• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyajian Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi Keuangan

A. Tinjauan Teori

5. Penyajian Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi Keuangan

Berikut beberapa penyajian laporan keuangan menurut standar akuntansi keuangan EMKM

1. Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan menyajikaniidengan wajariimensyaratkan penyajian yangiijujur atasiipengaruh transaksi, ipristiwa daniikondisi lainiiyang sesuaiiidengan definisiiserta kriteriaiipengakuan aset, liabilitas, penghasilan dan beban. Pengungkapanidibutuhkaniketika kepatuhaniiiatas persyarataniitertentu dalam SAK EMKM tidak memadaiibagai pemakaiiuntuk memahamiipengaruh dariitransaksi, peristiwa, idan kondisiilain atas posisiidan kinerja keuangan entitas.

(Menurut Rosdiani, 2011) menyatakanikualitas laporan keuangan adalahisejauh manailaporan keuanganiyang disajikanimenunjukkan informasiiyang benaridaniijujur. Laporan keuangan yangiberkualitas bergunaisebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi bagiipihak yaniberkepentingan.

2. Kepatuhan Terhadap SAK EMKM

Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK EMKM harus membuatisuatu pernyataan eksplisitiidan secaraipenuh (explicitiand unreservedistatement) atasikepatuhan tersebutiidalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tidakiibolehiimenyatakan mematuhi SAK EMKM kecualiiijika mematuhi semuaiipersyaratan dalam SAK EMKM.

3. KelangsunganiUsaha

Padaiisaat menyusun laporan keuangan, manajemeniientitas yangiiiimenggunakan SAK EMKM membuatiiipenilaianiiiatas kemampuaniientitas melanjutkaniikelangsungan usaha. iiEntitas mempunyaiiiiikelangsungan usahaiiikecuali jikaiiomanajemen bermaksudimelikuidasi entitasitersebut atauimenghentikanioperasi, atauitidak mempunyaiialternatif realistisikecuali melakukanihal-hal tersebut. iDalam membuatiipenilaian kelangsunganiiusaha, ijika manajemen menyadari terdapat ketidakpastian yang material terkait denganiiperistiwa atauiikondisi yangiiimengakibatkaniiikeraguan signifikaniterhadap kemampuanientitas untukimelanjutkan usaha, makaientitas harusimengungkapkan ketidakpastian tersebut. iKetika entitasiitidak menyusun laporan keuangan berdasarkaniiasumsi kelangsunganiiiusaha, makaiifakta tersebut iharusiidiungkapkan, bersamaidengan dasar penyusunan laporan keuangan danialasan mengapaientitas tidakidianggap mempunyaiikelangsungan usaha.

4. Frekuensi Pelaporan

Entitas menyajikan secarailengkap laporan keuangan (termasuk, informasiikomparatif) minimumiisatu tahun sekali. iKetika akhir periodeipelaporan entitasiberubah dan laporan keuangan tahunan telah disajikan untukiperiode yangilebih panjangiatau lebihipendek dariisatu tahun, maka entitasimengungkapkan:

a. Fakta ersebut.

b. Alasaniipenggunaan untukiiperiode lebihiipanjang atauiilebih pendek.i

c. Faktaibahwa jumlahikomperatif untuk laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan laba rugi dan saldo laba, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan yangiterkait adalahitidak dapatiseluruhnya diperbandingkan.

5. Penyajian yang Konsisten

Penyajian daniiklasifikasi pos-posiidalam laporan keuangan antaraiperiode harusikonsistenikecuali:

a. Terjadiiperubahan yangisignifikan atasisifat operasientitasiatau perubahaniiopenyajian atauioipengklasifikasianioibertujuan menghasilkanipenyajian lebihibaik sesuaiikriteria pemilihanidan penerapan.

b. SAK EMKM mensyaratkanisuatu perubahanipenyajian.

6. Informasi Komparatif

Informasi harusidiungkapkan secara komparatif denganiperiode sebelumnyaiikecuali dinyatakaniilain oleh SAK EMKM (termasuk

informasi dalam laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan). Entitasiomemasukkan informasi komparatif untuk informasi naratifiodan deskriptifiojika relevan untukiopemahaman laporan keuangan periodeiberjalan.

