• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Pariwisata

Menurut arti katanya, pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua kata yaitu kata Pari dan kata Wisata. Kata pari penuh, seluruh atau semua dan kata wisata berarti perjalanan. Berdasarkan arti kata ini, pariwisata didefinisikan sebagai perjalanan yang dilakukan secara penuh dari suatu tempat ke tempat lain dengan maksud dan tujuan tertentu. Dorongan perjalanan adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentinganlain seperti karena sekedar ingin tahu, menambah wawasan.

Mohammad Ridwan (2012 :2) mendefinisikan,

Pariwisata merupakan fenomena kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok manusia ke suatu tempat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, dimana perjalanan yang dilakukan tidak untuk mencari suatu pekerjaan atau nafkah, selain itu kegiatan tersebut didukung dengan berbagai macam fasilitas yang ada di daerah tujuan tersebut yang sesuai kebutuhan dan keinginan.

Pengertian pariwisata menurut Burkart dan Medlik (1997:3), “..bahwa pariwisata sebagai suatu transformasi orang untuk sementara dalam jangka waktu pendek ketujuan-tujuan di luar tempat dimana mereka hidup dan bekerja, dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan itu”. Pariwisata Menurut Wahab dalam Yoeti (1996:116) menyatakan :

“Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri/di luar negeri, meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, di mana ia memperoleh pekerjaan tetap”.

8

Menurut Happy Marpaung (2002:13),“...Pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya”.

Berdasarkan pengertian Pariwisata diatas dapat disimpulkan bahwa Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan seorang atau kelompok dari suatu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk bersenang senang dengan jangka waktu sementara.

2.2 Jenis- jenis Wisata

Ada berbagai jenis dan macam wisata sesuai dengan potensi yang dimiliki atau warisan yang ditinggalkan nenek moyang pada suatu negara. Jenis pariwisata yang dikembangkan sebagai kegiatan yang lama kelamaan mempunyai ciri tersendiri. Adapun jenis-jenis wisata menurut Pendit (1999:42 -47) yaitu, 1. Wisata Budaya adalah perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan, untuk

memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat, cara hidup, budaya dan seni pada masyarakat daerah yang bersangkutan.

2. Wisata Kesehatan adalah perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari di mana ia tinggal demi kepentingan beristirahat alam arti jasmani dan rohani, dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang mengandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat yang mempunyai iklim udara yang menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitas kesehtan lainnya.

3. Wisata Olahraga adalah perjalanan dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau negara seperti Asean Games, Olympiade, Thomas and Uber Cup, Wimbeldon, Tour de Fance, F1, World Cup, dan jenis olahraga lainnya.

4. Wisata Komersial adalah perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersil, seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.

5. Wisata Industri adalah perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang biasa ke suatu kompleks atau daerah perindustrian yang banyak terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian.

6. Wisata Politik adalah perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian secara aktif dalam peristiwa kegiatan politik seperti peringatan ulang tahun suatu negara atau perayaan hari kemerdekaan di mana fasilitas akomodasi, sarana angkutan dan berbagai atraksi diadakan secara megah dan meriah bagi para pengunjung.

7. Wisata Sosial adalah pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah untuk member kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah (mereka yang tidak mampu membayar segala sesuatu yang bersifat luks) untuk mengadakan perjalanan.

8. Wisata Pertanian adalah perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, lading pembibitan dan sebagainya di mana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi ataupun hanya sekedar melihat-lihat.

9. Wisata Maritim atau Bahari adalah jenis wisata yang banyak kaitannya dengan kegiatan di air seperti di danau, sungai, pantai, teluk atau laut lepas seperti memancing, berlayar, menyelam, berselancar, dan lain-lain. Jenis wisata ini dapat juga disebut Wisata Tirta.

10. Wisata Buru adalah kegiatan yang dilakukan di negara-negara yang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah (memiliki izin). Pemerintah yang bijaksana mengatur wisata buru ini demi keseimbangan hidup satwa yang diburu agar tidak punah, dengan memperhitungkan perkembangbiakannya, antara yang lahir dan yang diburu tetap seimbang.

11. Wisata Pilgrim adalah wisata yang dikaitkan dengan agama, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok masyarakat. Bisa dilakukan perorangan atau rombongan ke tempat-tempat suci, makam-makam orang besar atau yang diagungkan.

12. Wisata Bulan Madu adalah penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan suami istri, pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan dan kunjungan mereka.

