• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbaikan Biomekanika I

Dalam dokumen MODUL Biomekanika (Halaman 105-110)

Kekuatan Genggam Putra- Putra-Putri pada Posisi 4

4.3.2 Perbaikan Biomekanika I

Pada biomekanika I, terdapat dua jenis pengolahan data, yaitu pengolahan RWL dan LI origin dan pengolahan RWL dan LI destination.

4.3.2.1 Perbaikan Biomekanika I RWL dan LI (Origin)

Pengolahan RWL dan LI origin menggunakan data dari kegiatan pekerja saat mengambil 1/5 karung semen.

Tabel 4.29 Perhitungan RWL Origin

Variabel Nilai Jarak horisontal ( H ) 26 cm Jarak Vertical ( V ) 0 cm Jarak Perpindahan ( D ) 26 cm Sudut Asimetri ( A ) 00 Frekuensi 4 kali/menit Durasi <1 jam

Pegangan poor (buruk)

Sumber: pengolahan data 1. Load Constant (LC) = 23 kg 2. Horizontal Multiplier (HM) HM = 25/H HM = 25 : 26 = 0,96 cm 3. Vertical Multiplier (VM) VM = 1 – 0,003 [V - 69] = 1 – 0,003 [0- 69] = 1 – 0,003 ( 69 ) = 0,793 cm

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI – UNIVERSITAS BRAWIJAYA

150

4. Distance Multiplier (DM) DM = 0,82 + ( 4,5/D )

= 0,82 + ( 4,5/26 ) = 0,993 cm

5. Asymmetric Multiplier (AM) AM = 1 – (0,0032 x A) = 1 – (0,0032 x 0) = 1

6. Frequency Multiplier (FM) f = 60/15 = 4

Dari tabel dapat diketahui FM=0,84 7. Coupling Multiplier (CM)

Kriteria Kopling dikatakan poor karena semen tidak mempunyai pegangan sehingga tangan tidak dapat meraihnya dengan mudah, maka dari tabel dapat diketahui nilai CM = 1 8. RWL

RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0,96 x 0,793 x 0,993x 1 x 0,84 x 1 = 14,6kg

9. Lifting Index

Beban / Load Weight (L) = 10 kg LI = L/ RWL = 10 / 14,6 = 0,684

LI = 0,684 LI < 1

Lifting Index pada pengangkatan awal adalah sebesar 0,684; sehingga termasuk kategori Low Stressful Task yaitu pekerja relatif aman. Pada Biomekanika I ini, kami memberikan perubahan pada berat beban yang dibawa oleh pekerja yaitu dari satu karung semen seberat 50kg menjadi 1/5 karung semen atau seberat 10kg. Hal ini kami lakukan guna menghindari terjadinya resiko cedera pinggang.

4.3.2.2 Perbaikan Biomekanika I RWL dan LI Destination

Pengolahan RWL dan LI destination menggunakan data dari kegiatan pekerja saat meletakkan 1/5 karung semen.

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI – UNIVERSITAS BRAWIJAYA

151

Tabel 4.30 Variabel Perhitungan RWL Destination

Variabel Nilai Jarak horisontal ( H ) 35 cm Jarak Vertical ( V ) 25 cm Jarak Perpindahan ( D ) 10 cm Sudut Asimetri ( A ) 00 Frekuensi 4 kali/menit Durasi <1 jam

Pegangan poor (buruk)

Sumber: pengolahan data 1. Load Constant (LC) = 23 kg 2. Horizontal Multiplier (HM) HM = 25/H HM = 25 : 35 = 0,714 cm 3. Vertical Multiplier (VM) VM = 1 – 0,003 [V - 69] = 1 – 0,003 [25- 69] = 1 – 0,003 (44) = 0,868 cm 4. Distance Multiplier (DM) DM = 0,82+ ( 4,5/D ) = 0,82+ ( 4,5/10 ) = 1,27 cm

5. Asymmetric Multiplier (AM) AM = 1 – (0,0032 x A)

= 1 – (0,0032 x 0) = 1

6. Frequency Multiplier (FM) f = 60/15 = 4

Dari tabel dapat diketahui FM = 0,84 7. Coupling Multiplier (CM)

Kriteria Kopling dikatakan poor karena semen tidak mempunyai pegangan sehingga tangan tidak dapat meraihnya dengan mudah, maka dari tabel dapat diketahui nilai CM = 1 8. RWL

RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0,714 x 0,868 x 1,27 x 1 x 0,84 x 1 = 15,20kg

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI – UNIVERSITAS BRAWIJAYA

152

9. Lifting Index

Beban / Load Weight (L) = 10 kg LI = L/ RWL

= 10 / 15,20 = 0,657

LI = 0,657  LI < 1

Lifting Index pada pengangkatan awal adalah sebesar 0,657; sehingga termasuk kategori

Low Stressful Task yaitu pekerja relatif aman. Pada Biomekanika I ini, kami memberikan perubahan pada berat beban yang dibawa oleh pekerja yaitu dari satu karung semen seberat 50kg menjadi 1/5 karung semen atau seberat 10kg. Hal ini kami lakukan guna menghindari terjadinya resiko cedera pinggang.

