• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusunan Strategi Pengembangan

Dalam dokumen IV HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 85-92)

E. Pembobotan Kriteria Sasaran dalam Pengembangan Kawasan Permukiman Perbatasan Negara Berkelanjutan

4.4.4 Rekomendasi Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Permukiman Berkelanjutan di Wilayah Perbatasan Negara

4.4.4.1 Penyusunan Strategi Pengembangan

Berdasarkan hasil analisis keterkaitan dan kinerja pengembangan kawasaan permukiman menunjukkan, sistem yang ada saat ini masih belum berkelanjutan. Sistem yang belum berkelanjutan menyebabkan perlunya perumusan berbagai strategi dan rekomendasi kebijakan pengembangan kawasan permukiman berkelanjutan di wilayah perbatasan negara.

Berdasarkan hasil AHP, disusun analisis kebijakan yang dilakukan melalui tiga kajian strategi pilihan. Dari analisis tersebut, diketahui tiga masalah yang paling berpengaruh terhadap strategi dan rekomendasi kebijakan pengembangan kawasan permukiman berkelanjutan di wilayah perbatasan negara, antara lain (1) Strategi Pengembangan Kawasan, (2) Strategi Pengembangan Pembiayaan, dan (3) Strategi Pengembangan Kelembagaan.

Perkiraan kondisi (state) dipengaruhi potensi hubungan antarkomponen terkait untuk penyusunan kebijakan dan strategi pengembangan kawasan (Cadenasso 2003). Berdasarkan dominasi responden mengenai kondisi masalah di masa yang akan datang, hal yang harus dilakukan yaitu kombinasi antarkondisi masalah dengan membuang kombinasi yang tidak sesuai (incompatible). Dari kombinasi antarkondisi masalah didapatkan dua skenario yaitu (1) Strategi optimis dan (2) Strategi pesimis.

a. Penyusunan Strategi Pengembangan Kawasan

Interpretasi kondisi masalah dalam peubah skenario dilakukan melalui keterkaitan strategi yang disusun dalam suatu skenario. Dalam hal ini, beberapa perubahan dilakukan pada peubah tertentu sehingga strategi yang bersangkutan dapat disimulasikan. Perkiraan permasalahan pengembangan kawasan pada kondisi di masa yang akan datang disajikan pada tabel 20.

Tabel 20. Perkiraan responden mengenai permasalahan pengembangan kawasan pada kondisi masa yang akan datang

No Masalah Keadaan (State)

7A 7B 7C

1 5 Kesadaran masyarakat akan identitas nasional

Menurun, karena kawasan perumahan dan

permukiman di wilayah perbatasan tidak didukung pembangunan

infrastruktur lingkungan yang terpadu dengan infrastruktur primer kota

Tetap, karena pengadaan infrastruktur wilayah perbatasan dilakukan seadanya Meningkat, karena pembangunan infrastruktur mendukung pertumbuhan kawasan 2 4A 4B 4C 4. Kesejahteraan Masyarakat Menurun, karena pemerintah menganggap bahwa pembangunan sosial ekonomi wilayah perbatasan tidak penting

Tetap, karena pembangunan tidak terkoordinasi dengan baik Meningkat, karena pemerintah melakukan pembangunan sosial ekonomi, melakukan koordinasi, dan melibatkan sektor swasta 3 1A 1B 1C 1. Kesenjangan pembangunan ekonomi dan kemiskinan di wilayah perbatasan Menurun, karena SDA dikelola kurang optimal dan

kondisi perekonomian dan pemerataan pembangunan menurun Tetap, karena banyak pengusahaan lahan di lakukan segelintir masyarakat (spekulan tanah) Meningkat, karena pembangunan terarah dan terencana 4 15A 15B 15C 15. Terbatasnya fasos dan fasum Menurun, karena masyarakat

tidak peduli dengan pemanfaatan lahan, yang penting aman dan tidak diakui oleh pihak lain

Tetap, karena tidak ada sosialisasi yang baik, hanya sedikit penjelasan

Meningkat, karena pembangunan fasos dan fasum di wilayah perbatasan mulai dilakukan oleh instansi terkait, dan ada sosialisasi yang baik dari pemerintah tentang pemanfaatan lahan yang baik

