• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penjualan produk melalui sistem online

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

5 Penjualan produk melalui sistem online

Perkembangan teknologi informasi dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Salah satu perkembangan teknologi informasi yang membantu perusahaan dalam mengembangkan usahanya adalah internet. Perusahaan melayani sistem online melalui internet dalam penjualan produknya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan konsumen dalam proses pemesanan produk.

4.3.2. Kelemahan

1. Kurangnya Promosi

Promosi yang dilakukan oleh PT Sadetex kurang. Promosi yang dilakukan hanya sebatas personal selling melalui Sales Executive. Sales tersebut mendatangi konsumen untuk menawarkan produk towels dengan cara memberikan contoh atau sampel produk towels. Untuk konsumen yang berada di luar wilayah Jakarta perusahaan cukup mengirimkan sampel produk kepada konsumen atau menelpon konsumen. Jumlah Sales Executive yang dimiliki perusahaan saat ini adalah delapan orang. Biaya promosi yang dikeluarkan perusahaan juga tidak terlalu besar. Biaya promosi yang dikeluarkan perusahaan antara lain biaya transportasi untuk para sales, biaya telepon dan biaya paket pos.

2. Target pasar yang terbatas

Target pasar yang dimiliki PT Sadetex relatif terbatas. Hal ini terlihat dari target pasar perusahaan, yaitu hanya khusus melayani konsumen bisnis. Konsumen bisnis yang menjadi target utama perusahaan juga hanya sekitar jasa perhotelan yang sebagian besar hotel bintang 4 dan 5, restoran, jasa penerbangan, dan rumah sakit. Hal ini disebabkan konsumen bisnis yang bukan menjadi target pasar perusahaan seperti hotel bintang 1, 2, dan 3, hal utama yang menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan pembelian produk towels adalah harga baru kemudian kualitas produk.

3. Kurangnya jumlah kantor cabang

Kurangnya jumlah kantor cabang sangat berpengaruh terhadap sistem komunikasi dengan pelanggan, yaitu dari segi distribusi dan segi perluasan pasar. Adanya kantor cabang di sejumlah kota besar di Indonesia dapat mempermudah koordinasi dalam hal distribusi sehingga produk dapat sampai kepada konsumen tepat waktu dan perluasan pasar di kota-kota besar lainnya di

Indonesia dapat menambah jumlah konsumen perusahaan, sehingga dapat meningkatkan penjualan. Kantor cabang yang dimiliki perusahaan saat ini hanya terdapat di Surabaya dan Bali. 4. Harga yang berfluktuasi

Harga yang berfluktuasi atau mudah berubah disebabkan karena harga yang ditetapkan perusahaan ditentukan berdasarkan biaya produksi. Apabila biaya produksi naik, maka harga produk towels juga akan mengalami kenaikan atau pun sebaliknya. Harga yang ditetapkan perusahaan dapat berubah sewaktu-waktu, yaitu satu atau dua kali dalam setahun.

4.3.3. Peluang

1. Pertambahan jumlah penduduk yang cukup tinggi

Jumlah penduduk di Indonesia setiap tahunnya mengalami kenaikan yang relatif tinggi. Kenaikan jumlah penduduk di Indonesia dapat memberikan peluang pasar bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkan penjualan. Dengan bertambahnya jumlah penduduk kebutuhan masyarakat mengenai jaminan kesehatan akan meningkat. Hal ini akan mengakibatkan banyak dibukanya rumah sakit di Indonesia, sehingga dapat memberikan peluang pasar bagi perusahaan.

2. Hambatan untuk masuk industri tekstil

Ancaman masuk pendatang baru dalam industri tekstil khususnya untuk produk towels yang dijual perusahaan berdasarkan pesanan khusus untuk konsumen bisnis tidak terlalu besar. Bagi pendatang baru perlu beroperasi dalam skala ekonomi yang besar, sehingga modal yang dibutuhkan juga cukup besar. Sulitnya mendapatkan konsumen bisnis juga merupakan hambatan, karena konsumen biasanya sudah mempunyai langganan sendiri. Besarnya hambatan untuk masuk dalam industri tekstil ini merupakan peluang bagi perusahaan karena perusahaan tidak terlalu banyak menghadapi kompetitor atau pesaing.