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI – UNIVERSITAS BRAWIJAYA

153

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan pada praktikum analisis postur kerja dan biomekanika ini antara lain:

1. Untuk mengetahui postur kerja yang baik dapat dianalisis dengan menggunakan metode

Rapid Upper Limb Assessment (RULA), Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan Ovako Work Posture Analysis System (OWAS).

2. Untuk menganalisis ukuran beban yang diangkat dapat digunakan metode

Recommended Weight Limit (RWL).

3. Berdasarkan data analisis postur kerja dapat disimpulkan bahwa perlu diadakan perbaikan postur kerja karena diperoleh final score pada RULA dan REBA yang dapat mengakibatkan cedera otot lengan dan pinggang. Sedangkan pada OWAS tidak perlu dilakukan perbaikan karena final score sudah menunjukkan postur tubuh yang baik dan tidak menimbulkan resiko cedera bagi pekerja.

4. Berdasarkan analisis biomekanika I dapat disimpulkan bahwa pada posisi origin dan

destination perlu perbaikan, karena diperoleh nilai LI yang lebih dari 3 yaitu 3,42 dan 3,28 sehingga dapat menimbulkan cidera.

5. Berdasarkan analisis Biomekanika II : Hand Grip Strength dapat disimpulkan bahwa pada posisi kedua yaitu sikap duduk dengan tangan terulur ke depan lebih memiliki kekuatan yang lebih besar daripada posisi pertama, kedua, dan ketiga terutama pada diameter 2. 6. Pada analisis Biomekanika II : Pull Back Strength dapat disimpulkan bahwa pada saat

posisi berdiri tegak adalah pada saat seseorang menghasilkan kekuatan terbesar.

7. Berdasarkan kedua metode pengukuran Biomekanika II dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin dan tinggi maupun berat badan mempengaruhi kekuatan tarik dan genggam. 8. Berdasarkan perbaikan ergonomi yang dilakukan pada perbaikan postur kerja dengan

RULA maka diperoleh final score yang menunjukkan kategori 2, yaitu postur kerja yang menunjukkan bahwa penyelidikan lebih lanjut dibutuhkan dan mungkin saja perubahan diperlukan. Sedangkan pada perbaikan postur kerja dengan REBA maka diperoleh final score yang menunjukkan kategori 2 yaitu postur tubuh dengan resiko kecil, perubahan mungkin diperlukan. Nilai ini lebih baik dibandingkan dengan analisis sebelumnya, sehingga dapat meminimalkan tingkat terjadinya cedera.

9. Berdasarkan perbaikan ergonomi yang dilakukan pada analisis biomekanika I dapat disimpulkan bahwa pada posisi origin dan destination sudah menunjukkan kondisi yang baik, karena diperoleh nilai LI yang kurang dari 1 yaitu 0,68 dan 0,65 sehingga termasuk kategori Low Stressful Task yaitu pekerja relatif aman. Kami melakukan perbaikan dengan memberikan perubahan pada berat beban yang dibawa oleh pekerja yaitu dari satu karung semen seberat 50kg menjadi 1/5 karung semen atau seberat 10kg.

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI – UNIVERSITAS BRAWIJAYA

154

5.2 Saran

Saran pada praktikum analisis postur kerja dan biomekanika ini antara lain:

1. Dalam penggunaan Digital Hand Grip Dynamometer dan Digital Pull Back Dynamometer

sebaiknya sudah mempelajari cara menggunakannya.

2. Pada analisis RULA, REBA, dan OWAS sebaiknya membaca worksheet terlebih dulu sehingga dapat mengetahui dan mengambil gambar pada posisi yang tepat dan dapat menganalisis dengan mudah.

3. Sebelum pengambilan data dengan video, sebaiknya praktikan lebih memahami lagi analisis RULA, REBA dan OWAS serta Biomekanika I sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan video.

Dalam dokumen MODUL Biomekanika (Halaman 105-110)

Dokumen terkait