13. Wisata Cagar Alam adalah perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya. Wisata cagar alam bnyak dilakukan oleh para penggemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuh-tumbuhan yang jarang terdapat di tempat lain.

2.3 Objek dan Daya Tarik Wisata

Objek wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut. Menurut SK Menparpostel No. KM 98 PW. 102 MPPT-87, objek wisata adalah suatu tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya alam yang

10

dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik yang diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24/1979, tentang penyerahan sebagian urusan pemerintah dalam bidang kepariwisataan pada Daerah Tingkat I adalah sebagai berikut:

1. Objek Wisata adalah perwujudan dari pada ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya, serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik wisata bagi wisatawan untuk dikunjungi.

2. Atraksi wisata adalah semua yang diciptakan manusia berupa penyajian kebudayaan seperti tari-tarian, kesenian rakyat, upacara adat, dan lain-lain.

Objek wisata dapat berupa wisata alam seperti gunung, danau, sungai, pantai, laut, atau berupa objek bangunan seperti museum, benteng, situs peninggalan sejarah, dan lain-lain. Suatu tempat atau daerah agar dapat dikatakan sebagai objek wisata harus memenuhi hal pokok sebagai berikut.

1. Adanya something to see yaitu sesuatu yang menarik untuk dilihat.

2. Adanya something to buy yaitu sesuatu yang menarik dan khas untuk dibeli.

3. Adanya something to do, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan di tempat itu.

Umumnya di beberapa daerah atau negara, untuk memasuki suatu objek wisata para wisatawan diwajibkan untuk membayar biaya masuk atau tiket masuk yang merupakan biaya retribusi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas objek wisata tersebut. Beberapa objek wisata ada yang dikelola oleh pemerintah dan ada pula yang dikelola oleh swasta. Objek yang dikelola tersebut dapat berupa objek wisata alami maupun buatan.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa daya tarik wisata adalah sesuatu yang memiliki

keunikan, keindahan dan nilai berupa keankearagaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sarana atau tujuan kunjungan wisatawan.

Daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah atau tempat tertentu. Daya tarik yang belum dikelola semata mata hanya merupakan sumber daya potensial dan belum dapat disebut sebagai daya tarik, sampai adanya suatu pengelolaan terterntu. Menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan ada dua jenis objek dan daya tarik wisata yaitu :

1. Destinasi dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam, flora dan fauna.

2. Destinasi dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi dan taman hiburan.

Daya tarik wisata juga disebut objek wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Menurut Yoeti (1996:74), “…daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu”.

Objek dan daya tarik wisata merupakan dasar kepariwisataan. Tanpa adanya daya tarik di suatu areal/daerah tertentu. Kepariwisataan sulit untuk dikembangkan.

Pariwisata biasanya akan dapat lebih berkembang atau dikembangkan , jika suatu daerah terdapat lebih dari satu jenis objek dan daya tarik wisata.

Berdasarkan pengertian daya tarik wisata di atas dapat disimpulkan bahwa daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menarik, unik, yang memiliki nilai

12

khas baik nilai keagamaan, kebudayaan, kelangkaan dari setiap bentuk dan sisi dari bangunan tersebut yang dapat dikunjungi bagi wisatawan untuk berwisata atau mempelajari dari objek wisata tersebut.

2.4 Sarana Pariwisata

Sarana wisata merupakan fasilitas yang dapat melengkapi daerah tujuan wisata sehingga fungsinya dapat membuat wisatawan menikmati perjalanan wisatanya dan lebih lama tinggal di tempat atau daerah wisata yang dikunjunginya. Sarana pariwisata secara kuantitatif menujuk pada jumlah sarana wisata yang harus disediakan dan secara kuantitatif yang menunjuk pada mutu pelayanan yang diberikan dan yang tercermin pada kepuasan wisatawan yang memperoleh pelayanan.

Pembangunan sarana pariwisata harus sesuai dengan kebutuhan wisatawan di objek wisata. Selain itu pasar juga dapat menentukan tuntunan sarana yang dimaksud. Berbagai sarana wisata yang harus disediakan di daerah tujuan wisata ialah hotel (penginapan), biro perjalanan, alat transportasi, restoran dan rumah makan serta pendukung lainnya. Tak semua objek wisata memerlukan sarana yang sama atau lengkap. Pembangunan sarana wisata tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan.

