• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. Kajian tentang IP

3. Peran Minat Dalam Pembelajaran IPA

Menurut Yudrik Jahja (2011:63), minat adalah suatu dorongan yang menyebabkan terikatnya perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran, benda, dan orang. Minat berhubungan dengan aspek kognitif, efektif, dan motorik dan merupakan sumber motivasi untuk melakukan apa yang diinginkan.

Minat berhubungan dengan sesuatu yang menguntungkan dan dapat menimbulkan kepuasan bagi dirinya. Kesenangan merupakan minat yang sifatnya sementara. Adapun minat bersifat tetap (persistent) dan ada unsur memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Semakin sering minta diekspresikan dalam kegiatan akan semakin kuat minat tersebut, sebaliknya minat akan menjadi pupus kalau tidak ada kesempatan untuk mengekspresikannya.

Menurut Hurlock (1999:114), suatu “minat” telah diterangkan sebagai “sesuatu dengan apa anak mengidentifikasikan keberadaan

pribadinya”. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang

untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasaan. Bila kepuasan berkurang minat pun berkurang.Menurut H Makmun Khairani (2013:35) berbeda dengan bakat, minat timbul bersumber dari hasil pengenalan dengan lingkungan, atau hasil berinteraksi dan belajar dengan lingkungannya. Bila minat terhadap sesuatu sudah dimiliki seseorang, maka ia akan menjadi potensi bagi orang yang bersangkutan untuk dapat meraih sukses di bidang itu. Sebab minat akan melahirkan energi yang luar biasa untuk berjuang mendapat apa yang dia minati. Apalagi kalau minat itu selaras dengan bakatnya, maka kekuatannya lebih luar biasa lagi. Oleh karena itu, disamping bakat, maka minat peserta didik,

seharusnya menjadi hal yang paling penting untuk diperhatikan oleh para pendidik, juga orang tua..

Untuk mencapai prestasi yang baik disamping kecerdasan juga minat, sebab tanpa adanya minat segala kegiatan akan dilakukan kurang efektif dan efisien. Dalam percakapan sehari-hari pengertian perhatian dikacaukan dengan minat dalam pelaksanaan perhatian seolah-olah kita menonjolkan fungsi pikiran, sedangkan dalam minat seolah-olah menonjolkan fungsi rasa, tetapi kenyataannya apa yang menarik minat menyebabkan pula kita berperhatian, dan apa yang menyebabkan perhatian kita tertarik minat pun menyertai kita, Dakir (H Makmun Khairani, 2013:136).

Menurut pandangan para ahli, minat itu dimaknai secara beragam, berbeda-beda, sesuai dengan cara dan sudut pandang mereka masing- masing. Sebagian dari pandangan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Menurut Kamisa (H Makmun Khairani, 2013:136) Minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan.

b) Menurut Gunarso (H Makmun Khairani, 2013:136) Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya.

c) Menurut Hurlock (H Makmun Khairani, 2013:136) Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang

mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun. Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat sementara atau dapat berubah- ubah.

d) Menurut Sutjipto (H Makmun Khairani, 2013:136) bahwa minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, orang, masalah, atau situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya. Artinya, minat harus dipandang sebagai sesuatu yang sadar. Karenanya minat merupakan aspek psikologis seseorang untuk menaruh perhatian yang tinggi terhadap kegiatan tertentu dan mendorong yang bersangkutan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

e) Menurut Tampubolon (H Makmun Khairani, 2013:137) bahwa minat adalah perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi.

f) Menurut Crow and Crow (H Makmun Khairani, 2013:137) minat dapat menunjukkan kemampuan untuk memberi stimuli yang mendorong kita untuk memperhatikan seseorang, sesuatu barang atau kegiatan, atau sesuatu yang dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman yang telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain, minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan hasil dari turut sertanya dalam kegiatan itu.

g) Jhon Holland (H Makmun Khairani, 2013:137) ahli yang banyak meneliti mengenai minat memberi pengertian minat sebagai aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu dimana ia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi..

Berdasarkan definisi minat tersebut dapat dikemukakan bahwa minat mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

a) Minat adalah suatu gejala psikologis.

b) Adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subyek karena tertarik.

c) Adanya perasaan senang terhadap obyek yang menjadi sasaran.

d) Adanya kemauan atau kecendrungan pada diri subyek untuk melakuakn kegiatan guna mencapai tujuan.