7. Materialitas dan Agregasi

Pos-posioyang materialiodisajikan terpisahiodalam laporan keuangan sedangkaniiyang tidakiimaterial digabungkaniidengan jumlahiyang memilikiisifat atauifungsi yangisejenis. Kelalaianidalam mencantumkaniatau kesalahanidalam mencatatisuatu posidianggap materialijika, baikisecara individualimaupun bersama-sama, dapat mempengaruhiipengguna laporan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Besaranidan sifatiiunsur tersebutidapat menjadiiifaktor penentu.

8. Laporan Keuangan Lengkapiyang Diterapkanidalam SAK EMKM Laporan keuangan entitasimeliputi:

a. Laporan posisi keuangan akhir periode.

b. Laporan laba rugi.

c. Catatan atas laporan keuangan.

9. Identifikasi Laporan Keuangan

Entitasiharus mengidentifikasikanisecara jelasisetiapikomponen laporan keuangan termasuk catatan atas laporan keuangan. Jika laporan keuangan merupakanikomponen dariilaporan lain, imaka laporan keuangan harusidibedakan dariiinformasi lainidalam laporan tersebut. Disamping itu, iinformasi berikutiini disajikai danidiulangi, bilamanaiperlu, padaisetiapihalaman laporan keuangan:

a. Namaientitas pelaporidan perubahanidalam namaitersebut sejak laporan periode terakhir.

b. Tanggaliatau periodeiyang dicakupioleh laporan keuangan, manaioyang lebihiitepat bagiiosetiap komponen laporan keuangan.

c. Mata uang pelaporan.

d. Pembulataniangka yangidigunakanidalam penyajian laporan keuangan.

6. Penggunaan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan Menengah (SAK EMKM)

Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Mikro Kecil Dan Menengah (SAK EMKM) dimaksudkaniiuntuk digunakanientitasiitanpa akuntabilitasiipublik. Entitasiitanpa akuntabilitasipublik adalahientitas yang:

a. Tidakimemiliki akuntabilitasipublikisignifikan

b. Menerbitkan laporan keuangan untukitujuan umumifinancialibagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalahipemilikiyang tidakiterlibat langsungidalam pengelolaaniusaha, investor, saham ,dll.

Entitasimemiliki akuntabilitasipublik signifikanijika:

a. Entitasitelah mengajukanipernyataan pendaftaraniatau dalamiproses pengajuanipernyataan pendaftaran, ipada otoritai pasar modaliatau regulatorilain untukitujuan penerbitaniefek dipasarimodal.

b. Entitasiimenguasai asset dalamiikapasitas sebagaiiifidusiaiiuntuk sekelompokibesar masyarakatiseperti bank, entitas asuransi,,pialang,

daniiatau pedagangiiefek, danaiipensiun, reksaiiidana daniibank investasi.

B. PenelitianoTerdahulu

Penelitian ini dilakukan berdasarkaniipedoman dan sesuai dengan teori dari peneliti sebelumnya. Di bawahoiini adalahiibeberapa penelitian sebelumnya yangidigunakan untukireferensi dalam penelitian ini yaitu

Tabel 2. 1

2 (Hetika et al,

Kualitatif Kios Gapoktan Margo Makmur masih

4 (Ningtiyas et al, laba rugi, dan catatan atas laporan Di Juice Niar, Sari, Dan Cita Rasa Juice Sari, Niar, dan Cita Rasa Alami

Jurnal Akuntansi UMKM Batik Jumput Dahlia Berdasarkan

9 (Kirowati et al,

Kuantitatif UMKM di Kecamatan Margaasih membuat

belum dapat terintegrasi dengan baik untuk

memberikan

pelaporaniikeuangan sesuai dengan SAK EMKM.

C. Kerangka Pikir

Laporan keuangan adalah langkah akhir dalam sistem akuntansi untuk membuat transaksiiikeuangan yangiidilakukan selamaiiperiodeopelaporan.

