• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh peningkatan jumlah anggota terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi di badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Bekasi Berdasarkan Perspektif Anggota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh peningkatan jumlah anggota terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi di badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Bekasi Berdasarkan Perspektif Anggota"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

BERDASARKAN PERSPEKTIF ANGGOTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

oleh:

IMROATUS SHOLIHAH NIM. 1111025100077

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

(2)
(3)
(4)
(5)

Imroatus Sholihah (1111025100077). Pengaruh Peningkatan Jumlah Anggota Terhadap Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi Berdasarkan Perspektif Anggota. Di bawah bimbingan Ade Abdul Hak, M. Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel, peningkatan jumlah anggota (PJA) terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi (KPLS). Responden pada penelitian ini berjumlah 92 masyarakat bekasi yang aktif terdaftar sebagai anggota Perpustakaan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi yang berada di jalan Rawa Tembaga No. 3, Kota Bekasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis linear sederhana sebagai alat statistik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran deskripsi variabel peningkatan jumlah anggota (3,36) dan kualitas pustakawan layanan sirkulasi (3,41) sangat tinggi. Hal ini menunjukkan nilai rata-rata dari variabel dependen dan independen adalah sangat tinggi. Untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen yaitu peningkatan jumlah anggota terhadap variabel dependen yaitu kualitas pustakawan layanan sirkulasi, maka peneliti mengemukakan 1 hipotesis. Hasil dari uji hipotesis menunjukkan pengaruh antara variabel independen yaitu peningkatan jumlah anggota (PJA) signifikan (0,000). Hasil akhir dari uji korelasi menemukan pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen pada penelitian ini adalah cukup kuat dan searah (0,493) sehingga korelasi signifikan. Dengan demikian 1 hipotesis diterima.

(6)

Members on the Quality of Service Librarian Circulation at the Libraries and Archives of City of Bekasi Perspective Members . Under the guidance of Ade Abdul Hak, M. Hum. Library Science Program Adab and Humanities Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta in 2015. This study aims to describe the variable, increase in the number of members (PJA) on the quality of circulation librarian service (KPLS). Respondents in this study amounted to 92 bekasi active community registered as library members of Library and Regional Archives Bekasi are on the road Rawa Tembaga No. 3, Bekasi. This research is a quantitative descriptive study using a simple linear analysis as statistical tools.

The results showed that increasing the number of members (3.36) and quality of circulation librarian service (3.41) is very high. This shows the average value of the dependent and independent variables is very high. To determine the effect of the independent variable is the increase in the number of members the dependent variable is the quality of circulation librarian service, the researchers put forward one hypothesis. Results of hypothesis testing showed the influence of the independent variable is the increase in the number of members (PJA) is significant (0.000). The end result of the correlation test found the influence of the independent variable on the dependent variable in this study was quite strong and one way (0.493) so that a significant correlation. Thus the first hypothesis is accepted.

(7)

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt sang pencipta yang maha kaya atas berkat, rahmat, taufik, hidayah, dan limpahan petunjuk-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Pengaruh Peningkatan Jumlah Anggota terhadap Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi Berdasarkan Perspektif Anggota” sesuai dengan rencana. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membawa petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia. Amin!.

Dengan berakhirnya penulisan skripsi, tentu banyak pihak yang telah banyak membantu dan mendukung penulis. Penulis ucapkan terima kasih atas segala perhtiannya, mulai dari awal studi, penyusunan prosposal hingga skripsi ini siap jilid, mereka adalah:

1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Adan dan Humaniora UIN Jakarta Periode 2014-2015.

(8)

atas perhatian yang telah bapak berikan

5. Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Akademik semester 1 hingga 6 dan Dosen Pembimbing Skripsi yang telah berkenan menyisihkan waktunya di tengah kesibukan beliau sebagai pustakawan pada Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora dan juga sebagai dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan. Terima kasih atas bimbingan serta saran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Siti Maryam, M.Hum, selaku dosen pembimbing akademik semester 7 penulis yang membantu, mengarahkan, dan menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak H. Yunan Al-Baehaqi S.SOS MM, selaku kepala bidang Perpustakaan. Terima kasih telah memperbolehkan penulis untuk melakukan penelitian di perpustakaan yang Bapak pimpin.

8. Seluruh jajaran staf Perpustakaan BPAD Kota Bekasi, serta para responden, khususnya kepada: Dra. Dwi Palupi (Subbid Informasi dan Layanan Perpustakaan), Bu Indah Widiastuti, Bapak Moh. Zainuddin, dan Bapak Agung Sudrajat (Pengelola Perpustakaan), Ibu Sri Nengsih (Pengadministrasi Perpustakaan), Candra (BKD) dan Nanin (Cleaning Service Perpustakaan) yang telah meluangkan pikiran, tenaga dan waktu dalam membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

(9)

10. Sahabatku para MEJIKUHIBINIUKE: Donna Sitta Ariyanti, Muthia Fariza, Marini Badzlina, Annisa Nurulita, Jundiah, Puti Asmarani, dan Anggraeny Pramesti. Terimakasih atas segala saran dan supportnya yang terus mengingatkan penulis agar tidak mudah menyerah hingga skripsi ini selesai dikerjakan dan siap untuk dijilid.

11. Teman-teman seperjuangan, para calon pustakawan professional, Angkatan 2011 khususnya IPI C: Annisa, Arik, Adam, Cicy, Derry, Diah, Donna, Fahmi, fitri, Grecy, Hasbi, Hanif, Ilham, Jundiah, Muthia, Nita, Parhah, Puti, Robi, Raeny, Ririn dan Yukha. Semoga Allah SWT senantiasa mendampingi langkah kita, bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Amiin!

12. BPH HMJ Ilmu Perpustakaan: Rizca Amelia Akbar, Eko Raharjo, Gita Hastari, Muthia Fariza dan Al-Maliky serta segenap penguruh HMJ Ilmu Perpustakaan periode 2013-2014.

13. Ibu Sumiatun (Subbid Tata Usaha KPAK Jakarta Pusat) yang telah memberikan pengertiannya dalam kondisi penulis saat ini dan sahabat PEA: Donna Sitta Ariyanti, Alifah Ayuninng tyas, Febrian Triaji, Rahmad dan Fadhillah Ihsan yang telah mendukung penulis di KPAK Jakarta Pusat selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

(10)

Jogyakarta), Firman Fathurrahman (jurusan Sejarah Kebudayaan Islam UIN Jakarta) dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan Skripsi ini.

Bapak tercinta H. Supangat, S.E M.Pd dan Bunda tercinta Almarhumah Hj. Sri Mahmudah S.Ag. Terimakasih bapak dan bunda telah mendidik, membimbing, memberikan bantuan moril dan materil serta limpahan kasih sayang kepada penulis, serta kakak-kakakku tersayang, Amir Fatah, Wahyu Hidayat dan Fauzan Ramdhani. Meskipun di tengah perjuangan penyusunan skripsi ini ibunda telah pergi meninggalkan penulis, namun penulis yakin beliau senantiasa terus berdoa demi kesuksesan penulis, terimakasi ibunda atas kesabaran yang telah ibunda berikan kepada penulis sehingga penulis dapat dengan sabar menjalani proses demi proses penyusunan skripsi ini, we love you so much bun.

