• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. Kajian tentang IP

4. Peran Media Audio-Visual

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan, Bovee (Hujair AH Sanaky, 2013:3). Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Maka dapat dikatan bahwa, bentuk komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan pesan. Bentuk-bentuk stimulus dapat dipergunakan sebagai media, diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia, realitas, gambar bergerak atau tidak, tulisan dan suara yang direkam. Dengan kelima bentuk stimulus ini, akan membantu pembelajara mempelajari bahan pelajaran. Atau dapat disimpulkan bahwa bentuk- bentuk stimulus dapat dipergunakan sebagai media adalah alat suara, lihat, dan gerakan.

Banyak batasan atau pengertian yang dikemukakan para ahli tentang media, diantaranya adalah: Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology

(AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. National Education Assiciation (NEA), mengatakan bahwa media adalah bentuk- bentuk komunikasi baik cetak maupun audio-visual serta peralatannya.

Gagne (Hujair AH Sanaky, 2013:4), mengatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen atau sumber belajar dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar. Briggs (Hujair AH Sanaky, 2013:4), mengatakan media adalah segala wahana atau alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang pembelajar untuk belajar. Schramm (Hujair AH Sanaky, 2013:4), mengatakan media adalah teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional. Yusuf Hadi Miarso (Hujair AH Sanaky, 2013:4), mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian,dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri pembelajar. Secara umum dapat dikatakan bahwa media adalah sarana atau alat bantu yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

Media adalah suatu perantara atau pengantar. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

dan merangsang terjadinya proses belajar pada si pembelajar (siswa), Zainal Aqib (2013:50).

Rossi dan Breidle (Wina Sanjaya, 2011:163) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran.

b. Pengertian Media Audio-Visual

Menurut Hujair AH Sanaky (2013:119), media audio-visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam kategori media audio-visual, adalah: televisi, video-VCD, sound slide.

Media audio-visual adalah media instruksional moderen yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi), meliputi media yang dapat dilihat dan didengar (Eva Aprilian, 2014). Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi suara dan gambar.

Media audio-visual merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media audio-visual terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pembelajaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk visualisasi, sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh, pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Menurut Azhar Arsyad (2014:141) media audio dan audio-visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Sekali kita membeli tape dan peralatan seperti tape recorder, hampir tidak diperlukan lagi biaya tambahan karena tape dapat dihapus setelah digunakan dan pesan baru dapat direkam kembali. Disampig itu, tersedia pula materi audio yang dapat digunakan dan dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa.

Dari pengertian para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa media audio-visual adalah gabungan antara media audio yang artinya media yang dapat di dengar dan visual yang artinya di lihat, kemudian kedua media tersebut digabungkan menjadi satu yaitu media audio- visual. Media audio-visaul adalah salah satu jenis media yang dapat memproyeksikan gambar beserta suaranya yang selanjutnya dapat dilihat dan didengar.

c. Jenis-jenis Media Audio-Visual

Jenis-jenis media audio-visual yaitu: televisi, film, video, sound slide. Menurut Hujair AH Sanaky (2013:119) ada tiga jenis media audio- visual yaitu: televisi, video-VCD, dan sound slide.

a) Televisi

Televisi dalam pengertiannya berasal dari dua kata, yaitu: kata tele (bahasa yunani), yang berarti jauh, dan visi (bahasa latin), berarti penglihatan.

Television (bahasa inggris), bermakna melihat jauh. Kata melihat jauh mengandung makna bahwa gambar yang diproduksi pada satu tempat (stasiun televisi) dapat dilihat di tempat lain melalui sebuah perangkat penerima yang disebut televisi minitor atau televisi set. b) Video-VCD

Gambar bergerak, yang disertai dengan unsur suara, dapat ditayangkan melalui medium video dan video campact disk (VCD).sama seperti medium audio, program video yang disiarkan (broadcasted) sering digunakan oleh lembaga pendidikan jarak jauh sebagai sarana penyampaian materi pembelajaran.

c) Media sound slide (slide bersuara)

Sound slide, merupakan media pembelajaran yang bersifat audio- visual. Secara fisik, slide suara adalah gambar tunggal dalam bentuk film positif tembus pandang yang dilengkapi dengan bingkai yang diproyeksikan. Pada saat penggunaannya dapat dikombinasikan

dengan audio kaset atau juga dapat digunakan secara tunggal tanpa suara.

