• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urutan Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi

Dalam dokumen Bahan Geomigas Unhas (Halaman 100-108)

EKSPLORASI MINYAK DAN GAS BUMI

IX.2 URAIAN BAHAN PEMBELAJARAN .1 Pengertian Eksplorasi

IX.2.2 Urutan Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi

Dalam eksplorasi minyak dan gas bumi tidak dibedakan antara survey pendahuluan atau prospeksi dan eksplorasi sebagaimana dalam bidang pertambangan. Yang diartikan eksplorasi minyak dan gas bumi dalam industry minyak adalah semua kegiatan dari permulaan sampai akhir dalam usaha penemuan dan penambahan cadangan minyak dan gasbumi yang baru. Eksplorasi mencakup semua kegiatan yang merupakan bagian integral dalam usaha pemcarian minyak bumi termasuk pemboran.

Urutan suatu operasi eksplorasi adalah sebagai berikut :

 Perencanaan eksplorasi (exploration palnning)  Operasi survey lapangan

 Pengembangan dan reevaluasi daerah

Bersamaan dengan dilakukannya urutan operasi eksplorasi, juga dilakukan pengkajian dan evaluasi secara terus-menerus oleh suatu kelompok studi yang menunjang eksplorasi dan yang menyarankan berbagai garis kebijaksanaan dalam bidang eksplorasi.

IX.2.2.1 Perencanaan Eksplorasi

Suatu eksplorasi untuk minyak dan gas bumi haruslah direncanakan sebaik-baiknya dengan memperhitungkan untung rugi dan juga efisiensi dan ekonomi dari eksplorasi tersebut. Dewasa ini sering dilakukan perencanaan jaringan yang menggambarkan garis-garis operasi dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya beserta jadwal waktu yang keseluruhanya merupakan jaringan. Hal ini perlu untuk saling mengecek efisiensi dan kelancaran kerja. Perencanaan eksplorasi meliputi beberapa hal, antara sebagai berikut :

 Pemilihan Daerah Eksplorasi

Pemilihan daerah eksplorasi juga berhubungan dengan permintaan daerah kuasa pertambangan yang berlaku terutama pada perusahaan minyak asing. Namun perusahaan Negara pun harus mengajukan permintaan daerah yang akan di eksplorasi. Secara umum, pemilihan daerah eksplorasi untuk perusahaan bersifat internasional ataupun multinasional tergantung dari Negara atau tempat dilakukannya eksplorasi dan apakah daerah eksplorasi di lepas pantai ataukah di daratan dan sebagainya. Hal ini selalu menyangkut keadaan geologinya sendiri yang memungkinkan terdapatnya minyak bumi, menyangkut pula kestabilan politik dan daerah pemasaran. Karena hal ini sering menentukan berhasil atau tidaknya rencana yang telah dibuat. Beberapa dasar pemilihan daerah eksplorasi adalah keadaan Geologi,keadaan Ekonomi, serta keadaan social politiknya.

Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan meliputi geologi regional yang menyangkut studi komparatif atau perbandingan dengan daerah geologi lainnya yang telah terbukti produktif. Studi ini mempertimbangkan formasi yang biasa dijadikan sasaran eksplorasi, struktur yang dapat bertindak sebagai perangkap dan seterusnya serta juga memperhatikan feasibility studies yaitu suatu studi mengenai kemungkinan tercapainya sasaran eksplorasi tersebut. Selain itu

studi pendahuluan juga meliputi pembuatan rencana eksplorasi. Studi geologi regional meliputi ketebalan dan Penyebaran Sedimen, statigrafi regional, tektonik dan Sejarah Geologi.

IX.2.2.2. OPERASI EKSPLORASI

Dalam tahapan operasi eksplorasi ini selain metoda dan teknik penyelidikan geologi juga meliputi beberapa hal lain yaitu organisasi dan personalia, peralatan dan fasilitas serta anggaran belanja.

