• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

2. Peramalan (Forecasting) Produksi Tahu Untuk Tahun 2020-2024 . 50

melakukan perencanaan produksi Tahu pada usaha Tahu TS-YN dengan menggunakan metode Least Square. Metode least square ini digunakan karena data historis yang penulis peroleh mengalami peningkatan dan penurunan atau cenderung berbentuk garis lurus. Menurut Munandar (2013: 57) rumus metode Least Square adalah sebagai berikut:

Koefisien (nilai a dan b) ditentukan dengan rumus:

∑ ∑ Jika Keterangan :

= Variable yang akan diramalkan.

= Konstanta, yang akan menunjukkan besarnya harga Y (ramalan) apabila X sama dengan 0

= Variable per X, yaitu menunjukkan besarnya perubahan nilai Y dari setiap perubahan satu unit X.

= Variabe waktu/ periode, yang dapat dinyatakan dalam minggu, bulan, semester, tahun dan lain sebagainya tergantung kepada kesesuaian yang ada dalam perusahaan.

51

Tabel 4. 3

Peramalan Produksi Tahu Pada Usaha Tahu TS-YN Tahun 2020-2024 Tahun Produksi Tahu

(dalam kg) (Y) X XY 2015 218.580 -2 (437.160) 4 2016 278.600 -1 (278.600) 1 2017 238.400 0 0 0 2018 288.600 1 288.600 1 2019 274.000 2 548.000 4 ∑ 1.298.180 - 120.840 10

Sumber: Data Olahan

∑ ∑

Peramalan produksi Tahu pada usaha Tahu TS-YN untuk tahun 2020 sampai tahun 2024 dapat dicari dengan menggunakan rumus :

( ) = = 295.888

Jadi, peramalan produksi Tahu pada usaha Tahu TS-YN untuk tahun 2020 sebesar 295.888 kg.

( ) =

= 307.972

Jadi, peramalan produksi Tahu pada usaha Tahu TS-YN untuk tahun 2021 sebesar 307.972 kg.

( ) =

= 320.056

Jadi, peramalan produksi Tahu pada usaha Tahu TS-YN untuk tahun 2022 sebesar 320.056 kg.

( ) =

= 332.140

Jadi, peramalan produksi Tahu pada usaha Tahu TS-YN untuk tahun 2023 sebesar 332.140 kg.

( ) =

= 344.224

Jadi, peramalan produksi Tahu pada usaha Tahu TS-YN untuk tahun 2024 sebesar 344.224 kg.

53

Tabel 4. 4

Hasil Peramalan Produksi Tahu Tahun 2020-2024 Pada Usaha TahuTS-YN No Tahun Peramalan Produksi

Tahu 1 2020 295.888 kg 2 2021 307.972 kg 3 2022 320.056 kg 4 2023 332.140 kg 5 2024 344.224 kg

Sumber: Data Olahan

Gambar 4. 2

Grafik Hasil Peramalan Produksi Tahu Untuk tahun 2020-2024 Pada Usaha TahuTS-YN

Berdasarkan bentuk grafik dari hasil peramalan produksi Tahu berdasarkan data tahun 2015 sampai tahun 2019 dengan menggunakan metode Least Square, dapat diketahui bahwa jumlah produksi Tahu dari tahun 2020-2024 selalu mengalami peningkatan. Dimana untuk tahun 2020 jumlah peramalan produksi Tahu adalah sebanyak 295.888 kg dan terus

2020 2021 2022 2023 2024

Peramalan Produksi Tahu 295.888 307.972 320.056 332.140 344.224 270.000 280.000 290.000 300.000 310.000 320.000 330.000 340.000 350.000

Peramalan Produksi Tahu

Peramalan Produksi Tahu

mengalami peningkatan sampai di Tahun 2024 jumlah produksi sebanyak 344.224 kg.

3. Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tahu Dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

Penggunaa metode EOQ (Economic Order Quantity) mengetahui berapa besar kuantitas yang di pesan oleh usaha Tahu TS-YN dan berapa kali harus melakukan pemesanan agar biaya yang dikeluarkan untuk persediaan bahan baku minimal. Untuk menganalisis pengendalian persediaan bahan baku Tahu dengan menggunakan metode EOQ , langkah-langkah yang akan penulis lakukan diantaranya:

a. Menghitung Kebutuhan Bahan Baku Tahu Dari Tahun 2020 sampai tahun 2024

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode EOQ, maka perlu dilakukan perhitungan kebutuhan bahan baku Tahu tahun 2020 sampai tahun 2024 yang perhitungan dari jumlah produksi tahun 2020 sampai tahun 2024 dikalikan dengan kebutuhan perunit, sebagai berikut :

