• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENJELASAN PENELITIAN BAGI RESPONDEN PENELITIAN (ORANG TUA ANAK) KELOMPOK KEGIATAN MEMBUAT KOLASE

(MENEMPEL) Judul Penelitian:

Efektivitas Terapi Seni Rupa Kolase dan Clay terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Prasekolah di PG Islam Maryam Surabaya.

Tujuan Penelitian

Menjelaskan perbedaan antara terapi seni rupa dengan kegiatan membuat kolase (menempel) dan membentuk clay (adonan tepung) dalam mempengaruhikemampuan motorik halus anak usia prasekolah di PG Islam Maryam Surabaya.

Perlakuan yang diterapkan pada subjek

Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimenyaitu penelitian yang melibatkan pemberian perlakuan namun di awal penelitian akan dilakukan:

1. Pada awal bulan Mei 2015 sebelum peneliti bertemu orang tua murid, peneliti melakukan seleksi terhadap semua siswa PG Islam Maryam Surabaya berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti sebelumnya. 2. Semua anak yang memenuhi kriteria-kriteria tersebut akan dibagi menjadi dua

kelompok lagi yaitu kelompok yang melakukan kegiatan membuat kolase (menempel) dan kelompok melakukan kegiatan membentuk clay (adonan tepung). Pembagian kelompok ini didasarkan pada kelas. Dikarenakan anak Ibu merupakan siswa di kelas B, maka anak Ibu termasuk kelompok yang melakukan kegiatan membuat kolase (menempel).

3. Sehari sebelum pertemuan pertama kegiatan membuat kolase (menempel), peneliti memberikan penjelasan secara lengkap hal-hal mengenai penelitian ini dan meminta persetujuan pada Ibu.

4. Peneliti memberikan surat pernyataan ketersediaan Ibu untuk melibatkan anak Ibu dalam penelitian ini. Kemudian Ibu melakukan penandatanganan surat

pernyataan tersebut dengan disaksikan oleh peneliti dan saksi yaitu Guru/Kepala PG Islam Maryam Surabaya.

5. Apabila Ibu setuju, Ibu mendapat lembar yang harus diisi oleh Ibu terkait identitas Ibu dan anak Ibu.

6. Penelitimelakukan penilaiankemampuan motorik halus anak Ibu menggunakan lembar tes perkembangan Denver II untuk melihat kondisi awal motorik halus anak Ibu.

7. Sehari setelah Ibu menandatangani surat pernyataan tersebut, peneliti memulai pertemuan pertama kegiatan membuat kolase (menempel) yang dilakukan setiap 1 minggu sekali pada hari Seninselama 1 bulan sehingga secara keseluruhan terdapat 4 kali pertemuan. Kegiatanini dilaksanakan dengan durasi 60 menit pada setiap pertemuan.

8. Pada akhir penelitian yaitu awal bulan Juni 2015, sehari setelah pertemuan keempat peneliti akan kembali melakukan penilaian perkembangan motorik halus anak menggunakan lembar tes perkembangan Denver II untuk mengetahui apakah kondisi motorik halus anak Ibu mengalami perubahan atau tidak.

9. Setelah dilakukan penilaian perkembangan motorik halus, anak Ibu akan diberikan kegiatan sebaliknya yaitu diajarkan juga untuk membentuk clay

(adonan tepung) selama 1 kali pertemuan.

Manfaat Penelitian bagi Subjek Penelitian 1. Bagi Ibu

1) Ibu dapat mengetahui hasil penilaian kemampuan motorik halus anaknya. 2) Ibu dapat mengetahui kegiatan-kegiatan lain yang dapat dilakukan untuk

menstimulasi motorik halus anak. 2. Bagi anak

1) Anak akan mendapatkan stimulasi perkembangan melalui kegiatan membuat kolase (menempel)agar kemampuan motorik halusnya semakin baik.

Bahaya potensial

Bahan lem yang digunakan dalam kegiatan membuat kolase (menempel) termasuk bahan yang tidak aman sehingga peneliti bersama dengan rekan peneliti, guru, dan Kepala PG Islam Maryam Surabaya melakukan pengawasan penuh pada anak Ibu selama kegiatan ini berlangsung.

Hak untuk undur diri

Keikutsertaan anak dalam penelitian ini bersifat sukarela dan responden berhak untuk mengundurkan diri kapanpun, tanpa menimbulkan konsekuensi yang merugikan responden dan apabila dalam penelitian ini Ibu tidak bersedia anak Ibu dijadikan responden maka peneliti akan mencari responden lainnya untuk dijadikan subyek penelitian.

