• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA

B. Perbandingan Laporan Keuangan Menurut PSAK dengan

4. Perbandingan Laba Rugi Triwulan III dan IV dengan

Laporan laba rugi triwulan III dan IV secara umum telah disajikan sesuai dengan PSAK No.59 yaitu terdiri dari pos pendapatan dan beban.

a) Pendapatan dari operasi utama

Pendapatan dari operasi utama adalah pendapatan yang timbul dari kegiatan utama perusahaan dalam mencapai tujuannya. Pendapatan operasi utama dalam PSAK No.59 terdiri dari pendapatan dari jual beli, pendapatan dari sewa, pendapatan dari bagi hasil, dan pendapatan operasi utama lainnya.

Pendapatan dari operasi utama oleh bank disajikan dengan istilah yang berbeda yaitu dengan pendapatan operasional. Pendapatan operasional dalam laporan bank terdiri dari pendapatan operasional penyaluran dana dan pendapatan operasional lainnya. Total saldo pendapatan operasional dalam laporan bank yaitu sebesar Rp1.194.710.000,00 pada bulan September dan Rp1.712.519.000,00 pada bulan Desember.

Pendapatan dari operasi utama dalam PSAK No.59 dalam laporan bank disajikan dengan pendapatan operasional, dan akun-akun dalam pos

pendapatan operasional bank berbeda dengan akun-akun dalam pos pendapatan operasi utama menurut PSAK No.59. Perbedaan ini tejadi karena PSAK No.59 melaporkan dengan melihat berdasarkan produk/layanan bank, sementara bank BPRS Bangun Drajat Warga melaporkan pendapatan operasional dengan melihat asal dari pendapatan. Berdasarkan penjelasan diatas penyajian pendapatan operasi utama oleh bank tidak sesuai PSAK No.59.

b) Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat

Penyajian hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat menurut PSAK No.59 disajikan pada pos pendapatan. Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat oleh bank disajikan dengan istilah bagi hasil kepada pemilik dana. Bagi hasil kepada pemilik dana dalam laporan bank disajikan dalam pos pendapatan. Saldo bagi hasil pada pemilik dana dalam laporan bank yaitu sebesar Rp409.561.000,00 pada bulan September dan Rp572.841.000,00 pada bulan Desember.

Bank menyajikan bagi hasil pada pemilik dana sedangkan PSAK No.59 menyajikan hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat, ini berarti terdapat perbedaan istilah. Perbedaan ini karena pihak bank merasa lebih simple menggunakan istilah bagi hasil pada pemilik dana dari pada dengan istilah hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat. Meski terdapat perbedaan istilah namun penyajian bagi hasil pada pemilik dana oleh bank sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162 karena disajikan pada pos pendapatan.

c) Pendapatan operasi lainnya

Pendapatan operasi lainnya adalah pendapatan yang diperoleh dari aktivitas operasional bank selain operasional utama. Pendapatan operasi lainya dalam PSAK No.59 disajikan pada pos. Penyajian pendapatan operasi lainnya dalam laporan bank disajikan pada pos pendapatan operasional sebesar Rp62.933.000,00 pada bulan September dan Rp43.757.000,00 pada bulan Desember.

Penyajian pendapatan operasi lainnya dalam laporan bank sama dengan PSAK No.59 yaitu disajikan pada pos pendapatan. Jadi dapat disimpulkan penyajian pendapatan operasi lainnya dalam laporan bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162.

d) Beban operasi lainnya

Beban operasi lainnya adalah beban yang timbul berkaitan langsung dengan kegiatan operasi utama perusahaan. Penyajian beban operasi lainnya dalam PSAK No.59 disajikan pada pos beban. Beban operasi lainnya dalam bank disajikan dengan istilah beban operasional dan disajikan dalam pos beban yaitu sebesar Rp587.603.000,00 pada bulan September dan Rp797.454.000,00 pada bulan Desember.