1) Untuk tahun 2020

Jumlah kebutuhan bahan baku:

= jumlah produksi tahun 2020 x kebutuhan perunit = 295.888 x

=

53.797,82 dibulatkan 53.798 kg 2) Untuk tahun 2021

Jumlah kebutuhan bahan baku:

= jumlah produksi tahun 2021 x kebutuhan perunit = 307.972 x

55

3) Untuk tahun 2022

Jumlah kebutuhan bahan baku:

= jumlah produksi tahun 2022 x kebutuhan perunit = 320.056 x

=

58.192 kg 4) Untuk tahun 2023

Jumlah kebutuhan bahan baku:

= jumlah produksitahun 2023 x kebutuhan perunit = 332.140 x

=

60.389,09 dibulatkan 60.389 kg 5) Untuk tahun 2024

Jumlah kebutuhan bahan baku:

= jumlah produksi tahun 2024 x kebutuhan perunit = 344.224 x

=

62.586,18 dibulatkan 62.586 kg Tabel 4. 5

Hasil Kebutuhan Bahan Baku Tahu Tahun 2020-2024 Pada Usaha Tahu TS-YN

No Tahun Peramalan Produksi Tahu 1 2020 53.798 kg 2 2021 55.995 kg 3 2022 58.192 kg 4 2023 60.389 kg 5 2024 62.586 kg

b. Menghitung Biaya Pemesanan/Order

1) Biaya Pemesanan adalah biaya-biaya yang ditimbulkan akibat dari pemesanan bahan baku, mulai bahan baku itu dipesan sampai bahan baku itu sampai ke gudang perusahaan, misalnya biaya telephone, biaya pengiriman, biaya pembongkaran, biaya pengeluaran, biaya pemeriksaan (penerimaan) dan biaya hutang lancar. Biaya ini merupakan biaya yang perlu dipersiapkan manajemen dalam pembelian dan pemesanan barang. Berdasarkan kondisi perusahaan Tahu TS-YN menunjukkan bahwa biaya pemesanan dalam sekali pemesanan adalah sebesar Rp 256.500,00. Bahan baku kedelai yang dipesan, dikirim melalui mobil pengangkut barang, dimana mobil ini rata-rata mengangkut bahan baku kedelai dengan berat per karung 50 kg.

2) Biaya penyimpanan mencakup keseluruhan biaya penyimpanan persediaan dalam periode tertentu (misalnya dalam satu bulan atau satu tahun). Biaya yang terkait dengan penyimpanan persediaan ini bisa mencakup antara lain pajak persediaan, biaya asuransi persediaan, biaya sewa gudang, biaya pemeliharaan persediaan, kerugian yang timbul akibat kerusakan persediaan, penurunan kualitas persediaan, dan kedaluwarsaan persediaan yang disimpan, serta biaya modal misalnya biaya bunga yang menjadi beban perusahaan karena dana yang digunakan untuk membiayai persediaan berasal dari dana utang/pinjaman (Sugeng, 2017: 90-92). Rincian dari biaya penyimpanan pada usaha Tahu TS-YN adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 6

Biaya Penyimpanan Bahan Baku Tahu Tahun 2019

No Jenis Biaya Jumlah

1 Biaya Sewa Gudang Rp 3.333.333

2 Biaya Listrik Gudang Rp 1.200.000 3 Biaya Kerusakan Bahan Baku Rp 600.000

57

Total Biaya Penyimpanan Rp 5.133.333

Rp/kg Rp 114,07

Sumber: Diolah sendiri oleh penulis berdasarkan data yang diterima dari pemilik usaha Tahu TS-YN.

Biaya penyimpanan dihitung berdasarkan total biaya penyimpanan dibagi jumlah persediaan bahan baku (per unit per tahun). Setelah diperhitungkan maka biaya penyimpanan ini adalah sebesar Rp 114,07 dan diasumsikan biaya tersebut sama untuk tahun-tahun selanjutnya.

c. Menghitung Nilai EOQ (Economic Order Quantity)

Menurut Arthur J. Keown dkk (2010: 301) metode EOQ berusaha menentukan ukuran order yang meminimumkan biaya persediaan total, yaitu :

( ) ( ) Keterangan:

S = kebutuhan persediaan = permintaan tahunan F = biaya pemesanan

CC/u = biaya simpan per unit (dalam rupiah) ( ) ( ) ( ) ( ) = 15.554,5kg

Dan frekuensi pembelian bahan baku tahu yang dibutuhkan oleh perusahaan yaitu:

=

=

3,46 dibulatkan menjadi 4 kali

( ) ( ) ( ) ( ) = 15.868,93kg

Dan frekuensi pembelian bahan baku tahu yang dibutuhkan oleh perusahaan yaitu:

=

=

3,53 dibulatkan menjadi 4 kali ( ) ( ) ( ) ( ) √ = 16.177,25kg

Dan frekuensi pembelian bahan baku tahu yang dibutuhkan oleh perusahaan yaitu:

59

=

=

3,6 dibulatkan menjadi 4 kali

( ) ( ) ( ) ( ) √ = 16.479,8kg

Dan frekuensi pembelian bahan baku tahu yang dibutuhkan oleh perusahaan yaitu:

=

=

3,66 dibulatkan menjadi 4 kali

( ) ( ) ( ) ( ) = 16.776,9kg

Dan frekuensi pembelian bahan baku tahu yang dibutuhkan oleh perusahaan yaitu:

Tabel 4. 7

Economic Order Quantity (EOQ)

Tahun Jumlah Kebutuhan Produksi Tahu Biaya Pemesanan Biaya Penyimpanan Pemesanan Ekonomis Untuk 1x Pesan (EOQ) Frekuensi Pemesanan Dalam 1 Tahun 2020 53.798 kg Rp256.500 Rp 114,07 15.554,5kg 4 2021 55.995 kg Rp256.500 Rp 114,07 15.868,93kg 4 2022 58.192 kg Rp256.500 Rp 114,07 16.177,25kg 4 2023 60.389 kg Rp256.500 Rp 114,07 16.479,8kg 4 2024 62.586 kg Rp256.500 Rp 114,07 16.776,9kg 4

Sumber : Data Olahan

Berdasarkan tabel 4.9di atas pembelian yang paling ekonomis untuk tahun 2020 adalah sebanyak 15.554,5 kg,untuk tahun 2021 pembelian yang paling ekonomis dilakukan adalah 15.868,93 kg, kemudian untuk tahun 2022 pembelian yang paling ekonomis adalah sebanyak 16.177,25 kg, dan untuk tahun 2023 pembelian yang paling ekonomis dilakukan adalah 16.479,8 kg, sedangkan untuk tahun 2024 pembelian yang paling ekonomis adalah sebanyak 16.776,9 kg setiap kali order.

d. Menghitung Biaya Persediaan Bahan Baku Tahu Tahun 2020-2024 Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode EOQ, maka analisis biaya persediaan bahan baku Tahu tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut :

1) Untuk tahun 2020 a) Biaya Pemesanan

= x OC Keterangan:

S = Jumlah permintaan dalam periode perencanaan OC = Biaya pemesanan

61 =

x

256.500 = Rp 887.150,79 dibulatkan Rp 887.151 b) Biaya Penyimpanan =

( )

Keterangan:

Q =Ukuran order persediaan dalam unit C =Biaya saving

=

(

)

114,07

= Rp 887.150,9 dibulatkan Rp 887.151 c) Total Biaya Persediaan

= Biaya Pemesanan + Biaya Penyimpanan = Rp 887.151 + Rp 887.151 = Rp1.774.302 2) Untuk tahun 2021 a) Biaya Pemesanan = x OC Keterangan:

S = Jumlah permintaan dalam periode perencanaan OC = Biaya pemesanan =

x

256.500 = Rp 905.084,18 dibulatkan Rp 905.084 b) Biaya Penyimpanan =

( )

Keterangan:

C =Biaya saving =

(

)

114,07

= Rp 905.084,42 dibulatkan Rp 905.084 c) Total Biaya Persediaan

= Biaya Pemesanan + Biaya Penyimpanan = Rp 905.084+ Rp 905.084 = Rp 1.810.168 3) Untuk tahun 2022 a) Biaya Pemesanan = x OC Keterangan:

S = Jumlah permintaan dalam periode perencanaan OC = Biaya pemesanan =

x

256.500 = Rp 922.669,06 dibulatkan Rp 922.669 b) Biaya Penyimpanan =

( )

Keterangan:

Q =Ukuran order persediaan dalam unit C =Biaya saving

=

(

)

114,07

= Rp 922.669,45 dibulatkan Rp 922.669 c) Total Biaya Persediaan

= Biaya Pemesanan + Biaya Penyimpanan = Rp 922.669 + Rp 922.669

63

4) Untuk tahun 2023 a) Biaya Pemesanan

= x OC Keterangan:

S = Jumlah permintaan dalam periode perencanaan OC = Biaya pemesanan =

x

256.500 = Rp 939.925,15 dibulatkan Rp 939.925 b) Biaya Penyimpanan =

( )

