• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO KECIL DAN MENENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO KECIL DAN MENENGAH"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

i

Barru)

SKRIPSI

RISDA WILDA NIM: 105731125418

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2022

(2)

ii

KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA

JUDUL PENELITIAN:

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO KECIL DAN MENENGAH (STUDI

KASUS PADA UMKM GABBA KITCHEN DI KABUPATEN BARRU)

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

RISDA WILDA 105731125418

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Progran Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2022

(3)

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Peningkatan yang lambat lebih baik daripada tidak ada peningkatan

PERSEMBAHAN

Puji syukur Kepada Allah SWT atas Ridho-nya serta karunianya sehingga skripsi ini telah terselesaikan dengan baik.

Alhamdulillah Robbil’alamin

Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta Orang-orang yang saya sayangi dan alamamterku

PESAN DAN KESAN

Tidak ada rasa syukur yang dapat dipanjatkan selain kepada Yang Maha Kuasa karena atas seijin-Nya lah saya dapat menuntut ilmu hingga saat ini.

Tidak ada ucapan terima kasih yang paling tulus selain ditujukan kepada kedua orang tuaku yang telah banyak berkorban dan sangat bekerja keras untuk mendukung saya sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan hingga

saat ini.

Ucapan rasa syukur dan terima kasih itulah yang akan selalu saya ingat dalam kehidupan saya

(4)

iv

HALAMAN PERSETUJUAN

(5)

v

HALAMAN PENGESAHAN

(6)

vi

SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN

(7)

vii

HALAMAN PERNYATAAN

(8)

viii ABSTRAK

RISDA WILDA. 2022. Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (Studi Kasus pada UMKM Gabba Kitchen di Kabupaten Barru). Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Amril Arifin dan Pembimbing II Asriani Hasan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyusunan laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah pada UMKM Gabba Kitchen di Kabupaten Barru. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Data yang diolah merupakan hasil wawancara dengan pemilik UMKM Gabba Kitchen. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wawancara, Observasi, dan Studi Dokumen yang dimana penulis melihat langsung keadaan ditempat penelitian.

Hasil penelitian yang didapatkan penulis adalah Gabba Kitchen tidak membuat pencatatan laporan keuangan sesuai dengan SAK EMKM dan pencatatan yang dilakukan Gabba Kitchen masih sederhana berdasarkan dengan pemahaman pemilik usaha. Penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM pada Gabba Kitchen berdampak positif terhadap pemilik mengetahui bahwa terdapat standar yang digunakan dalam melakukan pencatatan atau penyusunan laporan keuangan untuk usahanya.

Kata Kunci: Laporan Keuangan, SAK EMKM, UMKM

(9)

ix ABSTRACT

RISDA WILDA. 2022. Preparation of Financial Statements Based on Financial Accounting Standards for Micro, Small and Medium Entities (Case Study on Gabba Kitchen SMEs in Barru Regency). Department of Accounting, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Supervisor I Amril Arifin and Supervisor II Asriani Hasan.

This study aims to determine the preparation of financial statements based on Financial Accounting Standards for Micro, Small and Medium Entities at UMKM Gabba Kitchen in Barru Regency. The type of research used is a qualitative research method. The data processed is the result of interviews with the owners of Gabba Kitchen SMEs. The data collection method used in this research is Interview, Observation, and Document Study in which the author sees firsthand the state of the research place.

The results obtained by the author are that Gabba Kitchen does not record financial statements in accordance with SAK EMKM and the recording made by Gabba Kitchen is still simple based on the understanding of the business owner. The preparation of financial statements based on SAK EMKM at Gabba Kitchen has a positive impact on the owner knowing that there are standards used in recording or preparing financial statements for his business.

Keywords: Financial Report, SAK EMKM, SMEs

(10)

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji dan Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.

Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (Studi Kasus pada UMKM Gabba Kitchen di Kabupaten Barru)”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis Bapak Tahuddin dan Ibu Yanti yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, serta dukungan baik materi maupun moral, dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan

(11)

xi

yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an, SE.,M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Mira, SE.,M.Ak.,Ak., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Amril Arifin, SE.,M.Si.,Ak.,CA, selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga Skripsi selesai dengan baik.

5. Ibu Asriani Hasan, SE.,M.SC, selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Kepada kakak dan adek-adek saya yang selalu memberikan semangat, dukungan serta bantuan moril maupun material sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

9. Kepada kak Amilah Amin selaku pemilik Gabba Kitchen serta karyawann karyawan yang telah meluangkan waktunya dan mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.

(12)

xii

10. Terkhusus sahabat-sahabat yang sudah penulis anggap sebagai saudari sendiri: Yulianti, Nurhikma, Lulu Nurahmawati Putri Rajamuddin, Fiki Amalia, Marya Ulfa yang selalu ada untuk peneliti dalam keadaan apapun itu tanpa berpikir panjang untuk membantu dan memberikan dukungan serta semangat untuk penulis, semoga kita semua menjadi pribadi yang terus belajar akan kebaikan dan sukses di masa depan.

11. Teman-teman kelas Akuntansi 18 F yang tidak bisa saya tuliskan satu persatu yang telah memberikan semangat, motivasi, dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini.

12. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi angkatan 2018 yang selalu belajar bersama serta bantuannya dan dorongannya dalam aktivitas studi penulis.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini. Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater tercinta Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Makassar, 22 Juni 2022

Risda Wilda

(13)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN... v

SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN ... vi

HALAMAN PERNYATAAN ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II ... 6

TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Tinjauan Teori ... 6

1. Laporan Keuangan ... 6

2. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ... 11

3. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) ... 16

4. Penyusunan Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan Menengah (SAK EMKM) ... 21

5. Penyajian Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan Menengah (SAK EMKM) ... 23

(14)

xiv

6. Penggunaan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan

Menengah (SAK EMKM)... 27

B. Penelitian Terdahulu ... 28

C. Kerangka Pikir ... 34

BAB III ... 35

METODE PENELITIAN ... 35

A. Jenis Penelitian ... 35

B. Fokus Penelitian ... 35

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

D. Sumber Data ... 36

E. Metode Pengumpulan Data ... 36

F. Metode Analisis ... 37

BAB IV ... 39

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 39

1. Profil Usaha ... 39

2. Visi dan Misi ... 40

3. Struktur Organisasi ... 41

4. Kepegawaian ... 41

5. Job Descrription ... 41

B. Hasil Penelitian ... 42

C. Pembahasan ... 56

BAB V ... 58

PENUTUP ... 58

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN ... 62

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Tabel 2. 1 Peneltian Terdahulu ... 28

Tabel 4. 2 Data-data keuangan Gabba Kitchen ... 48

Tabel 4. 3 Laporan Laba Rugi Gabba Kitchen 30 April 2022... 52

Tabel 4. 4 Laporan Posisi Keuangan Gabba Kitchen 30 April 2022 ... 53

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Gambar 2. 1 Kerangka Pikir ... 34 Gambar 4. 1 Struktur Organisasi ... 41

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Pedoman Wawancara ... 63

Lampiran 2 Dokumentasi ... 64

Lampiran 3 Bukti Transaksi... 68

Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian... 69

Lampiran 5 Penyusunan Transaksi Keuangan Gabba Kitchen ... 70

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakaniisuatu usahaiiyang dijalankan terutama oleh sebagian masyarakat Indonesia dari segi perdagangan atau komersial yang berbentuk perorangan dan kelompok dalam artian tidak dinaungi oleh perusahaan. Dengan adanya kegiatan UMKM maka akan sangat berguna dalam mendukung perekonomian bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Menurut (Judianto et al, 2018) Usaha Mikro Kecil dan Menengah dapat mendukung perekonomian masyarakatiiyang mampu untuk berkembang dengan mandiri untuk mewujudkan ekonomi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, UMKM harusimampu bersaingidan memanfaatkan masing-masing kemampuan yang dimiliki agar dapat memberikan bantuan untuk perekonomian masyarakat.

Akan tetapi, salah satu kesulitan yang ada pada UMKM yaitu mengenai penyusunaniilaporan keuanganiiyang berkaitan denganiiakuntansi. Banyak pelaku kepentingan UMKM mungkin belumiimenyusun laporan keuangannya sesuaiiidengan standariiakuntansi UMKMiiyang telahiiditetapkan. Hal tersebut dikarenakan banyakiiipelaku UMKM yangaiitidak memahami penyusunan laporan keuangan dan merasa kesulitan untuk melaksanakan penyusunan laporan keuangan. Padahal penyusunan laporan keuangan merupakaniisalahiisatu kunci keberhasilan UMKM.