5 14A 14B 14C 14.Minimnya infrastruktur kawasan dan permukiman Menurun, karena Kondisi letak geografis kurang mendukung untuk peningkatan kerjasama luar negeri antar negara

Tetap, karena adanya

pembangunan yang tetap berjalan namun dalam jumlah yang masih minim

Meningkat, karena kurang perhatian pemerintah terhadap wilayah perbatasan

6 6A 6B 6C

6. Kondisi sosial dan ekonomi lebih baik di negara tetangga

Menurun, karena pembangunan belum merata di segala bidang

Tetap, karena ada perhatian pemerintah akan pentingnya wilayah perbatasan, namun implementasinya belum dilakukan Meningkat, karena karena pembangunan yang dilakukan di wilayah perbatasan negara tetangga lebih intens dan lebih fokus pada upaya

peningkatan kesejahteraan masyarakat Tabel 21 . Strategi dan kombinasi kondisi faktor pengembangan kawasan

No. Strategi Kombinasi Kondisi Faktor 1. 2. Skenario 1 Skenario 2 7A/4A/1A/15A/14A/6A 7C/4B/1C/15C/14C/6C

Skenario satu dibangun berdasarkan keadaan faktor kunci dengan kondisi pengembangan kawasan yakni kurangnya kesadaran masyarakat terhadap identitas nasional (7A) karena kawasan perumahan dan permukiman di wilayah perbatasan tidak didukung pembangunan infrastruktur yang terpadu dengan infrastruktur primer kota. Selain itu, pengadaan infrastruktur wilayah perbatasan dilakukan seadanya. Rendahnya kesejahteraan masyarakat (4A) karena pemerintah menganggap bahwa pembangunan sosial-ekonomi wilayah perbatasan tidak penting dan pembangunan tidak terkoordinasi dengan baik. Kesenjangan pembangunan ekonomi dan kemiskinan di wilayah perbatasan (1A) karena SDA dikelola kurang optimal, kondisi perekonomian dan pemerataan pembangunan tidak merata, serta banyak pengelolaan lahan dilakukan segelintir masyarakat (spekulan tanah). Terbatasnya fasos dan fasum (15A) karena masyarakat tidak peduli dengan pemanfaatan lahan. Dalam pemanfaatan lahan bagi masyarakat yang penting adalah keamanan dan lahan tersebut tidak diakui pihak lain. Hal ini terjadi karena tidak ada sosialisasi yang baik dari pemda mengenai pentingnya pemanfaatan lahan. Kurangnya infrastruktur kawasan dan permukiman (14A) karena letak geografis tidak mendukung peningkatan kerja sama luar negeri antarnegara sehingga perlu adanya pembangunan infrastruktur dan permukiman. Kondisi sosial dan ekonomi negara tetangga lebih baik (6A) karena pemerintah memperhatikan pembangunan di segala bidang dan pentingnya wilayah perbatasan.

Skenario dua yang dibangun berdasarkan keadaan dari faktor kunci dengan kondisi pengembangan kawasan yaitu, meningkatnya kesadaran masyarakat akan identitas nasional (7C). Kesadaran masyarakat akan identitas sosial meningkat karena kawasan perumahan dan permukiman di wilayah perbatasan didukung pembangunan infrastruktur yang terpadu dengan infrastruktur primer kota secara bertahap dan terencana. Kesejahteraan masyarakat relatif tetap (4B) karena pemerintah melihat tingkat kesejahteraan di wilayah perbatasan cukup baik sehingga tidak menjadi prioritas utama. Menurunnya kesenjangan pembangunan ekonomi dan kemiskinan di wilayah perbatasan (1C) karena SDA dikelola dengan sangat baik. Bukan hanya itu, kondisi perekonomian dan pemerataan pembangunan juga meningkat serta meningkatnya pembangunan fasos dan fasum (15C) karena masyarakat mengoptimalkan pemanfaatan lahan sesuai dengan peruntukannya dan berkoordinasi dengan pemda. Kondisi sosial dan ekonomi di negara tetangga lebih baik (6C) karena pembangunan di wilayah perbatasan lebih difokuskan pada aspek peningkatan keamanan melalui law enforcement, dengan pembangunan sosial-ekonomi disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat perbatasan.

b. Penyusunan Strategi Pengembangan Pembiayaan

Strategi yang disusun dalam skenario dikaitkan melalui interpretasi kondisi masalah ke dalam peubah skenario. Beberapa perubahan dilakukan pada peubah tertentu di dalam skenario sehingga strategi yang bersangkutan dapat disimulasikan. Berikut ini perkiraan permasalahan pengembangan pembiayaan pada kondisi di masa yang akan datang.