Secara umum tahap operasi eksplorasi dapat dibagi sebagai berikut :

 Penyelidikan Sepintas Lalu

Suatu survey sepintas lalu dimaksudkan supaya dalam waktu yang singkat didapatkan gambaran keadaan geologi yang luas sehingga dapat dipilih beberapa daerah untuk dilakukan penelitian secara lebih mendetail. Dalam survey sepintas lalu ini, seringkali perusahaan dikejar waktu, sebab seringkali sebagian daerah harus diserahkan kembali dalam waktu tertentu. Dengan demikian tentu dalam jangka waktu yang pendek itu perusahaan harus bisa menentukan daerah mana yang akan dikembalikan dan daerah mana yang akan dipertahankan. Untuk itu operasi harus dilakukan secepat mungkin dengan menggunakan fasilitas modern dan juga berbagai studi yang meluas. Operasi yang dilakukan pada taraf sepintas lalu ini antara lain pemotretan dari Udara, pemetaan Geologi Permukaan misalnya pengukuran penampang stratigrafi dan pemetaan struktur, penyelidikan geofisika yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran keadaan bawah permukaan.

Survey Detail

Tujuan Survey detail adalah untuk menentukan adanya tutupan, besar kecilnya tutupan secara areal atau secara vertical serta bentuk perangkap secara lebih teliti sehingga langsung diapat ditentukan titik lokasi pemboran ekplorasi. Dari survey detail ini dapat dilakukan perkiraan volum minyak yang bisa diharapkan secara maksimal. Metode yang sampai sekarang dipergunakan adalah Survey Geologi Permukaan, Survey Seismic, survey Gravitasi Detail serta Pemboran Stratigrafi.

Operasi eksplorasi selain beberapa metode yang dilakukan diatas juga meliputi hal- hal sebagai berikut :

b) Peralatan dan Fasilitas c) Anggaran belanja

IX.2.2.3 PENILAIAN DAN PROGNOSIS PROSPEK

 Penilaian

Hasil survey mendetail dikerjakan dan disusun menjadi suatu laporan dan harusnya menghasilkan prospek pula untuk dilakuakan pemboran eksplorasi. Semua prospek dikemukakan oleh ahli geofisika kepala dan ahli geologi kepala yang kemudian dinilai bersama dengan manager eksporasi. Penilaian dilaksanakan deri berbagai segi, antara lain : segi geologi, segi ekonomi, segi logistic dan kesampaian daerah.

 Prognosis

Yang dimaksud dengan Prognosis adalah rencana pemboran secara terperinci serta ramalan mengenai apa yang akan ditemui waktu pemboran dan pada kedalaman berapa. Prognosis ini meliputi lokasi yang tepat, kedalaman terakhir, latarbelakang geologi, objektif dan lapisan reservoir yang diharapkan, kedalaman puncak formasi yang akan ditembus, serta jenis survey lubang bor yang akan dilaksanakan.

Dalam prognosis ini para ahli geologi harus bekerjasama dengan bagian exploitasi dan bagian pemboran. Dalam hal ini para ahli geologi juga harus dapat meramalkan antara lain :

 Kedalaman terdapatnya kehilangan sirkulasi  Kedalaman terdapatnya gas tekanan tinggi

 Kedalaman terdapatnya pemasukan air yang besar.  Acara Pemboran Lubang Kosong

Acara pemboran lubang kosong (Dry-hole program) adalah suatu program yang menitikberatkan pemboran khusus untuk mendapatkan data geologi secara luas, tetapi dengan harapan bahwa salah satu daripada pemboran akan menghasilkan minyak. Jadi tujuannya adalah mendapatkan data geologi.

