• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

IV.1.3 Penyajian Data

Tabel IV.2 Informan 1

No Nama Dosen Komunikasi Nonverbal Menurut Informan PRA

1. Dra. Fatmawardy Lubis, M.A

Tipe regulator, memiliki postur tubuh

mesomorphy, komunikasi ruang (proksemik)

yang digunakan adalah jarak pribadi, kontak mata kuat, sering menggunakan pola titinada (tinggi atau rendahnya nada vokal), suka memakai warna-warna yang lembut dan polos seperti warna putih, cream dan kuning, kurang tepat dalam penggunaan waktu, lebih mengekspresikan emosi.

2. Mazdalifah, M.Si, Ph.D Sering menggunakan gerak isyarat seperti gerakan tangan, kepala dan mata. Memiliki postur tubuh endomorphy, komunikasi ruang (proksemik) yang digunakan adalah jarak pribadi, kontak mata kuat, sering menggunakan pola titinada (tinggi rendahnya nada vokal), suka memakai warna-warna cerah dan bercorak seperti orange dan hijau, tepat waktu, suka melakukan sentuhan seperti menyentuh pundak mahasiswanya.

3. Dra. Dayana, M.Si Memiliki postur tubuh endomorphy,

berpenampilan modis, orangnya terbuka. 4. Emilia Ramadhani,

S.Sos, M.A

Sering menggunakan isyarat ilustrator, sering melakukan kontak mata, ekspresi wajah selalu

ceria, memiliki postur tubuh

ectomorphy,sering menggunakan gerak

isyarat seperti gerakan tangan, kepala dan mata, sering menggunakan paralanguage

“pola titinada” (tinggi rendahnya nada vokal), tepat waktu, suka memakai warna-warna cerah dan polos seperti orange, hijau dan merah, sering melakukan sentuhan seperti menyentuh pundak mahasiswa.

5. Yovita Sabarina Sitepu, S.Sos, M.Si

Tipe regulator, sering melakukan kontak mata, memiliki postur tubuh ectomorphy, sering menggunakan “pola titinada” (tinggi rendahnya nada vokal), tepat waktu, sering menggunakan warna-warna lembut dan polos, berpenampilan rapi, perfectionis.

6. Lusiana A. Lubis, M.A, Ph.D

Sering menggunakan paralanguage “pola titinada” (tinggi rendahnya nada vokal), kontak mata kuat, menggunakan jarak sosial, memiliki postur tubuh mesomorphy, gerak isyarat yang sering digunakan adalah gerakan tangan, ekspresi wajah yang sering ditunjukkan adalah mata yang membesar dan senyum, kualitas suara sedang, volume suara kuat, warna yang sering digunakan warna biru, abu-abu dan hijau, artifak yang khas dari beliau adalah bajunya, kacamata dan cara pemakaian jilbabnya, kurang tepat dalam menggunakan dan mengatur waktu.

7. Dra. Nurbani, M.Si Sering menggunakan isyarat emblim, sering melakukan kontak mata, paralanguagenya baik (jelas dalam mengucapkan sesuatu), suka bertanya hal-hal di luar mata kuliah untuk meninggalkan kesan kepada mahasiswa, volume suara kuat, kecepatan berbicara cepat, kualitas suara baik, ekspresi wajah yang sering ditunjukkan adalah ekspresi ceria,

menggunakan jarak sosial, memiliki postur tubuh mesomorphy, artifak yang khas dari beliau adalah jilbabnya yang selalu dililit ke leher dan kacamatanya, warna yang sering dipakai adalah warna-warna pastel, kurang tepat waktu, lebih mengekspresikan emosi dan perasaan.

8. Dra. Dewi Kurniawati, M.Si

Sering melakukan kontak mata, emosinya terlihat jelas, memiliki postur tubuh

endomorphy, sering menggunakan

paralanguage “pola titinada” (tinggi

rendahnya nada vokal), sering menggunakan

paralanguage “volume” (keras atau

lembutnya nada), tepat waktu, warna yang digunakan biasanya mencolok dan warna tas selalu sama dengan warna baju yang dipakai, wangi.

