• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penyiapan Bahan

1. Hasil determinasi tanaman

Penelitian efek hepatoprotektif menggunakan kulit buah P. americana sebagai bagian tanaman yang digunakan dalam uji aktivitas antihepatotoksik. Determinasi digunakan untuk memastikan kebenaran bagian tanaman yang

digunakan dalam penelitian. Proses deteminasi dilakukan di Laboratorium Farmakognosi Fitokimia, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Bagian tanaman yang digunakan dalam determinasi ini adalah buah

P. americana yang dicocokkan dengan beberapa jenis P. americana yang terdapat

diacuan determinasi tanaman P. americana (Agrilink, 2001). Pencocokan yang dilakukan antara lain bentuk, warna kulit, ketebalan kulit, permukaan kulit, ketebalan daging buah, dan berat buah. Berdasarkan hasil dari determinasi tersebut bahwa buah P. americana yang diperoleh dari salah satu depot Es Teler 77 di Yogyakarta paling mirip dengan P. americana jenis Endranol.

2. Penetapan kadar air serbuk kering kulit buah P. americana

Tujuan penetapan kadar air dari serbuk kulit P. americana adalah untuk mengetahui serbuk yang digunakan telah memenuhi persyaratan serbuk yang baik, yaitu kurang dari 10 % (Direktrat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1995), selain itu digunakan juga sebagai standarisasi serbuk yang digunakan dalam penelitian. Penetapan kadar air serbuk kulit buah P. americana di lakukan di LPPT Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan hasil kadar air sebesar 7,1 % (terlampir) dengan metode gravimetri. Hasil ini menunjukkan bahwa kadar air dari serbuk kulit buah P. americana memenuhi syarat serbuk yang baik.

Menurut Azizah dan Nina (2013), bahwa ekstrak sebagai bahan dan produk kefarmasian yang berasal dari simplisia harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan untuk dapat menjadi obat herbal terstandar atau obat fitofarmaka. Salah satu parameter mutu ekstrak secara kimia adalah kandungan senyawa aktif simplisia tersebut. Selain itu, parameter non spesifik juga diperlukan untuk

mengetahui mutu ekstrak. Contoh parameter non spesifik yaitu penetapan kadar air, kadar abu, dan kadar abu tidak larut asam. Penelitian ini tidak melakukan penetapan kadar air ekstrak sebab hasil ekstrak yang didapatkan dalam penelitian ini tidak dijadikan sebagai obat herbal terstandar atau obat fitofarmaka, sehingga peneliti tidak melakukan uji mutu ekstrak yang digunakan. Selain itu, penelitian ini hanya melihat apakah dugaan flavonoid yang terkandung dalam ekstrak kulit buah P.americana mampu memberikan aktifitas antioksidan yang ditunjukkan dengan penurunan aktivitas ALT-AST, sehingga peneliti menganggap bahwa penetapan kadar air ekstrak etanol kulit buah P.americana tidak perlu dilakukan. penelitian ini merupakan penelitian payung, untuk menghemat biaya maka hanya dilakukan penetapan kadar air serbuk yang mewakili pemenuhan persyaratan serbuk yang baik, karena dalam penelitian payung yang dilakukan, semua penelitian menggunakan serbuk kulit buah P.americana. Pembeda penelitian payung ini salah satunya adalah bentuk sediaan.

Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan penetapan kandungan flavonoid ekstrak etanol kulit buah P.americana. Penetapan kandungan flavonoid bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan flavonoid dan penentuan besar kadar flavonoid dalam ekstrak. Penetapan kandungan flavonoid dapat digunakan sebagai dasar bahwa benar dalam ekstrak yang digunakan dalam penelitian benar memiliki senyawa flavonoid yang diduga sebagai antioksidan.

3. Pembuatan serbuk kulit buah P. americana

Pembuatan serbuk kulit buah P. americana diawali dengan pengumpulan kulit buah P. americana yang diambil dari salah satu Depot Es Teler 77 di

Yogyakarta. Proses selanjutnya adalah pencucian dan pensortiran kulit P.

americana yang sesuai dengan langkah-langkah pembuatan simplisia. Tujuan dari

pencucian adalah supaya kulit P. americana bersih dari daging buah serta terbebas dari kotoran dan debu yang menenpel. Penyortiran bertujuan untuk mendapatkan kulit yang sesuai dengan ketentuan kulit yang bagus yaitu kulit yang masih segar dan tidak busuk. Kulit buah P. americana yang telah terkumpul kemudian dipotong kecil dan diangin-anginkan terlebih dahulu. Kulit buah P. americana kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu suhu 50˚C selama 24 jam. Setelah kering kulit dibuat serbuk dan diayak dengan ayakan nomor 40. Pemilihan ayakan nomor 40 karena partikel serbuk kulit buah P. americana yang halus akan mengendap pada saat maserasi sehingga akan mempengaruhi hasil ekstrak. Pernyataan tersebut berdasarkan teori bahwa pada saat melakukan ekstrak suatu simplisia, tidak jarang terjadi bagian (potongan) yang sangat halus dari simplisia melewati penyaring sehingga dapat membentuk endapan (Agoes, 2009)