Berdasarkan pengertian minat menurut para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu keinginan yang timbul dari dalam diri individu untuk melakukan hal-hal yang mereka sukai atau yang mereka senangi.

Menurut N Dwi (2012) minat adalah kecendrungan yang mengarahkan manusia terhadap bidang-bidang yang ia sukai dan tekuni tanpa adanya keterpaksaan dari siapapun. Minat pula yang mengarahkan

tekuni. Seseorang yang mempunyai minat terhadap suatu hal atau bidang tertentu, maka ia akan senantiasa mengarahkan dirinya terhadap bidang tersebut dan senang menekuninya dengan sungguh-sungguh tanpa adanya paksaan. Apabila seorang guru ingin berhasil dalam melakukan kegiatan belajar mengajar harus dapat memberikan rangsangan kepada murid agar ia berminat dalam mengikuti proses belajar mengajar tersebut. Apabila murid sudah merasa berminat mengikuti pelajaran, maka ia akan dapat mengerti dengan mudah dan sebaliknya apabila murid merasakan tidak berminat dalam melakukan proses pembelajaran ia akan merasa tersiksa mengikuti pelajaran tersebut. Minat belajar adalah kecendrungan yang mengarahkan siswa terhadap bidang-bidang yang ia sukai dan tekuni tanpa adanya keterpaksaan dari siapapun untuk meningkatkan kualitasnya dalam hal pengetahuan, ketrampilan, nilai, sikap, minat, apresiasi, logika berpikir, komunikasi dan kreatifitas. Merupakan ketertarikan atau kesenangan pada suatu pelajaran sehingga dapat menimbulkan perubahan perilaku pada diri siswa yang relatif tetap untuk lebih memperhatikan dan mengingat secara terus menerus yang diikuti rasa senang untuk memperoleh suatu kepuasaan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Chandra Wiwit Rahayu (2011:24), minat merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi belajar. Belajar lebih berhasil jika sesuai dengan minat siswa. Sehigga minat akan membantu keberhasilan belajar siswa. Dengan adanya minat pada siswa mengenai suatu pelajaran

tertentu, akan berakibat siswa tersebut mudah mempelajari dan menyimpan materi tersebut serta hasil belajarnya yang bagus.

Minat timbul karena belajar, tidak langsung muncul dengan sendirinya. Minat sangat berpengaruh terhadap belajar siswa selanjutnya maupun minat belajar yang lain. Biasanya minat timbul karena ada kesesuaian antara keinginan dengan kenyataan yang dihadapi. Biasanya hal- hal yang menarik, merasa ada gunanya dan berhubungan dengan cita-cita siswa akan membuat siswa menjadi berminat terhadap hal tersebut. Sehingga guru harus membantu siswa untuk memunculkan minat-minat tersebut pada siswa.

Pengertian minat menurut Haryanto (2010) adalah gejala psikologis yang menunjukkan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang. Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa minat itu sebagai pemusatan perhatian atau reaksi terhadap suatu objek seperti benda tertentu atau situasi tertentu yang didahului oleh perasaan senang terhadap obyek tersebut.

Minat merupakan dorongan dari dalam diri seseorang yang mampu membuat seseorang ingin merasakan hal-hal yang menyenangkan. Seseorang yang memiliki minat terhadap apa yang dipelajari lebih dapat mengingatnya dalam jangka panjang dan menggunakannya kembali sebagai sebuah dasar untuk pembelajaran dimasa yang akan datang (W. Sri, 2012). Dengan adanya minat, mampu memperkuat ingatan seseorang terhadap apa

yang telah dipelajarinya, sehingga dapat dijadikan fondasi seseorang dalam proses pembelajaran dikemudian hari.

Minat merupakan kecendrungan seseorang yang berasal dari luar maupun dalam sanubari yang mendorongnya untuk merasa tertarik pada suatu hal sehingga mengarahkan perbuatannya kepada suatu hal tersebut dan menimbulkan perasaan senang.