Tabel 22. Perkiraan responden mengenai permasalahan pengembangan pembiayaan pada kondisi masa yang akan datang

No Masalah Keadaan (State)

23A 23B 23C

1 23.Terbatasnya alokasi dana khusus untuk pengembangan dan pengelolaan kawasan permukiman perbatasan

Menurun, karena kondisi sharing pendanaan pusat, provinsi, kota meningkat, alokasi dana khusus untuk pengembangan dan pengelolaan kawasan permukiman perbatasan meningkat seiring kebijakan prioritas pembangunan di wilayah perbatasan Tetap, karena kondisi sharing pendanaan pusat, provinsi, kota dari tahun ke tahun tidak mengalami peningkatan Meningkat, karena menganggap pembangunan permukiman wilayah perbatasan tidak penting,

2 17A 17B 17C

17. Terbatasnya dana untuk pengembangan dan pengelolaan

infrastruktur dan perkim

Menurun, karena

keberpihakan dan perhatian pemerintah terhadap

pembangunan kawasan semakin besar,

adanya kesadaran bahwa pembangunan wilayah sangat penting Tetap, karena pendekatan diproyeksikan dan tidak transparan Meningkat, karena pemerintah menganggap bahwa pembangunan di wilayah perbatasan kurang penting 3 24A 24B 24C 24. Pemanfaatan dan pengelolaan dana pembangunan belum optimal Menurun, karena

kondisi aturan tentang tatacara penggunaan anggaran akan jelas ditingkatkan Tetap, karena sudah ada perhatian pada infrastruktur dan permukiman Meningkat, karena tidak adanya pengendalian terhadap pengelolaan dana pembangunan, adanya anggapan bahwa perbatasan hanya sekedar batas

Tabel 23 . Strategi dan kombinasi kondisi faktor pengembangan pembiayaan No. Strategi Kombinasi Kondisi Faktor

1. 2. Skenario 1 Skenario 2 23A/17A/24A 23C/17B/24C

Skenario pertama dibangun berdasarkan keadaan dari faktor kunci dengan kondisi pengembangan pembiayaan karena terbatasnya alokasi dana khusus untuk pengembangan dan pengelolaan kawasan permukiman perbatasan (23A). Hal ini dilakukan karena kondisi sharing pendanaan pusat, provinsi, kabupaten/kota tidak seimbang. Dana alokasi khusus untuk pengembangan dan pengelolaan kawasan permukiman perbatasan meningkat seiring kebijakan prioritas pembangunan di wilayah perbatasan. Pendanaan dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan. Dana untuk pengembangan, pengelolaan infrastruktur, dan perkim (17A) berkurang karena keberpihakan dan perhatian pemerintah terhadap pembangunan wilayah perbatasan masih rendah. Rendahnya pemanfaatan dan pengelolaan dana pembangunan (24A) terjadi karena kondisi pengatuaran tata cara penggunaan anggaran belum jelas sehingga perlu adnay peningkatan kinerja agar penggunaan dana pembangunan dapat optimal.

Skenario kedua yang dibangun berdasarkan keadaan dari faktor kunci dengan kondisi pengembangan pembiayaan yaitu meningkatnya alokasi dana khusus untuk pengembangan dan pengelolaan kawasan permukiman perbatasan (23C)

karena kondisi sharing pendanaan pusat, provinsi, kabupaten/kota meningkat. Alokasi dana khusus untuk pengembangan dan pengelolaan kawasan permukiman perbatasan meningkat seiring kebijakan prioritas pembangunan di wilayah perbatasan. Pendanaan untuk pengembangan serta pengelolaan infrastruktur dan permukiman tetap (17B) karena keberpihakan dan perhatian pemerintah terhadap pembangunan kawasan semakin besar, tetapi belum dilakukan secara baik, seperti belum optimalnya pemanfaatan serta pengelolaan dana pembangunan infrastruktur dan permukiman kondisinya tetap (24B) atau belum meningkat.