Penyajian beban operasi lainnya oleh bank berbeda dengan PSAK No.59 karena PSAK No.59 menyajikannya dengan nama beban operasi lainnya oleh bank disajikan dengan beban operasional. Meski terdapat perbedaan istilah namun penyajian beban operasional oleh bank sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162 karena disajikan dalam pos beban.

e) Pendapatan non-operasi

Pendapatan non-operasi adalah pendapatan yang diperoleh selain dari kegiatan utama bank dan sifatnya insidentil atau yang secara tidak langsung berkaitan dengan kegiatan operasional bank. Pendapatan non- operasi menurut PSAK No.59 disajikan terpisah dari pendapatan operasi utama. Pendapatan non-operasional dalam laporan bank disajikan terpisah dari pendapatan operasi utama. Saldo pendapatan non-operasi dalam laporan bank yaitu sebesar Rp1.429.000,00 pada bulan September dan Rp31.484.000,00 pada bulan Desember.

Penyajian pendapatan non-operasi oleh bank sama dengan PSAK No.59 yaitu disajikan terpisah dari pendapatan operasi utama. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajia n pendapatan non-operasi dalam laporan bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162.

f) Beban non-operasi

Beban non-operasi adalah beban selain yang timbul dari kegiatan utama bank dan sifatnya insidentil atau yang secara tidak langsung berkaitan dengan kegiatan operasional bank. Beban non-operasi menurut PSAK No.59 disajikan terpisah dari beban operasi. Beban non-operasi dalam laporan bank disajikan terpisah dari beban operasi. Saldo beban non-operasi dalam laporan bank yaitu sebesar Rp22.192.000,00 pada bulan September dan Rp23.930.000,00 pada bulan Desember.

Penyajian beban non-operasi oleh bank sama dengan PSAK No.59 yaitu disajikan terpisah dari beban operasi. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian beban non-operasi dalam laporan bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162.

g) Zakat

Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh pembayar zakat untuk diserahkan kepada penerima zakat. Penyajian zakat dalam PSAK No.59 disajikan setelah akun beban. Penyajian zakat dalam laporan bank disajikan setelah akun beban yaitu sebesar Rp 0 pada bulan September dan Rp8.747.000,00 pada bulan Desember.

Penyajian zakat dalam laporan bank sama dengan PSAK No.59 yaitu disajikan setelah akun beban . Jadi bisa disimpulkan penyajian zakat oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162.

h) Pajak

Penyajian pajak menurut PSAK No.3 disajikan pada urutan terakhir laporan laba rugi . Penyajian pajak dalam laporan bank disajikan dengan istilah taksiran pajak penghasilan yang disajikan pada urutan terakhir laporan laba rugi yaitu sebesar Rp4.177.000,00 pada bulan September dan Rp39.394.000,00 pada bulan Desember.

Peraturan dalam PSAK No.3 menyajikan taksiran pajak penghasilan pada urutan terakhir laporan laba rugi. Jadi penyajian taksiran pajak penghasilan oleh bank sesuai dengan PSAK No.3 paragraf 8 karena disajikan urutan terakhir laporan laba rugi.

Tabel 5. Perbandingan Laba Rugi bulan September dan Desember dengan PSAK

No PSAK BPRS BDW Keterangan

1 Pendapatan Operasi Utama

ü Pendapatan dari Jual Beli

ü Pendapatan dari sewa

ü Pendapatan dari bagi hasil

ü Pendapatan operasi utama lainnya.

Pendapatan Operasional dari Penyaluran Dana

ü Pendapatan dari pihak ketiga bukan bank

ü Pendapatan dari BI

ü Pendapatan dari bank lain

Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai 2 Hak pihak ketiga atas bagi hasil