Menurut Hardjana (H Makmun Khairani, 2013:142), minat merupakan kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu yang timbul karena kebutuhan, yang dirasa atau tidak dirasakan atau keinginan hal tertentu. Minat dapat diartikan kecendrungan untuk dapat tertarik atau terdorong untuk memperhatikan seseorang sesuatu barang atau kegiatan dalam bidang-bindang tertentu Lockmono (H Makmun Khairani, 2013:142).

Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan sebagai hasil dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Karena itu minat belajar adalah kecendrungan hati untuk belajar, untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman Hardjana (H Makmun Khairani, 2013:142).

Menurut Gie (H Makmun Khairani, 2013:142), minat berarti sibuk, tertarik, atau terlihat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Dengan demikian, minat belajar adalah keterlibatan sepenuhnya seorang siswa dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya disekolah.

Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadapbiologi akan mempelajari biologi dengan sungguh- sungguh seperti rajin belajar, merasa senang mengikuti penyajian pelajaran biologi, dan bahkan dapat menemukan kesulitan-kesulitan dalam belajar menyelesaikan soal-soal latihan dan praktikum karena adanya daya tarik yang diperoleh dengan mempelajari biologi. Siswa akan mudah menghafal pelajaran yang menarik minatnya. Minat berhubungan erat dengan motivasi.motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga minat, sehingga tepatlah bila minat merupakan alat motivasi. Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai minat. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat siswa agar pelajaran yang diberikan mudah siswa mengerti, Hasnawiyah (H Makmun Khairani, 2013:142).

Minat merupakan salah satu faktor pokok untuk meraih sukses dalam studi. Penelitian-penelitian di Amerika Serikat mengenai salah satu sebab utama dari kegagalan studi para pelajar menunjukkan bahwa penyebabnya adalah kekurangan minat, Gie (H Makmun Khairani, 2013:143).

Menurut Gie (H Makmun Khairani, 2013:143), arti penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan studi adalah :

a. Minat melahirkan perhatian yang serta merta b. Minat memudahnya terciptanya konsentrasi c. Minat mencegah gangguna dari luar

d. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan e. Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri.

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.

Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya walaupun minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut.

Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting dan bila siswa melihat bahwa dari hasil pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar siswa akan berminat dan bermotivasi untuk mempelajarinya.

Dengan demikian perlu adanya usaha-usaha atau pemikiran yang dapat memberikan solusi terhadap peningkatan minat belajar siswa, utamanya dengan yang berkaitan dengan bidang studi biologi. Minat sebagai aspek kewajiban bukan aspek bawaan, melainkan kondisi yang terbentuk setelah dipengaruhi oleh lingkungan. Karena itu minat sifatnya berubah-ubah dan sangat tergantung pada individunya.

Minat belajar dapat diingatkan melalui latihan konsentrasi. Konsentrasi merupakan aktivitas jiwa untuk memperhatikan suatu objek secara mendalam. Dapat dikatakan bahwa konsentrasi itu muncul jika seseorang menaruh minat pada suatu objek, demikian pula sebaliknya merupakan kondisi psikologis yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar disekolah. Kondisi tersebut amat penting sehingga konsentrasi yang baik akan melahirkan sikap pemusatan perhatian yang baik akan melahirkan sikap pemusatan perhatian yang tinggi terhadap objek yang sedang dipelajari.

b)Faktor-faktor Minat Belajar

a) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

Minat pada hakekatnya merupakan sebab akibat dari pengalaman. Minat berkembang sebagai hasil daripada suatu kegiatan dan akan menjadi sebab akan dipakai lagi dalam kegiatan yang sama Crow and Crow (H Makmun Khairani, 2013:139) faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. The factor inner urge

Rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat. Misalnya kecendrungan terhadap belajar, dalam hal ini seseorang mempunyai hasrat ingin tahu terhadap ilmu pengetahuan.

b. The factor of social motive

Minat seseorang terhadap obyek atau sesuatu hal. Disamping itu juga dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri manusia dan oleh motif sosial, misal seseorang berminat pada prestasi tinggi agar dapat status sosial yang tinggi pula.

c. Emosianal factor

Faktor perasaan dan emosi ini mempunyai pengaruh terhadap obyek misalnya perjalanan sukses yang dipakai individu dalam suatu kegiatan tertentu dapat pula membangkitkan perasaan senang dan dapat menambah semangat atau kuatnya minat dalam kegiatan tersebut. Sebaliknya kegagalan yang dialami akan menyebabkan minat seseorang berkembang.

