• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Desa Rawan Air/Terpencil Kriteria Program SPAM IKK adalah:

© Sasaran: Desa rawan air, desa miskin dan daerah terpencil (sumber air baku relatif sulit)

© Kegiatan: Pembangunan unit air baku, unit produk si dan unit distribusi utama

© Indikator: Penambahan jumlah desa yang terlayani SPAM E. Program Pengamanan Air Minum

Kriteria Program Pengamanan Air Minum adalah:

© Sasaran : PDAM-PDAM dalam rangka mengurangi resiko

© Kegiatan : Pengendalian kualitas pelayanan air minum dari hulu sampai hilir

© Indikator : Penyediaan air minum memenuhi standar 4 K.

Sedangkan Program SPAM yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerarah Kota Pasuruan antara lain :

ASPEK TEKNIS PER SEKTOR VII - 51 Jumlah peningkatan penduduk yang terlayani 164.710 jiwa dengan SR: 1600 unit, target prosentase cakupan pelayanan air minum 79,09%.

Tujuan : mengurangi prosentase kehilangan air sampai tinggal 30% dan meningkatkan pelayanan

Kegiatan :

 Optimalisasi produksi dari 3 sumur bor di unit Pleret  Pendeteksian Kebocoran

 Pendeteksian pipa yang sudah tidak layak pakai (bocor)  Penggantian pipa yang sudah tidak layak pakai

 Pendeteksian meter air induk dan meter air pelanggaran

 Perbaikan/penggantian meter air yang sudah menunjukkan debit secara akurat

 Identifikasi pada kehilangan air non fisik  Monitoring dan evaluasi penataan jaringan

b. Rencana tahun II tahun 2016

Jumlah peningkatan penduduk yang terlayani SR: 5457, Peningkatan jumlah sambungan SR: 1093

Tujuan : mengurangi prosentase kehilangan air sampai tinggal 25% Kegiatan :

 Optimalisasi produksi dari 3 sumur bor di unit Pleret  Pendeteksian Kebocoran

 Pendeteksian pipa yang sudah tidak layak pakai (bocor)  Penggantian pipa yang sudah tidak layak pakai

 Pendeteksian meter air induk dan meter air pelanggaran

 Perbaikan/penggantian meter air yang sudah menunjukkan debit secara akurat

ASPEK TEKNIS PER SEKTOR VII - 52  Identifikasi pada kehilangan air non fisik

 Monitoring dan evaluasi penataan jaringan c. Rencana tahun III tahun 2017

Jumlah peningkatan penduduk yang terlayani SR: 3836, Peningkatan jumlah sambungan SR: 767 . Tujuan : mengurangi prosentase kehilangan air sampai tinggal 20% Kegiatan :

 Optimalisasi produksi dari 3 sumur bor di unit Pleret  Pendeteksian Kebocoran

 Pendeteksian pipa yang sudah tidak layak pakai (bocor)  Penggantian pipa yang sudah tidak layak pakai

 Pendeteksian meter air induk dan meter air pelanggaran

 Perbaikan/penggantian meter air yang sudah menunjukkan debit secara akurat

 Identifikasi pada kehilangan air non fisik  Monitoring dan evaluasi penataan jaringan d. Rencana tahun IV tahun 2018

Jumlah peningkatan penduduk yang terlayani SR: 5575, Peningkatan jumlah sambungan SR: 1115

Tujuan : meningkatkan pelayanan Kegiatan :

 Optimalisasi produksi dari 3 sumur bor di unit Pleret  Pemudahan pemasangan baru

 Persiaan negosiasi dan pembuatan MOU untuk menambah debit ijin dari Umbulan

 Usulan Konservasi Lingkungan untuk menjaga kelestarian daerah resapan air serta menjaga kontinuitas debit produksi air tanah

 Kontrol perpipaan transmisi dan distribusi  Kontrol water meter induk dan pelanggan  Monitoring dan evaluasi penataan jaringan

e. Rencana tahun V tahun 20129

Jumlah peningkatan penduduk yang terlayani SR: 5634, Peningkatan jumlah sambungan SR: 1127

ASPEK TEKNIS PER SEKTOR VII - 53 Tujuan : meningkatkan pelayanan

Kegiatan :

 Debit produksi seluruhnya menggunakan sumber Umbulan  Defisit debit produksi : 17 l/det

 Debit tambahan yang direncanakan dari Umbulan 20/det  Pemudahan pemasangan baru

 Kontrol perpipaan transmisi dan distribusi  Kontrol water meter induk dan pelanggan

Selanjutnya pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) mengacu pada Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) yang disusun berdasarkan:

1. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota; 2. Rencana pengelolaan Sumber Daya Air;

3. Kebijak an dan Strategi Pengembangan SPAM;

4. Kondisi Lingkungan, Sosial, Ekonomi, dan Budaya Masyarakat; 5. Kondisi Kota dan Rencana Pengembangan SPAM.

Tabel 8. 21 Lingkup Penyusunan RISPAM Kota Pasuruan

Kegiatan

Wilayah Administrasi

Kab/Kota

Wilayah Pelayanan

Satu Wilayah Lintas Kab/Kota Lintas Provinsi

Penyusun Pemda Penyelenggara di

Kab/Kota

Penyelenggara Regional

Penyelenggara Regional

Acuan RTRW RTRW & RISPAM

Kab/Kota RTRW & RISPAM Kab/Kota Terkait RTRW Provinsi, RTRW & RISPAM Kab/Kota terkait Penetapan Bupati/Walikota Bupati/Walikota Gubernur setelah

berkonsultasi dengan Bupati/Walikota terkait Menteri setelah berkonsultasi dengan Gubernur dan Bupati/Walikota terkait Konsultasi publik Pemda Penyelenggara dengan Fasilitasi Penyelenggara dengan fasilitasi Penyelenggara dengan fasilitasi

