• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA KEPEMILIKAN SENJATA API ILEGAL

A. Penyalahgunaan Senjata Api

Peredaran senjata api di Indonesia belakangan terlihat terjadi adanya peningkatan, hal ini terindikasi dengan banyak muncul kasus – kasus penyalahgunaan senjata api di masyarakat. Peredaran senjata api ilegal hingga sampai kepada masyakat tentu tidak terjadi begitu saja, beberapa sumber penyebab terjadinya yang berkaitan dengan peredaran senjata api, antara lain :39

negeri, maka hal ini erat kaitannya dengan keterlibatan oknum militer ataupun oknum polisi, karena memang mereka dilegalkan oleh undang – undang untuk menyimpan, memiliki dan menggunakan senjata api. Namun pada kenyataannya kepemilikan senjata api yang legal tersebut sering disalahgunakan dengan cara menjual senjata api organik TNI / POLRI dengan harga yang murah kepada masyarakat sipil.

a. Penyelundupan. Hal ini tidak hanya berkaitan dengan impor, namun juga

ekspor. Hal ini sering dilakukan baik oleh perusahaan – perusahaan eksportir / importir ataupun secara pribadi dengan cara melakukan pemalsuan dokumen tentang isi dari kiriman

b. Pasokan dari dalam negeri sendiri. Jika kita bicara tentang pasokan dari dalam

39

M.Tito Karnavian,Indonesia Top Scret Membokar Konflik Poso,Jakarta,Gramedia Pustaka Utama ,2008 Halaman 197

Munculnya berbagai kecaman terhadap penyalahgunaan senjata api sesungguhnya sudah sering mencuat di tengah masyarakat.Terkadang penggunaan senpi tak lagi sesuai fungsi dan tak jarang pemilik menggunakannya semena-mena dengan sikap arogan yang memicu terjadinya ketidaktenangan masyarakat. Lantas, bagaimana dengan senpi-senpi ilegal yang sering digunakan untuk melakukan aksi kejahatan.

Larangan penyalahgunaan senjata api meliput i empat hal, yaitu : 1. Memiliki senjata api tanpa ijin.

2. Menggunakan senjata api untuk berburu binatang yang dilindungi. 3. Meminjamkan/menyewakan senjata api kepada orang lain.

4. Serta menggunakan senjata api untuk mengancam atau menakut-nakuti orang lain.

Maraknya penggunaan senjata api tanpa izin orang yang tidak bertanggungjawab berdampak meresahkan masyarakat dan mengganggu stabilitas keamanan nasional. Kondisi ini memaksa aparat keamanan untuk bekerja keras memberantas para pemasok senjata api gelap. 40

Masalah senjata api baik legal maupun illegal sungguh menjadi suatu yang dilematis. Di satu pihak untuk menjaga diri, tapi di pihak lain bisa juga

Penyalahgunaan senjata tersebut mulai dari pengancaman, pemukulan, penembakan, modikfikasi senjata, terlibat narkoba dan WNA dan apabila terjadi penyalahgunaan senjata api, otomatis izin kepemilikannya dicabut, izin kepemilikan senjata api juga dicabut apabila sang pemilik meninggal dunia.

disalahgunakan untuk gagah-gagahan dan menakuti orang. Bahkan di tengarai ada oknum yang menyewakan senjatanya untuk warga sipil. Yang jelas, kepemilikan senjata api sudah kebablasan, dan sulit diawasi. Maka pihak-pihak Polri harus bekerja keras mengenai hal itu.

Asas hukum pidana Indonesia mengatur sebuah ketentuan yang mengatakan bahwa suatu perbuatan tidak dapat dihukum selama perbuatan itu belum diatur dalam suatu perundan-undangan atau hukum tertulis. Asas ini dapat dijumpai pada Pasal 1 ayat (1) KUHP yang disebut dengan asas legalitas yaitu asas mengenai berlakunya hukum. Untuk itu dalam menjatuhkan atau menerapkan suatu pemidanaan terhadap saeorang pelaku kejahatan harus memperhatikan hukum yang berlaku.41

Dalam ketentuan Pasal I ayat (1) KUHP, asas legalitas mengandung 3 (tiga) pengertian, yaitu :

42

1. Tidak ada perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana kalau hal itu terlebih dahulu belum dinyatakan dalam suatu aturan undang-undang.

2. Untuk menentukan adanya tindak pidana tidak boleh digunakan analogi. 3. Aturan-aturan hukum pidana tidak berlaku surut.