Menurut Milton (H Makmun Khairani, 2013:140) minat dibagi menjadi dua yaitu:

1. Minat subyektif : perasaan yang menyatakan bahwa pengalaman pengalaman tertentu yang bersifat menyenangkan.

2. Minat obyektif : reaksi yang merangsang kegiatan-kegiatan dalam lingkungannya.

Menurut Samsudin (H Makmun Khairani, 2013:140) minat jika dilihat dari segi timbulnya terdiri dari 2 macam yaitu:

1. Minat spontan : minat yang timbul dengan sendirinya secara langsung. 2. Minat yang disengaja : minat yang dimiliki karena dibangkitkan atau

ditimbulkan

b) Faktor-faktor yang Menimbulkan Minat

Minat timbul bila ada perhatian dengan kata lain minat merupakan sebab dan akibat dari perhatian. Seseorang yang mempunyai perhatian terhadap sesuatu yang dipelajari maka ia mempunyai sikap positif dan merasa senang terhadap hal tersebut, sebaliknya perasaan tidak senang akan menghambat. Minat timbul karena adanya faktor interen dan eksteren yang menentukan minat seseorang H.Cwetherrington (H Makmun Khairani, 2013:140).

Minat sebagai salah satu aspek psikologis dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang sifatnya dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Dilihat dari dalam diri siswa, minat dipengaruhi oleh cita-cita, kepuasan, kebutuhan, bakat dan kebiasaan. Sedangkan bila dilihat dari faktor luarnya minat sifatnya tidak menetap melainkan dapat berubah sesuai dengan kondisi lingkungan. Faktor luar tersebut dapat berupa kelengkapan sarana dan prasarana, pergaulan dengan orang tua dan persepsi masyarakat terhadap suatu objek serta latar belakang sosial budaya, Slameto (H Makmun Khairani, 2013:145).

Menurut H Mukmin Khairani (2013:48) Faktor-faktor yang dapat menumbuhkan minat dalam belajar:

1. Faktor kebutuhan dari dalam

Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan (psikologis)

2. Faktor motif sosial

Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan dan lingkungan ia berada.

3. Faktor emosional

Faktor emosional merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian terhadap suatu kegiatan / objek tertentu.

c) Fungsi Minat Belajar

Menurut H Makmun Khairani (2013:146) tak bisa dibantah bahwa minat merupakan salah satu faktor untuk meraih sukses dalam belajar. Peranan dan fungsi penting minat dengan pelaksanaan belajar atau studi, antara lain, ialah:

1. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi

Minat memudahkan terciptanya konsentrasi dalam pikiran seseorang. Perhatian serta merta yang diperoleh secara wajar dan tanpa pemaksaan tenaga kemampuan seseorang memudahkan berkembangnya konsentrasi, yaitu memusatkan pemikiran terhadap sesuatu pelajaran. Jadi, tanpa minat konsentrasi terhadap pelajaran sulit untuk diperhatikan.

2. Minat mencegah gangguan perhatian di luar

Minat belajar mencegah terjadinya gangguan perhatian dari sumber luar misalnya, orang berbicara. Seseorang mudah terganggu perhatiannya atau sering mengalami pengalihan perhatian dari pelajaran kepada suatu hal yang lain, itu disebabkan karena minat belajarnya kecil.

3. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan

Daya mengingat bahan pelajaran hanya mungkin terlaksana kalau seseorang berminat terhadap pelajarannya. Misalnya, jika kita mmbaca suatu bacaan dan didukung oleh minat yang kuat maka kita pasti akan bisa mengingatnya dengan baik walaupun hanya dibaca atau disimak sekali. Sebaliknay, suatu bahan bacaan yang berulang-ulang dihafal mudah terlupakan, apabila tanpa minat.

4. Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri

Segala sesuat yang membosankan, sepele dan terus menerus berlangsung secara otomatis tidak akan bisa memikat perhatian. Bahwa kebosanan melakukan sesuatu hal juga lebih banyak berasal dari dalam diri seseorang daripada bersumber pada hal-hal diluar dirinya. Oleh karena itu, penghapusan kebosanan dalam belajar dari seseorang juga hanya bisa terlaksana dengan hanya menumbuhkan minat belajar dan kemudian meningkatkan minat itu sebesar-besarnya.

