• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Umum Habitat Abalon Tropis ( Haliotis sp.)

4.1.1 Perairan Lombok Timur (Teluk Jor dan Kayangan) dan Perairan

Teluk Jor merupakan lokasi penelitian yang berada di Lombok Timur. Perairan Teluk Jor (Gambar 12a) menjadi salah satu lokasi penelitian karena, berdasarkan survei dan informasi nelayan setempat terdapat abalon di wilayah ini. Perairan Teluk Jor secara visual memiliki warna biru keruh. Perairan ini terdiri atas tiga ekosistem yaitu mangrove, lamun , dan terumbu karang yang tidak tersebar secara merata. Parameter perairan Teluk Jor ditampilkan pada Tabel 4. Perairan ini juga memiliki tipe substrat dasar yang bervariasi, mulai dari tepi pantai sampai tubir berupa lumpur berpasir, pasir, dan pasir dengan patahan karang. Substrat dasar perairan berupa patahan karang merupakan daerah

kesukaan abalon (Fallu 1991). Jenis abalon yang ditemukan di perairan ini adalah

Haliotis asinina. Menurut Lafferty et al. (2003) abalon selalu ditemukan di area yang berbatu yang ditutupi oleh makroalga. Makroalga yang dijumpai di perairan ini, yaitu : Sargassum sp., Dyctyota sp., Gracilaria sp., Padina sp., Halimeda sp., dan lain-lain. Gracilaria sp. termasuk jenis makroalga kesukaan abalon (Lampiran 2). Pada habitatnya, abalon berasosiasi dengan berbagai jenis gastropoda lain, ikan karang, dan teripang. Kompetitor abalon di alam adalah bulu babi sedangkan predatornya adalah bintang laut (Lampiran 3).

38

(a) (a)*

(b) (b)*

(c) (c)*

(d) (d)*

Gambar 12. (a) Teluk Jor, (b) Kayangan, (c) Gerupuk, dan (d) Kuta Sumber : Dokumentasi Pribadi

Sumber (*) : Sumber Citra Satelit Geoeye (http://maps.google.com/ diunduh 19 Februari 2013)

Karakteristik Perairan Kayangan sebagaimana yang telah diukur di lapangan, dapat dilihat pada Tabel 4. Secara visual warna perairan di daerah ini biru pucat jernih. Perairan Kayangan (Gambar 12b) memiliki tipe substrat batu berpasir. Perairan ini memiliki keanekaragaman jenis makroalga yang cukup banyak, kurang lebih ditemukan 20 jenis makroalaga, dengan 2 jenis makroalga kesukaan abalon, seperti : Ulva reticulata dan Gracilaria sp. (Lampiran 2). Jika dilihat berdasarkan ketersediaan pakan (makroalga) yang berlimpah dan substrat yang sesuai dapat dikatakan bahwa perairan ini termasuk dalam daerah yang sangat baik untuk kehidupan dan pertumbuhan abalon. Jenis abalon yang ditemukan di perairan ini adalah H.asinina dan H.squamata. Abalon berasosiasi dengan organisme laut lain seperti turbo, ikan-ikan karang, berkompetisi dengan bulu babi, dan predatornya di alam adalah kepiting dan bintang laut (Lampiran 3).

Tabel 4. Parameter Fisika, Kimia, dan Biologi Perairan Lombok

Parameter Fisika Kimia

dan Biologi Perairan

Lokasi Penelitian

Teluk Jor Kayangan Gerupuk Kuta

Suhu (ᴼC) 27 - 28 23 – 26 27 – 30,5 27 – 29 Kecerahan (m) 0,2 - 3 0,9 - 1 0,04 - 0,64 0 - 0,75 Kedalaman (m) 0,69 - 3 0,9 - 1 0,46 - 1,05 0,34 - 1,12 Salinitas (‰) 31 - 33 31 – 33 33 - 35 33 – 34 pH 7,8 – 7,9 7,5 – 7,9 7,5 – 8,9 7,8 – 7,9 DO (mg/l) 7,96 - 9 8 7,78 – 8,02 7,94 – 8,02 Tipe substrat abalon Pasir dengan patahan karang Batu berpasir Batu berpasir, batu berkarang mati, Batuan Batu berpasir, Batu berkarang mati Jenis makroalga yang dimakan abalon Gracilaria sp. Ulva reticulata, Gracilaria sp. Gracilaria spp., Hypnea sp., Calcareous / Coralline algae, Gracilaria salicornia, Acanthophora sp. Gracilaria sp., Hypnea sp., Calcareous algae, Acanthophora sp.

