• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya untuk mengoptimalkan keuntungan peternak selain penggunaan input optimal adalah dengan bantuan koperasi. Usaha peternakan rakyat di Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Cibungbulang Bogor tidak dapat lepas dari peran KPS Bogor. Hampir seluruh peternak di KUNAK Cibungbulang merupakan anggota aktif KPS Bogor. Kategori anggota aktif KPS Bogor adalah peternak sapi perah yang sudah masuk anggota dan aktif mengirimkan susunya ke KPS Bogor sekurang-kurangya 80% dari jumlah produksinya. Rata-rata alasan mereka lebih memilih untuk bergabung di koperasi adalah banyaknya kemudahan yang mereka peroleh, seperti mudahnya akses terhadap pakan, pelayanan kesehatan, serta kemudahan dalam pemasaran susu. Meskipun harga jual susu di luar koperasi

56

lebih tinggi, peternak tetap lebih memilih untuk menjual susu nya kepada pihak koperasi.

Indikator keberhasilan Koperasi Peternak Susu (KPS) untuk mensejahterakan anggota antara lain berkembangnya bisnis koperasi sehingga akan meningkatkan aset anggota. Keberhasilan bisnis KPS dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain upaya KPS meningkatkan produktivitas ternak dan jumlah produksi masing-masing anggota dan penanganan pasca panen produk (Rusdiana dan Sejati, 2009).

Peran utama yang dilakukan KPS Bogor adalah sebagai penyedia lahan KUNAK Cibungbulang dan berperan dalam mengelola peternak di KUNAK Cibungbulang. Terdapat beberapa karyawan yang dipekerjakan KPS Bogor dalam mengelola KUNAK Cibungbulang. Tabel 15 menunjukan jumlah karyawan yang bekerja di KPS Bogor.

Tabel 15 Jumlah Pegawai KPS Bogor Tahun 2012

No Bagian / unit Karyawan wilayah Non-KUNAK Karyawan wilayah KUNAK 1 Susu Murni 6 4 2 Susu Pasteurisasi 3 0 3 Pakan Ternak 10 1 4 Pelteknak 8 0

5 Waserda dan unit simpan pinjam 2 0 6 Umum, keuangan dan satpam 8 11

Jumlah 37 16

Beberapa upaya lain yang telah dilakukan KPS Bogor untuk meningkatkan produktivitas ternak dan jumlah produksi masing masing peternak antara lain dengan pelayanan kesehatan, penyedia pakan ternak, pemasaran produk, Waserda (Warung Serba Ada) dan Simpan Pinjam.

1) Pelayanan Kesehatan

Peningkatan skala usaha bukan hanya penambahan jumlah pemeliharaan sapi-sapi perah induk saja, tetapi juga peningkatan kemampuan berproduksi susu dari sapi-sapi perah induk yang dipelihara. Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi susu sapi perah adalah kesehatan sapi perah tersebut.

Pelayanan kesehatan yang diberikan KPS Bogor untuk peternak di KUNAK Cibungbulang berupa pelayanan ahli medis dan obat-obatan. Terdapat dua ahli medis di kawasan tersebut. Pelayanan yang diberikan medis berupa Inseminasi

57 Buatan (IB), Pemeriksaan Kebuntingan (PKB), Pemeriksaan Kesehatan Hewan (Keswan), dan penyuluhan.

Terdapat dua cara untuk membuahi sapi perah betina, yaitu dengan melakukan Inseminasi Buatan (IB) atau dengan cara mengawinkan sapi perah betina dengan sapi jantan. Pembuahan sapi perah betina di KUNAK Cibungbulang umumnya dilakukan dengan cara Inseminasi Buatan (IB). Proses IB dilakukan dengan cara menyuntikan semen yang disediakan ke sapi betina, peternak memperoleh semen dari KPS Bogor. Proses penyuntikan semen dilakukan oleh petugas medis, rata-rata penyuntikan yang dilakukan peternak responden dalam satu periode laktasi adalah sebanyak 2,3 kali penyuntikan, dengan biaya Rp25.000 per sekali penyuntikan. Pelaksanaan IB di KPS Bogor sudah dilakukan dengan baik. Proses pelaksanaan IB ini memberikan beberapa keuntungan antara lain: menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan, dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik, dengan peralatan dan teknologi yang baik spermatozoa dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama, semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun pejantannya telah mati, menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinaan karena fisik pejantan terlalu besar, menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan melalui hubungan kelamin (Syarif dan Harianto, 2011).

Setelah proses IB selesai dilaksanakan, maka pihak medis akan melakukan pemeriksaan kebuntingan (PKB) untuk memastikan keberhasilan proses IB. Pengetahuan peternak dan petugas lapang tentang kebuntingan ternak setelan IB sangat penting untuk memutuskan tindakan selanjutnya terhadap ternak tersebut, jika proses inseminasi pertama tidak berhasil maka perlu dilaporkan untuk dilakukan inseminasi lagi.