c. Penyusunan Strategi Pengembangan Kelembagaan

Strategi pengembangan kelembagaan yang disusun dalam skenario dilakukan dengan menginterpretasikan kondisi masalah ke dalam peubah skenario. Dalam hal ini, dilakukan beberapa perubahan pada peubah tertentu di dalam skenario sehingga strategi yang bersangkutan dapat disimulasikan. Berikut ini perkiraan permasalahan pengembangan kelembagaan pada kondisi di masa yang akan datang.

Tabel 24. Perkiraan responden mengenai permasalahan pengembangan kelembagaan pada kondisi masa yang akan datang

No Masalah Keadaan (State)

16A 16B 16C 1 16. Pelayanan publik Menurun, karena pembangunan belum diimbangi dengan peningkatan terhadap pelayanan publik Tetap, karena pemerintah menganggap kebijakan dan pedoman tidak diperlukan

Meningkat,karena wilayah perbatasan hanya menjadi pintu belakang menjadi penting 2 20A 20B 20C 20. Penegakan hukum dan peraturan Menurun, karena penegakan hukum dan peraturan masih lemah dan cenderung menurun. Ini terlihat oleh

banyaknya pelanggaran-pelanggaran yang tidak menjalani proses hukum

Tetap, karena

tidak ada terobosan berarti dalam upaya penegakan hukum Meningkat, karena Law enforcement meningkat 3 5A 5B 5C 5. Aktivitas sosial ekonomi masyarakat lebih ke wilayah negara tetangga Menurun, karena kondisi pembiayaan sudah optimal melalui lembaga pemerintah/swasta Tetap, karena Pemda membiarkan infrastruktur permukiman apa adanya Meningkat,karena rencana pemda asal jadi tanpa pemikiran matang,dibukanya beberapa pintu

No Masalah Keadaan (State) 16A 16B 16C penyeberangan antar wilayah, pembangunan SDA di sektor perkebunan, pertambangan dan pertanian belum dapat menyerap tenaga lokal dan menjadi kegiatan penunjang perkembangan wilayah perbatasan

Tabel 25. Strategi dan kombinasi kondisi faktor pengembangan kelembagaan No. Strategi Kombinasi Kondisi Faktor

1. 2. Skenario 1 Skenario 2 16A/20A/5A 16B/20C/5C

Skenario pertama dibangun berdasarkan keadaan faktor kunci dengan kondisi pengembangan kelembagaan. Dalam skenario ini dapat dilihat terbatasnya pelayanan publik (16A) karena pembangunan tidak diimbangi dengan peningkatan pelayanan publik dan pemerintah menganggap kebijakan terkait pelayanan publik belum mendesak. Penegakkan hukum dan peraturan masih lemah (20A) dan cenderung menurun. Kondisi ini terlihat dari banyaknya pelanggaran yang tidak diproses secara hukum dan tidak ada terobosan berarti dalam upaya penegakkan hukum. Aktivitas sosial-ekonomi masyarakat rendah (5A) karena kondisi pembiayaan melalui lembaga pemerintah/swasta masih rendah.

Skenario kedua yang dibangun berdasarkan keadaan faktor kunci dengan kondisi pengembangan kelembagaan. Pada skenario kedua, pelayanan publik tetap (16B) karena pembangunan tidak diimbangi dengan peningkatan terhadap pelayanan publik. Penegakkan hukum dan peraturan meningkat (20C) yang dapat dilihat dari berkurangnya pelanggaran yang dilakukan masyarakat perbatasan negara. Aktivitas sosial-ekonomi masyarakat dengan wilayah negara tetangga berkurang (5C) karena kondisi pembiayaan pembangunan di wilayah perbatasan meningkat melalui lembaga pemerintah/swasta, tetapi pemda membiarkan pembangunan infrastruktur dan permukiman masih apa adanya.

4.5. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Permukiman

Dalam dokumen IV HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 85-92)

Dokumen terkait