• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN PEMBAHASAN

C. Penyajian Data Guru 2

Peneliti merangkum data observasi yang akan disajikan pada bagian ini. Peneliti menggunakan kode data observasi seperti berikut. Kode observasi yang dibuat oleh peneliti diawali dengan huruf O dan diikuti dengan tiga angka. Ketiga angka secara berurutan masing-masing merupakan urutan pertemuan, urutan kegiatan dalam satu pertemuan, dan kode untuk guru. Sebagai contoh kode O.1.1.2 merupakan kode untuk observasi pertemuan pertama, urutan kegiatan pertama yang dilakukan oleh guru kedua. Rangkuman kode data observasi secara lengkap dapat dilihat pada bagian Lampiran E. Berikut disajikan deskripsi data observasi sebanyak tiga pertemuan yang dilakukan oleh guru 2.

a) Pertemuan 1 (Jumat, 6 Maret 2020)

Pada pertemuan pertama, guru masuk kelas dan meletakkan buku di meja guru. Guru lekas berdiri di samping meja guru untuk bersiap melakukan kegiatan berikutnya. Guru bersama peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan salah satu peserta didik menjadi dirigen dan diiringi dari pusat sekolah sebelum pembelajaran jam pertama dimulai. Guru dan peserta didik mengucapkan salam ABITA (Aku Bangga Indonesia Tanah Airku). Guru kembali ke meja guru kemudian duduk untuk melakukan kegiatan berdoa, membaca Al-Quran,

dan literasi. Serangkaian kegiatan sebelum pembelajaran telah selesai dan guru bertanya kepada peserta didik siapa yang piket dan mengecek kehadiran peserta didik. Peserta didik membantu guru menyebutkan peserta didik yang tidak masuk pada pertemuan pertama. Guru mengingatkan kepada peserta didik agar mengisi jurnal literasi dan meminta tanda tangan kepada guru yang merupakan wali kelasnya.

Guru menuju papan tulis dan menuliskan judul materi yang akan dibahas yaitu bangun ruang sisi datar. Guru meminta peserta didik untuk menyiapkan LKS dan buku paket matematika. Guru juga menyampaikan halaman agar peserta didik membuka materi bangun ruang sisi datar yang terdapat pada LKS dan buku paket. Guru belum menyampaikan kepada peserta didik mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan pertama, namun guru menyampaikan bahwa bangun ruang sisi datar merupakan materi yang akan dibahas. (O.1.1.2).

Guru mulai membahas materi dengan mengajukan pertanyaan mengenai pengetahuan awal bangun ruang sisi datar yang sudah diketahui oleh peserta didik. Beberapa peserta didik menjawab pertanyaan tersebut. Kegiatan tersebut dapat dilihat pada cuplikan video berikut ini. (O.1.2.2)

G : Bangun ruang sisi datar, apa yang kamu tahu dari bangun ruang sisi datar? Bangun ruang sisi datar.

G : Memiliki ruang.

S : Bangun tiga dimensi yang memiliki ukuran volume.

G : Merupakan bangun tiga dimensi. Kemudian, ada lagi? Memiliki ukuran yang pasti, ada volumenya. Kemudian?

S : Bangun yang dibatasi sisi-sisi datar.

G : Nah, memiliki sisi datar. Jadi bangunan itu dikelilingi oleh sisi datar. Kamu tahu bangun ruang itu tadi mempunyai volume, sisinya datar yang mengelilingi.

Guru bertanya kepada peserta didik mengenai contoh yang termasuk bangun ruang sisi datar. Peserta didik menjawab pertanyaan kurang tepat saat membahas contoh-contoh bangun ruang sisi datar. Penjelasan contoh bangun ruang sisi datar dapat dilihat pada cuplikan ini.

G : Kira-kira contohnya apa bangun ruang sisi datar? S : Kubus, balok.

G : Kubus, balok, kemudian? S : Prisma, limas.

G : Limas, kemudian? Prisma, ada lagi? S : Tabung. (O.1.3.2).

