junI ahyar dan IkramuddIn
4. Pentingnya Lingkungan Belajar
• Belajar efektif dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa. Dari dosen akting di depan kelas,siswa menonton ke siswa akting bekerja dan berkarya, dosen mengarah. • Pengajaran harus berpusat pada bagaimana
cara siswa menggunakan pengetahuan baru mereka. Strategi belajar lebih dipentingkan dibandingkan hasilnya.
• Umpan balik amat penting bagi siswa, yang berasal dari proses penilaian yang benar. • Menumbuhkan komunitas belajar dalam ben-
tuk kerja kelompok itu penting.
• Hakikat pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu dosen men- gaitkan antara materi yang diajarkannya dan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan meli- batkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni kontruktivisme (contructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learningcommunity), per- modelan (modeling) dan penilaian sebenarnya (authenticassesment).
Metode PeneLitian
Jenis penelitian adalah penelitian tindakan partisipan (participatoryactionresearch). Ga- gasan sentral penelitian ini adalah bahwa orang yang akan melakukan tindakan harus juga terlibat dalam proses penelitian dari awal. Mereka tidak hanya menyadari perlunya melaksanakan program tindakan tertentu, tetapi secara jiwaraga akan ter- libat dalam program tindakan tersebut. Dengan cara tersebut, permasalahan nyata yang dihadapi peneliti akan tampak di permukaan karena terlibat langsung dengan tindakan tersebut.Maka, ia akan
dapat segera melakukan langkah-langkah antisi- pasi dan perbaikan. Sampel penelitian dilakukan pada 100 orang mahasiswa semester 1 (satu). rincian Prosedur Penelitian
Karena jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, cara penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah yang berupa; Mengidentiikasi permasalahan, mengumpulkan data pendukung, merumuskan masalah dan menganalisis untuk menentukan hipotesis tindakan. Perumusan masalah dilaku- kan bersama-sama antara dosen pengampu mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu ekonomi dengan ma- hasiswa. Permasalahan ditemukan dengan cara mengadakan diskusi dengan mahasiswa tentang permasalahan apa yang dihadapi dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil diskusi antara dosen dan mahasiswa dalam membangun suatu makna,permasalahan yang terjadi adalah karena metode pembelajaran yang kurang bisa men- dorong kemampuan siswa untuk membangun sua- tu konsep maupun lemahnya kemampuan mene- mukan dan memecahkan persoalan yang dihadapi.
Indikasinya terlihat pada ciri-ciri berikut: a. Lemahnya mahasiswa dalam membangun sua-
tu makna.
Hal ini terlihat ketika mahasiswa diberi per- tanyaan untuk mengungkapkan makna/konsep yang telah diajarkan jawabannya hanya men- gulang apa yang telah disampaikan dosen. Be- gitu pula pada saat ujian jawaban yang ditulis mahasiswa persis seperti apa yang disampai- kan kuliah atau persis dengan buku sumber. b. Lemahnya kemampuan menemukan dan me-
mecahkan persoalan yang dihadapi.
Berdasarkan hasil pengamatan terlihat dalam proses pembelajaran setiap dosen melontarkan kasus tentang permasalahan ekonomiyang men- dasar yang dihadapi masyarakat hanya beberapa mahasiswa yang memberi tanggapan. Sebagian besar mahasiswa bersifat pasif (diam).
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ditemukan di atas, peneliti berupaya untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa memban- gun konsep dasar ekonomi dengan mengimple-
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 14, No. 4, Oktober 2013 413
mentasikan model pembelajaran ekonomi berba- sis kompetensi dengan pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning).
a. Diskusi antara tim peneliti dan mahasiswa un- tuk merumuskan hipotesis tindakan dan mebi- carakan rencana tindakan yang akan diambil berdasarkan masalah yang ditentukan.
b. Merumuskan desain pembelajaran ekonomi yang dapat meningkatkan kemampuan ma- hasiswa untuk membangun suatu makna dari apa yang telah dipelajari khususnya makna/ konsep-konsep dasar dalam ilmu ekonomi. Desain pembelajaran ini diterapkan pada pokok bahasan: kelangkaan, motive dan prin- sip ekonomi dan permintaan, penawaran dan keseimbangan harga pasar.
c. Metode yang digunakan adalah metode dis- kusi dengan membagi mahasiswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5 orang.
