• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lembaga dan institusi pendidikan adalah merupakan suatu institusi pendidikan yang menawarkan pendidikan formal mulai dari jenjang pra-sekolah samapai jenjang perguruan tinggi, baik yang bersifat umum maupun khusus (misalnya sekolah agama atau sekolah luar biasa). Lembaga pendidikan juga merupakan sebuah institusi sosial yang menjadi agen sosialisasi lanjutan setelah lembaga keluarga.

Dalam hal ini masyarakat Cina Benteng mengenal lembaga pendidikan yaitu: lembaga pendidikan keluarga, lembaga pendidikan

6

Ratna, Wiraswasta Masyarakat Cina Benteng, Wawancara Pribadi, Tangerang 14 November 2014.

sekolah, lembaga pendidikan lingkungan masyarakat. Ketiga lembaga ini mempengaruhi individu dalam perkembangan kehidupan sosial dalam masyarakat.

a. Lembaga Pendidikan Keluarga

Pendidikan keluarga adalah dapat dikatakan juga pendidikan masyarakat, karena disamping keluarga itu sendiri sebagai kesatuan kecil dari kesatuan-kesatuan masyarakat. Juga karena pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya sesuai dipersiapkan untuk kehidupan anak-anaknya kelak di masyarakat. Pendidikan keluarga mau tidak mau mengikuti derap langkah kemajuan masyarakat. Dengan demikian nampaklah adanya satu hubungan erat antara keluarga dengan masyarakat.

Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat terbentuk berdasarkan sukarela dan cinta yang asasi antara dua subjek manusia (suami-istri). Berdasarkan asas cinta yang asasi ini dilahirkan sebagai generasi penerus. Keluarga dengan cinta kasih dan pengabdian yang luhur membina kehidupan sang anak. Orang tua mengabdi kepada sang anak atau mendidik anak-anaknya, motivasi pengabdian keluarga (orang tua) ini semata-mata demi cinta kasih yang kodrat. Didalam suasan cinta dan kemesraan inilah proses pendidikan berlangsung seumur anak itu dalam tanggung jawab keluarga.

Namun hal ini, tuntutan kehidupan memaksa banyak orang tua yang di luar jalur tersebut, contohnya sang ayah lebih memilih bekerja di luar kota demi kehidupan yang lebih layak, hal ini yang berperan aktif disini adalah sang ibu dalam mendidik anaknya seorang diri sehingga akhirnya peranan dan fugsi pokok keluarga tidak berjalan secara efektif, oleh karena itu banyak keluarga harus memutar otak agar anak nya lebih

berkembang. Uci menguraikan” ketika kepala keluarga lebih memilih

mencari rezeki ke luar kota agar dapat menghidupi anak istrinya”. 7

Tak jarang terlihat keluarga ini berkumpul bersama-sama dalam suatu waktu kecuali disaat yang khusus dan spesial yang memang sudah ditentukan seperti saat pernikahan atau hari-hari besar.sehingga pada akhirnya peranan dan fungsi pokok keluarga tidak berjalan efektif, oleh karena itu banyak keluarga yang emmutar otak agar anak-anaknya menajdi lebih berkembang tanpa mengganggu rutinitas mereka mencari penghidupan yang lebih layak di tempat merantau.

Dalam hal ini peranan ibu sangat penting dalam memberikan pemahaman dan pedoman kepada anak-anaknya terhadap pendidikan, dan arti sebuah pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya kelak. Berbagai macam jalan dan cara harus ditempuh oleh seorang ibu demi menekankan dan memberikan pengerahan kepada anak. Melalui pendekatan dan kasih sayang akan jauh lebih mendalam dan tertatam dalam pola pikir anak.