G : Tabung? Nah, tabung itu ada sisi datarnya, tetapi, apa? S : Lingkaran.

G : Lingkaran itu apasih bangunnya? S : Lengkung.

G : Lengkung. Berarti nanti tabung masuk bangun ruang sisi lengkung. Tidak datar.

Guru menggali informasi yang dimiliki peserta didik dan sekali guru bergurau dengan peserta didik. (O.1.4.2). Guru mengambil alat peraga berupa benda nyata yaitu rubik dari meja guru. Peserta didik diminta untuk mengamati rubik yang dipegang oleh guru.

Gambar 4. 9 Penggunaan Alat Peraga Berupa Rubik Guru menyampaikan bahwa rubik merupakan salah satu contoh bangun ruang sisi datar. Guru mengajukan pertanyaan mengenai ciri-ciri dan unsur-unsur dalam kubus beserta jumlahnya. Cuplikan video mengenai pembahasan mengenai rubik yang merupakan bangun ruang sisi datar sebagai berikut.

G : Ya. Jadi rubik ini, lihat kamu, bentuknya. Salah satu contoh bangun ruang sisi datar, yaitu? (O.1.5.2)

S : Kubus.

G : Tahunya kubus? S : Karena sisinya sama.

G : Sisinya sama. Sisinya sama berasal darimana kok tahu sisinya sama? Kamu dah ngukur ini rubiknya? Dah diukur apa belum? S : Kotak-kotaknya.

G : Ya. Kamu lihat. Dari permukaannya itu terdiri dari, bangun datarnya terdiri dari? (O.1.6.2)

S : Persegi.

G : Sisi-sisinya sama panjang. Maka sisi datar pembentuk bangun ruang kubus adalah?

S : Persegi.

G : Unsur-unsur dalam kubus ada apa saja? S : Sisi.

G : Sisi. Ada berapa berarti sisinya? S : Enam.

G : Sisinya enam. Kemudian? S : Rusuk.

G : Rusuk. Berapa? S : Dua belas.

G : Ada dua belas. Kemudian? S : Sudut.

G : Sudut. Ada? S : Delapan.

G : Delapan. Ada lagi? S : (Tidak terdengar)

G : Ada apa lagi? Tadi ibu denger. Berupa garis di tengah-tengah, nggak kelihatan. Kalo rusuk ini kelihatan. Sisinya kelihatan. Sudutnya kelihatan. Oh yang di tengah-tengah berupa garis, yang menghubungkan titik dengan titik sudut.

S : Diagonal.

G : Diagonal. Ya itu merupakan bagian dari? S : Kubus.

Pembahasan berikutnya guru mengambil alat peraga berupa benda nyata yaitu kotak pelindung Al-Quran. (O.1.7.2). Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik mulai dari bentuk bangun ruang sisi datar apa yang sesuai dengan alat peraga tersebut.

Gambar 4. 10 Penggunaan Alat Peraga Berupa Al-Quran Apersepsi yang dilakukan guru mengenai balok terdapat pada cuplikan berikut. (O.1.8.2).

G : Balok unsur-unsurnya apa saja? S : Sisi.

G : Sisi, ada berapa sisinya? S : Enam.

G : Enam. Sama nggak ukurannya? S : Tidak.

G : Tidak. Kalo tadi kubus, sisinya? S : Sama.

G : Sama, ya. Kalo balok tidak. Sisi yang sama berapa banyak? Ada berapa?

G : Tiga pasang sisi yang sama, ya. Kalo kamu lihat, bentuknya seperti ini berarti sisi yang atas dengan bawah

S : Depan sama belakang, kanan dan kiri.

G : Depan, belakang, kanan, dan kiri. Kemudian unsur lain selain sisi?

S : Rusuk.

G : Ya, ada rusuk. Ada berapa rusuknya? S : Dua belas.

G : Dua belas. Sama seperti? S : Kubus.

G : Kubus. Kemudian rusuknya sama panjang? S : Beda.

G : Tidak. Pada kubus? S : Sama.

