• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP .1 TUGAS

Dalam dokumen Bahan Geomigas Unhas (Halaman 124-131)

GEOLOGI MINYAK BUMI DI INDONESIA X.1 PENDAHULUAN

X.3 PENUTUP .1 TUGAS

Setelah membahas materi tentang Geologi Minyak dan Gasbumi di Indonesia,

selanjutnya mahasiswa ditugaskan untuk mencari atau melengkapi informasi tentang cekungan-cekungan minyak di wilayah Indonesia. Tugas ini dikerjakan secara kelompok dan masing-masing kelompok diminta presentasi singkat tentang

tugasnya masing-masing pada pertemuan berikutnya.

X.3.2 DAFTAR PUSTAKA

Hadipandoyo, S., 2007, Kuantifikasi Sumber Hidrokarbon Indonesai, Pusat Penelitian & Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi, LEMIGAS,

Jakarta.

Harsono, A., 1997, Pengantar Evaluasi Log, Schlumberger data services, kuningan, Jakarta.

Koesoemadinata, R.P., 1980, Geologi Minyak Dan Gas Bumi Jilid 1 dan 2, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

EVALUASI

Sebagai seorang mahasiswa yang nantinya akan menjadi seorang geofisikawan sangat membutuhkan pemahaman yang luas tentang alam semesta diantaranya adalah bagaimana proses terakumulasinya minyak dan gas bumi dibawah permukaan. Tentu saja untuk terjun dalam industry yang bergerak dalam bidang perminyakan dan gas bumi mahasiswa dituntut untuk memiliki keterampilan dilapangan selain itu keterampilan dalam bekerja sama dalam suatu tim. Pengetahuan tentang minyak dan gasbumi sudah barang tentu menjadi syarat yang sangat penting. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang handal dibidang yang akan digeluti, mahasiswa akan cepat terserap dalan dunia kerja.

Pengetahuan yang diperoleh dalam proses perkuliahan sebaiknya diikuti dengan kerja praktek pada bidang yang betul-betul diminati, sehingga akan nampak jelas bagaimana dan dimana pemanfaatan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di kampus. Dengan demikian mahasiswa akan lebih termotifasi dalam belajar terutama dalam menyelesaikan tugas akhir. Salah satu cara yang baik untuk meningkatkan motifasi belajar mahasiswa adalah dengan jalan memberikan gambaran yang nyata tentang bagaimana dan dimana ilmu dan keterampilan mereka akan dibutuhkan.

Untuk mencapai suatu keberhasilan memang harus dengan kerja keras dan kedisiplinan yang tinggi, karena bagaimanapun baiknya struktur mata kuliah yang telah dirancang kalau tidak dibarengi dengan belajar keras dan disiplin yang tinggi maka kita akan jauh dari apa yang diharapkan. Belajar dalam hal ini bukan sekedar ingin lulus saja tapi lebih dari itu yakni meningkatkan potensi diri dan memiliki daya saing yang tinggi. Untuk itu tidak ada kata berhenti belajar, yang ada adalah menjaga motifasi dan terus mengejar pengetahuan serta meningkatkan keterampilan. Untuk menunjang kegiatan tersebut maka materi-materi perkuliahan akan selalu di perbaharui sesuai dengan perkembangan dan tuntutan dunia kerja.

PENUTUP

Minyak bumi, gas alam, dan batu bara berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk hidup, sehingga disebut bahan bakar fosil. Proses pembentukannya memerlukan waktu yang sangat lama sehingga termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Minyak bumi sering disebut dengan emas cair karena nilainya yang sangat tinggi dalam peradaban modern. Pertanian, industri, transportasi, dan sistem-sistem komunikasi sangat bergantung pada bahan bakar ini, sehingga berpengaruh pada seluruh kegiatan kehidupan suatu bangsa.

Minyak bumi dan gas alam merupakan sumber utama energi dunia, yaitu mencapai 65,5%, selanjutnya batubara 23,5%, tenaga air 6%, serta sumber energi lainnya seperti panas bumi (geothermal), kayu bakar, cahaya matahari, dan energi nuklir. Negara yang mempunyai banyak cadangan minyak mentah (crude oil), menempati posisi menguntungkan, karena memiliki banyak persediaan energi untuk keperluan industri dan transportasi, disamping pemasukan devisa negara melalui ekspor minyak. Minyak bumi disebut juga petroleum (bahasa Latin: petrus = batu; oleum = minyak) adalah zat cair licin, mudah terbakar dan sebagian besar terdiri atas hidrokarbon. Kandungan hidrokarbon dalam minyak bumi berkisar antara 50% sampai 98%. Sisanya terdiri atas senyawa organik yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang.

Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan gas bumi, yaitu:

(1) Teori Biogenetik (Teori Organik)

Menurut Teori Biogenitik (Organik), disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk dari beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati dan tertimbun di bawah endapan Lumpur. Endapan Lumpur ini kemudian dihanyutkan oleh arus sungai menuju laut, akhirnya mengendap di dasar lautan dan tertutup Lumpur dalam jangka waktu yang lama, ribuan dan bahkan jutaan tahun. Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi, dan tekanan lapisan batuan di atasnya, maka binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati tersebut berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas.

(2) Teori Anorganik

Menurut Teori Anorganik, disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk akibat aktivitas bakteri. Unsur-unsur oksigen, belerang, dan nitrogen dari zat-zat organik yang terkubur akibat adanya aktivitas bakteri berubah menjadi zat seperti minyak yang berisi hidrokarbon.

(3) Teori Duplex

Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik. Teori Duplex yang banyak diterima oleh kalangan luas, menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati. Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal dari materi nabati.

Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan Lumpur berubah menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock). Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang disebut dengan perangkap (Trap).

Dalam suatu perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2) minyak dan air, (3) gas dan air. Jika gas terdapat bersama-sama dengan minyak bumi disebut dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut Non Associated Gas. Karena perbedaan berat jenis, maka gas selalu berada di atas, minyak di tengah, dan air di bagian bawah. Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka minyak bumi digolongkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable). Untuk itulah maka pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita ketahui.

Berdasarkan model OWEM (OPEC World Energy Model), permintaan minyak dunia pada periode jangka menengah (2002-2010) diperkirakan meningkat sebesar 12 juta barel per hari (bph) menjadi 89 juta bph atau tumbuh rata-rata 1,8% per tahun. Sedangkan pada periode berikutnya (2010-2020), permintaan naik menjadi 106 juta bph dengan pertumbuhan sebesar 17 juta bph,(Sumber:http://dtwh2.esdm.go.id/dw2007/). Hal inilah yang menjadi dasar betapa pentingnya pengetahuan dan kajian tentang geologi minyak dan gas

minyak sampai pada kegiatan eksplorasi yang merupakan bagian yang sangat penting dalam hal mendukung terpenuhinya kebutuhan akan minyak dan gas bumi.

Dalam kegiatan eksplorasi migas salah satu metode yang biasanya digunakan ialah metode-metode geofisika yang digunakan untuk studi pendahuluan dalam eksplorasi minyak dan gas bumi misalnya metode gravitasi. Studi pendahuluan tersebut bertujuan untuk mengetahui daerah – daerah penyebaran cekungan serta ketebalan sedimen dalam cekungan tersebut. Eksplorasi minyak bumi selalu diawali dengan penentuan ketebalan serta penyebaran batuan sedimen karena berdasarkan pembentukannya minyak bumi akan selalu terakumulasi dengan batuan sedimen. Pada umumnya semakin tebal dan luasnya suatu lapisan sedimen, maka kemungkinan ditemukannya minyak bumi akan semakin besar. Hal ini disebabkan karena pada umumnya semakin tebal lapisan sedimen, maka semakin banyak formasi yang dapat bertindak sebagai batuan reservoir maupun sebagai batuan induk ( Koesoemadinata, 1980).

Mengingat begitu pentingnya kedudukan ilmu geofisika dalam hal mendukung kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi maka sebagai mahasiswa geofisika sangat perlu mengambil mata kuliah ini sebagai langkah untuk mendapatkan pemahaman tentang geologi minyak dan gas bumi. Selain itu mahasiswa diharapkan melakukan kegiatan magang atau kerja praktek sebagai tindak lanjut untuk mendapatkan pengalaman langsung dibidang industry migas.

Seiring berjalannya waktu maka teknologi di bidang perminyakan terutama dalam hal kegiatan eksplorasi dan eksploitasi juga ikut berkembang. Untuk itu diharapkan agar pengetahuan di bidang ini juga terus dikembangkan dan dimutahirkan agar sejalan dengan kebutuhan pasar sehingga bukan tidak mungkin hal itu yang bisa menjadi bekal bagi lulusan geofisika untuk berkiprah diluar kampus nantinya. Semoga dengan tersedianya bahan ajar ini bisa turut membantu memperlancar kegiatan belajar mengajar khususnya pada mata kuliah Geologi Minyak dan Gas Bumi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1981, Geofisika Eksplorasi Terbatas, Pendidikan dan Pelatihan Geofisika Terbatas, Bandung, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Fagan, A., 1991. An Introduction To The Petroleum Industry. Government of

Newfoundland And Labrador. Department of Mines And Energy.

Hadipandoyo, S., 2007, Kuantifikasi Sumber Hidrokarbon Indonesia, Pusat Penelitian & Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi, LEMIGAS, Jakarta.

Hardjono, A., 2007. Teknologi Minyak Bumi, Cetakan kedua, Yogyakarta: UGM Press.

Harsono, A., 1997, Pengantar Evaluasi Log, Schlumberger data services, kuningan, Jakarta.

Hasan, A., 1985. Gas and Oil Separation and Process, PT. TRIEC.

Hasan, M. A., 2008, Pemodelan Zona Subduksi Dan Struktur Bawah Permukaan Jawa Timur Berdasarkan Kajian Anomali Gravitasi, Bandung.

Koesoemadinata, R.P, 1978, Geologi Minyak dan Gas Bumi, Bandung, Jilid 1 dan 2. Penerbit ITB.

Magetsari, N. A.,-, Geologi Fisik, Bandung, Penerbit ITB.

Subroto, E.A., 1993, Penggunaan Geokimia Petroleum Dalam Eksplorasi

Migas, Laboratorium Geokimia, Jurusan Teknik Geologi, Fakultas

Teknologi Mineral, ITB Bandung.

Telford, W. M., Geldart, L.P., Sheriff, R.E., Keys D.A., 1979. Applied Geophysics 1 edition. Cambridge University Press.

Telford, W. M., Geldart, L.P., Sheriff, R.E., Keys D.A., 1990. Applied Geophysics 2 edition. Cambridge University Press.

Widianto, E.,2008, Penentuan Konfigurasi Struktur Batuan Dasar dan Jenis Cekungan dengan Data Gayaberat serta Implikasinya pada Target Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi di Pulau Jawa, Disertasi S-3 ITB, Bandung.

Undang-Undang No. 44 Prp. Tahun 1960 Tentang : Pertambangan Minyak Dan Gas Bumi

Yohanes, M, 1991, Pengantar Geologi Dan Eksplorasi Minyak Dan Gas Bumi, PPT MIGAS Cepu.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dalam dokumen Bahan Geomigas Unhas (Halaman 124-131)