• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENJABARAN MENURUT AKTIVITAS PSAK 2 pragraf 10 dan

Dalam dokumen Analisis dan Laporan dan Keuangan (Halaman 53-60)

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

PENJABARAN MENURUT AKTIVITAS PSAK 2 pragraf 10 dan

“10. Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.”

“11. Entitas menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis entitas tersebut. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan entitas serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan di antara ketiga aktivitas tersebut.”

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Menurut definisi PSAK No. 2 paragraf 6 definisi aktivitas operasi adalah:

“Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.”

Penjabaran aktivitas operasi dengan metode langsung sesuai dengan PSAK no 2 paragraf 18 dan 19, yaitu:

Paragraf 18

“Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut:

(a) metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan

(b) metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.” Paragraf 19

“Entitas dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung

Pengelompokan aktivitas operasi diatas berdasarkan PSAK no. 2 paragraf 14, yaitu: “Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:

(a) penerimaan kas dari penjualan barang dan pemberian jasa; (c) pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;

(d) pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan karyawan;

(f) pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi;”

Pengelompokan pembayaran pajak penghasilan di aktivitas operasi sesuai dengan PSAK no. 2 paragraf 33, yaitu:

“33. Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan harus diungkapkan secara terpisah dan diklasifi kasi sebagai arus kas dari aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik dapat diidentifikasikan sebagai aktivitas pendanaan dan investasi.”

Pengelompokan pembayaran bunga di aktivitas operasi sesuai dengan PSAK no. 2 paragraf 31, yaitu:

“31. Bunga yang dibayar dan bunga serta dividen yang diterima oleh lembaga keuangan biasanya diklasifikasikan sebagai arus kas operasi.”

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Menurut definisi PSAK No. 2 paragraf 6 definisi aktivitas investasi adalah:

“Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan asset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.”

Selain itu, pengungkapan terpisah aktivitas investasi diatur oleh PSAK no. 2 pragraf 16, yaitu:

“16. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber daya yang dimaksudkan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.”

Pengelompokan aktivitas investasi diatas berdasarkan PSAK no. 2 paragraf 16, yaitu: “Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:

(a) pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri;

(b) penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan, serta aset tidak berwujud dan aset jangka panjang lain;

(e) uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan);”

Pendapatan bunga dari PT Bank Mayora, pihak berelasi, adalah sebesar Rp 2.519.454.454 pada tahun 2012 dan Rp 968.551.619, pada tahun 2011 atau sebesar 13,52% pada tahun 2012 dan 12,09% pada tahun 2011dari jumlah pendapatan bunga deposito berjangka dan jasa giro.

Pengungkapan ini sesuai dengan PSAK no. 2 paragraf 29 :

“29. Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan, masing-masing harus diungkapkan secara terpisah. Masing-masing harus diklasifi kasi secara konsisten antar periode sebagai salah satu dari aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan.”

Hasil penjualan asset tetap

Uang muka pembelian aset tetap

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Menurut definisi PSAK No. 2 paragraf 6 definisi aktivitas pendanaan adalah:

“Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas.”

Selain itu, pengungkapan terpisah aktivitas investasi diatur oleh PSAK no. 2 pragraf 17, yaitu:

“17. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan penting dilakukan karena berguna untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal entitas.”

Pengelompokan aktivitas pendanaan diatas berdasarkan PSAK no. 2 paragraf 17, yaitu:

“17. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah:

(c) penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang lainnya;

(d) pelunasan pinjaman;”

Utang Obligasi

Pada tanggal 9 Mei 2012, Perusahaan menerbitkan obligasi rupiah senilai Rp 750.000.000.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,50% per tahun atau sama dengan Rp 63.875.000 per tahun yang dibayarkan secara triwulanan. Obligasi ini tidak dijamin dengan agunan khusus dan akan jatuh tempo pada tanggal 9 Mei 2019. Seluruh obligasi dijual sebesar harga nominal dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan PT Bank CIMB Niaga (Persero) Tbk sebagai wali amanat

Pada tanggal 9 Mei 2012, Perusahaan menerbitkan Sukuk Mudharabah II Mayora Indah Tahun 2012 senilai Rp 250.000.000.000. Sukuk ini diterbitkan tanpa warkat dan dijamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) yang mewajibkan Perusahaan untuk membayar kepada Pemegang Sukuk Mudharabah sejumlah Pendapatan Bagi Hasil sebesar Rp 20.625.000 per tahun yang dibayar secara triwulanan. Sukuk ini akan jatuh tempo pada tanggal 9 Mei 2017. Seluruh Sukuk dijual dengan harga sebesar nilai nominal dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan PT Bank CIMB Niaga (Persero) Tbk sebagai wali amanat.

Dividend

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum dalam Akta Notaris Saifuddin Arief, S.H., M.H., No. 03 tanggal 18 Juni 2012, notaris di Tangerang, para pemegang saham telah menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 99.655.920.000 atau Rp 130 per saham serta membentuk dana cadangan sebesar Rp 2.000.000.000 dari keuntungan bersih tahun buku 2011.

Kebijakan Dividend

merupakan suatu kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan untuk menetapkan berapa bagian dari laba bersih yang akan dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham, dan berapa bagian dari laba bersih itu akan ditanamkan kembali sebagai laba yang ditahan untuk reinvestasi.

Besarnya dividen PT. Mayora dibayarkan berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan mempertimbangkan :

 Laba yang berhasil diperoleh,  Jumlah kas, dan

Sambil tetap membagikan keuntungan yang diperoleh kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen tunai, pihak management juga selalu memperhatikan bahwa PT. Mayora tetap harus memiliki ketersediaan dana yang mampu mendukung Modal Kerja PT. Mayora dan perluasan usaha yang ditargetkan untuk terus bertumbuh. Pembagian dividen PT. Mayora selama 2 tahun terakhir adalah sbb :

Pengungkapan ini sesuai dengan PSAK no 2 paragraf 32

“32. Dividen yang dibayar dapat diklasifikasi sebagai arus kas pendanaan karena merupakan biaya perolehan sumber daya keuangan. Sebagai alternatif, dividen yang dibayar dapat diklasifikasi sebagai komponen arus kas dari aktivitas operasi dengan maksud membantu para pengguna laporan dalam menilai kemampuan entitas membayar dividen dari arus kas operasi”

Pelengkap Pengungkapan Arus Kas (PSAK 2 paragraf 42)

PSAK no. 2 paragraf 42

“Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas atau setara kas tidak termasuk dalam laporan arus kas. Transaksi semacam itu harus diungkapkan pada bagian lain dalam laporan keuangan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut.”

Dalam dokumen Analisis dan Laporan dan Keuangan (Halaman 53-60)

Dokumen terkait