3. Pembeli yang terdiri dari konsumen bisnis

Pembeli yang membeli produk towels perusahaan terdiri dari konsumen bisnis. Konsumen bisnis yang menjadi pasar sasaran perusahaan, yaitu jasa perhotelan, restoran, jasa penerbangan, dan rumah sakit. Pasar sasaran yang dimasuki oleh perusahaan tersebut merupakan peluang bagi perusahaan dalam mengembangkan usahanya.

4. Teknologi mesin yang canggih

Dalam memproduksi produknya, perusahaan menggunakan mesin-mesin yang berteknologi tinggi. Mesin-mesin tersebut di impor oleh perusahaan dari negara Jerman dan Swiss, dimana negara-negara tersebut terkenal dengan mesin yang memiliki teknologi yang canggih sehingga dapat menghasilkan produk yang memiliki kualitas yang bagus.

4.3.4. Ancaman

1. Tingkat inflasi

Tingkat inflasi yang terjadi di Indonesia sebesar 17,11 persen pada tahun 2005 telah membawa sebagian masyarakat pada kondisi yang makin memprihatinkan. Kondisi ini ditandai dengan meningkatnya harga barang-barang secara umum. Hal ini merupakan ancaman bagi perusahaan karena mengakibatkan biaya produksi perusahaan meningkat sehingga dapat mengakibatkan harga produk menjadi meningkat.

2. Kenaikan harga BBM

Kebijakan pemerintah mengenai pencabutan subsidi BBM dan kenaikan harga BBM berpengaruh terhadap biaya produksi towels PT Sadetex. Kenaikan biaya produksi berdampak pada harga jual produk towels.

3. Faktor keamanan dalam negeri

Faktor keamanan dalam negeri di Indonesia sangat mempengaruhi penjualan produk perusahaan. Adanya bom disejumlah tempat menjadi ancaman bagi perusahaan.

Terjadinya bom disejumlah tempat dapat mengurangi tingkat penjualan perusahaan karena masyarakat akan merasa waspada dan takut untuk berpergian.

4. Pasokan bahan baku dari supplier

Perusahaan dalam memproduksi produknya membutuhkan bahan baku. Bahan baku utama yang dibutuhkan tersebut diperoleh dari perusahaan lain. Perusahaan tidak memiliki jaminan yang pasti dalam hal pasokan bahan baku utama, sehingga apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau diluar kemampuan perusahaan akan dapat menghambat proses produksi.

5. Persaingan antara perusahaan sejenis

Persaingan yang terjadi antara perusahaan yang memasuki industri yang sama dan memiliki pasar sasaran yang sama bagi PT Sadetex dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini merupakan suatu ancaman bagi PT Sadetex dalam mengembangkan usahanya.

6. Produk pengganti towels

Produk subtitusi dapat menjadi suatu ancaman bagi produk perusahaan. Konsumen dapat beralih kepada produk subtitusi apabila produk subtitusi memiliki harga yang lebih murah atau kualitas produk yang sama.

4.4. Perumusan Strategi Pemasaran PT Sadetex 4.4.1. Tahap Input

Pada tahap input dilakukan identifikasi terhadap faktor internal dan eksternal dalam perusahaan, kemudian disusun matriks IFE dan matriks EFE. Kuesioner penelitian dalam penentuan bobot dan rating faktor strategis internal dan eksternal perusahaan dapat dilihat pada Lampiran 2. Hasil pengisian kuesioner pembobotan dan penilaian rating faktor internal dan eksternal perusahaan dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4.

a. Matriks IFE

Matriks IFE disusun berdasarkan identifikasi terhadap faktor- faktor internal perusahaan berupa kekuatan dan kelemahan yang berpengaruh terhadap penjualan produk towels perusahaan. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai lima kekuatan dan empat kelemahan. Kekuatan yang dimiliki perusahaan antara lain citra perusahaan yang baik, produk yang berkualitas, melakukan distribusi produk sendiri, menjaga hubungan yang baik dengan departemen lain, dan penjualan produk melalui sistem online. Kelemahan yang dimiliki perusahaan antara lain kurangnya promosi, target pasar yang terbatas, kurangnya jumlah kantor cabang, dan harga yang berfluktuasi.