Di kalangan masyarakat Tionghoa, khususnya Cina Benteng. Lingkungan sosial individu mulai terbentuk sejak masih dalam kandungan ibunya (kehamilan). Setelah kehamilan. Dilanjutkan kelahiran dan fase ini akan melewati masa bayi, anak-anak, remaja, menikah, tua dan mati. Keluarga merupakan struktur dasar sosial. Kewajiban seseorang bukan langsung untuk dirinya sendiri, bangsa dan negara. Dalam prakteknya keluarga merupakan tempat keamanan sosial individu. Tempat berlidung dari pengaruh luar dan hubungan kekeluargaan sangat erat sekali. Sehingga tantangan nilai dari luar sangat sedikit sekali pengaruhnya. Menjaga hubungan baik di dalam keluarga.

7

b. Lembaga Pendidikan Sekolah

Sekolah memegang peran penting dalam pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak. Maka disamping keluarga sebagai pusat pendidikan, sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pemebentukan pribadi dan karakter anak.

Karena sekolah itu sengaja dibangun atau disediakan khusus untuk tempat pendidikan. Maka dapatlah ia kita golongkan sebagai tempat atau lembaga pendidikan kedua sesudah keluarga. Lebih-lebih mempunyai fungsi melanjutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang yang harus ditaati.

Lembaga pendidikan sekolah berusaha meningkatkan dan mengubah persepsi masyarakat terhadap pendidikan dengan berbagai macam jalan yang ditempuh. Contohnya peran pihak SD adalah : memberikan pemahaman dan mempermudah akses melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP, memberikan dan menyakurkan siswa agar mendorong mereka untuk berikeras dalam meraih mimpinya menjadi nyata.

c. Lembaga Pendidikan Nonformal/ Masyarakat

Masyarakat sebagai lembaga pendidikan ketiga sesudah keluarga dan sekolah, mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda dengan ruang lingkup dengan batasan yang tidak jelas dan keanekaragaman bentuk kehidupan sosial serta berjenis-jenis budaya. Masalah pendidikan di keluarga dan sekolah tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai sosial budaya yang ditunjang tinggi oleh semua lapisan masyarakat. Setiap masyarakat di manapun berada. Tentu mempunyai karakteristik tersendiri sebagai norma khas di bidang sosial budaya yang berbeda dengan karakteristik masyarakat lain, namun juga mempunyai norma-norma yang universal dengan masyarakat pada umunya.

Pendidikan ini mempunyai ciri-ciri yaitu, pedidikan ini diselenggarakan diluar sekolah, peserta didik perlu homogen, ada waktu belajar dan metode normal serta adanya evaluasi yang sistematis, isi pendidikan bersifat praktis dan khusus

Untuk pendidikan masyarakat ini, terdapat 11 dalam media nya, dimana terdapat 8 tempat kursus, dan 3 tempat Bimbingan Belajar, dan sudah dikelola secara modern. Pendidikan masyarakat ini memberikan peranan yang sangat penting bagi perkembangan anak, khususnya dalam

bidang pemahaman anak. Menurut Rita, “pendidikan masyarakat ini

sangat membantu bagi perkembangan anaknya”.8

Perkembangan zaman semakin maju menjadikan menurunnya moral dan etika anak, banyak faktor yang menajdikan rendahnya etika dan moral yang terjadi pada anak disebabkan karena faktor luar dan lingkungan dan semakin marak dan gencarnya pengaruh media sosial di tengah masyarakat, menjadikan lemah nya proses pendidikan dan pengaruh alat komunikasi menjadikan lemahnya minat belajar dan lemahnya motivasi belajar dikalangan anak-anak pada umunya, terguncangnya hal tersebut menjadikan kekhawatiran orang tua akan hal itu.

Maka hal ini menjadikan oran tua memutar otak mencari langkah yang tepat untuk mendapatkan hal solusi yang terbaik. Ratna mengatakan,

“sulit bagi kami sebagai orang tua untuk memotivasi anak-anak jika tidak

di tambah dengan bimbingan belajar dan les”.9

Berbagai usaha dilakukan untuk meningkatkan semangat dan motivasi pada anak agar semangat dalam mencari ilmu. Kegiatan positif ini terus menjadi pendorong dan penyemangat untuk anak baik di tengah-tengah masyarakat apapun

8

Rita, Wiraswasta Masyarakat Cina Benteng, Wawancara Pribadi, Tangerang 14 November 2014.

