USAHA DAN DAYA LISTRIK A. TUJUAN
SETERIKA LISTRIK
6. Perawatan seterika listrik
5. Bagian-bagian seterika yang mudah rusak: a. Elemen pemanas
Elemen pemanas biasanya akan rusak dikarenakan pemakaian yang berlebihan (pada seterika tanpa pengatur panas) atau thermostat rusak sehingga proses pengaturan panas tidak berjalan sebagimana mestinya.
Kerusakan bisa juga terjadi akibat salah pemakaian tegangan, seterika jatuh terbanting. Akibatnya elemen pemanas rusak atau putus, isolasi elemen rusak/hancur, sehingga terjadi hubung singkat dengan badan seterika.
b. Kabel penghubung
Kerusakan kabel penghubung terjadi karena:
1) Salah satu penghantar atau keduanya putus, karena sering terpilin sewaktu digunakan atau terlipat-lipat saat menyimpan
2) Kabel terlalu kecil/diameter penghantar kecil sehingga kabel menjadi panas saat digunakan. Akibatnya isolasi kabel mudah rusak dan mudah hubung singkat
3) Kabel sudah tua c. Termostat
Kerusakan thermostat terjadi karena pemakai tidak mematuhi petunjuk pengaturan pemakaian (menu penggunaan pada cakra pilih). Atau karena seterika pernah/sering jatuh, sehingga mengubah susunan mekanis thermostat.
seterika harus selalu dijaga agar tidak timbul masalah ketika akan dipakai. Sebaiknya setelah digunakan menyeterika pakaian dengan jenis kain yang mudah terbakar atau yang mengandung bahan sintetis (misalnya; tetoron, tetrex), biasanya bulu-bulu kain akan terbakar. Arangnya berujud kerak akan menempel pada plat dasar/sole plate
seterika.
Untuk membersihkannya dapat menggunakan kain lap yang sudah dibasahi dengan bensin/thiner. Jika kerak yang menempel sudah terlampau keras dan tebal, maka membersihkannya harus dikerok dengan pisau atau sekrap tipis.
Bagian lain yang harus dirawat adalah kabel penghubung, terminal dan tusuk kontak. Kondisi isolasi kabel penghubung dan terminal hubung dari tusuk kontak sebaiknya selalu diperiksa.
Pada seterika otomatis dengan penyemprot uap, agar seterika tidak mengalami gangguan/rusak saat diggunakan, yang perlu mendapat perhatian, antara lain:
Sebaiknya menggunakan air suling/air murni (air distilasi)
Jika air yang digunakan mengandung mineral/alkali, air perlu
dimasak sampai mendididih kemudian disaring dengan kain bersih
Setelah seterika digunakan, air dalam tabung harus dibuang dan tabung ditiriskan agar benar-benar kering
Tabel berikut untuk membantu mendiagnosa gangguan atau kerusakan pada seterika otomatis
No. Permasalahan Kemungkinan
penyebab
Perbaikan
1 Seterika tidak
Panas (tetap dingin)
a. Tidak ada sumber tegangan
b. Rangkaian tidak hubung (terbuka) c. Kabel tusuk kontak
lepas/putus d. Cakra pilih tidak
tersambung ke mekanis thermostat e. Kontak thermostat
tidak bisa nyambung
f. Elemen pemanas putus
a. Periksa kotak kontak dengan multimeter b. Periksa dengan
multimeter sesuai gambar kelistrikan
c. Disambung kembali d. Atur ke posisi semula
e. Bersihkan kontak dengan kertas ampelas halus atau semprot dengan contact cleaner
f. Ganti dengan elemen pemanas baru
2 Seterika
kurang panas
Pengaturan thermostat
kurang tepat Putar cakra pilih ke kanan (searah jarum jam)
Bongkar seterika, aturlah jarak kontak pada
mekanis thermostat
3 Seterika panas
sekali
Thermostat tidak mau putus
Bongkar seterika, periksa kondisi mekanis thermostat dan setting kembali jarak kontak
4 Bodi seterika
bertegangan
a. Terjadi kebocoran isolasi pada elemen pemanas
b. Isolasi kabel terkelupas dan mengenai bodi
a. Ganti dengan elemen pemanas yang baru b. Perbaiki kondisi isolasi
dan letak instalasinya
Tugas-tugas:
Tugas Keterampilan (praktikum) 1. Kesehatan dan keselamatan kerja