investasi tidak terikat

ü Disajikan pada pos pendapatan

Bagi Hasil Pada Pemilik Dana

ü Disajikan pada pos pendapatan

Sesuai PSAK 59 namun beda

istilah Sesuai 3 Pendapatan operasi lainnya

ü Disajikan pada pos pendapatan

Pendapatan operasi lainnya

ü Disajikan pada pos pendapatan Sesuai PSAK 59 4 Beban operasi lainnya

ü Disajikan pada pos beban

Beban operasi lainnya

ü Disajikan pada pos beban Sesuai PSAK 59 5 Pendapatan Non Operasi

ü Disajikan terpisah dari pendapatan operasi utama

Pendapatan Non Operasi

ü Disajikan terpisah dari pendapatan operasi utama

Sesuai PSAK 59 6 Beban non operasi

ü Disajikan terpisah dari beban operasi

Beban non operasi

ü Disajikan terpisah dari beban operasi

Sesuai PSAK 59 7 Zakat

ü Disajikan setelah akun beban

Zakat

ü Disajikan setelah akun beban Sesuai PSAK 59 8 Taksiran Pajak Penghasilan

ü Disajikan padaurutan terakhir laporan laba rugi

Taksiran Pajak Penghasilan

ü Disajikan padaurutan terakhir laporan laba rugi

Sesuai PSAK 3

Berdasarkan pemaparan diatas dapat dilihat dalam laba rugi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga bulan September dan Desember 2006 ditemukan banyak persamaan dengan PSAK No.59. Persamaan itu antara lain persamaan penggunaan istilah dan persamaan letak penyajian. Dalam laporan keuangan bank juga terdapat perbedaan dengan peraturan yang ada dalam PSAK No.59. Perbedaan itu antara lain perbedaan istilah dan perbedaan letak penyajian. Adapun perbedaan itu terletak pada akun sebagai berikut :

a. Pendapatan operasi utama

Pendapatan operasi utama dalam PSAK No.59 dalam laporan keuangan bank disajikan dengan pendapatan operasional dari penyaluran dana. Pendapatan operasi utama dalam PSAK No.59 terdiri dari pendapatan dari jual beli,

pendapatan dari sewa, pendapatan dari bagi hasil, pendapatan operasi utama lainnya. Pendapatan operasional dari penyaluran dana dalam laporan bank terdiri pendapatan dari pihak ketiga bukan bank, pendapatan dari Bank Indonesia, pendapatan dari bank lain.

Perbedaan ini terjadi karena sudut pandang yang berbeda antara bank dengan peraturan PSAK No.59. Bank melaporkan pendapatan berdasarkan asal pendapatan, sementara peraturan PSAK No.59 melaporkan pendapatan dengan melihat berdasarkan produk/layanan yang ada dalam bank syariah.

b. Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat

Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat oleh bank disajikan dengan istilah bagi hasil pada pemilik dana. Perbedaan penggunaan istilah ini terjadi karena bank merasa lebih simple menggunakan istilah bagi hasil pada pemilik dana dari pada dengan istilah hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat yang dianggap terlalu panjang. Penggunaan istilah bagi hasil pada pemilik dana ini dimasudkan agar mudah dimengerti oleh pembaca laporan, karena pembaca laporan belum tentu mengerti dengan istilah investasi tidak terikat.

114

BAB VI PENUTUP A .Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian terhadap PT. BPRS Bangun Drajat Warga mengenai penerapan PSAK dengan teknik analisis deskriptif maka penulis menarik kesimpulan secara garis besar adalah sebagai berikut :

1. Laporan keuangan neraca bulan Maret dan Juni 2006 BPRS Bangun Drajat Warga secara umum sudah sesuai pada PSAK karena dalam laporan keuangannya terdapat 0,103 ketidak sesuaian yaitu 4 akun dari 39 akun yang dibandingkan.

2. Laporan keuangan neraca bulan September dan Desember 2006 BPRS Bangun Drajat Warga secara umum sudah sesuai pada PSAK karena dalam laporan keuangannya terdapat 0,06 ketidak sesuaian yaitu 2 akun dari 34 akun yang dibandingkan.

3. Laporan keuangan laba rugi bulan Maret dan Juni 2006 BPRS Bangun Drajat Warga sudah sesuai pada PSAK karena dalam laporan keuangannya tidak terdapat ketidak sesuaian.