9. Dra. Inon Beydha, M.S, Ph.D

Sering menggunakan isyarat ilustrator, memiliki postur tubuh endomorphy, komunikasi ruang (proksemik) yang digunakan adalah jarak pribadi, kontak mata lemah, suka memakai pakaian bercorak dan memiliki pattern yang sangat penuh, warna yang sering dipakai adalah warna hitam dan abu-abu, kurang tepat dalam penggunaan waktu, modis, memakai jilbab yang anti

mainstream.

10. Dra. Rusni, M.A Sering menggunakan kontak mata, volume suara rendah, suka memakai warna cerah seperti pink dan merah, perfectionis, rapi dalam berpakaian, kualitas suara kurang, kecepatan berbicara cepat, menggunakan

jarak sosial, tepat waktu, memiliki postur tubuh mesomorphy, ekspresi wajah yang sering ditunjukkan adalah ekspresi serius. 11. Drs. Hendra Harahap,

M.Si

Memegang kendali yang cukup kuat ketika di dalam kelas karena memiliki nada dan volume suara yang tinggi, kontak mata lemah, kurang tepat dalam menggunakan dan mengatur waktu, memiliki postur tubuh

mesomorphy, sering menggunakan

paralanguage “pola titinada” (tinggi

rendahnya nada vokal), sering menggunakan

paralanguage “volume” (keras atau

lembutnya nada), suka memakai warna-warna polos dan pastel, berpenampilan kurang rapi dan sering menggunakan sendal.

12. Amir Purba, M.A, Ph.D Memiliki postur tubuh endomorphy,kontak mata lemah, menggunakan jarak pribadi, lebih menyembunyikan emosi dan perasaan, volume suara keras, kecepatan berbicara sedang, kualitas suara kurang baik, tepat waktu, warna yang sering dipakai putih dan

cream, artifak yang khas dari beliau adalah

sepatunya, dalam mengekspresikan kendali dan kekuasaan bisanya dengan volume suaranya yang keras.

13. Haris Wijaya, S.Sos M.Comm

Mengekspresikan kekuasaan dengan cara duduk di atas meja ketika sedang mengajar, sering melakukan kontak mata, memiliki postur tubuh mesomorphy, menggunakan jarak pribadi, sering menggunakan

paralanguage “pola titinada” (tinggi

warna-warna pastel, kurang tepat dalam menggunakan dan mengatur waktu, sering melakukan sentuhan seperti menyentuh pundak.

14. Syafruddin Pohan, M.Si, Ph.D

Tipe regulator, tipe ilustrator, menggunakan jarak pribadi, volume suara rendah, selalu memakai topi, suka memakai warna-warna pekat atau warna tanah, kontak mata lemah, memiliki postur tubuh mesomorphy, kurang tepat dalam menggunakan dan mengatur waktu, pendiam, tipe serius, sering menggunakan bahasa konteks tinggi.

15. Drs. Humaizi, M.A Sering melakukan kontak mata, sering menggunakan gerak isyarat seperti gerakan tangan, kepala dan mata, memiliki postur tubuh ectomorphy, kualitas suara kurang baik karena kurang jelas dalam mengucapkan sesuatu, suka memakai warna-warna pastel, warna putih, cream dan pink, kurang tepat dalam menggunakan dan mengatur waktu, ketika mengajar di dalam kelas, suara yang awalnya besar semakin lama semakin mengecil, selalu menggunakan kata “Sara” ketika mengajar di kelas, cenderung berdialeg melayu.

16. Prof. Dr Suwardi Lbs, M.S

Memegang kendali di dalam kelas dengan cara menerapkan peraturan sendiri, sering menggunakan gerak isyarat seperti gerakan tangan, kepala dan mata, kontak mata lemah, memiliki postur tubuh mesomorphy, tepat waktu, suka memakai warna-warna pastel, warna putih, cream dan pink, ciri khas artifak

yang digunakan adalah kacamata dan jenggot serta ekspresi wajah yang sering digunakan adalah tertawa.

