• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN APOTEKER DI BIDANG FARMASI Ada bidang penting mengenai distribusi obat yaitu

Dalam dokumen Pemasaran Farmasi (Halaman 34-40)

Manajemen Pemasaran di Bidang Farmasi

B. PERANAN APOTEKER DI BIDANG FARMASI Ada bidang penting mengenai distribusi obat yaitu

!. i industri farmasi ". i farmasi rumah sakit +. i pedagang besar farmasi #. i apotik 

1.  Peranan Apoteker di Industri Farmasi  termasu !smeti dan !"at tradisi!na# $ a.  Bidang tekhnik , yaitu 

i. ertugas di laboratorium quality control 

ii. ertugas di bidang pembuatan obat manufacturing 

 b.  Bidang administrasi, meliputi pembelian dan bahan (inventory control ), pemasaran, dokumentasi, registrasi, urusan paten dan perundang – undangan.

&.  Bidang medical representative,  bagian yang sangat penting sebagai bahan kontak  antara industri farmasi dan dunia pengobatan.

i bidang laboratorium termasuk juga perkembangan dan penentuan obat baru dan bentuk  sediaannya

2. Peranan Apoteker di Farmasi Rumah Sakit 

epartemen %armasi rumah sakit di rumah sakit dipimpin oleh Apoteker. -antai hubungan tugas Apoteker di rumah sakit adalah okter–Apoteker–Perawat–Pasien. Tanggung ja%a" A&!teer ruma' sait ada#a' $

a. Pembuatan obat yang digunakan di rumah sakit.

 b. enyediakan dan mensuplai obat ke bagian – bagian rumah sakit. &. enggunakan sistem pen&atatan dan pembukuan yang baik.

d. eren&anakan, mengorganisasi, menentukan kebijakan apotek rumah sakit. e. emberi informasi mengenai obat (konsultan *bat) kepada okter dan perawat. f. erawat fasilitas di apotek rumah sakit.

g. 'kut member program pendidikan dan Training pada Perawat. h. elaksanakan keputusan komisi dan terapi.

 Komisi Farmasi dan Terapi adalah komisi pensihat yang bertugas memberi nasehat kepada staf medis, Apoteker rumah sakit tentang persoalan yang menyangkut  penggunaan obat di rumah sakit.

3. Peranan Apoteker di Pedagang Besar Farmasi (P.B.F)

alam P..% Apoteker hendaknya menduduki jabatan kepala departemen Pelayanan Profesional ( Profesional service departement ), sebab obat – obatan yang diperdagangkan dapat dilakukan se&ara efektif dan sekaligus mendorong industri farmasi memproduksi obat yang bermutu tinggi dan dalam mempromosi obat akan lebih dihargai oleh okter praktik, Apoteker di apotik dan rumah sakit .

4. Peranan Apoteker di Apotik 

Apotik adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan  penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.

/urat '0in Apotik (/.'.A) diberikan oleh enteri Kesehatan kepada Apoteker atau Apoteker bekerja sama dengan pemilik sarana untuk menyelenggarakan apotik di suatu tempat tertentu.

Apotik mempunyai fungsi utama dalam pelayanan obat atas dasar resep dan pelayanan obat tanpa resep serta untuk praktek dokter.

Tanggung ja%a" tugas A&!teer di A&!ti ada#a' $

 Pertama : adalah tanggung jawab atas obat dengan resep. Apoteker harus mampu menjelaskan tentang obatnya kepada pasien, sebab

!. ia tahu bagaimana obat tersebut di minum. ". ia tahu efek samping obat yang mingkin ada.

+. ia tahu stabilitasnya obat dalam berma&am – ma&am kondisi. #. ia tahu efek toksisitas obat dan dosisnya.

1. ia tahu tentang &ara dan rute pemakaian obat .

 Kedua : Apoteker bertanggung jawab untuk memberi informasi pada rakyat dalam menggunakan obat bebas dan bebas terbatas (*T2).

Apoteker mempunyai tanggung jawab penuh dalam menghadapi kasus self diagnosis  atau mengobati sendiri dan pemakaian obat tanpa resep.

Apoteker yang menentukan apakah  self diagnosis, self medication dari penderita dapat dibenarkan dan diberi obatnya atau disuruh periksa dulu ke dokter atau tidak perlu.