G : Sama panjang, ya. Berarti ada berapa rusuk yang sama? S : (Menghitung rusuk)

G : Ada? Ada? S : Empat.

G : Ada empat rusuk yang sama, ya. Yang sama, yang tegak, kemudian yang mendatar. Kemudian, apa lagi unsur yang lain?

S : (Tidak terdengar)

G : Ya, sudut. Ada berapa sudutnya? S : Delapan.

G : Delapan. Berarti sama dengan kubus. Ada lagi? Diagonal, ya. Ada diagonal sisi, kemudian ada lagi diagonal ruang. Udah paham diagonal, ya.

Guru menyampaikan bahwa akan masuk pada sub bab yang pertama setelah guru menggali informasi mengenai unsur-unsur kubus dan balok dengan menggunakan bantuan alat peraga. Guru membuka buku paket dan meminta peserta didik untuk membuka halaman terkait dengan sub bab pertama. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu menentukan luas permukaan. Guru membahas luas permukaan kubus terlebih dahulu. (O.1.9.2). Guru melanjutkan pembelajaran mengenai luas permukaan kubus dengan melakukan tanya jawab dengan peserta didik. Pertanyaan yang diajukan oleh guru masih memiliki kaitan dengan apersepsi yang dilakukan sebelumnya, yaitu mengenai unsur-unsur kubus dan terkait materi prasyarat

yaitu luas bangun datar persegi. Cuplikan video terkait pembahasan luas permukaan kubus sebagai berikut.

G : Ya permukaan, permukaannya apa sih? (Guru menunjukkan

rubik) (O.1.10.2) S : Persegi. G : Permukaannya apa? S : Persegi. G : Persegi apa? S : Persegi kotak.

G : Persegi kotak. Ya, persegi ya kotak. Apa sih permukaannya? S : (Tidak terdengar)

G : Sisi. Permukaan dari kubus adalah sisi. Lha kotak, kotak apa. Persegi, persegi apa gitukan. Ya, permukaan dari kubus adalah persegi. Ada berapa sisi?

S : Enam.

G : Ada enam persegi. Berarti ukurannya sama. Kalo persegi otomatis rusuknya sama panjang, luas permukaan sama. Berarti mencari luas, persegi, ada berapa tadi sisinya?

S : Enam.

G : Ada enam. Berarti luas permukaannya? (Guru menuju papan

tulis untuk menuliskan rumus luas permukaan kubus) (O.1.11.2)

G : Ada enam sisi, berarti enam kali sisi. Sisinya berapa? Enam kali?

S : s kuadrat.

G : Apa tadi, sisinya berupa? Persegi. Maka luasnya menjadi enam kali s kuadrat. Boleh nuliskannya nggak usah pake kali, s kuadrat. Ini luas untuk permukaan.

Pembahasan berikutnya mengenai luas permukaan balok. Guru membahas luas permukaan balok dengan melakukan tanya jawab bersama peserta didik dan menggunakan bantuan alat peraga berupa tempat Al-Quran. Guru memberi pertanyaan kepada peserta didik terkait sisi yang dimiliki oleh balok. (O.1.12.2).

G : Kemudian, kita lanjut ke balok. Nah, sekarang ke balok. Luas permukaan balok. Kalo tadi kubus sama ukurannya enam. Kalo balok gimana? Tadi sisinya, sisinya. Memiliki, enam sisi. Tadi sifat dari enam sisi itu bagaimana? Apa tadi disebutkan kayaknya. Memiliki?

S : Tiga pasang sisi.

G : Tiga pasang sisi yang sama. (Guru menuju papan tulis untuk

menuliskan rumus luas permukaan balok) Memiliki tiga

S : Dua kali L1, dua kali L2, dua kali L3.

G : Berarti kita menuliskan luas permukaan itu tiga kali? Tiga kali? S : P L

G : Sepasang sisi yang sama. Tiga kali. Berarti gimana? Dua sisi. Nah, dua kalinya ada tiga. Dua kali..