Menurut Pinarac (2012) minat berfungsi sebagai pendorong keinginan seseorang, penguat hasrat dan sebagai penggerak dalam berbuat yang berasal dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu dengan

tujuan dan arah tingkah laku sehari-hari. Hal ini diterangkan juga oleh Sardiman (Pinarac : 2012) yang menyatakan berbagai fungsi minat, yaitu sebagai berikut:

1) Mendorong manusia untuk berbuat, yaitu sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. 3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

serasi guna mencapai tujuan.

Fungsi minat dalam kaitannya dengan studi adalah : 1) Minat melahirkan perhatian yang serta merta

Perhatian yang serta merta terjadi secara spontan, bersifat wajar mudah bertahan dan tumbuh tanpa pemakaian daya kemauan dalam diri seorang.

2) Minat memudahkan terciptanya konsentrasi

Minat memudahkan terciptanya konsentrasi dalam pikiran seorang siswa yaitu pemusatan pikiran terhadap suatu pelajaran. Jadi tanpa minat maka konsentrasi terhadap pelajaran juga sulit diperkembangan dan dipertahankan.

3) Minat mencegah gangguan perhatian dari luar

Seorang siswa mudah terganggu perhatiannya atau sering mengalami pengalihan perhatian dari pelajarannya kepada suatu hal lain kalau minat studinya kecil.

4) Minat memperkuat pelekatnya bahan pelajaran dalam ingatan

Pengingatan itu hanya mungkin terlaksana kalau siswa berminat terhadap pelajarannya.

5) Minat memperkecil kebosanan studi dalam diri sendiri

Kejemuan melakukan sesuatu atau terhadap suatu hal jua lebih banyak berasal dari dalam diri seorang daripada bersumber dari hal-hal diluar dirinya. Oleh karena itu penghapusan kebosanan dalam studi dari seorang siswa juga hanya bisa terlaksana dengan jalan menumbuhkan minat studi dan kemudian meningkatkan minat itu sebesar-besarnya. d)Indikator Minat Belajar

Indikator minat ada empat, yaitu : (a) Perasaan senang, (b) Ketertarikan siswa, (c) Perhatian siswa dan, (d) keterlibatan siswa (W. Sri, 2012). Masing-masing indikator tersebut sebagai berikut :

a) Perasaan senang

Seorang siswa yang memilki perasaan senang atau suka terhadap suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa untuk mempelajari bidang tersebut.

b) Ketertarikan siswa

Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk cenderung merasa tertarik kepada orang, benda, kegiatan atau bisa berupa pengalaman efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

c) Perhatian siswa

Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain

daripada itu. Siswa yang memiliki minat pada objek tertentu, dengan sendirinya akan memperhatikan objek tersebut.

d) Keterlibatan siswa

Ketertarikan seseorang akan suatu objek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari objek tersebut.

e) Cenderung memperhatikan

Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau tertarik dengan suatu obyek yang sedang dilihat maka, siswa tersebut akan cenderung memperhatikannya.

Adapun indikator-indikator lain yang menunjukkan minat belajar siswa ialah : (a) siswa aktif, (b) siswa rajin mengerjakan tugas, (c) kehadiran, (d) merasa tertarik dengan media yang digunakan.

1) Siswa aktif

Pada saat pembelajaran berlangsung siswa tidak hanya terpaku dan mendengarkan penjelasan dari guru, tetapi siswa ikut berpartisipasi aktif dalam pembelajaran tersebut.

2) Siswa rajin mengerjakan tugas

Pada saat siswa diberi tugas oleh guru, maka dengan cepatnya mereka akan menyelesaikannya.

3) Kehadiran

4) Merasa tertarik dengan media yang digunakan.

Dengan guru menggunakan media dalam pembelajaran maka siswa akan merasa senang, menarik perhatian siswa, dan tidak membosankan, sehingga dapat menumbuhkan minat belajar siswa.

Setelah melihat beberapa pegertian menurut para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu dorongan atau keinginan yang timbul dari dalam diri individu sendiri untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai.

4. Peran Media Audio-Visual

Dokumen terkait