• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TEMUAN DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.4 Profil FKUB Kota Medan

4.4.2 Peran FKUB Kota Medan

Forum Kerukunan Umat Beragama atau FKUB dibentuk di Kota Medan bukan tanpa alasan, banyak manfaat dari pembentukan FKUB di Kota Medan. Manfaat tersebut dapat tergambar dari peran-peran FKUB. Salah satunya adalah terkait surat rekomendasi pendirian rumah ibadah.

Pada umumnya nama rumah ibadah yang ada di Indonesia berdasarkan enam agama yang diakui oleh pemerintah adalah masjid untuk umat Islam, gereja untuk umat Kristen dan Katholik, vihara untuk umat Buddha, pura/ kuil untuk umat Hindu, dan klenteng untuk umat Konghuchu. Selain itu ada juga rumah ibadah keluarga, Pak Maratua menjabarkannya sebagai berikut:

1. Islam : Mushalla, Langgar, Surau,dan Meunasah. 2. Kristen : Kapel dan Rumah Doa.

3. Katholik : Kapel.

4. Hindu : Sanggah, Mrajan, Panti dan Paibon. 5. Buddha : Cetya

6. Konghuchu:Siang Hwee, Co Bio, Cong Bio dan Kong TekSu.

Rumah ibadah yang disebutkan diatas bisa didirikan jika ada rekomendasi dari FKUB dan memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan.Tetapi rumah ibadah umum saja yang dapat dibantu oleh pihak FKUB.Sementara rumah ibadah keluarga tidak dapat dibantu oleh FKUB. Hal ini disampaikan oleh Bapak Ir. Sutopo selaku wakil ketua I FKUB Kota Medan sebagai berikut:

“… FKUB akan membantu masyarakat yang ingin mendirikan rumah ibadah apabila memenuhi syarat yang sudah ditentukan seperti menyerahkan surat permohonan yang kemudian akan ditindak lanjuti oleh pihak FKUB. Tetapi FKUB hanya membantu masyarakat yang ingin mendirikan rumah ibadah umum seperti masjid, gereja, vihara, pura atau kuil, dan juga klenteng. Selain daripada itu, kita tidak bisa bantu. Misalnya pembangunan rumah ibadah keluarga seperti surau, kapel, cetya dan sebagainya…”

Hal senada juga dijelaskan oleh Bapak Pdt. Dr. L. Karo Sekali, M. Th. Selaku sekretaris FKUB Kota Medan sebagai berikut:

“… FKUB berwenang mengeluarkan surat rekomendasi pembangunan rumah ibadah seperti masjid, gereja, vihara, pura atau kuil, dan juga klenteng. Selain rumah ibadah tersebut kita tidak akan keluarkan surat rekomendasinya…”

Untuk mendirikan sebuah rumah ibadah di suatu wilayah, masyarakat harus menjalani beberapa prosedur yang sudah ditentukan oleh FKUB. Dan untuk memperoleh rekomendasi tertulis dari FKUB, panitia pembangunan rumah ibadah dapat mengajukan permohonan kepada FKUB dengan melampirkan persyaratan sebagi berikut:

1. Daftar nama dan kartu tanda penduduk (KTP) pengguna rumah ibadah paling sedikit 90 (sembilan puluh) orang yang disahkan oleh pejabat setempat sesuai dengan tingkatan batas wilayah.

a. Apabila pengguna yang 90 orang berdomisili lebih di satu kelurahan, maka daftar nama dan fotokopi KTP disahkan oleh Lurah kelurahan tempat rumah ibadah itu didirikan.

kecamatan, maka daftar nama dan fotokopi KTP disahkan oleh Camat kecamatan tempat rumah ibadah itu didirikan.

c. Apabila pengguna yang 90 orang berdomisili lebih daripada satu kecamatan atau beberapa kecamatan, tetapi masih di dalam wilayah satu kota, maka daftar nama dan KTP disahkan oleh pemerintah kota. 2. Apabila pengguna yang 90 orang sebagian berdomisili di dalam wilayah

satu kota dan sebagian lagi berdomisili di luar kota yang berbeda, maka daftar nama dan fotokopi KTP disahkan oleh pemerintah provinsi.

3. Dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 (enam puluh) orang yang disahkan oleh Lurah. Dukungan tersebut harus dibuat daftar nama pendukung dan fotokopi KTP, yang berisi nama, alamat, agama, dan nomor KTP serta dibubuhi tanda tangan pendukung.

Agar penerbitan rekomendasi terhindar dari permasalahan setelah rekomendasi dikeluarkan, maka FKUB menetapkan persyaratan tambahan sebagai lampiran permohonan sebagai berikut:

1. Fotokopi surat tentang hak atas tanah yang diatasnya akan didirikan rumah ibadah.

2. Fotokopi surat keputusan tentang susunan panitia pendirian rumah ibadah. 3. Gambar bangunan rumah ibadah yang akan didirikan.

4. Pamphlet pemberitahuan rencana pendirian rumah ibadah di lokasi rencana tempat bangunan rumah ibadah.

Selanjutnya, karena Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No.9 dan No.8 Tahun 2006 menyaratkan, selain syarat administratif

juga syarat kerukunan, maka selain kelengkapan syarat administratif, juga diharapkan agar penduduk yang berbatasan langsung dengan lokasi bangunan rumah ibadah menjadi bagian dari pendukung atau penggunanya.

Sesuai dengan Bab V pasal 18 ayat (1), (2) dan (3) Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan Nomor 8 Tahun 2006, khusus untuk permohonan izin sementara pemanfaatan bangunan gedung yang digunakan sebagai rumah ibadah sementara, pemohon mengajukan permohonan kepada FKUB dengan melampirkan:

1. Izin tertulis pemilik bangunan. 2. Rekomendasi tertulis dari Lurah. 3. Pelaporan tertulis kepada FKUB.

Untuk melanjutkan proses pemberian rekomendasi FKUB melakukan dua tahapan. Pertama, pemeriksaan berkas.Kedua, peninjaun lapangan. Prosedur yang dilalui dalam pengajuan permohonan rekomendasi pendirian rumah ibadah dapat dilihat dalam skema berikut:

Bagan 2.

Skema Prosedur Pengajuan Permohonan Rekomendasi Pendirian Rumah ibadah

(Sumber FKUB, 2014)

Dari pernyataan diatas dapat terlihat jelas bahwa FKUB memiliki peran penting dalam proses pembangunan rumah ibadah. Kota Medan sangat jarang ditemukan konflik akibat perbedaan agama, namun untuk mengantisipasi terjadinya konflik salah satunya akibat pendirian rumah ibadah maka FKUB memiliki peran khusus yaitu menjaga perdamaian dengan menjadi penengah jikalau terjadi konflik. FKUB akan menjadi penengah jikalau rumah ibadah yang telah berdiri memiliki surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh FKUB. Bukan berarti rumah ibadah yang telah berdiri dan apabila terjadi konflik disana FKUB tidak mau membantu menengahi, hanya saja diharapkan semua rumah ibadah harus memiliki surat dari FKUB agar FKUB dapat lebih antisipatif dalam menangai konflik yang muncul akibat pendirian rumah ibadah.

FKUB SELEKSI BERKAS PENINJAUAN LAPANGAN RAPAT PLENO RAPAT PLENO TIDAK DAPAT DIKELUARKAN REKOMENDASI DIKELUARKAN REKOMENDASI DIPERBAIKI USUL REKOMENDASI

Dokumen terkait