HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Peran pemerintah dalam Pengendalian Kepadatan Penduduk di Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa
3. Peran Pemerintah sebagai motivator
Motivator adalah orang yang memiliki profesi atau pencaharian dari memberikan motivasi kepada orang lain. Pemberian motivasi ini biasanya melalui pelatihan (training), namun bisa juga melalui mentoring, coaching atau counselling.
a. Sosialisasi
Sosialisasi dalam hal ini adalah mengenai pendataan penduduk yakni bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang program pemerintah dalam pengendalian kepadatan penduduk. Hasil wawancara di kantor BKKBN bidang data dan informasi mengatakan bahwa :
“…sosialisasi yang biasa kami lakukan yaitu sosialisasi pendataan keluarga untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa dalam pendataan diharapkan supaya pasangan usia subur ikut KB untuk mengurangi jumlah kelahiran pendudduk….”
(wawancara dengan I.C pada tanggal 29 Juli 2015)
Hasil wawancara di atas dapat di jelaskan bahwa sosialisasi yang biasa dilakukan oleh BKKBN yaitu berupa pendataaan keluarga. Hal tersebut dimaksudkan untuk menyampaikaan kepada keluarga yang masih dalam usia subur agar segera mengikuti program KB sedini
72
mungkin. Hal tersebut juga dapat di kuatkaan dengan. Hasil wawancara juga dilakukan di masyarakat :
“…iya di sini biasa dilakukan sosialisasi di kantor Kecamatan oleh orang-orang dari BKKBN, sosialisasi mengenai program KB yang dijalankan untuk mengurangi angka kelahiran…”
(wawancara dengan W.N pada tanggal 14 agustus 2015)
Hasil wawancara tersebut di atas dapat di lihat bahwa sosialisasi memang dilakukan oleh BKKBN yang bekerja sama dengan orang-orang di Kantor Kecamatan Soma Opu.
Berdasarkan kedua hasil wawancara di atas maka dapat ddiliat bahwa sosialisasi memang selalu diadakan di Kecamatan Somba Opu.
Sosialisasi di sini memang sangaatlah penting untuk menyampaikan kepada masyarakat agar mengikuti program KB demi mengurangi angka kelahiran. Dengan begitu, maka kepadatan penduduk di Kecamatan Somba Opu dapat diminimalisir.
b. Penyuluhan
Penyuluhan adalah menginformasikan serta mengenalkan secara langsung tentang berbagai jenis ala kontrasepsi yang diharapkan masyarakaat dapat memilih secara tepat jenis kontrasepsi mana yang adakn digunakan, selain itu dapat juga diinformasikan melalui media cetak seperti poster ataupun media cetak lainnya. Hasil wawancara dengan Bidang data dan informasi Bkkbn kab. Gowa :
“…selain pemberian alat kontrasepsi kami juga biasanya memasang poster, misalnya di kelender”. ( Wawancara penulis dengan I.C pada tanggal 29 juli tahun 2015)
73
Hasil wawancara diatas dapat dijelaskan bahwa pemerintah selain memberikan alat kontrasepsi kepada masyrakat dengan tujuan untuk menekan angka kelahiran pada anak juga memiliki alternatif lain seperti pemasangan poster ataupun di media cetak lainnya seperti pemasangan di kelender. Senada engan hasil wawancara dengan Camat Somba Opu
“…biasanya diberikan atau di bagikan seperti kelender yang mengarah ke program KB itu sendiri seperti dua anak cukup.
Hasil wawancara diatas dapat di jelaskan bahwa pemberian penyuluhan kepada masyarakat tidak hanya dalam bentuk materi ataupun pengarahan namun dapat juga dilakukan melalui gambar atau poster.
Berdasarkan hasil uraian dari ke dua informan diatas dapat disimpulkan bahwa Penyuluhan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan Kepadatan penduduk. Penyuluhan dapat juga dilakukan melalui media cetak dengan tujuan memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengatur angka kelahiran pada anak. Atau sering diberikan istila seperti dua anak cukup.
