• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Seorang Ibu

Dalam dokumen 101 Kesalahan Dalam Mendidik Anak (Halaman 41-48)

Bab II Peran Orang tua dalam Pendidikan Anak

A. Peran Seorang Ibu

Seorang wanita akan merasa harga diri dan kedewasaannya semakin kokoh dan mantap tatkala dipercaya menjadi seorang ibu. Ia menjadi sangat bangga setelah melahirkan anaknya ke dunia. Hatinya dipenuhi rasa syukur karena dianugerahkan kesempurnaan hidup oleh Tuhan, diberi kesempatan memiliki generasi penerus keluarga. Ia me-rasa menjadi wanita yang matang dengan kebahagiaan dan tantangan yang akan dilewatinya. Anak yang lahir ke dunia itu tidak cukup lahir saja, tetapi juga harus diberi-kan perhatian yang tulus agar bisa mengantarnya menjadi manusia dewasa yang baik.

Sejak hamil, peran ibu untuk kebaikan anaknya tak terkatakan lagi. Ia memberikan asuhan dan pendidikan sejak sang anak masih dalam kandungan. Ibu berusaha memenuhi kebutuhan nutrisi untuk kesehatan bayinya.

Ia juga berusaha menenangkan perasaan atau emosinya agar tidak berpengaruh negatif terhadap bayinya. Karena menurut penelitian, bayi yang ada dalam kandungan su-dah bisa mendengar bahkan bisa juga merasakan sua-sana hati ibunya. Artinya, kondisi psikis yang dialami ibu bisa berpengaruh pada perkembangan janin yang dikan-dungnya. Hal itu menjadikan ikatan emosional an tara ibu dan anak menjadi lebih besar dibanding dengan ayahnya.

Anak yang lahir ke dunia itu tidak cukup lahir saja, tetapi juga harus diberikan perhatian yang tulus agar bisa mengantarnya menjadi manusia dewasa yang baik.

Setelah bayi lahir, ibu pun segera memberikan ASI (air susu ibu) sebagai stimulan mental yang baik. Pada ASI pertama terdapat zat kolostrum yang sangat berguna bagi kesehatan si bayi dan juga secara langsung akan menstimulasi indra peraba dan perasa. Kemudian dilan-jut kan dengan menyusuinya selama dua tahun. Lalu men didik anak sehingga bisa mengurus dirinya sendiri dan mampu membedakan yang baik dan buruk. Itulah kemam puan minimal yang harus dilakukan seorang ibu terhadap anaknya. Selanjutnya ia akan bergumul dengan tugas pendidikan anaknya. Mulai dari menyiapkan dan memperhatikan kebutuhan anak, memberikan pengertian kepada anak tentang kasih sayang dalam keluarga, mem-bantu masalah anak jika anak memintanya, mem beri contoh yang baik, mengajarkan sopan santun, mem biasa-kan tindabiasa-kan yang baik, dan masih banyak lagi.

Peran seorang ibu dalam keluarga amatlah mulia. Ia berperan besar dalam kebahagiaan rumah tangga.

Bahkan terkadang ia dijadikan ukuran kesuksesan se-buah keluarga. Jika seorang ibu adalah wanita yang baik, maka dipastikan kondisi keluarganya pun akan baik. Sebaliknya, jika seorang ibu mempunyai temperamen yang buruk, maka hancurlah keluarga itu.

Itulah keistimewaan seorang ibu. Ia juga punya be-be rapa keutamaan dibanding ayah. Keutamaan itu di antaranya mempunyai sifat yang lebih sabar dibanding ayah dalam hal mendidik anak. Selain itu ibu memiliki insting alami yang tidak dimiliki oleh seorang ayah. Ibu juga lebih mengetahui karakter dan moral anak lebih dari yang diketahui seorang ayah. Begitu luar biasanya seorang ibu; sehingga dikatakan tanpa kasih sayang ibu, maka seorang anak tidak mungkin survive di dunia ini.

Jika seorang ibu adalah wanita yang baik, maka dipastikan kon-disi keluarganya pun akan baik. Sebaliknya, jika seorang ibu mempunyai temperamen yang buruk, maka hancurlah keluarga itu.

Karena keutamaan itulah, sebaiknya pada saat anak lahir, sang ibu sudah menyiapkan diri sebagai “guru” bagi anaknya. Karena ibu adalah sekolah pertama untuk anaknya. Dan, pendidikan itu sendiri harus dimulai pada usia dini. Maka sepatutnyalah, ibu harus menyediakan waktu, perhatian, dan pendidikan untuk anaknya.