Pembelajaran berhenti sejenak karena salah satu peserta didik datang terlambat. Guru bertanya alasan keterlambatan dan peserta didik pun menjelaskan alasan terlambat. Peserta didik diizinkan duduk. Guru melanjutkan membahas luas permukaan balok dengan melakukan tanya jawab untuk mengidentifikasi sepasang sisi balok yang sama. Guru tetap menunjukkan alat peraga berupa tempat Al-Quran saat melakukan tanya jawab. Tanya jawab yang dilakukan guru untuk memancing peserta didik memperoleh rumus luas permukaan balok terlihat pada cuplikan berikut ini.

G : Ya sekarang kita cari tahu dulu. Kalo pada balok itu ada unsur panjang, ada lebar. (O.1.13.2)

S : Ada tinggi.

G : Ada tinggi. Yang mendatar? S : Panjang.

G : Panjang. Kalo yang tegak? S : Tinggi.

G : Tinggi. Kalo yang menyamping? S : Lebar.

G : Lebar. Berarti ini panjang. (Guru menunjuk bagian panjang,

tinggi, dan lebar)

S :Tinggi, lebar.

G : Ya, maka dua kali, tulis dulu yang depan sama belakang, berarti?

S : p t (O.1.14.2)

G : Panjang kali? (Guru menuliskan di papan tulis) S : Tinggi.

G : Tinggi. Ditambah dua kali?

S : Panjang kali lebar. (Beberapa siswa menjawab) G : Yang mana dulu? Atas sama bawah berarti panjang. S : Panjang kali lebar.

G : Panjang kali lebar. Ditambah (Guru menuliskan angka 2). S : (Siswa menjawab)

G : Tinggi kali lebar. (Guru menuliskan di papan tulis) Berarti,

(tidak terdengar), jadi apa? Sudah ada dua, dua, dua.

Berarti? Boleh? Boleh nggak duanya di sini? S : Boleh.

G : Panjang kali. S : Panjang kali tinggi.

G : Tinggi. Ditambah panjang kali lebar ditambah tinggi kali lebar

(Siswa sambil menjawab dan guru menuliskan di papan tulis).

Gambar 4. 11 Pembahasan Luas Permukaan Kubus dan Balok Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk mencatat materi yang telah dibahas yang berada di papan tulis. Sembari peserta didik mencatat materi, guru membuka buku paket, mengingatkan peserta didik apakah ada yang belum infak, mengobrol dengan salah satu peserta didik, dan menghitung uang infak bersama salah satu peserta didik. Beberapa menit kemudian, guru bertanya apakah peserta didik sudah selesai mencatat. Guru juga bertanya siapa yang bertugas piket dan meminta tolong salah satu peserta didik untuk menghapus tulisan di papan tulis. Guru mengajak peserta didik untuk melihat LKS halaman 36 nomor 1 dan 2. Pembahasan mengenai penyelesaian contoh soal-soal tersebut dapat dilihat pada cuplikan berikut.

G : Maka dari nomor 1 yang diketahui adalah? (O.1.15.2)

S : Panjang rusuk.

S : Luas.

G : Luasnya tadi rumusnya apa? L sama dengan? S : Enam kali sisi kuadrat.

G : Enam s kuadrat. Luas sama dengan enam kali empat kuadrat. Berarti?

S : Enam kali enam belas. G : Berapa?

S : Sembilan puluh enam.

G : Sembilan puluh enam. Luas, satuannya? S : Persegi.

G : Dah, nomor 2. Diketahui pada gambar, kubus, AB, berarti apa AB? (O.1.17.2)

S : Panjang.

G : AB panjang. Diketahui panjangnya adalah AB sama dengan? S : Lima belas. G : Kemudian, lebarnya? S : BC. G : Berapa? S : Enam. G : Kemudian? S : Tinggi. G : A? S : E, delapan. G : Yang ditanyakan? S : Luas permukaan.

G : Luas permukaan. Maka rumus luas permukaan adalah? S : Luas sama dengan.

G : Luas sama dengan dua kali S : Panjang kali tinggi. G : Tambah.

S : pl tambah lt

G : Sama dengan 2 kali. P nya berapa?