Sesungguhnya Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, penulis terbuka dan bersedia menerima setiap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kebaikan pembuatan laporan penelitian selanjutnya, penulis juga memohon maaf apabila ada kekeliruan atau hal yang tidak berkenan dalam penyususnan skripsi ini.Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan setiap pembacanya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, Oktober 2015

(11)

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah ... 5

1. Pembatasan Masalah ... 5

2. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 5

1. Tujuan Penelitian ... 5

2. Manfaat Penelitian ... 6

D. Definisi Istilah ... 6

E. Sistematika Penulisan ... 9

(12)

2. Tujuan Perpustakaan Umum ... 17

3. Peran Perpustakaan Umum... 19

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Anggota ... 20

1. Kondisi Fisik ... 21

2. Keadaan Psikis ... 21

3. Lingkungan Sosial ... 21

D. Kualitas Pelayanan ... 22

1. Pengertian Kualitas ... 22

2. Pengertian Kualitas Pelayanan ... 26

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas Pelayanan ... 29

E. Layanan Sirkulasi ... 32

1. Peminjaman ... 34

2. Pengembalian ... 35

3. Mencatat Pemesanan Peminjaman ... 36

4. Penagihan ... 37

5. Sanksi ... 37

6. Statistik ... 37

F. Penelitian Relevan ... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 42

B. Sumber Data ... 43

(13)

D. Teknik Pengumpulan Data ... 45

1. Kuesioner/Angket ... 46

2. Penelitian Pustaka ... 46

E. Teknik Analisis Data ... 46

1. Statistik Deskriptif ... 46

2. Uji Kualitas Data ... 47

a. Uji Validitas ... 47

b. Uji Reliabilitas ... 47

3. Uji Asumsi Klasik ... 48

a. Uji Normalitas... 48

b. Uji Multikolonieritas ... 48

4. Analisis Regresi Linear Sederhana... 51

a. Koefisien Determinasi ... 52

b. Uji Signifikan Simultan ... 52

c. Uji Signifikan Parsial ... 53

d. Analisis Korelasi ... 53

G. Operasional Variabel Penelitian ... 55

1.Peningkatan Jumlah Anggota... 55

2. Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi ... 55

(14)

1. Sejarah berdirinya Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota

Bekasi ... 57

2. Visi dan Misi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi ... 58

3. Personalia (Sumber Daya Manusia) ... 59

4. Struktur organisasi ... 60

5. Koleksi ... 61

6. Layanan ... 61

7. Fasilitas Perpustakaan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi ... 63

B. Hasil Penellitian ... 64

1. Profil Responden ... 64

a. Karakteristik Profil Responden ... 64

2. Deskripsi responden berdasarkan variabel ... 67

3. Hasil Uji Kualitas Data ... 70

a. Hasil Uji Validitas Data ... 70

b.Hasil Uji Realibilitas ... 72

4. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 73

a.Uji Normalitas ... 73

b. Uji Multikolonieritas ... 76

5. Analisis Regresi Sederhana... 77

(15)

d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel ... 80

e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE) .. 81

f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect1atau IE) ... 80

g. Menghitung Pengaruh Total (Total Effect) ... 82

h. Diagram Jalur ... 82

C. Pembahasan ... 82

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Peningkatan Jumlah Anggota ... 83

a. Indikator Penilaian Kondisi Fisik ... 83

b. Indikator Penilaian Keadaan Psikis ... 83

c. Indikator Penilaian Lingkungan Sosial ... 84

2. Hasil Uji Statistik Deskriptif Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi ... 85

a. Indikator Penilaian Tampilan Fisik ... 86

b. Indikator Penilaian Kehandalan... 86

c. Indikator Penilaian Ketanggapan ... 87

d. Indikator Penilaian Jaminan ... 88

e. Indikator Penilaian Empati ... 88

3. Hasil Uji Hipotesis ... 90

4. Nilai Rata-Rata Variabel Perolehan Konstruk ... 90

5. Hasil Uji Konstruk ... 91

(16)

B.Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 96 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(17)

3.1 Jumlah Anggota ... 48

4.1 Data Koleksi Perpustakaan BPAD Kota Bekasi ... 61

4.2 Tingkat Pengembalian Kuesioner ... 65

4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 66

4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 66

4.5 Hasil Uji Statistik Deskriptif PJA ... 68

4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif KPLS ... 69

4.7 Hasil Uji Validitas Data PJA ... 70

4.8 Hasil Uji Validitas Data KPLS ... 71

4.9 Hasil Uji Realibilitas ... 72

4.10 Hasil Uji Realibilitas ... 72

4.11 Hasil Uji Normalitas ... 75

4.12 Hasil Uji Multikolonieritas PJA ... 76

4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi PJA ... 77

4.14 Hasil Uji Simultan F PJA ... 78

4.15 Hasil Uji T KPLS ... 79

4.16 Hasil Uji Korelasi ... 80

4.17 Hasil Uji Statistik Deskriptif KPLS ... 83

4.18 Hasil Uji Statistik Deskriptif PJA ... 86

4.19 Hasil Uji Hipotesis ... 90

4.20 Nilai Rata-rata variabel perolehan konstruk ... 90

(18)
(19)

Lampiran 1 : Kuesioner

Lampiran 2 : Hasil Kuesioner

Lampiran 3 : Struktur Organisasi BPAD Kota Bekasi

Lampiran 4 : Peta Jabatan BPAD Kota Bekasi

Lampiran 5 : Foto-foto Perpustakaan BPAD Kota Bekasi

Lampiran 6 : Lembar Menjadi Pembimbing

Lampiran 7 : Lembar Penggantian Judul

Lampiran 8 : Lembar Izin Penelitian dari UIN

Lampiran 9 : Lembar Permohonan Izin Penelitian dari Kesbangpol Bekasi

Lampiran 10 : Lembar Rekomendasi Penelitian

(20)

A. Latar Belakang

Perkembangan informasi telah menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan manusia. Pemanfaatannya telah merambah ke seluruh aspek kehidupan, tidak terkecuali perpustakaan yang penyampaiannya telah dilakukan sedemikian canggih sebagai dampak dari perkembangan teknologi informasi.

Bertolak dari fungsi perpustakaan di atas, peran pemerintah lewat perpustakaan sangat penting dalam hal meningkatkan sumber daya manusia melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena kemampuan bersaing suatu bangsa tidak lagi hanya didasarkan pada kepemilikan sumber daya melainkan pada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi. Berkaitan dengan itu, perpustakaan mempunyai tugas memberi pelayanan kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan informasi tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama maupun umur.

(21)

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional, serta merupakan wahana pelestarian kekayaan budaya bangsa, hal ini sesuai dengan apa yang telah diamanatkan oleh Undang-undang Dasar 1945 yaitu sebagai wahana mencerdaskan kehidupan bangsa.1

Perpustakaan menjadi tempat untuk menyediakan layanan yang berisi koleksi atau informasi baik secara ilmiah ataupun non-ilmiah untuk pengguna. Menurut Wafford dalam penelitian Annisa mengatakan bahwa perpustakaan adalah salah satu organisasi sumber belajar yang menyimpan, mengolah, dan memberikan layanan bahan pustaka baik buku maupun non buku kepada masyarakat tertentu maupun masyarakat umum. Akan tetapi selama ini masih ada beberapa perpustakaan yang belum memberikan layanan yang bagus. Misalnya saja dalam koleksi, jam buka, fasilitas, ruang dan lain sebagainya.2

Citra perpustakaan yang baik menuntut layanan yang cepat dan tepat untuk memenuhi kebutuhan anggota perpustakaan. Selain itu bagian layanan sirkulasi juga merupakan tolak ukur keberhasilan sebuah perpustakaan. Perpustakaan akan dinilai baik secara keseluruhan apabila dinilai mampu memberikan layanan yang terbaik sesuai dengan harapan anggota perpustakaan atau sebaliknya akan dinilai buruk apabila layanan

1

Daryono, “Pengembangan Perpustakaan Umum Daerah dan Perpustakaan Sekolah Kota Surakarta”, Media Berbagi Pengetahuan, diakses dari

http://daryono.staff.uns.ac.id/2009/02/12/pengembangan-perpustakaan-umum-daerah-dan-perpustakaan-sekolah-kota-surakarta/ pada tanggal 18 Maret 2015 pukul 09:57

2

(22)

yang diberikan buruk atau kurang memuaskan sesuai dengan harapan anggota perpustakaan. Salah satu bentuk usaha perpustakaan untuk meningkatkan citra perpustakaan adalah dengan menambah koleksi bahan pustaka, penambahan meja dan kursi yang nyaman untuk membaca, penataan koleksi yang sesuai dengan nomor panggil atau klasifikasi, sistem penelusuran yang mudah dipahami dan lain-lain. Selain itu tidak kalah pentingnya perpustakaan juga mengirimkan pustakawan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan untuk menambah pengetahuannya. Sehingga diharapkan akhirnya pustakawan dapat berpersepsi positif terhadap layanan sirkulasi di BPAD Kota Bekasi.