9

Ratna, Wiraswasta Masyarakat Cina Benteng, Wawancara Pribadi, tangerang 14 November 2014.

gencatan yang terjadi. Meskipun naik turun semangat nya akan terus berjalan sesuai dengan sistemnya.

Pengaruh terkuat ada di sisi lain kehidupan masyarakat yaitu pergaulan. Lingkungan pergaulan memberikan dampak positif dan dampak negatif pada Masyarakat Cina Benteng. Terkait akan hal ini persepsi masyarakat Cina Benteng Terhadap pendidikan lingkungan pergaulan dalam masyarakat ini seharusnya terkonstruksi ulang pemahaman mendasarnya agar kemudian hari tidak ada kesalahan penegertian mengenai pendidikan dan bisa menghasilkan masyarakat yang lebih baik dan bernilai.

Peran Lembaga sosial budaya di Masyarakat Cina Benteng sudah berjalan dengan baik dan mendorong kegiatan proses pendidikan di masyarakat. Untuk fasilitas penunjang kegiatan pendidikan dan budaya belajar masyarakat terdapat fasilitas bimbingan belajar dan fasilitas private guru datang kerumah dengan ini menunjang proses pendidikan. Dengan adanya penunjang akan semakin mendorong persepsi masyarakat terhadap pendidikan. Sudah sangat baik dan mementingkan pendidikan dan lebih mengerti arti penting pendidikan yang sesungguhnya.

Dalam kegiatan belajar masyarakat sudah berjalan dengan baik demi meningkatkan pendidikan yang lebih baik. Maka hal ini ditunjang dengan Persepsi Masyarakat Cina Benteng terhadap pendidikan untuk sekarang maupun yang akan datang sudah sangat baik. Namun, Interaksi guru dengan Masyarakat Cina Benteng belum terlihat. Akan tetapi Interaksi yang trjadi sejauh antara guru dengan orangtua wali murid yang menyekolahkan anak nya di Lembaga pendidikan formal tersebut.

Dalam kegiatan belajar dan mengajar di sekolah sudah cukup baik dan sejalan demi terciptanya kemajuan pendidikan yang diharapkan. Kegiatan guru dan murid di sekolah formal sudah tentu kegiatan belajar dan mengajar di dalam kelas dan kegiatan ekskul guna mengembangkan

potensi murid diluar jalur akademis. Dengan didukung fasilitas yang memadai demi terciptanya kegiatan ekskul.

Dibandingkan dengan masyarakat Tionghoa lainnya, masyarakat Cina Benteng masih melakukan upacara peringatan hari-hari besar agama secara lengkap. Ketaatan masyarakat Cina Benteng terhadap tradisi leluhur, tercermin dari berbagai upacara yang masih dilakukan seperti perayaan tahun baru imlek yaitu tahun baru penanggalan Cina, upacara

Ceng Beng, upacara toan ngu/pec-hun, upacara cit gwe, peh gwe, cap gwe,

cia gwe, dan cap go meh.

Dalam pendidikan non formal yang di dapat di klenteng yang dapat meningkatkan pengetahuan agama masyarakat Cina benteng yakni adanya upacara yang berkaitan hari-hari besar agama yaitu Tahun baru imlek ( sin-cia). Pesta tahun baru imlek juga disebut sebagai pesta tahun baru musim semi. Masyarakat Cina Benteng merayakan pada tanggal 1 cin-gwe sampai tanggal 15 cia-gwe, yaitu pada saat dirayakan hari raya cap go meh.

