BAB III METODE PENELITIAN
4.1. Sejarah singkat Perustakaan STIKes Senior
4.2.3. Peran Perpustakaan Berdasarkan Aspek Waktu
Untuk mengetahui peran perpustakaan STIKes Senior dalam memenuhi kebutuhan informasi berdasarkan faktor-faktor kebutuhan informasi aspek waktu dapat dilihat pada uraian sebagai berikut:
4.2.3.1 Jam buka perpustakaan
Untuk mengetahui kesesuaian jam buka perpustakaan terhadap kebutuhan pemustaka dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut:
Tabel 4.9 Jam buka perpustakaan
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jumlah Responden
f %
9. Apakah perpustakaan STIKes Senior telah memberikan jam buka perpustakaan yang sudah sesuai dengan kebutuhan anda? a. Sangat sesuai 15 20,30% b. Sesuai 49 66,20% c. Kurang sesuai 8 10,80% d. Tidak sesuai 2 2,70% Jumlah 74 100,00%
Dari tabel 4.9 diketahui bahwa 15 responden (20,30%) menyatakan bahwa jam buka perpustakaan STIKes Senior sangat sesuai, 49 responden (66,20%) menyatakan sesuai, 8 responden (10,80%) kurang sesuai dan 2 responden (2,70%) yang menyatakan jam buka perpustakaan STIKes Senior tidak sesuai.
Berdasarkan hasil interpretasi data di atas menunjukkan bahwa pada umumnya responden (86,50%) menyatakan perpustakaan STIKes Senior telah memberikan jam buka perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pemustaka yang memanfaatkan perpustakaan pada jam buka yang telah ditentukan oleh perpustakaan. Di beberapa perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan tertentu lainnya, jam buka perpustakaannya bahkan sampai melebihi jam kerja kantor. Namun, ada beberapa perpustakaan yang menambah jam buka pelayanannya, bahkan ada yang buka hingga 24 jam sehari. Hal ini dikarenakan perpustakaan jantungnya program-program pendidikan. Dan sebagian kecil responden (13,50%) menyatakan perpustakaan STIKes Senior dalam memberikan jam buka perpustakaan kurang sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Hal ini dapat di lihat dari mahasiswa STIKes Senior yang masih memiliki jam perkuliahan di luar dari jam buka perpustakaan dan mahasiswa STIKes Senior yang belum memanfaatkan perpustakaan pada jam istirahatnya.
4.2.3.2 Kemudahan mencari informasi
Untuk mengetahui kemudahan dalam mencari informasi di perpustakaan dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut:
Tabel 4.10 Kemudahan mencari informasi
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jumlah Responden
f %
10. Menurut anda, apakah perpustakaan STIKes Senior dapat membantu anda dalam menemukan informasi yang dibutuhkan dengan mudah?
a. Sangat membantu 25 33,80%
b. Membantu 40 54,00%
c. Kurang membantu 9 12,20% d. Tidak membantu - 0,00%
Jumlah 74 100,00%
Dari tabel 4.10 diketahui bahwa 25 responden (33,80%) menyatakan perpustakaan sangat membantu dalam menemukan informasi yang dibutuhkan dengan mudah, 40 responden (54,00%) menyatakan membantu, 9 responden (12,20%) kurang membantu dan tidak ada responden yang menyatakan perpustakaan tidak membantu dalam menemukan informasi yang dibutuhkan dengan mudah.
Berdasarkan hasil interpretasi data di atas menunjukkan bahwa pada umumnya responden (87,8%) perpustakaan STIKes Senior dapat membantu dalam menemukan informasi yang di butuhkan dengan mudah. Perpustakaan perguruan tinggi dibentuk atas dasar untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan informasi, bertugas memberikan pelayanan informasi yang sesuai dengan kepentingan mereka. Segala informasi dan sumber-sumber informasi yang dimiliki perpustakaan secara terus-menerus bertambah jumlah koleksinya sejalan dengan perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi, harus
dimanfaatkan oleh pemustaka. Hal ini dapat dilihat dari perpustakaan STIKes Senior menyediaan bahan pustaka, akses internet yang baik, dan informasi yang diberikan oleh pustakawan. Sebagian kecil responden (12,2%) menyatakan perpustakaan STIKes Senior kurang membantu dalam menemukan informasi yang di butuhkan dengan mudah. Hal ini dapat dilihat dari perpustakaan yang belum menyediakan sumber-sumber informasi seperti daftar website dan jurnal ilmiah yang dapat di akses oleh pemustaka dan perpustakaan STIKes Senior sudah menggunakan OPAC yang digunakan untuk penelusuran informasi namun penyusunan bahan pustaka di rak masih berdasarkan subjek. Hal ini mengakibatkan pemustaka kesulitan dalam mencari koleksi perpustakaan.
