C. Permasalahan dan Tantangan Pengembangan SPAM i Permasalahan Pengembangan SPAM
5) Peran Masyarakat
a) Air masih dipandang sebagai benda sosial meskipun pengolahan air baku menjadi air minum memerluk an biay a relatif besar dan masih dianggap sebagai urusan pemerintah.
ASPEK TEKNIS PER SEKTOR VIII - 39 b) Potensi yang ada pada masyarakat dan dunia usaha belum sepenuhnya diberdayakan
oleh Pemerintah.
c) Fungsi pembinaan belum sepenuhnya menyentuh masyarakat yang mencukupi kebutuhannya sendiri.
Sedangkan permasalahan pengembangan SPAM pada tingkat Kota Pasuruan antara lain: A. Unit Produksi
Khususnya unit produksi Pleret.
1. Dengan tidak beroperasinya sumur bor 2, total pasokan adalah 68,2 I/detik dan total pemompaan 92 I/detik sehingga pompa distribusi tidak bisa beroperasi 24 jam.
2. Dengan kondisi ini dapat diperhitungkan waktu pengisian reservoir kernbali agar sistem dapat beroperasi yaitu 3 jam dengan data sebagai berikut;
Pasokan 3 sumur bor 68.2 I/det = 5.892 m3/hari Reservoir Ground dan Menara = 1.250 m3/hari Total air tersedia sehari = 7.142 m3/hari Distribusi 92 I/det = 7.949 m3/hari Kekurangan air sehari = 806 m3/hari Pengisian reservoir (dgn 68,2 I/det) = 3 jam
3. Sumur 2 kapasitas produksinya sudah tidak layak karena effisiensi sangat rendah (diperkirakan sudah dibawah 50%)
4. Beban daya listrik menjadi pertimbangan
B. Permasalahan Pada Jaringan Transmisi dan Distribusi 1. Usia Teknis Pipa
Sebagian perpipaan PDAM Kota Pasuruan merupakan pipa lama (1917), ditinjau dari umur teknisnya, pipa tersebut sudah tidak layak pakai.
Kondisi pipa scat ini liningnya sudah ticlak ada dan dinding pipa bagian bawah banyak yang bocor karena tergerus aliran air.
Beberapa bagian dinding pipa sudah mengerak clan kefnasukan akar pohon, sehingga diameter mengecil yang mengakibatkan terjadinya headloss dalam pipa yang cukup tinggi.
2. Perubahan fungsi pipa transmisi
a. Pipa transmisi sudah berubah fungsi dengan banyaknya tapping pada jalur pipa tersebut sehingga berpengaruh pada penurunan debit dan tekanan pompa. Adanya keluhan dari pelanggan mengenai tidak lancarnya air PDAM mengindikasikan bahwa ada tekanan yang hilang pada jaringan pipa transmisi dan distribusi utama, Hal-hal semacam ini bisa diakibatkan, diantaranya :
ASPEK TEKNIS PER SEKTOR VIII - 40 Adanya kemungkinan pipa yang memipih, karena posisi pipa lama yang sekarang
sudah berada di tengah jalan, sehingga tidak mampu menahan beban luar pipa. Adanya kemungkinan pengendapan yang terjadi di dalam pipa, akbibat usia pipa
atau kebocoran pada aliran tekanan rendah yang mengakibatkan zat-zat dari luar pipa masuk kedalam pipa PDAM.
Adanya kemungkinan sambungan liar yang tidak terdeteksi, yang kerap menjadi masalah dalam kebocoran teknis.
3. Kapasitas jaringan
Berdasarkan evaluasi kapasitas jaringan khususnya pada daerah pelanggan tidak puas (misalnya : wilayah kota bagian utara) diperkirakan bahwa umumnya pada daerah tersebut diameter pipa terlalu kecil dibandingkan dengan jumlah pelanggan. 4. Penataan jaringan
Umumnya diameter pipa tapping kecil sehingga apabila ada pengembangan pelayanan diperlukan tapping barn sebab diameter pipa tapping lama kapasitasnya tidak mencukupi. Banyak dijumpai tapping untuk satu daerah pelayanan lebih dari satu. Atau dapat dikatakan bahwa jaringan perpipaan tidak tertata dengan balk.