Menurut Atep Adya Barata, memberikan pelayanan yang baik merupakan daya tarik yang besar bagi para pengguna. Banyaknya pengguna yang datang menentukan tingkat keberhasilan sebuah perpustakaan. Karena itu, kualitas pustakawan layanan sirkulasi menjadi ujung tombak perpustakaan, salah satunya pustakawan yang ramah terhadap anggota dalam memberikan pelayanan bisa menghasilkan nilai tambah bagi anggota dalam menentukan masa depan perpustakaan.3

Keberadaan perpustakaan kini menjadi sangat penting sebagaimana diamanatkan oleh Undang – Undang No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan disebutkan pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperolehnya melalui pendidikan dan pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Pustakawan

3

(23)

layanan sirkulasi harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Selain itu pustakawan juga harus memiliki kemampuan mendengar dan menganalisis secara cepat, mampu meneliti pembicaraan dan mampu merespon secara cepat dan tepat. Hal ini diperlukan untuk menciptakan layanan yang prima.4

BPAD Kota Bekasi merupakan sebuah perpustakaan yang seluruhnya atau sebagiannya adalah dari anggaran masyarakat dan penggunaannya tidak terbatas pada kalangan tertentu saja melainkan bebas dan terbuka untuk siapa saja. Salah satu layanan yang disediakan oleh BPAD Kota Bekasi adalah layanan sirkulasi. Layanan sirkulasi merupakan ujung tombak penyelenggaraan perpustakaan artinya layanan yang berhubungan langsung antara pustakawan dengan anggota perpustakaan. Maka dari itu kualitas layanan prima harus selalu dijaga. Berdasarkan observasi sementara Anggota Perpustakaan BPAD Kota Bekasi terus mengalami peningkatan. Tenaga SDM yang tidak ditambah dan tidak dibantu oleh teknologi membuat pustakawan layanan sirkulasi pada saat-saat tertentu yaitu siang hari hingga tutup perpustakaan mengalami penurunan atas kualitasnya, pustakawan layanan sirkulasi merasa lelah.

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka peneliti tertarik untuk menulis skripsi dengan judul “Pengaruh Peningkatan Jumlah Anggota Terhadap Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi di BPAD Kota Bekasi Berdasarkan Perspektif Anggota”.

4

Fitriani Yanita, dkk., “Persepsi Anggota Terhadap Kinerja Pustakawan : Studi Kasus Layanan Sirkulasi Perpustakaan STIKES Widya Husada Semarang”, diakses dari

(24)

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar peneliti lebih fokus membahas tentang peningkatan jumlah anggota terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi, maka dalam penelitian ini peneliti memberikan batasan. Batasan masalah tersebut diantaranya gambaran peningkatan jumlah anggota pada kualitas pustakawan layanan sirkulasi di BPAD Kota Bekasi, dan pengaruh peningkatan jumlah anggota terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi yang diterapkan di BPAD Kota Bekasi. Sedangkan, perumusan masalah penelitian ini terbagi dalam beberapa poin, yaitu:

1. Bagaimana gambaran peningkatan jumlah anggota dan kualitas pustakawan layanan sirkulasi di BPAD Kota Bekasi Berdasarkan Perspektif Anggota?

2. Bagaimana pengaruh peningkatan jumlah anggota terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi yang diterapkan di BPAD Kota Bekasi Berdasarkan Perspektif Anggota?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Agar penelitian ini tepat sasaran sesuai masalah yang dirumuskan peneliti, maka peneliti perlu menetapkan tujuan penelitian ini, yaitu: a. Untuk mengetahui gambaran peningkatan jumlah anggota dan

(25)

b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh peningkatan jumlah anggota terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi di BPAD Kota Bekasi baik secara uji simultan maupun uji parsial.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini tentunya diharapkan dapat bermanfaat baik bagi instansi yang diteliti maupun bagi peneliti. Hal ini dapat diuraikan ke dalam beberapa poin, sebagai berikut:

a. Memberikan masukan kepada BPAD Kota Bekasi, khususnya pustakawan yang terkait dengan layanan sirkulasi

b. Menambah khazanah ilmu perpustakaan, khususnya tentang layanan sirkulasi perpustakaan

c. Menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti terhadap penerapan layanan sirkulasi perpustakaan

d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi penelitian sejenis.

D. Definisi Istilah 1. Anggota

(26)

2. Pustakawan

Pustakawan adalah orang yang mengelola sebuah perpustakaan beserta isinya, memilih buku, dokumen dan materi nonbuku yang merupakan koleksi perpustakaan dan menyediakan informasi dan jasa peminjaman guna memenuhi kebutuhan pemakainya5. Pustakawan disini adalah petugas yang memberikan dan melaksanakan kegiatan yang terdapat di Perpustakaan BPAD Kota Bekasi dalah pemberian layanan kepada anggota sesuai dengan visi dan misi perpustakaan BPAD Kota Bekasi. 3. Kunjungan

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi ketiga (2006). Kunjungan dapat diartikan sebagai berkunjung, datang atau pergi untuk menengok atau menjumpai.6 Setiap pengguna perpustakaan pasti memiliki frekuensi kunjungan yang berbeda – beda dalam memanfaatkan koleksi maupun layanan yang ada pada perpustakaan. Pada perpustakaan frekuensi berkunjung merupakan faktor utama keberhasilan suatu perpustakaan. Agar perpustakaan dikunjungi dan banyak pengguna yang datang pada perpustakaan maka sebaiknya perpustakaan menyediakan layanan, fasilitas, koleksi yang memadai dan selalu diperbaharui secara maksimal.

4. Kinerja

Kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang karyawan diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kinerja

5

Sulistyo-Basuki, Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), hlm. 1.50-1.51.

6

(27)

pada penelitian ini berarti suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh petugas perpustakaan yang berada di BPAD Kota Bekasi karena melihat dari kinerja akan diketahui sesuai atau tidaknya dengan tujuan yang diharapkan.

5. Kualitas Pustakawan

Kualitas pustakawan merupakan bentuk tingkah laku baik atau buruknya seorang petugas perpustakaan. Kualitas pustakawan pada penelitian ini berarti bentuk tingkah laku baik atau buruknya petugas perpustakaan yang berada di BPAD Kota Bekasi karena kualitas pelayanan yang baik sering dikatakan sebagai salah satu faktor yang sangat penting dalam keberhasilan suatu bisnis karena dapat memberikan beberapa manfaat.

6. Layanan Sirkulasi

(28)

E. Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian dalam penelitian ini dibagi atas 5 bab dan masing-masing bab berisi beberapa bagian seperti yang digambarkan dibawah ini.

BAB I : PENDAHULUAN

Pada Bab ini menguraikan latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika penelitian.

BAB II : TINJAUAN LITERATUR

Pada bab ini peneliti akan menjabarkan mengenai perpustakaan umum, peningkatan jumlah anggota , kinerja pustakawan, kualitas pustakawan, layanan sirkulasi perpustakaan, penelitian relevan.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan menjabarkan tentang jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, pemilihan informan, teknik pengolahan data, teknik analisis data, jadwal penelitian dan hipotesis penelitian.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti membagi ke dalam dua pembahasan, terdiri atas:

(29)

perpustakaan, layanan perpustakaan, koleksi perpustakaan, fasilitas perpustakaan, serta statistik Anggota perpustakaan. Dan Hasil Penelitian, meliputi: pembahasan mengenai seberapa besar pengaruh kualitas pustakawan layanan sirkulasi terhadap jumlah statistik Anggota di BPAD Kota Bekasi, solusi dari pustakawan BPAD Kota Bekasi dalam menghadapi kendala-kendala penerapan layanan sirkulasi tersebut.

