• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebagai penutup, di sini ditegaskan kembali bahwa buku nonteks mempunyai peran penting dalam proses belajar-mengajar untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Buku nonteks meliputi buku pengayaan, buku panduan pendidik, dan buku referensi. Buku pengayaan terdiri atas jenis buku pengayaan pengetahuan, keterampilan, dan kepribadian. Buku referensi terdiri atas jenis kamus, ensiklopedia, dan atlas. Buku panduan pendidik sangat beragam jenisnya sesuai dengan pengembangan kompetensi pendidik, yaitu buku panduan yang mengembangkan kompetensi akademik, pedagogik, sosial, dan kepribadian. Supaya buku nonteks dapat berfungsi sebagaimana mestinya, buku tersebut harus memenuhi standar kualitas yang meliputi aspek materi, penyajian, bahasa dan ilustrasi, serta grafika. Oleh karena itu, penulis harus memerhatikan karakteristik penulisan buku nonteks sebagaimana tertuang dalam pedoman ini.

Penulis buku nonteks sebaiknya memastikan bahwa penulis telah memahami makna buku nonteks sebagai pendukung dan pelengkap buku teks dalam menunjang kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Beberapa hal yang dituangkan di dalam pedoman ini diharapkan dapat menjadi gambaran bagi penulis untuk memerhatikan aspek-aspek yang dituntut untuk menghasilkan buku nonteks berkualitas. Pedoman ini hanya merupakan rambu-rambu dasar, sedangkan dalam penerapannya seorang penulis dapat menciptakan inovasi dan kreativitas yang lebih baik daripada yang diungkapkan dalam pedoman ini. Semakin kreatif dan inovatif seorang penulis dalam mengemas materi, penyajian, atau bahasa, ilustrasi dan grafika maka diharapkan buku-buku nonteks pelajaran yang ditulis akan semakin berkualitas sesuai dengan fungsinya dalam mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Dengan

84

Pedoman Penulisan Buku Nonteks Pelajaran

demikian, pengembangan kreativitas dan inovasi penulis dalam meningkatkan kualitas buku nonteks sangat diperlukan. Hal itu akan bermanfaat agar buku yang dihasilkan semakin bervariasi, berkualitas, dan bermanfaat bagi peserta didik, pendidik, atau berbagai pihak yang berkepentingan dengan pengembangan buku nonteks pelajaran.

Perlu kiranya menjadi perhatian bagi para penulis, bahwa menulis merupakan proses kreatif. Menulis buku nonteks pelajaran tidak mungkin dilakukan hanya sekali menulis dapat menghasilkan buku berkualitas, melainkan perlu dilakukan penyuntingan dan revisi secara terus-menerus, baik untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang mutakhir maupun mendapatkan produk buku nonteks berkualitas. Kegiatan menulis buku merupakan kegiatan yang mulia karena dapat bertukar pikiran dengan pembaca dan mudah-mudahan pemikiran berharga yang dimiliki penulis dapat bermanfaat bagi pembaca. Kegiatan menulis merupakan kegiatan berkomunikasi yang dapat melintasi batas ruang dan waktu, karena pemikiran yang dituangkan dalam bentuk tulisan dapat dimanfaatkan pembaca bukan hanya pada suatu tempat dan masa saat ini melainkan dapat dimanfaatkan oleh pihak lain dan di kemudian waktu.

Sebaiknya, jangan ragu untuk berdiskusi dengan teman agar dapat menyamakan persepsi dalam penulisan buku nonteks. Untuk itu, sebaiknya menjadikan sesama penulis buku sebagai parner kerja, sehingga tidak menganggap sebagai pesaing dalam penulisan buku nonteks. Demikian pula dengan penerbit, sebaiknya penulis menjalin kemitraan yang harmonis agar keperluan pihak penulis dan penerbit dapat terealisasikan dalam penerbitan buku nonteks pelajaran yang berkualitas.

85

Pedoman Penulisan Buku Nonteks Pelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Al Hudary, M.Noeh. (1985) Penemuan Mengubah Dunia. Solo: Tiga Serangkai Ardley, Neil. (2003). Buku Ilmu Pengetahuanku: Energi. Semarang: Penerbit

Krisna Sakti.

Byles, Monica. (2002) Percobaan dengan Tanaman. Semarang: PT Mandiri Jaya Abadi.

Cash, Tery dan Barbara Taylor (1989) Percobaan dan Sains: Kelistrikan dan Kemagnetan. Semarang: PT Mandiri Jaya Abadi.

Dixon-Krauss, Lisbeth (2000) A Mediation Model for Dynamic Literacy Instruction. Tersedia: http/www.psych.hanover.edu/vygotsky/

Kraus.html. [17 Desember 2000].

Fitriani, Rahmawati (2002) Bendera: Sejarah dan Kegunaannya. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Flint, David. (2000) Panduan Geografi: Cuaca dan Iklim. Semarang: PT Mandiri Jaya Abadi.

Gilliland, John. 1972. Readability. London: Holder and Stroughton.

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 02 Tahun 2008 tentang Buku. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Larson, Jeanette (2001) School Library Programs. Texas State Library and Archives Commission.

Mashuri, Sofiah. (2003) 31 Cerita Bada Isya. Bandung: Remaja Rosda Karya Nurmayanti, Dewi (et.al) 2003. Menyelami Rahasia Laut. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya.

Piaget (1997) [On Line] Tersedia

http://chiron.valdosta.edu/whvitt/col/cogsy/ piagtuse.html

Pusat Perbukuan (2003) Pedoman Klasifikasi Buku Pendidikan. Jakarta; Pusat Perbukuan Depdiknas.