Tahap perencanaan pada masing-masing siklus adalah sebagai berikut:
Siklus Pertama;
Penerapan rancangan pembelajaran yang ber- nuansa CTL pada pokok bahasan kelangkaan. Dalam tahap ini tindakan dimulai dengan pem- betukan kelompok kecil. Setelah dibentuk kelom- pok, kemudian setiap kelompok diberi tugas: a. Menginventarisasi kebutuhan sehari-hari
dirinya masing-masing.
b. Hasil catatan masing-masing anggota kelom- pok dikumpukan kemudian dibuat rangkuman, kebutuhan yang sama diambil salah satu. c. Setelah tersusun laporan kemudian dilakukan
diskusi kelas dipantau oleh Dosen.
d. Pada saat diskusi Dosen membuat suatu ilus- trasi berupa gambar Bayi, Gambar anak SD dan mahaiswa serta gambar uang. Gambar ini untuk media diskusi sampai terbentuk makna kebutuhan dan keinginan, pengelompokan kebutuhan, konsep alat pemuas kebutuhan, konsep kelangkaan. Hasil tindakan ini diada- kan pemantauan dan untuk dievaluasi secara kualitatif dari hasil pemaknaan laporan yang telah disusun dan hasil pelaksanaan diskusi. Tahap selanjutnya adalah melakukan releksi dan merencanakan upaya perbaikan.
Siklus Kedua;
Penerapan rancangan pembelajaran yang ber- nuansaCTL pada pokok bahasan motif dan prinsip ekonomi. Dalam tahap ini tindakan dimulai den- gan pembentukan kelompok kecil. Setelah diben- tuk kelompok, kemudian setiap kelompok diberi tugas:
a. Menginventarisasi kebutuhan sehari-hari ang- gota keluarganya masing-masing.
b. Hasil catatan masing-masing anggota kelom- pok dikumpukan kemudian dibuat rangkuman, kebutuhan yang sama diambil salah satu. c. Setelah tersusun laporan, kemudian dilakukan
diskusi kelas dipantau oleh dosen.
d. Pada saat diskusi dosen membuat suatu ilus- trasi berupa gambar kegiatan sehari- hari yang dilakukan masyarakat. Gambar ini untuk me- dia diskusi sampai terbentuk makna kebutuhan ekonomi yang dilakukan berdasarka prinsip ekonomi dan motif ekonomi.
e. Hasil tindakan ini diadakan pmantauan dan untuk dievaluasi secara kualitatif dari hasil pemaknaan laporan yang telah disusun dan hasil pelaksanaan diskusi.
f. Tahap selanjutnya adalah melakukan releksi dan merencanakan upaya perbaikan.
Siklus Ketiga;
Pada akhir siklus kedua talah disusun rencana upaya perbaikan berdasarkan kelemahan-kelema- han yang terjadi pada siklus kedua. Pada siklus ketiga ini dilakukan kembali penerapan proses pembelajaran yang telah disusun pada akhir siklus kedua setelah memperhatikan kelemahan-kelema- han pada pelaksanaan tindakan pada siklus per- tama. Siklus kedua penerapan rancangan pemb- elajaran berbasis CTL pada pokok bahasan pasar. Dalam tahapan ini tindakan dimulai dengan pembetukan kelompok kecil. Setelah dibentuk kelompok, kemudian setiap kelompok diberi tu- gas.
a. Setiap kelompok diberi tugas ke pasar untuk mengamati apa yang ada di pasar dan peris- tiwa apa yang terjadi di pasar.
b. Setelah tersusun laporan kemudian dilakukan diskusi kelas dipantau oleh dosen.
c. Pada saat diskusi dosen membuat suatu ilus- trasi berupa gambar pasar. Gambar ini untuk
media diskusi sampai terbentuk makna per- mintaan, penawaran, dan pasar, membuat daftar permintaan, penawaran dan menggam- barkan kurve permintaan, penawaran dan ke- seimbangan harga pasar. Hasil tindakan ini diadakan pemantauan dan untuk dievaluasi secara kumulatif dari hasil pemaknaan laporan yang telah disusun dan hasil pelaksanaan dis- kusi.