4. Laporan keuangan laba rugi bulan September dan Desember 2006 BPRS Bangun Drajat Warga secara umum sudah sesuai pada PSAK karena dalam laporan keuangannya terdapat 0,125 ketidak sesuaian yaitu 1 akun dari 8 akun yang dibandingkan.

5. Kesesuaian antara neraca bulan Maret dan Juni dengan PSAK antara lain terletak pada akun kas, penempatan pada BI, penempatan pada bank lain,

piutang, pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, persediaan, aktiva yang diperoleh untuk ijarah, aktiva istishna, penyisihan penghapusan aktiva produktif, aktiva dalam valas, aktiva tetap dan inventaris, antar kantor aktiva, rupa-rupa aktiva, tabungan wadiah, kewajiban lain, kewajiban pada bank lain, pembiayaan yang diterima, antar kantor pasiva, pinjaman subordinasi, modal disetor, tambahan modal disetor, selisih penilaian kembali aktiva tetap, cadangan.

6. Kesesuaian antara neraca bulan September dan Desember dengan PSAK antara lain terletak pada akun kas, penempatan pada BI, penempatan pada bank lain, piutang, pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, persediaan, aktiva yang diperoleh untuk ijarah, aktiva istishna, aktiva tetap dan inventaris, aktiva lain, kewajiban segera, tabungan wadiah, kewajiban lain, kewajiban pada bank lain, pembiayaan yang diterima, pinjaman subordinasi, dana investasi tidak terikat, modal pinjaman, modal disetor, tambahan modal disetor, selisih penilaian kembali aktiva tetap, cadangan. 7. Kesesuaian antara laba rugi bank bulan Maret dan Juni dengan PSAK antara

lain terletak pada pendapatan dari jual beli, pendapatan sewa, pendapatan dari bagi hasil, pendapatan operasi utama lainnya, hak pihak ketiga atas investasi tidak terikat, pendapatan dari operasi lainnya, beban operasi lainnya, pendapatan non-operasi, beban non-operasi, zakat, pajak.

8. Kesesuaian antara laba rugi bank bulan September dan Desember dengan PSAK antara lain terletak pada bagi hasil pada pemilik dana, pendapatan dari

operasi lainnya, beban operasi lainnya, pendapatan non-operasi, beban non- operasi, zakat, taksiran pajak penghasilan.

9. Penyebab perbedaan antara laporan keuangan bank dengan PSAK secara umum karena bank terpengaruh oleh peraturan lain, dan istilah/nama akun disesuaikan dengan pendidikan para pemakai laporan keuangan.

a. Perbedaan istilah dalam neraca untuk akun ijarah, aktiva istishna, aktiva tetap dan inventaris, rupa-rupa aktiva, pembiayaan/pinjaman yang diterima ini terjadi karena bank terpengaruh pada peraturan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR tanggal 29 agustus 1995.

b. Penyajian akun penyisihan penghapusan aktiva produktif, aktiva dalam valuta asing, antar kantor aktiva, kewajiban pada BI, antar kantor pasiva, modal pinjaman, selisih penilaian kembali aktiva tetap, cadangan dalam laporan bank yang tidak terdapat pada PSAK No.59 ini terjadi karena bank terpengaruh SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR tanggal 29 agustus 1995.

c. Bank tidak menyajikan akun giro pada bank lain, efek-efek, penyertaan, investasi yang lain, simpanan bank lain, keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan, utang pajak, utang lainnya, investasi tidak terikat dari bank, perbedaan ini disebabkan bank tidak melakukan aktivitas, transaksi selama periode laporan keuangan.

d. Perbedaan dalam laporan laba rugi pada pendapatan operasional dari penyaluran dana dalam laporan bank terdiri pendapatan dari pihak ketiga bukan bank, pendapatan dari Bank Indonesia, pendapatan dari bank lain.