Pengobatan sendiri atau pengobatan dengan non resep jelas akan makin bertambah.

elihat betapa besarnya peranan Apoteker dalam produksi dan distribusi obat kepada konsumen atau pelanggan maka Apoteker perlu berperan dalam pemasaran produk farmasi. i dalam memproduksi dan distribusi obat telah diatur dalam undang – undang dan  permenkes yang dikenal Paket Kebijaksanaan "+ *ktober !33+ di bidang farmasi.

aka itu perlu memahami dan memenuhi peraturan perundang – undangan farmasi dalam memasarkan produk farmasi.

(. PAKET KEBI)AKSANAAN 2* OKTOBER 1++* DI BIDANG FARMASI ,PAKTO +*-eberapa hal yang perlu dipahami dan dipenuhi dalam memasarkan produk farmasi adalah 

!.  Permenkes no 3!45enkes5Per565!33+ Tentang  7ajib daftar obat jadi.

a. Obat adi adalah sediaan panduan bahan – bahan yang siap digunakan sebagai obat yang digunakan dalam penyelidikan sistem fisiologi atau patologi dalam menentukan

diagnosa, men&egah, menyembuhkan , pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi. *bat wajib digolongkan dalam  i. obat bebas, ii. *bat bebas terbatas, iii. *bat wajib apotik, i8. *bat keras, 8. psikotropika dan n arkotika.

b. Obat palsu adalah obat yang tidak terdaftar dan obat yang diproduksi oleh yang tidak   berhak menurut peraturan perundang – undangan.

c. Obat adi yang beredar harus terdaftar dan permohonan pendaftaran diajukan kepada irjen P.*..

Pendaftaran obat jadi yang diproduksi dalam negeri diberikan kepada industri farmasi yang memenuhi persyaratan 2ara Pembuatan *bat yang aik (2.P.*.)

Pendaftaran obat jadi impor diberikan kepada industri farmasi, pedagang besar farmasi, atau apotik dengan persetujuan tertulis dari produsen di luar negeri.

".  Permenkes no. 3!9 5 enkes5 Per 5 6 5 !33+. Tentang   Pedagang esar %armasi

Pedagang esar %armasi adalah salah satu badan hukum perseroan terbatas atau koperasi yang mempunyai i0in untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran perbekalan farmasi, dalam jumlah besar sesuai perundangan – undangan.

 Perbekalan farmasi meliputi obat, bahan obat, dan alat kesehatan.

Pedagang besar farmasi harus menyalurkan perbekalan farmasi hanya pada sarana kesehatan yaitu apotik, rumah sakit, unit kesehatan lain yang ditetapkan oleh enkes dan toko obat dan penge&er lainnya.

'0in usaha P..% diberikan oleh enkes yang dilimpahkan kepada irjen P.*..

odalnya dapat dari perusahaan nasional maupun patungan dengan perusahaan  penanaman modal asing yang mendapat i0in usaha 'ndustri %armasi di 'ndonesia.

a! Persyaratan "ain :

!. emiliki :omor Pokok 7ajib Pajak (:.P.7.P)

". Ada Asisten Apoteker atau Apoteker penanggung jawab yang bekerja penuh.

+. P..% wajib mengadakan obat, bahan baku obat dan alat kesehatan dari sumber  yang sah sesuai peraturan perundang – undangan.

#. ;udang sediaan farmasi harus dilengkapi alat yang menjamin mutu dan keamanan  perbekalan farmasi disimpan.

b! Tata cara penyaluran perbekalan Farmasi

!. P..% dilarang menjual perbekalan farmasi se&ara e&eran. ". P..% dilarang melayani resep.

+. P..% dilarang menyimpan dan menyalurkan narkotika dan psikotropika tanpa i0in khusus dari enteri Kesehatan.

#. P..% hanya menyalurkan obat keras kepada P..%, Apotik, rumah sakit serta institusi yang dii0inkan dengan /urat Pesanan yang ditandatangani Apoteker atau Asisten Apoteker penanggung jawab P..%

+.  Permenkes no. 3!35enkes5Per565!33+

Tentang   Kriteria obat yang dapat diserahkan tanpa resep

<ang dimaksud resep adalah permintaan tertulis dari okter, okter gigi, okter hewan kepada Apoteker pengelola apotik untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi  penderita sesuai peraturan perundang=undangan.