BAB V : PENUTUP

(30)

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan

Meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin membawa pengaruh dan perubahan dalam semua aspek kehidupan. Hal ini terlihat jelas bahwa manusia setiap waktu membutuhkan informasi tentang banyak hal dan untuk memenuhi akan hasrat informasi tersebut maka manusia membutuhkan sumber informasi.

Berikut ini merupakan pengertian perpustakaan menurut ahli perpustakaan dan sumber lain, diantaranya:

1. Menurut Kosam Rimbarawa

“Perpustakaan merupakan sebuah lembaga pemberi layanan informasi kepada masyarakat dan pelestarian budaya bangsa dalam bentuk bahan pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian, ilmu dan teknologi, serta pengembangan kebudayaan.”7

2. Menurut Sutarno NS, MSi.

“Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk pembaca.”8

7

Kosam Rimbarawa, Gedung, Tata Ruang, Perabot, (Jakarta: Hakaeser, 2013), hlm. 2. 8

(31)

3. Dalam UU No.43 tahun 2007 tentang perpustakaan disebutkan bahwa: Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak,dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi anggota .

Dari pengertian di atas jelaslah bahwa pada dasarnya perpustakaan adalah suatu tempat pengelolaan segala informasi terekam baik dalam bentuk tercetak maupun non cetak termasuk bahan-bahan yang diperlukan dalam setiap program pendidikan baik pengajaran maupun penelitian.

B. Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum ialah perpustakaan yang memberikan akses tidak terbatas pada sumber dan jasa perpustakaan cuma-cuma bagi semua warga komunitas, tempat atau kawasan geografi tertentu, yang sebahagian dananya berasal dari masyarakat atau komunitas.9 Berdasakan definisi tersebut serta bila dikaitkan dengan jenis perpustakaan berdasarkan perundang-undangan di Indonesia, maka perpustakaan umum merupakan jenis perpustakaan tersendiri. Disamping itu masih ada 4 jenis perpustakaan lainnya.

Di Indonesia perpustakaan umum mencakup perpustakaan umum kabupaten, kota, kecamatan, desa serta perpustakaan yang didirikan oleh komunitas maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM). Berdasarkan

9

Sulistyo-Basuki, ”Konsep Pengembangan Perpustakaan Umum Menuju Perpustakaan Digital”, Artikel Pengembangan Perpustakaan, diakses dari

(32)

koleksi, penganggaran serta jasa layanan, maka Badan Perpustakaan Provinsi ataupun nama lainnya, dapat dimasukkan ke kelompok perpustakaan umum.

Pengertian perpustakaan umum menurut Hermawan dan Zen, adalah: “Perpustakaan yang melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan dan sebagainya.”10

Sedangkan Pengertian perpustakaan umum menurut Sjahrial-Pamuntjak, adalah: “Perpustakaan yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan umum berdiri sebagai lembaga yang diadakan untuk dan oleh masyarakat. Setiap warga dapat menggunakan perpustakaan tanpa dibedakan pekerjaaan, kedudukan, kebudayaan dan agama. Meminjam buku dan bahan lain dari koleksi perpustakaan dapat dengan cuma-cuma atau dengan membayar iuran sekedarnya sebagai tanda kenggotaan dari perpustakaan tersebut.”11

Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat umum. Perpustakaan umum diselenggarakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa memandang latar belakang pendidikan, agama, adat istiadat, umur, jenis dan lain sebagainya,

10

Rachman Hermawan dan Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan Indonesia, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), hlm. 30.

11

(33)

maka koleksi perpustakaan umum pun terdiri dari beraneka ragam bidang dan pokok masalah sesuai dengan kebutuhan informasi dari pemakainya. 1. Fungsi Perpustakaan Umum

Fungsi perpustakaan umum menurut Daryono diantaranya:

a. Sebagai Tempat Pembelajaran Seumur Hidup (life-long learning). Perpustakaan umumlah tempat dimana semua lapisan masyarakat dari segala umur, dari balita sampai usia lanjut bisa terus belajar tanpa dibatasi usia dan ruang-ruang kelas. Banyak program pemerintah, seperti pemberantasan buta huruf dan wajib belajar, akan jauh lebih berhasil seandainya terintegrasi dengan Perpustakaan Umum. Bila di sekolah orang diajar agar tidak buta huruf dan memahami apa yang dibaca. Maka di Perpustakaan Umum, orang diajak untuk terbuka wawasannya, mampu berpikir kritis, mampu mencermati berbagai masalah bersama dan kemudian bersama-sama dengan Anggota komunitas yang lain mencarikan solusinya. Tugas Perpustakaan Umum membangun lingkungan pembelajaran (learning environment) dimana Anggota komunitas pemakainya termotivasi untuk terus belajar dan terdorong untuk berbagi pengetahuan. Dalam konsep manajemen modern, hal ini disebut dengan Knowledge Management.

b. Sebagai Katalisator Perubahan Budaya.

(34)

meningkatkan produktifitas masyarakat. Individu komunitas yang berpengetahuan akan membentuk kelompok komunitas berpengatahuan. Perubahan pada tingkat individu akan membawa perubahan pada tingkat masyarakat. Komunitas yang berbudaya adalah komunitas yang berpengetahuan dan produktif. Komunitas yang produktif mampu melakukan perubahan dan meningkatkan taraf hidupnya menjadi lebih baik.

c. Sebagai Agen Perubahan Sosial.

(35)

d. Sebagai Jembatan Komunikasi Antara Masyarakat dan Pemerintah. Dari semua pengetahuan komunitas yang didokumentasikan di Perpustakaan Umum, fungsi perpustakaan berikutnya adalah melakukan kemas ulang informasi, kemudian memberikan kepada para pengambil keputusan sebagai masukan dari masyarakat. Dengan begini masyarakat akan punya posisi tawar yang lebih baik dalam memberikan masukan-masukan dalam pengambilan kebijakan publik.12

Dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum

fungsi perpustakaan umum, adalah :

a. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan,

b. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui pembelian, langganan, tukar-menukar, dan lain-lain,

c. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka, d. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi,

e. Pendayagunaan koleksi,

f. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang langsung di perpustakaan maupun yang menggunakan telepon, faximil, dan lain-lain,

g. Pemasyarakatan perpustakaan,

h. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan,

12

Daryono, “Pengembangan Perpustakaan Umum Daerah dan Perpustakaan Sekolah Kota Surakarta”, Media Berbagi Pengetahuan, diakses dari

(36)

i. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah, tokoh-tokoh masyarakat dan mitra kerja lainnya,

j. Menjalin kerasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bersama koleksi dan sarana/prasarana,

k. Pengolahan dan ketata-usahaan perpustakaan.13 2. Tujuan Perpustakaan Umum

Dalam Buku Panduan Penyelengaraan Perpustakaan Umum, tujuan perpustakaan umum dibagi menjadi 3 jenis yaitu:14

a. Tujuan umum perpustakaan adalah membina dan mengembangkan kebiasaan membaca dan belajar sebagai suatu proses yang berkesinambungan seumur hidup serta kesegaran jasmani dan rohani masyarakat yang berada dalam jangkauan layanannya, sehingga berkembang daya kreasi dan inovasinya bagi peningkatan martabat dan produktivitas setiap warga masyarakat secara menyeluruh dalam menunjang perkembangan nasional.

b. Tujuan fungsional perpustakaan umum adalah:

1) Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca khususnya, serta mendayagunakan budaya tulisan segala sektor kehidupan.