Penyusunan laporan keuangan yang disusun oleh UMKM yaitu untuk melihat bagaimana hasil kerja yang diperoleh selama menjalankan usahanya.

(19)

Pencatatan akuntansi berperan penting bagi UMKM ketika dibuatiisesuai denganiistandar yangiiitelahiiiditetapkan.oNamun, masihooada pelaku kepentingan UMKM yang belum mengetahui atau belum melakukan pencatatan sesuai dengan standariiyang dapatiidigunakan untukimenyusun laporanikeuangan pada UMKM.

Semakin pentingnya penerapan akuntansi, maka Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) IAI memberlakukaniiStandar AkuntansiiiEntitas Mikro,iKecil daniMenengah (SAKiEMKM) tanggal 1 Januari 2018. SAKiEMKM siap membantu pelaku UMKM dalam penyusunan laporan keuangannya agar tidak kesulitan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Walaupun SAK EMKM adalah standar akuntansi dianggap cukup sederhana, akan tetapi akan membantu memberikan informasi yang baik.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam SAK EMKM (2016) Entitas Mikro Kecil dan Menengah (EMKM) merupakan entitas yangiitidak memiliki tanggung jawab publik dan benar-benar memenuhi standar atau kriteria UMKM seperti diatur dalamiiUndang-Undangii20 tahun 2008 yangiberlaku untuk UMKM diiiIndonesia. SAK EMKM terdiriiidari tigaiikomponen: Neraca, LaporaniLaba Rugiidan CatataniAtas LaporaniKeuangan.

Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (2016) Laporanaiiposisi keuanganiiterdiriiidari: aset,ailiabilitas, sertaaiekuitas. Asetiiyang dimaksud tersebut adalah sumber daya perusahaan yang diharapkan akan memberikan keuntungan secara ekonomis untuk perusahaan. Sedangkan, liabilitas adalah kewajibaniiperusahaan yangiitimbul karenaiiperistiwa-peristiwa yangiiterjadi dimasa lalu, tetapi penyelesaiannya mempengaruhi arus kas aset

(20)

perusahaan. Kemudian ekuitas adalah hakiiatas kekayaan perusahaan setelahiidikurangi dengan semuaiikewajiban perusahaan.

Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (2016), laporan laba rugi meliputi: pendapatan, beban dan pajak. Pendapatan yang dimaksud yaitu pendapatan yang diperoleh dari proses bisnis perusahaan yang normal.

Sedangkan, beban yang dimaksud adalah penurunan dalam bentuk arus keluar keuntungan ekonomi selama periode akuntansi. Kemudian beban pajak penghasilan yang digunakan yaitu didasarkan pada undang-undang pajak yang telah ditentukan. Pajak penghasilan yang dikenakan kepada UMKM adalah pajak penghasilan final yang membebankan 0,5% atas penjualan.

Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (2016) Catataniiatas laporaniikeuangan terdiri dari: kebijakaniiakuntansi yangiidigunakan, Ikhtisar akuntansi daniirincian akun lainnya. Catatan atas laporan keuangan yang dimaksud yaitu menjelaskan penyajian informasi dan cara penyajiannya.

Untuk menampilkan catatan atas laporan keuangan, setiap akun yang ada didalamnya harus mengacu padaiiinformasi yangiirelevan dalam catatan atas laporan keuangan.

(Kania et al, 2021) pada penelitiannya yang berjudul Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK EMKM Berbantuan Microsoft Excel Pada UMKM Uncal.Co, mengemukakan bahwa UMKM Uncal.Co tidak menyusun pelaporan keuangan berdasarkan SAK EMKM, tetapi hanya menyusun laporan dengan Microsoft Excel 2016 yang dibuat sesuai dengan kebutuhan usahanya. Sedangkan (Nuvitasari et al, 2019) pada penelitiannya berjudul Implementasi SAK EMKM Sabagai Dasar Penyusunan Laporan

(21)

Keuangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), mengemukakan bahwaiilaporan keuanganiiyang disusun olehiiUD. KaryaiiTangiiiBanyuwangi tidak sesuaiidengan laporanikeuangan SAKiEMKM.

Gabba Kitchen merupakan salah satu UMKM yangiiada di Kabupaten Barru yang bergerak dibidang makanan. Gabba Kitchen belum menysusun laporan keuangannya menurut Standar Akuntansi Keuangan EMKM.oDari uraianiidiatas, makaiipenulis tertarikiiuntuk melakukaniipenelitianidengan judulii“Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (Studi Kasus pada UMKM Gabba Kitchen di Kabupaten Barru)”

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latariibelakang, makaiidapat disimpulkaniibahwaiirumusan masalahiidari penelitianiiini yaituiiapakah penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah pada UMKM Gabba Kitchen di Kabupaten Barru?

C. TujuaniPenelitian

Adapuniitujuan dariiipenelitian iniiiyaituiiuntukiimengetahui penyusunan laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah pada UMKM Gabba Kitchen di Kabupaten Barru.

D. ManfaatiPenelitian

Adapuniikegunaan dariiipenelitian iniiiyaitu:

1. ManfaatiiTeoritis

Penelitian ini diharapkan dapatiidijadikan tambahan referensi atau bahan acuan tentangiipenyusunan laporan keuangan berdasarkan

(22)

dengan standariiakuntansi keuangan entitas mikro kecil dan menengah khususnya pada UMKM Gabba Kitchen di Kabupaten Barru.

2. ManfaatiiPraktis

a. BagiiiGabba Kitchen

Dengan hasil penelitian ini diharapkaniiiidapat membantu penyusunaniilaporan keuanganiipadaiiUMKM Gabba Kitchen sesuai dengan SAK EMKM. Karena dengan adanya laporan keuangan, Gabba Kitchen akan dapat menggunakan laporan keuangan tahunannya untuk melihat laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, dan kinerjanya pada periode waktu dimasa mendatang.

b. Bagi pembaca

Penelitian ini bisa dijadikan tambahan refensi atau bahan acuan buat mahasiswa peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian khususnya tema yang terkait tentang penyusunan laporan keuangan suauai dengan SAK EMKM.

(23)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Laporan Keuangan

a. Pengertian laporan keuangan

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2016) Laporan keuangan merupakaniicatatan informasiiidari perusahaan selamaiiperiode akuntansiiiyang menjelaskan tentang kinerjaiiperusahaan. Laporan keuangan dapat membantu pengelola bank, kreditur, pemilik serta pemangku kepentingan dalam menganalisis dan menginterpretasikan kinerja dan keadaan keuangan perusahaan.

Laporaniikeuangan merupakaniihasiliidari suatu prosesiiakuntansi yangiimenyediakan informasiiikeuangan bagi suatuiiperusahaan untukimembantu para pemangkuaiikepentingan dalam pengambilan keputusaniiekonomi. Laporan keuangan terdiri dari lima komponen:

laporan laba rugi, neraca, perubahan modal, arus kas, dan catatan Atas Laporan Keuangan (Isnawan, 2012;60).

b. Tujuan laporan keuangan

Secara umum tujuan laporan keuangan terdiri dari beberapa, yaitu:

1) Menyajikan informasiiikepadaiipihak yang ingin melihat tentang keadaan perusahaan dilihat dari nilai-nilai secara moneter.

2) Memberikaniiinformasi yangiiberguna untukiiparaiipengambil keputusaniibisnis dan ekonomi dari investor yang ada,iikreditur, manajemen,iipemerintah,idan penggunaiilainnya.

(24)

3) Memberikan informasiiimengenai posisiiikeuangan, kinerja,iidan perubahaniposisi keuanganidalam perusahaaniuntuk membantu pengambil keputusan dalamiipengambilan keputusaniiekonomi.

4) Memberikan informasiiiimengenai lokasi kegiatan,olaporan perubahaniimodal, arusiikas, daniiinformasi lainnya.

c. Bentuk-bentuk0Laporan0Keuangan

BerdasarkaniPernyataan StandariAkuntansi Keuangani(PSAK)iNo.1 bahwailaporan keuanganiyang lengkapiterdiriiatas:

a. Laporanoposisiokeuangan

Laporanoposisi keuanganoberisikan informasiotentang asset, kewajiban,odan modal perusahaan padaotanggal tertentupdan ditampilkan dalam neraca perusahaan. Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (2016) definisi dari unsur-unsur laporan posisi keuangan diatas yaitu:

1. Asset merupakan sumberiidaya yangiidikelola perusahaan yang menimbulkan peristiwa dari masa laluiidan perusahaan berharap akan mendapatkan keuntungan ekonomi dimasa yang akan mendatang.