5. Lokasi penanaman pipa lama
Dengan adanya perkembangan Kota Pasuruan yang berdampak pada pelebaran jalan-jalan kota, mengakibatkan posisi penanaman pipa-pipa lama berada di tengah jalan sehingga menyulitkan dalam hal perawatan dan pemeliharaannya.
6. Menara air tidak berfungsi secara benar sebab pengisian air hanya dapat dilakukan pada malam hari. Hal ini disebabkan adanya banyak tapping pada jaringan transmisi. Pemanfaatan kembali menara air dapat dilakukan dengan menutup semua tapping pada pipa transmisi, dimana pelayanan akan dilakukan dengan memasang pipa service.
C. Permasalahan Pada Unit Pelayanan
Permasalahan yang firnbui pada sambungan pelanggan secara umum meliputi 1. Kehilangan air
Berdasarkan besarnya air produksi dibandingkan dengan air terjual dapat diketahui besarnya kehilangan air yang terjadi pada sistem distribusi. Selain kebocoran pada pipa, kehilangan air kemungkinan juga terjadi pada sambungan pelanggan, misalnya pencurian air (sambungan liar), kesalahan pencatatan meter dan sebagainya. Kehilangan air PDAM Kota Pasuruan sejak tahun 1996 sampai tahun 2007 yang sudah mencapai 50% sejak tahun 2003. Menurut "Studi Pengembangan Sistem Jaringan Perpipaan Air Bersih Kota Pasuruan Tahun 2003" lokasi kebocoran bukan hanya pada lokasi pipa lama namun tersebar
ASPEK TEKNIS PER SEKTOR VIII - 41 hampir di seluruh jaringan. Umumnya kebocoran terjadi pada pipa diameter 20 mm sampai 50" yang disebabkan karena pekerjaan galian kabel, pekerjaan gorong-gorong ataupun pekerjaan pelebaran jalan
2. Air PDAM tidak lancar
Pada beberapa wilayah pelayanan PDAM Kota Pasuruan, khususnya wilayah pelayanan bagian utara, aliran air tidak lancar.
3. Kemampuan produksi 4. Tingkat pelayanan
Tingkat pelayanan PDAM Kota Pasuruan masih sangat rendah sehingga pendapatan penjualan air tidak mampu membiayai operasi dan pemeliharaan PDAM
Berikut ini merupakan identifikasi permasalahan yang ada di kota Pasuruan masing- masing sebagaimana digambarkan seperti tabel 8.23 dan 8.24 berikut ini.
