• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pemukiman masyarakat Madura terbentuk dari kelompok pemukiman yang tersebar yang disebut taneyan lanjhang dan kampung mejhi. Kajian terhadap desain taman pada taneyan lanjhang membagi ruang taneyan lanjhang menjadi dua ruang utama menurut sifat penggunaan ruang, yaitu ruang depan dan ruang belakang. Ruang depan terletak di sebelah timur taneyan dan merupakan ruang yang mendukung segala aktivitas yang bersifat profan seperti aktivitas produksi dan sosial. Sedangkan ruang belakang terletak di sebelah barat taneyan dan merupakan ruang untuk aktivitas peribadahan sehingga bersifat sakral.

Kedua ruang tersebut disusun oleh elemen-elemen utama dalam taneyan lanjhangyang memiliki fungsi dan posisi tertentu dalamtaneyan. Adapun elemen utama dalam taman rumah tinggal masyarakat Madura ini adalahlangghar, roma, dapor dan kandang, taneyan, serta pagar hidup dan pamengkang. Langghar merupakan elemen utama yang menjadi pusat aktivitas penghuni taneyan sekaligus sebagai tujuan utama bagi orang yang datang. Umumnya langghar selalu dibangun di ujung barat taneyan. Roma terdiri dari rumah induk sebagai rumah orang tua dan rumah anak-anak perempuan yang sudah menikah. Roma selalu dibangun di sebelah utara taneyan dan menghadap ke selatan. Area roma ini hanya dapat diakses oleh penghuni dan kerabat perempuan sedangkan kerabat laki-laki dan tamu diterima dilangghar.

Dapor dan kandang merupakan elemen pendukung dalam menyediakan kebutuhan penghuni taneyan. Dapor dan kandang dibangun berhadapan dengan roma. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pemilik taneyan dalam mengawasi anggota keluarga dan ternaknya.Taneyanmerupakan halaman tengah yang dikelilingi bangunan dan berfungsi sebagai ruang sosial bagi penghuni taneyan lanjhang. Umumnya taneyan dibuat terbuka untuk mengakomodasi berbagai aktivitas yang memerlukan ruang luas. Pagar hidup dan pamengkang terletak pada lingkar luar bangunan. Fungsi dari kedua elemen ini adalah sebagai pertahanan terluar taneyan sekaligus menyediakan berbagai macam kebutuhan sehari-hari.

Elemen-elemen dalam taneyan lanjhang disusun dalam pola berlapis dengan tingkat hirarki yang tersusun dari barat ke timur. Pola berlapis ini disusun oleh pagar hidup dan pamengkang sebagai pelapis terluar dan diikuti oleh elemen bangunan sebagai pelapis dalam. Sedangkantaneyandanlangghar sebagai ruang terdalam menjadi pusat aktivitas. Pola berlapis ini merupakan bentuk pertahanan masyarakat Madura dalam upaya melindungi keluarga dan wilayahnya.

Berdasarkan jenis aktivitas dan fungsi ruang dihasilkan suatu konsep taman rumah tinggal masyarakat Madura yang fungsional dan estetik. Konsep ini dicapai melalui pembagian fungsi ruang menjadi lima area yaitu ruang privat, ruang publik, ruang semi publik, ruang servis, dan ruang penyangga. Konsep penataan ruang, vegetasi, dan sirkulasi adalah sebagai berikut :

1. Ruang publik berbentukaxis yang menghubungkan pintu masuk dengan ruang semi publik

2. Axisyang dibentuk merupakan ruang terbuka sehingga pandangan meluas dan tidak terhalang

3. Ruang publik dan semi publik berada diantara ruang privat dan ruang servis untuk mengakomodasi pelayanan yang bersifat umum tanpa mengganggu aktivitas pribadi penghuni

4. Tata hijau berupa tanaman keras pada taneyan dapat diterapakan pada area penyangga dan sisi samping pada ruang privat, semi publik, dan servis

5. Tata hijau berupa tanaman penutup tanah dan semak rendah dapat diterapkan pada ruang publik

6. Vegetasi utama yang direkomendasikan dalam tata hijau taneyan lanjhang adalah bambu, melati, dan tanaman keras berbuah.

