• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA BINAHAL INDAH RESORT SEBAGAI OBJEK WISATA DI KABUPATEN SIMALUNGUN KERTAS KARYA OLEH SABARTA LAURENSIUS SARAGIH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA BINAHAL INDAH RESORT SEBAGAI OBJEK WISATA DI KABUPATEN SIMALUNGUN KERTAS KARYA OLEH SABARTA LAURENSIUS SARAGIH"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

RESORT SEBAGAI OBJEK WISATA DI KABUPATEN SIMALUNGUN

KERTAS KARYA

OLEH

SABARTA LAURENSIUS SARAGIH 162204002

BIDANG KEAHLIAN USAHA WISATA PROGRAM STUDI D-III PERJALANAN WISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2020

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Kertas karya ini berjudul ”Pengelolaan Sarana dan Prasarana Binahal Indah Resort sebagai Objek wisata di Kabupaten Simalungun”. Latar belakang penulisan adalah cara pengelolaan sarana dan prasarana yang masih kurang memadai dengan jumlah toilet dua bangunan, sarana parkir yang licin saat musim penghujan, jumlah akomodasi yang terbatas, warung yang hanya ada satu, area foto yang berjumlah tiga, aula dengan ukuran kecil dan prasarana jalan berbatu-batu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana dan mengetahui kendala serta solusi yang dilakukan oleh pihak pengelola untuk menjadikan Binahal Indah Resort sebagai objek wisata. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research) berupa observasi dan wawancara, serta penelitian kepustakaan (library research) buku dan sumber pustaka lainnya. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah harus adanya upaya pengelolaan yang serius dan berkelanjutan, serta adanya peningkatan sarana dan prasarana agar dapat menjadi objek wisata yang representative di Kabupaten Simalungun sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

Kata kunci: Pengelolaan, Sarana, Prasarana, Binahal Indah Resort.

(7)

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun judul kertas karya ini “Pengelolaan Sarana dan Prasarana Binahal Indah Resort sebagai Objek Wisata di Kabupaten Simalungun”. Kertas karya ini merupakan syarat untuk menyelesaikan studi di Program Diploma III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera utara.

Dalam menyelesaikan kertas karya ini penulis banyak menerima bantuna, masukan dan dorongan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Jhonson Pardosi, M.Si, Ph.D selaku Ketua Program Studi D-III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Mukhtar, S.Sos.,S.Par,. M.A selaku Sekretaris Program Studi D-III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Arwina Sufika, S.E, M.Si selakuk Dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu serta memberikan arahan dan masukan selama penyusunan

(8)

iii

5. Seluruh Dosen D-III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberi arahan serta ilmu kepada penulis selama duduk di bangku perkuliahan.

6. Teristimewa untuk kedua orang tua yang penulis sayangi Ayang Mateus Saragih dan Ibu Mertati Purba, kepada saudara penulis Julianus Saragih, Iwan Saragih, Yohana Saragih, Andika Saragih, Afgan Saragih, Dea Saragih, terkhusus kepada Dearni Sipayung yang selalu memberikan doa, dukungan dan perhatian sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.

7. Kepada teman teman seperjuangan mahasiwa Program studi D-III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara stambuk 2016.

Dalam penyusunan kertas karya ini penulis menyadari masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis senantiasa bersedia dan terbuka dalam menerima saran dan kritik dari semua pihak yang dapat menambah kesempurnaan kertas karya ini. Penulis berharap semoga kertas karya ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan kepada semua pembaca serta bergunan bagi mahasiswa D-III Perjalanan Wisata.

Medan, Januari 2020

Penulis

Sabarta Laurensius Saragih

162204002

(9)

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 3

1.3 Rumusan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Metode Penelitian... 5

1.7 Sistematika penulisan ... 5

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pariwisata ... 7

2.2 Jenis-jenis Pariwisata ... 8

2.3 Objek dan Daya Tarik Wisata ... 9

2.4 Sarana Pariwisata ... 12

2.5 Prasaran Wisata ... 13

2.6 Pengelolaan Objek Wisata ... 15

(10)

v

BAB III GAMBARAN UMUM BINAHAL INDAH RESORT DI KABUPATEN SIMALUNGUN

Halaman

3.1 Sejarah Singkat Binahal Indah Resort... 16

3.2 Tingkat Kunjungan Wisatawan di Binahal Indah Resort ... 17

3.3 Sarana Binahal Indah Resort ... 19

3.4 Prasarana Binahal Indah Resort ... 19

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pengelolaan Sarana dan Prasarana Binahal Indah Resort Sebagai Objek Wisata di Kabupaten Simalungun... 21

4.1.1 Sarana Area Parkir ... 22

4.1.2 Sarana Warung ... 23

4.1.3 Sarana Toilet ... 24

4.1.4 Sarana Area foto ... 26

4.1.5 Sarana Camping Area ... 28

4.1.6 Sarana Aula ... 30

4.1.7 Prasarana Jalan ... 31

4.1.8 Prasaraana Listrik ... 32

4.2 Kendala dan Solusi dalam Pengelolaan Sarana dan Prasarana... 32

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 34

5.2 Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 36

(11)

Halaman

Gambar 3.1 Pemilik Binahal Indah Resort ... 17

Gambar 4.1 Area parkir yang belum ditata rapi ... 22

Gambar 4.1.1 Area parkir yang sudah ditata rapi ... 23

Gambar 4.2 Warung ... 24

Gambar 4.3 Toilet ... 25

Gambar 4.3.1 Pembangunan Toilet ... 26

Gambar 4.4 Area foto ... 27

Gambar 4.4.1 Pembangunan Area photo ... 27

Gambar 4.5 Wisatawan yang mendirikan tenda di tengah Binahal ... 28

Gambar 4.5.1 Penataan Area Camping ... 29

Gambar 4.5.2 Pembangunan Homestay ... 30

Gambar 5.1 Aula ... 31

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman Gambar 3.1 Jumlah kunjungan wisatawan Bulan Januari sampai

juli Tahun 2019... 18 Gambar 4.1 Sarana Binahal Indah Resort ... 19

(13)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Simalungun merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Utara dengan ibu kotanya adalah Raya. Sedangkan suku asli penduduk Kabupaten Simalungun adalah suku Simalungun. Keanekaragaman sumber daya alam menjadikan Kabupaten ini menjadi salah satu Destinasi Pariwisata di Provinsi Sumatera Utara.