ASPEK TEKNIS PER SEKTOR VII - 54 Kegiatan Wilayah Administrasi Kab/Kota Wilayah Pelayanan

Satu Wilayah Lintas Kab/Kota Lintas Provinsi

dari Pemda dari Pemda

terkait dan Gubernur dari Pemda terkait, Gubernur dan Menteri Pelaksanaan Penyusunan Penyedia jasa/sendiri Penyedia jasa/sendiri Penyedia jasa/sendiri Penyedia jasa/sendiri

8.3.4.2 Kriteria Penyiapan (Readiness Criteria)

Kelengkapan (readiness criteria) usulan kegiatan Pengembangan SPAM pemerintah k abupaten/kota adalah sebagai berikut:

1. Tersedia Rencana Induk Pengembangan SPAM (sesuai PP No. 16 /2005 Pasal 26 ayat 1 s .d 8 dan Pasal 27 tentang Rencana Induk Pengembangan SPAM.

2. Tersedia dokumen RPI2JM bidang Cipta Karya

3. Tersedia s tudi k elayakan/justifikasi teknis dan biaya

 Studi Kelayakan Lengkap: Penambahan k apasitas = 20 l/detik atau diameter pipa JDU terbesar = 250 mm

 Studi Kelayakan Sederhana: Penambahan kapasitas 15-20 l/detik atau diameter pipa JDU terbesar 200 mm;

 Justifikasi Teknis dan Biaya: Penambahan kapasitas = 10 l/detik atau diameter pipa JDU terbesar = 150 mm;

4. Tersedia DED/Rencana Teknis (sesuai Permen No. 18/2007) 5. Ada indikator kinerja untuk monitoring

 Indikator Output: 100 % pekerjaan fisik

 Indikator Outcome: Jumlah SR/HU yang dimanfaatkan oleh masyarakat pada tahun yang s ama

6. Tersedia lahan/ada jaminan ketersediaan lahan

7. Tersedia Dana Daerah Untuk Urusan Bersama (DDUB) sesuai kebutuhan fungsional dan rencana pemanfaatan sistem yang ak an dibangun

8. Institusi pengelola pasca konstruksi sudah jelas (PDAM/PDAB, UPTD atau BLUD) 9. Dinyatakan dalam surat pernyataan Kepala Daerah tentang kesanggupan/

kesiapan menyediakan syarat-syarat di atas.

ASPEK TEKNIS PER SEKTOR VII - 55 8.3.4.3 Skema Kebijakan Pendanaaan

A. Skema Kebijakan Pendanaan Pengembangan SPAM

Adapun skema kebijakan pendanaan pengembangan SPAM adalah tergambar dalam tabel 8.22

Tabel 8. 22 Skema Kebijakan Pendananaan Pengembangan SPAM

Kegiatan SPAM Air Baku Unit Produksi Transmisi dan

Distribusi (SR dan HU)

Kota APBN APBD, PDAM, KPS,

APBN

APBN, PDAM, KPS, APBN (MBR)

IKK APBN APBN APBN (s.d Hidran

Umum)

Desa Rawan Air APBN APBN APBN (s.d Hidran

Umum) Desa dengan air baku

mudah (Pamsimas) APBN

APBN, APBD, Masyarakat PAMSIMAS (APBN : 70%, APBD : 10%, dan Masyarakat : 20%) • HU = Hidran Umum; • SR = Sambungan rumah;

• MBR = Masyarakat Berpenghasilan Rendah.

Gambar 8. 3 Pembagian Kewenangan Pengembangan SPAM

B. Pendekatan Pembiayaan APBN

1) Non Cost-Recovery

● Fasilitasi pengembangan SPAM (unit air baku dan unit produksi) pada IKK, kawasan perbatasan/ pulau terdepan;

● Fasilitasi pengembangan SPAM (unit air baku dan unit produksi) bagi kawasan- kawasan tertinggal (k awasan kumuh, k awasan nelayan, dan ibu kota kabupaten pemekaran;

ASPEK TEKNIS PER SEKTOR VII - 56

● Fasilitasi pengembangan SPAM bagi perdesaan (desa rawan air) melalui pemicuan perubahan perilaku menjadi hidup bersih dan sehat, pembangunan modal sosial, capacitu building bagi masyarakat, serta pembangunan dan pengelolaan SPAM berbasis mas yarakat; dan

● pengembangan SPAM skala kecil (perdesaan) pembiayaannya didorong melalui DAK.

2) Cost recovery

● Fasilitasi penyediaan air baku untuk air minum melalui kerjasama dengan Ditjen Sumber Daya Air; dan

● Fasilitasi penyediaan air minum (PDAM) di kawasan strategis (PKN, PKW, PKL, dll) dengan pendanaan melalui perbankan, Pemda/PDAM, serta KPS.

Dokumen terkait