S : Lima belas kali delapan. Ditambah lima belas kali 6. Ditambah 6 kali 8.

G : Dua kali?

S : Seratus dua puluh. Sembilan puluh. Empat puluh delapan. G : Dua kali?

S : Dua ratus lima puluh delapan. G : Berapa? Lima ratus?

S : Lima ratus enam belas. G : Satuannya?

S : Sentimeter persegi.

G : Jadi, luas permukaan balok. S : Adalah lima ratus enam belas.

Gambar 4. 12 Pembahasan Contoh Soal Prisma dan Limas Setelah membahas contoh soal, guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk menuliskan penyelesaian yang ada di papan tulis pada buku tulis masing-masing. Guru menunggu peserta didik mencatat dengan duduk sambil membaca LKS dan menghitung lembar soal. Peserta didik telah selesai mencatat materi selanjutnya guru meminta bantuan kepada salah dua peserta didik untuk membagikan kertas berisi soal-soal latihan. Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa akan membagikan soal untuk dikerjakan di buku tulis masing-masing. Guru mengingatkan kepada peserta didik untuk menuliskan urutan penyelesaian seperti diketahui, ditanyakan, jawab dan kesimpulan. (O.1.16.2).

Peserta didik mulai mengerjakan soal. Guru menuju salah satu meja peserta didik karena peserta didik bertanya mengenai salah satu soal yang diberikan. Guru menjelaskan bagaimana cara menyelesaikan salah satu soal yaitu soal nomor 5 secara

lisan. (O.1.17.2). Setelah menjelaskan kepada peserta didik, guru mengobrol dengan peneliti. Tidak lama kemudian terdapat peserta didik yang bertanya mengenai penyelesaian soal nomor tiga. Guru menjelaskan cara menyelesaikan soal tersebut. (O.1.18.2). Guru mengobrol kembali dengan peneliti setelah menjelaskan penyelesaian salah satu soal kepada peserta didik. Di sela-sela perbincangan antara guru dan peneliti, seorang guru lain meminta izin masuk ke dalam kelas untuk mengecek apakah ada buku ketinggalan di kelas tersebut. Guru matematika mempersilahkan masuk untuk mengecek keberadaan buku tersebut. Peserta didik melanjutkan mengerjakan soal dan guru berbincang dengan peneliti. Peserta didik merasa kesulitan dalam mengerjakan soal sehingga bertanya kepada guru. Guru memperoleh pertanyaan kembali mengenai cara menyelesaikan soal nomor 5 dan menjelaskan bagaimana cara menyelesaikan soal tersebut dengan mendekati peserta didik yang mengajukan pertanyaan. Penjelasan tersebut dapat dilihat pada cuplikan berikut. (O.1.19.2).

S : Bu, nomer 5 sih gimana, Bu?

G : Udah, pake rumusnya dimasukin aja. Nanti ketemu. Rumusnya tetap dimasukkan, luasnya kan di sebelah kiri nanti, dua p l, p nya berapa t nya berapa, dimasukkan, nanti kan masih ada sisa, yang dicari di sini apa, tinggi, berarti dalam t, bentuk aljabarnya nanti. Dimasukin dulu aja angka-angkanya yang sesuai. Persis dimasukin angka-angkanya, nanti ditemukan, dijabarin.

Guru kembali ke meja guru dan menjelaskan kepada peserta didik yang masih kesulitan dalam mengerjakan soal. Guru menuliskan langkah penyelesaian secara umum di papan tulis. (O.1.20.2).

Gambar 4. 13 Penjelasan Guru

Beberapa menit kemudian, guru mempersilahkan peserta didik untuk menuliskan hasil pekerjaan di papan tulis. Guru bertanya kepada peserta didik siapa yang ingin maju untuk menuliskan hasil pekerjaannya. Salah satu peserta didik mengajukan diri untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa akan memberikan nilai untuk peserta didik yang menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Peserta didik antusias untuk menuliskan hasil pekerjaannya dengan berebut satu sama lain menyampaikan nomor berapa yang akan dituliskan jawabannya di papan tulis kepada guru. (O.1.21.2).