Pencatatan akuntansiaipada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan pencatataniiakuntansi yangiidilakukan oleh para pelaku UMKM dalamiimengelola keuangannya berdasarkan SAK EMKM agaraiidapat menyajikaniilaporan keuanganiiyang baikiisehingga dapatiimembantu pelaku UMKM untukiimengetahui informasi tentangiikeuangan dariiiusahaiiyang dijalankannya.iiBerikut bagan kerangka pikir penelitian.

Gambar 2. 1 Kerangka Pikir

35 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian deskriptif kualitatif yang merupakan metode yang digunakan untuk menjelaskan fakta dengan menggunakan data informasi yangidiperoleh sesuaiidengan apaiyangiterjadi di tempat penelitian. Menurut Sugiyono (2019) penelitian kualitatif adalah metode penelitian yangiidigunakan dalam meneliti objekiisecara ilmiah dan menggunakan data fakta untuk memperoleh penelitian yangiibermakna.

Penelitian ini menggunakan Deskriptif Kualitatif karenaiipenelitian iniiiingin menggambarkaniikeadaan yangiisebenarnya terjadi dan hasil yang diperoleh diharapkanoidapat memberikanoigambaran obyektifoiterhadap obyekoiyang diteliti.i

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini menggambarkan penyusunan laporan keuangan berdasarakan standar akuntansi keuangan entitas mikro, kecil, dan menengah pada UMKM Gabba Kitchen.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini yaituiidi UMKM Gabba Kitchen yangibergerak dibidang makanan yang berlokasi di Jl. Abdul Muis, Coppo, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi selatan. Penelitian ini akan dilakukan selama 2 bulan April sampai Juni 2022.

D. Sumber Data

Sumber data dalamiipenelitian iniiiberasaliidari UMKM di Gabba Kitchen.

Adapun jenis data yang digunakaniiipada penelitianiiini yaituimenggunakan dataiiyaitu:

1. Data Primer

Data primer merupakaniisumber dataiiyang didapatkaniilangsung denganiimelakukan wawancaraiiantara penelitiiidengan pemilikiiusaha atauiikaryawan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yangididapatkan secaraitidak langsungiisepertiiiidokumen-dokumen yangiiberkaitan denganiiyang inginiiditeliti.

E. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, metode pengumpulan data dilakukaniadalahisebagai berikut:t

1. Wawancara

Wawancara yang dilakukan di Gabba Kitchen yaitu dilakukan melalui tanya dan jawab dengan wawancara terstruktur dengan pemilik UMKM guna memperoleh data yang diperlukan mengenai dengan pencatatan atau penyusunan laporan keuangan.

2. Observasi

Observasi dilakukan langsung pada Gabba Kitchen untuk melihat kegiatan yang dilakukan dan melihat kondisi objek penelitian. Peneliti melakukan observasi secara langsung kepada pemilik Gabba Kitchen untuk memperoleh data-data keuangan Gabba Kitchen.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data dari Gabba Kitchen yangiberkaitan denganimasalah yangiingin ditelitiiberupaiiilaporan keuangan, sejarah perusahaan, dan sebagainya.

F. Metode Analisis

Analisis data dalam penelitian ini adalahiimenggunakan metode analisis interaktif yangiterbagi 3 komponeniyaitu:

1. Reduksi Data

Menurut Sugiyono (2019) reduksioiiidata adalahoiiimerangkum tentangihal-hal yangipaling penting, mecari topik, danipola denganikata lain data yang direduksiiiakan menghasilkan gambaraniiyang spesifik danimemudahkan peneliti untuk menemukan daniimengumpulkan data yang dicarinya. Pada penelitian ini, peneliti akanaimengumpulkan data dari wawancara, lalu menyimpulkan hal-halaiiyang pentingaiidan menggabungkan hasil wawancara tersebut denganiimenggunakan data dokumentasi.