 Penggunaan obat tanpa resep harus memenuhi kriteria pada pengguna obatnya 

!. Tidak kontra indikasi untuk penggunaan pada  a. wanita hamil, b. anak dibawah usia " tahun, &. orang tua diatas >1 tahun.

". Pada pengobatan sendiri, tidak memberi resiko pada kelanjutan penyakit.

+. Tidak memerlukan &ara atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan.

#. iperlukan untuk penyakit yang pre8alensinya tinggi di 'ndonesia.

aftar obat tanpa resep ditentukan enkes dan penilaiannya ditentukan se&ara terus menerus dengan pertimbangan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan asyarakat.

#.  Permenkes no. 3"$5enkes5Per565!33+

Tentang   Ketentuan Pendaftaran *bat ?adi 'mpor 

<ang dimaksud obat jadi impor ialah obat jadi hasil produksi pabrik farmasi di luar  negeri.

*bat jadi impor wajib didaftarkan sesuai ketentuan yang berlaku juga termasuk obat jadi dengan bentuk sedian, komposisi, dan nama dagang, yang sama dengan obat yang telah terdaftar.

*bat jadi tersebut dapat diimpor dan harus berasal dari :egara lokasi produsen obat jadi yang bersangkutan.

 :egara asal obat jadi tersebut harus merupakan :egara pihak terhadap kon8ensi atau  :egara yang menerapkan persyaratan yang setara.

<ang dapat mengimpor obat jadi hanya 'ndustri %armasi, Pedagang esar %armasi, atau apotik yang mendaftarkan obat jadi yang bersangkutan.

1.  Permenkes no. 3"!5enkes5Per565!33+

Tentang   Pembuatan obat berdasarkan Kontrak.

'ndustri farmasi yang belum memiliki fasilitas produksi bentuk sediaan obat tertentu dapat melimpahkan pekerjaan pembuatan berdasarkan kontrak 'ndustri lainnya dan yang mempunyai fasilitas sendiri.

Pemberi kontrak wajib memiliki i0in usaha industri farmasi dan bertanggung jawab atas mutu obat jadi yang diproduksi berdasarkan kontrak.

'ndustri farmasi pada tanggal !=#=!33# belum memenuhi 2.P.*. untuk seluruh fasilitas  produksinya dapat melimpahkan pembuatan produksi obat jadi berdasarkan kontrak pada

industri farmasi lain yang obat jadinya telah terdaftar.

Kontrak pembuatan obat jadi tersebut dapat dilaksanakan tidak lebih dari lima tahun. ila setelah lima tahun belum juga memenuhi persyaratan 2.P.*. i0in industri farmasi di&abut.

Penerima kontrak wajib memiliki i0in usaha farmasi dan fasilitas produksinya telah memenuhi 2.P.*..

Penerima kontrak menerima pembuatan obat jadi setelah pemberi kontrak mendaftar obat  jadi tersebut.

>.  Permenkes no. 3""5enkes5Per565!33+

Tentang  Ketentuan dan tata &ara pemberian i0in apotik.

%ungsi apotik adalah melakukan tugas pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.

Apoteker pengelola apotik dalam melayani resep yaitu suatu permintaan tertulis okter, okter gigi, okter hewan wajib menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai perundang – undangan.

/urat '0in Apotek (/.'.A) diberikan *leh enkes kepada Apoteker atau Apoteker bekerja sama dengan pemilik sarana apotik (P./.A)untuk mendirikan apotik di suatu tempat tertentu.

Perbekalan farmasi adalah obat, bahan obat, obat asli 'ndonesia (obat tradisional), bahan obat asli 'ndonesia, alat kesehatan dan kosmetika.

/elama Apoteker pengelola apotek masih aktif dan dapat melaksanakan tugasnya dan masih memenuhi persyaratan /urat '0in Apotik masih berlaku seterusnya.

Pengelolaan apotik di daerah – daerah tertentu dapat dinyatakan sebagai pelaksanaan asa akti Apoteker yang bersangkutan.

ila Apoteker pengelola apotik berhalangan pada jam – jam tertentu pada hari buka apotik dapat diganti oleh  #poteker Pendamping  dan juga bekerja di samping Apoteker   pengelola.

ila Apoteker pengelola apotik tidak berada di tempat lebih dari tiga bulan se&ara terus –  menerus harus diganti oleh Apoteker pengganti yang telah memiliki surat i$in kera dan tidak merangkap sebagai Apoteker pengelola apotik di apotik lain.

alam melakukan tugas Apoteker pengelola Apotik dapat dibantu oleh Asisten Apoteker  yang berhak melakukan pekerjaan kefarmasian. @ntuk men!adi  Apoteker pengelola Apotik harus memenuhi persyaratan seperti 

!. 'ja0ah Apoteker telah terdaftar di ep. Kes.

