• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusunan Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) : Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) di dalam kegiatan PLPBK,

adalah rencana teknis yang merupakan turunan dari Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP). RTPLP di dalam kegiatan PLPBK mengadopsi prinsip-prinsip Penataan Bangunan dan Lingkungan, terutama tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan. Dengan demikian RTPLP dalam kegiatan PLPBK merupakan panduan rancang bangun di kawasan prioritas yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan; agar sejalan dengan gagasan sosial dan gagasan pengembangan ekonomi masyarakat sebagaimana tercantum RPLP.

RTPLP di dalam aktifitas PLPBK setidaknya memuat materi pokok: 1. Program Bangunan dan Lingkungan;

2. Rencana Umum dan Panduan Rancangan; 3. Rencana Investasi;

4. Ketentuan Pengendalian Rencana; 5. Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.

6. Skenario Pentahapan Pembangunan Infrastruktur Lingkungan

Perencanaan Tindak Penataan Lingkungan Permukiman ( RTPLP) / lingkungan mikro adalah perencanaan Penataan Lingkungan kawasan prioritas terpilih di wilayah Kelurahan/Desa. Secara hirarki, perencanaan Penataan Lingkungan kawasan prioritas tersebut merupakan bagian dari Rencana Penataan Lingkungan Permukiman yang dijabarkan kedalam perencanaan yang lebih rinci, dengan mengadopsi prinsip-prinsip Rencana Tata Bangunan dan Llingkungan.

Umumnya diselenggarakan pada kawasan-kawasan dengan karakteristik khusus, seperti: kawasan bantaran sungai, kawasan permukiman kumuh perkotaan, kawasan pusat perdagangan dan jasa, kawasan bersejarah, kawasan perkampungan industri kecil, kawasan pariwisata, kawasan sentra pertanian, dll.

Proses penyusunan rencana penataan bangunan dan lingkungan, dilakukan: A. Mengenali kondisi kawasan prioritas

Informasi penting yang perlu diamati dan dicermati pada saat survey, diantaranya adalah: a. Kondisi blok peruntukan lahan dan bangunan pada kawasan prioritas terpilih

b. Kegiatan sosial ekonomi masyarakat setempat c. Potensi lahan yang tersedia

d. Kondisi bangunan dan lingkungan bersejarah yang perlu dilestarikan, e. Kondisi danau/situ, sungai, lembah, pantai, dll yang potensial

f. Kondisi ruang terbuka hijau yang tersedia,

g. Kondisi jaringan jalan lingkungan dan saluran pada kawasan prioritas (baik/buruk) dan catat panjang dan lebar setiap ruas jalan berdasarkan kondisinya.

h. Kondisi pelayanan air bersih dan sanitasi pada kawasan prioritas, seperti: kondisi air, potensi sumberdaya air yang tersedia (air tanah atau air permukaan

i. Amati kondisi kelembagaan pengelolaan dan pembangunan yang sudah terbentuk pada tingkat komunitas.

B. Merumuskan hasil akhir kegiatan survei pengamatan lapangan.

Hasil akhir ini perlu disajikan kedalam laporan ringkas yang dilengkapi peta hasil survei dan berita acara kesepakatan. Perumusan hasil akhir survei dilakukan oleh TIPP dibawah koordinasi tenaga ahli pendamping perencanaan partisipatif.

C. Melakukan analisis Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman ( RTPLP) Tahapan analisis yang perlu dilakukan, adalah:

a. Melakukan penilaian dan selajutnya menyepakati isi kebijakan dan rencana-rencana pembangunan Kota/Kabupaten dalam konteks penataan bangunan dan lingkungan pada kawasan prioritas

b. Mengkaji dan menyepakati upaya penanganan persoalan-persoalan dan permasalahan pembangunan setiap blok peruntukan lahan dan bangunan pada kawasan prioritas dalam rangka mewujudkan lingkungan yang teratur, bersih, sehat dan berjatidiri

c. Mengkaji dan menyepakati pemanfaatan potensi lahan untuk Penataan Lingkungan blok peruntukan perumahan, industri kerajinan, pelestarian kawasan bersejarah, pariwisata dll.