17. Drs. Abdi Sitepu, M.SP Memiliki postur tubuh mesomorphy, sering menggunakan paralanguage “volume” (keras atau lembutnya nada), kontak mata kuat, kurang tepat dalam menggunakan dan mengatur waktu, kecepatan berbicara diatur, sering memakai baju berwarna coklat dan hitam, memiliki bentuk wajah yang sangat khas sebagai orang Batak.

18. Drs. Mukti Sitompul, M.Si

Lebih mengekspresikan emosi dan perasaan, kontak mata lemah, menggunakan jarak sosial, memiliki postur tubuh ectomorphy, volume suara keras, kualitas suara baik, kecepatan berbicara cepat, kurang tepat dalam menggunakan dan mengatur waktu, warna yang sering dipakai adalah warna coklat, tepat waktu,ekspresi wajah yang sering ditunjukkan adalah ceria, gerak isyarat yang sering digunakan adalah tangan, kepala dan mata. 19. Drs. HR Danan Djaja,

M.A

Sering melakukan kontak mata, memiliki postur tubuh endomorphy, volume suara rendah, kecepatan berbicara diatur, kontak mata lemah, suka memakai warna biru, menggunakan jarak sosial, lebih menyembunyikan emosi dan perasaan, ekspresi wajah yang sering ditunjukkan adalah senyum, kurang tepat waktu, sering menggunakan isyarat emblim dan affect

display. Artifak yang khas dari beliau adalah

20. Drs. Safrin, M.Si Sering melakukan kontak mata, sering menggunakan paralanguage “pola titinada” (tinggi rendahnya nada vokal), suka memakai warna-warna yang lembut, tepat waktu, memiliki postur tubuh endomorphy, artifak yang khas dari beliau adalah kumisnya, volume suara sedang, kualitas suara sedang, kecepatan berbicara cepat, ekspresi wajah yang sering ditunjukkan adalah ekpresi serius, gerak isyarat yang sering digunakan adalah gerakan tangan, untuk mengendalikan kelas biasanya beliau memberikan pertanyaan tiba-tiba.

21. Dr. Iskandar Zulkarnain, M.Si

sering menggunakan paralanguage “volume” (keras atau lembutnya nada), suka memakai warna-warna yang gelap seperti warna hitam dan biru, vokal suara tinggi, memiliki postur tubuh mesomorphy, artifak yang khas dari beliau adalah rambut dan kacamata, kontak mata lemah, menggunakan jarak sosial, tepat waktu, ekspresi wajah yang sering ditunjukkan adalah ekspresi serius dan datar, gerak isyarat yang sering digunakan adalah gerakan jari tangan, untuk mengendalikan kelas bisanya beliau menggunakan suaranya yang keras, lebih mengekspresikan emosi dan perasaan.

Tabel IV.3 Informan 2

No Nama Dosen Komunikasi Nonverbal Menurut Informan MA

1. Dra. Fatmawardy Lubis, M.A

Lebih sering mengekspresikan emosi dan perasaan, sering menggunakan isyarat adaptor, memiliki postur tubuh ectomorphy, menggunakan jarak pribadi, sering menggunakan paralanguage “pola titinada” (tinggi rendahnya nada vokal), tepat waktu, sangat menjaga kontak mata, berpenampilan biasa saja dan wangi.

2. Mazdalifah, M.Si, Ph.D Sering menggunakan fungsi komunikasi yang “melengkapi informasi” dan “mengatur interaksi”, lebih mengekspresikan emosi dan perasaan, menggunakan jarak pribadi, sering menggunakan isyarat affect display, ilustrator dan adaptor, sering melakukan kontak mata, ekspresi wajah yang sering ditunjukkan adalah ekspresi senang, humble dan ramah,

gesture tubuhnya menunjukkan jika beliau

memang senang mengajar, memiliki postur tubuh endomorphy, menggunakan jarak pribadi, sering menggunakan paralanguage “pola titinada” (tinggi rendahnya nada vokal), tepat waktu, wangi, artifak yang paling khas dari beliau adalah suka memakai kain-kain tradisional dan aksesoris-aksesoris dari daerah lain.