Jaminan kerahasiaan data

Dalam penelitian ini, semua data dan informasi identitas anak Ibu akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti yaitu dengan tidak mencantumkan identitas anak Ibu secara jelas dan pada laporan penelitian nama subyek penelitian dibuat kode misalnya A01.

Adanya insentif untuk subyek penelitian

Subyek penelitian kelompok yang melakukan kegiatan membuat kolase (menempel) memperoleh souvenir berupa bahan-bahan clay (adonan tepung) yang dapat dimanfaatkan untuk stimulasikemampuan motorik halus anak.

Prosedur penelitian

Informasi tambahan

Subyek penelitian bisa menanyakan semua hal yang berkaitan dengan penelitian ini dengan menghubungi peneliti:

Mita Noviyanti Telp: 085730103114

Email: noviyantimita@ymail.com

Peneliti memulai pertemuan pertama kegiatan membuat kolase (menempel). Dilakukan 1 minggu sekali pada hari Senin selama 1 bulan

dengan durasi 60 menit pada setiap pertemuan

Bila Ibu setuju, Ibu mengisi lembar terkait identitas Ibu dan anak Ibu Ibu menandatangani surat pernyataan ketersediaan untuk melibatkan

anak Ibu dalam penelitian

Anak Ibu akan dinilai kemampuan motorik halusnya oleh peneliti menggunakan lembar tes Denver II

Pembagian siswa yang memenuhi kriteria menjadi 2 kelompok: 1. Kelas A: kegiatan membentuk clay (adonan tepung)

2. Kelas B: kegiatan membuat kolase (menempel)

Seleksi semua siswa PG Islam Maryam Surabaya sesuai kriteria yang ditetapkan peneliti

Peneliti memberikan penjelasan lengkap mengenai penelitian pada Ibu Siswa kelas B: kegiatan membuat kolase (menempel)

Anak Ibu akan dinilai kembali kemampuan motorik halusnya oleh peneliti menggunakan lembar tes Denver II

Lampiran 8

PENJELASAN PENELITIAN BAGI RESPONDEN PENELITIAN (ORANG TUA ANAK) KELOMPOK KEGIATAN MEMBENTUK CLAY

(ADONAN TEPUNG) Judul Penelitian:

Efektivitas Terapi Seni Rupa Kolase dan Clay terhadap Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Prasekolah Di PG Islam Maryam Surabaya.

Tujuan Penelitian

Menjelaskan perbedaan antara terapi seni rupa dengan kegiatan membuat kolase (menempel) dan membentuk clay (adonan tepung) dalam mempengaruhi kemampuan motorik halus anak usia prasekolah di PG Islam Maryam Surabaya.

Perlakuan yang diterapkan pada subjek

Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen yaitu penelitian yang melibatkan pemberian perlakuan namun di awal penelitian akan dilakukan:

1. Pada awal bulan Mei 2015 sebelum peneliti bertemu orang tua murid, peneliti melakukan seleksi terhadap semua siswa PG Islam Maryam Surabaya berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti sebelumnya. 2. Semua anak yang memenuhi kriteria-kriteria tersebut akan dibagi menjadi dua

kelompok lagi yaitu kelompok yang melakukan kegiatan membuat kolase (menempel) dan kelompok melakukan kegiatan membentuk clay (adonan tepung). Pembagian kelompok ini didasarkan pada kelas. Dikarenakan anak Ibu merupakan siswa di kelas A, maka anak Ibu termasuk kelompok yang melakukan kegiatan membentuk clay (adonan tepung).

3. Sehari sebelum pertemuan pertama kegiatan membentuk clay (adonan tepung), peneliti memberikan penjelasan secara lengkap hal-hal mengenai penelitian ini dan meminta persetujuan pada Ibu.

4. Peneliti memberikan surat pernyataan ketersediaan Ibu untuk melibatkan anak Ibu dalam penelitian ini. Kemudian Ibu melakukan penandatanganan surat

pernyataan tersebut dengan disaksikan oleh peneliti dan saksi yaitu Guru/Kepala PG Islam Maryam Surabaya.