7. Elemen tambahan dapat diletakkan pada ruang publik selama tidak mengganggu polaaxis.

Saran

Konsep taman rumah tinggal berbasis budaya masyarakat Madura dengan pola taneyan lanjhang dapat pula diterapkan pada kampung mejhi apabila lahan yang tersedia terbatas. Elemen dalamtaneyandapat ditambahkan sesuai keinginan

83

pengguna taman dengan tetap mempertimbangkan fungsi ruang dan elemen yang akan ditambahkan agar tetap harmonis dengan elemen inti.

Penelitian ini merupakan suatu kajian terhadap desain taman berbasis budaya Madura sehingga masih diperlukan penelitian mendalam terkait perubahan pola atau fungsi elemen yang mungkin terjadi seiring perkembangan zaman.

Arboleda G. 2006. What is Vernacular Architechture? (Long Definition)[jejaring berkala]. Barkeley, CA : Ethnoarchitechture.com. http.//www.vernaculararchitechture.com/web/articles/article/497 [27 Juni 2010]

Arifin HS. 2007. 22Desain Taman Mungil.Depok:Penebar Swadaya

Atho’atun M. 2009. Perencanaan Lanskap Kawasan Wisata Budaya Islam Sunan Bonang. Skripsi. Bogor : Program Studi Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Booth NK and James EH. 2004. Residential Landscape Architechture, Design Process For The Private Residence. New Jersey : Pearson Prentice Hall

Booth NK. 1988.Basic Elements of Landscape Architechtural Design. New York : Waveland Press Inc.

Cahyo PN, Silas J, dan Sri AS. 2010. Konsep Penataan Pemukiman Dalam Rangka Pembangunan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu [skripsi]. Surabaya : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Institut Teknologi Sepuluh November.

Carpenter PLet al. 1933.Plant in The Landscape. San Francisco : Wh. Freeman and Company

Citrayati N dkk. 2008. Pemukiman Masyarakat Petani Garam di Desa Pinggir Papas, Kabupaten Sumenep. Arsitektur e-Journal Volume 1 No.1 [jejaring berkala]. http.//mr.antariksa.googlepages.com/noviana citrayati.pdf [19 Maret 2010]

Crowe DS. 1981.Garden Design. London : Packard Publishing in Association with Thomas Gibson Publishing,

De Jonge H. 1989. Madura dalam Empat Zaman : Pedagang, Perkembangan Ekonomi, dan Islam, Suatu Studi Antropologi Ekonomi. Jakarta:PT Gramedia

Febriana Y. 2002. Sejarah Pembentukan Riverine Cultural Landscape di Tepian Sungai Musi Palembang Sumatera selatan. [tesis] Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor : Bogor

Fitri I. 2006.Kopendium Arsitektur Nusantara, India, China, dan Jepang. Medan : Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatra Utara

Frick H dan Suskiyanto B. 2007. Dasar dasar Arsitektur Ekologis, Konsep Pembangunan Berkelnajutan dan Ramah Lingkungan. Jogjakarta:Kanisisus

Hakim R dan Utomo H. 2003. Komponen Perancangan Arsitektur Lanskap : Prinsip–Unsur dan Aplikasi Desain.Jakarta : Bumi Aksara

Hannebaum LG. 2002. Landscape Design, A Practical Approach (Fifth Edition). New Jersey : Pearson Education, Inc., Upper Sadler River

Hasan R. 2008. Surau dalam Rumah Keluarga Madura [jejaring berkala]. http.//nutaffside.gunadarma.ac.id/blog/raziq_hasan [24 Juni 2010]

Hastijanti R. 2005. Pengaruh Ritual Carok terhadap Pemukiman Tradisional Madura. Surabaya : Dimensi Teknik Arsitektur Volume 33 No. 1, Juli

Hidayah H. 1997.Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia. Jakarta : LP3ES

Ingels JE. 2004. Landscaping Principles and Practices, 6th Edition. New York : Thomson Delmar Learning

Jordaan RE. 1979. Tentang Rumah Tradisional Madura[makalah seminar].Departemen Pendidikan dan Kebudayaan R.I. : Jakarta

Kana C dkk. 1986. Arsitektur Tradisional Daerah NTT. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah.