3. Dra. Dayana, M.Si Memiliki postur tubuh endomorphy, tipe regulator, sangat memantau dan sangat menjaga jarak dengan mahasiswa, kontak mata lemah, tepat waktu, artifak yang khas dari beliau adalah rambut pendeknya.

4. Emilia Ramadhani, S.Sos, M.A

Sering menggunakan fungsi komunikasi yang “melengkapi informasi” dan “mengatur

interaksi”, lebih menyembunyikan emosi dan perasaan, ekspresi wajah yang sering ditunjukkan adalah ekspresi senang, memiliki postur tubuh ectomorphy, menggunakan jarak pribadi, volume suara lembut, sering menggunakan paralanguage “pola titinada” (tinggi rendahnya nada vokal), tepat waktu, wangi, artifak yang menjadi ciri khas beliau adalah gaya jilbabnya, sangat menjaga kontak mata, bahasa tubuhnya sangat menyenangkan dan sangat nyaman, berada dekat dengan mahasiswa.

5. Yovita Sabarina Sitepu, S.Sos, M.Si

Sering menggunakan fungsi komunikasi yang “melengkapi informasi” dan “mengatur interaksi”, tipe regulator, sering menggunakan isyarat emblim, affect display, dan adaptor, memiliki postur tubuh endomorphy, tepat waktu, wangi, sering menggunakan

paralanguage “pola titinada” (tinggi

rendahnya nada vokal), sangat menjaga kontak mata, baju yang beliau pakai lucu-lucu dan fashionable.

6. Lusiana A. Lubis, M.A, Ph.D

Memiliki postur tubuh ectomorphy, sangat menjaga kontak mata, menggunakan jarak pribadi, sering melakukan komunikasi nonverbal “diam”, kurang tepat dalam menggunakan dan mengatur waktu, sering memakai baju warna-warna pastel, artifak yang khas dari beliau adalah gaya berjilbabnya.

sering menggunakan isyarat affect display, memiliki postur tubuh ectomorphy, sangat menjaga kontak mata, ekspresi wajah yang sering ditunjukkan adalah senyum, tepat waktu, artifak yang paling khas dari beliau adalah jam tangan warna hitam.

8. Dra. Dewi Kurniawati, M.Si

Sering menggunakan fungsi komunikasi yang “melengkapi informasi” dan “mengatur interaksi”, lebih menyembunyikan emosi dan perasaan, tipe regulator, kurang tepat dalam menggunakan dan mengatur waktu, sering menggunakan isyarat adaptor, memiliki bentuk tubuh mesomorphy, volume suara tinggi, sangat menjaga kontak mata, bahasa tubuhnya menyenangkan, humoris, kemudian ciri khas dari beliau adalah tasnya selalu sama dengan warna bajunya.

9. Dra. Inon Beydha, M.S, Ph.D

Menggunakan jarak sosial, memiliki postur tubuh endomorphy, kurang tepat dalm menggunakan dan mengatur waktu, tipe regulator, tipe-tipe ikan Fugu yang sangat ingin merasa besar dari mahasiswanya, lumayan menjaga kontak mata, menggunakan jarak sosial, kualitas suara sedang, kecepatan berbicara tidak normal, suka memakai perhiasan, sering memakai warna-warna terang, sering melakukan komunikasi nonverbal “diam.”

10. Dra. Rusni, M.A Lebih mengekspresikan emosi dan perasaan, memiliki postur tubuh ectomorphy, sangat menjaga kontak mata, kurang tepat dalam menggunakan dan mengatur waktu, suka

memakain baju warna-warna cerah dan bahasa tubuhnya benar-benar bahasa tubuh orang tua yang harus didengarkan.