Dari pengertian point I menyebutkan harus ada aturan undang-undang. Dengan demikian harus ada aturan hukum yang tertulis terlebih dahulu terhadap suatu perbuatan sehingga dapat dijatuhi pidana terhadap pelaku yang melakukan perbuatan pidana. Dengan demikian berdasarkan peraturan yang tertulis akan ditentukan perbuatan apa saja yang dilarang untuk dilakukan yang jika dilanggar

41

Moeljatno,Op.Cit,hal 78 42

untuk dilakukan yang jika dilanggar menimbulkan konsekuensi hukum yaitu menghukum pelaku.

Berbicara mengenai tindak pidana yang ditimbulkan oleh penggunaan senjata api yang tidak sesuai dengan prosedur, maka yang akan dibahas adalah adalah tindak pidana yang terjadi akibat penggunaan senjata api yang tidak sesuai dengan prosedur.Beberapa tindak pidana lainnya yang ditimbulkan oleh penggunaan senjata api yang tidak sesuai dengan prosedur yaitu 43

1. Penganiayaan

:

a. Undang-undang tidak memberikan ketentuan mengenai apakah yang dimaksud dengan penganiayaan. Menurut yurisprudensi yang dimaksud dengan penganiayaan adalah sengaja menyebabkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit (pijn), atau luka. Di dalam KUHP, penganiayaan diatur dalam Pasal 351, 352, 353, 354.

2. Pemerasan

Diatur dalam Pasal 368 ayat (1) KUHP, yang dinamakan dengan pemerasan dengan kekerasan. Pasal 368 ayat (1) menyatakan diantaranya bahwa :

‘Barangsiapa dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hak, memaksa orang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, supaya orang itu memberikan barang, yang sama sekali atau sebagainya termasuk kepunyaan orang itu sendiri, kepunyaan orang lain……” 3. Pencurian

Diatur dalam Pasal 362 KUHP yang menyatakan diantaranya bahwa : “Baarangsiapa mengambil sesuatu barang, yang sama sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain, dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan hak, dihukum karena pencurian………….”

4. Pembunuhan

Diatur dalam Pasal 338 KUHP yang bunyinya sebagai berikut :

“Barangsiapa dengan sengaja menghilangkan nyawa orang dihukum karena bersalah melakukan pembunuhan dengan hukuman penjara selama-lamanya lima belas tahun”.

Berdasarkan bunyi Pasal 338 KUHP, maka unsur-unsur pembunuhan adalah:44 a. Barang siapa

Hal ini berarti ada orang tertentu yang melakukannya. b. Dengan sengaja

Dalam ilmu hukum pidana, dikenal 3 (tiga) jenis bentuk sengaja (dolus) yakni:

1. Sengaja sebagai maksud

2. Sengaja dengan keinsyafan pasti

3. Sengaja dengan keinsyafan kemungkinan/dolus eventualis c. Menghilangkan nyawa orang lain

5. Kelalaian yang menyebabkan kematian

Diatur dalam Pasal 359 KUHP, yang menyatakan bahwa :

44

Leden Marpaung ,Tindakan Pidana Terhadap Nyawa Dan Tubuh,Jakarta,Sinar Grafika ,2002,Hal 22

“Barangsiapa karena kesalahannya menyebabkan orang mati, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya lima tahun”.

Rumusan karena salahnya adalah unsur kelalaian atau culpa yang menurut ilmu hukum pidana terdiri dari :

a. Culpa dengan kesadaran b. Culpa tanpa kesadaran

Beberapa kasus penyalagunaan senjata api di Sumatera Utara:45

Pada tanggal 2 September 2008 Pkl. 14.30 Wib, di Jatinsum Simpang Ayam Kec. Sei Balai Kab. Batubara . korban An. SUDARSONO, SE, 38 thn. Peg. Swasta, Huta I Bah Gunung Kec. Badnar Kab. Simalungun yang dilakukan tersangka (Dlaam Lidik) dengan cara menghentikan Mobil Taft Rocky yang dikendarai korban kemudian tersangka menodongkan senpi kearah korban lalu Pada tanggal 07 Mei 2008 Pkl. 02.00 Wib di Jalinsum Ds. Aek Loba Kuasan Kab. Asahan .korban PALIT NASUTION, 40 thn, Swasta, Ds. Mampang Kec. Kota Pinang Kab. Labuhan Batu yang dilakukan oleh 5 orang laki-laki tidak dikenal dengan cara menyetop/menghadang sewaktu korban sedang mengendarai mobil truk BK 8430 CC bermuatan getah sebanyak 7835 ton lalu pelaku mengancam korban dengan senpi, kemudian pelaku membawa kabur mobil truk BK 8430 CC dan dapat ditangkap pelaku bernama FAUZI ARUAN, MUAMAR KHADAFI MUNTE, MANGATAS TANJUNG, BANGKIT RITONGA dan ZAINAL ABIDIN NASUTION sesuai dengan LP/70/V/2008/Asahan Raja tanggal 7 Mei 2008 (Polres Asahan).