2. Penyajian Data

Menurut Sugiyono (2019) penyajian data pada penelitian kualitatif dapat dilakukanidengan uraianiringkas, bagian, keterkaitan antar objek, diagram alur, dan sebagainya. Pada penelitian ini, peneliti akan memberikan penjelasan mengenai bagaimana proses pelaporan atau penyusunan laporan keuangan yang dilakukan oleh Gabba Kitchen.

3. Penarikan Kesimpulan

Menurut Sugiyono (2019) tahapiiketiga pada analisis data adalah menarik kesimpulan. Peneliti menarik kesimpulan berdasarkan dari hasil

data atau informasi yangIididapatkan baik berdasarkan data primer ataupun sekunder.

39 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil Usaha

Gabba Kitchen merupakaniisalah satuiUMKM yangiada di Kabupaten Barru yangiiberlokasi di Jl. Abdul Muis, Coppo, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi selatan yang bergerak dibidang makanan.

Dari tahun ke tahun Gabba Kitchen terus menerus mengalami peningkatan.

Gabba Kitchen yang didirikan oleh Amilah Amin pada tahun 2016 dengan modal awal padaitahun 2016isebesar Rp.ii18.000.000 dan modal tersebut diberikan dari mertua. Produk-produk Gabba Kitchen yaitu pizza, donat atrisan, aneka roti, dan makanan kekinian lainnya yang orang di daerah barru harus menempuh 3 jam perjalanan untuk mendaptkannya.

Pada penjualan awal atau pada tahun 2016 Gabba Kitchen memproduksi produk dirumah orang tua sendiri dengan peralatan seadanya yang ada didapur dan melakukan penjualan secara online dimedia sosial secara organik.

Pada tahun 2017 kak Aminah Amin mulai melakukan penjualan offline karena sudah banyak konsumen yang membeli produk dan telah mempunyai outlet atau tempat usaha karena usahanya semakin berkembang dengan memperkerjakan karyawan 5 orang serta mempunyai peralatan-peralatan yang modern untuk menunjang produksi.

Produk-produk yang ada di Gabba Kitchen ini dapat dijadikan oleh-oleh.

Gabba Kitchen memasarkan produknya untuk saat ini dengan cara

penjualan online yaitu melalui via Facebook dan WhatsApp dan penjeluan offline yaitu konsumen datang sendiri ke tempat Gabba Kitchen, serta melalui penjualan titipan dibeberapa market yang ada di Barru. Adapun target pemasaran pada Gabba Kitchen yaitu mulai dari anak sekolah, demografi, dan semua kalangan.

2. Visi dan Misi

Adapun visi dan misi Gabba Kitcheniyang ingin dicapai dimasa yang akan mendatang yaitu:

a. Visi

Menjadikan Gabba Kitchen sebagai produk yang digemari setiap kalangan serta menjadi brand yang dikenal masyarakat Barruiipada khususnya dan seluruh masyarakat Sulawesi Selatan padaiiumumnya.

b. Misi

1) Memberikan dan mempertahankan cita rasa produk 2) Melakukan promosi dengan baik melalui offline dan online

3) Berusaha memberikan pelayanan yang tebaik kepada konsumen 4) Memilih tempat yang strategis

5) Membuka banyak cabang.

3. Struktur Organisasi

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi

4. Kepegawaian

a. Pemilik : Amilah Amin

b. Bagian Keuangan & Penjualan : Sumarni

c. Bagian Produksi : Martan, S.Pd : Nuraeni : Susi Sulaeha : Haedar

5. Job Descrription a. Pemilik

1) Mempunyai wewenang dan memberikan kebijakan secara keseluruhan dalam kegiatan toko Gabba Kitchen.

2) Mengawasi dan bertanggung jawab dalam berjalannya kegiatan usaha.

3) Merancang berbagai macam inovasi yang baru dalam perusahaan 4) Mengatur mengenai pembayaran gaji kepada karyawan

b. Bagian Keuangan & Penjualan

1) Memberikan laporan setiap harinya mengenai pemasukan dan pengeluaran.

2) Bekerja sebagai kasir.