2. Tahap Releksi.
indikator keberhasilan pelaksanaan Imple- mentasi penelitian tindakan ini dievaluasi denga menggunakan penilaian autentik (authenticasses- ment), yang meliputi:
a. Hasil lembar kerja yang telah diisi kelompok. b. Partisipasi mahasiswa dalam kerja kelompok. c. Kualitas pemaparan hasil pengamatan d. Partisipasi dalam diskusi
e. Cara mahasiswa menyampaikan ulasan disk- ripsi secara lisan
f. Kemampuan mengkonstruksi suatu makna/ konsep yang didiskusikan
g. Kemampuan menemukan permasalahan. h. Kemampuan memecahkan permasalahan. i. Hasil catatan.
j. Hasil ujian mid semester maupun semester. k. Tugas individu.
3. Implementasi Tindakan
Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kemempuan siswa untuk mem- bangun suatu konsep maupun lemahnyakemam- puan menemukan dan memecahkan persoalan yang dihadapi.Untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk membangun suatu konsep maupun lemahnya kemampuan menemukan dan memec- ahkan persoalan yang dihadapi strategi yang dita- warkan adalah dengan penerapan model pemb-
elajaran ekonomi berbasis kompetensi dengan pendekatan kontekstual (contextualteachingan- dlearning) dalam mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Ekonomi. Mata kuliah ini memiliki bobot 2 sks, diberikan pada semester I dan didikuti oleh kurang lebih 52 mahasiswa. Peneliti membuat desain pembelajaran dengan pendekatan kontekstual.
Secara garis besar implementasi tindakan meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Menerapkan desain pembelajaran ekonomi yang bernuansa CTL hasil rancangan peneliti dengan menggunakan metode diskusi.
b. Mengimplementasikan desain pembelajaran yang telah direvisi.
4. Tahap Pemantauan dan Evaluasi
Setelah penerapan tindakan dilakukan, tahap berikutnya adalah memonitor pelaksanaan tinda- kan secara kontinyu. Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut a. Mengamati proses tindakan yang dilakukan
untuk dievaluasi kelebihan dan kekurangan- nya.
b. Mengamati dan mencatat adanya kendala-ken- dala yang timbul dalam pelaksanaan tindakan. c. Mengamati kegiatan pembelajaran yang meli-
puti:
• Partisipasi mahasiswa dalam kerja kelom- pok
• Kualitas pemaparan hasil diskusi • Cara mahasiswa dalam diskusi
• Cara mahasiswa meyampaikan ulasan dis- kripsi secara lisan
• Kemampuan mahasiswa dalam mengkon- struksi suatu konsep pengumpulan data yag dilakukan dengan teknik observasi ke- las, wawancara, dan data-data hasil tulisan yang berupa ringkasan materi yang tertera dalam silabus.
tabel 1
indikator keberhasilan tindakan
No Indikator Keberhasilan Instrumen
1. Hasil lembar kerja yang telah diisi kelompok Observasi, tugas, daftar hadir 2. Partisipasi mahasiswa dalam kerja kelompok Observasi
3. Kualitas pemaparan hasil pengamatan Observasi 4. Partisipasi dalam diskusi Tugas 5. Cara mahasiswa menyampaikan ulasan diskripsi
secara lisan
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 14, No. 4, Oktober 2013 415
5. Analisis dan releksi
Setelah dilakukan pemantauan dan evaluasi, tahap selanjutnya adalah melakukan releksi dan merencanakan upaya perbaikan. Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan peneliti meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Merencanakan kegiatan untuk menyelesaikan permasalahan dengan mengacu pada data ten- tang adaya kekurangan maupun kelemahan pada tindakan yang telah diterapkan.
b. Menentukan rencana strategis pembelajaran yang akan dilakukan dengan cara merumus- kan tujuan pembelajaran, menentukan materi pembelajaran, menentukan metode pemb- elajaran yang paling tepat, menentukan media pembelajaran yang akan digunakan, dan me- nentukan alat evaluasi.
c. Mengantisipasi adanya kendala yang tim- bul dengan penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaannya.
d. Menindaklanjuti tindakan yang perlu dilaku- kan dalam rangka meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam bidang ekonomi.
