• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : LANDASAN KONSEPTUAL DAN TEORITIS

HASIL TEMUAN DAN DATA LAPANGAN

B. Peran Edukas

Di dalam mencari pengetahuan seseorang melakukannya dengan cara yang beraneka ragam. Ada yang melalui pendidikan formal seperti sekolah, tempat kursus dan ada pula yang melalui media massa seperti membaca koran atau majalah, mendengarkan radio, menonton televisi hingga membuka suatu situs di intenet.

Situs Eramuslim.com adalah salah satu situs Islam yang memuat berbagai macam artikel tentang keislaman mulai dari pengetahuan, infromasi baik informasi dalam maupun luar Negeri, serta berbagai artikel yang ringan namun maknanya sangat berbobot. Hal ini tentunya menjadikan situs Eramuslim.com sebagai situs yang memiliki peran penting dalam memberikan pengetahuan seperti pada teori peran media massa yaitu sebagai media edukasi.

Dalam memberikan pengetahuan, Eramuslim.com mempunyai peranan yang sangat penting. Karena Eramuslim.com menyajikan artikel yang sangat mendidik bagi pembacanya.1 Pengetahuan yang diberikan oleh Eramuslim.com tentunya sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai keislaman. Hal ini dilakukan karena pengetahuan tentang nilai-nilai keislaman sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang telah dijelaskan pada bab II yaitu mengenai nilai-nilai keislaman, maka penulis akan menganalisis hasil yang telah didapat selama penelitian berlangsung.

1. Aqidah

Aqidah adalah suatu kepercayaan, keyakinan atau keimanan akan suatu hal. Dalam Islam, aqidah itu meliputi keimanan kita terhadap Allah SWT, keimanan terhadap MalaikatNya, keimanan terhadap KitabNya, keimanan terhadap RasulNya, keimanan terhadap Hari Akhir, serta keimanan terhadap Qadha dan Qadar.

Pengetahuan tentang nilai aqidah sangatlah dibutuhkan oleh semua umat muslim. Karena inilah yang menjadi landasan mereka dalam meyakini bahwa adanya Allah SWT, adanya Malaikat, adanya Kitab-kitab Allah SWT, adanya Rasul Allah SWT, adanya hari akhir serta adanya qadha dan qadar.

Melalui media apapun masyarakat mengetahui hal tentang nilai aqidah, maka maknanya pun akan tetap sama tidak mungkin berubah. Hal ini yang dilakukan oleh situs Eramuslim.com yang melakukan

1

sosialisasi nilai aqidah melalui sebuah artikel yang di muat di Eramuslim.com.

a. Kepercayaan akan adanya Allah dan segala sifat-sifat-Nya.

Percaya kepada Allah dan segala sifat-sifat-Nya merupakan hal yang paling mendasar dalam ilmu aqidah. Untuk itu perlu pengetahuan lebih mengenai hal tersebut agar masyarakat bisa lebih paham dan mengerti tentang kepercayaan kepada Maha Pencipta yaitu Allah SWT. Eramuslim.com memberikan pengetahuan tersebut melalui artikel-artikel yang dimuat dalam situsnya tersebut. Berikut merupakan contoh penggalan artikel yang mengandung unsur nilai kepercayaan akan adanya Allah dan segala sifat-sifat-Nya.

“Hanya Allah saja Yang Maha Kuat, dan hanya Allah saja Yang Maha Perkasa.Hanya Allah saja yang berhak di sembah dan dibadahi. Hanya Allah saja, yang layak dimintai pertolongan.Tak ada seorangpun manusia yang dapat menandinginya.”2

Tuhan adalah pencipta semua wujud yang lahir dan batin, dan Dia telah menciptakan manusia sebagai puncak ciptaan untuk diangkat menjadi wakil (khalifah)-Nya di bumi.