Lestari G dan Kencana IP. 2008.Galeri Tanaman Hias Lanskap.Depok : Penebar Swadaya

Motloch G. 1988. Introduction to Landscape Design. New York : McGraw-Hill Co.

Muhajir RA. 2007. Desain Lanskap Jalan Masuk Ibukota Kabupaten Lampung Utara [skripsi]. Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor : Bogor

Murwandani NG. 2007. Arsitektur Interior Keraton Sumenep sebagai Wujud Komunikasi dan Akulturasi Budaya Madura, Cina, dan Belanda. Surabaya : Dimensi Interior Volume 5 No.2, Desember 71-79

Permana R. 2006.Tata Ruang Masyarakat Baduy. Jakarta : Wedatama Widya Sastra

Rahayu LF. 2008. Perlindungan Pola Pemukiman Masyarakat Madura Medalungan, Dusun Matraman, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang [skripsi]. Malang : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.

Rapoport A. 1969.House, Form and Culture. London: Prentice Hall

Rejeki VG, Nindya S, dan Haryadi. 2007. Nilai Vernakular dalam Penataan Lingkungan pada Pemukiman Lereng Gunung (Studi Desa Kapencar,

Rifai MA. 2007. Manusia Madura, Pembawaan, Perilaku, Etos Kerja, Penampilan, dan Pandangan Hidupnya Seperti Dicitrakan Peribahasanya.Yogyakarta : Pilar Media

Rutledge A. 1985.A Visual Approach to Park Design. New York : John Wiley & Sons

Sadik Sulaiman A. 1996.Madura dalam Sebuah Potret. Surabaya : CV Karunia Saputro ME. 2009. Kiai Langghar dan Kalebun : A Contestation between

Cultural Brokers in a Non-Pesantren Village in Madura Indonesia. Yogyakarta : Graduate School Gajah Mada University

Sardjono AB. 2010.25 Desain Rumah Taman. Depok : Penebar Swadaya

Simond JO. 2006. Landscape Architechture. New York : Mc Graw Hillbook Company, Inc.

Stevens D and Buchan U. 1994. The Garden Book : Planning, Planting, Design. Conran Octopus : New York

Sulistyantara B. 2002.Taman Rumah Tinggal. Depok : Penebar Swadaya

Tulistyantoro L. 2005. Makna Ruang pada Tanean Lanjang di Madura. Surabaya : Dimensi Interior. Volume 3 No.2 Desember

Vanderzanden A.M. and S.N. Rodie. 2008. Landscape Design, Theory and Application. New York : Thomson Delimar Learning

Wibowo BP. 2002.Manajemen Desain. Bandung : Yayasan Delapan–Sepuluh Wiyata L. 2002. Carok : Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura.

Yogyakarta : LKIS

Wulandari E. 2009. Studi Tatanan dan Upaya Pelestarian Lanskap Desa Budaya Lekaq Kidau, Kabupaten Kutai Kertanegara Kalimantan Timur[skripsi]. Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor : Bogor

Lampiran 1 : PROFIL NARASUMBER PENELITIAN

BIODATA

Nama : Prof. Mien Ahmad Rifa’i, B.Sc.,Ph.D. TTL : Sumenep, 1 Januari 1940

Alamat : Tang Lebun, Ciapus Bogor

Agama : Islam

Spesialisasi : Taksonomi Tumbuhan Minat : Bahasa, Budaya Madura

RIWAYAT PENDIDIKAN dan KARIR

1961 Sarjana Muda Akademi Pertanian Ciawi Bogor 1962 Peneliti di Herbarium Bogoriense LIPI

1964 S-2 di University of Sheffield, Inggris 1966 S3 di Universitas of Sheffield, Inggris 1968 Kepala Herbarium Bogoriense LIPI

1976 Ahli Peneliti Utama Herbarium Bogoriense LIPI

1978 Asisten Direktur Lembaga Biologi Nasional LIPI Bogor 1987 Staf Ahli Wakil Ketua LIPI

1993 Guru Besar Luar Biasa Taksonomi Tumbuhan Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor

1995 Asisten Menteri Negara Riset dan Teknologi Bidang Pengembangan dan Kebijakan

1998 Sekretaris Jendral Dewan Riset Nasional 2002 Ketua Badan Pertimbangan Bahasa Depdiknas 2005 Pensiunan peneliti utama LIPI

PUBLIKASI

Besarnya minat pada bidang bahasa dan kecermatan berbahasa sejak mahasiswa menyebabkan Bapak Mien Ahmad Rifa’i terbiasa bekerja sebagai penyunting berbagai jurnal skala nasional dan internasional seperti Chimaera (Sheffield), Flora Mallesiana Bulletin (Leiden), Berita Biologi, dan lain – lain.