3) Melayani konsumen dengan baik serta memuaskan agar menjadi pelanggan yang tetap.

c. Bagian Produksi

1) Menentukan dan membuat produk-produk yang diproduksi dalam toko Gabba Kitchen.

2) Memiliki tanggung jawab dalam proses produksi.

B. Hasil Penelitian

1. Sistemoiipencatatan atau penyusunan laporan keuangan yang dilakukan di Gabba Kitchen

Gabba Kitchen menerapkan sistemoiipencatatan yangoiimasih sederhana,oidimana Gabba Kitchen hanyaoimembuat pencatataniiharian atasiipenjualan yangiidilakukan setiapiiharinya dengan memakai aplikasi.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kak Amilah Amin selaku pemilik usaha Gabba Kitchen pada tanggal 9 Mei 2022 mengemukakan bahwa:

“Pencatatan yang kami terapkan dulu itu masih manual untuk pencatatan perbulanan karena kami harus keluarkan zakatnya.

Kemudian pada tahun 2021 kami sudah mulai memakai aplikasi Booble untuk melakukan pencatatan transaksi.”

Wawancara tersebut menunujukkan bahwa UMKM Gabba Kitchen belum menyusun laporan keuangan. UMKM Gabba Kitchen hanya

menggunakan pencatatan manual dan pencatatan bukti transkasi melalui aplikasi Booble yang berisikan tentang kas masuk.

Pencatatan yangiidibuat hanyaiidapat dipahamiiioleh pemilikiiusaha daniikaryawaniidari Gabba Kitchen. Pemilikiiusaha mengatakan bahwa selamaoimenjalankan usahanyaoitersebut ia tidakiiipernahoiimelakukan penyusunan laporan keuangan karena pemilik usaha tidak memiliki basic atau pengetahuan mengenai laporan keuangan. Kak Amilah Amin mengatakan bahwa:

“Saya belum menyusun laporan keuangan karena tidak ada basic dan betul-betul kami tidak punya basic mengenai laporan keuangan jadi saya hanya melakukan pencatatan melalui aplikasi Booble saja.”

Wawancara tersebut menujukkan pemilik Gabba Kitchen tidak memiliki pengetahuan mengenai laporan keuangan sehingga sampai saat ini Gabba Kitchen hanya melakukan pencatatan secara manual dan memakai aplikasi melalui android. Selain pemiliki yang tidak memiliki pengetahuan mengenai akuntansi atau laporan keuangan tersebut juga dari karyawannya. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kak Amilah Amin selaku pemilik usaha Gabba Kitchen pada tanggal 9 Mei 2022 mengemukakan bahwa:

“Penyebabnya itu yah dari sumber daya manusianya sendiri yaitu dari ownernya sendiri dan dari karyawannya juga tapi sekarang kami sedang belajar juga untuk mempersipkan laporan pencatatan keuangan dan segala macam dan setalah kami belajar baru kami terapkan ke karwayan sedikit demi sedikit.”

Wawancara tersebut menunjukkan bahwa penyebab lainnya tidak melakukan pencatatan atau penyusunan laporan keuangan karenaiitidak adanya juga sumberiidaya manusiaiiyang dapat melakukan penyusunan

laporan keuangan baik dari ownernya sendiri maupun dari karyawannya.

Namun pemilik juga menyadari bahwa laporan keuangan penting dalam suatu usaha atau perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kak Amilah Amin selaku pemilik usaha Gabba Kitchen pada tanggal 9 Mei 2022 mengemukakan bahwa:

“Jadi sebetulnya pondasi dalam sebuah usaha ataupun perusahaan berdiri itu yah butuh yang namanya laporan keuangan cuma qadarallah kami tidak ada basic dan betul-betul kami tidak punya basic tentang laporan keuangan dan segala macamnya.”

Wawancara tersebut menunjukkan bahwa pemilik mengetahui bahwa dalam sebuah usaha dibutuhkan sebuah laporan keuangan hanya saja pemilik usaha tidak memiliki basic atau pengetahuan mengenai laporan keuangan maka tidak melakukan pencatatan.