4.2.3.3 Bantuan pustakawan
Untuk mengetahui apakah pustakawan proaktif membantu saat kesulitan mencari informasi di perpustakaan dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut:
Tabel 4.11 Bantuan pustakawan
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jumlah Responden
f %
11. Apakah pustakawan proaktif membantu anda saat anda kesulitan dalam mencari informasi di perpustakaan? a. Sangat membantu 14 18,90% b. Membantu 49 66,20% c. Kurang membantu 10 13,60% d. Tidak membantu 1 1,30% Jumlah 74 100,00%
Dari tabel 4.11 diketahui bahwa 14 responden (18,90%) menyatakan pustakawan sangat membantu dalam menemukan informasi yang dibutuhkan, 49 responden (66,20%) menyatakan membantu, 10 responden (13,60%) kurang membantu dan 1 responden (1,30%) menyatakan pustakawan tidak membantu dalam menemukan informasi yang dibutuhkan.
Berdasarkan hasil interpretasi data di atas menunjukkan bahwa pada umumnya (85,10%) responden menyatakan pustakawan membantu dalam kesulitan menemukan informasi yang di butuhkan oleh pemustaka. Peran pustakawan saat ini adalah melayani secara aktif. Pustakawan merupakan konsultan-konsultan informasi, tugasnya adalah untuk membantu masyarakat dalam hal pencarian informasi spesifik yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini dilihat dari pustakawan perpustakaan STIKes Senior yang sangat membantu apabila pemustaka terlihat kesulitan dalam mencari informasi dan memanfaatkan perpustakaan. Dan sebagian kecil responden (14,30%) menyatakan pustakawan kurang membantu dalam kesulitan menemukan informasi yang di butuhkan oleh pemustaka. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pustakawan yang masih kurang akibatnya pelayanan yang diberikan belum maksimal di perpustakaan STIKes Senior. Selain itu, pustakawan harus menyediakan sumber-sumber informasi elektronik seperti daftar website dan jurnal ilmiah yang dapat di akses oleh pemustaka di dalam maupun di luar perpustakaan.
4.2.3.4 Kemudahan pencarian koleksi
Untuk mengetahui kemudahan dalam mencari koleksi di perpustakaan STIKes Senior dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut:
Tabel 4.12 Kemudahan pencarian koleksi
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jumlah Responden
f %
12. Menurut anda, apakah koleksi bahan pustaka yang anda cari mudah dicari/ditemukan? a. Sangat mudah 7 9,45% b. Mudah 12 16,20% c. Kurang mudah 53 71,60% d. Tidak mudah 2 2,70% Jumlah 74 100,00%
Dari tabel 4.12 diketahui bahwa 7 responden (9,45%) menyatakan koleksi bahan pustaka di perpustakaan sangat mudah di cari atau di temukan, 22 responden (16,22%) menyatakan mudah, 53 responden (71,60%) kurang mudah, dan 2 responden (2,70%) menyatakan koleksi bahan pustaka di perpustakaan STIKes Senior tidak mudah di cari atau di temukan.
Berdasarkan hasil interpretasi data di atas menunjukkan bahwa pada umumnya responden (71,6%) menyatakan koleksi bahan pustaka di perpustakaan kurang mudah di cari atau di temukan. Teknik mencari untuk menemukan kembali informasi yang sudah terikat dalam kerja sama saling berbagi informasi dan sumber informasi, hal ini disebut dengan konsep penelusuran informasi. Disebut demikian karena mengacu kepada konsep dasar pelayanan perpustakaan yang berorientasi pemberian jasa dibidang informasi. Namun pemustaka masih terlihat kesulitan dalam mencari koleksi di perpustakaan. Hal ini dapat dilihat dari perpustakaan menggunakan subyek dalam menyusun koleksi di rak walaupun
perpustakaan sudah menggunakan OPAC untuk mencari koleksi. Dan sebagian kecil responden (25,65%) menyatakan koleksi bahan pustaka di perpustakaan mudah di cari atau di temukan. Hal ini dapat dilihat dari pemustaka yang bertanya kepada pustakawan atau langsung menuju ke rak untuk mencari koleksi yang butuhkan.