ASPEK TEKNIS PER SEKTOR VIII - 42
Tabel 8. 18 Analisis Permasalahan melalui Perbandingan Alternatif Pemecahan Masalah
No Aspek Pengelolaan Air Minum Permasalahan Tindakan
Yang Sudah Dilakukan Yang Sedang Dilakukan
(1) (2) (3) (4) (5) A. Kelembagaan/Perundangan 1 Organisasi SPAM Organisasi memenuhi prinsip pengendalian intern, dilengkapi uraian tugas dan dipedomani sebagai acuan tugas dalam hal ini adalah PDAM Kota Pasuruan
Perbaikan Kinerja Organisasi dan pemahanan acuan tugas
Perbaikan struktur dan sosialisasi acuan tugas
2 Tata Laksana (SOP, koordinasi,dll
Tata laksana sudah baik akan tetapi masih ada beberapa urusan yang belum terselesaikan sesuai rencana
Perbaikan kinerja Perbaikan kinerja
3 SDM
Jumlah SDM sudah mencukupi, akan tetapi ada sedikit kekurangan yaitu kemampuan koordinasi yang kurang optimal
Perbaikan koordinasi Perbaikan koordinasi
B. Teknis Operasional
1 Sumber Air Baku Pelestarian yang
kurang dari
Sumber mata air umbulan dan plered masih belum ada perbaikan dan pengembangan
Sedang diusahakan untuk pengembangan
ASPEK TEKNIS PER SEKTOR VIII - 43
pemerintah sumber mata air
umbulan serta penggantian dan penambahan pompa air di plered
2 Bangunan Intake
Kondisi dan jumlah pompa yang kurang efektif dan efisien
Belum ada perbaikan untuk bangunan intake
Sedang diusahakan untuk pembuatan ground reservoir plered dan perbaikan serta pengembangan bangunan intake di
umbulan
3 IPA - - -
4 Reservoir dan Pompa Distribusi Kondisi pompa yang sudah usang
Sudah ada penggantian dan penambahan pompa distribusi tapi belum maksimal
Sedang diusahakan penggantian dan penambahan pompa distribusi lebihmaksim al 5 Jaringan Transmisi
Usia pipa, perubahan fungsi pipa transmisi, tekanan dalam pipa, banyak kehilangan air
Sudah dilakukan beberapa peremajaan pipa dan penambahan jaringan
Sedang diusahakan peremajaan pipa dan penambahan jaringan
6 Jaringan Distribusi
Usia pipa, tekanan dalam pipa, kapasitas jaringan, penataan jaringan, banyak kehilangan air
Sudah dilakukan beberapa peremajaan pipa dan penambahan jaringan
Sedang diusahakan peremajaan pipa dan penambahan jaringan 7 Sambungan Rumah Peningkatan SR yang kurang sebesar 2,9 % per tahun
Pengembangan jaringan distribusi ke kampung- kampung lewat APBD Kota
Pengembangan jaringan distribusi ke kampung-kampung
lewat APBD Kota
8 Meter Pelanggan - - -
ASPEK TEKNIS PER SEKTOR VIII - 44
1 Sumber-sumber Pembiayaan Pelanggan, APBN - -
2 Tarif Retribusi - - -
3 Mekanisme Penarikan Retribusi - - -
4 Realisasi Penerimaan retribusi Piutang 17% (tahun
2008) Meningkatkan realisasi penerimaan retribusi
Meningkatkan realisasi penerimaan retribusi
D Peran Serta Masyarakat
1 Penyuluhan - - -
2
Kemampuan Membayar
retribusi 83% (tahun 2008) - -
ASPEK TEKNIS PER SEKTOR VII - 45 ii. Tantangan Pengembangan SPAM
Beberapa tantangan dalam pengembangan SPAM yang cukup besar ke depan, agar dapat digambarkan, misalnya :
1) Tantangan Internal:
a) Tantangan dalam peningkatan cakupan kualitas air minum saat ini adalah mempertimbangkan masih banyak nya masyarakat yang belum memiliki akses air minum yang aman yang tercermin pada tingginya angk a prevalensi penyakit yang berk aitan dengan air. Tantangan lainnya dalam pengembangan SPAM adalah adanya tuntutan PP 16/2005 untuk memenuhi kualitas air minum sesuai k riteria yang telah disyaratkan.
b) Banyak potensi dalam hal pendanaan pengembangan SPAM yang belum dioptimalk an. Sedangk an adanya tuntutan penerapan tarif dengan prinsip full cost recovery merupakan tantangan besar dalam pengembangan SPAM.
c) Adanya tuntutan untuk penyelenggaraan SPAM yang profesional merupakan tantangan dalam pengembangan SPAM di masa depan.
d) Adanya tuntutan penjaminan pemenuhan standar pelayanan minimal sebagaimana disebutkan dalam PP No. 16/2005 serta tuntutan kualitas air baku untuk memenuhi standar yang diperlukan.
e) Adanya potensi masyarakat dan swasta dalam pengembangan SPAM yang belum diberdayakan.