• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Pengurus dan Anggota Koperasi Dalam Peningkatan Hasil pada Pembagian Sisa Hasil Usaha

GUNUNG TUA

DAFTAR PEMBAGIAN SHU KOPERASI SIMPAN PINJAM MAJU MAKMUR TAHUN 2018

C. Peran Pengurus dan Anggota Koperasi Dalam Peningkatan Hasil pada Pembagian Sisa Hasil Usaha

Pembagian sisa hasil usaha yang dilakukan koperasi Maju Makmur telah memenuhi aturan yang diberlakukan dalam UU Perkoperasian Pasal 42 ayat (2)

“Sisa hasil usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain.

Sebuah koperasi dikatakan berhasil atau sukses apabila mampu meningkatkan kesejahteraan anggota. Koperasi dapat mensejahterakan anggota, karena koperasi itu sendiri dapat menciptakan nilai tambah dari usaha mereka. Anggota koperasi bisa memperoleh nilai tambah jika mereka mau berpartisipasi dalam menjalankan koperasinya. Semakin sering anggota berpartisipasi, semakin besar nilai tambah yang mereka dapatkan. Agar koperasi dapat memberikan nilai tambah kepada anggota, maka koperasi itu sendiri harus memliki kinerja yang baik. Dalam hal ini, semakin baik kinerja koperasi maka semakin besar kemampuan koperasi mensejahterakan anggotanya. Semakin besar peran koperasi memperbaiki kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi partisipasi mereka dalam kegiatan koperasi. Jadi, hubungan antara

171Ibid. Hal 222.

kinerja koperasi, partisipasi anggota dan kesejahteraan anggota adalah hubungan yang saling mempengaruhi.172

Melihat partisipasi anggota di Koperasi Maju Makmur masih kurang, hal ini disebabkan karena untuk mengupayakan partisipasi tersebut kekurangan

Besarnya sisa hasil usaha mampu dihimpun koperasi ditentukan oleh banyaknya anggota. Dengan anggapan bahwa faktor lainnya tetap, apabila jumlah anggota tinggi maka besarnya SHU juga akan semakin besar, karena semakin banyak anggota maka transaksi yang biasa dilakukan di koperasipun akan semakinbanyak.

Partisipasi anggota memegang peranan yangpenting dalam pembangunan dan perkembangan koperasi. Tanpa partisipasi anggota kemungkinan atas rendahnya efisiensi dan efektifitas koperasi akan lebih besar dan akan mempengaruhi kinerja koperasi. Kontribusi anggota terhadap kegiatan usaha koperasi dapat berbentuk kewajiban anggota dalam membayar hargaatas pelayanan koperasi, kegiatan pendidikan, dan kehadiran dalam acara koperasi.

Partisipasi anggota dalam Koperasi Maju Makmur dapat dilihat dari bagaimana mereka berperan serta dalam masalah pembiayaan yang digunakan untuk pembangunan koperasi. Partisipasi bruto anggota sama dengan pendapatan koperasi yang diperoleh dari hasil usaha (penjualan) koperasi.

Partisipasi neto ini adalah hasil usaha kotor misalnya biaya distribusi dan transportasi, gaji dan upah, penyusutan, pemeliharaan aktiva tetap dan lain sebagainya.

172Maria Ira Susanti, “Peran KSU Mitra Maju Meningkatkan Kesejahteraan Anggota”, Jurnal Ilmu Pemerintahan Volume 3, Nomor 2, 2015: 558-570, Hal 565.

modal, misalnya untuk mengikutsertakan anggota dalam kegiatan diklat, seminar, studi banding dan sebagainya. Dalam hal ini, diperlukan peran dari koperasi sendiri untuk lebih bekerja keras meningkatkan dan mengembalikan partisipasi anggota.Akan tetapi, partisipasi anggota meningkat dalam hal kehadiran di RAT, pertemuan kelompok setiap bulan.Partisipasi ini diperlukan untuk mengurangi kinerja yang minim. Sehingga nantinya partisipasi anggota diharapkan mampu menciptakan pembangunan koperasi yang lebih baik

Berdasarkan hasil wawancara dengan173

Dengan peran sebagai pengurus yang dipercaya untuk mengelola usaha koperasi agar berjalan dengan baik. Oleh sebab itu, pengurus seharusnya berasal dari kalangan anggota yang benar-benar menghayati aspirasi para anggota dan Bapak Dame Roha Siregar ketua koperasi simpan pinjam maju makmur tentangPeran Pengurus dan Anggota Koperasi Dalam Peningkatan Hasil pada Pembagian Sisa Hasil Usaha, menyatakan bahwa, peran pengurus dalam peningkatan hasil dalam pembagian sisa hasil usaha, yang pertama pengurus dan anggota sama-sama mensosialisasikan bagaimana untuk menarik minat non anggota untuk menjadi anggota, sehingga makin bertambahnya anggota koperasi maka peningkatan sisa hasil usaha makin bertambah. Yang kedua dengan mensosialisasikan kelebihan dari koperasi simpan pinjam dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya.