5. Apabila Ibu setuju, Ibu mendapat lembar yang harus diisi oleh Ibu terkait identitas Ibu dan anak Ibu.

6. Peneliti melakukan penilaian kemampuan motorik halus anak Ibu menggunakan lembar tes perkembangan Denver II untuk melihat kondisi awal motorik halus anak Ibu.

7. Sehari setelah Ibu menandatangani surat pernyataan tersebut, peneliti memulai pertemuan pertama kegiatan membentuk clay (adonan tepung)yang dilakukan setiap 1 minggu sekali pada hari Selasa selama 1 bulan sehingga secara keseluruhan terdapat 4 kali pertemuan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan durasi 60 menit pada setiap pertemuan

8. Pada akhir penelitian yaitu awal bulan Juni 2015, sehari setelah pertemuan keempat peneliti akan kembali melakukan penilaian perkembangan motorik halus anak menggunakan lembar tes perkembangan Denver II untuk mengetahui apakah kondisi motorik halus anak Ibu mengalami perubahan atau tidak.

9. Setelah dilakukan penilaian perkembangan motorik halus, anak Ibu akan diberikan kegiatan sebaliknya yaitu diajarkan juga untuk membuat kolase selama 1 kali pertemuan.

Manfaat Penelitian bagi Subjek Penelitian 1. Bagi Ibu

1) Ibu dapat mengetahui hasil penilaian kemampuan motorik halus anaknya. 2) Ibu dapat mengetahui kegiatan-kegiatan lain yang dapat dilakukan untuk

menstimulasi motorik halus anak. 2. Bagi anak

1) Anak akan mendapatkan stimulasi perkembangan melalui kegiatan membentuk clay (adonan tepung) agar kemampuan motorik halusnya semakin baik.

Bahaya potensial

Bahan clay yang digunakan dalam penelitian ini termasuk bahan yang aman karena terbuat dari tepung terigu, minyak sayur, air, dan pewarna makanan. Namun peneliti bersama dengan rekan peneliti, guru, dan Kepala PG Islam Maryam Surabaya akan tetap melakukan pengawasan penuh pada anak Ibu selama kegiatan ini berlangsung.

Hak untuk undur diri

Keikutsertaan anak Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela dan responden berhak untuk mengundurkan diri kapanpun, tanpa menimbulkan konsekuensi yang merugikan responden dan apabila dalam penelitian ini Ibu tidak bersedia anak Ibu dijadikan responden maka peneliti akan mencari responden lainnya untuk dijadikan subyek penelitian.

Jaminan kerahasiaan data

Dalam penelitian ini, semua data dan informasi identitas anak Ibu akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti yaitu dengan tidak mencantumkan identitas anak Ibu secara jelas dan pada laporan penelitian nama subyek penelitian dibuat kode misalnya A01.

Adanya insentif untuk subyek penelitian

Subyek penelitian kelompok yang melakukan kegiatan membentuk clay

(adonan tepung)memperoleh souvenir berupa buku bergambar dan bahan tempelan untuk membuat kolase yang dapat dimanfaatkan untuk stimulasikemampuan motorik halus anak.

Prosedur penelitian

Informasi tambahan

Subyek penelitian bisa menanyakan semua hal yang berkaitan dengan penelitian ini dengan menghubungi peneliti:

Mita Noviyanti Telp: 085730103114

Email: noviyantimita@ymail.com

Peneliti memulai pertemuan pertama kegiatan membentuk clay (adonan tepung). Dilakukan 1 minggu sekali pada hari Selasa selama 1 bulan

dengan durasi 60 menit pada setiap pertemuan

Bila Ibu setuju, Ibu mengisi lembar terkait identitas Ibu dan anak Ibu Ibu menandatangani surat pernyataan ketersediaan untuk melibatkan

anak Ibu dalam penelitian

Anak Ibu akan dinilai kemampuan motorik halusnya oleh peneliti menggunakan lembar tes Denver II

Pembagian siswa yang memenuhi kriteria menjadi 2 kelompok: 1. Kelas A: kegiatan membentuk clay (adonan tepung)

2. Kelas B: kegiatan membuat kolase (menempel)

Seleksi semua siswa PG Islam Maryam Surabaya sesuai kriteria yang ditetapkan peneliti

Peneliti memberikan penjelasan lengkap mengenai penelitian pada Ibu Siswa kelas A: kegiatan membentuk clay (adonan tepung)

Anak Ibu akan dinilai kembali kemampuan motorik halusnya oleh peneliti menggunakan lembar tes Denver II

Dokumen terkait