Berdasarkan hasil identifikasi faktor kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, maka perhitungan pada matriks IFE PT Sadetex dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Matriks IFE PT Sadetex

No Faktor-Faktor Internal Kunci Bobot Rating Skor Terbobot

Kekuatan

1 Citra perusahaan yang baik 0,132 4 0,528

2 Produk yang berkualitas 0,132 4 0,528

3 Melakukan distribusi produk

sendiri 0,105 3 0,315

4 Menjaga hubungan yang baik

dengan departemen lain 0,132 4 0,528

5 Penjualan produk melalui sistem

online 0,105 3 0,315

Kelemahan

1 Kurangnya promosi 0,105 2 0,21

2 Target pasar yang terbatas 0,105 2 0,21

3 Kurangnya jumlah kantor cabang 0,079 2 0,158

4 Harga yang berfluktuasi 0,105 2 0,21

Total 1,00 3,002

Tabel 13 menunjukkan bahwa variabel kekuatan PT Sadetex yang memiliki skor tertinggi (0,528) adalah citra perusahaan yang baik, produk yang berkualitas, dan menjaga

hubungan yang baik dengan departemen lain. Skor tertinggi menunjukkan variabel kekuatan tersebut mempunyai pengaruh besar dan sangat diandalkan oleh perusahaan untuk menghadapi persaingan. Citra perusahaan yang baik dan produk yang berkualitas merupakan kekuatan utama perusahaan untuk menghadapi produk pesaing dan agar konsumen tetap setia memakai produk perusahaan. Menjaga hubungan yang baik dengan departemen lain merupakan kekuatan utama perusahaan agar perusahaan dapat menjalankan kegiatannya dengan lancar dari segi kualitas produk dan waktu dalam proses pembuatan produk sesuai dengan yang diharapkan. Melakukan distribusi produk sendiri dan penjualan produk melalui sistem online dengan skor terbobot (0,315), bertujuan agar produk yang dipesan oleh konsumen dapat langsung diterima oleh konsumen tepat waktu dan perusahaan memudahkan konsumen dalam melakukan pemesanan produk.

Peubah yang menjadi kelemahan utama perusahaan dengan skor terendah adalah kurangnya jumlah kantor cabang (0,158). Hal ini disebabkan keterbatasan modal yang dimiliki perusahaan, karena untuk menambah jumlah kantor cabang di beberapa tempat di kota besar untuk wilayah Indonesia membutuhkan modal yang relatif besar. Kurangnya promosi, target pasar yang terbatas, dan harga yang berfluktuasi memiliki skor terbobot (0,21). Kurangnya promosi disebabkan tidak adanya biaya tersendiri dari perusahaan untuk kegiatan promosi. Perusahaan hanya melakukan promosi melalui Sales Executive yang ditugaskan oleh perusahaan dan mengandalkan informasi dari mulut ke mulut serta jumlah Sales Executive yang dimiliki perusahaan saat ini hanya berjumlah delapan orang. Target pasar yang terbatas disebabkan perusahaan hanya memiliki target utama, yaitu konsumen bisnis jasa perhotelan yang sebagian besar hotel bintang 4 dan 5, restoran, jasa penerbangan, dan

rumah sakit. Harga yang berfluktuasi disebabkan karena harga yang ditetapkan perusahaan berdasarkan biaya produksi.

Secara umum total nilai skor terbobot pada matriks IFE PT Sadetex adalah 3,002. Hal ini menggambarkan bahwa posisi internal perusahaan berada diatas nilai rata-rata (2,50) dan posisi strategis internal PT Sadetex relatif lebih kuat dalam memanfaatkan kekuatan yang dimiliki dan mampu mengatasi kelemahan. Kondisi ini harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi agar kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan menjadi lebih baik.

b. Matriks EFE

Matriks EFE disusun berdasarkan identifikasi terhadap faktor-faktor eksternal perusahaan berupa peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap penjualan produk towels perusahaan. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai empat peluang dan enam ancaman. Peluang bagi perusahaan antara lain pertambahan jumlah penduduk cukup tinggi, hambatan untuk masuk industri tekstil, pembeli yang terdiri dari konsumen bisnis, dan teknologi mesin yang canggih. Ancaman yang harus dihadapi perusahaan antara lain tingkat inflasi, kenaikkan harga BBM, faktor keamanan dalam negeri, pasokan bahan baku dari supplier, persaingan antara perusahaan sejenis, dan produk pengganti towels.