Ikuti prosedur dan peraturan yang berlaku
Gunakan alat sesuai fungsinya
2. Alat dan bahan
Alat keselamatan kerja
Seterika otomatis, obeng plus, obeng minus, tang kombinasi, tang
mulut buaya, kunci pas, ampelas, contact cleaner, soldir, tenol , ampere meter (BU 5 A), volt meter (BU 250 V), thermometer (BU 300
o
C), stopwacth dan multimeter
3. Langkah kerja
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Amati, gambarkan bentuk fisik dan catat spesifikasinya
Bongkar seterika dengan urut, lakukan pengamatan dan identifikasi
komponen/bagian-bagiannya dengan cermat, gambarkan
komponen yang ada di dalam
Ukur besarnya tahanan R0 dan T0 (pengukuran suhu pada plat dasar) saat seterika belum diberi sumber listrik. Tuliskan hasil peneraan alat ukur pada tabel hasil pengukuran
gangguan/rusak (jika ada)
Pasang kembali komponen/bagian-bagian seterika otomatis
Lakukan uji fungsi hasil kerja anda dan lakukan pengukuran arus,
tegangan, setiap kedudukan cakra pilih. Tuliskan hasil peneraan alat ukur dan perhitungan pada tabel hasil pengukuran dan perhitungan
Catat dan laporkan hasil pengamatan serta identifikasi kepada guru pengampu
Buat laporan hasil praktikum anda
Tabel hasil pengukuran dan perhitungan
Ro = Ω to = oC P = U x I watt Rt = Ω t = oC A = T x t kwh No Kedudukan cakra pilih Pengukuran Perhitungan Waktu (detik) Suhu ( oC) U (volt) I (A) Rt (Ω) P (watt) A (wh) 1 Minimum 5 10 15 2 Medium 5 10 15 3 Maksimum 5 10 15
Test Formatif 1
1. Sebutkan jenis-jenis seterika listrik !
2. Jelaskan cara kerja seterika listrik dengan uap air!
3. Sebutkan bahan elemen pemanas dari seterika listrik dan bentuknya!
Tugas Pengetahuan
1 . Sebutkan bagian-bagian dari seterika listrik!
2 . Sebutkan jenis elemen pemanas yang digunakan pad a seterika listrik!
3 . Sebutkan gangguan/kerusakan yang mungkin terjadi pada seterika listrik dan bagaimana cara merawat/memperbaikinya?
Kunci Jawaban
1 . Bagian-bagian seterika listrik a. Elemen panas
b. Besi pengumpul panas/plat dasar ( sole plate ) c. Besi pemberat (seterika tanpa pengatur panas) d. Cakra pilih dan pengatur panas/thermostat e. Tutup/bodi dan tangkai pemegang
f. Terminal dan kabel penghubung
g. Pengatur panas (untuk seterika otomatis) h. Pompa air (untuk seterika dengan uap air) . Elemen pemanas berbentuk pipih dan spriral yang
2 dicor dalam tabung
sebutkan komponen-komponen pengatur panas tersebut!
5. Sebutkan bagian-bagian seterika listrik yang sering rusak dan penyebabnya serta jelaskan bagaimana cara merawat/memperbaikinya!
Kunci Jawaban
1 Jenis-jenis seterika listrik
a. Seterika biasa tanpa pengatur panas b. Seterika otomatis
c. Seterika otomatis dengan penyemprot uap
2 Apabila seterika telah panas, kemudian tombol penyemprot uap ditekan, maka air akan keluar dari tabung air ke ruang penguapan pada plat dasar. Uap akan keluar dari lubang-lubang diseputar plat dasar
3 Elemen pemanas seterika listrik terbuat dari bahan kawat pijar seperti kawat nikhrom atau nikelin. Bentuknya pipih dan bulat
4 Pengaturan panas pada seterika otomatis pada prinsipnya menggunakan
bimetal
Komponennya antara lain: bimetal, baut penyetel dan tangkai pengatur 5 Bagian-bagian seterika listrik yang sering atau mudah rusak
Elemen pemanas, karena seterika sering terantuk atau jatuh ke lantai, caranya diganti dengan elemen yang baru
Kabel penghubung, karena sering terpilin saat pemakaian atau ditekuk saat tidak digunakan
jika putus di tengah sebaiknya diganti dengan yang baru
jika putus di pangkal atau ujung dipotong
Thermostat, karena sering jatuh sehingga isolatornya pecah, caranya diganti dengan yang baru