2. Liabilitas merupakanikewajiban perusahaan saatiiini sebagai akibat dari kejadian dimasa lalu, dan penyelesaiannya akan menyebabkaniiarus keluariidari sumberiidaya yang mewujudkan manfaatiiiekonomi perusahaan.

3. Ekuitasiimerupakan hakiiatas asetoiperusahaan setelah dikurangiiidengan semuaiiliabilitasnya.

(25)

Laporan posisi keuangan entitas mencakup pos-pos berikut:

1) Kas dan setara kas 2) Piutang

3) Persediaan 4) Asset tetap 5) Utang usaha 6) Ekuitas

b. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi menyajikan informasi tentang kinerja perusahaan selama periode akuntansi. Laporan ini menunjukkan sejumlah pendapatan danoibeban-bebaniidalam laporan laba rugi.

1. Penghasilanui(Income) adalahiipeningkatanoiikeuntungan ekonomioselama periodekakuntansi baikidalam bentukiarus kasomasuk atauiipeningkatan asetiiatau penurunaniliabilitas yangomenyebabkan peningkataniiekuitas selainiikontribusi investasi.

2. Beban (expense) merupakaniopenurunan keuntungan ekonomiiselama periodiakuntansi baik dalamiibentuk arus kas keluar atauipenurunan aset, atauipeningkataniiliabilitas, yangioomenyebatkan penurunaniiekuitas yangiitidak disebabkaniioleh distribusiiikepada investor.

Laporan laba rugi selama periode Laporan laba rugi entitas mencakupipos-posiberikut:

(26)

1) Pendapatan 2) Beban keuangan 3) Beban pajak

c. LaporanoPerubahanoEkuitas

Laporanoperubahan ekuitas merupakan laporan yangomemuat seluruhikegiatan investasi danipembiayaan. Laporaniperubahan ekuitasoimemperlihatkan aliranoimodal kerjaoiselamaoiperiode tersebut.

d. LaporanoArusoKas

Laporanoarus kasoimenyajikan informasioitentang kasodan operasional,oiimemelihara serta memperluasoiikapasitas operasional, memenuhioikewajiban keuangan, danoimembayar dividen.oiMenurutiiKieso et al (2011)oidalamoitulisan Irmawati (2020), aktivitas pelaporan keuangan arusikas melaluiitigaiijenis aktivitas:o

1. Arusokas darioaktivitas operasionalomerupakan arusokas dariotransaksi yang mempengaruhi labaobersih.

2. Arusokas darioaktivitas investasiomerupakan arusokasodari transaksiiyang melibatkan investasiidalam aset tetap.

3. Arusokas dariopendanaan merupakanoiarus kasoidari transaksioiyang mencakup ekuitasoiidan kewajiban perusahaan.o

(27)

e. CatatanaAtas LaporanaKeuangan

Catatanaatas laporanakeuangan tahunan menyajikanoinformasi mengenai hal-hal yang tidakidijelaskanidalam laporanikeuangan tahunan sebelumnya.

CatatanoAtas LaporanoKeuangan meliputi pos-pos sebagai berikut:

1. Berisikan pernyataanoiyang menjelaskanoibahwa laporan keuangan tahunaniitelahiiditerapkan sesuai dengan SAK EMKM

2. Menyajikan informasi mengenai kebijakaniiakuntansi

3. Suatu pernyataan yangimenjelaskan tentangiitransaksi pentingidan signifikaniyang mungkin berguna atau dapat membantu pemilik dalam memahami laporan keuangan.

d. Pengukuran Unsur-Unsur Laporan Keuangan

Pengukuran adalahioproses penentuan jumlahioyang akan digunakaniperusahan untukimengukur aset, kewajiban, pendapatan, dan beban dalam laporan keuangannya. Prosesiini melibatkan pemilihaniidasar pengukuran tertentu. iDasaroipengukuranoyang umumodigunakan adalahobiaya historisodan nilaiowajar.

1. Biayaiihistoris asset adalahiijumlah kasiiatau setaraiikasiiyang dibayarkaniiatau nilaiiiwajar dariiipembayaran yangoidiberikan untukomemperoleh asetipada saatiperolehan. Kewajibanodiakui dalam bentuk jumlah kasiiatau setaraiikas yangiiditerimaiiatau sebesariinilai wajariidari asetiinon kasiiyang diterimaiisebagai penukariidari kewajibaniipada saatiitimbullnyaiikewajiban.

(28)

2. Nilaiiiwajar adalahiijumlah uang yangiidigunakan untukomenukar asetoatau menyelesaikanokewajiban, kewajiban dalam transaksi wajar yang sukarela dan berpengetahuan luas antara pihak- pihak.

2. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

a. Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2016) Entintas Mikro Kecil dan Mennegah (EMKM) merupakan entitas tanpa akuntanbilitas publik yangisignifikan, seperti yang dijelaskan dalam SAK ETAP, yangiiimemenuhiiodefinisi daniistandar usaha mikro, kecil, dan menengah seperti yang diaturiidalam peraturan perundang- undangan yangaiiditetapkan di Indonesia, minimal berturut-turut dalam 2 tahun.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008, terdapat beberapa definisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yaitu:

a. UsahaoMikro merupakan usahaoproduktif yangiidimilikiooleh perseoranganiiatau suatu badanousaha perseorangan yang memenuhiostandar UsahaoMikro.

b. UsahaioKecil merupakanoiusaha ekonomioiproduktifoiyang berdiriiisendiri, yangiidilaksanakan dalam bentukiiperorangan ataupun kelompokiiyang tidak termasuk dari bagian perusahaan yang dimiliki secara langsungiimaupun tidakiilangsungiidari usahaiimenengah atauiiusaha besariiyang memenuhiiistandar UsahaiiKecil.

(29)

c. UsahaoMenengah merupakan usahaoiekonomioproduktifiyang berdiriiisendiri, yangidijalankan dalamibentuk peroranganiiatau kelompok yang tidak termasuk dari bagian perusahaan yang dimilikiiisecara langsungimaupun tidakilangsung dariiusaha kecil atauiusaha besariidengan jumlahiikekayaan bersihiiatauiihasil penjulanitahunan.

Secaraiiumum ciri-ciriiiUMKM adalahiimanajemennya yang berdiriiisendiri, modaliidisediakan sendiriiioleh pemilik UMKM, daerahiiiipemasarannya masihiiipada daerahiiilokal, aset perusahaannyaikecil sertaijumlah karyawan yangidipekerjakannya terbatas.i

Asasipelaksanaan UMKM adalahikebersamaan, ekonomiiyang demokratis, ikemandirian, keseimbanganikemajuan, iberkelanjutan efesiensiikeadilan, sertaikesatuan ekonomiinasional. Usaha Mikro Kecil dan Menengah bertujuanoiiimenumbuhkanoiiidan mengembangkanoiiiusahanya dalamoiiirangkaoiiipembangunan perekonomianoinasional berdasarkanodemokrasi ekonomioyang berkeadilan.o

b. Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dijelaskan bahwa memiliki kriteria adalah sebagaiiberikut :

a. KriteriauUsaha Mikrouyaitu:

(30)

1) Memilikiiikekayaan bersihiisebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidakiitermasuk tanahiiidaniiibangunan tempatiiusaha.

2) Memilikioihasil penjualanoitahunan palingoiibanyak Rp.

300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

b. Kriteria Usaha Kecil yaitu:

1) Memilikiiikekayaan bersihiisebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampaiiidengan Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidakiitermasuk tanahodaniibangunan tempatiusaha.

2) Memilikiiiiihasil penjualaniiiiiitahunan sebesar Rp.

300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampaiiidengan Rp.

2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

c. KriteriauUsaha menengahuyaitu:

1) Memilikikkekayaanysebesar Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidakatermasuk tanahadan bangunanitempatiusaha.

2) Memilikihhhhasil penjualannnntahunan sebesar Rp.

2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Jumlahiitenaga kerjaiiUMKM kurangiidari 100iiorang, dengan rincianiisebagai berikut: iusaha rumahitangga danimikro terdiriidari 1-4iiorang tenagaikerja, usahaiikecil terdiriiidari 5-9 tenagaiikerja, usahaiimenengah 20-99iitenaga kerjaiidan usahaiibesarimemiliki tenagaikerja sebanyaki100 tenaga kerjaiatauilebih.