11. Drs. Hendra Harahap, M.Si

Lebih menyembunyikan emosi dan perasaan, menggunakan jarak pribadi, sering menggunakan affect display, sangat menjaga kontak mata, gesture tubuhnya menunjukkan jika beliau peduli tak peduli, memiliki postur tubuh mesomorphy, kurang tepat dalam menggunakan dan mengatur waktu, wangi, artifaknya sangat cassual, sering melakukan sentuhan seperti menyentuh pundak dan kepala.

12. Amir Purba, M.A, Ph.D Memiliki postur tubuh endomorphy, berbicara terlalu cepat, kurang tepat dalam menggunakan dan mengatur waktu, menggunakan jarak pribadi, kontak mata kuat, kualitas suara baik, kecepatan berbicara normal, tepat waktu, suka memakai warna-warna netral, artifak yang khas dari beliau adalah rambut dan rokok.

13. Haris Wijaya, S.Sos M.Comm

Sering menggunakan fungsi komunikasi nonverbal “melengkapi informasi”, sering menggunakan isyarat affect display, memiliki postur tubuh mesomorphy, kurang tepat dalam menggunakan dan mengatur waktu, wangi, sangat menjaga kontak mata, menggunakan jarak pribadi, tipe regulator, warna yang sering digunakan netral seperti hitam dan abu-abu, artifak yang khas dari beliau adalah rambut belah tengahnya.

M.Si, Ph.D nonverbal “mengatur interaksi”, sering menggunakan isyarat affect display, memiliki postur tubuh mesomorphy, artifak yang khas dari beliau adalah topinya, kontak mata lemah, tepat waktu, bahasa tubuhnya memang benar-benar bahasa tubuh dosen yang memang harus diperhatikan.

15. Drs. Humaizi, M.A Tipe regulator, serius, memiliki postur tubuh

ectomorphy, menggunakan jarak sosial,

kontak mata kuat, berbicara terlalu cepat, tepat waktu, wangi, bahasa tubuhnya mengisyaratkan bahasa tubuh yang to the

point, artifak yang khas dari beliau adalah lasser pen nya.

16. Prof. Dr Suwardi Lbs, M.S

Memiliki postur tubuh mesomorphy, menggunakan jarak sosial, tepat waktu, berbicara terlalu cepat, tidak terlalu menjaga kontak mata, artifak yang khas dari beliau adalah celana yang dikenakan hingga pusat. 17. Drs. Abdi Sitepu, M.SP Memiliki postur tubuh endomorphy,

menggunakan jarak pribadi, kurang tepat dalam menggunakan dan mengatur waktu, sangat menjaga kontak mata.

18. Drs. Mukti Sitompul, M.Si

Sering menggunakan isyarat adaptor, memiliki postur tubuh ectomorphy, bahasa tubuhnya menyenangkan, ramah, sangat menjaga kontak mata, kurang tepat dalam menggunakan dan mengatur waktu, artifak yang khas dari beliau adalah topi.

19. Drs. HR Danan Djaja, M.A

Mengekspresikan kekuasaan, kendali dan dominasi dengan cara membusungkan dada ke depan, sering menggunakan isyarat affect

display, tipe regulator, kontak mata lemah,

menggunakan jarak sosial, kurang tepat dalam menggunakan dan mengatur waktu, artifak yang khas dari beliau adalah baju kemeja kotak-kotak.

20. Drs. Safrin, M.Si Memiliki postur tubuh endomorphy, berbicara terlalu cepat, tipe regulator, menggunakan jarak sosial, tidak terlalu menjaga kontak mata, tepat waktu.

21. Dr. Iskandar Zulkarnain, M.Si

Memiliki postur tubuh endomorphy, kurang tepat dalam menggunakan dan mengatur waktu, menjaga kontak mata, menggunakan jarak yang tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat dengan mahasiswa, ciri khas dari beliau adalah perut buncitnya.