2

Mashadi, Hanya Denga Tuhid Manusia Mendapat Kemuliaan, diakses pada 09 April 2011 dari http://www.eramuslim.com/nasihat-ulama/hanya-dengan-tauhid-manusia-mendapat- kemuliaan.htm

Karena itu, manusia di hadapan-Nya, baik di dunia maupun di akhirat.3

Percaya kepada Allah tidak hanya percaya bahwa Allah ada, tetapi lebih dari pada itu ialah mengakui kebesaran dan keagungan Allah, sekaligus menyadari kelemahan dirinya sebagai manusia. Karena itu manusia memerlukan pertolongan dan perlindungan-Nya. Rasa di tolong dan dilindungi ini menimbulkan rasa aman, tentram, bahagia dan nikmat.4

Hal inilah yang ingin disampaikan oleh Eramuslim.com kepada pembacanya. Bahwa kita harus mepercayai akan adanya Tuhan berserta sifat-sifat-Nya agar manusia memiliki tujuan dalam hidupnya yaitu mencapai kesejahterahan dunia dan akhirat melalui berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Kepercayaan Akan Adanya Malaikat

Percaya kepada malaikat dapat mendatangkan kebahagiaan dan kenikmatan dalam hidup bila manusia menyadari bahwa malaikat bertugas memelihara hidupnya, seperti membagi rezeki dan menjaganya dari musibah yang dapat mengancam keselamatan jiwanya.5

3

Sudirman Tebba, Nikmatnya Iman Menenangkan Hati dan Pikiran, (Jakarta: Pustaka irVan, 2007), h. 9.

4

Ibid, h. 2. 5

Malaikat mempunyai erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Karena malaikat menjalankan tugas untuk kesejahterahan manusia di dunia dan keselamatan di akhirat. Untuk itu keimanan kita terhadap malaikat haruslah diperbanyak. Saat ini manusia banyak yang tidak menghiraukan keimanan kepada malikat karena tidak langsung berhubungan dengan manusia itu sendiri. Padahal sesungguhnya malaikat itu bertugas untuk kehidupan manusia dunia dan akhirat.

Pengetahuan mengenai keimanan kepada malaikat inilah yang wajib untuk di sosialisasikan. Untuk itu situs Eramuslim.com sebagai situs yang memberikan pengetahuan dan juga ajaran agama Islam turut andil dalam peran memberikan pengetahuan ini melalui artikel-artikel yang ada dalam situs tersebut.

“Tiba-tiba saja malaikat maut datang menjemput Tiba-tiba saja roh melayang

Tiba-tiba saja napas berhenti Tiba tiba saja mati”6

Malaikat izrail merupakan malikat yang bertugas untuk mencabut nyawa manusia. Malaikat ini pun berkaitan dengan kehidupan manusia, namun tidak secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Karena malaikat ini berurusan dengan

6

Syaripudin Zuhri, Dia Yang Datang Tak Terduga, diakses pada 25 April 2011 dari http://www.eramuslim.com/oase-iman/syaripudin-zuhri-dia-yang-datang-tak-terduga.htm

manusia hanya pada waktu akan meninggal dunia. Sebelum itu manusia tidak merasakan kepentingannya dengan malaikat ini.7

Tugas-tugas malaikat sebenarnya sangat bermanfaat

bagi manusia, seperti memelihara dan memberikan

perlindungan dan pertolongan. Kemudian memberikan

peneguhan hati manusia dalam kebaikan, selalu beristigfar dan mendoakan manusia. Maka beriman kepada malaikat dapat mendatangkan ketentraman di hati manusia, selanjutnya membawa kebahagiaan dan kenikmatan hidup mereka, karena beriman kepada sesuatu yang memeliharanya, meneguhkan hatinya dalam kebaikan, beristigfar dan mendoakannya.8

Untuk itu pengetahuan menganai keimanan kepada malaikat sangatlah penting disosialisasikan. Hal ini dilakukan agar para pembaca Eramsulim.com lebih beriman kepada malaikat yang tugasnya untuk kepentingan manusia di dunia dan di akhirat. Eramuslim.com dalam hal ini sudah melakukan sosialisasi pengetahuan ini dengan baik sehingga bisa menambah keimanan kepada malaikat.

c. Kepercayaan Kepada Kitab-kitab Allah

Eramuslim.com dalam menyajikan artikel selalu berlandaskan al-Qur’an dan Sunnah. Maka dari itu pembaca

7

Sudirman Tebba, Nikmatnya Iman Menenangkan Hati dan Pikiran, (Jakarta: Pustaka irVan, 2007), h, 42.

8

Eramuslim.com pun jadi bisa lebih mengatahui makna dari artikel yang diberikan karena ada ayat al-Quran yang mendukung dari penulisan artikel tersebut.