tersangka mengambil uang milik korban sebesar Rp. 285.000.000,- dan melarikan diri, sesuai dengan LP/135/IX/2008/ASH tanggal 2 September 2008 ( Polsek Lab. Ruku/Polres Asahan).

Pada hari Minggu 21 September 2008 TKP Pkl 22.15 Wib di Jl. Cokroaminoto No. 64 tepatnya di Gudang PT. Wicaksana Kel. Melayu kec. Siantar Utara P. Siantar korban PT. WICAKSANA OJ P. Siantar yang dilapor oleh NIAT SURIANTO, Lk, 62 thn, Islam, Jl. Viyata Yudha KPR BTN Block C9 P. Siantar yang dilakukan oleh tersangka dalam lidik dengan cara melakukan pencurian kekerasan dan menodongkan Senpi jenis FN dan menyandera korban dengan mengikat tangan lalu mengambil uang tunai Rp. 170.000.000,- dari brankas kantor lalu pelaku melarikan diri sesuai dengan LP/374/IX/2008/STR tanggal 22 September 2008. (Polresta Pematang Siantar).

Pada tanggal 10 Januari 2009 Pkl. 00.05 Wib di Desa Tj. Pasir Pangkalan Susu Langkat,.korban PT. NINCEC MULTI DIMENSI yang dilakukan 4 orang laki-laki tidak dikenal dengan mengenderai sp. Motor dengan cara pelaku mendatangi Gudang/PT. NINCEC MULTI DIMENSI dan menodongkan Senpi ke arah korban (penjaga malam), lalu pelaku mengambil alat berat Excaptor dan melarikan diri, sesuai LP/05/I/2009/Lkt Susu tanggal 10 Janauri 2009 ( Polres Langkat/Polsek Pangkalan Susu).

Pada Tanggal 8 Mei 2009 Pkl.1630 wib di Jalinsum Medan Kisaran Dsn.III Ds.Sei Suka Deras Kec.Sei Suka Kab.Batu Bara .Korban Firdaus (Meninggal Dunia),44 tahun,Satpam,Komplek Perumahan Tg.Gading Blok S.36-02 Kel.Perk.Sipare-Pare Kec.Sei Suka Kab.Batubara dan Andi Prima,27

tahun,supir,komplek perumahan Tg.gading Blok T.20 Kel.Perk.Sipare-pare Kec.sei suka kabupaten Batubara yang dilakukan 6 orang laki-laki tidak dikenal dengan mengendarai 3 unit Sp.motor Yamaha RX KING dan JUPITER MX tanpa plat,dengan cara menghadang pelaku/menyerempet mabil kijang bK 1933 VF yang dikendarai karyawan bank BNI 46 Cabang Kuala tanjung lalu pelaku menembak Supir dan Satpam lalu mengambil uang Rp 12.000.000,- yang ada di dalam mobil,kemudian pelaku melarikan diri.sesuaiLP/54/V/2009/asaha Puran,tgl 8 Mei 2009 (Polres Asahan/Polsek Indrapura)

Pada tanggal 29 Mei 2009 Pkl. 14.30 Wib di Jl. Karantina Depan Kantor PT. AIG Life Kec. Medan Timur – Medan korban SURYANI, 27 thn, wiraswasta, Jl. Boelevard No. 174 Perumahan Cemara Kec. Medan Timur – Medan yang dilakukan 2 orang laki-laki tidak dikenal dengan cara pada saat korban turun dari mobil dan hendak masuk ke Kantor lalu pelaku tiba-tiba datang dengan menodongkan Senpi jenis Pistol ke arah korban kemudian pelaku mengambil sebuah tas merek Bonia yang berisikan 2 buah HP, KTP, SIM, 3 buah kartu kredit dan sejumlah uang dari dalam mobil korban dan pelaku melarikan diri. Sesuai LP/1253/V/2009/Tabes, tgl 29 Mei 2009 (Lidik Poltabes MS).

B. Hal-Hal Yang Menyebabkan Masyarakat Mengunakan Senjata Api Ilegal

Dokumen terkait