". Telah mengu&apkan sumpah5 janji sebagai Apoteker. +. emiliki /.'.K dari enkes.

#. /ehat fisik dan mental untuk melaksanakan tugas sebagai Apoteker. 1. Tidak bekerja di perusahaan farmasi dan di apotik lain.

 Persyaratan Apotik 

!. arus siap dengan tempat dan perlengkapan termasuk sediaan farmasi dan  perbekalan lainnya milik sendiri atau pihak lain.

". Pada apotik dapat dilakukan kegiatan pelayanan komoditi lainnya diluar sediaan farmasi.

+. /arana apotik dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan kegiatan pelayan komoditi lainnya diluar sediaan farmasi .

 Penge"o"aan Apotik# me"iputi 

!. Pembuatan, pengelolaan, pera&ikan, pengubahan bentuk, pen&ampuran,  penyimpanan, dan penyerahan obat atau bahan obat.

". Pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan penyerahan perbekalan farmasi lainnya. +. Pelayanan informasi, meliputi tentang obat dan perbekalan farmasi lainnya yang

diberikan pada okter, tenaga kesehatan lainnya maupun pada masyarakat.

#. Pengamatan dan pelaporan informasi mengenai khasiat, keamanan, bahaya, dan atau mutu obat dan perbekalan %armasi.

1. Pelayanan informasi wajib didasarkan pada kepentingan masyarakat.

Apoteker wajib menyediakan, menyimpan, dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin keabsahannya.

*bat dan perbekalan farmasi lainnya yang tidak dapat digunakan karena rusak atau dilarang digunakan, harus dimusnahkan dengan dibakar atau ditanam atau dengan &ara lain yang ditetapkan irjen P.*..

Pemusnahan tersebut dilakukan oleh Apoteker pengelola apotik atau Apoteker   pengganti dibantu oleh sekurang – kurangnya seorang karyawan apotik.

Pemusnahan narkotika wajib mengikuti ketentuan perundang – undangan yang  berlaku.

 Pe"ayanan Apotik

!. Apotik wajib melayani resep okter, okter gigi dan okter ewan. Pelayanan resep sepenuhnya atas tanggung jawab Apoteker pengelola Apotik.

alam melayani resep harus sesuai dengan tanggung jawab dan keahlian profesi Apoteker dengan dilandasi kepentingan masyarakat.

". Apoteker tidak boleh mengganti obat generik dalam resep dengan obat paten. ila  pasien tidak mampu menulis obat yang tertulis dalam resep, Apoteker wajib

+. Apoteker wajib memberi informasi yang berkaitan dengan penggunaan obat yang diserahkan pada pasien. Penggunaan obat yang tepat, aman, rasional atas permintaan masyarakat.

#. ila Apoteker berpendapat ada kekeliruan dalam resep atau penulisan tidak tepat, Apoteker harus memberitahu okter penulis resep.

ila okter penulis resep tetap pada pendiriannya, okter wajib menyatakan se&ara tertulis atau membubuhkan tanda tangan yang la0im di atas resep.

5. %opie resep (salinan resep) harus ditandatangani Apoteker.

6. -esep harus dirahasiakan dan disimpan baik dalam waktu tiga tahun. -esep atau salinan resep  &anya boleh diperlihatkan pada okter penulis resep atau yang merawat pasien yang bersangkutan, petugas kesehatan atau petugas lain yang  berwenang menurut peraturan perundang – undangan yang b erlaku.

4. i apotik Apoteker pengelola apotik, Apoteker pendamping, atau Apoteker pengganti dii0inkan menjual obat keras yang termasuk daftar *bat 7ajib Apotik tanpa resep. 9. Apabila Apoteker pengelola apotik berhalangan melakukan tugas pada jam buka

apotik, dapat menunjuk Apoteker pendamping.

