• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Penyalahgunaan Narkoba

Penyalahgunaan narkoba adalah masalah yang kompleks dan memiliki dimensi yang luas, baik dari sudut medik, psikiatrik, kesehatan jiwa, maupun psikososial. Efek penyalahgunaan narkoba tergantung kepada dosis pemakaian, cara pemakaian, pemakian sebelumnya dan harapan pengguna. Meskipun narkoba

23

tertentu sangat bermanfaat bagi pengobatan, namun disalahgunakan atau penggunaannya tidak sesuai dengan standart pengobatan, akan berakibat sangat merugikan bagi sipemakai maupun orang lain di sekitarnya, bahkan masyarakat umum (Departemen Kesehatan RI, 2000).Efek ini dapat mengakibatkan ketergantungan. Tanda–tanda fisik, dapat dilihat dari tanda-tanda fisik si pengguna, seperti :

1. Mata Merah. 2. Mulut kering.

3. Bibir Berwarna Kecoklatan. 4. Perilakunya tidak wajar. 5. Bicaranya Kacau.

6. Daya Ingatannya menurun.

Adapun ciri umum pada penyalahgunaan narkoba : 1. Merokok pada usia remaja dini.

2. Cenderung menarik diri dari acara keluarga dan lebih senang mengurung dikamar.

3. Bergaul dengan teman hingga larut malam bahkan jarang pulang kerumah. 4. Sering bersenang-senang dipesta, diskotik, maupun kumpulan mall.

5. Mudah tersinggung, egois, dan tidak mau di usik oleh orangtua atau keluarga. 6. Menghindar dari tanggung jawab yang sesuai, malas menyelesaikan tugas

rutin di rumah.

7. Prestasi belajar menurun, sering bolos atau terlambat ke sekolah.

8. Perilaku mulai menyimpang seperti kenakalan remaja, mencuri, pergaulan bebas dan berkelompok dengan teman yang suka mabuk-mabukan (Lisa dan Sutrisna 2013).

Sementara itu Gordon (2000) membedakan pengertian pengguna, penyalahguna dan pecandu narkoba. Menurutnya pengguna adalah seseorang yang menggunakan narkoba hanya sekedar untuk bersenang-senang, rileks atau relaksasi. Penyalahguna adalah seseorang mempunyai masalah yang secara langsung berhubungan dengan narkoba. Masalah tersebut bisa muncul dalam ranah fisik, mental, emosional, maupun spiritual. Penyalahgunaan selalu menolak untuk berhenti sama sekali dan selamanya. Sedangkan pecandu, tidak ada hal yang lebih penting selain memperoleh narkoba, sehingga jika tidak mendapatkanya, ia akan mengalami gejala-gejala putus obat dan kesakitan (Afiatin,2008:12-13).

2.4.1 Dampak Negatif Narkoba

Penyalahgunaan narkoba memiliki kegunaan positif dan negatif, tergantung dari tujuan dan siapa yang menggunakannya. Pengguna zat adkitif dan psikotropika oleh dokter dan diawasi dengan ketat merupakan hal positif yang bisa digunakna untuk mendapatkan nilai positif dari zat ini. Namun jika digunakan dengan salah, zat ini akan berbahaya. Penyalahgunaan narkoba menimbulkan multidimensi dikalangan masyarakat yang sudah tentu akan menimbulkan kerawanan sosial yang tentunya harus segera diwaspadai keberadaannya. Masalah yang bersifat multidimensi itu antara lain :

1. Dimensi Kesehatan

a. Penyalahgunaan narkoba dapat merusak atau menghancurkan kesehatan manusia baik secara jasmani maupun mental dan emosional.

b. Penyalahgunaan narkoba dapat merusak susunan syaraf pusat di otak, organ-organ lain seperti hati, jantung, ginjal, paru-paru, usus, dan penyakit komplikasi lainnya.