Percaya kepada kitab-kitab Allah sangatlah penting diketahui. Karena dalam kitab-kitab tersebutlah landasan hidup umat manusia. Kitab-kitab yang harus kita percayai adalah Taurat yang diwahyukan kepada nabi Musa, Zabur yang diwahyukan kepada nabi Daud, Injil yang diwahyukan kepada nabi Isa, serta al-Qur’an yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW.

Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib beriman kepada kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya dengan pengingkaran terhadap kitab-kitab Allah. Mengingkari kitab Allah, sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah, para Malaikat dan kepada Allah SWT. Orang yang mengaku Islam tetapi mengingkari iman kepada kitab-kitab Allah termasuk murtad (keluar dari islam).9

9

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah, diakses pada 09 Mei 2011 dari http://filsafat.kompasiana.com/2010/10/03/iman-kepada-kitab-kitab-allah-swt/

Untuk itu setiap artikel yang ditulis selalu berdasarkan dengan al-Quran untuk memperkuat pembahasan yang ada dalam artikel tersebut, berikut merupakan salah satu contohnya.

“Pak Tono merenungkan kata-kata istrinya. Ikhlas? Bekerja semata-mata mencari ridha Allah? Astaghfirullah… Pak Tono

tersadar, niat ikhlas ini tidak ia miliki… Selama ini motifnya

bekerja adalah mencari uang sebanyak-banyaknya, hanya demi kesejahteraan keluarga. Karena itu hatinya kini begitu resah,

penuh ketakutan… Padahal jika ia ikhlas, bekerja semata-mata karena Allah, mencari ridha-Nya, tentu hatinya akan tenang, dan ia akan yakin bahwa Allah akan selalu menolong hamba-

nya yang ikhlas… Tak terasa air matanya pun menitik… Ikhlas adalah salah satu buah dari tauhid yang sempurna kepada Allah Yang Mahasuci lagi Maha Tinggi. Demikian Menurut Yusuf Al-Qaradhawi dalam bukunya Al-Niyyah wa Al Ikhlas.

"Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan" (QS. Al-fatihah [1] : 5).”10

Ini merupakan salah satu potongan artikel yang merujuk kepada ayat al-Quran. Hal ini dimaksud untuk memperkuat agrumen si penulis artikel bahwa hanya kepada Allah-lah mereka memohon pertolongan. Melalui ayat tersebut menjadikan si penulis artikel merasa yakin akan adanya petolongan Allah.

Dalam setiap hal yang terjadi dalam hidup ini sudah ada dalam al-Quran. Untuk itu kita wajib mengetahui dan mempelajari kitab suci tersebut, karena sejatinya al-Quran merupakan pedoman bagi umat Islam. Jadi mempercayai akan

10

Silvani, Dahsyatnya Ikhlas, dikases pada 09 mei 2011 dari http://www.eramuslim.com/oase-iman/silvani-dahsyatnya-ikhlas.htm

adanya kitab-kitab Allah sangatlah wajib bagi setiap umat manusia. Eramuslim.com dalam sosialisasi nilai aqidah mempercayai adanya kitab Allah sangatlah baik, karena selalu mencantumkan ayat al-Qur’an dalam setiap artikel yang dimuat di situs tersebut.

d. Kepercayaan Kepada Nabi dan Rasul

Percaya kepada nabi merupakan rukun iman yang keempat. Menurut M. Fathullah Gulen, kenabian adalah derajat yang paling tinggi dan kehormatan yang diperoleh manusia dari Tuhan. Kenabian membuktikan spiritualitas batin seseorang atas orang lain.11

Seorang nabi laksana cabang yang menjulur dari Ilahi ke dunia manusia. Dia adalah jantung hati dan lidah makhluk. Dia memiliki intelek tertinggi yang menembus ke dalam realitas dari segala benda dan peristiwa. Lebih jauh lagi nabi merupakan makhluk ideal, karena semua fakultasnya secara harmonis sangat mulia dan aktif. Ia adalah titik penghubung antara dunia dan akhirat.12

Percaya kepada nabi merupakan hal yang wajib dalam umat muslim. Karena nabi merupakan salah satu pembawa berita gembira bagi umat manusia di muka bumi ini. Allah

11

Sudirman Tebba, Nikmatnya Iman Menenangkan Hati dan Pikiran, (Jakarta: Pustaka irVan, 2007), h, 93.