(31)

c. Klasifikasi Usaha Mikro Menengah (UKM)

UKM Indonesiaodapat dibagi menjadiiiempat kriteria berdasarkan perkembangannyaiyaitu:

1) Livelihood Activities merupakan UKM yanghdijadikanisebagai kesempatanoikerja untukoimencari nafkah,oiyang lebihoiumum disebut dengan sektor informal. Contohnyaiiadalahopedagang kakiiilima.

2) Micro Enterprise, yaitu UKM yangiimemiliki karakter pengrajin tetapiibelum memilikikkarakteristikkkewirausahaan.

3) Small Dynamic Enterprise merupakan UKM yangiitelahiimemiliki jiwaiikewirausahaan daniimampu menerimaiioperasiisubkontrak daniekspor.

4) Fas Moving Enterprise merupakan UKM yangiipunyaoijiwa kewirausahaaniidan akanobertransformasi menjadiisebuahiusaha besar.k

d. Kebutuhan ArahppiPengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)j

SektoroUMKM memilikiopotensi besarountuk0dikembangkan.

Beberapaipotensi besarisektor UMKMiadalah :

1) Tidakobanyak memilikioketergantungan padaofaktoroieksternal semisaliigejolak perekonomianiidunia, sepertiiiutang dalamiivaluta asingiidan bahaniibaku imporiidalam melakukaniikegiatannya.

2) Selangiiwaktu produksiii(time lag) UMKM relatifiisingkat.

3) Keperluaniimodal UMKM, khususnya UMKM relativeiisingkat.

(32)

4) Sebagianiibesar usaha UMKM merupakaniikegiatan padatiikarya daniimampu mendayaiigunakan skilliidan semiiiskilliiworkers.

5) Penciptaaniilapangan kerjaipada tingkatibiaya modaliyangirendah 6) Kemampuaniidalam forwardoidan backwardoilingkageoiantara

berbagaiisektor.

7) Memilikiiipeluang besariididalamnya bagiopengembanganoidan adaptasiiberbagaiiteknologi

8) Mengisiiberbagai cerukipasar yangitidak efisienibagiiperusahaan besar.

9) Sebagaiipenopang eksistensiiperusahaan skalaibesar.

e. Kendala UMKM

Secara umum UMKM sendiriimenghadapi duaipermasalahan utama,,yaitu masalahifinancial danimasalah nonifinancial,(organisasi manajemen).iiMasalah yangitermasuk dalamimasalahiifinansial diantaranyaiadalah Sulitnyaimemperoleh aksesikredit atauimodal.

Tidakiiiadanya pendekataniiiyang sistematisiidalamiiipendanaan UMKM.

1. Biayaiitransaksi yangiitinggi, yangiidisebabkan olehiiprosedur kreditiiiyang cukupiiirumit sehinggaiimenyita banyakiiwaktu sementaraiijumlah kreditiiyang dikucurkaniikecil.

2. Kurangnyaiakses kesumberiidana yangiformal, baikidisebabkan olehiiiketiadaan bankiidi pelosokiimaupun tidakiiitersedianya informasi yangiimemadai.

3. Bunga kredit untukiinvestasiimaupun modalikerja yangicukup tinggi.

(33)

4. Banyak UMKM yangiibelum banyakiibaik disebabkaniibelum adanyaiiimanajemen keuanganiiiyang transparaniiimaupun kurangnyaikemampuan manajerialidanifinansial.

Sedangkaniioyang termasukiiodalam masalahiioorganisasi manajemenii(non-finansial) diantaranyaiadalah :

1. Kurangnyaiipengetahuan atasiiteknologi produksiiidan quality control yangiidisebabkan olehiiminimnya kesempataniiuntuk mengikutiiperkembangan teknologiiserta kurangnyaipendidikan danipelatihan.

2. Kurangnyaiipengetahuan akaniipemasaran, yangiidisebabkan olehiiterbatasnya informasiiiyang dapatiidijangkau oleh UMKM mengenaiiiipasar, selainiiokarena keterbatasaniikemampuan UMKM untukiimenyediakan produk/ jasaiiyang sesuaiiidengan keinginaniipasar.

3. Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) secaraiikurangnya sumber daya untukiimengembangkan SDM.

4. Kurangnyaipemahaman mengenai keuangan dan akuntansi.

3. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM)

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) merupakan standar akuntansi keuangan yang dirancang secara khusus untuk UMKM. Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (2016) Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) merupakan standar yang digunakan oleh entitas

(34)

mikro kecil dan menengah

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia (DSAK IAI) pada tahun 2009 telah menerbitkan standariiakuntansi keuanganientitas tanpaiakuntabilitas publiki(SAK ETAP) bagi usaha kecil dan menengah (UKM) untuk menyusun laporan keuangan. Pada tahun 2016, Dewan Standar Akuntansi Indonesia Keuangan Ikatan Akauntansi Indonesia (DSAK IAI) mengesahkan standar akuntansi entitas mikro kecil dan menengah (SAK EMKM). Dimanaiiisistem akuntansinya lebih sederhana dari SAK ETAP, namun kriteria penilaiannya didasarkan pada biaya historis (Pinnarwan, 2016).

SAK EMKM akan mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari 2018, dan UMKM dapat menyusun laporan keuangannya sesuai dengan SAK EMKM mulai tahun 2018. Terdapat beberapaiiikomponen laporan keuangan dalam SAK EMKM yaitu terdiriiidari: laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan catatan atas laporan keuangan.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) 2016, membuat SAK EMKM sebagai standariilaporan keuanganiiyang digunakaniiuntuk memenuhiipersyaratan pelaporanikeuangan entitasimikro, kecilidan menengahiyang tidakoatau belumimampu memenuhiipersyaratan akuntansiiyang ditetapkanodalam SAKiETAP. Laporan keuangan yangidibuat menurut SAK EMKM memiliki tujuanoyang samaodengan laporaniikeuanganiyang umum berlaku.oSAK EMKMiimemiliki Karakteristikiiberikut:

a. Standariiakuntansi yangiiberdiri sendiriii(tidak mengacuiipadaiiSAK umum).m

b. Mayoritasomenggunakanokonsep biayaohistoris.

(35)

c. Hanyaiomengatur transaksiioumum dilakukanoiusaha keciloiidan menengah.h

d. Pengaturanilebih sederhanaidibandingkan SAKiUmum.

Penyusunan Laporan Keuangan adaibeberapaikarakteristik dariisegi kualitatif yaitu:

a. DapatiDipahami

Kualitasiipenting dariiiinformasiiiyang ditampilkan dalam laporan keuangan adalah informasi tersebut segeraiidapat dipahamiioleh para pengguna.oPengguna diasumsikanimemiliki pengetahuaniyang cukup tentangiiaktivitas ekonomiiidan kegiatan bisnis,oiakuntansi, dan kemampuaniiuntuk mempelajariiiinformasi denganiiketekunaniiyang wajar.

b. Relevan

Agariidapat bermanfaat,iiinformasi harusiirelevan denganiikebutuhan penggunaiidalam prosesiipengambilan keputusan.oInformasi relevan jika dapatiimempengaruhi keputusaniikeuangan penggunaiidengan membantuiipengguna mengevaluasiiperistiwa masa lalu, saat ini,,atau masa depan dan meninjauiiatau memodifikasi hasiliievaluasi masa lalu.

c. Materialitas

Informasi dianggap penting jika kekurangan informasi atau salah saji dapat mempengaruhi keputusan keuangan pengguna berdasarkan laporanokeuangan.