Menurut Oka A Yoeti (1996:9) sarana pariwisata dibagi tiga macam yaitu : 1. Sarana pokok Kepariwisataan (Main Tourism Supercature)

Yang dimaksud dengan sarana pokok kepariwwisataan adalah perusahaan- perusahaan yang hidup yang kehidupannya sangat tergantung pada lalu lintas wisatawan dan travellers lainnya. Fungsinya ialah menyediakan fasilitas pokok yang dapat memberikan pelayanan bagi kedatangan wisatawan.

2. Sarana pelengkap Kepariwisataan (Suplementing Tourism Superstructure) Yang dimaksud dengan sarana pelengkap kepariwisataan, ialah fasilitas- fasilitas yang dapat melengkapi sarana pokok sedemikian rupa, sehingga

fungsinya dapat membuat wisatawan lebih lama tinggal di tempat atau daerah yang dikunjungi.

3. Sarana penunjang kepariwisataan (Supporting Tourism Superstructure)

Yang dimaksud dengan sarana penunjang kepariwisataan ialah fasilitas yang diperlukan wisatawan (khusus busines tourist),yang berfungsi tidak hanya melengkapi sarana pokok dan sarana pelengkap, tetapi fungsinya yang lebih penting adalah agar wisatawan lebih banyak membelanjakan uangnya ditempat yang dikunjungi tersebut.

Sarana pariwisata adalah hal-hal yang keberadaannya yang berhubungan dengan usaha untuk membuat wisatawan lebih banyak datang, lebih banyak mengeleuarkan uang ditempat yang dikunjunginya. Jenis dan mutu pelayanan sarana wisata di daerah tujuan wisata telah disusun suatu standar wisata yang baku, baik secara nasional dan secara internasional, sehingga penyedia sarana wisata tinggal memilih atau menentukan jenis dan kualitas yang akan disediakannya.

2.5 Prasarana Pariwisata

Prasarana wisata adalah menyangkut kebutuhan umum pada suatu destinasi wisata. Melalui prasarana akan melancarkan segala aktivitas wisatawan di destinasi wisata tersebut. Prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumberdaya manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan saat perjalanannya di daerah tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal, jembatan dan lain sebagainya.

Pengertian Prasarana Menurut Oka A Yoeti (1996:8), “... semua fasilitas yang memungkinkan proses perekonomian dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Untuk kesiapan objek-objek wisata yang akan dikunjungi oleh wisatawan di daerah tujuan wisata, prasarana wisata tersebut perlu dibangun dengan

14

diseusaikan lokasi dan kondisi objek wisata yang bersangkutan. Perlunya pembangunan prasarana Pariwisata agar dapat meningkatkan aksebilitas suatu objek wisata yang gilirannya akan dapat meningkatkan daya tarik objek wisata.

Dalam melaksanakan pembangunan Pariwisata diperlukan koordinasi antara instansi terkait dengan instansi pariwisata di berbagai tingkat. Dalam pembangunan prasarana pariwisata pemerintah lebih dominan karena pemerintah dapat mengambil manfaat ganda dari pembangunan tersebut, seperti untuk meningkatkan arus informasi, arus lalu-lintas ekonomi, arus mobilitas manusia antara daerah, dan sebagainya.

Prasarana pariwisata adalah semua fasilitas utama atau dasar memungkinkan sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang dalam rangka memberikan pelayanan kepada para wisatawan. Prasarana khusus bagi pariwisata dapat dikatakan tidak ada. Pembangunan prasarana wisata yang mempertimbangkan kondisi dan lokasi akan meningkatkan daya tarik obyek wisata itu sendiri. Prasarana dibagi atas tiga komponen yaitu:

1. Prasarana Umum

Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan umum bagi kelancaran perekonomian. Adapun yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya ialah;

jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan jalan, jaringan telekomunikasi dan internet, penyaluran limbah dan sistem persampahan.

2. Prasarana penunjang yaitu berupa Rumah sakit, apotek, pusat perdagangan, kantor pemerintahan dan Perbankan.

3. Prasarana wisata yaitu kantor informasi, tempat promosi dan tempat rekreasi.

2.6 Pengelolaan Objek Wisata

Pengelolaan merupakan suatu proses,cara yang membantu merumusan kebijakan- kebijakan dan pencapaian tujuan. Menurut Siswanto (2005:21)”...

pengelolaan merupakan suatu aktifitas yang sistematis yang saling bersusulan agar tercapai tujuan”. Pengeloalan pariwisata harus mengacu pada prinsip- prinsip yang menekankan pada nilai nilai kelastarian lingkungan. Pengelolaan sarana dan prasarana objek wisata adalah salah satu membuat suatu objek wisata menjadi lebih menarik dan dapat membuat para pengunjung tertarik untuk mengunjunginya. Pengelolaan pariwisata bertujuan untuk meningkatan jumlah wisatawan berkunjung ke objek wisata.