2) Mengembangkan kemampuan mencari, mengolah serta memanfaatkan informasi.

13

Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1999), hlm. 6.

14

(37)

3) Menggigih masyarakat pada umumnya agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna.

4) Meletakkan dasar - dasar ke arah belajar mandiri. 5) Memupuk minat dan bakat masyarakat.

6) Menumbuhkan apresiasi terhadap pengalaman imajinatif. 7) Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk

memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tangguna jawab dan usaha sendiri dengan mengembangkan kemampuan membaca masyarakat.

8) Berpartisipasi aktif dalam menunjang pembangunan nasional dengan menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan dalam pembangunan sesuai dengan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat.

c. Tujuan operasional perpustakaan umum merupakan pernyataan formal yang terperinci tentang sasaran yang harus dicapai serta cara mencapainya, sehingga tujuan tersebut dapat dimonitor, diukur dan dievaluasi keberhasilannya.

(38)

Perpustakaan umum menyediakan sumber informasi yang cepat, murah dan tepat mengenai topik-topik yang sedang hangat dalam masyarakat maupun topik yang berguna bagi mereka.

Selain itu perpustakaan umum membantu warga mengembangkan kemampuan yang dimiliki sehingga yang bersangkutan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Tujuan lain, perpustakaan umum juga berfungsi sebagai agen kultural, artinya perpustakaan umum pusat utama kehidupan utama budaya masyarakat sekitarnya dan menumbuhkan apresiasi budaya.

3. Peran Perpustakaan Umum

Peran perpustakaan umum sesungguhnya sangat strategis di tengah – tengah masyarakat. Perpustakaan umum adalah Perpustakaan yang ada di bawah lembaga yang mengawasinya. Perpustakaan juga pusat informasi lokal dari semua jenis ilmu pengetahuan dan informasi yang tersedia untuk para penggunanya.

Sutarno menjelaskan bahwa beberapa peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan umum antara lain:

a. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang menghubungkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya.

(39)

antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayaninya.

c. Perpustakaan dapat berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. d. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator,

dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya e. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai agen perubahan, agen

pengembangan dan agen pembangunan kebudayaan manusia. f. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal

bagi masyarakat dan anggota perpustakaan.15

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum dapat berperan aktif sebagai fasilator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Anggota Peningkatan jumlah aggota di perpustakaan. Faktor yang mempengaruhi jumlah anggota bisa dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya seperti yang telah dikemukakan oleh Nurkumala Sari sebagai berikut:16

15

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), hlm. 55.

16

(40)

1. Kondisi fisik

Keadaan jasmani dan kondisi yang baik akan mempengaruhi minat yang lebih tinggi. Namun setelah adanya peristiwa, sehingga mengakibatkan seseorang mengalami cacat jasmani maka orang tersebut akan berubah minat belajarnya sehingga lebih suka kepada hal-hal yang lebih sesuai dengan kondisi dirinya.

2. Keadaan Psikis

Perubahan psikis seseorang mempengaruhi minat terhadap suatu bidang studi tertentu. Misalnya dengan gangguan jasmani dan rohaninya, maka akan mempengaruhi keinginan yang berbeda.

3. Lingkungan sosial

Lingkungan atau alam sekitar akan mempengaruhi minat meskipun dalam waktu yang relatif lama.

Kemudian beberapa hal yang mendorong anggota betah berada di perpustakaan adalah:

1. Rasa nyaman;

2. Keadaan lingkungan fisik yang memadai; 3. Keadaan lingkungan sosial yang kondusif.

(41)

D. Kualitas Pelayanan 1. Pengertian Kualitas

Kualitas adalah menjaga janji pelayanan agar pihak yang dilayani merasa puas dan diuntungkan. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin kurang berkualitas di masa mendatang). Ada lima dimensi kualitas yaitu :17

a. Rancangan (design), sebagai spesifikasi produk.

b. Kesesuaian (conformance), yakni kesesuaian antara maksud desain dengan penyampaian produk.

c. Ketersediaan (availabity), mencakup aspek yang dapat dipercaya. Dan produk itu tersedia bagi konsumen untuk digunakan.

d. Keamanan (safety), aman dan tidak membahayakan konsumen. e. Guna praktis (field use), kegunaan praktis yang dapat

dimanfaatkan pada penggunanya oleh konsumen.

Gaspersz menyatakan bahwa: Pada dasarnya kualitas mengacu kepada pengertian pokok yaitu kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung, maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atau penggunaan produk.18

17

Theodora Gagarina Marga Mulia, Implementasi Sistem Managemen Mutu ISO 9001: 2008 pada Perusahaan Jasa Konstruksi diakses dari http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprit/2040 pada tanggal 22 Oktober 2015 pukul 12:49

18

(42)

Sedangkan menurut fitri meidana menjelaskan kualitas memiliki delapan dimensi pengukuran, yaitu:19

a. Kinerja (Performance).

Kinerja disini merujuk pada karakter produk inti yang meliputi merek, atribut - atribut yang dapat diukur, aspek-aspek kinerja individu. Tika mendefinisikan kinerja sebagai pencatatan hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu. Sedangkan Pustakawan menurut Undang-Undang No.43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Bab I Pasal (1) menjelaskan bahwa Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.20

Pendapat tersebut dapat disimpulkan kinerja pustakawan adalah hasil-hasil pekerjaan yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu oleh seorang yang bekerja di perpustakaan. Karna itu yang dibutuhkan disini adalah memenuhi kebutuhan dan berusaha memberikan kepuasan yang maksimal bagi para pelanggan.

19

Rambat Lupioyadi, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), hlm. 146.

20

(43)

b. Keseragaman Produk (Features).

Features suatu produk biasanya diukur secara subjektive oleh masing - masing individu yang menunjukkan adanya perbedaan kualitas suatu jasa. Dengan demikian, perkembangan kualitas suatu produk menuntut karakter fleksibilitas agar dapat menyesuaikan diri dengan permintaan pasar.

c. Kehandalan (Reliability).

Dimensi ini berkaitan dengan timbulnya kemungkinan suatu produk mengalami keadaan tidak berfungsi pada suatu periode. Keadaan suatu produk yang menandakan tingkat kualitas sangat berarti bagi konsumen dalam memilih produk.

d. Kesesuaian (Conformance).

Dimensi lain yang berhubungan dengan kualitas suatu barang adalah kesesuaian produk dengan standart dalam industrinya. Kesesuaian suatu produk dalam industri jasa diukur dari tingkat akurasi dan waktu penyelesaian termasuk juga perhitungan kesalahan yang terjadi, keterlambatan yang tidak dapat diantisipasi dan beberapa kesalahan lain.

e. Daya Tahan/Ketahanan (Durability).

(44)

f. Kemampuan Pelayanan (Serviceability).

Dimensi ini menunjukkan bahwa konsumen tidak hanya memperhatikan adanya penurunan kualitas tetapi juga waktu sebelum produk disimpan, penjadwalan pelayanan, proses komunikasi dengan staf, frekuensi pelayanan perbaikan akan kerusakan produk dan pelayanan lainnya.

g. Estetika (Aesthetics).

Estetika suatu produk dilihat melalui bagaimana suatu produk terdengar oleh konsumen, bagaimana tampak luar suatu produk, rasa, maupun bau. Jadi estetika merupakan penilaian dan refleksi yang dirasakan oleh konsumen.

h. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality).

Konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai atribut - atribut produk dan jasa.21

Dari pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa kualitas adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi keinginan semua pihak baik itu produsen, konsumen, dan yang lain yang berhubungan dengan produk atau jasa. Dengan kualitas pelayanan perpustakaan seperti kinerja, keseragaman produk, kesesuaian, daya tahan, kemampuan pelayanan, estetika, kualitas yang dipersepsikan, kehandalan, daya tangkap, asuransi dan empati yang baik dan ramah akan memberikan dampak positif bagi masyarakat pengguna, yaitu pengguna akan merespon apa yang telah diberikan oleh perpustakaan demi kepuasan pengguna.