(36)

d. Keandalan

Agaribermanfaat, informasiiyang terkandungidalam laporan keuangan harusiidapat diandalkan. Informasiotersebut memilikiokualitas yang dapat diandalkan jikaibebas dariikesalahan daniprasangka serius,idan penyajianisecara jujuriapa yangiseharusnyaidisajikan.

e. Substansiimengungguliiibentuk

Transaksi,iiperistiwa daniikondisi lainiidicatat daniidisajikaniisesuai denganiisubstansi danirealitas ekonominya, serta bukanihanyaibentuk hukumnya.oiHal iniiidimaksudkan untukiiimeningkatkanokeandalan laporan keuangan.

f. Pertimbangan sehat

Ketidakpastianiiyang tidakiidapat diabaikaniimeliputi berbagaiihaliyang dapat dipahami dengan mengungkapkan sifat dan penjelasan peristiwaoidan melaluiiopenggunaan pertimbangan yang sehat, termasukiiikehati-hatian dalam melakukaniipertimbanganioyang diperlukanodalam kondisioiketidakpastian, sehinggaoiassetoiatau penghasilaniitidak tersajikanolebihiirendah.

g. Kelengkapan

Agariidapat diandalkan,iilaporan keuanganiharus lengkapidalamibatas materialitas dan biaya. Kesengajaaniuntuk tidakimengungkapkanidan mengakibatkaniiinformasi menjadiiitidak benariioleh karenaiiituiitidak dapatidiandalkan danikurang mencukupiiditinjau dariisegiirelevansi.

h. Dapat Dibandingkan

Penggunaiiiharus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antariiperiode untukiiimengidentifikasiiiikecenderungan

(37)

posisiiiserta kinerja keuangan. Penggunaoijuga harusiodapat membandingkan laporan keuangan antaraientitas untukimengevaluasi posisiokeuangan, kinerjaoserta perubahanuposisi keuanganosecara relatifooleh karenaoitu, pengukuranodan penyajianidampak keuangan dariotransaksi daniperistiwa lainiyang serupaiharus dilakukanisecara konsisteniuntuk suatuientitas, antariperiode untukientitas tersebutidan untukiberbagaiientitas.

i. Tepat Waktu

Agaroirelevan, informasiiipada laporan keuangan harusoidapat mempengaruhiiikeputusan ekonomiiioleh paraiipenggunanya.oiTepat waktu meliputiopenyediaan informasi laporan keuangan dalamijangka waktuipengembilan keputusan. iJikaiiterdapat penundaanoyangitidak semestinyaidalam pelaporan,iimaka informasi yangodihasilkaniakan kehilanganirelevansinya.

j. Keseimbanganiiantara Biayaiidan Manfaata

Manfaatiinformasi harus lebihibesar daripada penyediaannya.iNamun, evaluasiobiaya daniimanfaat adalahiiproses penyeimbangan yang penting. Pengguna juga tidak harus meananggung biaya tersebut.

Dalamiievaluasi manfaatiidan biaya,iiperusahaan perlu menyadari bahwaiimanfaat informasiiijuga dapat bermanfaat bagi penggunaiieksternal.

(38)

4. Penyusunan Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan Menengah (SAK EMKM)

Laporan keuangan yang disusun oleh UMKM memiliki tiga komponen yaitu:

a. Laporaniiposisi keuangan,

Laporan posisi keuangan berisikan informasiiitentangoasset, kewajiban, dan modal perusahaan pada tanggal tertentu dan ditampilkan dalam neraca perusahaan. Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (2016) definisi dari unsur-unsur laporan posisi keuangan diatas yaitu:

1. Asset merupakan sumberiidaya yangiidikelola perusahaan yang menimbulkan peristiwa dari masa laluiidan perusahaan berharap akan mendapatkan keuntungan ekonomi dimasa yang akan mendatang.

2. Liabilitas merupakanikewajiban perusahaan saatiiini sebagai akibat dari kejadian dimasa lalu, dan penyelesaiannya akan menyebabkaniiarus keluariidari sumberiidaya yang mewujudkan manfaatiiekonomi perusahaan.

3. Ekuitasiimerupakan hakiatas asetiperusahaan setelahiidikurangi dengan semuaiiliabilitasnya.

Laporan posisi keuangan entitas mencakupipos-posiberikut:

1) Kas dan setara kas 2) Piutang

3) Persediaan 4) Asset tetap

(39)

5) Utang usaha 6) Ekuitas.

b. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi menyajikaniiiinformasi tentangiiikinerja perusahaanoiselama periodeoiakuntansi. Laporaniiiini menunjukkan sejumlah pendapatan dan beban-beban dalam laporan laba rugi.

1. Penghasilan (Income) adalah peningkatan keuntunganiiekonomi selamaioperiode akuntansi baik dalamiibentuk arusiikas masukiiatau peningkatan asetiiatau penurunaniiliabilitas yangiimenyebabkan peningkataniiekuitas selainiikontribusi investasi.

2. Bebani(expense) merupakan penurunaniikeuntunganiiekonomi selamaiiperiode akuntansiibaik dalamibentuk arusikas keluariatau penurunaniaset, atauipeningkatan liabilitas,iiyangiimenyebatkan penurunaniiekuitas yangiitidak disebabkaniioleh distribusiiikepada investor.

Laporan laba rugi selamaiiperiode Laporan laba rugi entitasiimencakup pos-posiberikut:

1) Pendapatann 2) Bebaniikeuangan 3) Bebaniipajak

c. Catatan1Atas Laporan1Keuangan

Catatan1atas laporan1keuangan tahunan menyajikan informasi mengenai hal-haliiyang tidak dijelaskan dalam laporan keuangan

(40)

tahunan sebelumnya. Catatan Atas Laporan Keuangan meliputi pos- pos sebagaiiberikut:

1. Berisikan pernyataaniiiyang menjelaskan bahwa laporan keuangan tahunaniitelahiiditerapkan sesuai dengan SAK EMKM 2. Menyajikan informasi mengenai kebijakaniiakuntansi

3. Suatu pernyataan yangimenjelaskan tentang transaksiipenting dan signifikan yang mungkin berguna atau dapat membantu pemilik dalamomemahami laporan keuangan.

5. Penyajian Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan Menengah (SAK EMKM)

Berikut beberapa penyajian laporan keuangan menurut standar akuntansi keuangan EMKM

1. Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan menyajikaniidengan wajariimensyaratkan penyajian yangiijujur atasiipengaruh transaksi, ipristiwa daniikondisi lainiiyang sesuaiiidengan definisiiserta kriteriaiipengakuan aset, liabilitas, penghasilan dan beban. Pengungkapanidibutuhkaniketika kepatuhaniiiatas persyarataniitertentu dalam SAK EMKM tidak memadaiibagai pemakaiiuntuk memahamiipengaruh dariitransaksi, peristiwa, idan kondisiilain atas posisiidan kinerja keuangan entitas.

(Menurut Rosdiani, 2011) menyatakanikualitas laporan keuangan adalahisejauh manailaporan keuanganiyang disajikanimenunjukkan informasiiyang benaridaniijujur. Laporan keuangan yangiberkualitas bergunaisebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi bagiipihak yaniberkepentingan.

(41)

2. Kepatuhan Terhadap SAK EMKM

Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK EMKM harus membuatisuatu pernyataan eksplisitiidan secaraipenuh (explicitiand unreservedistatement) atasikepatuhan tersebutiidalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tidakiibolehiimenyatakan mematuhi SAK EMKM kecualiiijika mematuhi semuaiipersyaratan dalam SAK EMKM.

3. KelangsunganiUsaha

Padaiisaat menyusun laporan keuangan, manajemeniientitas yangiiiimenggunakan SAK EMKM membuatiiipenilaianiiiatas kemampuaniientitas melanjutkaniikelangsungan usaha. iiEntitas mempunyaiiiiikelangsungan usahaiiikecuali jikaiiomanajemen bermaksudimelikuidasi entitasitersebut atauimenghentikanioperasi, atauitidak mempunyaiialternatif realistisikecuali melakukanihal-hal tersebut. iDalam membuatiipenilaian kelangsunganiiusaha, ijika manajemen menyadari terdapat ketidakpastian yang material terkait denganiiperistiwa atauiikondisi yangiiimengakibatkaniiikeraguan signifikaniterhadap kemampuanientitas untukimelanjutkan usaha, makaientitas harusimengungkapkan ketidakpastian tersebut. iKetika entitasiitidak menyusun laporan keuangan berdasarkaniiasumsi kelangsunganiiiusaha, makaiifakta tersebut iharusiidiungkapkan, bersamaidengan dasar penyusunan laporan keuangan danialasan mengapaientitas tidakidianggap mempunyaiikelangsungan usaha.

(42)

4. Frekuensi Pelaporan

Entitas menyajikan secarailengkap laporan keuangan (termasuk, informasiikomparatif) minimumiisatu tahun sekali. iKetika akhir periodeipelaporan entitasiberubah dan laporan keuangan tahunan telah disajikan untukiperiode yangilebih panjangiatau lebihipendek dariisatu tahun, maka entitasimengungkapkan:

a. Fakta ersebut.

b. Alasaniipenggunaan untukiiperiode lebihiipanjang atauiilebih pendek.i

c. Faktaibahwa jumlahikomperatif untuk laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan laba rugi dan saldo laba, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan yangiterkait adalahitidak dapatiseluruhnya diperbandingkan.