Tabel IV.4 Informan 3

No Nama Dosen Komunikasi Nonverbal Menurut Informan TP

1. Dra. Fatmawardy Lubis, M.A

Lebih menyembunyikan emosi dan perasaan, ekspresi wajah yang sering ditunjukkan seperti mengerutkan dahi ketika tidak suka dengan suasana kelas yang ribut, dalam mengekspresikan kekuasaan atau kendali bisanya dilakukan dengan memberikan pertanyaan tiba-tiba atau quis, sering menggunakan isyarat affect display,tepat waktu, tipe regulator, memiliki kontak mata yang kuat, memiliki postur tubuh ectomorphy, menggunakan jarak sosial, sering melakukan komunikasi nonverbal “diam” biasanya ketika

mahasiswa sedang presentasi, wangi, cara mengajarnya penuh intrik, jika berbicara tegas tapi lembut namun terkadang tidak tepat sasaran, sering merapikan kacamata, penampilan rapi namun tergantung mood, jika moodnya kurang baik, terkadang secara tidak sadar jilbab beliau sudah naik dan dadanya terlihat.

2. Mazdalifah, M.Si, Ph.D Sering melakukan fungsi komunikasi nonverbal “melengkapi informasi” dan “mengatur interaksi”, lebih sering mengekspresikan emosi senang, easy going, interaktif, memiliki kontak mata yang kuat, sering menggunakan isyarat affect display, memiliki postur tubuh endomorphy, menggunakan jarak pribadi, tepat waktu, wangi, sering melakukan sentuhan seperti menyentuh pundak atau ujung jari mahasiswanya, ramah, artifak yang khas dari beliau adalah selalu memakai kain-kain tradisional dan lebih sering memakai rok. 3. Dra. Dayana, M.Si Kontak mata lemah, memiliki postur tubuh

ectomorphy, menggunakan jarak sosial,

volume suara pelan, kualitas suara buruk, kecepatan berbicara lambat, lebih menyembunyikan emosi, ekspresi wajah yang sering ditunjukkan adalah ekspresi wajah bingung dan cenderung ingin tahu, sering memakai warna cream, coklat, hitam dan abu-abu, artifak yang khas dari beliau adalah kacamata yang gelap dan rambutnya, sering menggunakan isyarat emblim, kurang tepat

dalam menggunakan dan mengatur waktu. 4. Emilia Ramadhani,

S.Sos, M.A

Lebih mengekspresikan emosi dan perasaan lewat senyuman, dalam memegang kendali ketika kelas ribut biasanya beliau hanya cukup melakukan komunikasi nonverbal “diam” dengan begitu biasanya mahasiswa sudah mengerti, memiliki kontak mata yang kuat, sering menggunakan isyarat affect

display, memiliki postur tubuh ectomorphy,

volume suara lembut, menggunakan jarak sosial ketika di dalam kelas dan menggunakan jarak pribadi ketika di luar kelas, tepat waktu, wangi, berpenampilan rapi, artifak yang khas dari beliau adalah cara pemakaian jilbabnya yang sebelah diikat dan sebelah lagi diturunkan, bibirnya merona, sering memakai lipstik yang senada dengan warna jilbabnya, biasanya berwarna orange.

5. Yovita Sabarina Sitepu, S.Sos, M.Si

Volume suara lembut tapi tegas, sering menggunakan fungsi komunikasi nonverbal “melengkapi informasi,” lebih menyembunyikan emosi dan perasaan, sering menahan senyuman, kontak mata lemah, sering menggunakan gesture yang sarkas, memiliki postur tubuh ectomorphy, menggunakan jarak umum ketika di dalam kelas, tepat waktu, wangi, fashionable, sering memakai rok.

6. Lusiana A. Lubis, M.A, Ph.D

Kontak mata lemah, cenderung menahan emosi, menggunakan jarak publik, memiliki postur tubuh ectomorphy, sering menggunakan paralanguage “pola titinada”

(tinggi rendahnya nada vokal), senyumnya simpul, jika tertawa tidak terlalu berlebihan, artifak yang khas dari beliau adalah pemakaian jilbabnya rata dengan dahi namun tetap menutupi dada, kurang tepat dalam menggunakan dan mengatur waktu, sering menggunakan baju-baju sari melayu.