d. Melakukan analisis kebutuhan dasar dan kebutuhan program pembangunan setiap blok peruntukan pada kawasan prioritas, seperti kebutuhan penanganan sampah, penanganan lokasi genangan/banjir, peningkatan jalan lingkungan dan saluran, pemenuhan kebutuhan air bersih, penataan bangunan, peremajaan kawasan, penanganan dan pemulihan kerusakan lingkungan, pengamanan area konservasi, dll. Kegiatan analisis ini perlu mengacu pada standar-standar teknis perencanaan pembangunan kawasan.

e. Melakukan analisis kebutuhan pembentukan kelembagaan baru, sebagai pengelola pembangunan pada tingkat komunitas

f. Merumuskan laporan hasil kegiatan analisis di atas yang disajikan kedalam tulisan ringkas yang dilengkapi peta-peta analisis dan berita acara kesepakatan. Perumusan laporan kegiatan dilakukan oleh TIPP dibawah koordinasi tenaga ahli pendamping perencanaan partisipatif.

D. Menyepakati rencana penataan bangunan dan lingkungan

Rencana ini, menguraikan aturan-aturan kesepakatan rencana penataan bangunan dan lingkungan, dalam rangka mewujudkan lingkungan yang teratur, bersih, sehat, produktif dan berjatidiri. Pada tahap ini diharapkan masyarakat dapat memahami dan mampu secara mandiri mengelola pembangunan lingkungan yang berkelanjutan.

Proses penyusunan rencana penataan bangunan dan lingkungan dilakukan oleh TIPP bersama Tim Teknis Pemda dan Tim Konsultan, dengan melibatkan BKM, perangkat kelurahan, pokja PLP BK dan pelaku pembangunan lainnya, melalui kegiatan diskusi-diskusi dan musyawarah warga untuk menyepakati hasil-hasil perencanaan KAWASAN PRIORITAS YANG MENGADOPSI PRINSIP-PRINSIP RTBL, yaitu:

1. PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

• Program bangunan dan lingkungan merupakan penjabaran lebih lanjut dari perencanaan dan peruntukan lahan yang telah ditetapkan untuk kurun waktu tertentu, yang memuat jenis, jumlah, besaran, dan luasan bangunan gedung, serta kebutuhan ruang terbuka hijau, fasilitas umum, fasilitas sosial, prasarana aksesibilitas, sarana pencahayaan, dan sarana penyehatan lingkungan, baik berupa penataan prasarana dan sarana yang sudah ada maupun baru.

• Penyusunan program bangunan dan lingkungan dilakukan melalui analisis kawasan dan wilayah perencanaan termasuk mengenai pengendalian dampak lingkungan, dan analisis pengembangan pembangunan berbasis peran masyarakat, yang menghasilkan konsep dasar perancangan tata bangunan dan lingkungan.

2. PANDUAN RANCANGAN Kawasan Prioritas Terpilih

• Panduan Rancangan merupakan ketentuan-ketentuan tata bangunan dan lingkungan pada suatu lingkungan/ kawasan yang memuat struktur peruntukan lahan kawasan prioritas terpilih, rencana perpetakan, rencana tapak, rencana sistem pergerakan, rencana aksesibilitas lingkungan, rencana prasarana dan sarana lingkungan, rencana wujud visual bangunan, dan ruang terbuka hijau. Khusus untuk Panduan Rancangan pada Kawasan Prioritas terpilih yang akan

ƒ Panduan Rancangan bersifat melengkapi dan menjelaskan secara lebih rinci rencana umum yang telah ditetapkan pada RPLP, meliputi ketentuan dasar implementasi rancangan dan prinsip-prinsip pengembangan rancangan kawasan, dengan komponen penataan yang mengatur : KDB, KLB, KDH, KTB , pengaturan blok lingkungan, pengaturan kaveling, pengaturan bangunan, pengaturan ketinggian & elevasi lantai bangunan

3. RENCANA INVESTASI

• Rencana ini merupakan tindak lanjut dari rencana Penataan Lingkungan permukiman tingkat kelurahan dan rencana Teknis Penataan LIngkungan Permukiman dan lingkungan pada tingkat kawasan prioritas.