Desa Sinar Naga Mariah merupakan salah satu desa yang ada di Kabupaten Simalungun, berada di Kelurahan Hoppoan Kecamatan Pematang Silimahuta, dengan mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani. Sejak tahun 2017 di desa ini terdapat objek wisata yang bernama Binahal Indah Resort yang posisinya berada diatas bukit kawasan Danau Toba dan dibawah kaki Gunung Sipiso-sipiso. Masyarakat setempat lebih sering (familiar) menyebut Binahal Indah Resort dengan singkatan BIR. Pada awalnya Binahal Indah Resort hanya sebidang tanah seluas 15.000 m2 yang dipergunakan oleh pemiliknya yaitu Bapak Jadingot Girsang sebagai tempat perladangan. Pada perkembangan selanjutnya, di tahun 2017 beliau mulai menjadikan Binahal Indah Resort sebagai sebuah objek wisata, dengan daya tarik dari kawasan Binahal Indah Resort dapat menikmati pemandangan indah Danau Toba. Bersebelahan dengan Binahal Indah Resort sekitar 100 m terdapat objek Agrowisata yaitu perkebunan jeruk yang berada di Kecamatan Pematang Silimahuta

(14)

2

Wisatawan yang berkunjung ke Binahal Indah Resort dominan berasal dari daerah Sumatera Utara dan biasanya adalah yang datang secara berkelompok baik kelompok keluarga atau kelompok lainnya, mereka banyak berkunjung ke Binahal Indah Resort pada saat liburan akhir pekan atau hari libur nasional. Jarak dari Medan menuju ke BIR adalah 98 km dan waktu tempuh sekitar 4 jam menggunakan menggunakan kendaraan Mobil. Sarana transportasi menuju Binahal indah Resort masih sulit dikarenakan tidak adanya sarana angkutan umum yang menuju ke destinasi ini, sehingga wisatawan yang berkunjung dengan menggunakan kendaraan umum mereka harus turun/berhenti di persimpangan Binahal Indah Resort dan selanjutnya harus berjalan kaki sejauh 2 Km hingga mencapai kawasan Binahal Indah Resort. Akses jalan menuju Binahal Indah Resort masih dalam kondisi jalan berbatu batu (belum diaspal) sehingga menjadi sebuah kendala bagi wisatawan untuk berkunjung. Sedangkan papan penunjuk arah yang berada persimpangan jalan hanya dibuat dengan ukuran yang kecil sehingga banyak wisatawan tidak melihat papan penunjuk arah tersebut yang tentunya akan membuat bingung untuk menemukan kawasan Binahal Indah Resort. Saat pengunjung tiba di lokasi Binahal Indah Resort, pihak pengelola langsung saja meminta untuk biaya masuk uang kepada pengunjung tanpa memberikan karcis atau tiket.

Sarana dan prasarana yang tersedia di BIR masih kurang memadai, bahkan belum dikelola dengan tepat dan profesional hal ini dapat dilihat dari jumlah toilet hanya tersedia 2 bangunan sehingga para wisatawan harus mengantri jika pada saat jumlah kunjungan yang ramai. Sarana area parkir yang

(15)

disediakan memiliki luas 500 m2, dengan kondisi diatas rerumputan dan tanah sehingga menjadi licin pada saat musim penghujan. Warung atau kedai yang tersedia di daerah objek wisata Binahal Indah Resort hanya tersedia satu buah warung, dengan penyediaan makanan dan minuman ringan. Sarana akomodasi yang tersedia di Binahal Indah Resort hanya dalam bentuk perkemahan dan dalam jumlah yang terbatas yakni 30 buah tenda dengan kapasitas 4-5 orang per tenda.

Selain itu disediakan juga area untuk berfoto untuk wisatawan yang memiliki back ground Danau Toba dan bukit. Namun area untuk berfoto ini hanya ada 3 buah yang membuat wisatawan harus mengantri pada saat ramai.

Pengelolaan sarana dan prasarana yang tepat dan profesional di Binahal Indah Resort sangat diperlukan agar dapat meningkatkan daya tarik objek wisata dan jumlah tingkat kunjungan wisatawan. Dilakukannya pengelolaan sarana dan prasarana agar dapat dikatakan suatu objek wisata yang ada sudah memadai karena kelengkapan dan baiknya kondisi sarana dan prasarana. Pengelolan sarana dan prasarana di destinasi wisata tertentu harus disesuaikan dengan kondisi objek wisata dan potensi objek wisata.

Dari pemaparan di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun suatu kertas karya sebagai Tugas Akhir dengan judul “Pengelolaan Sarana dan Prasarana Binahal Indah Resort sebagai Objek Wisata di Kabupaten Simalungun”.

1.2 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka penulis merasa perlu adanya batasan masalah. Penulis hanya meneliti sebatas Pengelolaan sarana dan prasarana Binahal Indah Resort serta kendala dan solusi.

(16)

4

1.3 Rumusan Masalah

Beradasarkan batasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang akan diangkat dalam kertas karya ini adalah :

1. Bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana di Binahal Indah Resort?

2. Apa kendala dan solusi pengelolaan sarana dan prasarana di Binahal Indah Resort?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitan ini yaitu untuk mengetahui pengelolaan sarana dan prasarana Binahal Indah Resort dan mengetahui kendala serta solusi sebagai objek wisata di Kabupaten Simalungun.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pariwisata, khususnya dalam bidang pengelolaan sarana dan prasarana dan kualitas pelayanan di objek wisata.

2. Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat pengelola dan pemerintahan di Desa Sinar naga Mariah, khususnya di objek wisata Binahal Indah Resort untuk meningkatkan pengelolaan sarana dan prasarana di objek wisata tersebut. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa pariwisata untuk mengembangkan kualitas pariwisata di Indonesia.

(17)

1.6 Metode Penelitian

Kertas karya ini ditulis berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian terhadap objek yang diteliti agar dapat memberikan suatu fakta yang objektif.

Adapun metode yang digunakan penulis dalam penulisan kertas karya ini adalah:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu metode penelitian dimana data data yang diperoleh berasal dari buku, majalah, bahan kuliah yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas serta sumber pustaka lainnya yang berhubungan erat dengan kertas karya ini.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data yang diperoleh langsung dari lapangan, melalui observasi (penelitian daerah objek wisata) dan penelitian langsung yang dilakukan di lapangan, sehingga penulis mengetahui solusi dalam mengembangkan objek wisata Binahal Indah Resort dan melalui interview (wawancara) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab dengan pengelola objek wisata Binahal Indah Resort.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan kertas karya ini secara sistematis dapat diuraikan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Memaparkan mengenai latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

(18)

6

BAB II : URAIAN TEORITIS

Mencakup tentang uraian kepariwisataan yang meliputi pengertian pariwisata, jenis-jenis Pariwisata, Objek wisata, daya Tarik wisata, Pengelolaan sarana dan prasarana Pariwisata.

BAB III : TINJAUAN UMUM

Dalam bab ini menguraikan tentang sejarah singkat tentang Binahal indah Resort, letak geografis dan gambaran umum sarana dan prasarana yang ada di Binahal Indah Resort.

