• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan International Monetary Fund (IMF) dalam menangani krisis ekonomi secara global

BAB IV :Pembahasan didominasi dengan peranan dan kapasitas IMF selaku organisasi keuangan internasional, dimana salah satu

KEBERADAAN DAN KEWENANGAN UNI EROPA DALAM PENANGANAN KRISIS EKONOMI UNI EROPA

C. Peranan International Monetary Fund (IMF) dalam menangani krisis ekonomi secara global

Melihat pada catatan sejarah perekonomian secara global, sudah banyak rekam jejak IMF dalam mengembangkan tingkat pertumbuhan perekonomian dunia. Konsentrasi peranan IMF adalah memberikan pinjaman valuta asing kepada negara yang mengalami masalah neraca pembayaran. Pinjaman IMF ini memotivasi respon dari negara peminjam dengan beberapa penyesuaian yang wajib dilakukan dengan tujuan pembelanjaan sesuai dengan pendapatannya.

Sebelum sampai pada peranan IMF dalam penanganan krisis ekonomi global, perlu juga diuraikan mengenai peranan IMF dalam krisis ekonomi sebuah negara. Selama tahun 1990-an IMF telah memprioritaskan usahanya seperti kegiatan berikut253

a. IMF membantu negara-negara yang perekonomiannya rusak karena terjadinya invansi terhadap Kuwait dan Pengaruh Perang Teluk 1980-an;

:

b. memberikan bantuan keuangan dan teknik kepada negara-negara Eropa Timur yang sedang berupaya beralih dari sistem ekonomi terpusat kepada sistem ekonomi pasar;

251 Letter of Intent (LoI) atau nota kesepakatan adalah dokumen yang berisi apa yang harus

dilakukan oleh sebuah negara agar bisa memperoleh pinjaman IMF. LoI memuat kebijakan- kebijakan berskala besar yang harus diimplementasikan oleh pemerintah.

252

IMF, “About Country Policy Intentions Documents” sebagaimana dikutip dari

253

c. IMF juga membantu krisis ekonomi domestik di Pakistan – disebabkan oleh banjir, tingginya harga minyak, dan inflasi yang terus meningkat, dan masalah anggaran yang merusak stabilitas ekonomi;

d. Kawasan Asia, krisis yang terjadi pada awal tahun 1997, diawali karena ketidakmampuan mempertahankan sistem nilai tukar mata uang Bath Thailand sebagai akibat dari permainan para spekulator254

Pelayanan lain yang diberikan IMF adalah dengan menyediakan bantuan teknis seperti: pada tahun 1960-an dimana banyak negara merdeka mencari bantuan dalam mendirikan bank sentral dan kementerian keuangan mereka; pada tahun 1990-an, ketika negara di Eropa tengah dan bagian timur dan bekas Uni Soviet memulai pergantian mereka dari sistem ekonomi yang berdasarkan perencanaan terpusat ke sistemberdasarkan pasar.

Tahun 1996, Bank Dunia dan IMF membuka inisiatif HIPC255 untuk mengurangi beban hutang negara termiskin di dunia. Sejumlah negara mememuhi persyaratan inisiatif tersebut mendapat pengurangan hutang dalam syarat nominal berjumlah lebih dari $6 juta. Sebagian kebijakan IMF berkolaborasi dengan Bank Dunia untuk membantu memastikan bahwa sumber daya yang disediakan oleh pengurangan hutang tepat sasaran.256

254

Cyrillus Harinowo, “IMF Penanganan Krisis & Indonesia Pasca IMF”, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 2004) , hlm 21.

Contoh negara penerima HIPC ini adalah negara berpendapatan rendah di belahan Afrika mulai periode September 2002.

255

Highly Indebted Poor Country (HIPC) atau pendekatan baru atas pengurangan kemiskinan diperkenalkan di tahun 1999, inisiatif tersebut ditingkatkan untuk menyediakan: pengurangan hutang yang lebih luas dan mendalam, serta pengurangan hutang lebih cepat. Melalui HIPC disediakan untuk mendukung kebijakan yang mempromosikan pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan. Sebagaimana dimuat dalam diakses pada 26 Februari 2014 08:00 WIB

256

Tampak ada stigma akan keberadaan IMF sebagai sebuah harapan baru bagi negara-negara miskin untuk dapat memperoleh dana segar yang diperlukan untuk membangun kondisi sosial dan ekonomi negara yang bersangkutan. Jika dibawakan dalam konteks yang lebih luas yaitu krisis ekonomi global, IMF telah menorehkan prestasi peranannya juga.