12

SWT mengutus para nabi dan rasul untuk membawa kabar gembira kepada ummat manusia tentang kenikmatan abadi yang disediakan bagi mereka yang beriman, dan memperingatkan mereka tentang akibat kekufuran (syirik). Merekapun memberi teladan untuk bertingkah laku yang baik dan mulia bagi manusia, antara lain dalam bentuk ibadah yang benar, akhlaq yang terpuji dan istiqomah (berpegang teguh) terhadap ajaran Allah SWT.

Menurut A. Furqan seorang sekertaris redaksi dari Eramuslim.com mengatakan bahwa, “Nabi Muhammad adalah panutan kita sebagai seorang muslim, untuk itu kita wajib mempercayai dan mengikuti akhlak mulia dari seorang Rasul

Allah itu.”13

Berikut merupakan contoh potongan artikel yang menunjukkan bahwa nabi Muhammad merupakan panutan umat muslim.

“Cerdas, bijaksana, berakhlak mulia. Dialah Muhammad SAW, rasul akhir jaman, pemberi peringatan, suri tauladan terbaik bagi umat manusia. Pembawa risalah penyempurna atas nabi- nabi yang terdahulu.

Dialah kekasih Allah, manusia yang terjaga dari kesalahan, sosok pribadi sempurna, figur terbaik yang pernah ada di dunia. Ia di kagumi, dicintai, sekaligus diikuti oleh umatnya yang beriman. Tidak heran apabila orang barat sendiri mengakui bahwa beliau merupakan tokoh yang paling berpengaruh di dunia. (Michael Hart, 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia).”14

13

Wawancara Pribadi dengan A. Furqan, Jakarta, 12 Mei 2011. 14

Ali Mustofa, Cinta Rasul, diakses pada 06 Mei 2011 dari http://www.eramuslim.com/oase-iman/ali-mustofa-cinta-rasul.htm

Melalui potongan artikel tersebut kita bisa mengetahui bahwa nabi Muhammad SAW adalah seseorang yang sangat pantas untuk dijadikan panutan bagi umat manusia. Untuk itu sosialisasi seperti ini harus dilakukan oleh setiap manusia agar manusia bisa mengikuti jejak nabi Muhammad SAW. Inilah yang ingin dicapai oleh Eramuslim.com, yaitu agar pembaca Eramuslim.com mengetahui sosok yang seharusnya menjadi panutan umat muslim melalui artikel-artikel yang ditulis di Eramuslim.com tersebut.

e. Kepercayaan kepada hari akhir

Akhirat dimulai tatkala kehidupan dunia selesai, bumi dan alam raya ini binasa, lalau manusia dibangkitkan dari kuburannya. Adanya kebangkitan dari kubur itulah yang memberi nama kepada masa itu sebagai hari kiamat (qiyamah, yang berarti bangkit).15

Hari akhir atau hari kiamat hanya Allah yang maha mengetahui kapan dan bagaimana terjadinya. Untuk itu tidak ada satu manusia manapun yang mengetahui terjadinya hari akhir tersebut. Bahkan nabi Muhammad SAW pun tidak pernah mengetahui kapan kiamat akan terjadi.

Kiamat merupakan suatu hal yang sudah pasti akan terjadi dalam kehidupan ini, namun entah kapan peristiwa

15

Sudirman Tebba, Nikmatnya Iman Menenangkan Hati dan Pikiran, (Jakarta: Pustaka irVan, 2007), h, 116.

tersebut akan terjadi. Untuk itu kita sebagai manusia harus mempersiapkan diri dengan menjalani hidup secara sungguh- sungguh dan penuh tanggung jawab moral dan berbuat baik sebanyak-banyaknya, karena setiap saat kiamat bisa datang.

Keimanan kepada adanya hari kiamat menyangkut masalah kebenaran intrinsik, yaitu kebenaran bahwa kiamat memang pasti akan tiba dan hari akhir memang akan dialami oleh umat manusia.16

“Padahal kematian adalah pasti, akhirat selalu menanti. Bukankah sebuah kebodohan jika kita tidak mengerti dengan detail akan ilmu tentang sebuah kampung setiap saat menanti itu? Di sana ada kegelapan barzakh, di sana mahsyar, di sana sirath, di sana ada tak terhitung nikmat, di sana ada tak terbayangkan kengerian dahsyatnya siksa yang menanti. Bahkan Rasulullah SAW pun pernah menatapnya.”17

Kalimat diatas merupakan potongan dari sebuah artikel yang penulis temukan di situs Eramuslim.com. Kalimat tersebut sangat cocok untuk menggambarkan bahwa sesungguhkan kiamat itu pasti akan terjadi dalam hidup kita. Untuk itu keimanan kita harus dipertebal dan diperbayak agar kita semua siap menghadapi hari akhir yang bisa datang kapan saja.