21

(45)

2. Pengertian Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada pengguna sesuai dengan standar pelayanan yang telah dilakukan sebagai pedoman dalam memberikan layanan. Menurut Wyckop dalam Tjiptono, ”kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atau tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan/pengguna”.22

Sedangkan menurut Zeithaml, Parasuraman dan Berry, kualitas pelayanan dapat didefinisikan sebagai “The extent of discrepancy between customers expectations or desire and their perceptions”.23 Pendapat tersebut dapat diartikan, bahwa kualitas pelayanan merupakan besarnya perbedaan antara harapan atau keinginan pengguna dan tingkat persepsi mereka.

Sehubungan dengan kualitas pelayanan di atas Kurniawati mengemukakan ada lima dimensi yang digunakan untuk mengukur dan menilai suatu kualitas pelayanan, yaitu:24

a. Tampilan fisik (tangibles), misalnya penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik harus dapat diandalkan.

b. Kehandalan (reliability), artinya suatu kemampuan untuk memberikan jasa yang dijanjikan dengan akurat dan terpercaya.

22

Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa, (Yogyakarta: Andi Offset, 1996), hlm. 59. 23

Zeithaml, Parasuraman dan Berry , Delivering Quality Service, (New York: The Free Press, 1990), hlm. 19.

24

R. Deffi Kurniawati, Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat: Survei pada Perpustakaan Umum Kota Madya Jakarta - Selatan. Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi. (Yogyakarta : Perpustakaan Universitas Gajah Mada,

(46)

c. Ketanggapan (resvonsivences), misalnya suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat keapda pelanggan/pengguna.

d. Jaminan/kepastian (assurance), artinya pengetahuan dan keramahan karyawan serta kemampuan melaksanakan tugas yang dapat menjamin kinerja yang baik.

e. Empati (empathy), artinya memberikan perhatian yang bersifat individual atau pribadi kepada pelanggan/pengguna da berupaya untuk memahami kegiatan konsumen.25

Agar pengguna merasa puas, maka layanan pengguna perpustakaan harus berkualitas. Karakteristik layanan pengguna yang berkualitas dapat dilihat dari beberapa faktor antara lain:26

a. Koleksi

1) Kuantitas, berkaitan dengan banyaknya jumlah koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan

2) Kualitas, berkaitan dengan mutu, kemutakhiran, kelengkapan koleksi.

b. Fasilitas

1) Kelengkapan, menyangkut lingkup layanan dan ketersediaan sarana pendukung serta layanan pelengkap lainnya.

25

Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 56-57. 26

(47)

2) Kenyamanan memperoleh layanan, berkaitan dengan lokasi, ruangan, petunjuk, ketersediaan informasi, kebersihan dan lain-lain.

c. Sumber daya manusia

1) Kesopanan dan keramahan petugas dalam member layanan, terutama bagi petugas yang berinteraksi langsung dengan pengguna.

2) Tanggung jawab dalam melayani pengguna perpustakaan. 3) Empati, wajar dan adil dalam memecahkan masalah dan

menangani keluhan pengguna.

4) Profesional. Profesionalisme petugas perpustakaan di bagian layanan pengguna tercermin dalam diri petugas yang berjiwa SMART, yaitu siap mengutamakan pelayanan, menyenangkan dan menarik, antusias/bnagga pada profesi, ramah dan menghargai pengguna jasa, tabah di tengah kesulitan.

d. Layanan perpustakaan

1) Ketepatan waktu layanan, berkaitan dengan waktu tunggu dan waktu proses.

2) Akurasi layanan, berkaitan dengan banyaknya petugas yang melayani, fasilitas pendukung seperti komputer.

(48)

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas Pelayanan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas suatu layanan, faktor-faktor tersebut biasanya muncul akibat beberapa hal, seperti pendapat Purwaningsih Y dan Murtiningsih, yang menjelaskan faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan adalah sebagai berikut:27

a. Faktor Kesadaran

Faktor kesadaran berfokus pada individu yang melakukan suatu tugas atau pekerjaan, kesadaran pada kuallifikasi pekerjaan, resiko yang dihadapi, konsumen yang ditangani dan cakupan tugas penting akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam berhubungan dengan orang lain.

b. Faktor Aturan

Aturan biasanya memuat hal - hal yang mengikat dan merupakan patokan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Aturan memuat cara kerja normative yang harus ditempuh suatu organisasi atau individu. Bahwa aturan yang dibuat untuk mengatur organisasi dank arena setiap aturan pada akhirnya menyangkut langsung ataupun tidak langsung kepada orang, maka masalah manusia dan sifat kemanusiaannya harus menjadi pertimbangan utama. c. Faktor Organisasi

Organisasi pelayanan pada dasarnya berbeda dengan organisasi pada umumnya meskipun terdapat sedikit perbedaan dalam penerapannya karena sasaran pelayanan ditujukan kepada

27

(49)

manusia yang mempunyai watak dan kehendak yang multi komplek. Oleh karena itu organisasi pelayanan ini lebih banyak ditekankan kepada pengaturan dan mekanisme kerjanya yang harus mampu menghasilkan pelayanan yang memadai.

d. Faktor Keterampilan dan Kemampuan

Bahwa kuallitas pelayanan sangat dipengaruhi oleh kualitas kemampuan dan keterampilan individu dalam melayani pengguna. Keterampilan dan kemampuan merupakan keadaan yang menggambarkan kondisi seseorang dari sisi tinjau baik skill maupun fisik dapat melakukan atau pekerjaan sesuai dasar ketentuan yang berlaku.

e. Faktor Sarana Pelayanan

Bahwa kualitas pelayanan yang tinggi harus didukung oleh sarana pelayanan yang lengkap. Sarana berfungsi untuk memudahkan pelayanan, memberikan kecepatan pelayanan yang lebih tinggi, menciptakan keakuratan dan kehandalan serta kejelasan informasi yang seharusnya dicatat yang hasil akhir bermuara pada efisiensi dan efektivitas pelayanan.

Untuk dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan di atas Nasution menyatakan sebagai berikut:28

a. Transcendental approach

Dalam pendekatan ini, kualitas dapat dirasakan atau diketahui, tetapi sulit didefenisikan dan dioperasionalkan. Sudut pandang

28

(50)

ini biasanya diterapkan dalam dunia seni, misalnya seni music, seni drama, seni tari, dan seni rupa.

b. Product - based approach

Pendekatan ini menganggap bahwa kualitas merupakan karakteristik atau atribut yang dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur. Perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaan dalam jumlah beberapa unsur atau atribut yang memiliki produk. Karena pandangan ini sangat objektif, maka tidak dapat menjelaskan perbedaan dalam selera, kebutuhan dan preferensi individual.

c. User - based approach

Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang memandangnya, sehingga produk yang paling memuaskan preferensi seseorang merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.

d. Manufacturing - based approach

(51)

e. Value - based approach

Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga. Dengan mempertimbangkan trade - off antara kinerja dan harga, kualitas didefenisikan sebagai “affradable axcellence”. Kulaitas dalam perspektif ini bersifat relative, sehingga produk yang memilliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang bernilai.

D. Layanan Sirkulasi

Kata sirkulasi berasal dari bahasa Inggris circulation yang berarti perputaran. Dalam ilmu perpustakaan, sirkulasi sering dikenal dengan peminjaman namun demikian pengertian pelayanan sirkulasi sebenarnya adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan. Pemanfaatan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan Anggota jasa perpustakaan.29 Sistem peminjaman seringkali disebut pula dengan sistem kendali sirkulasi atau sistem sirkulasi.Sistem peminjaman sering kali disebut pula dengan sistem kendali sirkulasi atau sistem sirkulasi. Sistem peminjaman menurut Sulistyo Basuki adalah sebagai berikut:30

a. Sistem Buku Besar

Sistem buku besar ini menganut register, artinya setiap peminjam mendapat jatah satu halaman atau lebih dalam buku besar, disertai

29

Lasa Hs, Manajemen Perpustakaan Sekolah, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007), hlm. 1.