Pengelolaan pariwisata diperlukan baik dibidang pelayanan maupun produk agar menambah daya tarik dari suatu destinasi wisata. Pengelolan pariwisata yang dimaksud untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan yang berbasis kepada keunikan budaya dan lingkungan lokal, meningkatkan pembangunan sarana dan parasana di objek wisata, akomodasi, tempat seseorang untuk tinggal sementara.

16 BAB III

GAMBARAN UMUM BINAHAL INDAH RESORT

3.1 Sejarah Singkat Binahal Indah Resort

Binahal indah resort adalah salah satu objek wisata baru yang terletak di Desa Sinar Naga Mariah Kelurahan Hoppoan Kecamatan Pematang Silimahuta Kabupaten Simalungun. Yang secara geografis berada di 20 54” Lintang Utara sampai 30 12” Lintang utara dan 980 32’ Bujur Timur sampai 990 21” Bujur Timur dengan ketinggial 1500 m diatas permukaan laut dengan luas 15.000m2.

Binahal Indah Resort dulunya adalah sebuah perladangan di Desa Sinar Naga Mariah. Pada zaman penjajahan Binahal Indah Resort sudah dilirik oleh Pemerintah Belanda karena keindahan alamnya, hal itu terlihat dari terbukanya akses jalan dan banyak bangunan tembok-tembok dan puing-puing peninggalan Belanda disekitar perbukitan Binahal Indah Resort. Namun peninggalan sejarah itu kini tiada lagi karena tidak di inventarisasi oleh pemerintah dan seiring waktu disekitar perbukitan sering terjadi kebakaran sehingga bangunan tersebut runtuh dan punah.

Sudah lama Binahal Indah Resort diwacanakan warga untuk dibuka menjadi objek wisata namun karena keterbatasan pendanaan ditambah lagi tidak adanya perhatian pemerintah sehingga mengalami kendala untuk menjadikan sebagai Objek wisata. Pada bulan Maret Tahun 2017, Gambar 3.1 Jadingot Girsang salah satu warga sekaligus pemilik lahan perladangan Binahal memulai membangun kamar mandi dan aula terbuka di kawasan Binahal Indah Resort dan

mempublikasikan kawasan tersebut sebagai objek wisata melalui media sosial.

Gambar 3.1 : Pemilik Binahal Indah Resort Sumber : Jadingot Girsang 2018

Pada saat proses pembangunan kamar mandi dan aula ini wisatawan lokal sudah mulai berkunjung ke Binahal Indah Resort. Seiring berjalannya waktu hingga tahun 2019, semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Binahal Indah Resort karena semakin tersebar luasnya foto-foto Binahal Indah Resort melalui media sosial sehingga wisatawan mancanegara dan domestik semakin penasaran akan keberadaan objek wisata baru ini. Sehingga pemilik Binahal Indah Resort mulai mengembangkan Binahal Inah Resort, antara lain dengan mulai diperbaikinya aksen jalan, petunjuk arah, ditambahnya prasarana listrik untuk penerangan kawasan Binahal Indah Resort. Ide utama Binahal Indah Resort adalah memanfaatkan pemandangan alam Danau Toba, danau terluas dan terdalam di Asia Tenggara yang dilihat dari bukit Binahal. Penginapan yang dibuat yaitu dengan Camping agar pengunjung lebih dekat dengan alam.

3.2 Tingkat Kunjungan Wisatawan

Banyaknya wisatawan yang berkunjung kesuatu objek wisata tertentu menjadi salah satu bukti bahwa objek tersebut mempunyai daya tarik wisata yang

18

besar. Potensi objek wisata menjadi pendorong kunjungan wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata. Tingkat kunjungan wisatawan sejak awal dibukanya Binahal Indah Resort mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan pada bulan Januari sampai bulan Juli di tahun 2019 pada tabel 3.1 berikut ini .