Perbedaan ini terjadi karena sudut pandang yang berbeda antara bank dengan peraturan PSAK. Bank melaporkan pendapatan berdasarkan asal pendapatan, sementara peraturan PSAK melaporkan pendapatan dengan melihat berdasarkan produk/layanan yang ada dalam bank syariah.

e. Perbedaan istilah dalam laba rugi bulan September dan Desember yaitu pada taksiran pajak penghasilan dan hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat yang berbeda dengan PSAK No.59, hal ini disebabkan bank menyesuaikan istilah dalam laporan laba rugi dengan pemakai laporan keuangan.

B . Keterbatasan

Penulis dalam meneliti BPRS Bangun Drajat Warga mengalami beberapa kendala dan keterbatasan. Keterbatasan yang dialami oleh penulis yaitu tidak adanya penjelasan atau catatan atas laporan keuangan. Kendala dalam penelitian itu adalah peneliti tidak bisa melakukan wawancara dalam mencari informasi yang dibutuhkan karena kesibukan para staf membuat peneliti terbatas dalam mencari informasi.

C .Saran

1. Bagi Bank

a. Bank sebaiknya menggunakan istilah yang sama pada laporan neraca dengan PSAK No.59 pada akun ijarah, aktiva istishna, aktiva tetap dan inventaris, rupa-rupa aktiva, dana investasi tidak terikat, pembiayaan / pinjaman yang diterima, pendapatan operasional, bagi hasil pada pemilik

dana. Akun qard yang disajikan sendiri sebagai akun, sebaiknya dimasukkan dalam pos aktiva lain sesuai dengan PSAK No.59.

b. Sebaiknya BPRS Bangun Drajat Warga menggunakan kembali format laporan laba rugi bulan Maret dan Juni karena laporan pada periode tersebut sudah sesuai dengan PSAK No 59.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini hanya terbatas pada letak dan nama/istilah yang digunakan, akan lebih baik bila peneliti selanjutnya meneliti secara lebih dalam mengenai penyajian dan pengungkapan akun-akun laporan keuangan.

Daftar Pustaka

Adnan, M Akhyar .2002. Akuntansi Syariah Arah Prospek dan Tantangan: UII Press.

Affandi, M.Imron. 2003. Evaluasi Penerapan PSAK No 59 Pada Perjanjian Pembiayaan Murabahah: Universitas Sebelas Maret.

Al-Amin, Budi .2004. Evaluasi Penerapan PSAK No 59 Pada Perjanjian Pembiayaan Mudharabah: Univervitas Sebelas Maret.

Antonio, Muhammad Syafi’I . 2001. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta: Gema Insani Press.

Arisyana .1997, Penerapan PSAK No 27 Terhadap Laporan Keuangan Koperasi Studi Kasus Pada KUD Tempel, KUD Sleman, KUD Mlati, KUD Depok Tahun 1997: Universitas Sanata Dharma.

Ikatan Akuntan Indonesia..2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 1,

Jakarta: Salemba Empat

Ikatan Akuntan Indonesia..2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 2,

Jakarta: Salemba Empat

Ikatan Akuntan Indonesia..2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 31,

Jakarta: Salemba Empat

Ikatan Akuntan Indonesia..2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 59,

Jakarta: Salemba Empat

Ikatan Akuntan Indonesia..2002. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, Jakarta: Salemba Empat

Latifah, Leti .2006, Akuntabilitas Antara Akuntansi Konvensional dan Syariah: Wahana Akuntansi Jurnal Ilmiah Vol 1, No 1 2006 hal 26-34: Universitas Negeri Jakarta.

Muhammad. 2002, Manajemen Bank Syariah Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Noormila . 2006, Evaluasi Penerapan PAPSI Pada Piutang Murabahah: Universitas Sebelas Maret.

Sofie. 2005, Merumuskan Tujuan Laporan Keuangan Bank Syariah : Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi Vol 5 No 1 April 2005 hal 41-58: Universitas Trisakti.

Sulistyowati, Tatik Tri . 2004, Evaluasi Penyajian Laporan Keuangan BPR Syariah Berdasarkan PSAK No 59 Studi Kasus Pada PT.BPRS Margirizki Bahagia: Universitas Sanata Dharma.