86

Pedoman Penulisan Buku Nonteks Pelajaran

Robson, Pam. (2004) Geografi yang Menyenangkan: Pegunungan dan Bumi Kita yang Bergerak. Indonesia: PT Gading Inti Prima.

Supriadi, Dedi (2001) Anatomi Buku Sekolah di Indonesia. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Tira Pustaka (1999) Aneka Wajah Bumi: Hutan. Jakarta: Tira Pustaka

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional.

UNESCO (2003) School Library. [On Line]. Tersedia.

87

Pedoman Penulisan Buku Nonteks Pelajaran

PEDOMAN PENULISAN

BUKU NONTEKS

(Buku Pengayaan, Referensi, dan Panduan Pendidik)

PUSAT PERBUKUAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

JL. Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat 10002

88

Pedoman Penulisan Buku Nonteks Pelajaran

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……….ii

DAFTAR ISI ……….iii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Pengertian Buku Nonteks Pelajaran ……….1

B. Kedudukan dan Fungsi Buku Nonteks Pelajaran ………..3

C. Tujuan dan Sasaran Pedoman Penulisan ……….5

BAB 2 BUKU NONTEKS PELAJARAN A. Ragam Buku Nonteks Pelajaran ………7

B. Jenis Buku Nonteks Pelajaran ………...7

1. Buku Pengayaan ..………..8

a. Buku Pengayaan Pengetahuan………...8

b. Buku Pengayaan Keterampilan ………12

c. Buku Pengayaan Kepribadian ………..13

2. Buku Referensi ………..14

a. Ensiklopedia ………...16

b. Kamus ………..17

c. Atlas atau Peta ………19

d. Jenis Referensi Khusus ………..20

3. Buku Panduan Pendidik ……….21

a. Pendidikan dan Pembelajaran ……….23

b. Media Pembelajaran ………..24

c. Evaluasi Pembelajaran ………..26

d. Penelitian Pendidikan ………...27

C. Bentuk Buku Nonteks Pelajaran ………..30 iii

89

Pedoman Penulisan Buku Nonteks Pelajaran

BAB 3 BAHAN DAN MATERI

A. Nilai-nilai Luhur ………33 B. Konteks Keindonesiaan ………37 1. Kehidupan Beragama ……….37 2. Alam Fisik ………39 3. Alam Hayati ……….43 4. Masyarakat ………...46 5. Budaya ………..49

6. Indonesia dalam Tatanan Budaya Bangsa-bangsa Lain …………52

7. Prakiraan Perkembangan Keindonesiaan di Masa Depan ………53

C. Aktivitas Berharga ……….54

D. Mendukung Belajar ………...54

E. Hakikat Tujuan Hidup ………..56

F. Pihak Berkebutuhan Khusus……….57

BAB 4 MENULIS BUKU NONTEKS BERKUALITAS A. Menyiapkan Konsep Dasar Tulisan ………59

B. Memerhatikan Proses Kreatif ………..60

C. Menetapkan Aspek Pengembangan ………...61

D. Memerhatikan Kemampuan Berpikir Pembaca ………...63

E. Cara Menulis Buku Nonteks ………...64

1. Memahami Komponen Dasar ..………...………..64

2. Mengembangkan Komponen Utama ..………...67

BAB 5 PENUTUP ……….83

DAFTAR PUSTAKA ………...85 iv

90

Pedoman Penulisan Buku Nonteks Pelajaran

KATA PENGANTAR

Pedoman penulisan buku nonteks pelajaran ini disusun sebagai salah satu upaya memberikan kejelasan tentang cara menulis jenis buku tersebut. Pada bagian awal pedoman ini disajikan pengertian, fungsi, jenis, dan bentuk buku nonteks. Pada bagian berikutnya disajikan bahan dan materi yang dapat digunakan sebagai bahan dalam menulis buku nonteks pelajaran. Pada bagian akhir disajikan cara menulis buku nonteks pelajaran.

Istilah buku “nonteks” digunakan dalam pedoman ini didasarkan pada kewenangan dalam pengendalian mutu buku yang merujuk pada klasifikasi jenis buku yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 tahun 2008 tentang “Buku”. Dalam peraturan ini terdapat klasifikasi jenis buku, yaitu buku teks pelajaran, buku pengayaan, buku referensi, dan buku panduan pendidik. Buku teks pelajaran merupakan buku acuan wajib yang digunakan dalam pembelajaran, sedangkan buku nonteks merupakan buku pendukung atau pelengkap pembelajaran. Pengendalian mutu buku teks pelajaran merupakan kewenangan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), sedangkan ketiga jenis buku lainnya merupakan kewenangan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Berdasarkan kewenangan pengendalian mutu buku tersebut maka digunakan klasifikasi buku teks pelajaran dan buku nonteks pelajaran.

Kami menyampaikan terima kasih kepada Dr. Suherli, M.Pd. yang telah mengembangkan pedoman penulisan ini. Demikian pula terima kasih kami sampaikan kepada Panitia Penilai Buku Nonteks Pelajaran (PPBNP) yang telah menjadi pengarah dalam penulisan pedoman ini. Mudah-mudahan pedoman ini dapat bermanfaat bagi para penulis dan pemerhati mutu buku nonteks pelajaran serta pemangku kepentingan lain.

Jakarta, Oktober 2008 Kepala Pusat Perbukuan,

Dr. Sugijanto

Dalam dokumen Pedoman Penulisan Buku Non Teks Pelajaran (Halaman 83-90)

Dokumen terkait