BAB 1V : PEMBAHASAN

Membahas tentang pengelolaan sarana dan prasarana di objek wisata Binahal Indah Resort, serta faktor kendala dan solusi pengelolalaan Binahal Indah Resort sebagai objek wisata di Kabupaten Simalungun.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

(19)

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Pariwisata

Menurut arti katanya, pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua kata yaitu kata Pari dan kata Wisata. Kata pari penuh, seluruh atau semua dan kata wisata berarti perjalanan. Berdasarkan arti kata ini, pariwisata didefinisikan sebagai perjalanan yang dilakukan secara penuh dari suatu tempat ke tempat lain dengan maksud dan tujuan tertentu. Dorongan perjalanan adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentinganlain seperti karena sekedar ingin tahu, menambah wawasan.

Mohammad Ridwan (2012 :2) mendefinisikan,

Pariwisata merupakan fenomena kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok manusia ke suatu tempat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, dimana perjalanan yang dilakukan tidak untuk mencari suatu pekerjaan atau nafkah, selain itu kegiatan tersebut didukung dengan berbagai macam fasilitas yang ada di daerah tujuan tersebut yang sesuai kebutuhan dan keinginan.

Pengertian pariwisata menurut Burkart dan Medlik (1997:3), “..bahwa pariwisata sebagai suatu transformasi orang untuk sementara dalam jangka waktu pendek ketujuan-tujuan di luar tempat dimana mereka hidup dan bekerja, dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan itu”. Pariwisata Menurut Wahab dalam Yoeti (1996:116) menyatakan :

“Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri/di luar negeri, meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, di mana ia memperoleh pekerjaan tetap”.

(20)

8

Menurut Happy Marpaung (2002:13),“...Pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya”.

Berdasarkan pengertian Pariwisata diatas dapat disimpulkan bahwa Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan seorang atau kelompok dari suatu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk bersenang senang dengan jangka waktu sementara.

2.2 Jenis- jenis Wisata

Ada berbagai jenis dan macam wisata sesuai dengan potensi yang dimiliki atau warisan yang ditinggalkan nenek moyang pada suatu negara. Jenis pariwisata yang dikembangkan sebagai kegiatan yang lama kelamaan mempunyai ciri tersendiri. Adapun jenis-jenis wisata menurut Pendit (1999:42 -47) yaitu, 1. Wisata Budaya adalah perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan, untuk

memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat, cara hidup, budaya dan seni pada masyarakat daerah yang bersangkutan.

2. Wisata Kesehatan adalah perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari di mana ia tinggal demi kepentingan beristirahat alam arti jasmani dan rohani, dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang mengandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat yang mempunyai iklim udara yang menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitas kesehtan lainnya.

3. Wisata Olahraga adalah perjalanan dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau negara seperti Asean Games, Olympiade, Thomas and Uber Cup, Wimbeldon, Tour de Fance, F1, World Cup, dan jenis olahraga lainnya.

4. Wisata Komersial adalah perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersil, seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.

5. Wisata Industri adalah perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang biasa ke suatu kompleks atau daerah perindustrian yang banyak terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian.

(21)

6. Wisata Politik adalah perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian secara aktif dalam peristiwa kegiatan politik seperti peringatan ulang tahun suatu negara atau perayaan hari kemerdekaan di mana fasilitas akomodasi, sarana angkutan dan berbagai atraksi diadakan secara megah dan meriah bagi para pengunjung.

7. Wisata Sosial adalah pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah untuk member kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah (mereka yang tidak mampu membayar segala sesuatu yang bersifat luks) untuk mengadakan perjalanan.

8. Wisata Pertanian adalah perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, lading pembibitan dan sebagainya di mana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi ataupun hanya sekedar melihat-lihat.

9. Wisata Maritim atau Bahari adalah jenis wisata yang banyak kaitannya dengan kegiatan di air seperti di danau, sungai, pantai, teluk atau laut lepas seperti memancing, berlayar, menyelam, berselancar, dan lain-lain. Jenis wisata ini dapat juga disebut Wisata Tirta.

10. Wisata Buru adalah kegiatan yang dilakukan di negara-negara yang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah (memiliki izin). Pemerintah yang bijaksana mengatur wisata buru ini demi keseimbangan hidup satwa yang diburu agar tidak punah, dengan memperhitungkan perkembangbiakannya, antara yang lahir dan yang diburu tetap seimbang.

11. Wisata Pilgrim adalah wisata yang dikaitkan dengan agama, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok masyarakat. Bisa dilakukan perorangan atau rombongan ke tempat-tempat suci, makam-makam orang besar atau yang diagungkan.

12. Wisata Bulan Madu adalah penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan suami istri, pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan dan kunjungan mereka.

13. Wisata Cagar Alam adalah perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya. Wisata cagar alam bnyak dilakukan oleh para penggemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuh-tumbuhan yang jarang terdapat di tempat lain.

2.3 Objek dan Daya Tarik Wisata

Objek wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut. Menurut SK Menparpostel No. KM 98 PW. 102 MPPT-87, objek wisata adalah suatu tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya alam yang

(22)

10

dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik yang diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24/1979, tentang penyerahan sebagian urusan pemerintah dalam bidang kepariwisataan pada Daerah Tingkat I adalah sebagai berikut:

1. Objek Wisata adalah perwujudan dari pada ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya, serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik wisata bagi wisatawan untuk dikunjungi.

2. Atraksi wisata adalah semua yang diciptakan manusia berupa penyajian kebudayaan seperti tari-tarian, kesenian rakyat, upacara adat, dan lain-lain.

Objek wisata dapat berupa wisata alam seperti gunung, danau, sungai, pantai, laut, atau berupa objek bangunan seperti museum, benteng, situs peninggalan sejarah, dan lain-lain. Suatu tempat atau daerah agar dapat dikatakan sebagai objek wisata harus memenuhi hal pokok sebagai berikut.

1. Adanya something to see yaitu sesuatu yang menarik untuk dilihat.

2. Adanya something to buy yaitu sesuatu yang menarik dan khas untuk dibeli.

3. Adanya something to do, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan di tempat itu.

Umumnya di beberapa daerah atau negara, untuk memasuki suatu objek wisata para wisatawan diwajibkan untuk membayar biaya masuk atau tiket masuk yang merupakan biaya retribusi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas objek wisata tersebut. Beberapa objek wisata ada yang dikelola oleh pemerintah dan ada pula yang dikelola oleh swasta. Objek yang dikelola tersebut dapat berupa objek wisata alami maupun buatan.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa daya tarik wisata adalah sesuatu yang memiliki

(23)

keunikan, keindahan dan nilai berupa keankearagaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sarana atau tujuan kunjungan wisatawan.

Daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah atau tempat tertentu. Daya tarik yang belum dikelola semata mata hanya merupakan sumber daya potensial dan belum dapat disebut sebagai daya tarik, sampai adanya suatu pengelolaan terterntu. Menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan ada dua jenis objek dan daya tarik wisata yaitu :

1. Destinasi dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam, flora dan fauna.

2. Destinasi dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi dan taman hiburan.

Daya tarik wisata juga disebut objek wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Menurut Yoeti (1996:74), “…daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu”.

Objek dan daya tarik wisata merupakan dasar kepariwisataan. Tanpa adanya daya tarik di suatu areal/daerah tertentu. Kepariwisataan sulit untuk dikembangkan.

Pariwisata biasanya akan dapat lebih berkembang atau dikembangkan , jika suatu daerah terdapat lebih dari satu jenis objek dan daya tarik wisata.

Berdasarkan pengertian daya tarik wisata di atas dapat disimpulkan bahwa daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menarik, unik, yang memiliki nilai

(24)

12

khas baik nilai keagamaan, kebudayaan, kelangkaan dari setiap bentuk dan sisi dari bangunan tersebut yang dapat dikunjungi bagi wisatawan untuk berwisata atau mempelajari dari objek wisata tersebut.

2.4 Sarana Pariwisata

Sarana wisata merupakan fasilitas yang dapat melengkapi daerah tujuan wisata sehingga fungsinya dapat membuat wisatawan menikmati perjalanan wisatanya dan lebih lama tinggal di tempat atau daerah wisata yang dikunjunginya. Sarana pariwisata secara kuantitatif menujuk pada jumlah sarana wisata yang harus disediakan dan secara kuantitatif yang menunjuk pada mutu pelayanan yang diberikan dan yang tercermin pada kepuasan wisatawan yang memperoleh pelayanan.

Pembangunan sarana pariwisata harus sesuai dengan kebutuhan wisatawan di objek wisata. Selain itu pasar juga dapat menentukan tuntunan sarana yang dimaksud. Berbagai sarana wisata yang harus disediakan di daerah tujuan wisata ialah hotel (penginapan), biro perjalanan, alat transportasi, restoran dan rumah makan serta pendukung lainnya. Tak semua objek wisata memerlukan sarana yang sama atau lengkap. Pembangunan sarana wisata tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan.

Menurut Oka A Yoeti (1996:9) sarana pariwisata dibagi tiga macam yaitu : 1. Sarana pokok Kepariwisataan (Main Tourism Supercature)

Yang dimaksud dengan sarana pokok kepariwwisataan adalah perusahaan- perusahaan yang hidup yang kehidupannya sangat tergantung pada lalu lintas wisatawan dan travellers lainnya. Fungsinya ialah menyediakan fasilitas pokok yang dapat memberikan pelayanan bagi kedatangan wisatawan.

2. Sarana pelengkap Kepariwisataan (Suplementing Tourism Superstructure) Yang dimaksud dengan sarana pelengkap kepariwisataan, ialah fasilitas- fasilitas yang dapat melengkapi sarana pokok sedemikian rupa, sehingga

(25)

fungsinya dapat membuat wisatawan lebih lama tinggal di tempat atau daerah yang dikunjungi.

3. Sarana penunjang kepariwisataan (Supporting Tourism Superstructure)

Yang dimaksud dengan sarana penunjang kepariwisataan ialah fasilitas yang diperlukan wisatawan (khusus busines tourist),yang berfungsi tidak hanya melengkapi sarana pokok dan sarana pelengkap, tetapi fungsinya yang lebih penting adalah agar wisatawan lebih banyak membelanjakan uangnya ditempat yang dikunjungi tersebut.

Sarana pariwisata adalah hal-hal yang keberadaannya yang berhubungan dengan usaha untuk membuat wisatawan lebih banyak datang, lebih banyak mengeleuarkan uang ditempat yang dikunjunginya. Jenis dan mutu pelayanan sarana wisata di daerah tujuan wisata telah disusun suatu standar wisata yang baku, baik secara nasional dan secara internasional, sehingga penyedia sarana wisata tinggal memilih atau menentukan jenis dan kualitas yang akan disediakannya.

2.5 Prasarana Pariwisata

Prasarana wisata adalah menyangkut kebutuhan umum pada suatu destinasi wisata. Melalui prasarana akan melancarkan segala aktivitas wisatawan di destinasi wisata tersebut. Prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumberdaya manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan saat perjalanannya di daerah tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal, jembatan dan lain sebagainya.

Pengertian Prasarana Menurut Oka A Yoeti (1996:8), “... semua fasilitas yang memungkinkan proses perekonomian dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Untuk kesiapan objek-objek wisata yang akan dikunjungi oleh wisatawan di daerah tujuan wisata, prasarana wisata tersebut perlu dibangun dengan

(26)

14

diseusaikan lokasi dan kondisi objek wisata yang bersangkutan. Perlunya pembangunan prasarana Pariwisata agar dapat meningkatkan aksebilitas suatu objek wisata yang gilirannya akan dapat meningkatkan daya tarik objek wisata.

Dalam melaksanakan pembangunan Pariwisata diperlukan koordinasi antara instansi terkait dengan instansi pariwisata di berbagai tingkat. Dalam pembangunan prasarana pariwisata pemerintah lebih dominan karena pemerintah dapat mengambil manfaat ganda dari pembangunan tersebut, seperti untuk meningkatkan arus informasi, arus lalu-lintas ekonomi, arus mobilitas manusia antara daerah, dan sebagainya.

Prasarana pariwisata adalah semua fasilitas utama atau dasar memungkinkan sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang dalam rangka memberikan pelayanan kepada para wisatawan. Prasarana khusus bagi pariwisata dapat dikatakan tidak ada. Pembangunan prasarana wisata yang mempertimbangkan kondisi dan lokasi akan meningkatkan daya tarik obyek wisata itu sendiri. Prasarana dibagi atas tiga komponen yaitu:

1. Prasarana Umum

Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan umum bagi kelancaran perekonomian. Adapun yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya ialah;

jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan jalan, jaringan telekomunikasi dan internet, penyaluran limbah dan sistem persampahan.

2. Prasarana penunjang yaitu berupa Rumah sakit, apotek, pusat perdagangan, kantor pemerintahan dan Perbankan.

3. Prasarana wisata yaitu kantor informasi, tempat promosi dan tempat rekreasi.

(27)

2.6 Pengelolaan Objek Wisata

Pengelolaan merupakan suatu proses,cara yang membantu merumusan kebijakan- kebijakan dan pencapaian tujuan. Menurut Siswanto (2005:21)”...

pengelolaan merupakan suatu aktifitas yang sistematis yang saling bersusulan agar tercapai tujuan”. Pengeloalan pariwisata harus mengacu pada prinsip- prinsip yang menekankan pada nilai nilai kelastarian lingkungan. Pengelolaan sarana dan prasarana objek wisata adalah salah satu membuat suatu objek wisata menjadi lebih menarik dan dapat membuat para pengunjung tertarik untuk mengunjunginya. Pengelolaan pariwisata bertujuan untuk meningkatan jumlah wisatawan berkunjung ke objek wisata.