Suwardjono . 2002, Akuntansi Pengantar 1: BPFE Yogyakarta

Tina . 1997, Penerapan PSAK No 32 Pada Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan Pemegang Hak Penguasahaan Hutan Studi Kasus Pada PT.Benua Indah: Universitas Sanata Dharma.

Triyuwono, Iwan . 2000, Shari’ate Accounting An Ethical Contruction of Discipline: Gajah Mada International Journal of Business May 2000 Vol 2 No 2 pp 233-251 :Universitas Gajah Mada.

Tyas W.S, Maha Putri. 2004, Evaluasi Penerapan Akuntansi Pada Koperasi Simpan Pinjam Berdasarkan PSAK No.27 Studi Kasus Pada Koperasi Wanita LEPMM “Kartini”: Universitas Sanata Dharma

Wiyono, Slamet. Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syariah: Grasindo. Yaza, Rizal . 2001, From Convensional To Islamic Accounting Does It Need A

Slight Or An Extensive Overhaul: JAAI Vol 5 No 2 Desember 2001: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

LAMPIRAN A

No Aktiva Sandi Th 2006 Th 2005 No Pasiva Sandi Th 2006 Th 2005

1 Kas 100 189,819 237,508 1 Tabungan Wadiah 12) 302 295,089 295,443

2 Penempatan pada BI 120 0 0 2 Dana Investasitidak terikat

3 Penempatan pada bank lain 03) 130 2,324,595 1,774,636 a.Tabungan Mudharabah 13) 321 4,873,423 3,964,519

4 Piutang b.Deposito mudharabah 14) 322 2,442,950 2,417,061

a.Piutang Murabahah 04) 150 2,560,089 2,193,066 3 Kewajiban Pada BI 340 0 0

b.Pend.Margin Murabahah yang ditangguhkan -/- 151 -843,084 -671,355 4 Kewajiban pada bank lain 15) 350 0 0

c.Piutang Salam 05) 152 0 0 5 Kewajiban lainnya 16) 365 199,362 48,065

d.Piutang Istishna 06) 153 147,460 317,766 6 Pembiayaan/pinjaman yang diterima 366 0 0

e.Pend.Margin Istishna yang ditangguhkan -/- 154 -55,595 -115,656 7 Pinjaman Subordinasi 368 0 0

5 Pembiayaan 8 Antar kantor Pasiva 390 0 0

a.Pembiayaan Mudharabah 07) 160 3,697,501 2,979,455 9 Rupa-rupa pasiva 17) 400 49,592 152,170

b.Pembiayaan Musyarakah 07) 161 618,388 806,583 10 Modal Pinjaman 410 0 0

6 Ijarah 11 Modal disetor

a.Aktiva Ijarah 08) 180 242,961 307,850 a.Modal Dasar 421 1,000,000 1,000,000

b.Aktiva Penyusutan Amrts Aktiva Ijarah -/- 185 -134,187 -98,703 b.Modal yang belum disetor 422 0 -297,120

7 Qard 09) 190 47,897 119,985 12 Tambahan Modal Disetor

8 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif -/- 200 -178,112 -107,488 a.Agio 431 0 0

9 Aktiva Istishna dalam penghapusan 10) 201 0 0 b.Disagio 432 0 0

10 Termin Istishna-/- 10) 202 0 0 c.Modal Sumbangan 433 0 0

11 Persediaaan 203 0 0 d.Dana Setoran Modal 434 64,800 361,920

12 Aktiva dalam Valuta asing 212 0 0 13 Selisih Penilaiaan Kembali Aktiva Tetap 445 0 0

13 Aktiva tetap dan inventaris -/- 14 Cadangan

a.Tanah dan Gedung 213 634,632 634,632 a.Cadangan Umum 451 262,213 159,763

b.Akum Penyusut Gedung -/- 214 -67,843 -32,994 b.Cadangan Tujuan 452 178,520 102,664

c.Inventaris 215 265,094 277,788 15 Laba Rugi

d.Akum Penyusut Inventaris -/- 216 -182,375 -187,519 a.Tahun-tahun lalu

14 Antar kantor aktiva 220 0 0 i.Laba 461 0 250,919

15 Rupa-rupa Aktiva 230 103,605 48,915 ii.Rugi 462 0 0

b.Tahun Berjalan

i.Laba 02) 465 4,896 29,065

ii.Rugi -/- 02) 466 0 0

Tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 (Dalam ribuan rupiah)