Berdasarkan hasil identifikasi faktor peluang dan ancaman yang mempengaruhi penjualan perusahaan tersebut, maka perhitungan pada matriks EFE PT Sadetex dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Matriks EFE PT Sadetex

No Faktor-Faktor Eksternal Kunci Bobot Rating Skor Terbobot

Peluang

1 Pertambahan jumlah penduduk cukup

tinggi 0,073 2 0,146

2 Hambatan untuk masuk industri tekstil 0,122 3 0,366 3 Pembeli yang terdiri dari konsumen

bisnis 0,122 4 0,488

4 Teknologi mesin yang canggih 0,096 3 0,288

Ancaman

1 Tingkat inflasi 0,122 3 0,366

2 Kenaikan harga BBM 0,122 2 0,244

3 Faktor keamanan dalam negeri 0,096 2 0,192

4 Pasokan bahan baku dari supplier 0,122 3 0,366

5 Persaingan antara perusahaan sejenis 0,096 2 0,192

6 Produk pengganti towels 0,024 1 0,024

Total 1,00 2,672

Tabel 14 menunjukkan bahwa variabel yang menjadi peluang utama bagi PT Sadetex adalah pembeli yang terdiri dari konsumem bisnis dengan skor tertinggi (0,488). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen bisnis yang menjadi pasar sasaran perusahaan merupakan peluang besar bagi perusahaan dalam melakukan perluasan pasar. Hambatan untuk masuk industri tekstil dengan skor terbobot (0,366) merupakan peluang bagi perusahaan dalam memperluas usahanya. Teknologi mesin yang canggih dengan skor terbobot (0,288) merupakan peluang bagi perusahaan untuk menghasilkan produk yang memiliki kualitas yang tinggi. Pertambahan jumlah penduduk cukup tinggi dengan skor terbobot (0,146) merupakan peluang pasar bagi perusahaan untuk dapat memperluas usahanya.

Peubah yang menjadi ancaman mempunyai skor tertinggi (0,366) adalah tingkat inflasi dan pasokan bahan baku dari supplier. Tingkat inflasi berdampak pada naiknya harga produk secara umum sehingga mengakibatkan biaya produksi meningkat. Pasokan bahan baku dari supplier berdampak pada jaminan yang tidak pasti dalam pasokan bahan baku untuk proses produksi perusahaan. Kenaikan harga BBM dengan skor

terbobot (0,244) berdampak pada naiknya biaya produksi dan harga jual produk. Faktor keamanan dalam negeri dan persaingan antara sesama perusahaan dalam industri dengan skor terbobot (0,192) juga merupakan ancaman bagi perusahaan karena berdampak pada tingkat penjualan produk. Produk pengganti towels dengan skor terbobot (0,024) merupakan ancaman karena dapat berpengaruh terhadap penjualan produk perusahaan.

Secara umum total nilai skor terbobot pada matriks EFE PT Sadetex adalah 2,672. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu merespon situasi eksternal diatas rata-rata (2,50) dengan menggunakan peluang yang dimiliki perusahaan untuk menghadapi ancaman. Hal ini harus dapat dipertahankan dan lebih ditingkatkan agar dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan maksimal dan mampu menghindari ancaman yang dihadapi dengan lebih baik lagi.

4.4.2. Tahap Pencocokan

Tahap pemaduan merupakan tahap kedua dalam proses perumusan strategi untuk memadukan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan dengan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Alat analisis yang digunakan, yaitu matriks SWOT yang merupakan tahapan efektif untuk merumuskan alternatif strategi pemasaran perusahaan.

Matriks SWOT disusun berdasarkan hasil identifikasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan yang telah diolah melalui matriks IFE dan matriks EFE. Pemaduan faktor internal dan faktor eksternal perusahaan dalam matriks SWOT akan menghasilkan beberapa alternatif strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan, antara lain strategi S-O, strategi W-O, strategi S-T, dan strategi W-T. Beberapa alternatif strategi yang dihasilkan dalam matriks SWOT PT Sadetex dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Matriks SWOT PT Sadetex

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (S)

1.Citra perusahaan yang baik

2.Produk yang berkualitas 3.Melakukan distribusi

produk sendiri

4.Menjaga hubungan yang baik dengan departemen lain

5.Penjualan produk melalui sistem online

Kelemahan (W)

1.Kurangnya promosi 2.Target pasar yang

terbatas

3.Kurangnya jumlah kantor cabang

4.Harga yang berfluktuasi

Peluang (O)

1. Pertambahan jumlah penduduk yang cukup tinggi

2. Hambatan untuk masuk industri tekstil

3. Pembeli yang terdiri dari konsumen bisnis 4. Teknologi mesin yang

canggih

Strategi S-O

1. Melakukan perluasan pasar di kota-kota besar di wilayah Indonesia (S1 dan O3).

2. Memperbanyak jenis produk (S4 dan O4).

Strategi W-O

1. Menambah jumlah kantor cabang (W3 dan O2).

Ancaman (T)

1. Tingkat inflasi 2. Kenaikan harga BBM 3. Faktor keamanan dalam

negeri

4. Pasokan bahan baku dari supplier

5. Persaingan antara perusahaan sejenis 6. Produk pengganti towels

Strategi S-T

1. Mempertahankan kualitas produk towels

dan menjaga hubungan yang baik dengan pemasok (S2 dan T4).

