• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.6 Penyuluhan

yang mengutip dari WHO, kepadatan nyamuk dikatakan tinggi dan berisiko tinggi untuk penularan D D jika dan ≥ 5 serta nilai ≥ 2 . Sedangkan ABJ menurut standar nasional adalah ≥ 95 Tingginya kepadatan populasi nyamuk akan mempengaruhi distribusi penyebaran penyakit DBD.

2.6Penyuluhan

Menurut Notoatmodjo (2005), yang mengutip pendapat Lawrence Green menyebutkan bahwa promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.

Promosi Kesehatan dapat diartikan sebagai upaya menyebarluaskan atau mengenalkan pesan-pesan kesehatan sehingga masyarakat menerima pesan-pesan kesehatan tersebut dan akhirnya masyarakat mau berperilaku hidup sehat (Notoatmodjo, 2005).

Salah satu kegiatan promosi kesehatan ialah memberikan informasi atau pesan - pesan kesehatan berupa penyuluhan kesehatan yang memberikan atau meningkatkan pengetahuan dan sikap mengenai kesehatan untuk mempermudah dalam terjadinya perilaku sehat (Notoatmodjo, 2005).

Penyuluhan merupakan upaya perubahan perilaku manusia yang dilakukan melalui pendekatan edukatif. Pendekatan edukatif dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematik, terencana, dan terarah dengan peran serta aktif individu, kelompok, atau masyarakat untuk

budaya setempat (Suhardjo, 2003).

Penyuluhan kesehatan ialah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan (Effendy, 2003).

Metode yang digunakan dalam promosi kesehatan atau penyuluhan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil secara optimal. Metode atau pendekatan tersebut antara lain adalah (Notoatmodjo, 2007) :

1. Metode perorangan/individual

Metode ini digunakan untuk membina perilaku baru atau seseorang telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakan pendekatan ini karena setiap orang memiliki alasan berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau periaku baru tersebut. Bentuk dari pendekatan ini antara lain adalah bimbingan dan penyuluhan serta wawancara (Inteview).

2. Metode kelompok

Dalam memilih metode ini harus mengingat pada besarnya sasaran dan tingkat pendidikan formal sasaran. Metode untuk kelompok besar berbeda dengan kelompok kecil. Efektivitas suatu metodeakan tergantung pula pada besarnya sasaran pendidikan. Metode ini mencakup :

a. Kelompok besar yakni bila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode yang baik yang digunakan untuk kelompok ini antara lain adalah :

31

1) Ceramah

Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode ceramah antara lain :

a) Persiapan

Ceramah akan berhasil apabila penceramah menguasai materi yang akan diceramahkan. Untuk itu penceramah harus mempersiapkan diri dengan mempelajari materi dengan sistematika yang baik dan mempersiapkan alat-alat bantu, misalnya makalah singkat, slide, transparan, sound system dan lain sebagainya.

b) Pelaksanaan

Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah tersebut dapat menguasai sasaran ceramah. Untuk itu penceramah dapat melakukan hal-hal sebagai berikut : sikap dan penampilan yang meyakinkan, tidak boleh bersikap ragu-ragu dan gelisah, suara hendaknya cukup keras dan jelas, pandangan harus tertuju keseluruh peserta ceramah, berdiri di depan / dipertengahan, tidak boleh duduk serta menggunakan alat-alat bantu lihat semaksimal mungkin.

2) Seminar, metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan menengah keatas.

b. Kelompok kecil yakni bila peserta penyuluhan kurang dari 15 orang. Metode yang cocok digunakan untuk kelompok kecil ini antara lain adalah diskusi

peran serta permainan stimulasi. 3. Metode penyuluhan massa

Metode ini cocok digunakan untuk menyampaian informasi atau pesan – pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat. Oleh karena sasaran bersifat umum yang dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya maka informasi atau pesan kesehatan yang akan disampaikan harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa atau public tersebut. Contoh dari metode ini antara lain adalah ceramah umum, pidato melalui media massa, simulasi, tulisan dimajalah atau koran dan lain sebagainya.

Penyuluhan juga tidak dapat lepas dari media karena melalui media pesan disampaikan dengan mudah untuk dipahami. Media dapat menghindari kesalahan persepsi, memperjelas informasi, dan mempermudah pengertian. Media promosi kesehatan pada hakikatnya merupakan alat bantu dalam promosi kesehatan. Dengan demikian, sasaran dapat mempelajari pesan - pesan kesehatan dan mampu memutuskan mengadopsi perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan (Notoatmodjo, 2005).

Menurut Notoatmodjo (2003), media dibagi menjadi tiga berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan - pesan kesehatan, yaitu :

1. Media cetak, sebagai alat untuk menyampaikan informasi atau pesan- pesan kesehatan, antara lain adalah:

33

a. Flip chart (lembar balik) ialah media penyampaian pesan atau informasi

kesehatan dalam bentuk lembar balik, dengan tiap lembar atau halaman berisi gambar peragaan dan di baliknya berisi pesan atau informasi mengenai gambar tersebut.

b. Booklet ialah media penyampaian pesan - pesan atau informasi kesehatan dalam bentuk buku, baik tulisan maupun gambar.

c. Poster merupakan media cetak untuk menyampaikan pesan dalam bentuk lembaran kertas dengan kata-kata dan gambar atau simbol.

d. Leaflet adalah media cetak untuk menyampaikan informasi kesehatan

melalui lembaran yang dilipat yang berisi kalimat, gambar atau kombinasi/keduanya.

e. Flyer (selebaran) seperti leaflet namun tidak dalam bentuk lipatan/lembar

yang dilipat.

f. Rubrik atau tulisan pada surat kabar atau majalah mengenai bahasan suatu masalah kesehatan atau hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.

g. Foto yang mengungkapkan informasi - informasi atau pesan kesehatan. 2. Media elektronik, sebagai saluran untuk menyampaikan pesan - pesan atau

informasi kesehatan mempunyai jenis yang berbeda, antara lain adalah : a. Televisi : dalam bentuk sandiwara, diskusi, kuis, cerdas cermat seputar

masalah kesehatan.

b. Radio : dalam bentuk tanya jawab, sandiwara radio, ceramah tentang kesehatan.

3. Media papan (Bill Board)

Papan/bill board yang dipasang di tempat umum dapat diisi dengan pesan kesehatan juga mencakup pesan kesehatan yang ditulis pada lembaran seng yang ditempel pada kendaraan - kendaraan umum (bus/taksi).

Menurut Lawrence Green yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), perilaku manusia di analisis dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor utama, yakni faktor perilaku (behavior causes) dan faktor di luar perilaku (non-behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan oleh 3 faktor, yaitu :

1. Faktor predisposisi (predisposing factors), meliputi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya

2. Faktor pemungkin (enabling factors), meliputi sarana, prasarana, dan fasilitas yang mendukung terjadinya perubahan perilaku.

3. Faktor penguat (reinforcing factors), merupakan faktor penguat bagi seseorang untuk mengubah perilaku seperti tokoh masyarakat, undang-undang, peraturan-peraturan dan lain sebagainya.

Dokumen terkait