No Aktiva Sandi Th 2006 Th 2005 No Pasiva Sandi Th 2006 Th 2005

1 Kas 100 189,069 140,022 1 Tabungan Wadiah 12) 302 334,366 220,995

2 Penempatan pada BI 120 0 0 2 Dana Investasitidak terikat

3 Penempatan pada bank lain 03) 130 2,580,266 1,990,726 a.Tabungan Mudharabah 13) 321 5,042,690 4,222,373

4 Piutang b.Deposito mudharabah 14) 322 2,014,950 2,642,450

a.Piutang Murabahah 04) 150 2,666,898 2,216,377 3 Kewajiban Pada BI 340 0 0

b.Pend.Margin Murabahah yang ditangguhkan -/- 151 -905,056 -655,781 4 Kewajiban pada bank lain 15) 350 0 0

c.Piutang Salam 05) 152 0 0 5 Kewajiban lainnya 16) 365 264,412 146,068

d.Piutang Istishna 06) 153 112,184 278,539 6 Pembiayaan/pinjaman yang diterima 366 0 0

e.Pend.Margin Istishna yang ditangguhkan -/- 154 -42,952 -102,975 7 Pinjaman Subordinasi 368 0 0

5 Pembiayaan 8 Antar kantor Pasiva 390 0 0

a.Pembiayaan Mudharabah 07) 160 3,612,774 2,639,583 9 Rupa-rupa pasiva 17) 400 40,293 95,439

b.Pembiayaan Musyarakah 07) 161 454,955 1,471,044 10 Modal Pinjaman 410 0 0

6 Ijarah 11 Modal disetor

a.Aktiva Ijarah 08) 180 255,961 283,900 a.Modal Dasar 421 5,000,000 1,000,000

b.Aktiva Penyusutan Amrts Aktiva Ijarah -/- 185 -138,607 -105,086 b.Modal yang belum disetor 422 -3,750,000 -297,120

7 Qard 09) 190 46,059 105,083 12 Tambahan Modal Disetor

8 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif -/- 200 -165,548 -109,343 a.Agio 431 0 0

9 Aktiva Istishna dalam penghapusan 10) 201 0 0 b.Disagio 432 0 0

10 Termin Istishna-/- 10) 202 0 0 c.Modal Sumbangan 433 0 0

11 Persediaaan 203 0 0 d.Dana Setoran Modal 434 0 361,920

12 Aktiva dalam Valuta asing 212 0 0 13 Selisih Penilaiaan Kembali Aktiva Tetap 445 0 0

13 Aktiva tetap dan inventaris -/- 14 Cadangan

a.Tanah dan Gedung 213 634,632 634,632 a.Cadangan Umum 451 262,212 209,947

b.Akum Penyusut Gedung -/- 214 -75,381 -35,481 b.Cadangan Tujuan 452 118,310 139,721

c.Inventaris 215 274,348 293,553 15 Laba Rugi

d.Akum Penyusut Inventaris -/- 216 -192,552 -191,125 a.Tahun-tahun lalu

14 Antar kantor aktiva 220 0 0 i.Laba 461 0 0

15 Rupa-rupa Aktiva 230 107,994 81,389 ii.Rugi 462 0 0

b.Tahun Berjalan

i.Laba 02) 465 57,811 133,244

ii.Rugi -/- 02) 466 0 0

NERACA

Tanggal 30 September 2006 dan 2005 (Dalam ribuan rupiah)