Semua rencana kegiatan pembelajaran itu dirancang secara matang melalui diskusi dengan kelompok sejawat. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah data kualitatif. Analisis data dilakukan menurut karakteristik masing-masing data yang terkumpul. Dari data yang terkumpul diklasiikasikan dan dikategorikan secara sistema- tik dan menurut karkateristiknya, yang fokusnya diarahkan pada pembelajaran ekonomi. Temuan ini akan digunakan untuk melaksanakan tindakan selanjutnya.
6. Tahap Diagnosis Ulang
Pada tahap ini dilakukan langkah mengevalu- asi pelaksanaan tindakan dan perbaikan yang telah dilakukan, kemudian merumuskan hipotesis tindakan. Hasil dari diagnosis ulang ini dikaji dan didiskusikan untuk menemukan permasalahan- permasalahan yang spesiik yang belum terpec- ahkan, menganalisis sumber penyebabnya, serta titik lemah tindakan yang telah dilakukan. Hasil pengkajian ini digunakan sebagai masukan untuk menentukan hipotesis tindakan selanjutnya.
7. Tahap Terapi Ulang
Pada tahap ini dilakukan upaya untuk mer- ancang tindakan dan perbaikan yang perlu di- lakukan untuk langkah selanjutnya. Kemudian, peneliti melaksanakan dan memonitor tindakan dan perbaikan tersebut serta melakukan releksi. Berdasarkan releksi, disusun rencana perbaikan tindakan (replanning) selanjutnya.
HasiL PeneLitian siklus Pertama
1. Tindakan Siklus Pertama
Berdasarkan hasil analisis pada tahap persia- pan, sebagai upaya untuk mengatasi kekurangan- kekurangan dilakukan tindakan yang dilakukan adalah penerapan pendekatan kontektual dalam pembelajaran mata kuliah Pendekatan ini dicoba- kan pada pokok bahasan Kelangkaan, Motif dan Prinsip Ekonomi serta Pasar.
Pada tindakan siklus pertama, aktivitas belajar siswa yang diamati adalah:
a. Mengamati proses tindakan yang dilakukan untuk dievaluasi kelebihan dan kekurangan- nya.
b. Mengamati dan mencatat adanya kendala-ken- dala yang timbul dalam pelaksanaan tindakan. c. Mengamati kegiatan pembelajaran yang meli-
puti:
• Partisipasi mahasiswa dalm kerja kelmpok • Kualitas pemaparan hasil diskusi
• Partisipasi mahasiswa dalam diskusi • Cara mahasiswa menyampaikan ulasan
diskripsi secara lisan
• Kemampuan mahasiswa dalam mengkon- struksi suatu konsep
Evaluasi dan monitoring dilaksanakan untuk melihat sejauh mana efektivitas mengajar dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengkonstruksi suatu konsep. Pengamatan di- lakukan oleh pengamat, yaitu dua orang dosen yang sekaligus sebagai peneliti, serta dosen itu sendiri. Dalam melaksanakan monitoring digu- nakan lembar observasi yang telah dipersiapkan sebalumnya.
2. Hasil Tindakan Siklus Pertama
Dari hasil analisis dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan, wawancara, dan penilaian terhadap tugas, diperoleh temuan beri- kut:
a. Partisipasi Mahasiswa dalam Kerja Kelompok tabel 2
Hasil analisis Partisipasi Mahasiswa dalam kerja kelompok
Kategori Prosentase
Tinggi 54%
Sedang 31%
Rendah 19%
Pada siklus pertama mahasiswa yang aktif ikut berpartisipasi dalam kerja kelompok cukup banyak walaupun masih banyak juga yang masih malu, ragu, dan belum terbiasa dengan metode yang diterapkan. Hal ini tercermin bahwa saat diberi tugas untuk diselesaikan secara bersama- sama dalam kelompok untuk merumuskan konsep kebutuhan dan kelangkaan diperoleh hasil dengan kategori mahasiswa yang berpartisipasi tinggi 54%, yang berpastisipasi sedang 31%, dan yang berpartisipasi rendah 19%.
b. Kualitas Pemaparan Hasil Diskusi tabel 3
Hasil analis kualitas pemaparan Hasil diskusi Kategori Jumlah Prosentasi
Baik 2 28,6%
Sedang 3 42,9%
Kurang baik 3 28,6%
Jumlah 7 100%
Dari 10 kelompok yang dipilih 7 kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Penen- tuan kelompok presentasi berdasarkan yang pal- ing cepat menyelesaikan tugas:
• Keberanian dalam mengemukakan pendapat kelompoknya
• Cara mempresentasikan hasil diskusi
• Cara menanggapi saran, tanggapan dan pertan- yaan dari kelompok lain.
Berdasarkan hasil analisis tugas, menunjukkan 28,6% dalam kategori baik, 42,9% dalam kategori sedang, dan 28,6% dalam kategori kurang baik.
c. Partisipasi Mahasiswa dalam Diskusi Kelas tabel 4
Hasil analisis kualitas Pemaparan Hasil diskusi Keterangan Jumlah Prosentase Mahasiswa yang ingin berpartisipasi 35 59,6% Mahasiswa yang diberi kesempatan 21 40,4%
Setelah kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dilanjutkan diskusi kelas dengan mem- berikan kesempatan pada seluruh mahasiswa untuk memberikan saran, tanggapan dan penda- patnya. Berdasarkan hasil pengamatan 59,6% mahasiswa mengangkat tangan untuk ikut berpartisipasi,tetapi karena keterbatasan waktu hanya 40,4% mahasiswa yang diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya.
d. Cara Mahasiswa Menyampaikan Ulasan Deskripsi Secara Lisan
tabel 5
Cara Mahasiswa Menyampaikan ulasan deskripsi secara Lisan Kategori Jumlah Prosentase
Menarik 8 33.3%
Sedang 10 41.7%
Kurang menarik 6 25.0%
Jumlah 24 100%
Pengamatan cara mahasiswa menyampaikan ulasan deskripsi secara lisan dilakukan pada wak- tu diskusi kelas. Penilaian berdasarkan pada ke- beranian, antusiasme, dan kepercayaan diri pada waktu mengemukakan pendapatnya. Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh data sebagai berikut: 33,3% masuk dalam kategori bagus, 41,7% masuk dalam kategori sedang dan 25% masuk dalam ka- tegori kurang bagus.
e. Kemampuan mengontruksi makna tabel 6
kemampuan Mengkontruksi Makna Kategori Jumlah Prosentase
Tinggi 3 30%
Sedang 5 50%
Rendah 2 20%
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 14, No. 4, Oktober 2013 417
Pengamatan kemampuan mengkontruksi makna dinilai dari hasil tugas kelompok yang di- kumpulkan oleh mahasiswa untuk membuat kon- sep tentang kebutuhan, keinginan dan kelangkaan. Brdasarkan hasil pengamatan diperoleh data se- bagai berikut : 30% masuk dalam kategori tinggi, 50% masuk dalam kategori sedang dan 20% mas- uk dalam kategori rendah.
