• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

3. Penyampaian SPT

Tabel 4.16

Jawaban Wajib Pajak Orang Pribadi

Jumlah Responden No Jawaban Pertanyaan STS (Bobot 5) TS (Bobot 4) R (Bobot 3) S (Bobot2) SS (Bobot 1) 1 Berusaha menghitung pajak dengan benar dalam memanfaatkan Sunset Policy.

Lanjutan Tabel 4.16:

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan Tabel 4.16 di atas, dapat dilihat jawaban dari wajib pajak orang pribadi untuk dimensi penyampaian SPT merupakan persepsi yang positif, hal ini dapat dilihat dari masing-masing pertanyaan yang diajukan kepada 41 responden, 35 responden menyetujui bahwa mereka berusaha menghitung pajak dengan benar dalam memanfaatkan Sunset Policy, dan 35 responden menyetujui bahwa mereka berusaha melunasi seluruh pajak kurang bayar dari penyampaian SPT.

Tabel 4.17

Jawaban Wajib Pajak Badan

Sumber: Data primer yang telah diolah

Jumlah Responden No Jawaban Pertanyaan STS (Bobot 5) TS (Bobot 4) R (Bobot 3) S (Bobot2) SS (Bobot 1) 2 Berusaha melunasi seluruh pajak kurang bayar dari penyampaian SPT. _ _ 7 29 5 Jumlah Responden No Jawaban Pertanyaan STS (Bobot 5) TS (Bobot 4) R (Bobot 3) S (Bobot2) SS (Bobot 1) 1 Berusaha menghitung pajak dengan benar dalam memanfaatkan Sunset Policy.

_ 2 4 17 10

2

Berusaha melunasi seluruh pajak kurang bayar dari penyampaian SPT.

Berdasarkan Tabel 4.17 di atas, dapat dilihat pula jawaban dari wajib pajak badan untuk dimensi penyampaian SPT merupakan persepsi yang positif, hal ini dapat dilihat dari masing-masing pertanyaan yang diajukan kepada 33 responden, 27 responden menyetujui bahwa mereka berusaha menghitung pajak dengan benar dalam memanfaatkan Sunset Policy, dan 30 responden menyetujui bahwa mereka berusaha melunasi seluruh pajak kurang bayar dari penyampaian SPT.

Tabel 4.18

Perbandingan Rata-rata Jawaban Wajib Pajak

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.18 di atas, rata-rata skor jawaban untuk masing-masing pertanyaan tidak jauh berbeda antara wajib pajak badan dan wajib pajak orang pribadi. Untuk pertanyaan pertama dan kedua, rata-rata skor wajib pajak badan lebih tinggi daripada wajib pajak orang pribadi. Hal ini dapat disebabkan karena wajib pajak badan lebih mempunyai kepentingan dalam membayar pajak, dimana patuh atau tidaknya suatu perusahaan dalam membayar pajak akan mempengaruhi citra dari perusahaan itu sendiri, citra yang baik tentunya akan meningkatkan kepercayaan pihak-pihak lain terhadap

No Pertanyaan Wajib Pajak Orang Pribadi Wajib Pajak Badan 1 Berusaha menghitung pajak dengan benar

dalam memanfaatkan Sunset Policy. 4,02 4,21

2

Berusaha melunasi seluruh pajak kurang

suatu perusahaan, sehingga dengan mematuhi kewajiban perpajakannya maka akan banyak dampak positif yang yang diperoleh suatu perusahaan. Akan tetapi, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden baik wajib pajak orang pribadi maupun wajib pajak badan memiliki persepsi yang positif bahwa mereka berusaha menghitung pajak dengan benar dalam memanfaatkan Sunset Policy, dan berusaha melunasi seluruh pajak kurang bayar dari penyampaian SPT.

D. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini mengggunakan uji parametriks, yaitu Independent Sample T-test dengan menggunakan program SPSS 12.00. Dari pengujian Independent Sample T-test maka didapatkan output sebagai berikut:

Tabel 4.19

Output SPSS 1 Independent Sample T-test

Group Statistics

STATUS N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

PERSEPSI WP OP 41 77.05 7.242 1.131

WP BADAN 33 76.09 7.303 1.271

Berdasarkan output SPSS yang pertama ini dapat dilihat bahwa rata-rata (mean) untuk wajib pajak badan adalah 77,05 dengan jumlah sampel sebanyak 41 dan mean untuk wajib pajak badan adalah 76,08 dengan jumlah sampel sebanyak 33, dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan terhadap Sunset Policy, untuk melihat apakah benar tidak ada perbedaan

secara nyata dalam statistik maka harus melihat output bagian kedua berikut ini:

Tabel 4.20

Output SPSS 2 Independent Sample T-test

Independent Samples Test

.346 .558 .563 72 .575 .958 1.700 -2.431 4.347 .563 68.415 .575 .958 1.702 -2.437 4.353 Equal variances assumed Equal variances not assumed PERSEPSI F Sig.

Levene's Test for Equality of Variances

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

Std. Error

Difference Lower Upper 95% Confidence Interval of the

Difference t-test for Equality of Means

Ada dua tahapan analisis yang harus dilakukan, pertama kita akan menguji apakah varians kedua populasi itu sama (equal variance assumed) atau memiliki varians yang tidak sama (equal variance not assumed) dengan melihat Levene’s test. Pada hasil output di atas dapat dilihat bahwa F hitung Levene’s test sebesar 0,346 dengan probabilitas 0,558. Dapat disimpulkan bahwa H0 tidak dapat ditolak atau memiliki varians yang sama karena probabilitas lebih besar dari 0,05.

Langkah kedua, melihat T test untuk menentukan apakah terdapat perbedaan secara signifikan. Berdasarkan output SPSS di atas dapat dilihat pada equal variance assumed karena dari hasil Levene’s test populasi memiliki varians yang sama, dapat dilihat bahwa nilai t pada equal variance assumed adalah 0,563 dengan probabilitas signifikansi 0,575 (two tailed), karena 0,575 > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi antara wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan.

E. Pembahasan

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi antara wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan mengenai

Sunset Policy, yaitu kebijakan penghapusan sanksi administrasi perpajakan berupa bunga sebesar 2% per bulan yang berlaku selama tahun 2008 ini. Peneliti mencoba menguraikan persepsi dari setiap kelompok sesuai dengan setiap indikator yang ada dalam instrumen penelitian dalam analisis deskriptif. Berdasarkan analisis deskriptif, terdapat perbedaan persepsi antara wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan mengenai apakah Sunset Policy menghindarkan wajib pajak dari pengenaan sanksi yang timbul apabila tidak melaksanakan kewajiban perpajakan dengan benar, apakah termotivasi untuk melakukan pembetulan SPT karena tidak adanya pemeriksaan pajak, dan apakah mendorong wajib pajak menjadi lebih patuh.

Secara keseluruhan wajib pajak orang pribadi memiliki persepsi yang lebih positif dibandingkan wajib pajak badan, namun demikian perbedaan persepsi ini tidak signifikan. Berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan

Independent Sample T test, secara keseluruhan tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan antara wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan.

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Dokumen terkait