4. Pembuatan ekstrak etanol kulit buah P. americana

Pembuatan ekstrak etanol kulit buah P. americana dilakukan dengan metode maserasi. Metode maserasi yang dilakukan peneliti dengan cara memasukkan serbuk simplisia sebesar 40 g ke dalam labu erlenmeyer, yang kemudian dilakukan penambahan cairan penyari 200 mL berupa etanol 70% kemudian ditutup dan didiamkan selama 5 x 24 jam pada suhu ruang, jangan lupa dilakukan pengojokan sesekali. Setelah itu remaserasi selama 2 x 24 jam dengan etanol 70 % jangan lupa dilakukan penggojokan. Filtrat hasil saringan dipindahan ke labu alas bulat untuk dievaporasi untuk menguapkan cairan penyari pada

proses maserasi. Hasil evaporasi dituangkan dalam cawan porselen yang telah ditimbang sebelumnya karena hasil ekstrak merupakan ekstrak kental yang memiliki sifat lengket. Cawan porselen yang berisi larutan hasil evaporasi diuapkan di atas waterbath dengan suhu 800C untuk mendapatkan ekstrak etanol

kulit buah P. amerciana dengan bobot pengeringan ekstrak yang tetap, kemudian dilakukan perhitungan rata-rata rendemen dari replikasi ekstrak etanol kulit buah

P. americana kental yang telah dibuat.

Metode maserasi dipilih dalam penelitian ini sebagai penyari simplisia kulit buah P. americana untuk mengambil zat aktif yang terkandung di dalam kulit buah P. americana. Alasan peneliti menggunakan metode maserasi adalah proses pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana. Berdasarkan teori bahwa prosedur ekstraksi dengan metode maserasi merupakan prosedur yang sederhana dan merupakan metode yang sesuai untuk skala kecil dan skala industri (Agoes, 2010).

Kulit buah P. americana diketahui menggandung senyawa golongan flavonoid (Vinha dkk., 2013). Flavonoid yang merupakan golongan terbesar dari senyawa golongan fenol bersifat polar sehingga akan banyak terdapat pada ekstrak etanol (Hardiana, 2012). Pemilihan pelarut didasarkan pada kecocokan antara zat aktif dengan larutan penyari sehingga zat aktif akan larut dan bercampur dengan cairan penyari (Sasadara, 2013). Berdasarkan hal tersebut maka peneliti menggunakan cairan penyari etanol 70%, sebab diketahui bahwa cairan penyari etanol merupakan pelarut polar yang mampu menyari senyawa flavonoid, selain itu pada ekstrak etanol biji P. americana diperoleh persen

protektif dari efek hepatoprotektif sebesar 76,8; 76,5; dan 72,4% (Nopitasari, 2013). Berdasarkan penelitian Carpena dkk. (2011), bahwa biji P. americana mengandung senyawa fenolik dari hasil isolasi dengan pelarut organik yang bersifat polar.

Parameter standarisasi ekstrak etanol kulit buah P. americana dilihat dari pencapaian bobot tetap dengan tujuan untuk menghitung sisa zat yang diperoleh dengan bobot tetap setelah dilakukan penguapan di atas waterbath. Ekstrak dalam cawan porselen di timbang setiap dua jam hingga bobot tetap. Hasil dari proses penguapan didapatkan hasil ekstrak etanol kulit buah P. americana tidak mengalami perubahan bobot ekstrak etanol, sehingga peneliti menganggap bahwa ekstrak yang dihasilkan tidak mengandung pelarut penyari. Total ekstrak etanol kulit buah P. americana yang diperoleh adalah 44,8 gram dari 8 kali replikasi, sehingga diperoleh rata-rata ekstrak etanol kulit buah P. americana sebesar 5,6 gram. Persen rendemen ekstrak etanol kulit buah P. americana dalam penelitian ini sebesar 14 %. Menurut Tensiska, Marsetio, dan Silvia, (2007) bahwa perhitungan rendemen untuk mengukur efektivitas jenis pelarut untuk mengekstrak komponen yang terkandung. Hasil rendemen yang didapatkan 14 % artinya bahwa efektivitas pelarut etanol 70 % mampu mengekstrak kandungan kulit buah P.americana sebesar 14 %

Dokumen terkait