5. Penyajian yang Konsisten

Penyajian daniiklasifikasi pos-posiidalam laporan keuangan antaraiperiode harusikonsistenikecuali:

a. Terjadiiperubahan yangisignifikan atasisifat operasientitasiatau perubahaniiopenyajian atauioipengklasifikasianioibertujuan menghasilkanipenyajian lebihibaik sesuaiikriteria pemilihanidan penerapan.

b. SAK EMKM mensyaratkanisuatu perubahanipenyajian.

6. Informasi Komparatif

Informasi harusidiungkapkan secara komparatif denganiperiode sebelumnyaiikecuali dinyatakaniilain oleh SAK EMKM (termasuk

(43)

informasi dalam laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan). Entitasiomemasukkan informasi komparatif untuk informasi naratifiodan deskriptifiojika relevan untukiopemahaman laporan keuangan periodeiberjalan.

7. Materialitas dan Agregasi

Pos-posioyang materialiodisajikan terpisahiodalam laporan keuangan sedangkaniiyang tidakiimaterial digabungkaniidengan jumlahiyang memilikiisifat atauifungsi yangisejenis. Kelalaianidalam mencantumkaniatau kesalahanidalam mencatatisuatu posidianggap materialijika, baikisecara individualimaupun bersama-sama, dapat mempengaruhiipengguna laporan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Besaranidan sifatiiunsur tersebutidapat menjadiiifaktor penentu.

8. Laporan Keuangan Lengkapiyang Diterapkanidalam SAK EMKM Laporan keuangan entitasimeliputi:

a. Laporan posisi keuangan akhir periode.

b. Laporan laba rugi.

c. Catatan atas laporan keuangan.

9. Identifikasi Laporan Keuangan

Entitasiharus mengidentifikasikanisecara jelasisetiapikomponen laporan keuangan termasuk catatan atas laporan keuangan. Jika laporan keuangan merupakanikomponen dariilaporan lain, imaka laporan keuangan harusidibedakan dariiinformasi lainidalam laporan tersebut. Disamping itu, iinformasi berikutiini disajikai danidiulangi, bilamanaiperlu, padaisetiapihalaman laporan keuangan:

(44)

a. Namaientitas pelaporidan perubahanidalam namaitersebut sejak laporan periode terakhir.

b. Tanggaliatau periodeiyang dicakupioleh laporan keuangan, manaioyang lebihiitepat bagiiosetiap komponen laporan keuangan.

c. Mata uang pelaporan.

d. Pembulataniangka yangidigunakanidalam penyajian laporan keuangan.

6. Penggunaan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan Menengah (SAK EMKM)

Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Mikro Kecil Dan Menengah (SAK EMKM) dimaksudkaniiuntuk digunakanientitasiitanpa akuntabilitasiipublik. Entitasiitanpa akuntabilitasipublik adalahientitas yang:

a. Tidakimemiliki akuntabilitasipublikisignifikan

b. Menerbitkan laporan keuangan untukitujuan umumifinancialibagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalahipemilikiyang tidakiterlibat langsungidalam pengelolaaniusaha, investor, saham ,dll.

Entitasimemiliki akuntabilitasipublik signifikanijika:

a. Entitasitelah mengajukanipernyataan pendaftaraniatau dalamiproses pengajuanipernyataan pendaftaran, ipada otoritai pasar modaliatau regulatorilain untukitujuan penerbitaniefek dipasarimodal.

b. Entitasiimenguasai asset dalamiikapasitas sebagaiiifidusiaiiuntuk sekelompokibesar masyarakatiseperti bank, entitas asuransi,,pialang,

(45)

daniiatau pedagangiiefek, danaiipensiun, reksaiiidana daniibank investasi.

B. PenelitianoTerdahulu

Penelitian ini dilakukan berdasarkaniipedoman dan sesuai dengan teori dari peneliti sebelumnya. Di bawahoiini adalahiibeberapa penelitian sebelumnya yangidigunakan untukireferensi dalam penelitian ini yaitu

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

No.

Nama Peneliti dan Tahun

Penelitian

Judul Penelitian

Metode Analisis

Hasil Penelitian

1 (Kania et al, 2021)

Indonesia Accounting Literacy Journal, Vol. 1, No 2

Penyusunan Laporan Keuangan

Berdasarkan SAK EMKM Berbantuan Microsoft Excel Pada UMKM Uncal.Co

Kualitatif deskriptif

Pencatatan yang dibuat oleh UMKM Uncal.Co belum membuat laporan keuangan sesuai dengan SAK EMKM yang telah ditentukan.

UMKM Uncal.Co hanya membuat pencatatan seperti daftar pesanan, perhitungan biaya pokok, dan pembayaran gaji untuk karyawan.

(46)

2 (Hetika et al, 2018)

Jurnal bisnis terapan, Volume 02 Nomor 1

Penerapan Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) dalam Menyusun Laporan Keuangan

Kualitatif dan kuantitatif

Pelaku UMKM hanya membuat pencatatan yang sederhana dalam mencatat laporan keuangannya dengan alasaniikarena akuntansiiirumit atau sulitiiuntukiiditerapkan, sertaiipelaku kurang memilikiipemahaman mengenai

penyusunan laporan keuangan

berdasarkan SAK EMKM.

3 (Sundari et al, 2020)

Jurnal Gentiaras Manajemen Dan Akuntansi, Vol 12 (2) 139-152

Analisis Penerapan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK EMKM Pada Kios Gapoktan Margo Makmur Di Jatiagung Lampung Selatan

Kualitatif Kios Gapoktan Margo Makmur masih

melakukan pencatatan laporan keuangan yang sederhana karena kurang memiliki pemahaman mengenai

penyusunan laporan keuangan

berdasarkan SAK EMKM.

(47)

4 (Ningtiyas et al, 2017)

Riset & Jurnal Akuntansi, Volume 2 Nomor 1

Penyusunan Laporan KeuanganiiUMKM BerdasarkaniStandar AkuntansiiKeuangan EntitasiMikro, Kecill daniMenengah (SAK-EMKM)u(Study Kasusidi UMKMk BintangiMalam Pekalongan)k

Kualitatif Penyusunaniilaporan keuangan UMKM Bintang Malam menunjukkan tiga laporan keuangan yaitu: laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, dan catatan atas laporan

keuangan. Jadi UMKM Bintang Malam telah menerapkan SAK EMKM dalam usahanya.

5 (Awalin et al, 2018)

E-jurnal

Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berdasarkan SAK EMKM (Studi Kasus Di Juice Niar, Sari, Dan Cita Rasa Alami, Surabaya)

Kualitatif deskriptif

Pencatatan laporan keuangan yang disusun oleh UMKM Juice Sari, Niar, dan Cita Rasa Alami belum menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM karena hanya mencatat laporan laba rugi.

6 (Simanjuntak et al, 2020)

Penyusunan Laporan Keuangan UMKM

Kualitatif deskriptif

UMKM Restoran Delli Tomohon belum

(48)

Jurnal Akuntansi Manado, Vol. 1 No. 3

Berdasarkan SAK- EMKM (Studi Kasus Pada UMKM Restoran Delli Tomohon)

melakukan pencatatan berdasarkan SAK EMKM karena pemilik usaha kurang

pemahaman tenang laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM.

7 (Rachmanti et al, 2019)

Balance, Vol. XVI No. 1

Analisis Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Batik Jumput Dahlia Berdasarkan SAK-EMKM

Kualitatif deskriptif

UMKM Batik Jumput belum membuat pencatatan laporan keuangan susuai dengan SAK EMKM yang telah ditetapkan.

8 (Nuvitasari et al, 2019)

Internasional Journal of Social Science and Business, Volume 3

Implementasi SAK EMKM Sebagai Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Deskriptif kualitatif

UD. Karya Tangi Banyuwangi membuat laporan keuangan yang masihisederhana jadi belumiimencatat laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM.

(49)

9 (Kirowati et al, 2019)

Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol. 4 No. 1

Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM) padaLaporan Keuangan

di EraiRevolusi Industrii4.0i(Studi Kasus Pada UMKM di KotaiiMadiun)

Kualitatif Deskriptif

UMKM di Kota Medium banyak pelaku UMKM membuat laporan keuangan dengan menggunakan aplikasi Lamikro di

eraiRevolusi Industriii4.0iikarena pelaku UMKM kurang pemahaman

mengenai SAK EMKM.