Pengelolaan pariwisata diperlukan baik dibidang pelayanan maupun produk agar menambah daya tarik dari suatu destinasi wisata. Pengelolan pariwisata yang dimaksud untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan yang berbasis kepada keunikan budaya dan lingkungan lokal, meningkatkan pembangunan sarana dan parasana di objek wisata, akomodasi, tempat seseorang untuk tinggal sementara.

(28)

16 BAB III

GAMBARAN UMUM BINAHAL INDAH RESORT

3.1 Sejarah Singkat Binahal Indah Resort

Binahal indah resort adalah salah satu objek wisata baru yang terletak di Desa Sinar Naga Mariah Kelurahan Hoppoan Kecamatan Pematang Silimahuta Kabupaten Simalungun. Yang secara geografis berada di 20 54” Lintang Utara sampai 30 12” Lintang utara dan 980 32’ Bujur Timur sampai 990 21” Bujur Timur dengan ketinggial 1500 m diatas permukaan laut dengan luas 15.000m2.

Binahal Indah Resort dulunya adalah sebuah perladangan di Desa Sinar Naga Mariah. Pada zaman penjajahan Binahal Indah Resort sudah dilirik oleh Pemerintah Belanda karena keindahan alamnya, hal itu terlihat dari terbukanya akses jalan dan banyak bangunan tembok-tembok dan puing-puing peninggalan Belanda disekitar perbukitan Binahal Indah Resort. Namun peninggalan sejarah itu kini tiada lagi karena tidak di inventarisasi oleh pemerintah dan seiring waktu disekitar perbukitan sering terjadi kebakaran sehingga bangunan tersebut runtuh dan punah.

Sudah lama Binahal Indah Resort diwacanakan warga untuk dibuka menjadi objek wisata namun karena keterbatasan pendanaan ditambah lagi tidak adanya perhatian pemerintah sehingga mengalami kendala untuk menjadikan sebagai Objek wisata. Pada bulan Maret Tahun 2017, Gambar 3.1 Jadingot Girsang salah satu warga sekaligus pemilik lahan perladangan Binahal memulai membangun kamar mandi dan aula terbuka di kawasan Binahal Indah Resort dan

(29)

mempublikasikan kawasan tersebut sebagai objek wisata melalui media sosial.

Gambar 3.1 : Pemilik Binahal Indah Resort Sumber : Jadingot Girsang 2018

Pada saat proses pembangunan kamar mandi dan aula ini wisatawan lokal sudah mulai berkunjung ke Binahal Indah Resort. Seiring berjalannya waktu hingga tahun 2019, semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Binahal Indah Resort karena semakin tersebar luasnya foto-foto Binahal Indah Resort melalui media sosial sehingga wisatawan mancanegara dan domestik semakin penasaran akan keberadaan objek wisata baru ini. Sehingga pemilik Binahal Indah Resort mulai mengembangkan Binahal Inah Resort, antara lain dengan mulai diperbaikinya aksen jalan, petunjuk arah, ditambahnya prasarana listrik untuk penerangan kawasan Binahal Indah Resort. Ide utama Binahal Indah Resort adalah memanfaatkan pemandangan alam Danau Toba, danau terluas dan terdalam di Asia Tenggara yang dilihat dari bukit Binahal. Penginapan yang dibuat yaitu dengan Camping agar pengunjung lebih dekat dengan alam.

3.2 Tingkat Kunjungan Wisatawan

Banyaknya wisatawan yang berkunjung kesuatu objek wisata tertentu menjadi salah satu bukti bahwa objek tersebut mempunyai daya tarik wisata yang

(30)

18

besar. Potensi objek wisata menjadi pendorong kunjungan wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata. Tingkat kunjungan wisatawan sejak awal dibukanya Binahal Indah Resort mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan pada bulan Januari sampai bulan Juli di tahun 2019 pada tabel 3.1 berikut ini .

Tabel 3.1

Jumlah kunjungan wisatawan bulan Januari- Juli Tahun 2019

Bulan Jumlah Wisatawan

(Orang)

JANUARI 250

FEBRUARI 330

MARET 350

APRIL 370

MEI 400

JUNI 650

JULI 800

TOTAL 3.150

Sumber : Pengelola Binahal Indah Resort 2019

Pada tahun 2019 wisatawan yang berkunjung ke Binahal Indah Resort mengalami peningkatan, pengunjung mengalami peningkatan yang signifikan pada saat hari libur nasional, selain itu karena Binahal Indah Resort merupakan objek wisata baru di Sumatera Utara membuat banyak wisatawan penasaran akan objek wisata ini sehingga disaat bukan hari libur nasional masih banyak wisatawan yang berkunjung. Promosi wisata juga semakin gencar dilakukan pengelola Binahal Indah Resort yang membuat wisatawan mancanegara mulai mengenal objek wisata ini.

(31)

3. 3 Sarana Binahal Indah Resort

Sarana wisata merupakan penunjang yang dapat menciptakan rasa menyenangkan yang disertai dengan kemudahan dan pemenuhan kebutuhan wisatawan. Sarana yang disediakan harus disesuaiakan dengan kebutuhan wisatawan di objek wisata. Pada tabel 3.2 dibawah menampilkan sarana yang disediakan pihak pengelola Binahal Indah Resort.

Tabel 3.2

Sarana Binahal Indah Resort

No Uraian Keterangan

1 Area parkir Seluas 500m2

2 Warung 1 bangunan

3 Toilet 2 bangunan

4 Area photo 3 bangunan

5 Camping area Panjang 500m

6 Alat camping 30 tenda kemah

7 Aula 1 bangunan

Sumber : Pengelola Binahal Indah Resort 3. 4 Prasarana Binahal Indah Resort

Prasarana Binahal Indah Resort adalah prasarana umum yang disediakan pihak pengelola kepada wisatawan yang berkunjung. Jalan merupakan aksebelitas menuju destinasi wisata yang menjadi pintu utama menuju objek wisata yang dituju. Jalan menuju objek wisata Binahal Indah Resort masih berbatu sepanjang 2 Km. Prasarana ini masih dikelola langsung oleh pemilik Binahal Indah Resort tanpa campur tangan Pemerintah setempat hal ini membuat pembangunan

(32)

20

menjadi lambat. Kondisi jalan yang berbatu batu menuju BIR membuat wisatawan yang berkunjung menjadi merasa tidak nyaman.