2. Transaksi Keuangan pada Gabba Kitchen

Biaya pembebanan yang dikeluarkan seperti pembayaran gaji dan beban listrik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kak Amilah Amin selaku pemilik usaha Gabba Kitchen pada tanggal 9 Mei 2022 mengemukakan bahwa:

“Masalah gaji itu saya bayar kepada karyawan setiap awal bulan.

Kalau gajinya yang dibayarkan kepada karyawan itu sebesar Rp.

1.000.000 dan ada 5 karyawan yang bekerja, namun jika ada seleksi-seleksi alam kalau misalkan dia bisa bertahan yah gajinya bisa naik, kemudian ada juga sistem bonus pertiga bulanan tergantung penjualannya selama 3 bulan itu.”

Lanjut

“Kalau listrik yang dibayarkan itu sebesar Rp. 1.000.000 perbulan, jadi memang juga banyak memakai listrik disini karena hampir semua memakai mesin untuk membuat produk.”

Wawancara diatas menunjukkan bahwa Gabba Kitchen memiliki 5 orang karyawan yang bekerja dengan sistem pembayaran gajinya dibayarkan setiap memasuki awal bulan denganiigaji sebesariiiRp.

1.000.000 per orang. Kemudian biaya listrik yang dikeluarkan setiap bulannya cukup besar karena dalam proses pembuatan produk di Gabba Kitchen semua memakai listrik.

Gabba Kitchen memiliki kas atau uang tunai. Kas merupakan jumlah uang yang dimiliki atau yang ada ditangan pemilik. Seperti hasil waawancara yang dilakukan dengan kak Amilah Amin selaku pemilik usaha Gabba Kitchen pada tanggal 9 Mei 2022 mengemukakan bahwa:

“Kalau uang tunai yang ada itu cuma sebesar Rp. 10.000.000.”

Selain uang tunai Gabba Kitchen memiliki modal awal untuk menunjang usahanya dalam memproduksi produk selama bulan April.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kak Amilah Amin selaku pemilik usaha Gabba Kitchen pada tanggal 9 Mei 2022 mengemukakan bahwa:

“Kalau sekarang modal awalnya itu sebesar Rp. 110.273.000.”

Perlengkapan adalah barang yang digunakan dalam kegiatan usaha yanga habis pakai dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kak Amilah Amin selaku pemilik usaha Gabba Kitchen pada tanggal 9 Mei 2022 mengemukakan bahwa:

“Yang pertama itu Paper Box yang Besar, Paper Box yang Kecil, Kemasan Plastik untuk Roti, Katong Plastik (Kresek). Kalau untuk

harganya masing-masing itu Paper Box Besar harganya Rp. 5.000 dan ada sekitaran 130 unit, kalau Paper Box Kecil itu harganya Rp.

4.000 dan ada 150 unit, kemudian untuk Kemasa Plastik harganya Rp. 200 dan ada 300 unit, dan haranya itu Kantong Plastik Rp. 300 ada 350 unit.”

Wawancara tersebut menujukkan bahwa Gabba Kitchen memiliki beberapa perlengkapan seperti paper box, paper box kecil, kemasan plastik, dan kantong plastik yang digunakan dalam menjalankan usahanya dengan harga perolehan yang berbeda-beda.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kak Amilah Amin selaku pemilik usaha Gabba Kitchen pada tanggal 9 Mei 2022 mengemukakan bahwa:

“Bangunan, jika diuangkan sekitaran Rp. 30.000.000. Mesin, ada 2 unit mesin roti yang harga awalnya sebesar Rp. 12.000.000 . Open, harga awalnya itu sebesar Rp. 13.500.000. Froofer, harga awalnya sebesar Rp. 7.000.0000. Rak, jadi rak itu harganya sebesar Rp.

1.500.000. Talang, jadi ada 4 unit talang yang harganya 1 unit sebesar Rp. 150.000”

Wawancara tersebut menujukkan bahwa Gabba Kitchen memiliki beberapa aset tetap seperti bangunan, mesin roti, open, froofer, rak, dan talang yang digunakan dalam menjalankan usahanya dengan harga perolehan yang berbeda-beda.