• Rencana program investasi merupakan penjabaran dari hasil perencanaan partisipatif yang disusun sesuai jangka waktu perencanaan, yaitu selama 5 tahun. • Rencana ini merupakan rujukan bagi para pemangku kepentingan untuk

menghitung kelayakan investasi dan pembiayaan suatu penataan atau pun menghitung tolok ukur keberhasilan investasi, sehingga tercapai kesinambungan pentahapan pelaksanaan pembangunan.

• Rencana ini menjadi alat mobilisasi dana investasi masing-masing pemangku kepentingan dalam pengendalian pelaksanaan sesuai dengan kapasitas dan perannya dalam suatu sistem wilayah yang disepakati bersama, sehingga dapat tercapai kerja sama untuk mengurangi berbagai konflik kepentingan dalam investasi/ pembiayaan.

• Rencana investasi juga mengatur upaya percepatan penyediaan dan peningkatan kualitas pelayanan prasarana/sarana dari suatu lingkungan/kawasan.

• Rencana investasi juga mengatur Indikasi Program pembangunan Kelurahan/Desa, untuk jangka waktu 5 (lima tahun) yang disusun berdasarkan hasil perencanaan partisipatif

• Rencana investasi juga mengatur Penetapan program-program prioritas pembangunan untuk jangka waktu satu tahun atau program tahunan pembangunan kawasan/sub kawasan prioritas. Pada tahap awal, program prioritas terpilih yang akan dibiayai oleh BLM 2 dan 3 ( Total alokasi Rp 700 juta), dapat diusulkan menjadi lokasi uji coba pembangunan fisik Kelurahan/Desa dan harus disepakati bersama untuk dibuat Dokumen Perencanaan Teknis/ DED (Detail

Engineering Design)

4. KETENTUAN PENGENDALIAN RENCANA

• Ketentuan Pengendalian Rencana bertujuan, untuk mengendalikan berbagai rencana kerja, program kerja maupun kelembagaan kerja pada masa pemberlakuan aturan dalam RTBL dan pelaksanaan penataan suatu kawasan, serta mengatur pertanggungjawaban semua pihak yang terlibat dalam mewujudkan RTBL pada tahap pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan.

• Ketentuan Pengendalian Rencana menjadi alat mobilisasi peran masingmasing pemangku kepentingan pada masa pelaksanaan atau masa pemberlakuan RTBL sesuai dengan kapasitasnya dalam suatu sistem yang disepakati bersama, dan berlaku sebagai rujukan bagi para pemangku kepentingan untuk mengukur tingkat keberhasilan kesinambungan pentahapan pelaksanaan pembangunan.

5. PEDOMAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN

• Pedoman pengendalian pelaksanaan dimaksudkan untuk mengarahkan perwujudan pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan/kawasan yang berdasarkan

dokumen RTBL, dan memandu pengelolaan kawasan agar dapat berkualitas meningkat berkelanjutan.

• Dengan pedoman pengendalian pelaksanaan diharapkan:

1. Menjamin pelaksanaan kegiatan berdasarkan dokumen RTBL; 2. Menjamin pemanfaatan investasi dan optimalisasi nilai investasi;

3. Menghindari fenomena lahan tidur atau bangunan terbengkalai sebagai akibat investasi yang ditanamkan tidak berjalan semestinya;

4. Menarik investasi lanjutan dalam pengelolaan lingkungan setelah masa pascakonstruksi.

6. Skenario Pentahapan Pembangunan Infrastruktur lingkungan

• Skenario pentahapan pembangunan Infrastruktur Lingkungan merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan rencana investasi. Di mana scenario pentahapan pembangunan ini akan memberikan gambaran yang jelas terhadap rencana-rencana pembangunan ayang akan di lakukan.

• Di dalam Skenario Pentahapan pembangunan setidaknya menjelaskan tentang pentahapan pembangunan infrastruktur yang direncanakan (dapat dalah hitungan bulan ataupun tahun), indikasi biaya yang dibutuhkan,serta indikasi mitra potential yang akan diajak terlibat.

Dokumen terkait