Listrik pada saat ini merupakan bagian yang sangat penting di objek wisata. Seluruh kawasan Binahal Indah Resort sudah dialiri listrik yang bisa memberi penerangan di malam hari. Listrik yang disediaan pihak pengelola cukup bagi wisataawan dengan kekuatan 1200V.

Selain itu pengelola Binahal Indah Resort sudah menyediakan listrik cadangan yang bisa digunakan wisatawan pada saat kondisi listrik padam. Namun hanya beberapa titik yang masih disediakan listrik yang membuat tidak semua wisatawan dapat menggunakan prasarana listrik.

(33)

PEMBAHASAN

4.1 Pengelolaan Sarana dan Prasarana Binahal Indah Resort Sebagai Objek Wisata di Kabupaten Simalungun

Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan dalam semua sektor termasuk pariwisata. Meskipun etimologi sarana dan prasarana memiliki perbedaan, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat penting sebagai alat penunjang keberhasilan suatu proses kegiatan pariwisata yang dilakukan. Sarana wisata merupakan kelengkapan daaerah tujuan wisata yangdiperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya. Daerah tujuan wisata yang memiliki daya tarik wisata yang akan mengundang kehadiran wisatawan yang berkunjung. Sarana dan prasaran objek wisata merupakan salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung. Binahal Indah Resort memiliki banyak sarana dan prasarana wisata namun kurangnya kuantitas dan kualitas dapat mengurangi kenyaman wisatawan. Kurangnya kenyaman dapat mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan di suatu destinasi wisata.

Objek wisata Binahal Indah Resort memiliki potensi yang sangat tinggi karena memiliki pemandangan indah Danau Toba yang merupakan Danau terluas dan terdalam di Asia Tenggara. Udara di Binahal Indah Resort terasa sejuk karena berada dibawah Gunung Sipiso-piso.

Ramainya wisatawan yang sudah datang berkunjung ke objek wisata ini tidak mengimbangi dengan sarana dan prasarana yang disediakan oleh pihak pengelola Binahal Indah Resort. Sarana dan prasarana wisata Binahal Indah Resort masih banyak perlu pengelolaan. Sarana dan Prasarana dimulai dari sarana

(34)

22

area parkir, sarana warung, sarana toilet, sarana area photo, sarana camping area, sarana aula, prasarana jalan, prasarana listrik.

4.1.1 Sarana Area Parkir

Binahal Indah Resort menyediakan lahan parkir yang cukup luas baik untuk mobil dan sepeda motor. Namun lahan parkir masih beralaskan tanah dan juga rerumputan. Lahan parkir yang beralaskan tanah akan menjadi licin pada saat musim penghujan. Pada gambar 4.1 terlihat penataan parkiran mobil dan sepeda motor juga kurang tertata rapi sehingga dapat mengurangi kapasitas parkiran di Binahahal Indah Resort.

Gambar : 4.1 Area parkir yang belum ditata dengan baik Sumber : Saragih 2018

Untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengunjung, saat ini pengelola Binahal Indah Resort lebih menata lapangan parkiran dengan memisahkan antara lapangan parkir sepeda motor dengan mobil maupun Bus agar

(35)

area parkir dapat menampung lebih banyak transportasi wisatawan yang berkunjung ke Binahal Indah Resort seperti pada gambar 4.1.1 dibawah ini.

Gambar : 4.1.1 Lapangan Parkir sudah ditata dengan baik Sumber : Saragih 2019

4.1.2 Sarana Warung

Warung yang berada di Binahal Indah Resort menyediakan berbagai makanan dan minuman. Minuman yang tersedia berupa minuman botol dan minuman coffe saset. Untuk makanan yang disediakan hanya mie instan dan nasi goreng ditambah makanan ringan lainnya. Jumlah warung yang ada di Binahal Indah Resort hanya ada satu sehingga pelayanan yang diberikan kurang maksimal bagi wisatawan.

Fasilitas warung yang ada di BIR juga membutuhkan pengelolaan yang lebih baik lagi. Penambahan variasi makanan dan minuman dan perlunya disediakan makanan tradisional agar wisatawan yang berkunjung dapat

(36)

24

mengetahui dan menikmati kuliner yang khas dari suku Simalungun yang ada di kawasan Binahal Indah Resort. Penambahan jumlah warung atau pelayan di Binahal Indah Resort juga dibutuhkan agar pada saat situasi kunjungan yang ramai pengelola tetap dapat memberi pelayanan yang maksimal bagi wisatawan.

Pada gambar 4.2 terlihat warung di Binahal Indah Resort masih belum dijaga dengan bersih maka dari itu kebersihan di sekitar lokasi warung juga perlu ditingkatkan agar wisatawan yang berkunjung dapat nyaman menikmati makanan dan minuman yang disajikan pengelola.

Gambar 4.2 : Warung Sumber : Saragih 2019

4.1.3 Sarana Toilet

Toilet yang disediakan pengelola Binahal Indah Resort hanya ada dua toilet, dengan jumlah ini toilet sering menjadi permasalahan bagi wisatawan karena pada saat wisatawan yang berkunjung dengan jumlah ramai wisatawan sering mengantri untuk mempergunakan toilet. Kebersihan toilet juga perlu

(37)

diperhatikan pengelola, selain itu perlunya pembedaan toilet wanita dengan pria agar wisatawan merasa nyaman untuk menggunakannya. Ukuran wadah penampung air di toilet juga perlu lebih besar agar dapat menampung air yang lebih banyak karena toilet juga digunakan wisatawan yang menginap untuk tempat mandi. Kondisi Toilet dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah ini.

Gambar 4.3 : Toilet

Sumber : Saragih 2019

Penambahan jumlah toilet serta pembuatan fasilitas tempat khusus untuk mandi di Binahal Indah Resort sangat diperlukan agar menambah kenyamanan wisatawan yang menggunakannya. Dilihat dari jumlah wisatawan, saat ini pihak pengelola dalam tahap peningkatan jumlah toilet dengan penambahan jumlah Toilet yang disediakan serta adanya pembedaan toilet yang khusus digunakan

(38)

26

untuk mandi agar dapat memenuhi kebutuhan bagi wisatawan yang berkunjung yang dapat dilihat pada gambar 4.3.1 dibawah ini.

Gambar 4.3.1 : Pembangunan Toilet Sumber : Sabarta saragih 2019

4.1.4 Sarana Area Foto

Di era dunia digital saat ini berfoto merupakan suatu kebiasaan yang dimiliki bagi setiap individu. Perkembangan media sosial yang sangat pesat membuat area foto merupakan sarana yang mempengaruhi daya tarik bagi wisatawan. Binahal Indah Resort memiliki area foto yang objek utama fotonya dengan background pemandangan indah Danau Toba, namun area foto di Binahal Indah Resort masih kurang diperhatikan oleh pihak pengelola. Hal itu terlihat dengan fasilitas area foto yang disediakan hanya seadanya saja, tanpa adanya fasilitas objek tambahan yang membuat nilai estetika foto wisatawan untuk lebih menarik. Hal itu dapat dilihat pada gambar 4.4, area foto yang disediakan bagi wisatawan hanya bermodalkan papan dan pohon kecildayang tanpa alat dilengkapi pengaman bagi wisatawan yang menggunakannya.