Beberapa pantangan dalam pelaksanaan tahun baru imlek adalah mereka dilarang menyapu rumah, lantai, dan membersihkan berbagai peralatan dapur. Konon katanya agar jangan sampai rezeki tersapu keluar dari rumah. Pembersihan rumah dan peralatan dapur boleh dilakukan sehari atau beberapa hari menjelang perayaan tahun baru imlek.

Tradisi perayaan tahun baru imlek di berbagai daerah berbeda dengan perayaan imlek khusus nya di kawasan Cina benteng. Yaitu masyarakat Cina Benteng terdapat satu makanan khas yang disajikan yang berbeda yang terdapat didaerah lain yakni ikan bandeng. Ikan bandeng merupakan ikan yang wajib ada di peryaan tahun baru imlek, digunakans ebagai sesaji untuk arwah para leluhur.

Sembahyang Sin Bengyaitu dilakukan pada tanggal 15 peh gweatau tanggal 15 bulan delapan imlek. Masyarakat Cina benteng melakukan sembahyang Sin Beng. Yakni sembahyang untuk para arwah leluhur, atau

di Indonesia dikenal dengan nama sembahyang kue Tiong Ciu Phia(kue pia). Kue pia ini berbentuk bundar seperti bulan purnama dan di tengahnya terdapat gambar kelinci merah. Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa dalam rembulan ini ada seekor kelinci.

Selain itu masyarakat Cina Benteng juga melakukan upacara Ceng

Beng yakni melaksanakan ziarah dan mebersihkan makam para leluhur.

Ceng Beng artinya bersih dan terang. Pada saat perayaan ceng beng,

mereka dianjurkan membersihkan makan leluhur. Upacara ceng beng biasa disebut juga dengan the-coa.

Perayaan ceng beng diperingati masyarakat Cina benteng setiap tanggal 5 april, atau dalam penanggalan Cina adalah tanggal 3 sha-gwee (bulan tiga imlek). Pada saat itu mereka melakukan ziarah ke makam orang tua atau leleuhurnya, sekaligus membersihkan makam. Tidak lupa mereka membawa makanan yang biasa disukai oleh leluhur yang sudah meninggal di masa hidupnya. Setelah membersihkan makam, dilanjutkan dengan sembahyang hio. Selesai sembahyang mereka menikmati makanan bersama, sebagai penghormatan pada leluhurnya.

Nilai-nilai yang terkandung dalam pelaksanaan upacara yang berkaitan dengan daur hidup dan hari-hari besar agama pada masyarakat Cina Benteng adalah masyarakat Cina Benteng seperti halnya masyarakat Tionghoa selalu melaksanakan doa dengan hio dan lilin. Dengan maksud agar doa yang dipanjatkan diterima oleh tuhan yang dilakukan di klenteng. Asap hio yang dinyalakan membumbung ke atas, hal ini menyiratkan bahwa doa yang dipanjatkan terbawa sampai ke atas dan diterima olehnya.

Sebagaimana umunya, setiap masyarakat dapat terpelihara karena adanya penegndalian sosial yang mengatur ketertiban pola tingkah laku atau interaksi sosial warga masyarakat. Pengendalian sosial ini dapat terwujud dari sistem kepercayaan, nilai dan tata cara yang mengatur dan mengarahkan perilaku masyarakatnya secara tertib. Sistem pengendalian

sosial ini tercakup pengetahuan secara empiris dan non empiris. Pengetahuan non empiris dikaitkan dengan dunia gaib, kepercayaan, dan mitologi. Menyimak upacara yang dilakukan oleh masyarakat Cina Benteng. Maka akan dikemukakan dua hal penting yakni arti dan fungsi upacara pada kehidupan masyarakat Cina Benteng. Tidak bisa dipungkiri upacara memiliki arti penting bagi kehidupan masyarakat Cina Benteng karena tradisi turun temurun dari generasi sebelumnya yang diwariskan pada generasi berikutnya.

72

Dokumen terkait