40

Lokasi selanjutnya adalah Perairan Gerupuk yang berada di Kabupaten Lombok Tengah. Perairan Gerupuk memiliki parameter perairan yang bervariasi, parameter fisika dan kimia perairannya dapat dilihat pada Tabel 4. Perairan Gerupuk (Gambar 12c) secara visual memiliki warna perairan yang jernih dengan tipe substrat dasar pasir berbatu, batu berpasir, batu karang mati, hingga batu. Jenis abalon yang ditemukan di perairan ini adalah H.asinina dan H.varia. Abalon ini biasanya ditemukan di substrat dasar perairan berupa batuan (Lampiran 4), karena abalon akan menggunakan batuan tersebut untuk menempel dan

bersembunyi. Jika dilihat dari morfologi tubuhnya, abalon menggunakan kakinya untuk mencengkeram substrat agar dapat berjalan. Oleh karena itu, abalon

membutuhkan substrat yang permukaannya keras. Hal tersebut juga dinyatakan oleh Fallu (1991) bahwa kaki abalon tidak cocok digunakan untuk merayap dan melekat di pasir, karena di substrat berpasir abalon bisa dengan mudah terbalik dan dengan mudah akan dimangsa predator. Biasanya batuan yang disukai abalon adalah batuan yang ditumbuhi makroalga, dengan jenis makroalga yang menjadi makanan abalon, seperti : Gracilaria spp., Hypnea sp., Gracilaria salicornia, Acanthophora sp.dan Calcareous / Coralline algae. Hal tersebut sesuai dengan yang dinyatakan oleh Fallu (1991) dan Setyono (2009) bahwa abalon menyukai jenis makroalga merah, coklat, dan dapat memakan beberapa jenis alga hijau. Abalon di perairan ini berasosiasi dengan ikan karang, bintang ular laut, udang, dan beberapa jenis gastropoda lain. Sekitar lokasi abalon ditemukan, akan sering dijumpai populasi bulu babi yang cukup melimpah, bulu babi termasuk

kompetitor abalon, karena bulu babi dan abalon sama-sama termasuk grazer. Kepiting diduga menjadi predator abalon, karena ketika badan abalon terbalik,

kepiting yang termasuk hewan karnivora ini dapat dengan mudah menyerang bagian tubuh lunak (kaki) abalon.

Perairan Kuta (Gambar 12d) memiliki tipe substrat berupa batu berpasir dan batu berkarang mati. Secara visual warna perairan di daerah ini jernih. Parameter fisika dan kimia di perairan ini disajikan pada Tabel 4. Perairan Kuta memiliki kandungan oksigen terlarut yang tinggi (Tabel 4). Abalon umumnya menyukai perairan dengan kandungan oksigen terlarut yang tinggi (Fallu 1991). Oleh karena itu, biasanya mereka ditemukan di daerah pecah gelombang, dimana kandungan oksigen terlarutnya tinggi. Abalon yang ditemukan di perairan ini adalah jenis H. asinina dan H.varia. Abalon ditemukan di daerah batuan

bermakroalga dengan jenis makroalga yang dijumpai, meliputi : Gracilaria sp.,

Hypnea sp., Calcareous algae, Acanthophora sp. Halimeda sp., dll. Pada Perairan Kuta, abalon berasosiasi dengan bintang ular laut, ikan, teripang, dan jenis

gastropoda lain seperti : keong dan Cyprea (Lampiran 3). Bulu babi masih menjadi kompetitor utama abalon, hal ini didukung dengan keadaan abalon yang sering ditangkap oleh nelayan sedangkan bulu babi tidak, menyebabkan jumlah populasi bulu babi di perairan ini lebih banyak atau melimpah dibandingkan populasi abalon. Salah satu predator abalon yang ada ditemukan di perairan ini adalah kepiting (Lampiran 3).

42

4.1.2 Perairan Sumbawa Barat bagian Barat (Jereweh dan Kertasari) dan

Dokumen terkait