3. Evaluasi dan Releksi
Berdasarkan hasil temuan tersebut, dilakukan diskusi diantara tim peneliti untuk membahas be- berapa kekurangan dalam pelaksanaan pada siklus pertama. Beberapa kelemahan yang ditemukan pada tindakan siklus pertama antara lain:
a. Dilihat dari cara menjawab pertanyaan, kuali- tas jawaban yang disampaikan siswa relatif rendah.
b. Dilihat dari frekuensi dalam mengemukakan pendapat cenderung masih rendah.
c. Ditinjau dari variasi interaksi siswa dengan siswa masih sangat rendah.
d. Waktunya kurang, karena proses pembagian kelompok dan jumlah mahasiswa yang terlalu banyak sehingga banyak menyita waktu. 4. Tindak Lanjut
Untuk mengatasi beberapa kekurangan di atas khususnya aktivitas siswa dalam bertanya, men- jawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, dan mendidkusikan dilakukan tindakan kedua yaitu dengan cara menunjukkan gambar-gambar yang diambil dari koran, majalah dan artikel sebagai contoh kongkrit dari materi yan akan didiskusi- kan. Untuk mengantisipasi kekurangan waktu, dengan melakukan persiapan awal yang lebih baik dan dimulai 7 menit lebih awal dari jam kuliah yang ditentukan.
siklus kedua 1. Perencanaan
Mahasiswa diberi tugas secara kelompok un- tuk mengamati dan menginvestarisasi tindakan yang didorong oleh motif ekonomi ataupun motif nonekonomi dan prinsip ekonomi, kemudian mer- umuskan konsep motif dan prinsip ekonomi. Hasil
diskusi kelompok mereka diminta mempresenta- sikan dan mendiskusikan dalam diskusi kelas. 2. Hasil Tindakan Siklus Kedua
Dari hasil analisis yang dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan, wawancara, dan penilaian terhadap tugas, diperoleh temuan berikut:
a. Partisipasi Mahasiswa dalam Kerja Kelompok tabel 7
Hasil analisis Pertisipasi Mahasiswa dalam kerja kelompok Kategori Prosentase
Tinggi 63%
Sedang 24%
Rendah 13%
Pada siklus kedua mahasiswa mulai me- nyesuaikan diri dengan metode ini. Mahasiswa yang aktif mulai lebih banyak,tetapi ada juga be- berapa mahasiswa yang masih diam dan kurang konsentrasi. Dari hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut: tingkat partisipasi mahasiswa dalam kerja kelompok dengan kategori tinggi 63%, yang berpartisipasi sedang 24% yang ber- partisipasi rendah 13%.
b. Kualitas Pemaparan Hasil Diskusi tabel 8
Hasil analis kualitas Pemaparan Hasil diskusi Kategori Jumlah Prosentasi
Baik 2 66,7%
Sedang 1 33.3%
Kurang baik 0 0,0%
Jumlah 3 100.0%
Dari 10 kelompok yang dipilih 3 kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Penen- tuan kelompok presentasi berdasarkan yang pal- ing cepat menyelesaikan tugas:
• Keberanian dalam mengemukakan pendapat kelompoknya
• Cara mempresentasikan hasil diskusi
• Cara menanggapi saran, tanggapan dan pertan- yaan dari kelompok lain.
Berdasarkan hasil analisis tugas juga menun- jukkan 66,7% dalam kategori baik, 33,3% dalam kategori sedang dan tidak ada yang masuk dalam kategori kurang baik.
c. Partisipasi Mahasiswa dalam Diskusi Kelas tabel 9
Hasil analisis kualitas Pemaparan Hasil diskusi Keterangan Jumlah Prosentase Mahasiswa yang ingin berpartisipasi 33 63,5% Mahasiswa yang diberi kesempatan 9 17,3%
Setelah kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dilanjutkan diskusi kelas dengan mem- berikan kesempatan pada seluruh mahasiswa untuk memberikan saran, tanggapan dan penda- patnya. Berdasarkan hasil pengamatan, 63,5% mahasiswa mengangkat tangan untuk ikut ber- partisipasi tapi karena keterbatasan waktu hanya 17,3% mahasiswa yang diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya.