Guru meminta salah satu peserta didik untuk terlebih dulu menghapus tulisan yang ada di papan tulis. (O.1.22.2) Guru bertanya siapa saja yang sudah maju dan akan maju ke depan menuliskan penyelesaian soal nomor 1 sampai soal nomor 6. Guru mencatat di sebuah buku setelah mengetahui nama-nama peserta didik yang menuliskan jawaban soal di papan tulis sambil menunggu dua peserta didik yang sedang menuliskan jawaban di papan tulis. Guru mengamati dan mendampingi peserta didik yang mengerjakan soal nomor 3 di papan tulis. (O.1.23.2).

Guru membahas semua hasil pekerjaan peserta didik yang telah dituliskan di papan tulis setelah dua peserta didik terakhir menuliskan jawaban di papan tulis. Guru membahas soal secara berurutan. Jawaban peserta didik pada nomor 1 dan 2 tidak terdapat kesalahan maupun miskonsepsi sehingga guru memberikan tanda benar pada jawaban kedua soal tersebut. Pembahasan soal nomor 1 dan 2 dapat dilihat pada cuplikan video berikut.

G : Dah, kamu lihat untuk nomor 1. Diketahui pada soal nilai s nya berapa? Dua belas. Akan kita cari luas permukaan kubus. Maka 6 kali s kuadrat, s nya 12, ketemunya 864. (O.1.24.2).

G : Dah, yang nomor 2. Nomor 2 yang diketahui luas kubusnya, dan yang ditanyakan adalah, nah kamu lihat, maka kebalikannya, mencari luas, maka luas sama dengan 6 s kuadrat, luasnya diketahui, rusuknya yang belum diketahui. Masukkan rumus seperti biasa. Ketemu s kuadrat 64, maka panjang s nya 8. (O.1.25.2)

Guru memberikan alternatif cara penyelesaian soal ketika membahas soal nomor 3. Jawaban peserta didik yang dituliskan sudah benar hanya saja guru menyampaikan bahwa penyelesaian tersebut dua kali pengerjaan. Guru mengingatkan kepada peserta didik bagaimana menyelesaikan soal apabila terdapat perintah membandingkan. Guru memberikan tanda benar pada jawaban peserta didik.

G : Nomor 3. Suruh mencari luas permukaan perbandingan. Sebenernya dari rumusnya sudah jelas kan. Dalam perbandingan, L1 banding L2, maka 6 s satu kuadrat banding 6 s dua kuadrat. Gini kan. 6 sama 6, boleh nggak dihilangkan? Boleh, dicoret. S satu kuadrat banding s 2 kuadrat. S satunya. S : Lima. Tujuh.

G : Lima. Tujuh. Dua puluh lima banding empat puluh sembilan. Nggak usah kali dulu, nggak perlu. Kalo yang ini kan kalikan dulu, ini kalikan dulu. Dibandingkan. Sesudah dibandingkan, mikir lagi dibagi berapa ya biar sama, kan seperti itu. Dua kali kerja. Jadi ketika ada rumus, ibu sering menyampaikan. Ketika ada rumus, tuliskan dulu rumusnya, dibandingkan. Kalo permintaannya dibandingkan, ya langsung L1 banding. Ketika dibandingkan, maka terlihat mana yang bisa disederhanakan. Tidak perlu mengalikan habis itu dibagi lagi, ya. Rumus dulu yang dimasukkan. (O.1.26.2) Guru melanjutkan pembelajaran dengan membahas soal nomor 4. Pada jawaban soal nomor 4 tidak terdapat kesalahan sehingga guru memberikan tanda benar pada jawaban tersebut. (O.1.27.2). Kemudian guru membahas soal nomor 5 dan menemukan kesalahan terhadap apa yang dituliskan peserta didik di papan tulis. Kesalahan yang dilakukan terkait penulisan langkah penyelesaian soal dan guru memperbaiki kesalahan tersebut. Pembahasan terkait kesalahan peserta didik dapat dilihat pada cuplikan berikut. (O.1.28.2).

