• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTABILITAS KINERJA I. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013

PENINGKATAN DAYA SAING

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014, telah ditetapkan 9 (sembilan) target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu:

1. Peningkatan pemahaman dan penerapan standarisasi manajemen mutu, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan kehalalan produk 3.085 KUMKM;

2. Bimbingan dan konsultasi pemanfaatan e-commerce dan aplikasi sistem bisnis 785 KUMKM;

3. Diklat Vocational 1.500 orang; 4. Diklat LKM/KSP 650 orang; 5. Diklat Perkoperasian 1800 0rang;

6. Tempat Praktek Keterampilan Usaha (TPKU) sebanyak 300 unit; 7. Terfasilitasinya UMKM dan wirausaha baru melalui pendampingan

1.050 orang;

8. Peningkatan kapasitas lembaga pendamping LPB/BDS-P 1.140 orang;

9. Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM 45 unit.

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:

○ Peningkatan pemahaman dan penerapan standarisasi manajemen

mutu, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan kehalalan produk

Selama tahun 2013, kegiatan Sosialisasi dan pendampingan HKI dilaksanakan di 9 (sembilan ) lokasi yaitu Bali, Malang, Balikpapan, Garut, Tasikmalaya, Palu, Pekalongan, Cirebon dan Bekasi dengan jumlah peserta sebanyak 500 UKM yang diawali dengan pemahaman HKI berdasarkan teoritis dan peraturan-peraturan yang menjadi landasan. Tahap berikutnya adalah pendampingan bagaimana membuat merek yang mempunyai nilai jual dan tidak melanggar peraturan yang ada, membuat desain kemasan dan kerajinan yang menarik serta pendampingan dalam melakukan pendaftaran. Berdasarkan hasil penelusuran dan searching dari 500 UKM telah difasilitasi pendaftaran Merek sebanyak 350 UKM.

Dalam rangka meningkatkan kepedulian UKM akan arti pentingnya HKI, telah dilaksanakan kegiatan Workshop dengan tema “Produk UKM Go Internasional” dan “UKM Goes Global” yang telah dilaksanakan pada tanggal 27 Nopember 2015, dengan tujuan : memberikan semangat, motivasi dan percaya diri kepada pelaku usaha (UKM) Indonesia dalam menghadapi ASEAN Free Trade Zone 2015. Kegiatan dikoordinasikan dengan kementerian perindustrian dan kementerian Hukum dan HAM.

○ Bimbingan dan konsultasi pemanfaatan e-commerce dan aplikasi sistem bisnis

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebanyak 350 KUMKM Sentra dari target sebanyak 250 KUMKM Sentra (capaian kinerja 100%). Dalam memenuhi pencapaian target kinerja, dilakukan melalui pelaksanaan temu konsultasi pemanfaatan TIK bagi KUKM sentra, serta pendampingan teknis pemanfaatan internet untuk e-commerce bagi KUKM sentra. Selain itu, dalam mendukung pencapaian kinerja indikator ini, telah dilakukan juga penyusunan aplikasi skim pengembangan usaha.

Pelaksanaan temu konsultasi dan pendampingan teknis dilakukan dalam rangka peningkatan pemahaman dan pengetahuan mengenai teknologi informasi dan komunikasi kepada KUKM, sehingga dapat berdampak kepada perkembangan usahanya. Kegiatan ini telah dilaksanakan di 5 (Lima) Provinsi, yaitu: Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Lampung, Maluku Utara, Jawa Barat

○ Diklat Vocational

Capaian kinerja pada indikator ini adalah sebanyak 1.980 orang telah mengikuti diklat Vocational dari target kinerja yang ditetapkan sebanyak 3.815 orang (capaian kinerja 192,67%).

Pelaksanaan Diklat Vocational ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis vocational/khusus kepada peserta diklat, anggota Koperasi dan UKM serta masyarakat calon wirausaha, dalam rangka meningkatkan daya saing bagi UMKM dalam menghasilkan produknya, antara lain di bidang budidaya coklat, kerajinan akar wangi, pengolahan emping melinjo, pengolahan pasca panen biji mete, dan bordir.

○ Diklat Pengelola LKM

Capaian kinerja pada indikator ini sebanyak 250 orang peserta yang mengikuti pelatihan Diklat bagi Pengelola LKM. Realisasi tersebut sesuai dengan target yang telah ditetapkan, yaitu 100 peserta (capaian kinerja 100%).