(39)

Gambar 4.4 : Area photo Sumber : Saragih 2019

Pada saat ini Area foto di Binahal Indah Resort masih dalam tahap proses peningkatan. Pembangunan area foto baru mulai dilaksanakan yang terlihat pada gambar 4.4.1, penambahan alat bantu sedang dirancang agar menghindari resiko bagi wisatawan yang berkunjung dan menggunakan area foto. Penyediaan seorang photographer di objek wisata juga sedang dikonsep oleh pengelola agar nuansa foto alam didapatkan lebih maksimal sehingga foto wisatawan mengasilkan foto yang bagus dan dapat memberi kepuasan bagi wisatawan yang berkunjung.

Gambar 4.4.1 : Pembangunan Area foto Sumber : Saragih 2019

(40)

28

4.1.5 Sarana Camping Area

Akomodasi merupakan faktor yang sangat penting dalam Pariwisata, akomodasi merupakan rumah sementara bagi wisatawan yang dalam sejauh dan sepanjang perjalannya. Binahal Indah Resort menawarkan akomodasi bagi wisatawan hanya bentuk perkemahan. Namun sejauh ini fasilitas perkemahan yang disediakan pengelola Binahal Indah Resort masih terbatas, hal itu bisa dilihat dengan jumlah perlengkapan tenda yang tersedia hanya sebanyak 30 tenda yang memuat maksimal 4 orang.

Fasilitas kemah yang khusus keluarga tidak ada disediakan di objek ini yang membuat hanya orang tertentu yang mau menginap di Binahal Indah Resort.

Pada awalnya area perkemahan di Binahal Indah Resort juga masih kurang ditata sehingga banyak pengunjung yang sesuka hati mendirikan tenda kemah yang membuat pengunjung lainnya terganggu seperti terlihat pada gambar 4.5 dibawah, hal ini terjadi karena tidak ada pengarahan dari pihak pengelola untuk memberikan tempat berkemah kepada wisatawan.

Gambar 4.5 : Wisatawan yang mendirikan tenda di tengah Binahal Sumber : Saragih 2019

(41)

Saat ini pengelolaan akomodasi di Binahal Indah Resort dalam proses peningkatan agar menambah kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung.

Dengan menambah persediaan alat kemah untuk wisatawan dan adanya area berkemah yang disediakan khusus untuk wisatawan seperti pada gambar 4.5.1 dibawah, dengan tujuan agar aktivitas wisatawan lain yang berkunjung tidak terganggu.

Gambar 4.5.1 : Penataan area camping Sumber : Saragih 2019

Penyediaan peralatan kemah bagi kelompok atau keluarga juga telah disediakan agar wisatawan yang berkunjung secara berkelompok dapat menikmati langsung suasana berkemah secara bersamaan dengan menggunakan sarana tenda kemah yang besar. Selain itu homestay juga sedang dibangun khusus untuk keluarga yang menginap di Binahal Indah Resort yang tampak pada gambar 4.5.2, agar wisatawan yang berkunjung dapat menginap di Binahal Indah Resort tanpa harus menggunakan sarana tenda kemah.

(42)

30

Gambar 4.5.2 : Pembangunan homestay Sumber : Saragih 2019

4.1.6 Sarana Aula

Sarana aula pada umumnya digunakan wisatawan yang berkunjung dalam bentuk group atau pun keluarga. Aula yang memiliki ukuran besar dapat menampung wisatawan yang berkunjung. Namun aula di Binahal Indah Resort masih sederhana dengan ukuran yang masih kecil seperti pada gambar 4.6 yang hanya bisa menampung wisatawan dengan jumlah yang sedikit. Keindahan alam di Binahal Indah Resort sangat potensial dijadikan wisatawan sebagai tempat pertemuan, namun karena ukuran aula yang masih sederhana sehingga yang pengguna nya masih group yang kecil.

Pengelolaan aula di Binahal Indah Resort sangat diperlukan agar mendukung permintaan fasilitas bagi wisatawan yang berkunjung. Sehingga aktivitas yang dilakukan wisatawan tidak terganggu. Semakin besar aula yang disediakan di objek wisata semakin besar juga minat kunjugan wisatawan untuk berkunjung.

(43)

Gambar 4.6 : Aula

Sumber : Saragih 2019

4.1.7 Prasarana Jalan

Prasarana jalan adalah pintu gerbang menuju objek wisata yang dituju oleh wisatawan. Wisatawan sering dihadapkan dengan persoalan yang tidak sederhana ini,karena menyangkut faktor kenyamanan menuju daerah tujuan wisata.

Infrastruktur jalan kurang mendukung yang masih berbatu batu sepanjang 2 Km membuat pertimbangan bagi wisatawan untuk kembali lagi. Untuk itu dibutuhkan pengelolaan prasarana jalan menuju Binahal Indah Resort agar wisatawan yang berkunjung mengelami jera saat berkunjung ke BIR melainkan menginginkan untuk berkunjung kembali.

Pembangunan prasarana jalan yang sangat banyak berperan yaitu Pemerintah karena membutuhkan pembiayaan yang sangat besar. Selain itu merupakan peran Pemerintah untuk pembangunan infrastruktur Pariwisata.

(44)

32

4.1.8 Prasarana Listrik

Prasarana listrik merupakan yang menyangkut kebutuhan umum di objek wisata. Prasarana listrik di BIR tergolong dalam keadaan baik, karena dapat mengjangkau wisatawan yang berkunjung di Binahal Indah Resort. Adanya beberapa titik sumber listrik yang mempermudah wisatawan untuk memakai.

Untuk menghindari listrik yang padam pengelola menyediakan beberapa sumber listrik cadangan agar area BIR tidak gelap gulita.

4.2 Kendala dan Solusi Pengelolaan Sarana dan Prasara Binahal

Dalam mengelola objek wisata memiliki banyak kendala namun semua kendala pasti memiliki solusi yang bisa menjadi pemecah masalah. Berikut ini beberapa kendala yang dialami pengelola Binahal Indah Resort untuk mengelola sarana dan prasarana:

1. Kurangnya sumber daya manusia sehingga banyak sarana tidak terkelola dengan baik.

2. Kurang berperannya pihak Pemerintah setempat terhadap objek wisata Binahal Indah Resort.

3. Masih kurangnya kesadaran wisatawan akan kebersihan sehingga terlihat banyak sampah berserakan dan menjadi lingkungan di Binahal Indah Resort menjadi kotor.