Keterangan:

Q =Ukuran order persediaan dalam unit C =Biaya saving

=

(

)

114,07

= Rp 939.925,39 dibulatkan Rp 939.925 c) Total Biaya Persediaan

= Biaya Pemesanan + Biaya Penyimpanan = Rp 939.925 + Rp 939.925 = Rp1.879.850 5) Untuk tahun 2024 a) Biaya Pemesanan = x OC Keterangan:

S = Jumlah permintaan dalam periode perencanaan OC = Biaya pemesanan

=

= Rp 956.869,8 dibulatkan Rp 956.870 b) Biaya Penyimpanan

=

( )

Keterangan:

Q =Ukuran order persediaan dalam unit C =Biaya saving

=

(

)

114,07

= Rp 956.870,49 dibulatkan Rp 956.870 c) Total Biaya Persediaan

= Biaya Pemesanan + Biaya Penyimpanan = Rp 956.870 + Rp 956.870

= Rp1.913.740

Tabel 4. 8

Hasil Perhitungan Biaya Persediaan Bahan Baku Tahu tahun 2020-2024 Dengan Menggunakan Metode EOQ

Tahun Ramalan Kebutuhan Produksi Tahu (dalam kg) Total Biaya Pemesanan Total Biaya Penyimpanan Total Biaya Persediaan 2020 53.798 Rp 887.151 Rp 887.151 Rp1.774.302 2021 55.995 Rp 905.084 Rp 905.084 Rp 1.810.168 2022 58.192 Rp 922.669 Rp 922.669 Rp1.845.338 2023 60.389 Rp 939.925 Rp 939.925 Rp1.879.850 2024 62.586 Rp 956.870 Rp 956.870 Rp1.913.740

Sumber: Data Olahan

e. Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Tahu Berdasarkan Metode EOQ dan Kebijakan Perusahaan Untuk tahun 2020

1) Analisis Biaya Persediaan Bahan Baku Tahu tahun 2020 Menggunakan Metode EOQ

65

= x OC Keterangan:

S = Jumlah permintaan dalam periode perencanaan OC = Biaya pemesanan =

x

256.500 = Rp 887.150,79 dibulatkan Rp 887.151 b) Biaya Penyimpanan =

( )

Keterangan:

Q =Ukuran order persediaan dalam unit C =Biaya saving

=

(

)

114,07

= Rp 887.150,9 dibulatkan Rp 887.151 c) Total Biaya Persediaan

= Biaya Pemesanan + Biaya Penyimpanan = Rp 887.151 + Rp 887.151

= Rp1.774.302

2) Analisis Biaya Persediaan Bahan Baku Tahu tahun 2020 Menggunakan Kebijakan Perusahaan

a) Kuantitas pemesanan bahan baku Tahu: =

=

2.241,58 (karena perusahaan melakukan pemesanan bahan baku Tahu untuk 1 tahun adalah 24 kali)

Total biaya order bahan baku Tahu: = x OC

Keterangan:

OC = Biaya pemesanan =

x

256.500 = Rp 6.156.009,15 dibulatkan Rp 6.156.009 b) Biaya Saving ( ) Keterangan:

Q=Ukuran order persediaan dalam unit C=Biaya saving

( )

Rp 127.848,52 dibulatkan Rp 127.849 c) Total Biaya Persediaan

= Biaya order + Biaya saving = Rp 6.156.009 + Rp 127.849 = Rp 6.283.858

Tabel 4. 9

Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Tahu Berdasarkan Metode EOQ dan Kebijakan Perusahaan Usaha Tahu TS-YN Untuk tahun 2020 Metode

Perhitungan Biaya Order Biaya Saving

Total Biaya Persediaan Kebijakan

Perusahaan Rp 6.156.009 Rp 127.849 Rp 6.283.858

Metode EOQ Rp 887.151 Rp 887.151 Rp1.774.302

Selisih Total Biaya Persediaan Rp 4.509.556

Sumber: Data Olahan

Tabel 4.11di atas menunjukkan bahwa selisih biaya dengan menggunakan perhitungan kebijakan perusahaan dan perhitungan menggunakan metode EOQ tahun 2020 adalah sebesar Rp 4.509.556, selisih ini menunjukkan bahwa jika menggunakan metode EOQ, maka

67

untuk tahun 2020 usaha Tahu TS-YN akan melakukan penghematan pengeluaran biaya persediaan sebesar Rp 4.509.556.

4. Analisis Hubungan Peramalan Produksi Dengan Pengendalian

Dokumen terkait