G : Yang nomor 5, panjang, lebar, luas. Yang ditanyakan adalah? S : Tinggi.

G : Tingginya. Ini apasih D sama dengan tinggi, ini tu apa? S : Ditanya.

G : Ya Allah. Ditanya tulisannya D? S : Ya maap, Bu. Maap.

G : Ini nggak boleh ditanya D, nggak semua orang tahu.

Guru melanjutkan membahas soal nomor 5 dan mengecek pemahaman peserta didik yang menuliskan penyelesaian soal dengan memberikan pertanyaan. Jawaban peserta didik benar namun peserta didik tersebut kurang memahami penyelesaian soal yang dikerjakan. Guru menjelaskan terkait penyelesaian nomor 5 dan memberi tanda benar atas jawaban tersebut.

G : Yang ditanyakan adalah tingginya atau t maka kita masukkan luas sama dengan dua kali panjang kali tinggi, tambah lebar, tambah p l, tambah t l. Dalam t, dalam t. Maka t dengan t digabungkan. Berapa, jadi 20t, jadi 96. Boleh dibagi seperti ini. Kalo dibagi seperti ini, ibu tau yang ngerjain siapa. Kamu tau kenapa dibagi dua? (Guru bertanya kepada siswa yang

menuliskan penyelesaian nomor 5)

S : Itu, kan dipindahin. G : Apanya yang dipindahin? S : Itu yang duane.

G : Dua yang mana? S : Nah, yang itu.

G : Ya dipindahin. Kenapa kok bisa jadi bagi? S : Gatau.

G : Gitu. Konsepnya nggak mateng, tapi kamu cuma tau. Besok kalo ada soal seperti ini, bisa ngerjain?

S : Bisa, Buu.

G : Ibu tau jawabannya (tidak terdengar nama siswa yang

disebutkan guru). Kenapa buat bagi. Kalo sesuai dalam rumus,

ibu kan pernah ngasih tau, ya. Sesuai dengan prosedur saja. Jangan dibagi dulu. Kalo yang sudah ngerti gapapa. Yaa. Kalo yang belum paham, biasa aja, duanya dikalikan dulu, sama saja nanti ketemunya. Ketika kamu belum mudeng, kalo ini sudah, hanya tingkat yang ke atas lebih sedikit dari yang standar gitu ya. Karna ini suatu perkalian, maka dua pembagi ruas sebelah kiri. Bagi dua. Yang bingung, nggak usah dibagi seperti ini. Ada yang bingung? Kenapa bagi dua. Yaa, ada yang bingung pasti. Kalo bingung nggak usah dibagi dua. Dikalikan aja lanjut. Berarti dua kali dua puluh, empat puluh t, kali sembilan enam, jadi seratus sembilan puluh dua. Nahh. Yaa. Gitu ya. Pokoknya dilanjut aja, baru setelah selesai nanti buat mengurangi dan membagi. Nanti baru tahap yang ini. Udah, ketemunya bener 4 cm.

Guru membahas soal nomor 6 yang sebelumnya pernah dijelaskan (Gambar 4.14). Guru membahas lebih lanjut terkait penyelesaian nomor 6 yang dapat dilihat pada cuplikan video berikut. (O.1.29.2).

G : Nomor 6 tadi sudah dijelaskan sama ibu. Yang tadi di sana ya. Mencari luas. Karna ini suatu perbandingan, suatu perbandingan, luasnya diketahui, yang diketahui hanya perbandingan. Maka kita juga harus mencari luas dalam perbandingan. Itu yang dicari. Kalo kemarin kita kan hanya mencari luas sisi datar, hanya panjang kali lebar. Gampang. Hanya dikalikan saja. Luas pun sama. Kita masukkan, rumus dalam luas perbandingan. Di sini dua kali, luas perbandingan ya. Maka ketemunya 52. Mencari panjang, perbandingan panjang berapa, 4. Perbandingan luas 52. Maka 4 per 52 kali

Dokumen terkait