Jangan lupa bahwa anak mempunyai “masa emas” yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Pendidikan pada masa itu mempunyai kontribusi besar terhadap pe ngem bangan kualitas sumber daya anak di masa depan nya. Misalnya usia 0—6 tahun adalah usia yang sangat menentukan

dalam pembentukan karakter dan kecerdasannya. Hal tersebut adalah masa terpenting bagi pengembangan in-te li gensi permanen pada diri anak. Pada masa itu anak mempunyai kemampuan tinggi untuk menyerap informasi.

Paul Meier menyatakan bahwa sampai dengan usia 6 tahun; 85% karakter anak telah terbentuk. Penelitian lain yang dilakukan Benyamin S. Bloom menguatkan pandangan ini. Bloom menyatakan bahwa 50% Potensi anak terbentuk sampai dengan usia 5 tahun dan 30% lainnya akan terbentuk sampai usia 8 tahun.

Seorang ibu hendaknya bisa memahami dan melak-sanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam mendidik dan mengarahkan anak dengan baik. Menjadikan rumah sebagai tempat belajar, menjaga keharmonisan hubungan antara ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya. Ibu juga harus memberikan teladan yang baik sehingga potensi anak bisa diberdayakan secara maksimal. Selain itu, per kembangan mental, intelektual dan spiritualnya juga harus diberdayakan secara maksimal.

Seorang ibu hendaknya menyiapkan dirinya sebagai “guru” pertama bagi anaknya. karena usia 0—4 tahun membutuhkan rangsangan melalui kegiatan belajar dan bermain. Menurut penelitian, anak-anak yang jarang diajak bermain atau jarang disentuh, maka sekitar 20— 30 % perkembangan otaknya lebih kecil dari ukuran normalnya pada usia itu. Masa itu adalah dunia bermain bagi anak, jadi di usia itujangan sampai orang tua keliru dengan mengajari anak pengetahuan sistematis seperti membaca, menulis atau matematika.

Ibu juga harus memberikan teladan yang baik sehingga potensi anak bisa diberdayakan secara maksimal.

Pendidikan pertama bagi seorang anak itu adalah di rumah dengan orang tua sebagai gurunya. Kemudian masa 4—6 tahun anak akan bergabung dalam Kelompok Bermain (Play Group) juga beraktivitas di bangku Taman Kanak-kanak. Masa-masa dari 0—6 tahun ini sangat pen ting untuk memenuhi kebutuhan anak, seperti kese-hatan, nutrisi, pendidikan, kesejahteraan, dan spiritual.

Seorang psikolog mengatakan bahwa seorang anak dalam perkembangannya menuju dewasa dan mandiri mem butuhkan 5 (lima) tipe seorang ibu, diantaranya ada-lah:

1. Ibu yang penuh pengabdian yang mencurahkan per-hatian, tenaga, pikiran, waktu, dan kasih sayangnya untuk anak.

2. Ibu yang membiarkan anaknya mengambil inisiatif, risiko sendiri, demi perkembangan anaknya.

3. Ibu yang mau melepaskan ambisinya untuk membentuk anak menurut cita-citanya sendiri.

4. Ibu yang bijaksana menghadapi anak remajanya. 5. Ibu yang menghormati anaknya yang telah dewasa.

Dalam keseharian, ibu ideal itu mempunyai sikap positif yang bisa mengembangkan kemampuan seorang anak. Misalnya, ibu mampu membuat anaknyamandiri dan tidak manja. Ibu juga lebih mengutamakan kepentingan anak -nya dibandingkan pekerjaan-nya. Jika seorang anak mem-butuhkan perhatian, maka ibu akan menomorduakan pe-kerja annya. Ibu ideal pun dituntut untuk bisa mengerti keinginan anak. Ia tidak memperturutkan keinginannya sendiri. Ia memberi kebebasan kepada anak untuk me-ngem bangkan kemampuan atau bakatnya yang sesuai hasrat anak.

Dalam keseharian, ibu ideal itu mempunyai sikap positif yang bisa mengembangkan kemampuan seorang anak.

Ibu juga tidak suka membanding-bandingkan anak yang satu dengan yang lainnya, sekalipun yang dilakukan dengan tujuannya baik. Dan yang terakhir, ibu ideal itu adalah wanita yang taat beribadah. Karena, tipe ibu seperti ini bisa menghasilkan tata cara berpikir yang baik dan bermoral kepada anaknya.