Misalnya beliau mengatakan bahwa pada lembaga lain seperti bank atau perusahaan yang memegang kekuasaan yaitu pemegang saham, sedangkan pada koperasi yang memegang kekuasaan merupakan rapat anggota.

173Hasil Wawancara dari Ketua KSP Maju Makmur Dame Roha. 8 Juli 2019. Pukul 11.00 WIB.

benar-benar mengerti apa yang dikehendaki oleh para anggota sebagai pemilik koperasi. Sehingga besar SHU dapat dipengaruhi oleh jumlah pengurus. Apabila pengurus koperasi dapat menjalankan usaha koperasi dengan baik maka SHU akan meningkat pula.

Dalam hasil sisa hasil usaha, adakalanya dalam satu tahun buku tertentu koperasi tidak berhasil mencatatkan surplus hasil usaha, melainkan kerugian atau defisit hasil usaha. Apabila koperasi mengalami defisit hasil usaha, maka koperasi dapat menggunakan dana cadangan. Dalam penggunaan dana cadangan harus ditetapkan berdasarkan rapat anggota.174

Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpukan bahwa usaha simpan pinjam yang dijalankan oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) “Maju Makmur” sangat membantu masyarakat Gunung Tua pada umumnya dan anggota pada khususnya, karena koperasi memberikan bunga yang sangat rendah bagi anggota yang melakukan pinjaman sehingga banyak anggota yang melakukan peminjaman kepada koperasi dibandingkan melakukan pinjaman pada Bank.

174

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:

1. Pada tahun 1915 lahirlah Undang-Undang Koperasi yang pertama kali di negara jajahan Hindia Belanda, yang disebut sebagai Verordening op de Cooperatieve Verenegingen (Koninklijk Besluit, 7 April 1915, Stb. 431),

selanjutnya keluarlah Staatsblad tahun 1927 Nomor 91,Staatsblad Tahun 1933 Nomor 108, Staatsblad Tahun 1949 Nomor 179, Undang-Undang Perkumpulan Koperasi Nomor 79 Tahun 1958, Undang-Undang Perkoperasian Nomor 14 Tahun 1965, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian, sehingga terciptalah Undang-undang koperasi diIndonesia yang merupakan penyesuaian dan penyempurnaan dari Undang-undang sebelumnya, yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

2. Peran pengurus dan anggota koperasi dalam peningkatan hasil pada pembagian sisa hasil usaha, yang pertama pengurus dan anggota sama-sama mensosialisasikan bagaimana untuk menarik minat non anggota untuk menjadi anggota, sehingga makin bertambahnya anggota koperasi maka peningkatan sisa hasil usaha makin bertambah. Yang kedua dengan mensosialisasikan kelebihan dari koperasi simpan pinjam dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya. Tentang tanggung jawab koperasi simpan

pinjam maju makmur pada pelaksanaan pembagian sisa hasil usaha, yang ada pada koperasi tersebut yaitu sesuai dengan porsinya, dalam arti pembagian sisa hasil usaha kepada anggota harus dilihat dari jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota kepada koperasi. Dalam hal ini pembagian sisa hasil usaha koperasi kepada para anggota, tidak semata-mata melihat besar kecilnya modal yang dimasukkan anggota kepada koperasi. Melainkan harus sebanding atau seimbang dengan transaksi usaha dan partisipasi modal yang diberikan anggota kepada koperasi.

B. Saran

1. Diharapkan kepada Koperasi Simpan Pinjam Maju Majmur Gunung Tua dapat memanfaatkan simpanan anggota semaksimal mungkin dengan tujuan untuk lebih meningkatkan sisa hasil usaha koperasi

2. Kegiatan usaha Koperasi Simpan Pinjam yang di jalankan harus selaras dengan para anggotanya, dalam arti setiap gerak langkah Koperasi Simpan Pinjam harus selalu ditujukan dalam upaya memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan.

3. Diharapkan untuk Koperasi Simpan Pinjam Maju Makmur Gunung Tua, dalam usaha yang dilakukan harus memberikan manfaat baik manfaat ekonomi dari simpan pinjam untuk meningkatkan pendapatan anggota maupun manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha.

DAFTAR PUSTAKA

Dokumen terkait