Hikmah dari ajaran tentang akhirat itu mengandung pendidikan dan peringatan bahwa segala sesuatu yang kita

16

Ibid, h. 118. 17

Panggih Waluyo, Apa Kabar Akhirat?, Diakses pada 07 Mei 2011 dari http://www.eramuslim.com/oase-iman/panggih-waluyo-apa-kabar-akhirat.htm

kerjakan dalam hidup ini, baik atau buruk, kita akan pertanggung jawabkan kepada Sang Pencipta dan akan kita rasakan akibatnya, baik berupa kebahagiaan atau kesengsaraan.18

Karena itu kita semua harus kembali berserah diri kepada Allah agar suatu saat kita mengalami kematian atau hari akhir kita dalam keadaan husnul khotimah.

“Kematian, itu adalah rahasia Allah SWT. Kita terkadang lupa dan menganggap bahwa ajal masih jauh. Apalagi jika kita merasa masih muda, sehat dan kuat. Ingatlah, belum tentu orang yang sakit-sakitan ada dalam urutan awal. Boleh jadi

orang yang sehat wal’afiat wafat lebih dahulu. Kita tak boleh

lalai bahwa siap atau tidak, kematian pasti datang menghampiri, entah kapan dan di mana.”19

Dalam situs Eramuslim.com terdapat bermacam-macam artikel mengenai suatu hal dan dengan berbagai makna yang terkandung di dalamnya. Mengenai hari akhir atau kematian penulis mengambil contoh potongan artikel yang termasuk kedalam makna mengenai wajibnya kita percaya akan adanya hari akhir. Sehingga pembaca Eramuslim.com yang membaca artikel tersebut merasa pengetahuannya bertambah, dan juga akan lebih meyakini bahwa hari akhir itu pasti datang tanpa ada seorangpun yang mengetahuinya. Inilah yang ingin dicapai

18

Sudirman Tebba, Nikmatnya Iman Menenangkan Hati dan Pikiran, (Jakarta: Pustaka irVan, 2007), h, 118

19

Mira Kania Dewi, Kepergian Yang Cepat, diakses pada 08 April 2011 dari http://www.eramuslim.com/oase-iman/mira-kania-dewi-kepergian-yang-cepat.htm

oleh situs Eramuslim.com, membuat mayarakat tahu akan nilai keislaman tersebut.

f. Kepercayaan Kepada Takdir

Takdir merupakan hal yang tidak bisa kita hindari dalam hidup kita. Karena dengan takdir inilah manusia mencapai segala yang ingin dicapai. Namun kadang takdir yang telah diberikan oleh Allah tidak sejalan dengan keinginan manusia. Untuk itu perlu pemahaman menganai kepercayaan kepada takdir Allah tersebut.

Menurut Yusuf al-Qardhawi, takdir meliputi tiga hal. pertama, keteraturan alam semesta, seperti peredaran galaksi, pergerakkan bintang, hembusan angin, iring-iringan awan, turunnya hujan, pergantian siang dan malam, dan lain sebaginya. Semua itu terjadi karena kehendak Allah dan sama sekali tidak ada peranan manusia didalamnya.20

Kedua takdir menyangkut kehidupan manusia yang bersuku-suku, berbangsa-bangsa dengan warna kulit yang berbeda-beda dan postur tubuh yang berbeda pula. Kemudian ada orang yang ditakdirkan sebagai pria, wanita dan waria. Ada yang ditakdirkan tampan, ada yang cantik dan ada yang kurang

20

Sudirman Tebba, Nikmatnya Iman Menenangkan Hati dan Pikiran, (Jakarta: Pustaka irVan, 2007), h. 139.

cantik, ada yang tubuhnya sempurna ada yang cacat. Semua itu adalah takdir dan hanya Allah yang mengetahui rahasianya.21

Ketiga, takdir berkaitan dengan akal pikiran, kemampuan, kemauan dan kebebasan manusia untuk berbuat. Artinya manusia diberikan akal pikiran, kemampuan, kemauan dan kebebasan untuk mewujudkan perbuatannya. Dengan akal pikiran, kemampuan, kemauan, dan kebebesan ini manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarga serta memajukan kehidupan umat dan bangsanya.22

Beriman kepada takdir mengandung banyak manfaat, diantaranya hati dan pikiran menjadi stabil dan tidak panik ketika menghadapi bahaya atau ancaman, karena orang yang percaya takdir yakin bahwa ajal ditangan Tuhan.23

Potongan artikel berikut ini merupakan bagian yang memberikan makna bahwa takdir merupakan hal yang tidak dapat kita ketahui rahasianya dibalik semua yang terjadi. Karena hanya Allah yang maha mengetahuinya.