Peranan seorang ibu memang sangat penting karena akan berpengaruh besar pada perkembangan anaknya. Seperti penelitian Dr. Hurlock E.B yang menyimpulkan bahwa setiap ibu mempunyai cara tersendiri dalam mendidik anak-anaknya hingga dewasa. Sebagian besar sikap dan perilaku anak akan berkembang sesuai dengan perlakuan dan bimbingan ibunya.

Perlakuan yang salah dari orang tua bisa berakibat fatal bagi perkembangan jiwa anak di kemudian hari. Rendah diri, phobia, cemas, mudah marah, nakal, bisa jadi itu akibat perlakuan yang tidak sesuai dari orang tua. Sebagai indikator apakah kita sudah menjadi ibu yang baik atau belum, bisa ditelusuri lewat pandangan anak setelah ia berusia cukup besar dan bisa mengidentifi kasi peran seorang ibu yang ideal dari kacamatanya. Pengertian ideal yaitu peran ibu yang sangat sesuai dengan yang dicita-citakan atau yang diharapkan. Penilaian ibu ber-dasarkan; karakter yang ada pada ibunya sendiri, pada ibu teman-temannya, dan pada ibu yang terdapat pada fi ksi. Ibu ideal di mata anak haruslah memiliki beberapa ciri dan sikap dasar yang diinginkan seorang anak. Berikut beberapa ciri ideal seorang ibu agar mendekati kategori ideal berdasarkan penelitian Dr. Hurlock.

Peranan seorang ibu memang sangat penting karena akan ber-pengaruh besar pada perkembangan anaknya. Seperti penelitian Dr. Hurlock E.B yang menyimpulkan bahwa setiap ibu mempu-nyai cara tersendiri dalam mendidik anak-anaknya hingga de-wasa. Sebagian besar sikap dan perilaku anak akan berkembang sesuai dengan perlakuan dan bimbingan ibunya.

Pertama adalah mulia. Dalam pandangan anak ibu itu harus penuh cinta kasih, lemah lembut, penyabar, dan terlihat mulia. Penghargaan anak yang polos akan berkurang jika mendapati ibunya ada di bawah tingkatan itu.

Kedua adalah berkepribadian menarik. Semua anak senang jika mempunyai ibu yang berpenampilan menarik. Ibu yangdapat memelihara kesehatannya sehingga ber-penampilan ideal menurut anak. Entah itu wajah yang cerah, mengenakan pakaian yang serasi, dan lain seba-gainya.

Ketiga, anak-anak mendambakan seorang ibu yang penuh pengertian. Ketika menghadapi masalah, anak ingin dibantu dan diberi bimbingan oleh orang yang paling dekat dengannya. Dan orang itu adalah ibunya. Tetapi jika ibunya tidak mau mengerti apa yang anak rasakan, maka cinta anak pun akan semakin berkurang.

Keempat adalah adil dan jujur. Anak tidak peduli ibunya keras sekalipun asalkan dia bisa bertindak adil dan jujur. Anak paling tidak menyukai tipe ibu yang suka pilih kasih.

Kelima adalah anak membutuhkan fi gur ibu yang bisa toleransi pada kesalahannya. Jika anak tidak bisa meme-nuhi harapan orang tuanya, misalnya nilai di sekolahnya

jelek, maka anak berharap ibunya toleran dan tidak menaruh dendam. Anak akan lebih gairah membetulkan kesalahannya jika ibu mau bertoleransi dan memberikan bimbingan yang bijaksana.

Keenam adalah ibu yang periang. Ibu yang periang selalu bisa memberi kehangatan emosional pada anak-anaknya. Jika ibunya bersedih, anak akan bisa dengan cepat merasakannya.

Ketujuh adalah mempunyai ibu yang populer. Anak akan merasa bangga jika ibunya dihormati, disenangi, dan diinginkan di antara teman-temannya.

Kedelapan adalah ibu yang ringan tangan. Ia siap meno long kapan pun jika dibutuhkan. Sifat ringan tangan ini sangat penting bagi perkembangan jiwa anak di kemu-dian hari.

Kesembilan adalah pintar. Pernah dengar seorang anak mengatakan, “Ibuku pintar lho membuat martabak.” Hal ini sebuah ungkapan bahwa ibunya berarti bagi dirinya dan ia ingin ibunya juga berarti bagi orang lain.

Kesepuluh adalah selalu berguna. Sebenarnya anak menginginkan ketika ia pulang beraktivitas, mereka men-dapati ibunya sudah berada di rumah.

Dalam dokumen 101 Kesalahan Dalam Mendidik Anak (Halaman 41-48)

Dokumen terkait