• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Gambaran umum Penyakit Alzheimer

Alzheimer atau sebutannya az-zhai-me, merupakan sejenis

saraf

menular. Penyakit Alzheimer adalah keadaan di mana daya ingatan seseorang merosot dengan parahnya sehingga pengidapnya tidak mampu mengurus diri sendiri. (Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia).

Rianti Widiastuti : Coping Stress Pada Primary Caregiver Penderita Penyakit Alzheimer, 2009. USU Repository © 2009

Penyakit Alzheimer adalah kerusakan otak yang ditandai dengan penurunan dari perhatian, memori, dan kepribadian. Fungsi kognitif pada penderita penyakit Alzheimer tidak hilang pada satu saat. Fungsi pertama yang menurun adalah perhatian dan memori. Perubahan kepribadian sering muncul dimana penderita menjadi kurang spontan, lebih apatis, dan menarik diri. Munculnya penurunan perhatian terhadap diri sendiri dan masalah perilaku muncul ketika penderita menjadi sering berkelana dan tersesat. Penderita mengalami disorientasi dalam memperhatikan waktu, lokasi, dan identitas mereka. Penurunan ini semakin berkembang jika penderita mengalami kekurangan dalam bahasa atau mempunyai sejarah pada alkohol atau gangguan neurologis seperti stroke atau Parkinson (dalam Sarafino, 2006).

Tanda-tanda klasik yang dialami oleh kebanyakan penderita pada stadium awal sebagai berikut :

1. Short-term memory loss

Kemunduran fungsi memori merupakan tanda yang paling awal 2. Learning and retaining new information

Penderita mengalami kesulitan untuk belajar hal yang baru. Akibatnya adalah mengulang-ulang sesuatu seperti pada pembicaraan dan janji.

3. Reasoning and abstractive thought

Kesulitan untuk melihat kalender, memahami lelucon, atau menentukan waktu. Mengalami kesukaran dalam menghitung buku cek, memasak atau tugas yang membutuhkan langkah berurutan.

Rianti Widiastuti : Coping Stress Pada Primary Caregiver Penderita Penyakit Alzheimer, 2009. USU Repository © 2009

Mengalami kesukaran dalam kemampuan untuk mengantisipasi atau mempertimbangkan akibat suatu peristiwa atau tindakan. Tidak mampu memecahkan masalah sehari-hari.

5. Language skills

Sangat sulit menemukan kata yang benar dalam mengungkapkan pikiran. 6. Inhibition and impulse control

Penderita yang dahulu pasif menjadi lebih agresif dan kadang-kadang berperilaku tidak wajar.

Berdasarkan beberapa gambaran mengenai penyakit Alzheimer di atas dapat disimpulkan bahwa penyakit Alzheimer merupakan penurunan kemampuan kognitif yang terjadi secara progresif dan penderita mengalami beberapa perubahan.

2. Gejala Penyakit Alzheimer

Alzheimer's Disease and Related Disorders Association (dalam Adesla, 2007), membuat 10 gejala penyakit Alzheimer yang sering muncul sebagai berikut:

1. Hilang ingatan.

Salah satu gejala awal dari demensia adalah melupakan informasi yang baru dipelajari. Pada orang normal, wajar bila melupakan janji, nama atau nomor telepon. Pada mereka yang mengidap demensia, mereka akan melupakan berbagai hal seperti itu lebih sering dan kemudian tidak ingat akan hal tersebut.

2. Sulit untuk mengerjakan tugas yang familiar.

Orang yang terkena demensia seringkali kesulitan untuk menyelesaikan tugas sehari-hari yang sangat mereka ketahui yang tidak perlu berpikir untuk melakukannya. Orang yang terkena demensia tidak akan mengetahui langkah-langkah untuk

Rianti Widiastuti : Coping Stress Pada Primary Caregiver Penderita Penyakit Alzheimer, 2009. USU Repository © 2009

menyiapkan makanan, menggunakan perabot rumah tangga atau berpartisipasi dalam melakukan kegemarannya selama ini.

3. Bermasalah dengan bahasa.

Sesekali, setiap orang dapat memiliki masalah dalam menemukan kata yang tepat, namun pada orang yang mengidap Alzheimer, mereka seringkali lupa akan kata-kata sederhatana ataupun substitusi dari kata yang tidak biasa digunakan, membuat ucapan atau tulisannya sulit untuk dimengerti. Contohnya: jika orang yang mengidap Alzheimer kesulitan untuk menemukan sikat giginya, maka ia akan bertanya "sesuatu untuk mulut saya".