September September

No Pos-pos L/K Publikasi Tahun 2006 Tahun 2005

Aktiva

1 Kas 204,565 202,987

2 Penempatan Pada Bank Indonesia 0 0 3 Penempatan pada bank lain 2,683,663 2,266,671 4 Piutang Murabahah 1,884,283 1,687,711 5 Piutang Salam 0 0 6 Piutang Istishna 53,835 153,512 7 Pembiayaan Mudharabah 3,753,520 2,955,750 8 Pembiayaan Musyarakah 420,285 919,564 9 Ijarah 76,682 147,352 10 Qardh 41,628 78,338

11 Penyisihan penghapusan aktiva produktif -/ - -137,109 -126,631

12 Aktiva istishna 0 0

13 Persediaan 0 0

14 Aktiva tetap dan Investasi 916,184 928,185 15 Akumulasi penghapusan aktiva tetap -/- -287,281 -237,177 16 Aktiva lain-lain 116,764 100,714

Jumlah 9,727,019 9,076,976

Pasiva

1 Kewajiban segera 0 0

2 Tabungan Wadiah 358,411 280,502 3 Kewajiban kepada Bank Indonesia 0 0 4 Kewajiban lain-lain 310,790 197,672

5 Pinjaman yang diterima 0 0

6 Pinjaman Subordinasi 0 0

7 Modal Pinjaman 0 0

8 Dana Investasi tidak terikat a. Tabungan Mudharabah 5,111,240 4,401,789 b. Deposito Mudharabah 2,143,450 2,587,450

9 Ekuitas

a. Modal disetor 1,250,000 720,880 b. Tambahan modal disetor 0 361,920 c. Selisih Penilaian kembali aktiva tetap 0 0 d. Cadangan 380,522 349,643 e. Saldo Laba/Rugi 172,606 187,120

NERACA

Tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam ribuan rupiah)

Desember Desember

No Pos-pos L/K Publikasi Tahun 2006 Tahun 2005

Aktiva

1 Kas 326,134 164,093

2 Penempatan Pada Bank Indonesia 0 0 3 Penempatan pada bank lain 3,242,209 2,200,457 4 Piutang Murabahah 1,865,237 1,566,179 5 Piutang Salam 0 0 6 Piutang Istishna 29,788 121,637 7 Pembiayaan Mudharabah 3,939,679 3,762,113 8 Pembiayaan Musyarakah 235,109 711,190 9 Ijarah 72,231 125,924 10 Qardh 38,884 69,738

11 Penyisihan penghapusan aktiva produktif -/ - -127,873 -134,470

12 Aktiva istishna 0 0

13 Persediaan 0 0

14 Aktiva tetap dan Investasi 895,505 928,185 15 Akumulasi penghapusan aktiva tetap -/- -285,639 -247,708 16 Aktiva lain-lain 136,347 143,706

Jumlah 10,367,611 9,411,044

Pasiva

1 Kewajiban segera 139,912 133,016 2 Tabungan Wadiah 383,766 266,991 3 Kewajiban kepada Bank Indonesia 0 0 4 Kewajiban lain-lain 83,223 94,798

5 Pinjaman yang diterima 0 0

6 Pinjaman Subordinasi 0 0

7 Modal Pinjaman 0 0

8 Dana Investasi tidak terikat

a. Tabungan Mudharabah 5,777,941 4,609,820 b. Deposito Mudharabah 1,953,950 2,630,250

9 Ekuitas

a. Modal disetor 1,250,000 702,880 b. Tambahan modal disetor 96,660 361,920 c. Selisih Penilaian kembali aktiva tetap 0 0 d. Cadangan 380,522 349,543 e. Saldo Laba/Rugi 301,637 261,826

31 Maret 2006 dan 2005 (Dalam ribuan rupiah)

No th.2006 th2005

Pendapat Operasi Utama

1 Pendapatan dari Jual Beli

a. Pendapatan margin mudarabah 72,331 71,722

b. Pendapatan salam paralel 0 0

c. Pendapatan istishna pararel

i. Pendapatan istishna 12,346 22,207

Dokumen terkait