Menurut Sadiman dkk (2014:67) ada empat jenis media audio- visual yaitu:

1) Film

Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses, belajar mengajar. Ada tiga macam ukuran film yaitu 8 mm, 16 mm dan 35 mm.

2) Film Gelang

Film gelang atau film loop (loop film) adalah jenis media yang terdiri dari film berukuran 8 mm atau 16 mm yang ujung-ujungnya saling bersambungan, sehingga film ini akan berputar terus berulang- ulang kalau tidak dimatikan.

3) Televisi

Televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara audio-visual dengan disertai unsur gerak.dilihat dari sudut jumlah penerima pesannya, televisi tergolong kedalam media massa.

4) Video

Video, sebagai media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bersifat fakta (kejadian, peristiwa penting, berita) maupun

fiktif (seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif, maupun instruksional.

Menurut Azhar Arsyad (2014:48), ada tiga jenis media audio- visual yaitu:

a) Slide

Slide (film bingkai) adalah suatu film transparasi yang berukuran 35 mm dengan bingkai 2 x 2 inci. Bingkai tersebut terbuat dari karton atau plastik. Film bingkai diproyeksikan melalui slide projector. Jumlah film bingkai yang akan ditayangkan untuk suatu program tergantung kepada tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian, lama penayangan atau panjangnya program sangat bervariasi. Program visual dapat dikombinasikan dengan suara yang dikenal dengan film bingkai bersuara. Program kombinasi film bingkai bersuara pada umumnya berkisar antara 10 sampai 30 menit dengan jumlah gambar yang bervariasi dan 10 sampai 100 buah lebih. b) Film atau Video

Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual yang kontinu. Sama halnya dengan film, video dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama

video melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep- konsep yang rumit, mengajarkan ketrampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.

c) televisi

Televisi adalah sistem elektornik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara kedalam gelombang elektrik dan mengkonversinya kembali kedalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar. Dewasa ini televisi yang dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui satelit. Dengan demikian, ada dua jenis pengiriman (penyiaran) gambar dan suara, yaitu penyiaran langsung kejadian atau peristiwa yang kita saksikan sementara ia terjadi dan penyiaran program yang telah direkam diatas pita film atau pita video.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar melalui program televisi untuk berbagaimata pelajaran dapat menguasai mata pelajaran tersebut sama seperti mereka yang mempelajarinya melalui tatap muka dengan guru kelas.

Berdasarkan pegertian dari beberapa para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis media audio visual jenis media yang hidup atau yang dapat dilihat dan didengar, seperti: video, film, sound slide, dan televisi.

d. Fungsi dan Manfaat Media Audio-Visual

Hamalik (Azhar Arsyad, 2014:19) mengemukakan bahwa, pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Media pembelajaran, menurut Kemp dan Dayton (Azhar Arsyad, 2014:23), dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu:

1) Memotivasi minat atau tindakan, 2) Menyajikan informasi, dan 3) Memberi intruksi.

Hujair AH Sanaky (2013:7), mengemukakan bahwa media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan:

1) Menghadirkan objek sebenarnya dan objek yang langkah, 2) Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya,

3) Membuat konsep abstrak ke konsep kongkret, 4) Memberi kesamaan persepsi,

5) Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak, 6) Menyajikan ulang informasi secara konsisten, dan

Selain fungsi diatas, Livie dan Lents (Hujair AH Sanaky, 2013:7) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran yang khususnya pada media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Masing-masing fungsi tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Fungsi atensi, media visual merupakan inti, menarik, dan mengarahkan perhatian pembelajar untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

2) Fungsi afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar. Gambar atau lambang visual akan dapat menggugah emosi dan sikap pembelajar. 3) Fungsi kognitf, media visual mengungkapkan bahwa lambang visual

memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mendengar informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4) Fungsi kompensatoris, media visual memberikan konteks untuk memahami teks membantu pembelajar yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatkannya kembali.