86

Selain itu beliau juga aktif dalam Panitia Pembinaan Bahasa Indonesia, Panitia Kerjasama Kebahasaan, ikut membidani kelahiran dan penyusunan Pedoman Ejaan yang Disempurnakan, dan menjadi penyumbang data dalam penyusunan Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Sampai saat ini sudah 188 makalah yang ditulis dan dibacakan di berbagai pertemuan ilmiah nasional dan internasional. Selain itu juga diterbitkan 294 karya tulis ilmiah yang 32 diantaranya berupa buku, di berbagai Negara seperti Inggris, Belanda, Amerika Serikat, India, Jepang, Singapura, Filiphina, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Indonsesia. Salah satu buku yang di terbitkan adalah buku berjudulManusia Madura : Pembawaan, Perilaku, Etos kerja, Penampilan, dan Pandangan Hidupnya seperti Dicitrakan Peribahasanyayang merupakan rujukan utama penelitian ini.

Lampiran 1 Lanjutan

BIODATA

Nama : Ir. Lintu Tulistyantoro, M.Ds.

Alamat Kantor : Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya - 60236 , Indonesia

Agama : Kristen

Pekerjaan : Dosen Jurusan Desain Interior

Minat : Budaya

Spesialisasi : Budaya Madura

RIWAYAT PENDIDIKAN DAN KARIR

2004 S-2 Magister Desain Institut Teknologi Bandung

2006 Ketua Jurusan Desain Interior Universitas Kristen Petra Surabaya

PENELITIAN dan PUBLIKASI

2004 Makna ruang pada Taneyan Lanjhang

2007 Inventarisasi ragam hias gunungan makam raja – raja Madura sebagai nilai tambah pengembangan wisata di Madura

88

Lampiran 1 Lanjutan

BIODATA

Nama : Dr. A. Latief Wiyata

TTL : Sumenep, 22 Juni 1950

Agama : Islam

Pekerjaan : Dosen Sosiologi FISIP Universitas Jember Bidang Keahlian : Antropologi

Pendidikan Terakhir : S3 Antropologi Universitas Gajah Mada

PUBLIKASI

2002 Carok : Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura 2005 Kemelut Pilkada Sampang

2006 Communal Conflicts in Kalimantan

Lampiran 1 Lanjutan

BIODATA

Nama : A. Sulaiman Sadik

TTL : Pamekasan 27 Februari 1935

Agama : Islam

Pekerjaan : Dosen Sastra Madura FKIP Universitas Madura Bidang Keahlian : Sejarah dan Sastra Madura

Pendidikan Terakhir : S1 Pendidikan UT (1997)

RIWAYAT PENDIDIKAN dan KARIR

1969 Persamaan SPG / KPG

1990 Program Diploma

1997 S1 Pendidikan UT

2002 Dosen Sastra Madura FKIP Univesitas Madura Pemerhati Budaya dan Sejarah Madura

Anggota Dewan Redaksi Pakem Maddhu (Buletin berbahasa Madura)

2010 Narasumber Penulisan Ensiklopedi Pamekasan

PUBLIKASI

1986 Madura dalam Sebuah Potret 1987 Garam dari Madura (Buku) 1990 Armada Tradisional Kita (Buku) 1990 Kerapan Sapi dari Madura

2005 Buku Bacaan Bahasa Madura : Sangkolan 2009 Sastra Madura, lama, baru dan modern

Kearifan Lokal Madura

2010 Budaya Lokal Mempertegas karakter daerah

Dan berbagai makalah seminar yang dipresentasikan pada skala daerah dan nasional

KAJIAN

Dokumen terkait