d. Cara Mahasiswa Menyampaikan Ulasan Deskripsi Secara Lisan
tabel 10
Cara Mahasiswa Menyampaikan ulasan deskripsi secara Lisan
Kategori Jumlah Prosentase
Menarik 5 41,7%
Sedang 4 33,3%
Kurang menarik 3 25.0%
Jumlah 12 100%
Pengamatan cara mahasiswa menyampaikan ulasan deskripsi secara lesan dilakukan pada wak- tu diskusi kelas. Penilaian berdasarkan pada ke- beranian, antusiasme, dan kepercayaan diri pada waktu mengemukakan pendapatnya. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut: 41,7% masuk dalam kategori bagus, 33,3% masuk dalam kategori sedang dan 25% masuk dalam kat- egori kurang bagus.
e. Kemampuan Mengontruksi Makna tabel 11
kemampuan Mengkontruksi Makna Kategori Jumlah Prosentase
Tinggi 4 40%
Sedang 5 50%
Rendah 1 10%
Jumlah 10 100%
Pengamatan kemampuan mengkontruksi makna dinilai dari hasil tugas kelompok yang di-
kumpulkan oleh mahasiswa untuk membuat kon- sep tentang kebutuhan, keinginan dan kelangkaan. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data se- bagai berikut: 30% masuk dalam kategori tinggi, 50% masuk dalam kategori sedang, dan 20% mas- uk dalam kategori rendah.
3. Evaluasi dan Releksi
Berdasarkan haisl temuan tersebut, dilakukan diskusi diantara tim peneliti untuk membahas perkembangan pelaksanaan pada siklus kedua. a. Partisipasi anggota lebih tinggi dari siklus
pertama. Hal ini karena mahasiswa mulai me- nyesuaikan dengan metode CTL.
b. Kualitas pemaparan hasil diskusi lebih baik dari siklus pertama. Hal ini karena mahasiswa makin percaya diri.
c. Partisipasi mahasiswa dalam diskusi makin meningkat karena mahasiswa semakin berani menyampaikan pandapatnya.
d. Cara mahasiswa menyampaikan ulasan disk- ripsi secara lesan semakin baik karena maha- siswa semakin berani menyampaikan penda- patnya.
e. Kemampuan mengkonstruksi makna/konsep meningkat sedikit.
siklus ketiga 1. Perencanaan
Mahasiswa diberi tugas untuk observasi kepasar, kemudian menginventaisir apa saja yang ada dipasar dan mengamati apa yang terjadi di- pasar. Hasil dari observasi kemudian didiskusikan dan dipresentasika dikelas.
2. Hasil Tindakan Siklus Ketiga
Dari hasil analisis yang dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan, wawancara, dan penilaian terhadap tugas, diperoleh temuan berikut:
a. Partisipasi Mahasiswa dalam Kerja Kelompok tabel 12
Hasil analisis Pertisipasi Mahasiswa dalam kerja kelompok Kategori Prosentase
Tinggi 71%
Sedang 18%
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 14, No. 4, Oktober 2013 419
Pada siklus kedua mahasiswa mulai me- nyesuaikan diri dengan metode ini. Mahasiswa yang aktif makin bertambah banyak,tetapi masih ada 1 dan 2 mahasiswa yang tetap pasif dan kurang interes. Dari hasil pengamatan, diperoleh data sebagai berikut: tingkat partisipasi maha- siswa dalam kerja kelompok dengan kategori tinggi 71%, yang berpartisipasi sedang 18%, yang berpartisipasi rendah 11%.
b. Kualitas Pemaparan Hasil Diskusi tabel 13
Hasil analis kualitas Pemaparan Hasil diskusi Kategori Jumlah Prosentasi
Baik 2 66,7%
Sedang 1 33.3%
Kurang baik 0 0,0%
Jumlah 3 100.0%
Dari 10 kelompok yang dipilih 3 kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Penen- tuan kelompok presentasi berdasarkan yang pal- ing cepat menyelesaikan tugas:
• Keberanian dalam mengemukakan pendapat kelompoknya
• Cara mempresentasikan hasil diskusi
• Cara menanggapi saran, tanggapan dan pertan- yaan dari kelompok lain.
Berdasarkan hasil analisis tugas juga menun-