Strategi W-T

1. Memperluas target pasar dan meningkatkan kegiatan promosi (W1, W2, dan T3).

2. Melakukan efisiensi biaya produksi (W4 dan T2).

Berdasarkan hasil dari tahap pencocokan faktor-faktor internal dan eksternal dalam matriks SWOT dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk memanfaatkan peluang, serta mengatasi kelemahan dan menghadapi ancaman, maka dihasilkan empat alternatif strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan, antara lain:

1. Strategi S-O

Strategi S-O merupakan alternatif strategi yang menggunakan kekuatan secara maksimal dengan memanfaatkan peluang yang ada.

a. Melakukan perluasan pasar di kota-kota besar di wilayah Indonesia.

Perusahaan perlu untuk melakukan perluasan pasar agar dapat meningkatkan penjualannya. Dengan didukung oleh citra perusahaan yang baik, perusahaan akan dengan mudah memperluas usahanya melalui hasil rekomendasi dari konsumen yang pernah memakai produk perusahaan ataupun merasa cocok dengan produk perusahaan. Rekomendasi tersebut akan memudahkan perusahaan untuk melakukan perluasan pasar terutama bagi konsumen yang memiliki cabang usahanya di tempat lain.

b. Memperbanyak jenis produk

Perusahaan sebaiknya memperbanyak jenis produk yang dihasilkannya, seperti baju seragam untuk sekolah, baju seragam rumah sakit, ataupun baju seragam lainnya yang didesain sesuai dengan keinginan konsumen agar dapat meningkatkan penjualan. Adanya dukungan mesin yang memiliki teknologi canggih dalam pembuatan produk dapat mendukung perusahaan dalam menghasilkan produk yang beragam dan berkualitas.

2. Strategi W-O

Strategi W-O merupakan alternatif strategi untuk meminimalkan kelemahan yang dimiliki perusahaan dengan memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal. Strategi yang dapat digunakan perusahaan adalah menambah jumlah kantor cabang.

Hambatan untuk masuk industri tekstil bagi pendatang baru dapat menjadi peluang pasar bagi perusahaan dalam melakukan perluasan pasar. Apalagi didukung oleh adanya sejumlah kantor cabang dibeberapa daerah yang dianggap memiliki potensi untuk melakukan perluasan pasar. Oleh karena itu, untuk dapat mempermudah perusahaan dalam melakukan

perluasan pasar, perusahaan sebaiknya menambah jumlah kantor cabang. Hal ini dimaksudkan agar mempermudah perusahaan dalam memasarkan produknya.

3. Strategi S-T

Strategi S-T merupakan alternatif strategi yang bisa diterapkan perusahaan dengan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk menghindari ancaman yang dihadapinya. Strategi yang dapat digunakan perusahaan adalah mempertahankan kualitas produk towels dan menjaga hubungan yang baik dengan pemasok.

Perusahaan harus menjaga kualitas produknya agar konsumen tetap setia menggunakan produk perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan disarankan untuk mempertahankan kualitas produknya dengan cara melakukan pengawasan yang ketat terhadap mutu produk mulai dari bahan baku sampai dengan proses pembuatan produk menjadi produk jadi. Di samping itu, perusahaan juga sebaiknya berupaya untuk menjaga hubungan yang baik dengan pemasok agar pasokan bahan baku dapat diperoleh perusahaan tepat waktu sehingga proses produksi berjalan dengan lancar.