10 (Rohendi et al, 2019)

Prosiding

Seminar Nasional dan Call For Papers

Analisis Implementasi

Penyusunan Laporan Keuangan Pada Umkm Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil Dan Menengah(SAK EMKM)

Kuantitatif UMKM di Kecamatan Margaasih membuat pencatatan yang masih sederhana biasanya hanya menggunakan single entry dan tidak terintegrasi. Laporan keuangan yang dibuat UMKM di Kecamatan Margaasih yaitukas masuk dan kas keluar,utang,piutang, dan lain-lain, namun

(50)

belum dapat terintegrasi dengan baik untuk

memberikan

pelaporaniikeuangan sesuai dengan SAK EMKM.

(51)

C. Kerangka Pikir

Laporan keuangan adalah langkah akhir dalam sistem akuntansi untuk membuat transaksiiikeuangan yangiidilakukan selamaiiperiodeopelaporan.

Pencatatan akuntansiaipada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan pencatataniiakuntansi yangiidilakukan oleh para pelaku UMKM dalamiimengelola keuangannya berdasarkan SAK EMKM agaraiidapat menyajikaniilaporan keuanganiiyang baikiisehingga dapatiimembantu pelaku UMKM untukiimengetahui informasi tentangiikeuangan dariiiusahaiiyang dijalankannya.iiBerikut bagan kerangka pikir penelitian.

Gambar 2. 1 Kerangka Pikir

(52)

35 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian deskriptif kualitatif yang merupakan metode yang digunakan untuk menjelaskan fakta dengan menggunakan data informasi yangidiperoleh sesuaiidengan apaiyangiterjadi di tempat penelitian. Menurut Sugiyono (2019) penelitian kualitatif adalah metode penelitian yangiidigunakan dalam meneliti objekiisecara ilmiah dan menggunakan data fakta untuk memperoleh penelitian yangiibermakna.

Penelitian ini menggunakan Deskriptif Kualitatif karenaiipenelitian iniiiingin menggambarkaniikeadaan yangiisebenarnya terjadi dan hasil yang diperoleh diharapkanoidapat memberikanoigambaran obyektifoiterhadap obyekoiyang diteliti.i

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini menggambarkan penyusunan laporan keuangan berdasarakan standar akuntansi keuangan entitas mikro, kecil, dan menengah pada UMKM Gabba Kitchen.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini yaituiidi UMKM Gabba Kitchen yangibergerak dibidang makanan yang berlokasi di Jl. Abdul Muis, Coppo, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi selatan. Penelitian ini akan dilakukan selama 2 bulan April sampai Juni 2022.

(53)

D. Sumber Data

Sumber data dalamiipenelitian iniiiberasaliidari UMKM di Gabba Kitchen.

Adapun jenis data yang digunakaniiipada penelitianiiini yaituimenggunakan dataiiyaitu:

1. Data Primer

Data primer merupakaniisumber dataiiyang didapatkaniilangsung denganiimelakukan wawancaraiiantara penelitiiidengan pemilikiiusaha atauiikaryawan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yangididapatkan secaraitidak langsungiisepertiiiidokumen-dokumen yangiiberkaitan denganiiyang inginiiditeliti.

E. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, metode pengumpulan data dilakukaniadalahisebagai berikut:t

1. Wawancara

Wawancara yang dilakukan di Gabba Kitchen yaitu dilakukan melalui tanya dan jawab dengan wawancara terstruktur dengan pemilik UMKM guna memperoleh data yang diperlukan mengenai dengan pencatatan atau penyusunan laporan keuangan.

2. Observasi

Observasi dilakukan langsung pada Gabba Kitchen untuk melihat kegiatan yang dilakukan dan melihat kondisi objek penelitian. Peneliti melakukan observasi secara langsung kepada pemilik Gabba Kitchen untuk memperoleh data-data keuangan Gabba Kitchen.

(54)

3. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data dari Gabba Kitchen yangiberkaitan denganimasalah yangiingin ditelitiiberupaiiilaporan keuangan, sejarah perusahaan, dan sebagainya.

F. Metode Analisis

Analisis data dalam penelitian ini adalahiimenggunakan metode analisis interaktif yangiterbagi 3 komponeniyaitu:

1. Reduksi Data

Menurut Sugiyono (2019) reduksioiiidata adalahoiiimerangkum tentangihal-hal yangipaling penting, mecari topik, danipola denganikata lain data yang direduksiiiakan menghasilkan gambaraniiyang spesifik danimemudahkan peneliti untuk menemukan daniimengumpulkan data yang dicarinya. Pada penelitian ini, peneliti akanaimengumpulkan data dari wawancara, lalu menyimpulkan hal-halaiiyang pentingaiidan menggabungkan hasil wawancara tersebut denganiimenggunakan data dokumentasi.

2. Penyajian Data

Menurut Sugiyono (2019) penyajian data pada penelitian kualitatif dapat dilakukanidengan uraianiringkas, bagian, keterkaitan antar objek, diagram alur, dan sebagainya. Pada penelitian ini, peneliti akan memberikan penjelasan mengenai bagaimana proses pelaporan atau penyusunan laporan keuangan yang dilakukan oleh Gabba Kitchen.

3. Penarikan Kesimpulan

Menurut Sugiyono (2019) tahapiiketiga pada analisis data adalah menarik kesimpulan. Peneliti menarik kesimpulan berdasarkan dari hasil

(55)

data atau informasi yangIididapatkan baik berdasarkan data primer ataupun sekunder.

(56)

39 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil Usaha

Gabba Kitchen merupakaniisalah satuiUMKM yangiada di Kabupaten Barru yangiiberlokasi di Jl. Abdul Muis, Coppo, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi selatan yang bergerak dibidang makanan.

Dari tahun ke tahun Gabba Kitchen terus menerus mengalami peningkatan.

Gabba Kitchen yang didirikan oleh Amilah Amin pada tahun 2016 dengan modal awal padaitahun 2016isebesar Rp.ii18.000.000 dan modal tersebut diberikan dari mertua. Produk-produk Gabba Kitchen yaitu pizza, donat atrisan, aneka roti, dan makanan kekinian lainnya yang orang di daerah barru harus menempuh 3 jam perjalanan untuk mendaptkannya.

Pada penjualan awal atau pada tahun 2016 Gabba Kitchen memproduksi produk dirumah orang tua sendiri dengan peralatan seadanya yang ada didapur dan melakukan penjualan secara online dimedia sosial secara organik.

Pada tahun 2017 kak Aminah Amin mulai melakukan penjualan offline karena sudah banyak konsumen yang membeli produk dan telah mempunyai outlet atau tempat usaha karena usahanya semakin berkembang dengan memperkerjakan karyawan 5 orang serta mempunyai peralatan-peralatan yang modern untuk menunjang produksi.

Produk-produk yang ada di Gabba Kitchen ini dapat dijadikan oleh-oleh.

Gabba Kitchen memasarkan produknya untuk saat ini dengan cara

(57)

penjualan online yaitu melalui via Facebook dan WhatsApp dan penjeluan offline yaitu konsumen datang sendiri ke tempat Gabba Kitchen, serta melalui penjualan titipan dibeberapa market yang ada di Barru. Adapun target pemasaran pada Gabba Kitchen yaitu mulai dari anak sekolah, demografi, dan semua kalangan.

2. Visi dan Misi

Adapun visi dan misi Gabba Kitcheniyang ingin dicapai dimasa yang akan mendatang yaitu:

a. Visi

Menjadikan Gabba Kitchen sebagai produk yang digemari setiap kalangan serta menjadi brand yang dikenal masyarakat Barruiipada khususnya dan seluruh masyarakat Sulawesi Selatan padaiiumumnya.

b. Misi

1) Memberikan dan mempertahankan cita rasa produk 2) Melakukan promosi dengan baik melalui offline dan online

3) Berusaha memberikan pelayanan yang tebaik kepada konsumen 4) Memilih tempat yang strategis

5) Membuka banyak cabang.

(58)

3. Struktur Organisasi

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi

4. Kepegawaian

a. Pemilik : Amilah Amin

b. Bagian Keuangan & Penjualan : Sumarni

c. Bagian Produksi : Martan, S.Pd : Nuraeni : Susi Sulaeha : Haedar

5. Job Descrription a. Pemilik

1) Mempunyai wewenang dan memberikan kebijakan secara keseluruhan dalam kegiatan toko Gabba Kitchen.

