.,50

h). 5676 Pengendalian dan pemberdayaan kepemilikan tanah Penertiban tanah terindikasi terlantar 115 SP; inventarisasi tanah bekas hak / kawasan kritis 92 SP;

Pengelolaan Pertanahan BPN 5,94

i). 7107 Pemetaan dasar Rupabumi dan Tata Ruang Peta Dasar Rupabumi 1 : 50 K Papua Penataan Ruang Bakosurtanal 76,67

j). 7113 Pembangunan Infrastruktur Data Spasial Nasional (IDSN)

Dukungan kegiatan JBIC Loan : Data Utilisasi, Networking, PMO, IGTE dan kerjasama ASEAN Kegiatan Konsultan Service I, Konsultan Service II, Networking, Data Akuisisi dan Produksi

Penataan Ruang Bakosurtanal 205,00

k). 2120 Penataan Ruang Berbasis Geologi Terciptanya data geologi dan geofisika kelautan Tersusunnya rekomendasi penataan ruang berbasis geologi Terselenggaranya penyelidikan geologi lingkungan regional (4 lokasi), penyelidikan geologi perkotaan (4 lokasi), serta inventarisasi dan evaluasi data geologi untuk tata ruang wilayah di Indonesia (6 cluster)

Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

DESDM 14,1

l). 7110 Pemetaan Tematik SDA dan LH Matra Darat Basis data tematik SDA Darat

Pembaharuan dan pengadaan data SDA dan LH Regional Inventarisasi SDA dan LH

Ekspedisi Geografi Indonesia Diseminasi dan pencetakan produk

Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH

Bakosurtanal 7,40

m). 7103 Pemetaan Tematik SDA dan LH Matra Laut 1. Pengelolaan Basis data spasial pesisir

2. Survei dan pemetaan SDA pesisir, laut dan pulau kecil

3. Pemetaan neraca dan valuasi ekonomi SDA PL 1:1000k sampai 1:50k Nasional 4. Inventarisasi dan pemetaan SDA Mangrove Indonesia, Inventarisasi dan

Pemetaan SDA Pesisir dan Survei dan Pemetaan Pulau kecil terluar 5. Neraca ekosistim pesisir dan laut

6. Penyusunan dan aplikasi basisdata kelautan

7. Pengembangan Marine and Coastal Georis Information System 8. Penyelenggaraan dan pengembangan Lab. Parangtritis

Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan

Bakosurtanal 11,56

n). 7104 Pemetaan dasar Kelautan dan kedirgantaraan 1. Peta Resmi untuk Zonasi Tingkat peringatan 2. Pengelolaan Sistem Informasi dan Basisdata spasial

3. Perawatan wahana dan peralatan survei laut untuk percepatan pengadaan data spasial pesisir dan laut

4. Survei hidrografi pantai Kalimantan

5. Peta Aeronautical Chart ICAO 1:250K & Peta LBI 1:25K & WAC ICAO 1:1.000.000 Aceh, Riau, Kaltim, Malut, Maluku, Papua, dan NTT 6. Pengelolaan sistim informasi dan basisdata spasial

Pengembangan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan

No MAK Fokus/Kegiatan Prioritas Keluaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Rp Miliar)

o). 7105 Pengembangan Geodesi dan Geodinamika Pengelolaan Staf Tetap GPS; Pemantauan Deformasi Kerak Bumi dan

Pemeliharaan Kerangka Referensi Geodetik; Penyediaan JKH dan JKV; Pemetaan Geoid dan Operasioanalisasi stasiun pasang surut realtime

Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH

Bakosurtanal 4,21

p). 7109 Penyelenggaraan Sistem Jaringan dan Standarisasi Data Spasial

Penyelenggaraan Fora IDS; Pengembangan dan Peningkatan Upaya Penerapan Standar Data Geospasial; Pengembangan dan Peningkatan Upaya Penerapan Standar Data Geospasial; Penyiapan Sumber Daya Manusia Penyusunan Regulasi Informasi Spasial; Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan dan Penyebarluasan Data dan Informasi Geospasial

Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH

Bakosurtanal 5,55

q). 5675 Survey, pengukuran dan pemetaan Peta pertanahan 1.000.000 Ha yang terdiri dari Kerangka Dasar Kadastral Nasional (KDKN) 2500 titik, Peta Dasar Pendaftaran Tanah 1.000.000 Ha, Peta Tematik 3.000.000 Ha, Peta Nilai Tanah 3.000.000 Ha.

Pengelolaan Pertanahan BPN 66,86

r). 0093 Penyusunan Penyempurnaan Pengkajian Peraturan Perundangan

1 paket kerangka kebijakan dan pedoman operasional pengadaan tanah Pengelolaan Pertanahan BPN 7.55

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Ttd.

I.1-1

BAB 1

PENDAHULUAN

Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang menyebutkan bahwa RKP adalah penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Berhubung RPJMN yang berlaku saat ini akan berakhir pada tahun 2009, sementara RPJMN 2010-2014 belum tersedia, maka RKP 2010 disusun untuk memenuhi amanat UU

no. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional. Pasal 5 ayat (1) yang menyebutkan bahwa:

Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan untuk menghindarkan kekosongan rencana pembangunan nasional, presiden yang sedang memerintah pada tahun terakhir pemerintahannya diwajibkan menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk tahun pertama periode Pemerintahan Presiden berikutnya.

dan dalam ayat (2) menyebutkan:

RKP sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai pedoman untuk menyususun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun pertama periode Pemerintahan Presiden berikutnya.

RKP 2010 yang disusun oleh Pemerintahan yang periodenya akan berakhir tahun 2009 ini akan dilaksanakan oleh Pemerintahan periode berikutnya yang belum tentu sepakat dengan isi RKP tersebut. Untuk itu, Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang RPJMN

2004-2009 dalam Bab 36 tentang Penyusunan Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Tahun

2010 menyebutkan:

Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan rencana pembangunan nasional tahun 2010 (Rencana Kerja Pemerintah 2010) yang diperlukan sebagai pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2010 serta dengan mengingat waktu yang sangat sempit bagi Presiden Terpilih hasil Pemilihan Umum Tahun 2009 nanti untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014 serta Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2010, maka Pemerintah menyusun Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2010 sesuai dengan jadwal dengan agenda menyelesaikan masalah-masalah pembangunan yang belum seluruhnya tertangani sampai dengan tahun 2009 dan masalah-masalah pembangunan yang akan dihadapi tahun 2010.

Selanjutnya Presiden Terpilih dan Dewan Perwakilan Rakyat hasil Pemilihan Umum Tahun 2009 tetap mempunyai ruang gerak yang luas untuk menyempurnakan Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2010 dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2010 yang sudah disusun untuk