74
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran pemerintah dalam pengendalian kepadatan penduduk di Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Peran pemerintah sebagai dinamisator yakni pemerintah Kecamatan Somba Opu melakukan koordinasi dengan aparatur pemerintah seperti Bkkbn Kab. Gowa, Dinas Kesehatan dan Dinas Catatan Sipil dan pemberian bimbingan kepada masyarakat.
2. peran pemerintah sebagai fasilitator yakni pemerintah melakukan pendampingan melalui pembinaan kepada masyatakat dan penyediaan fasilitas seperti penyediaan alat kontrasepsi dengan tujuan untuk menekan angka kelahiran di Kecamatan Somba Opu.
3. Peran pemerintah sebagai motivator yakni pemerintah melakukan sosialisai dan penyuluhan kepada masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh pendataan keluarga, dalam sosialisasi dan penyuluhan tersebut di sampaikan pula bahwa harapan penuh dari pemerintah agar pasangan usia subur agar mengikuti program KB untuk mengurangi jumlah kelahiran.
B. SARAN
Setelah mengadakan penelitian oleh penulis maka dengan segala kerendahan hati penulis mencoba memberikan saran atau masukan
74
75
yang senantiasa nantinya akan bermanfaat untuk pengendalian kepadatan penduduk di Kecamatan Somba Opu selanjutnya.
Dalam pengendalian kepadatan penduduk di Kecamatan Somba Opu
agar pelaksanaannya sesuai dengan yang telah di tetapkan oleh peraturan perundang-undangan.
Perlunya ada kerjasama pemerintah dengan masyarakat dalam hal pengendalian kepadatan penduduk di Kecamatan Somba Opu
Kinerja pemerintah khususnya di Kecamatan Somba Opu agar lebih di tingkatkan lagi, meskipun kinerjanya saat ini cukup memuaskan.
1
DAFTAR PUSTAKA
Arifgii. 2012. Peran pemerintah dalam pemberdayaan.
http://www.scribd.com/http://www. Psychology.com
Anonim. 2012. proposal-penelitian-kualitatif. Tugas kuliah dan sekolah. blogspot.com
Azhari. 2011 Mereformasi Birokrasi Publik Indonesia. Pustaka pelajar : Yogyakarta
Butterick, Keith. 2013. Pengantar Publik Relation. Depok.
RajaGrafindoPersada
BPS.2012. Kecamatan Somba Opu dalam Angka 2012. Kabupaten Gowa BPS.2013. Kecamatan Somba Opu dalam Angka 2013. Kabupaten Gowa BPS.2014. Kecamatan Somba Opu dalam Angka 2014. Kabupaten Gowa Budiarjo, Miriam. 2009. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta. Gramdia
Pustaka Utama
Dwiyanto, agus. 2012. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Gagjah Mada University Press : Yogyakarta
Gadjong, Agussalin Andi. 2007. Pemerintahan Daerah. Ciawi –Bogor.
Ghalia Indonesia
Kartono, Kartini. 2014. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta.
RajaGrafindoPersada
Labobo,Muhadan. 2011. Pemerintahan dan pemerintah. Jakarta. Dunia Ilmu
Mustafa, Delly. 2013. Biroksasi pemerintah. Bandung. Alvabet, Cv Mulyadi. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Perspektif
Pembangunan. Jakarta. RajaGrafindo Persada
Thoha, Miftah. 2012. Birokrasi dan Politik di Indonesia. Jakarta.
RajaGrafindoPersada
Pasolong, Harbani. 2013. Kepemimpinan Birokrasi. Bandung
76
2
Siagian, Sondang P. 2003. Administrasi Pembangunan. Jakarta. Bumi Aksara
Sunarno, Siswanto. 2012. Hukum Pemerintahan Daerah. Jakarta. Sinar Grafika
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta : Bandung Suharto, Edi. 2006. Kebijakan Sosial sebagai Kebijakan Publik: Peran
pembangunan kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial dalam mewujudkan Negara kesejahteraan (welfare state) di Indonesia.
Alfabeta: Bandung
Syafie, Ibnu Krncana. 1992. Pengantar Ilmu Pemerintahan, Jakarta. PT.
Eresco
Widodo, Joko. Membangun Birokrasi berbasis Kinerja. Bayumedia publishing : alang
77