30

(52)

indeks nama peminjam pada bagian akhir buku besar. Pada setiap halaman buku besar terdapat kolom nama peminjam, alamat, tanggal pinjam, nomor buku, nomor panggil, pengarang, judul, edisi, tanda tangan peminjam, tanggal harus kembali, dan tanggal pengembalian sebenarnya.

b. Sistem Sulih (dummy)

Sistem sulih atau dummy system dalam bahasa inggris, menggunakan sulih yang terbuat dari karton sebagai substitusi buku tatkala buku dipinjam. Sulih dari karton tersebut ditulis pada secarik kertas yang ditempelkan pada halaman sulih. Lembar tersebut berisis nama peminjam, nomor panggil, dan tanggal peminjaman.

c. Sistem Newark

Anggota perpustakaan memperoleh kartu peminjam. Kartu peminjam berisi nama, alamat, nomor pendaftaran, tanggal berakhirnya kartu anggota, tandatangan anggota serta kolom tanggal pinjam, dan tanggal harus kembali.

d. Sistem kertas karbon

Sistem slip multibagian menggunakan kertas karbon berupa dua atau tiga lembar berisi keterangan nama pengarang, judul buku, nomor panggil, nama peminjam dan nomor Anggota peminjam.

e. Sistem Browne

(53)

perpustakaan. Tiket Anggota berisi nomor Anggota, nama, serta alamat diketik pada masing-masing tiket.

Menurut Sri Terta Dewi dan Ardoni, Kegiatan layanan sirkulasi meliputi:31

1. Peminjaman:

a. Pada perpustakaan yang menganut sistem tertutup langkahnya, yaitu:

1) Pengguna menyerahkan formulir permintaan peminjam yang telah diisi;

2) Pustakawan mencari bahan sesuai dengan data yang tertulis dalam formulir.

b. Pada perpustakaan yang menganut sistem terbuka langkahnya, yaitu:

1) Pengguna menyerahkan bahan pustaka yang telah dipilih; 2) Pustakawan mencatat nomor Anggota dan tanggal kembali

pada kartu buku yang tersimpan pada kantong buku;

3) Pustakawan mencatat nomor Anggota dan tanggal bahan pustaka itu harus dikembalikan pada lembar tanggal kembali;

4) Pustakawan mencatat kode bahan perpustakaan dan tanggal kembali.

31

Sri Terta Dewi dan Ardoni, Sikap Anggota Terhadap Layanan Sirkulasi di

(54)

c. Anggota menuliskan tanda tangan pada kartu bahan pustaka. d. Pustakawan menyerahkan bahan perpustakaan tersebut pada

Anggota.

e. Pustakawan menyusun kartu buku dalam kotak, antara lain: 1) Menurut tanggal kembali bahan pustaka,

2) Setiap kumpulan kartu dengan tanggal kembali yang sama, disusun menurut urutan kode bahan pustaka.

f. Pustakawan menyusun kartu pinjam dalam kotak kartu pinjam menurut nama Anggota, kemudian menurut urutan nomor tanda pengenal.

2. Pengembalian

Langkah kerja yang dilakukan oleh petugas dalam prosedur pengembalian bahan pustaka, yaitu:

a. Anggota harus membawa langsung bahan pustaka yang hendak dikembalikan pada lembar tanggal kembali, setelah Anggota menyerahkan bahan pustaka yang akan dikembalikan,

b. Pengambilan kartu buku berdasarkan tanggal kembali,

c. Mengambil kartu pinjam dari kotak kartu pinjam berdasarkan nomor Anggota yang tertera pada kartu buku,

d. Memberikan stempel tanda kembali pada kartu buku, lembar tanggal kembali dan kartu pinjam,

e. Mengembalikan kartu buku pada kantong buku,

(55)

g. Mengelompokkan buku menurut kode bukunya untuk dikembalikan ke rak buku,

h. Memilah buku yang rusak dan yang dapat dikembalikan. 3. Mencatat Pemesanan Peminjaman

Melalui pemesanan peminjaman, anggota diberi kesempatan untuk meminta agar buku yang sedang dipinjam oleh Anggota lain setelah kembali dipinjamkan kepadanya. Tata cara pemesanan peminjaman bahan pustaka, yaitu:

a. Menerima formulir pemesanan yang telah diisi,

b. Memeriksa kartu buku dan kartu pinjam untuk mengetahui peminjaman buku,

c. Menyimpan bahan yang dipesan dalam rak buku,

d. Memberitahu anggota perpustakaan bahwa yang dipesan telah tersedia.

Memperpanjang masa pinjam dapat diberikan jika ada anggota perpustakaan lain yang memesan bahan pustaka itu. Perpanjangan masa pinjam dilakukan menurut prosedur berikut:

a. Anggota perpustakaan membawa bahan yang dipinjam ke meja layanan,

b. Petugas memberikan formulir pemesanan.

c. Jika tidak ada yang memesan, petugas memberikan tanggal kembali yang baru pada lembaran tanggal kembali.

(56)

4. Penagihan

Bila Anggota perpustakaan tidak mengembalikan bahan pustaka pada waktunya, maka perpustakaan akan menagih buku agar segera dikembalikan. Prosedur yang diperlukan dalam proses penagihan adalah:

a. Petugas memeriksa keterlambatan pengembalian berdasarkan tanggal kembali bahan pustaka;

b. Petugas membuat surat penagihan rangkap dua, pertama dikirim kepada peminjam, sedangkan lembar ke dua disimpan sebagai pertinggal;

c. Bila bahan dikembalikan setelah ditagih, petugas memprosesnya berdasarkan proses pengembalian.

5. Sanksi

Sanksi dikenakan kepada Anggota perpustakaan yang melakukan pelanggaran, yaitu:

a. Terlambat mengembalikan bahan pustaka,

b. Mengembalikan bahan pustaka dalam keadaan rusak,

c. Membawa bahan pustaka dari perpustakaan tanpa melalui prosedur yang benar,

d. Menghilangkan bahan pustaka,

e. Melanggar tata tertib Anggota perpustakaan. 6. Statistik

(57)

Anggota perpustakaan, peminjam, pegembalian, buku yang dibaca di tempat pada waktu tertentu.

E. Penelitian Relevan

Penelitian relevan terkait dengan judul “Pengaruh Peningkatan Jumlah Anggota Terhadap Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi di BPAD Kota Bekasi” yang peneliti teliti ada dua. Pertama, skripsi dari mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang yang berjudul “Persepsi Anggota Pada Layanan Sirkulasi (Umum atau Dewasa) Di Perpustakaan Daerah Jawa Tengah” yang diteliti oleh Dian Rizqi Amalia pada tahun 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi anggota pada layanan sirkulasi (umum atau dewasa) di Perpustakaan Dearah Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan persepsi yang baik pada layanan sirkulasi (umum atau dewasa) di Perpustakaan Daerah Jawa Tengah yaitu sejumlah 63,5% khususnya pada tampilan perpustakaan (kebersihan dan kerapian ruangan).

(58)

jawa tengah sedangkan penelitian saya menggunaka tema pengaruh peningkatan jumlah anggota terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi. Dapat dilihat pula perbedaannya dari tempat yang digunakan, penelitian sebelumnya menjadikan Perpustakaan Daerah Jawa Tengah sebagai tempat penelitian, penelitian saya di Perpustakaan BPAD Kota Bekasi. Teknik analisis datanyapun berbeda, penelitian terdahulu menggunakan teknik distribusi frekuensi sedangkan penelitian saya menggunakan teknik SPSS (Statistical Program for Social Science) Version 21. Teknik pengumpulan datanyapun berbeda, penelitian terdahulu menggunakan teknik wawancara dan kuesioner sedangkan penelitian saya menggunakan Kuesioner dan penelitian pustaka.