4. Disorientasi waktu dan tempat.

Normal jika lupa hari dari minggu itu atau dimana kamu pergi. Tapi orang yang mengidap Alzheimer dapat tersesat di jalan dekat rumahnya sendiri, lupa dimana dia berada dan bagaimana ia dapat sampai ke tempat tersebut, dan tidak tahu bagaimana caranya dia bisa kembali ke rumah.

5. Lemah atau kurang baik dalam mengambil keputusan.

Tidak ada seorang pun yang memiliki keputusan sempurna di sepanjang waktu. Namun demikian, pada orang yang mengidap Alzheimer, mereka mengenakan baju tanpa mempertimbangkan cuaca, memakai beberapa kaos di hari yang panas atau memakai pakaian yang sangat minim ketika cuaca dingin. Orang dengan demensia seringkali menunjukkan keputusan yang lemah atau kurang baik mengenai uang, mereka memberikan sejumlah besar uang kepada para telemarket atau membayar perbaikan rumah ataupun membeli barang yang tidak mereka butuhkan.

Rianti Widiastuti : Coping Stress Pada Primary Caregiver Penderita Penyakit Alzheimer, 2009. USU Repository © 2009

Menyeimbangkan buku cek mungkin menjadi begitu sulit ketika tugas tersebut lebih rumit dari biasanya. Namun demikian, pada orang yang mengidap Alzheimer, mereka akan benar-benar lupa berapa jumlah/angkanya, dan apa yang harus mereka lakukan terhadap angka-angka tersebut.

7. Salah menempatkan segala sesuatu.

Setiap orang dapat secara tidak disengaja salah menempatkan/menaruh dompet atau kunci. Orang yang mengidap Alzheimer akan meletakkan segala sesuatu pada tempat yang tidak sewajarnya, contoh: meletakkan gosokan di dalam freezer atau meletakkan jam tangan di dalam mangkuk gula.

8. Perubahan mood atau tingkah laku.

Setiap orang dapat menjadi sedih dari waktu ke waktu. Seorang yang mengidap Alzheimer menampilkan mood yang tidak tentu/berubah-ubah dari tenang menjadi ketakutan kemudian menjadi marah tanpa ada alasan yang jelas.

9. Perubahan kepribadian.

Kepribadian seseorang wajar mengalami perubahan seiring dengan usia. Namun seorang yang mengidap Alzheimer dapat sangat berubah , menjadi benar-benar kacau, penuh kecurigaan, ketakutan atau menjadi bergantung pada anggota keluarga.

10.Kehilangan inisiatif.

Lelah akibat pekerjaan rumah, aktivitas bisnis, atau kewajiban sosial sesekali waktu adalah wajar. Namun demikian, orang yang mengidap Alzheimer dapat menjadi pasif, duduk di depan televisi selama berjam-jam, tidur lebih dari biasanya atau tidak ingin melakukan aktivitas yang biasanya dilakukan.

Rianti Widiastuti : Coping Stress Pada Primary Caregiver Penderita Penyakit Alzheimer, 2009. USU Repository © 2009

1. Stadium awal

Penderita pada stadium awal menunjukkan gejala kesulitan dalam berbahasa, mengalami kemunduran daya ingat secara bermakna, disorientasi dalam waktu, tersesat di tempat yang dikenal, sulit membuat keputusan, kehilangan inisiatif dan motivasi, menunjukkan gejala depresi dan agitasi, dan kehilangan minat dalam hobi dan aktivitas.

2. Stadium menengah

Penderita pada stadium menengah menunjukkan gejala mudah lupa yang sering terutama pada peristiwa baru dan nama orang, tidak dapat mengelola kehidupan sendiri, sangat bergantung pada orang lain, membutuhkan bantuan untuk kebersihan diri, makin sulit berbicara, mengalami masalah dalam mengembara ( wondering ) dan beberapa gangguan perilaku, tersesat di rumah sendiri, dan dapat menunjukkan halusinasi.

3. Stadium akhir

Penderita pada stadium akhir menunjukkan gejala ketidakmandirian yang total, tidak mengenali lagi anggota keluarganya, sulit memahami dan menilai peristiwa, tidak mampu menemukan jalan di sekitar rumah sendiri, kesulitan berjalan, mengalami inkontinensia buang air kecil dan besar, menunjukkan perilaku tidak wajar di masyarakat, dan akhirnya bergantung pada kursi roda atau tempat tidur.

Dokumen terkait