“Rencanaku dan rencana mereka yang dibagian warung dan masak-memasak, bahkan mereka yang terluka pastilah tidak

mengetahui, bahwa hari ini akan ada „sesuatu’ yang tidak

sesuai keinginan, karena TAKDIR Allah SWT. Tiada-daya dan

21 Ibid, h. 140. 22 Ibid, h. 141. 23 Ibid, h. 142.

kekuatan melainkan semuanya ditangan kekuasaan Allah SWT. semata.”24

Kadang sesuatu yang sudah direncanakan bisa saja berubah. Hal ini terjadi karenan kehendak dari Allah. Mungkin saja takdir yang akan terjadi tidak sesuai dengan rencana kita. Tapi kita harus yakin dan percaya bahwa rencana dari Allah itu pasti jauh kebih baik dari apa yang kita rencanakan sebelumnya.

Untuk itulah kita harus percaya akan adanya takdir dari Allah. Karena hanya Allah yang maha mengetahui takdir tersebut. Melalui artikel tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Eramuslim.com dalam mensosialisasikan kepercayaan akan adanya takdir Allah.

Orang yang percaya takdir hatinya tegar dalam menghadapi kezaliman dan kesewenang-wenangan orang yang berkuasa. Orang yang percaya takdir akan tegar dalam memberantas kemunkaran tanpa rasa takut sedikitpun. Hal itu terjadi biasanya manusia takut pada dua hal yang dianggap penting bagi hidupnya, yaitu umur dan rezeki. Umur sudah pasti tidak dapat diubah. Sedangkan rezeki sudah dibagi sejak

24

Halimah, Tak Sesuai Rencana, diakses pada 25 April 2011 dari http://www.eramuslim.com/oase-iman/halimah-tak-sesuai-rencana.htm

lahir. Sebagaimana manusia tidak dapat sedikitpun mengurangi umurnya juga tidak bisa mengurangi rezekinya.25

“Takdir sudah ditetapkan dan tidak akan berubah dalam dimensi Allah. Ia hanya akan berubah dalam dimensi manusia. Manusia tidak boleh tahu apa yang sudah diputuskan Allah, tapi hanya harus berusaha untuk mendapatkan yang terbaik. Dan, Allah telah menunjukkan jalan terbaik untuk selamat dari keburukan yang kemungkinan besar akan terjadi, yaitu dengan doa. Itulah takdir dalam dimensi manusia, sesuatu yang sudah dipastikan akan terjadi, sehingga secara logika tak mungkin tertolak. Misalnya, ada yang sakit dan menurut dokter tinggal menunggu waktu saja dan tidak mungkin disembuhkan. Tapi, dengan doa siapa tahu terjadi keajaiban dan yang bersangkutan ternyata sembuh.”26

Melalui artikel-artikel tersebutlah Eramuslim.com menyampaikan ajaran mengenai nilai-nilai keislaman. Dalam hal ini dimaksudkan agar masyarakat lebih percaya akan adanya takdir yang diberikan oleh Allah.

2. Syari’at

Syari’at Islam ialah satu sitem norma Ilahi yang mengatur

hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan alam lainnya.27 Kemudian dalam

arti yang lain, syari’at merupakan peratuan atau ketetapan yang

diperintahkan oleh Allah SWT. Peraturan itu antara lain adalah shalat, puasa, zakat, haji, dan seluruh kebajikan lainnya.

25

Sudirman Tebba, Nikmatnya Iman Menenangkan Hati dan Pikiran, (Jakarta: Pustaka irVan, 2007), h. 144-145.

26

Anshari Taslim, Doa Menolak Takdir, diakses pada 02 Mei 2011 dari http://www.eramuslim.com/oase-iman/anshari-taslim-doa-menolak-takdir.htm

Dokumen terkait