2) Mengawasi dan bertanggung jawab dalam berjalannya kegiatan usaha.

3) Merancang berbagai macam inovasi yang baru dalam perusahaan 4) Mengatur mengenai pembayaran gaji kepada karyawan

(59)

b. Bagian Keuangan & Penjualan

1) Memberikan laporan setiap harinya mengenai pemasukan dan pengeluaran.

2) Bekerja sebagai kasir.

3) Melayani konsumen dengan baik serta memuaskan agar menjadi pelanggan yang tetap.

c. Bagian Produksi

1) Menentukan dan membuat produk-produk yang diproduksi dalam toko Gabba Kitchen.

2) Memiliki tanggung jawab dalam proses produksi.

B. Hasil Penelitian

1. Sistemoiipencatatan atau penyusunan laporan keuangan yang dilakukan di Gabba Kitchen

Gabba Kitchen menerapkan sistemoiipencatatan yangoiimasih sederhana,oidimana Gabba Kitchen hanyaoimembuat pencatataniiharian atasiipenjualan yangiidilakukan setiapiiharinya dengan memakai aplikasi.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kak Amilah Amin selaku pemilik usaha Gabba Kitchen pada tanggal 9 Mei 2022 mengemukakan bahwa:

“Pencatatan yang kami terapkan dulu itu masih manual untuk pencatatan perbulanan karena kami harus keluarkan zakatnya.

Kemudian pada tahun 2021 kami sudah mulai memakai aplikasi Booble untuk melakukan pencatatan transaksi.”

Wawancara tersebut menunujukkan bahwa UMKM Gabba Kitchen belum menyusun laporan keuangan. UMKM Gabba Kitchen hanya

(60)

menggunakan pencatatan manual dan pencatatan bukti transkasi melalui aplikasi Booble yang berisikan tentang kas masuk.

Pencatatan yangiidibuat hanyaiidapat dipahamiiioleh pemilikiiusaha daniikaryawaniidari Gabba Kitchen. Pemilikiiusaha mengatakan bahwa selamaoimenjalankan usahanyaoitersebut ia tidakiiipernahoiimelakukan penyusunan laporan keuangan karena pemilik usaha tidak memiliki basic atau pengetahuan mengenai laporan keuangan. Kak Amilah Amin mengatakan bahwa:

“Saya belum menyusun laporan keuangan karena tidak ada basic dan betul-betul kami tidak punya basic mengenai laporan keuangan jadi saya hanya melakukan pencatatan melalui aplikasi Booble saja.”

Wawancara tersebut menujukkan pemilik Gabba Kitchen tidak memiliki pengetahuan mengenai laporan keuangan sehingga sampai saat ini Gabba Kitchen hanya melakukan pencatatan secara manual dan memakai aplikasi melalui android. Selain pemiliki yang tidak memiliki pengetahuan mengenai akuntansi atau laporan keuangan tersebut juga dari karyawannya. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kak Amilah Amin selaku pemilik usaha Gabba Kitchen pada tanggal 9 Mei 2022 mengemukakan bahwa:

“Penyebabnya itu yah dari sumber daya manusianya sendiri yaitu dari ownernya sendiri dan dari karyawannya juga tapi sekarang kami sedang belajar juga untuk mempersipkan laporan pencatatan keuangan dan segala macam dan setalah kami belajar baru kami terapkan ke karwayan sedikit demi sedikit.”

Wawancara tersebut menunjukkan bahwa penyebab lainnya tidak melakukan pencatatan atau penyusunan laporan keuangan karenaiitidak adanya juga sumberiidaya manusiaiiyang dapat melakukan penyusunan

(61)

laporan keuangan baik dari ownernya sendiri maupun dari karyawannya.

Namun pemilik juga menyadari bahwa laporan keuangan penting dalam suatu usaha atau perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kak Amilah Amin selaku pemilik usaha Gabba Kitchen pada tanggal 9 Mei 2022 mengemukakan bahwa:

“Jadi sebetulnya pondasi dalam sebuah usaha ataupun perusahaan berdiri itu yah butuh yang namanya laporan keuangan cuma qadarallah kami tidak ada basic dan betul-betul kami tidak punya basic tentang laporan keuangan dan segala macamnya.”

Wawancara tersebut menunjukkan bahwa pemilik mengetahui bahwa dalam sebuah usaha dibutuhkan sebuah laporan keuangan hanya saja pemilik usaha tidak memiliki basic atau pengetahuan mengenai laporan keuangan maka tidak melakukan pencatatan.

2. Transaksi Keuangan pada Gabba Kitchen

Biaya pembebanan yang dikeluarkan seperti pembayaran gaji dan beban listrik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kak Amilah Amin selaku pemilik usaha Gabba Kitchen pada tanggal 9 Mei 2022 mengemukakan bahwa:

“Masalah gaji itu saya bayar kepada karyawan setiap awal bulan.

Kalau gajinya yang dibayarkan kepada karyawan itu sebesar Rp.

1.000.000 dan ada 5 karyawan yang bekerja, namun jika ada seleksi-seleksi alam kalau misalkan dia bisa bertahan yah gajinya bisa naik, kemudian ada juga sistem bonus pertiga bulanan tergantung penjualannya selama 3 bulan itu.”

Lanjut

“Kalau listrik yang dibayarkan itu sebesar Rp. 1.000.000 perbulan, jadi memang juga banyak memakai listrik disini karena hampir semua memakai mesin untuk membuat produk.”

(62)

Wawancara diatas menunjukkan bahwa Gabba Kitchen memiliki 5 orang karyawan yang bekerja dengan sistem pembayaran gajinya dibayarkan setiap memasuki awal bulan denganiigaji sebesariiiRp.

1.000.000 per orang. Kemudian biaya listrik yang dikeluarkan setiap bulannya cukup besar karena dalam proses pembuatan produk di Gabba Kitchen semua memakai listrik.

Gabba Kitchen memiliki kas atau uang tunai. Kas merupakan jumlah uang yang dimiliki atau yang ada ditangan pemilik. Seperti hasil waawancara yang dilakukan dengan kak Amilah Amin selaku pemilik usaha Gabba Kitchen pada tanggal 9 Mei 2022 mengemukakan bahwa:

“Kalau uang tunai yang ada itu cuma sebesar Rp. 10.000.000.”

Selain uang tunai Gabba Kitchen memiliki modal awal untuk menunjang usahanya dalam memproduksi produk selama bulan April.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kak Amilah Amin selaku pemilik usaha Gabba Kitchen pada tanggal 9 Mei 2022 mengemukakan bahwa:

“Kalau sekarang modal awalnya itu sebesar Rp. 110.273.000.”

Perlengkapan adalah barang yang digunakan dalam kegiatan usaha yanga habis pakai dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kak Amilah Amin selaku pemilik usaha Gabba Kitchen pada tanggal 9 Mei 2022 mengemukakan bahwa:

“Yang pertama itu Paper Box yang Besar, Paper Box yang Kecil, Kemasan Plastik untuk Roti, Katong Plastik (Kresek). Kalau untuk

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa siklus akuntansi merupakan suatu proses dalam menyusun sebuah laporan keuangan untuk suatu periode yang

Imamah et al., Implementasi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan menengah (SAK EMKM) (Studi Kasus ...11 Dalam penyusunan laporan

Berdasarkan dari hasil pengamatan pada siklus I, antusias, keaktifan, kemampuan menghimpun data, kelancaran mengemukakan pendapat masih cukup dan kelancaran mengemukakan

Sistem operasi UNIX (Original UNIX) juga terbatas pada fungsi perangkat keras dan struktur yang terbatas. UNIX hanya terdiri atas 2 bagian, yaitu Kernel dan program sistem.

 Setelah semua gambar panorama diberikan tombol hotspot, selanjutnya diberikan penambahan menu yaitu denah, list parkiran, list ruangan rawat inap, list ruangan rawat

Namun banyak terjadi hal – hal yang di luar perkiraan seperti banyaknya penipuan-penipuan yang di lakukan oleh oknum yang menyebarkan bahwa bonus tsb dapat di

IbM Pokdarwis desa Sekumpul dilaksanakan sebagai upaya memberikan solusi atas permasalahan- permasalahan yang dihadapi oleh kedua Kelompok Sadar Wisata yang ada di

Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) mensyaratkan laporan keuangan yang disajikan Usaha mikro kecil