Dale (Azhar Arsyad, 2014:27-28), mengemukakan bahwa bahan- bahan audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru dan siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam sistem pendidikan modern saat ini. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini dapat terealisasikan:

1) Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas; 2) Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku siswa;

3) Menunjukkan hubungan antara mata pelajaran dan kebutuhan dan minat siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa;

4) Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa;

5) Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa; 6) Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan

jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar;

7) Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari;

8) Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep- konsep yang bermakna dapat dikembangkan;

9) Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat; 10) Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa

butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan sistem gagasan yang bermakna.

Manfaat media audio-visual menurut M Miranda (2012) pada mata pelajaran IPA adalah sebagai berikut:

1) Pelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.

dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi guru mengajar untuk setiap mata pelajaran.

4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengar uraian dari guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Sudjana dan Rivai (Azhar Arsyad, 2014:28) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mancapai tujuan pembelajaran;

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga ativitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Dari uraian dan pendapat beberapa ahli diatas, dapatlah disimpulkan beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:

1) Dapat menumbuhkan minat belajar dan motivasi belajar siswa.

2) Dengan menggunakan media, pembelajaran akan lebih terasa menyenangkan.

3) Dengan menyajikan materi melalui media , maka materi yang dipelajari akan lebih jelas dan tidak membingungkan siswa.

e. Cara Penggunaan Media Audio-Visual dalam Pembelajaran

1) Memberi penjelasan dan pengarahan kepada siswa dalam menggunakan media pembelajaran audio-visual.

2) Mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan dalam menggunakan media audio-visual seperti : televisi, video, kaset, dan DVD yang akan diputar. 3) Menjelaskan kepada siswa bagaimana proses pembelajaran dengan

menggunakan media audio-visual

4) Menjelaskan kepada siswa tentang manfaat menggunakan media audio- visual dalam pembelajaran sehingga menimbulkan semangat siswa untuk mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung.

5) Memutar video dan menyuruh siswa untuk menyaksikannya dengan seksama.

6) Meminta siswa untuk menyimpulkan tentang video IPA yang sedang disaksikannya.

Ratna Juwita Sari. (2012). Media Pembelajaran Audio-Visual. Diakses dari http://ratnajuwitasari08.blogspot.com/2012/12/media- pembelajaran-audio visual-dalam.html.

Dalam pengaplikasian media audio-visual ada hal-hal yang harus dipersiapkan misalnya; guru harus tau cara pengoperasian media tersebut, guru harus terlebih dahulu tahu konten alat bantu yang akan digunakan, dan yang pasti harus sesuai dengan indikator pencapaian yang akan dicapai, Rochmatun Naili (2012). Berikut akan dijelaskan saran-saran untuk menggunakan media audio-visual dalam pembelajaran agar dapat berfungsi secara optimal:

1. Bahan yang disajikan harus mengarah langsung pada masalah yang dibicarakan oleh kelompok, dalam artian harus terarah.

2. Bahan seyogianya hanya disajikan pada waktu yang tepat sehingga tidak menyebabkan terputusnya kelangsungan berpikir.

3. Pimpinan sebaiknya mengetahui cara menjalankan alat bantu.

4. Alat bantu sebaiknya mengajarkan sesuatu, tidak sekedar menyenangkan sesuatu.

5. Partisipasi pelajar sangat diharapkan dalam situasi ketika alat bantu audio-visual digunakan.

6. Rencana mutlak diperlukan untuk membuat bahan yang disajikan dengan alat bantu lebih efektif.

7. Beberapa alat bantu sebaiknya digunakan dalam pembelajaran.

8. Alat bantu audio-visual sebaiknya digunakan secara hati-hati dan disimpan dengan baik.

Dokumen terkait