25

c. Penyalahgunaan narkoba menimbulkan gangguan pada perkembangan normal remaja, daya ingat, perasaan, persepsi, dan kendali diri.

d. Penyalahgunaan narkoba merusak sistem reproduksi, seperti produksi sperma menurun, penurunan hormon testosterone, kerusakan kromosom, kelainan seks, keguguran.

e. Infeksi saluran nafas bawah. f. Kematian akibat overdosis. 2. Dimensi Ekonomi

a. Pengeluaran seorang penyalahguna narkoba sangat besar untuk konsumsi narkoba.

b. Pengeluaran yang besar bagi seorang penyalahguna narkoba yang sudah rusak kesehatannya (untuk biaya kesehatan/berobat akibat narkoba). c. Masyarakat menanggung beban dan kerugian akibat menurunnya tingkat

produktivitas sumber daya manusia, biaya pengobatan medis, harta yang dicuri, rusak atau kecelakaan. Para penyalahgunaan narkoba juga lebih cenderung mengalami kecelakaan kerja ditempat kerjanya.

3. Dimensi Sosial dan Pendidikan

a. Penyalahgunaan narkoba mempengaruhi kehidupan dilingkungan masyarakat.

b. Penyalahgunaan narkoba memperburuk kondisi keluarga yang pada umumnya tidak harmonis. Keluarga yang penuh masalah akan mempengaruhi kehidupan di lingkungan masyarakat.

c. Banyak penyalahgunaan narkoba , mencuri, merampok, menipu, jadi pengedar narkoba, bahkan membunuh untuk mendapatkan uang demi kebutuhan akan barang haram tersebut.

d. Para penyalahgunaan narkoba menjadi orang yang sosial, antisosial dan menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban pada lingkungannya dan merugikan masyarakat.

e. Kerugian dibidang pendidikan juga terjadi yaitu dengan merosotnya prestasi penyalahgunaan narkoba disekolah/kampus ataupun tempat kerja. f. Para penyalahgunaan narkoba biasanya cenderung untuk mengajak atau

mempengaruhi teman-temannya untuk terlibat (Karsono, 2004 : 27-28). Penyalahgunaan narkoba memberikan pengaruh yang menyenangkan bagi si pemakai namun kesenangan itu hanya sesaat, sementara penuh kepalsuan. Seolah- olah hidup bahagia dan menyenangkan, serta indah namun pada kenyataan tidak begitu. Penyalahgunaan narkoba bukan hanya berpengaruh buruk bagi pemakai saja tetapi juga bagi masyarakat dan negara. Bagi pemakai dampak yang akan ditimbulkan terbagi yaitu :

1. Dampak psikis

• Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.

• Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.

• Agiatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.

• Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan. 2. Dampak sosial

• Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.

• Merepotkan dan menjadi beban keluarga.

• Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram. 3. Dampak Fisik

• Gangguan pada sistem syaraf (neurologis) seperti :kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.

27 • Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) : infeksi akut

otot jantung, gangguan peredaran darah (Lisa dan Sutrisna 2013).

• Gangguan pada kulit (dermatologis) : penanahan (abses), alergi, dan eksim.

• Gangguan pada paru-paru (pulmoner) : penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.

• Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.

• Akan bisa berakibat fatal ketika over dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis dapat menyebabkan kematian (Abdalla,2008).

• Bagi kesehatan reproduksinya dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kadar hormon testosteron, penurunan dorongan sex, disfungsi ereksi, hambatan ejakulasi, pengecilan ukuran penis, pembesaran payudara, dan gangguan sperma. Sedangkan pada wanita terjadi penurunan dorongan sex, gangguan pada hormone estrosen dan progesterone, kegagalan orgasme, hambatan menstruasi, pengecilan payudara, gangguan sel telur, serta pada wanita hamil dapat menyebabkan kekurangan gizi, berat badan bayi rendah, bayi cacat serta dapat menyebabkan bayi keguguran (Lin,2007).

2.5 Program Pelayanan Sosial Penyalahgunaan Narkoba

Dokumen terkait