Secara singkat berturut-turut sejak tahun 2008-2014 ini IMF membantu penanganan krisis Amerika Serikat dan Eropa. Untuk krisis Amerika Serikat, The Fed sebagai bank sentral negara tersebut mengambil peranan utama dengan

positioning yang tepat mengembalikan stabilitas keuangan internasional yang

sempat merosot akibat gagal bayar para banker-nya257 sementara IMF berusaha merilis decoupling, agar keadaan krisis tidak menjalar ke seluruh dunia, dengan melakukan mitra kerja dengan negara lain. Dalam krisis Eropa tercatat peranan IMF lebih mendominasi dalam pemberian bail out 30 milyar Euro dalam skema

Stand By Arrangement (SBA), Memorandum of Understanding on Specific Economic Policy Conditionality sampai titik lahirnya institusi Troika.258

Ibarat dua sisi mata uang, peranan IMF di kancah pemberian dana bantuan tidaklah selalu sempurna seperti apa yang dimandatkan. Ini merupakan point penting untuk dikritisi bahwa bantuan yang diberikan oleh IMF ini seringkali juga memberikan masalah baru bagi negara-negara yang menerima bantuan.

257

The Fed menurunkan suku bunga dari 4,25% menjadi 3,5% (12 Januari 2008), dan 3% (akhir Januari 2008), kemudian 2,5%, bahkan di kuartal I tahun 2009 mengarah pada 0% Kebijakan ini bertujuan mendongkrak harga sekuritas, dan jaminan rasa aman. (Warta Ekonomi April 2009).

258

Penyebabnya antara lain sederet kondisionalitas yang harus dipenuhi oleh negara anggota sebagai peminjam yang menimbulkan adanya intervensi dalam kehidupan nasional suatu negara. Negara-negara berkembang dalam hal ini tidak memiliki posisi tawar yang memadai terhadap ketentuan kondisionalitas yang ditetapkan pada proses peminjaman dan menimbulkan dependensi tinggi terhadap IMF.Sementara bagi negara maju, peranan IMF sarat dengan manuver politik dan intervensi kedaulatan.

Seperti yang terjadi di Indonesia sendiri, sekitar awal tahun 2003 Pemerintah Indonesia terpaksa mengambil kebijakan kenaikan Tarif Dasar Listrik dan BBM sebagai kondisionalitas dan rekomendasi IMF. Terjadi pelarian modal

(capital flight), penurunan nilai tukar rupiah secara drastis, akhir tahun 1998 lebih dari 50% penduduk Indonesia hidup dibawah garis kemiskinan. Rekomendasi IMF untuk menutup 16 bank bermasalah membuat gejolak bank rush. Terhadap hal ini, analisa IMF dianggap tidak tepat sasaran, seperti tak ada bedanya dengan peristiwa yang membuat Indonesia keluar dari IMF pada 1966.259

Dalam kaitannya dengan krisis moneter Asia, IMF juga menuai argumen kritiknya seperti (1) program IMF terlalu seragam, padahal masalah yang dihadapi tiap negara tidak seluruhnya sama; dan (2) program IMF terlalu banyak mencampuri kedaulatan negara yang. Faktanya, IMF telah gagal memberikan solusi kepada tiga negara Asia (Thailand, Korea dan Indonesia). 260

259

Revrisond Baswir, “Sidang Tahnan MPR 2003 Harus ‘Gugat’ Kejahatan IMF”, Pikiran Rakyat, 6 Agustus 2003 sebagaimana diakses melalui

260 Lepi S. Tarmidi, Krisis Moneter Indonesia: Sebab, Dampak, Peran IMF dan Saran. (FE-

Begitu juga sepanjang menangani kemelut Yunani-Uni Eropa, IMF juga sempat membuka tabir kesalahannya dengan mengakui bahwa IMF mengklaim pihaknya dan Uni Eropa salah mengatasi mekanisme bailout pertama senilai 110 miliar Euro karena asumsi tinggi dan restrukturisasi hutang agak telat dilakukan.261

Jelas tiada kesempurnaan bahkan pada lembaga moneter tingkat internasional sekalipun sehingga esensi kedaulatan negara dan kebijaksanaan pemerintah yang berwenang di bidang moneter memegang peranan penting sebelum mengakses keterlibatan dan bantuan IMF. Hal ini pernah dilakukan China, negara yang umumnya menolak rekomendasi kebijakan ataupun asistensi baik dari IMF, Bank Dunia, maupun WTO. Hasilnya, dewasa ini perekonomian China berkembang pesat dan berpredikat sebagai salah satu negara yang menopang perekonomian dunia.

D. Kewenangan International Monetary Fund (IMF) dikaitkan