7. Dra. Nurbani, M.Si Mengekspresikan kekuasaan, kendali dan dominasi dengan cara meninggikan nada suara, sering menggunakan isyarat adaptor, kontak mata kuat, lebih mengekspresikan emosi dan perasaan, memiliki postur tubuh

endomorphy, menggunakan jarak publik

ketika di dalam kelas, sering menggunakan

paralanguage “pola titinada” (tinggi

rendahnya nada vokal), tepat waktu, modis, sangat memperhatikan detil penampilan, artifak yang khas dari beliau adalah sering memakai manset, menggunakan kacamata, jilbabnya selalu diikat ke belakang, sering memakai rok-rok yang kembang.

8. Dra. Dewi Kurniawati, M.Si

Lebih mengekspresikan kekuasaan, sering menggunakan isyarat emblim, pernah menggunakan isyarat adaptor, kontak mata tidak terlalu kuat, memiliki postur tubuh

endomorphy, menggunakan jarak publik

ketika di dalam kelas, volume suara keras, berbicara terlalu cepat, cerewet, kurang tepat dalam menggunakan dan mengatur waktu, artifak yang khas dari beliau adalah tasnya selalu besar dan warna tas selalu sama dengan warna baju.

9. Dra. Inon Beydha, M.S, Ph.D

Sering menggunakan isyarat emblim, mengekspresikan kekuasaan, kendali dan dominasi dengan cara memberikan quis dan pertanyaan tiba-tiba, pernah menggunakan isyarat adaptor, kontak mata kuat, sering menggunakan isyarat emblim, memiliki postur tubuh endomorphy, menggunakan jarak sosial, kurang tepat dalam menggunakan dan mengatur waktu, sering menggunakan

paralanguage “pola titinada” (tinggi

rendahnya nada vokal), artifak yang khas dari beliau adalah beliau selalu ingin terlihat berkelas, atribut yang digunakan selalu

matching, warna jilbab dan baju selalu matching, gaya jilbab yang beliau gunakan

adalah gaya jilbab orang Malaysia dan sering menggunakan pernak-pernik.

10. Dra. Rusni, M.A Sering menggunakan fungsi komunikasi nonverbal “melengkapi informasi”, lebih mengekspresikan emosi dan perasaan, kontak mata lemah, memiliki postur tubuh

mesomorphy, volume suara tinggi,

menggunakan jarak publik ketika di dalam kelas, berpenampilan rapi dan wangi, colour

full, cerewet, keras kepala, kurang tepat dalam

menggunakan dan mengatur waktu, jarang menggunakan isyarat tubuh karena beliau ketika mengajar di dalam kelas selalu duduk. 11. Drs. Hendra Harahap,

M.Si

Lebih mengekspresikan emosi dan perasaan, vokal suara tinggi, kontak mata kuat, memiliki postur tubuh mesomorphy, menggunakan jarak pribadi, tepat waktu,

volume suara keras, sering melakukan sentuhan seperti menyentuh bahu dan kepala, bahasa tubuhnya santai, artifak yang khas dari beliau adalah beliau sering memakai sendal dan baju tidak pernah dimasukin ke dalam celana.

12. Amir Purba, M.A, Ph.D Kontak mata kuat, memiliki postur tubuh

endomorphy, menggunakan jarak publik,

tepat waktu, volume suara tinggi, vokal suara bulat, terkesan kejam karena jarang senyum, berpenampilan rapi.

13. Haris Wijaya, S.Sos M.Comm

Sering menggunakan isyarat emblim, kontak mata kuat, gesture yang sering digunakan biasanya tangan dan kepala, memiliki postur tubuh mesomorphy, tepat waktu, menggunakan jarak pribadi, artifak yang khas dari beliau adalah tas tentaranya yang selalu dibawa kemana-mana.

14. Syafruddin Pohan, M.Si, Ph.D

Menggunakan jarak sosial, lebih menyembunyikan emosi dan perasaan, kontak mata lemah, memiliki postur tubuh

Dokumen terkait