4. Kurang sesuainya jumlah sarana dengan jumlah kunjungan wisatawan, misalnya di Bulan Juli 2019 wisatawan yang berkunjung rata-rata 200 orang namun toilet yang tersedia hanya ada 2 bangunan.

5. Terbatasnya dana dari pemilik Binahal Indah Resort untuk menambah dan meningkatkan sarana dan prasarana.

(45)

Dari kendala diatas ada beberapa solusi yang dilakukan pengelola Binahal Indah Resort yaitu sebagai berikut:

1. Melaksanakan pelatihan kepada pengelola untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian sumber daya manusia di Binahal Indah Resort.

2. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan Pemerintah Daerah Simalungun dalam penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana di Binahal Indah Resort.

3. Membuka kesempatan kerjasama kepada investor untuk penyediaan sarana dan prasarana di Binahal Indah Resort, misalnya pembangunan dan pengelolaan kolam renang di Binahal Indah Resort.

4. Membuat perencanaan pembangunan sarana dan prasarana secara bertahap sesuai dengan kemampuan finansial pemilik Binahal Indah Resort.

(46)

34 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Binahal Indah Resort merupakan objek wisata baru yang memiliki potensi sangat besar untuk menjadi salah satu objek wisata di Kabupaten Simalungun.

Binahal Indah Resort membuat keindahan dengan memanfaatkan keindahan alam yaitu Danau Toba. Meskipun memiliki daya tarik yang kuat jika tidak didukung dengan sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai, maka destinasi ini nantinya akan kurang diminati oleh wisatawan.

Binahal Indah Resort menyediakan sarana dan prasarana umum yaitu:

prasarana jalan menuju Binahal Indah Resort, prasarana listrik, sarana tempat parkir yang luas, sarana warung, sarana kamar mandi, sarana tempat ber-foto, tempat berkemah dan aula yang bisa digunakan melaksanakan acara . Berbagai sarana dan prasarana tersebut masih banyak perlu pengelolaan yang serius serta berkelanjutan, baik dipenambahan jumlah maupun peningkatan kualitas sarana dan prasarana yang disediakan.

Pentingnya pengelolaan agar sarana dan prasarana yang ada di objek wisata Binahal Indah Resort menjadi lebih baik lagi dan dapat meningkatkan kenyamanan wisatawan yang berkunjung. Dengan meningkatnya kenyamanan wisatawan maka jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Binahal Indah Resort juga akan semakin meningkat.

(47)

5.2 Saran

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis memberikan saran yang diharapkan dapat membantu atau berguna bagi pihak pengelola agar dapat membenahi dan meningkatan segala fasilitas yang sudah ada di detinasi wisata Binahal Indah Resort. Serta penulis berharap dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memajukan destinasi wisata ini kedepannya. Adapun beberapa saran yang diberikan penulis, yaitu:

1. Pengelolaan sarana dan prasarana Binahal Indah Resort sebagai objek wisata harus melibatkan banyak pihak yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, yaitu masyarakat sekitar dan pihak pemerintah maupun pihak swasta.

2. Meningkatkan pengelolaan seluruh sarana dan prasarana yang sudah ada di Binahal Indah Resort ini baik dalam jumlah maupun kualitas agar dapat menambah kenyamanan dan jumlah kunjungan wisatawan.

3. Menambahkan beberapa sarana pendukung yang belum ada seperti:

penginapan sederhana tanpa harus berkemah serta menambahkan kolam renang yang menghadap langsung ke Danau Toba, karena dengan luasnya Binahal Indah Resort memungkinkan membuat kolam renang yang akan menambah minat wisatawan untuk berkunjung.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pengunjung agar pengunjung kembali lagi ke destinasi wisata ini, seperti keramahtamahan terhadap pengunjung dan memberikan informasi kepada pengunjung.

(48)

36

5. Menambahkan prasarana angkutan umum menuju Binahal Indah Resort agar wisatawan lebih mudah untuk mengjangkaunya.

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Marpaung, Happy. 2000. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung: Alfabeta Bandung

Pendit, Nyoman S. 2002. Pengantar Ilmu Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita Peraturan Pemerintah No.24 Tahun1979.1979. Tentang Penyerahan Sebagian

Urusan Pemerintah Sebagian Urusan Pemerintah Dalam Bidang Kepariwisataan Kepada Daerah Tingkat, Jakarta Pusat.

Ridwan,Mohammad. (2012), Perecanaan dan Pengembangan Pariwisata. PT SOFTMEDIA: Medan.

Undang-Undang No.9 Tahun 1990,1990. Tentang Kepariwisataan. Jakarta Pusat.

Undang-Undang No.10 Tahun 2009,2009. Tentang Kepariwisataan. Jakarta Pusat.

Yoeti, A Oka. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa Bandung

Gambar

Gambar 3.1  : Pemilik Binahal Indah Resort  Sumber  : Jadingot Girsang 2018
Gambar  : 4.1 Area parkir yang belum ditata dengan baik  Sumber  : Saragih 2018
Gambar   : 4.1.1  Lapangan Parkir sudah ditata dengan baik  Sumber  : Saragih 2019
Gambar 4.2  : Warung  Sumber  : Saragih 2019
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan kawasan wisata Pantai Pa’badilang yangakan berjalan dengan baik apabila sarana dan prasarana wisata tersebut cukup tersedia dan dalam kondisi yang baik,

Daerah penelitian berada di Kota Banjarmasin di semua titik objek wisata tentang sarana dan prasarana, yaitu: Pasar Terapung Kuin, Pasar Terapung Tandean, Masjid Sultan

Data yang diperoleh berupa daya tarik wisata, askesibilitas, sarana dan prasarana, promosi dan interakasi antar objek wisata religi dikumpulkan melalui observasi,

Setelah dilakukan perhitungan mengenai pengaruh daya tarik wisata terhadap keputusan berkunjung ke Objek Wisata Alahan Panjang Resort Danau Diatas Kabupaten Solok

Eko Ardina Kurniawan. Kajian Permainan dan Sarana Prasarana Outbound di Objek Wisata Linggo Asri Kabupaten Pekalongan Tahun 2015. Skripsi Jurusan pendidikan Jasmani Kesehatan

Keadaan sarana dan prasarana yang ada pada objek-objek wisata di Surabaya sudah cukup baik namun masih ada fasilitas sarana dan prasarana yang masih perlu perbaikan untuk kenyamanan

Adapun hasil dari penelitian ini yaitu kondisi sarana dan prasarana objek wisata Taman Hutan Raya Bung Hatta Padang berada dalam kondisi baik yang diuraikan berdasarkan

Penilaian terhadap objek wisata Bumi Kedaton Resort ini sangat diperlukan untuk mengetahui nilai ekonomi dari objek wisata yang melibatkan pengunjung sebagai penilai, maka