IX.2.2.4 PEMBORAN EKSPLORASI

Pemboran explorasi juga sering disebut sebagai suatu Wildcat. Wildcat atau sumur eksplorasi adalah sumur yang dibor untuk menentukan apakah terdapat minyak atau gas di suatu tempat yang sama sekali baru. Jika sumur eksplorasi menemukan minyak atau gas, maka beberapa sumur konfirmasi (confirmation well) akan dibor di beberapa tempat yang berbeda di sekitarnya untuk memastikan apakah kandungan hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan. Pemboran explorasi merupakan puncak seluruh kegiatan explorasi akan tetapi pemboran explorasi ini tetap merupakan pekerjaan geologi. Tugas seorang ahli geologi jaga sumur ini antara lain adalah :

Memeriksa keratan sumur serta memplotnya dalam suatu log litologi. Menentukan batas formasi yang telah dicapai pada waktu pemboran. Menentukan pengambilan inti dan sebagainya.

Menyaksikan pelaksanaan penglogan listrik oleh perusahaan jasa teknik. Mengadakan analisa terhadap log listrik, log litologi untuk penentuan zona-zoa yang diharapkan menghasilkan minyak.

Penentuan selang-selang yang harus dilakukan perforasi dan pengujian akan adanya minyak dan gas bumi.

Hasil suatu pemboran eksplorasi itu dapat digolongkan sebagai berikut :  Penemuan baru (Discovery) : misalnya sumur yang memproduksi minyak

secara menguntungkan, sumur yang menghasilkan minyak secara tidak menguntungkan, dan sumur gas. Untuk mengetahui besar kecilnya penemuan produksi yang didapatkan dari suatu sumur, dilakukan suatu pengujian produksi yang dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama. Jika kita mendapatkan suatu sumur minyak yang tidak komersiil, dapat berarti bahwa setidak-tidaknya suatu formasi tertentu telah terbukti mengandung minyak. Tidak komersilnya suatu sumur dapat disebabkan oleh berbagai factor, seperti tipisnya reservoir, kurangnya permeabilitas ataupun juga lokasinya yang kurang tepat. Oleh karena itu, dengan mempelajari geologi serta berbagai factor penyebab terdapatnya minyak bumi, suatu prospek yang baru dapat diharapkan untuk mendapatkan minyak yang bersifat produktif.

 Lubang kosong atau lubang kering (Dry hole) yang bersifat :

- Lubang sumur yang memperlihatkan tanda-tanda adanya gas dan minyak

- Sumur yang kering sama sekali - Kegagalan mekanik

Suatu sumur kosong tidaklah diartikan suatu kegagalan. Seringkali suatu lubang kosong memperlihatkan terdapatnya tanda-tanda minyak dan gas. Hal ini sangat dapat memberi dorongan untuk meneruskan explorasi. Beberapa kemungkinan penyebabnya adalah sebagai berikut :

- Gagal untuk mengenal adanya zona-zona minyak dan gas di dalam sumur tersebut.

- Posisi perangkap telah bergeser atau jalanya pemboran telah menggeser.

- Tidak ada minyak dan gas dalam perangkap. - Tidak ada perangkap reservoir

Dapat saja kita meleset dalam meramalkan penyebaran batuan resorvir. Hilangnya perangkap reservoir dapat disebebkan oleh :

- Perubahan fasies batuan reservoir menjadi batuan non reservoir - Tidak ada perangkap pada lokasi pemboran

- Kecerobohan dalam pemetaan dan penentuan lokasi - Adanya sesar naik

- Salah penentuan lokasi  Kegagalan Mekanik

Seringkali kegagalan explorasi tidak dapat mencapai objektifnya, disebabkan karena kegagalan mekanik misalnya :

- Serpih yang terus menerus mengembang - Peledakan lubang sumur

- Bor terus menerus terjepit dan patah sehingga pemboran tidak bisa dilaksanakan.