Apabila Apoteker pendamping juga berhalangan, dapat menunjuk Apoteker   pengganti. Penunjukan tersebut harus dilaporkan kepada Kepala Kanwil ep. Kes

dengan tembusan kepada irjen P.*. dan kepala alai P.*. setempat.

3. ila Apoteker pengelola apotik berhalangan melakukan tugas lebih dari " tahun terus  – menerus, /.'.A atas nama Apoteker bersangkutan di&abut.

!$. Kegiatan yang dilakukan oleh Apoteker pendamping, Apoteker Pengganti dalam mengelola apotik, Apoteker pengelola apotik turut bertanggung jawab.

!!. Apoteker pengelola apotik dapat dibantu oleh Asiten Apoteker dalam mengelola apotik.

12. Asisten Apoteker melakukan pekerjaan kefarmasian di apotik harus dibawah  pengawasan Apoteker.

 Pengalihan Tanggung 'a(ab Pengelolaan #potik!

!. /etiap penggantian Apoteker pengelola apotik kepada Apoteker pengganti (aib dilakukan serah – terima resep, narkotika, obat dan perbekalan farmasi lainnya  beserta kun&i tempat penyimpanan narkotika dan psikotropika.

Pada serah – terima wajib dibuat berita – a&ara sesuai dengan ketentuan dalam rangkap empat ditandatangani oleh kedua belah pihak.

". Apabila Apoteker pengelola apotik meninggal dunia, ahli warisnya dalam jangka " 6 "# jam (aib melapor se&ara tertulis kepada Kepala Kanwil atau petugas yang diberi wewenang olehnya.

Apabila apotik tersebut tidak ada Apoteker pendamping, pelaporan tersebut (aib disertai penyerahan resep, narkotika, psikotropika, obat keras, dan kun&i tempat  penyimpanan narkotika dan psikotropika. Penyerahan disertai berita serah – terima. 4.  Kepmenkes no. 3"+5enkes5Per565!33+

Tentang : Pen&abutan keputusan enkes -.' no. 3+5enkes5/K5'''59$. Tentang Pemisahan adan @saha istribusi dengan adan @saha Produksi %armasi.

9.  Kepmenkes no. 3"#5enkes5Per565!33+ Tentang : aftar *bat 7ajib Apotek no. " 3.  Kepmenkes no. 3"15enkes5Per565!33+

Tentang : aftar perubahan ;olongan *bat no. ! D. SMPA/ APOTEKER 

@ntuk menjadi #poteker  harus sudah mengu&apkan )umpah*'ani sebagai Apoteker. afal sumpah Apoteker adalah sebagi berikut 

emi Allah, saya bersumpah 

!. Akan membaktikan hidup saya guna kepentingan kemanusiaan.

". erahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan dan keilmuan saya sebagai Apoteker.

+. /ekalipun merasa dian&am, saya tidak akan mempergunakan kemampuan kefarmasian saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan.

#. Akan menjalankan tugas saya dengan sebaik – baiknya sesuai dengan tradisi luhur   jabatan kefarmasian.

1. alam menunaikan kewajiban saya, saya akan berikhtiar dengan sungguh – sungguh supaya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kesukaan, politik kepartaian, atau kedudukan sosial.

>. /aya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh – sungguh dan penuh keinsyafan. E. KODE ETIK APOTEKER DI INDONESIA

Kewajiban Apoteker terhadap masyarakat. /eorang Apoteker,

!. arus berbudi luhur dan memberikan &ontoh yang baik di dalam lingkungan kerjanya.

". alam rangka pengabdian profesinya harus bersedia menyumbangkan keahlian dan  pengetahuannya.

+. arus selalu aktif mengikuti perkembangan peraturan perundang – undangan di  bidang kesehatan umumnya dan di bidang farmasi pada khususnya.

#. endaknya selalu melibatkan diri di dalam pembangunan nasional khususnya di  bidang kesehatan.

1. arus menjadi sumber informasi sesuai dengan profesinya bagi masyarakat dalam rangka pelayanan dan pendidikan kesehatan.

>. endaknya menjauhkan diri dari usaha=usaha untuk men&ari keuntungan dirinya semata=mata yang bertentangan dengan martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian.

F. PENGGO0ONGAN OBAT MENRT PERATRAN PERNDANGNDANGAN

Dalam dokumen Pemasaran Farmasi (Halaman 34-40)

Dokumen terkait