Pemeriksaan kesehatan hewan dilakukan pihak medis jika ada keluhan dari peternak. Sistem pelaporan pemeriksaan kesehatan hewan dilakukan dengan cara, KPS Bogor menyediakan kotak keluhan kesehatan, sehingga peternak yang memiliki masalah dengan kesehatan ternaknya dapat memasukan surat keluhan kesehatan ternak kedalam kotak tersebut dan nantinya medis akan langsung datang ke lokasi peternak, namun untuk penyakit ringan seperti masuk angin,demam pada ternak dan lain-lain. Biasanya peternak menanganinya dengan

58

cara memberikan obat-obatan tradisional seperti jamu atau membeli obat yang disediakan koperasi.

Pelayanan lain yang diberikan KPS Bogor dalam pemeliharaan kesehatan ternak ialah penyuluhan. Penyuluhan diberikan kepada peternak oleh medis setiap harinya. Materi penyuluhan yang diberikan berupa teknik-teknik pemeliharaan ternak seperti penyuluhan kebersihan hewan ternak, kebersihan kandang, kesehatan ternak dan lain-lain. Sistem penyuluhan bermacam-macam, namun yang sering dilakukan ialah setiap harinya pihak medis berkeliling ke beberapa lokasi peternak dan memberikan penyuluhan langsung kepada masing-masing peternak. Setiap peternak di kawasaan ini berhak mendapatkan informasi tanpa harus mengeluarkan biaya.

2) Penyedia Pakan Ternak

Pakan merupakan faktor penting dalam usaha ternak, produktifitas dan kualitas susu yang dihasilkan sapi sangat dipengaruhi oleh pakan. Pakan utama sapi perah di lokasi penelitan adalah hijauan, konsentrat, dan ampas tahu. Peran KPS Bogor dalam penyediaan pakan adalah sebagai berikut:

a) KPS Bogor sebagai penyedia pakan hijauan

Masing-masing kavling di KUNAK Cibungbulang memiliki lahan kosong yang berfungsi untuk ditanami rumput sebagai pakan utama ternak, jika rumput di lahan mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan ternak, KPS Bogor menyediakan lahan hijauan di lokasi IV Desa Cibitung Kulon dengan luas 5,34 Ha. Hijauan tersebut dapat dimanfaatkan peternak tanpa harus mengeluarkan biaya.

b) KPS Bogor sebagai penyedia pakan konsentrat

KPS Bogor juga menyediakan pakan konsentrat. KPS Bogor menjalin kerjasama oprasional dalam bidang produksi pakan konsentrat dengan pihak swasta. Unit usaha ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi peternak dalam memperoleh pakan ternak dengan harga yang terjangkau. Bahan baku pakan konsentrat terdiri dari tepung gandum (Wheat Pollard), onggok, bungkil kopra, tetes tebu, dedak padi, dan kulit kacang afkir. Konsentrat dikemas dengan ukuran 40 kg/karung. KPS Bogor menjual konsentrat dengan harga Rp 2.150/kg kepada anggota. Konsentrat yang dipesan peternak lansung dikirim ke KUNAK Cibungbulang. Gambar 4 menunjukan produksi pakan konsentrat KPS Bogor.

59

Gambar 4 Produksi Pakan Konsentrat KPS Bogor Tahun 2010-2012 3) Pemasaran Produk

Produk utama peternak di KPS Bogor adalah susu. Peternak sapi perah yang sudah masuk anggota aktif KPS Bogor berkewajiban untuk menyetorkan susu ke KPS Bogor sekurang-kurangnya 80 % dari jumlah produksinya. Tabel 16 menunjukan perkembangan produksi susu (liter/hari) anggota KPS Bogor.

Tabel 16 Perkembangan Produksi Susu Anggota Aktif KPS Bogor (2010-2012) Tahun Jumlah Anggota Aktif Produksi susu (liter/hari/peternak)

2010 265 65,70

2011 249 53,68

2012 204 69,45

Setiap hari nya peternak anggota aktif KPS Bogor di wilayah KUNAK menyetorkan susu ke koperasi yang letak nya berada di kawasan tersebut, penyetoran susu dilakukan pada pagi dan sore hari. KPS Bogor memberi fasilitas berupa kendaraan jemputan susu bagi peternak yang tidak memiliki kendaraan. Kondisi jalan yang rusak pun seringkali dikeluhkan oleh peternak, hal ini karena banyaknya susu yang tumpah lapang.

Fasilitas lain yang diberikan koperasi adalah pengukuran kualitas susu. PT Indolakto sebagai IPS yang bekerjasama dengan KPS Bogor menentukan harga berdasarkan kualitas susu yaitu: kandungan protein, kandungan fat dan TPC/ angka kuman (rataan). Semakin tinggi tingkat kandungan protein dan fat maka semakin tinggi pula harganya. Tabel 17 menunjukan tingkat mutu susu tahun 2012 yang diterima KPS Bogor dari peternak.