Kegiatan usaha biasanya terdapat utang dan piutang dalam menjalankan usahanya namun pada Gabba Kitchen ini pemilik tidak menyediakan hal tersebut. Seperti hasil wawancara yang dilakukan dengan kak Amilah Amin selaku pemilik usaha Gabba Kitchen pada tanggal 9 Mei 2022 mengemukakan bahwa:

“Jadi kami disini tidak menyediakan pengambilan produk kepada pelanggan sebelum bayar.”

Lanjut

“Kalau masalah utang kami itu tidak punya.”

Wawancara tersebut menunjukkan bahwa Gabba Kitchen tidak menyediakan Piutang atau dalam artian tidak meminjamkan pelanggan dalam pengambilan produk sebelum melakukan pembayaran. Dan tidak pemilik mengakui bahwa tidak memilki utang selama menjalankan usahanya tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kak Amilah Amin selaku pemilik usaha Gabba Kitchen pada tanggal 9 Mei 2022 mengemukakan bahwa:

“Kalau luas tanahnya disini sekitar 9 x 10 m. Dan jika diuangkan kira-kira itu nomilanya sebesar Rp. 20.000.000an.”

Wawancara tersebut menujukkan bahwa Gabba Kitchen memiliki luas tanah yang digunakan dalam membangun tempat usaha Gabba Kitchen.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kak Amilah Amin selaku pemilik usaha Gabba Kitchen pada tanggal 9 Mei 2022 mengemukakan bahwa:

“Kalau penjualan yang didapatkan itu sekitar sebesar Rp.

45.000.000.”

Wawancara tersebut menujukkan bahwa Gabba Kitchen memiliki pendapatan atau penjualan yang belum bersih karena belum menghitung beban-beban yang dikeluarkan untuk menunjang usahanya tersebut selama bulan April.

Hasil wawancara diatas mengenai transaksi keuangan yang diperoleh maka disimpulkan dan peneliti membuat nama akun dan saldo sesuai dengan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan pemilik Gabba Kitchen sebagai berikut:

Tabel 4. 1

Daftar Transaksi Keuangan Gabba Kitchen

Nama Akun Saldo

Kas 10.000.000

Perlengkapan 1.415.000

Tanah 20.000.000

Bangunan 30.000.000

Mesin Roti 24.000.000

Open 13.500.000

Froofer 7.000.000

Rak 4.000.000

Talang 1.500.000

Modal 110.273.000

Penjualan Bulan April 45.000.000

Beban Gaji 5.000.000

Beban Listrik 1.000.000

Sumber: Hasil Wawancara dari Gabba Kitchen

3. Penyusunan Laporan Keuangan pada Gabba Kitchen Sesuai dengan SAK EMKM

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah adalah standar akuntansi untuk usaha mikro kecil dan menengah. Dengan adanya SAK EMKM diharapkaniiUMKM dapat melakukan pencatatan laporan keuangan sehingga dapat menjadi lebihiimaju,oimeningkatkan informasiiiakuntansi yangiberperan pentingidalam mencapaiikeberhasilan usaha UMKM.

a. Membuat transaksi

Pada bagian transaksi peneliti melakukan wawancara dengan pemilik Gabba Kitchen mengenai keuangan pada akhi periode April 2022 dan melihat atas bukti-buktiiitranskasi keuanganiiyangiitelah terjadiiiuntuk memperkirakaniisaldo untukimasing-masing akuniiyang akaniidibuat. Kemudian pemilikoiimelakukan pengarsipan bukti transaksi yang terjadi pada bulan April 2022. Dengan dataiiyang diperoleh tersebut penelitiiimembuat namaiiakun sesuaiiidengan kegiataniitransaksi keuanganiiyang terjadi di Gabba Kitchen.

b. Membuat jurnal

Setelah transaksi dibuat, tahap selanjutnya adalah membuat jurnal. Pembuatan jurnal dilakukan dengan menuliskan seluruh pemasukan dan pengeluaran transkasi keuanganiiyang terjadiiidi Gabba Kitchen berdasarkan dengan buktioitransaksi yangoiada.

Transaksioiini mempegaruhi akun debet dan kredit.

Jurnaloimembutuhkaniisaldo awaliidari setiapiiakun dalam jurnal umum. Dataiitersebut diperolh diperokeh dari hasil wawancara

dengan pemilik dan melihat atas bukti-buktiitransaksi yangitelahiterjadi..

c. Memposting ke buku besar

Prosesiipemindahan jurnaliiyang telahiidibuat dalamiibukuiibesar dilakukanidengan memindahkaniiangka-angkaiyang terdapatiidalam kolom debet jurnal keidalam sisi debet suatu akun dan memindahkan angka yang terdapat dalam kolom krediit jurnal ke dalam sisi kredit akun.

d. Neraca saldo sebelum penyesuaian

Setelah jurnaliidiposting ke bukuiibesar, selanjutnya jurnal tersebut dibuat padaiiakhir periodeiineracaisaldo. Neracaiisaldo adalahikertas yangiimenggambarkan namaiiakun dan saldonya. Neraca saldo ini terdapat nomoriakun, namaiakun serta kolom debet dan kredit. Pada kolom debet dan kredit disesuaikaniagar sesuai dengan saldo akhir akun-akun yang iterdapat dibuku besar.

e. Membuat jurnal penyesuaian

Setelah membuat neraca saldo sebelum penyesuaian.

Selanjutnya melakukanianalisis terhadapisetiap akun yang ada untuk membuat penyesuaiam serta melihat transaksi yang sebelumnya telah dicatat tapi tidak sesuai dengan transaksi yang terjadi.

f. Neraca saldo setelah penyesuaian

Tahap selanjutnya adalah membuat daftar semua akun dan saldo yang terdapat dibuku besar setelah ditambah akun-akun dari jurnal penyesuaian.

g. Menyusun laporan keuangan

Penelitian ini memberikaniiformat rancanganoiilaporanoiikeuangan sesuai dengan SAK EMKM berdasarkan data-data keuangan yang diperoleh dari Gabba Kitchen untukiimembuat laporaniikeuangan denganiilangkah-langkahiisebagaiiiberikut:

1. Laporan laba rugi

Laporan laba rugi adalah laporaniiyang memberikaniiinformasi tentang kinerjaoiiperusahaan dalamoiimenjalankanoiikegiatan bisnisnya selama periode waktuoiitertentu. Laporan ini menunjukkan sejumlah: pendapatan, beban, dan beban pajak lainnya.oDalam penyusunan laporan keuangan laba rugi Gabba Kitchen data informasi yangiidibutuhkan yaitu:

1) Data semua pendapatan pada Gabba kitchen yang dimana dapat dilihat dari penjualan dan pendapatan.

2) Dataasemua beban-beban yangadikeluarkan atau dibayarkan untuk kegiatan usahanya Gabba Kitchen seperti beban perlengkapan, beban listrik, dan beban-beban lainnya yang berkaitan dengan kepentingan usahanya.

Laporan laba rugi dapat dilihat pada tabel dibawah ini yaitu sebagaiiiberikut:

Tabel 4. 2

Laporan Laba Rugi Gabba Kitchen 30 April 2022

Pendapatan

Total Beban Operasional (7.890.834)

Laba Sebelum Pajak 37.109.166

Pajak (250.000)

Laba Setelah Pajak 36.859.166

Sumber: Data diolah dari Gabba Kitchen

Berdasarkan pada penyusunan laporan laba rugi yang digunakan Gabba Kitchen denganiipenyusunan laporan laba rugi yang sesuai dengan SAK EMKM menunjukkan bahwa terdapat

Berdasarkan pada penyusunan laporan laba rugi yang digunakan Gabba Kitchen denganiipenyusunan laporan laba rugi yang sesuai dengan SAK EMKM menunjukkan bahwa terdapat

Dokumen terkait