Tabel 3.1

Jumlah kunjungan wisatawan bulan Januari- Juli Tahun 2019

Bulan Jumlah Wisatawan

Sumber : Pengelola Binahal Indah Resort 2019

Pada tahun 2019 wisatawan yang berkunjung ke Binahal Indah Resort mengalami peningkatan, pengunjung mengalami peningkatan yang signifikan pada saat hari libur nasional, selain itu karena Binahal Indah Resort merupakan objek wisata baru di Sumatera Utara membuat banyak wisatawan penasaran akan objek wisata ini sehingga disaat bukan hari libur nasional masih banyak wisatawan yang berkunjung. Promosi wisata juga semakin gencar dilakukan pengelola Binahal Indah Resort yang membuat wisatawan mancanegara mulai mengenal objek wisata ini.

3. 3 Sarana Binahal Indah Resort

Sarana wisata merupakan penunjang yang dapat menciptakan rasa menyenangkan yang disertai dengan kemudahan dan pemenuhan kebutuhan wisatawan. Sarana yang disediakan harus disesuaiakan dengan kebutuhan wisatawan di objek wisata. Pada tabel 3.2 dibawah menampilkan sarana yang disediakan pihak pengelola Binahal Indah Resort.

Tabel 3.2

Sumber : Pengelola Binahal Indah Resort 3. 4 Prasarana Binahal Indah Resort

Prasarana Binahal Indah Resort adalah prasarana umum yang disediakan pihak pengelola kepada wisatawan yang berkunjung. Jalan merupakan aksebelitas menuju destinasi wisata yang menjadi pintu utama menuju objek wisata yang dituju. Jalan menuju objek wisata Binahal Indah Resort masih berbatu sepanjang 2 Km. Prasarana ini masih dikelola langsung oleh pemilik Binahal Indah Resort tanpa campur tangan Pemerintah setempat hal ini membuat pembangunan

20

menjadi lambat. Kondisi jalan yang berbatu batu menuju BIR membuat wisatawan yang berkunjung menjadi merasa tidak nyaman.

Listrik pada saat ini merupakan bagian yang sangat penting di objek wisata. Seluruh kawasan Binahal Indah Resort sudah dialiri listrik yang bisa memberi penerangan di malam hari. Listrik yang disediaan pihak pengelola cukup bagi wisataawan dengan kekuatan 1200V.

Selain itu pengelola Binahal Indah Resort sudah menyediakan listrik cadangan yang bisa digunakan wisatawan pada saat kondisi listrik padam. Namun hanya beberapa titik yang masih disediakan listrik yang membuat tidak semua wisatawan dapat menggunakan prasarana listrik.

PEMBAHASAN

4.1 Pengelolaan Sarana dan Prasarana Binahal Indah Resort Sebagai Objek Wisata di Kabupaten Simalungun

Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan dalam semua sektor termasuk pariwisata. Meskipun etimologi sarana dan prasarana memiliki perbedaan, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat penting sebagai alat penunjang keberhasilan suatu proses kegiatan pariwisata yang dilakukan. Sarana wisata merupakan kelengkapan daaerah tujuan wisata yangdiperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya. Daerah tujuan wisata yang memiliki daya tarik wisata yang akan mengundang kehadiran wisatawan yang berkunjung. Sarana dan prasaran objek wisata merupakan salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung. Binahal Indah Resort memiliki banyak sarana dan prasarana wisata namun kurangnya kuantitas dan kualitas dapat mengurangi kenyaman wisatawan. Kurangnya kenyaman dapat mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan di suatu destinasi wisata.

Objek wisata Binahal Indah Resort memiliki potensi yang sangat tinggi karena memiliki pemandangan indah Danau Toba yang merupakan Danau terluas dan terdalam di Asia Tenggara. Udara di Binahal Indah Resort terasa sejuk karena berada dibawah Gunung Sipiso-piso.

Ramainya wisatawan yang sudah datang berkunjung ke objek wisata ini tidak mengimbangi dengan sarana dan prasarana yang disediakan oleh pihak pengelola Binahal Indah Resort. Sarana dan prasarana wisata Binahal Indah Resort masih banyak perlu pengelolaan. Sarana dan Prasarana dimulai dari sarana

22

area parkir, sarana warung, sarana toilet, sarana area photo, sarana camping area, sarana aula, prasarana jalan, prasarana listrik.

area parkir, sarana warung, sarana toilet, sarana area photo, sarana camping area, sarana aula, prasarana jalan, prasarana listrik.

Dokumen terkait