Kedua adalah skripsi dari mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Sirkulasi Terhadap Minat Kunjungan Anggota Pada Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah DIY” yang diteliti oleh Nur Rahmi Weno pada tahun 2013. Penelitian itu bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan sirkulasi terhadap minat kunjungan anggota pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY. Hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh antara kualitas pelayanan sirkulasi terhadap minat kunjung anggota pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY, dengan memperoleh nilai rata-rata dari kedua variabel kualitas pelayanan sirkulasi sebesar (3,05) dan minat kunjungan pegguna sebesar (3,23).

(59)
(60)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi merupakan cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknis atau alat tertentu. Sutrisno Hadi seorang tokoh bidang penelitian memberikan pengertian metodologi, “Sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah”.32 Kemudian Wiratno Surahmad menyatakan bahwa: pada hakekatnya penelitian adalah suatu bentuk kegiatan dengan mengumpulkan dan mengklasifikasikannya untuk kemudian menemukan sifat-sifat umum yang dapat di pandang sebagai hukum, kaidah dan dalil atau generalisasi terhadap fenomena yang berada dalam bidang yang di teliti dengan menggunakan prosedur yang sistematisk, jelas dan terkontrol.33

Menurut Sugiyono, Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dapat dikatakan pula metodologi penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah dengan cara sistematis yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.34

32

Sutrisno Hadi, Metodologi Reseacrh, (Jogyakarta:Andy Offset, 1997), hlm. 4. 33

Wiratno Surahmad, Metode Penelitian, (Bandung: Tarsito, 1987), hlm. 27. 34

(61)

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi. Regresi adalah pengukur hubungan dua variabel atau lebih yang dinyatakan dengan bentuk hubungan atau fungsi. Untuk menentukan bentuk hubungan (regresi) diperlukan pemisahan yang tegas antara variabel bebas yang sering diberi simbol X dan variabel tidak bebas dengan simbol Y. Pada regresi harus ada variabel yang ditentukan dan variabel yang menentukan atau dengan kata lain adanya ketergantungan variabel yang satu dengan variabel yang lainnya dan sebaliknya. Kedua variabel biasanya bersifat kausal atau mempunyai hubungan sebab akibat yaitu saling berpengaruh. Sehingga dengan demikian, regresi merupakan bentuk fungsi tertentu antara variabel tidak bebas Y dengan variabel bebas X atau dapat dinyatakan bahwa regresi adalah sebagai suatu fungsi Y = f(X). Bentuk regresi tergantung pada fungsi yang menunjangnya atau tergantung pada persamaannya.35 Tujuan mempelajari regresi adalah untuk menemukan atau mencari hubungan antar variabel, sebagai dasar untuk dapat dipakai melakukan penaksiran atau peramalan atau estimasi dari hubungan antar variabel tersebut.

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Ini adalah salah satu model menemukan kebenaran konsep, hubungan konsep-konsep melalui wilayah-wilayah yang luas dengan populasi tanpa atau menggunakan populasi sampai dalam jumlah besar.

35

I M. Narka Tenaya, “Regresi Linear Sederhana”, Bahan Kuliah Ekonometrika Program Studi Agribisnis, diakses dari

(62)

B. Sumber Data 1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung tanpa melalui perantara atau data yang langsung dari sumbernya36. Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan data utama37. Data ini diperoleh langsung dari lokasi penelitian, yaitu dengan menyebarkan kuisioner kepada Anggota perpustakaan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi. Selain itu peneliti melakukan observasi dengan melakukan penelitian langsung di lokasi penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder biasanya diambil dari dokumen-dokumen (laporan, karya tulis orang lain, koran, majalah). Atau, seseorang mendapat informasi dari “orang lain”.38 Dalam penelitian ini, data sekunder berasal dari kepustakaan, yakni terdiri dari buku-buku, literatur-literatur, artikel dan dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

36

M. Muslich, Metode Kuantitatif (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1993) hlm. 86.

37

Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 169

38

(63)

C. Populasi dan Sampel

Populasi pada dasarnya adalah kesatuan atau keseluruhan yang terdiri dari unit-unit. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota yang berstatus anggota aktif Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi dari tahun 2013 hingga 2015.

Tabel 3.1

Jumlah Anggota Perpustakaan BPAD Kota Bekasi yang aktif menggunakan perpustakaan dari Tahun 2013 hingga Februari 2015

Tahun Jumlah

2013 414

2014 687

2015 1183

Sumber: Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota

Bekasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi dimana anggota untuk tahun 2013 sebanyak 414 orang, 2014 sebanyak 1101 orang dan sampai awal maret 2015 sebanyak 1183 orang, jadi total semua anggota perpustakaan tahun 2014 sampai awal maret 2015 sebanyak 1183 orang anggota. Sehingga yang menjadi sampel penelitian adalah:

Diketahui : N = 1183 d² = 10%

(64)

Krejcie-Morgan. Pengambilan sampling pada penelitian ini menggunakan model Slovin dengan rumus sebagai berikut:39

keterangan :

Jadi sampel yang akan diambil pada penelitian ini adalah 92 orang.

Teknik pengambilan datanya menggunakan teknik sampling aksidental, dimana menurut Sugiyono, teknik sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan orang yang ditemui peneliti dimana dipandang cocok dengan sumber data yang dapat dijadikan sampel.40

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah:

39

Nugraha Setiawan, “Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel Krejcie-Morgan: Telaah Konsep dan Aplikasinya” diakses pada 17 Oktober 2015 dari http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/upload/2009/03/penentuan_sampel_memakai_rumus_ slovin.pdf

40

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm.122

(65)

1. Kuesioner/Angket

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.41

Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pertanyaan menyangkut fakta dan pendapat responden. Sedangkan jenis pertanyaan yang digunakan pada penelitian ini adalah pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup yakni dimana responden diminta menjawab pertanyaan dan menjawab dengan memilih dari sejumlah alternatif (pilihan ganda).

2. Penelitian Pustaka (Library Research)

Kepustakaan merupakan bahan utama penelitian data sekunder42. Penelitian ini memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, internet, dan perangkat lain yang berkaitan dengan kinerja individual.

E. Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptif

Menurut Imam Ghozali dalam Aplikasi Multivariate Program SPSS, menyatakan bahwa statistik deskriptif memberikan gambaran suatu

41

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm. 142.

42

Gambar

gambaran peningkatan
Tabel 4.1 Data Koleksi Perpustakaan BPAD Kota Bekasi
Tabel 4.2 Tingkat Pengembalian Kuesioner
Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis menggunakan program SPSS, dapat diketahui hasil uji validitas didapatkan bahwa semua item butir pertanyaan variabel konflik peran ganda,

Dalam pelaksanaan program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Pendampingan Kader Kesehatan dalam Pembuatan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) di Desa Balong Tani Kecamatan

Berdasarkan masalah tersebut penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang perbandingan prestasi belajar siswa antara yang menggunakan Macromedia Flash

[r]

 Peserta didik menganalisis, menghubungkan, dan menyimpulkan data-data yang didapat dari hasil diskusi tentang definisi iman kepada kitab suci, macam-macam kitab suci, dan

Skripsi Upaya Meningkatkan Kecerdasan Verbal Linguistik Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bercerita Dengan Media Celemek Cerita Pada Kelompok A Di TK Aisyiyah Ranting Pabelan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) keterampilan proses sains siswa menggunakan model project based learning (2) keterampilan proses sains siswa menggunakan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM) adalah wahana dan sarana yang