• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN LITERATUR

B. Perpustakaan Umum

3. Peran Perpustakaan Umum

Peran perpustakaan umum sesungguhnya sangat strategis di tengah – tengah masyarakat. Perpustakaan umum adalah Perpustakaan yang ada di bawah lembaga yang mengawasinya. Perpustakaan juga pusat informasi lokal dari semua jenis ilmu pengetahuan dan informasi yang tersedia untuk para penggunanya.

Sutarno menjelaskan bahwa beberapa peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan umum antara lain:

a. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang menghubungkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya.

b. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara semua pemakai, dan

antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayaninya.

c. Perpustakaan dapat berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. d. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator,

dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya e. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai agen perubahan, agen

pengembangan dan agen pembangunan kebudayaan manusia. f. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal

bagi masyarakat dan anggota perpustakaan.15

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum dapat berperan aktif sebagai fasilator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Anggota Peningkatan jumlah aggota di perpustakaan. Faktor yang mempengaruhi jumlah anggota bisa dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya seperti yang telah dikemukakan oleh Nurkumala Sari sebagai berikut:16

15

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), hlm. 55.

16

Nurkumala Sari, “Pelaksanaan fungsi rekreatif pada layanan RBM (Ruang Belajar Modern) dalam meningkatkan minat kunjung anggota di Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah”, jurnal ilmu perpustakaan volume 2, nomor 4, tahun 2013. Halaman 24-31 diakses dari http://ejournal.s1undip.ac.id/index.php/jip pada tanggal 22 Oktober 2015

1. Kondisi fisik

Keadaan jasmani dan kondisi yang baik akan mempengaruhi minat yang lebih tinggi. Namun setelah adanya peristiwa, sehingga mengakibatkan seseorang mengalami cacat jasmani maka orang tersebut akan berubah minat belajarnya sehingga lebih suka kepada hal-hal yang lebih sesuai dengan kondisi dirinya.

2. Keadaan Psikis

Perubahan psikis seseorang mempengaruhi minat terhadap suatu bidang studi tertentu. Misalnya dengan gangguan jasmani dan rohaninya, maka akan mempengaruhi keinginan yang berbeda.

3. Lingkungan sosial

Lingkungan atau alam sekitar akan mempengaruhi minat meskipun dalam waktu yang relatif lama.

Kemudian beberapa hal yang mendorong anggota betah berada di perpustakaan adalah:

1. Rasa nyaman;

2. Keadaan lingkungan fisik yang memadai; 3. Keadaan lingkungan sosial yang kondusif.

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan jumlah anggota dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu faktor dari anggota serta faktor diluar anggota.

D. Kualitas Pelayanan 1. Pengertian Kualitas

Kualitas adalah menjaga janji pelayanan agar pihak yang dilayani merasa puas dan diuntungkan. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin kurang berkualitas di masa mendatang). Ada lima dimensi kualitas yaitu :17

a. Rancangan (design), sebagai spesifikasi produk.

b. Kesesuaian (conformance), yakni kesesuaian antara maksud desain dengan penyampaian produk.

c. Ketersediaan (availabity), mencakup aspek yang dapat dipercaya. Dan produk itu tersedia bagi konsumen untuk digunakan.

d. Keamanan (safety), aman dan tidak membahayakan konsumen. e. Guna praktis (field use), kegunaan praktis yang dapat

dimanfaatkan pada penggunanya oleh konsumen.

Gaspersz menyatakan bahwa: Pada dasarnya kualitas mengacu kepada pengertian pokok yaitu kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung, maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atau penggunaan produk.18

17

Theodora Gagarina Marga Mulia, Implementasi Sistem Managemen Mutu ISO 9001: 2008 pada Perusahaan Jasa Konstruksi diakses dari http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprit/2040 pada tanggal 22 Oktober 2015 pukul 12:49

18

Vincent Gaspersz, Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997), hlm. 12.

Sedangkan menurut fitri meidana menjelaskan kualitas memiliki delapan dimensi pengukuran, yaitu:19

a. Kinerja (Performance).

Kinerja disini merujuk pada karakter produk inti yang meliputi merek, atribut - atribut yang dapat diukur, aspek-aspek kinerja individu. Tika mendefinisikan kinerja sebagai pencatatan hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu. Sedangkan Pustakawan menurut Undang-Undang No.43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Bab I Pasal (1) menjelaskan bahwa Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.20

Pendapat tersebut dapat disimpulkan kinerja pustakawan adalah hasil-hasil pekerjaan yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu oleh seorang yang bekerja di perpustakaan. Karna itu yang dibutuhkan disini adalah memenuhi kebutuhan dan berusaha memberikan kepuasan yang maksimal bagi para pelanggan.

19

Rambat Lupioyadi, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), hlm. 146.

20

Pabundu Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 121.

b. Keseragaman Produk (Features).

Features suatu produk biasanya diukur secara subjektive oleh masing - masing individu yang menunjukkan adanya perbedaan kualitas suatu jasa. Dengan demikian, perkembangan kualitas suatu produk menuntut karakter fleksibilitas agar dapat menyesuaikan diri dengan permintaan pasar.

c. Kehandalan (Reliability).

Dimensi ini berkaitan dengan timbulnya kemungkinan suatu produk mengalami keadaan tidak berfungsi pada suatu periode. Keadaan suatu produk yang menandakan tingkat kualitas sangat berarti bagi konsumen dalam memilih produk.

d. Kesesuaian (Conformance).

Dimensi lain yang berhubungan dengan kualitas suatu barang adalah kesesuaian produk dengan standart dalam industrinya. Kesesuaian suatu produk dalam industri jasa diukur dari tingkat akurasi dan waktu penyelesaian termasuk juga perhitungan kesalahan yang terjadi, keterlambatan yang tidak dapat diantisipasi dan beberapa kesalahan lain.

e. Daya Tahan/Ketahanan (Durability).

Ukuran ketahanan suatu produk meliputi segi ekonomis maupun teknis. Secara teknis ketahanan suatu produk didefenisikan sebagai sejumlah kegunaan yang diperoleh oleh seseorang sebelum mengalami penurunan kualitas.

f. Kemampuan Pelayanan (Serviceability).

Dimensi ini menunjukkan bahwa konsumen tidak hanya memperhatikan adanya penurunan kualitas tetapi juga waktu sebelum produk disimpan, penjadwalan pelayanan, proses komunikasi dengan staf, frekuensi pelayanan perbaikan akan kerusakan produk dan pelayanan lainnya.

g. Estetika (Aesthetics).

Estetika suatu produk dilihat melalui bagaimana suatu produk terdengar oleh konsumen, bagaimana tampak luar suatu produk, rasa, maupun bau. Jadi estetika merupakan penilaian dan refleksi yang dirasakan oleh konsumen.

h. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality).

Konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai atribut - atribut produk dan jasa.21

Dari pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa kualitas adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi keinginan semua pihak baik itu produsen, konsumen, dan yang lain yang berhubungan dengan produk atau jasa. Dengan kualitas pelayanan perpustakaan seperti kinerja, keseragaman produk, kesesuaian, daya tahan, kemampuan pelayanan, estetika, kualitas yang dipersepsikan, kehandalan, daya tangkap, asuransi dan empati yang baik dan ramah akan memberikan dampak positif bagi masyarakat pengguna, yaitu pengguna akan merespon apa yang telah diberikan oleh perpustakaan demi kepuasan pengguna.

21

Rambat Lupioyadi, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), hlm. 147.

Dokumen terkait