Diklat ini dilaksanakan di di 4 Provinsi yakni Provinsi Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Tujuan dari pelaksanaan diklat ini adalah untuk mendorong agar Lembaga Keuangan Mikro

memiliki legalitas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan memiliki Badan Hukum.

○ Diklat Perkoperasian

Realisasi capaian kinerja

pada indikator ini

adalah sebanyak 2.880 peserta. Realisasi kinerja tersebut melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu sebanyak 1.680 peserta (capaian kinerja 171,43%).

Tujuan dari Diklat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan tentang perkoperasian bagi kelompok strategis baik dari kalangan pemuda, tokoh masyarakat, gerakan koperasi, pelaku UKM dan pengurus serta pengelola koperasi. ○ Tempat Praktek Keterampilan Usaha (TPKU)

Lembaga Pendidikan Pedesaan pada tahun 2013 telah difasilitasi Tempat Praktek Ketrampilan Usaha sebanyak 100 unit, tersebar di 25 Provinsi yakni Sumut, Sumbar, Sumsel, Riau, Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Yogyakarta, Jatim, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Sulut, Sulteng, Sulsel, Sulbar, Sultra, Maluku, Maluku Utara, dan Papua. Realisasi capaian kinerja sesuai dengan target yang telah ditetapkan, yaitu sebanyak 100 TPKU telah terfasilitasi (100%).

Fasilitasi TPKU pada lembaga pendidikan pedesaan dimaksudkan untuk menumbuhkan calon wirausaha baru melalui keterampilan teknis sesuai dengan bidang yang diminati siswa. Lembaga yang mendapatkan bantuan adalah lembaga pendidikan swasta setingkat

MA, SMK, SMU, dan MAK. Setiap lembaga pendidikan mendapatkan bantuan sebesar Rp. 100 juta.

○ Peningkatan Kapasitas Lembaga Pendamping LPB/BDS-P

Realisasi capaian kinerja pada indikator ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan, yaitu sebanyak 380 pendamping yang ditingkatkan kapasitasnya (capaian kinerja 100%). Pencapaian kinerja dilakukan melalui pelaksanaan peningkatan standar kompetensi lembaga pendamping yang dilaksanakan di Propinsi Jawa Tengah.

Peran Lembaga Pengembangan Bisnis/Business Development Services-Provider (LPB/BDS-P) dalam pengembangan usaha KUMKM dinilai strategis. Hal ini karena LPB/BDS-P memberikan jasa layanan konsultasi sesuai dengan kebutuhan KUMKM, khususnya dalam bidang pemasaran, permodalan, informasi dan teknologi, sumber daya manusia, serta melakukan alternatif solusi bagi masalah yang dihadapi oleh KUMKM.

○ Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM Pada Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014, target pencapaian kinerja untuk indikator ini baru akan dimulai pada tahun anggaran 2013. PLUT-KUMKM, secara khusus akan didorong agar mampu menghimpun potensi dan sumberdaya untuk mengembangkan produk unggulan Koperasi dan UMKM di daerah. Secara fungsi PLUT-KUMKM difokuskan untuk meningkatkan 4 (empat) aspek, yaitu: meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM, meningkatkan produktivitas Koperasi dan UMKM, meningkatkan nilai tambah Koperasi dan UMKM, meningkatkan kualitas kerja Koperasi dan UMKM.

Pengelolaan PLUT-KUMKM diarahkan untuk mewujudkan 7 (tujuh) fungsi layanan minimum, meliputi: 1) Pelatihan Bisnis dan Teknis; 2) Program Konsultasi Bisnis KUMKM; 3) Promosi, Pemasaran dan Transaksi; 4) Akses ke Pembiayaan; 5) Pendamping atau Mentor Bisnis (Business Coaching); 6) Penguatan kelembagaan dan kerja sama (networking); 7) Layanan Pustaka Entrepreneur atau Pusat Informasi

Pada Tahun 2013 telah dirintis pengembangan PLUT-KUMKM di 21 Lokasi, yang meliputi 12 di tingkat provinsi dan 9 di tingkat Kabupaten/Kota, meliputi:

No  Provinsi  Lokasi 

Aceh  Kab. Aceh Besar 

Riau  Provinsi Riau, Kab.Kampar 

Jawa Barat  Kab. Sukabumi, Kab. Cianjur 

Jawa Tengah  Provinsi, Kab. Kebumen 

DI. Yogyakarta  Provinsi 

Jawa Timur  Kab. Pacitan, Kota Batu 

Kalimantan Barat  Provinsi 

Jambi  Provinsi 

SASARAN:

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK USAHA KECIL DAN