4. Strategi W-T

Strategi W-T merupakan alternatif strategi yang bisa diterapkan perusahaan dengan meminimalkan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menghindari ancaman yang dihadapi.

a. Memperluas target pasar dan meningkatkan kegiatan promosi

Adanya faktor keamanan dalam negeri seperti terjadinya bom di Indonesia dikhawatirkan akan mengurangi tingkat penjualan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan disarankan untuk memperluas target pasar dengan melakukan penawaran produknya tidak hanya untuk

konsumen bisnis, tetapi perusahaan juga sebaiknya memperluas target pasar dengan cara memasarkan produknya kepada konsumen yang belum menjadi pasar sasaran perusahaan seperti agen, grosir, dan lain sebagainya untuk dapat di jual lagi kepada konsumen. Dengan adanya hal tersebut perusahaan juga sebaiknya meningkatkan kegiatan promosi, yaitu melalui direct marketing dengan memanfaatkan beberapa media iklan, sehingga konsumen mengetahui produk perusahaan.

b. Melakukan efisiensi biaya produksi

Perusahaan sebaiknya melakukan efisiensi biaya produksi agar biaya bahan baku dapat ditekan, sehingga harga produk tidak mengalami kenaikan yang relatif besar. Kenaikan BBM yang terjadi dapat dihindari perusahaan dengan cara melakukan alternatif bahan bakar pengganti yang lebih murah, seperti minyak tanah industri yang harganya relatif lebih murah dari pada solar yang selama ini dipakai oleh perusahaan dalam memproduksi.

4.4.3. Tahap Keputusan

Dari hasil analisis matriks SWOT telah diperoleh empat alternatif strategi yang bisa diterapkan dalam perusahaan. Kemudian dilakukan analisis matriks QSPM untuk menentukan prioritas strategi yang paling tepat untuk dilaksanakan lebih dahulu. Kuesioner penelitian dalam penentuan strategi terpilih dengan matriks QSPM dapat dilihat pada Lampiran 5, sedangkan untuk hasil pengisian kuesioner penentuan strategi terpilih perusahaan dapat dilihat pada Lampiran 6.

Berdasarkan hasil analisis QSPM yang telah dilakukan, maka diperoleh prioritas alternatif strategi pemasaran yang paling tepat untuk dilakukan oleh perusahaan. Hasil analisis matriks QSPM PT Sadetex dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Hasil analisis matriks QSPM PT Sadetex

No Prioritas Alternatif Strategi TAS

1 Mempertahankan kualitas produk towels dan menjaga hubungan yang baik dengan pemasok

5,995

2 Memperluas target pasar dan meningkatkan kegiatan promosi 5,681

3 Melakukan perluasan pasar di kota-kota besar di wilayah Indonesia

5,477

4 Melakukan efisiensi biaya produksi 5,232

5 Memperbanyak jenis produk 4,883

6 Menambah jumlah kantor cabang 4,443

Tabel 16 menunjukkan bahwa prioritas alternatif strategi pemasaran yang paling menarik untuk dilaksanakan perusahaan, yaitu mempertahankan kualitas produk towels dan menjaga hubungan yang baik dengan pemasok. Perusahaan harus dapat mempertahankan kualitas produk towels, yaitu dengan cara melakukan pengawasan yang ketat terhadap mutu produk mulai dari bahan baku sampai dengan produk jadi dan dalam proses produksi didukung oleh mesin yang berteknologi modern, sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus. Hal ini dimaksudkan agar konsumen tetap setia menggunakan produk perusahaan, sehingga perusahaan dapat bertahan dalam industri tekstil. Di samping itu perusahaan juga harus menjaga hubungan yang baik dengan pemasok, agar pasokan bahan baku utama benang tersedia tepat waktu sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Perusahaan sebaiknya melakukan kerjasama kepada pemasok dalam hal kualitas dan penyediaan bahan baku utama yang berupa benang. Hal ini dimaksudkan agar produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus dan pasokan bahan baku dapat tersedia tepat waktu, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Kerjasama yang dapat dilakukan oleh perusahaan dapat berupa kontrak ataupun perjanjian sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak. Bagi pihak perusahaan dengan adanya kerjasama dapat memberikan keuntungan berupa tersedianya pasokan bahan baku sehingga proses

produksi dapat berjalan dengan lancar dan dapat memperoleh harga yang lebih murah. Bagi pihak pemasok keuntungan yang diperoleh, yaitu pemasok memiliki pembeli atau konsumen yang menggunakan produk pemasok dalam jumlah yang relatif besar sehingga pemasok dapat meningkatkan kegiatan produksinya.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Analisis dengan matriks IFE dan EFE diperoleh :

(1)Kekuatan PT Sadetex dalam pengembangan strategi pemasarannya adalah citra perusahaan yang baik, produk yang berkualitas, melakukan distribusi produk sendiri, menjaga hubungan yang baik dengan departemen lain, dan penjualan produk melalui sistem

Dokumen terkait