Selain hal-hal yang telah diuraikan di atas masih ada hal lain yang juga penting dalam mendukung tahapan ini yaitu adanya laporan tentang kegiatan pemboran eksplorasi yang telah dilakukan. Laporan ini berupa hasil geologi

yang dicapai oleh pemboran dan juga berita acara pemboran oleh ahli teknik pemboran. Bagian laporan itu menyangkut antara lain :

- Nama sumur dan alasan untuk melakukan pemboran dilokasi itu - Letak geologi regional serta geologi local

- Statigrafi yang didapatkan berdasarkan pemboran - Interpretasi struktur pengukuran dari pemboran

- Data laboratorium serta hasil analisa dari semua jasa teknik

- Diskripsi lengkap dari sumur pemboran dan berbagai contoh Lumpur.

IX.2.2.5 PENGEMBANGAN DAN REEVALUASI

Jika suatu lapangan minyak ditemukan, maka haruslah direncanakan pengemabangannya untuk diexploitasi, sebelum penemuan lapangan baru ini diserahkan pada bagian eksploitasi, maka bagian explorasi harus menentukan batas lapangan dengan suatu rencana pemboran semi ekplorasi.

Geologi Produksi

Tugas seorang ahli geologi produksi pada umumnya adalah :

- Menentukan bentuk geometrid an kelangsungan lapisan reservoir yang produktif dan mengandung minyak.

- Bersama-sama ahli tekhik reservoir membantu menentukan besar cadangan atau jenis cadangan yang didapatkan dari lapangan itu.

- Membantu menentukan lokasi pemboran pengembangan

- Mencari akumulasi baru secara extensive atau penerusan dari lapangan yang sedang diexploitasikan sebagai akibat penentuan bentuk geometri lapisan reservoir, dengan memproyeksikannya kejalur luar daerah yang diketahui.

 Reevaluasi Daerah

Hasil suatu acara pemboran explorasi memberikan tambahan data yang berharga dan jelas harus dipelajari serta ditambahkan pada data yang telah ada untuk mengadakan reevaluasi.

Beberapa daerah tertentu dapat menarik minat orang kembali dan suatu rencana eksplorasi dan penyeledikan geologi yang lebih mendetail dapat disusun. Mungkin pula daerah explorasi atau sebagian daripadanya dikesampingkan karena tak ada harapan ditemukannya minyak. Maka ini memberikan harapan untuk menemukan ladang minyak yang baru. Berbagai

studi dilakukan terus menerus sementara pemboran explorasi ini pun dilaksanakan secara rutin.

Dengan bertambahnya data pemboran, pengertian serta teknik korelasi lebih baik dan interpretasi geologi daerah menjadi lebih halus. Hasil studi dan research dapat diintegrasikan menjadi suatu basin studi. Dengan demikian hasil suatu usaha explorasi selain menghasilkan minyak bumi yang penting bagi perkembangan ekonomi juga menghasilkan sumbangan besar terhadap ilmu pengetahuan

IX.3 PENUTUP

IX.3.1 SOAL LATIHAN

1. Dalam hal perencanaan eksplorasi ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Jelaskan tahapan-tahapan tersebut!

2. Kegiatan ekplorasi merupakan kegiatan yang membutuhkan biaya besar. Untuk itu diperlukan pertimbangan yang matang dalam hal pemilihan daerah yang akan dieksplorasi. Jelaskan factor apa saja yang harus dipertimbangkan dalam tahapan pemilihan daerah eksplorasi.

3. Kita tahu bersama bahwa metoda geofisika sangat penting dalam ikut menentukan kesuksesan suatu kegiatan eksplorasi migas. Cari satu contoh kasus dimana penggunaan salah satu metode geofisika menjadi bagian dalam kegiatan eksplorasi migas.

IX.3.2 DAFTAR PUSTAKA

http://www.wikipedia.co.id/eksplorasi_minyak_bumi.htm

Kartyoso, S,.1999, .Migas dan Usaha Migas Hupmas Pertamina.

Koesmadinata, P., 1980, Geologi Minyak dan Gas Bumi Edisi Kedua Jilid 1,

BAB X

GEOLOGI MINYAK BUMI DI INDONESIA

Dalam dokumen Bahan Geomigas Unhas (Halaman 100-108)