0 100 200 300 2010 2011 2012 284 233 141 Produksi Ton/Bulan Tahun

60

Tabel 17 Tingkat Mutu Susu KPS Bogor 2012 Kandungan Protein (%) Kandungan Fat (%) Frekuensi Penalti TPC per tahun Total Solid (%) KPS Bogor 2,82 3,78 139 11,68 Wilayah KUNAK 2,80 3,88 52 11,71 Wilayah Non-KUNAK 2,85 3,69 87 11,66 Menurut Sudono (1999) bangsa sapi Fries Hollands rata-rata menghasilkan susu dengan kandungan sebesar 3,45 % dan kandungan protein sebesar 3,15 %. Target mutu susu yang diharapkan KPS Bogor adalah TPC maksimal 3 juta, namun realisasinya rata-rata sebesar 3,9 juta/ml. Apabila kandungan kuman dalam air susu mencapai 5 juta/ml maka dikenakan penalti Rp 100/kg.

Susu yang telah mengalami proses pengecekan kemudian memasuki proses pendinginan susu di dalam mesin cooling unit, proses ini merupakan kegiatan pengolahan susu, susu dikondisikan pada suhu dua derajat untuk menghambat perkembangan bakteri.

Susu yang telah mengalami pengontrolan berdasarkan standar industri selanjutnya dikirim ke Industri Pengolahan Susu (IPS). PT. Indolakto dan PT. Cikande merupakan Industri Pengolahan Susu yang menampung hasil susu KPS Bogor di KUNAK Cibungbulang. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa seringkali susu yang dihasilkan peternak mengalami penolakan oleh pihak IPS, hal ini karena adanya peternak nakal yang menyetorkan susu yang mengandung antibiotik atau berasal dari ternak yang sakit. hal ini sangat merugikan peternak lain dan pihak koperasi. Upaya yang dilakukan koperasi untuk menangani masalah tersebut ialah menncari pasar susu alternatif yang tidak terlalu mempermasalahkan residu antibiotik dengan resiko harga yang murah, upaya lain ialah melakukan sosialisasi terhadap peternak.

Oleh karena itu perencanaan produksi di KUNAK Cibungbulang ini difokuskan untuk memenuhi standar kualitas susu yang diterapkan IPS dan meningkatkan kualitas susu di KUNAK Cibungbulang. Fokus lain ialah meningkatkan produksi susu di kawasan tersebut, karena meningkatnya permintaan susu.

61 Penerimaan peternak dari hasil menjual susu, dapat diambil peternak pada setiap awal bulan di KPS Bogor. Penerimaan diperoleh dari akumulasi liter susu yang disetorkan peternak ke koperasi dalam satu bulan.

4) Waserda (Warung Serba Ada) dan Simpan Pinjam

Unit usaha Waserda (warung serba ada) pada KPS Bogor berperan menyediakan alat-alat yang dibutuhkan peternk seperti milk can, karet sapi, sepatu boot, arit dan alat-alat peternakan lainnya, selain itu Waserda juga menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan ternak. KPS Bogor juga memfasilitasi peternak dengan unit usaha simpan pinjam. Untuk dapat menggunakan sarana ini, peminjam harus merupakan anggota aktif yang telah mengirimkan susu selama minimal sepuluh bulan terakhir berturut-turut. Tujuan kegiatan simpan pinjam ini ialah untuk membantu peternak dalam kesulitan modal misal pembuatan kandang, pembelian sapi perah dan lain-lain. Proses pembayaran dilakukan dengan cara potongan langsung dari hasil penerimaan menjual susu di KPS Bogor.

Dari beberapa fasilitas yang diberikan KPS Bogor untuk mensejahtrakan peternaknya, terlihat bahwa koperasi sangat berperan dalam proses produksi susu dari hulu hingga hilir. KPS Bogor berperan sebagai penyedia pakan ternak hingga proses distribusi dan pemasaran. Namun ada beberapa hal yang masih dapat ditingkatkan untuk meningkatkan kesejahtraan peternak. Beberapa hal yang masih dapat ditingkatkan oleh KPS Bogor seperti penyuluhan mengenai manajemen usaha ternak yang lebih baik, penyuluhan mengenai tata cara pemberian pakan dan lain-lain.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap peternak responden terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh KPS Bogor antara lain: perlu adanya perbaikan sarana di KUNAK Cibungbulang seperti perlu adanya perbaikan bendungan agar tidak terjadi kebocoran air yang menyebabkan kelangkaan air bersih, lalu adanya perbaikan ruas jalan di kawasan tersebut karena jalan yang rusak menyebabkan resiko tumpah susu di perjalanan, perlu adanya perbaikan kualitas konsentrat yang dijual oleh koperasi, perlu adanya tambahan tenaga medis karena saat ini baru terdapat dua orang tenaga medis untuk sekitar 1020 populasi sapi induk, dan yang paling banyak menjadi perhatian peternak ialah peningkatan harga susu.

62

VII SIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait